BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia atau PT. Telkom Indonesia didirikan pada tahun 1856, tepatnya tanggal 23 Oktober Namun pada tahun 1991, Telkom mengalami perubahan status menjadi perseroan terbatas milik negara yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Public Offering Without Listing (POWL) di Jepang. PT. Telkom Indonesia melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. PT. Telkom Indonesia juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-payment dan IT enabler, e-commerce dan layanan portal lainnya. Sepanjang keberadaannya, PT. Telkom Indonesia telah melayani bangsa dan sukses mendekatkan jarak melalui komunikasi di Indonesia. Didukung oleh pengalamannya sebagai pemain utama di Indonesia, potensi dan kapabilitas PT. Telkom Indonesia yang masih sangat besar serta berpeluang di pasar Asia Pasifik yang masih terbuka lebar, mengantarkan PT. Telkom Indonesia mencanangkan visi dan misi sebagai berikut : 1

2 1. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) dikawasan regional. 2. Misi Perusahaan Menyediakan layanan more for less TIMES dan menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. Sebagai perusahaan telekomunikasi, PT. Telkom Indonesia terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 PT. Telkom Indonesia mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Berikut penjelesan portofolio PT. Telkom Indonesia berdasarkan bidang usahanya adalah sebagai berikut: a. Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy PT. Telkom Indonesia. Sebagai ikon bisnis perusahaan, PT. Telkom Indonesia melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi PT. Telkom Indonesia telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta korporasi. b. Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan PT. Telkom Indonesia dalam ranah New Economy Business (NEB). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added 2

3 Services (VAS) dan Managed Application/IT Outsourcing (ITO), e- Payment dan IT enabler Services (ITeS). c. Media Media merupakan salah satu model bisnis PT. Telkom Indonesia yang dikembangkan sebagai bagian dari New Economy Business (NEB). Layanan media ini menawarkan Free To Air (FTA) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern. d. Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis New Economy Business (NEB) PT. Telkom Indonesia dengan menargetkan segmen pasar anak muda. PT. Telkom Indonesia menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain-lain. e. Services Services menjadi salah satu model bisnis PT. Telkom Indonesia yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio PT. Telkom Indonesia kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional PT. Telkom Indonesia memiliki logo sebagai ciri perusahaan dan memiliki sebuah makna dari logo tersebut. Bentuk dari logo PT. Telkom Indonesia adalah sebagai berikut : Gambar 1.1 Logo PT. Telkom Indonesia Sumber : 3

4 Makna dari logo PT. Telkom Indonesia adalah sebagai berikut : a. Merah Berani, Cinta, Energi, Ulet Mencerminkan spirit PT. Telkom Indonesia untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan. b. Putih Suci, Damai, Cahaya, Bersatu Mencerminkan spirit PT. Telkom Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. c. Hitam Warna Dasar Melambangkan kemauan keras. d. Abu Warna Transisi Melambangkan teknologi. Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik Berdasarkan keputusan rapat direksi perusahaan perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, tanggal 19 November 2013 dan 25 Maret 2014 tentang organisasi Divisi Teritori bahwa cangkupan geografis regionalnya dibagi menjadi menjadi tujuh divisi. Berikut data tentang tujuh divisi regional PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk : a. Divisi Regional 1 Sumatra Dengan cakupan geografis di seluruh pulau Sumatera dan kepulauan sekitarnya. b. Divisi Regional 2 JABOTABES Dengan cakupan geografis wilayah administratif Pemda DKI Jakarta, Bogor, Bekasi dan Banten. c. Divisi Regional 3 Jabar Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Barat (selain Bogor Bekasi). 4

5 d. Divisi Regional 4 Jateng & DIY Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. e. Divisi Regional 5 Jatim Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Timur. f. Divisi Regional 6 Kalimantan Dengan cakupan geografis pulau Kalimantan. g. Divisi Regional 7 Kawasan Timur Indonesia Dengan cakupan geografis seluruh pulau dan kumpulan kepulauan di kawasan Timur Indonesia, diantaranya namun tidak terbatas pada pulau Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, Ambon, Sulawesi, dan Papua. Dari ketujuh Divisi Regional (Divre) ini adapun beberapa pembagian wilayah dari setiap Divre menjadi sebuah Wilayah Telkomunikasi (WITEL). Namun pada hal ini, penulis hanya meneliti di Divisi Regional 2 JABOTABES pada Witel Jakarta Timur (Jatinegara). Pembagian wilayah pada Divisi Regional 2 JABOTABES adalah sebagai berikut : 1. Witel Jakarta Pusat 2. Witel Jakarta Utara 3. Witel Jakarta Selatan 4. Witel Jakarta Barat 5. Witel Jakarta Timur 6. Witel Banten Timur (Tangerang) 7. Witel Jabar Barat Utara (Bekasi) 8. Witel Jabar Barat (Bekasi) 9. Witel Banten Barat Objek Penelitian (PORTAL) PT. Telekemonunikasi Indonesia memberikan fasilitas aplikasi WEB intranet yang beralamat Fasilitas intranet ini memiliki fitur news, link, product, FAQ (Forum Ask Question), helpdesk, KA301, greetings. 5

6 Selain itu aplikasi sistem informasi ini memungkin kepada para karyawan untuk mengirim atau menerima . Informasi lain juga dapat diperoleh oleh karyawan seperti personal yang memungkinkan karyawan mengetahui gaji dan Sasaran Kerja Individu (SKI). Employee Self Service yang berguna seperti pegawai dapat membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), cuti, training, info rekan, dan lain-lain. Collaboration Center adalah fasilitas yang memungkinkan para pegawai membuat nota dinas, mail, serta hal-hal lain guna untuk berkomunikasi antar pegawai. Gambar 1.2 Tampilan Sumber : 6

7 1.2. Latar Belakang Penilitian Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat diiringi perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Perkembangan sistem informasi tersebut akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya yang dapat memberikan kesuksesan terhadap sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Penggunaan dan kemajuan teknologi sistem informasi tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan melainkan juga membawa pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek dalam penglolaan bisnis. Penggunaan sistem informasi yang baik merupakan salah satu cara agar perusahaan bisnis dapat bersaing dengan para kompetitornya. Perkembangan tersebut menyebabkan sebuah perusahaan harus memiliki sistem informasi yang dapat menunjang kebutuhan perusahaan. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan sistem informasi akan sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Perkembangan perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi pasti mampu bersaing dengan perusahaan lain karena akan adanya efisiensi dan efektifitas terhadap waktu, biaya dan operasionalnya. Swastha dan Sukotojo (2002:12) mendefinisikan perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Pada dasarnya hampir di semua perusahaan memiliki tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibagi menjadi tiga, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan) PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan perseroan pada tahun 1991 yang bergerak pada perusahaan jasa telekomunikasi. Sistem informasi yang digunakan PT. Telekomunikasi Indonesia berbasis intranet yang dinamakan portal. Sistem informasi berbasis intranet (portal) memberikan dampak terhadap perusahaan berupa penunjang terhadap kegiatan kerja karyawan. Mengingat 7

8 perkembangan perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi pasti mampu bersaing dengan perusahaan lain karena adanya efisiensi dan efektifitas terhadap waktu, biaya dan operasionalnya, maka dalam mencapai tujuan perusahaan, dapat bergantung kepada dua elemen yang utama yaitu elemen kemanusiaan dan elemen bukan kemanusiaan. Elemen kemanusiaan dirujuk kepada tingkah laku individu dalam organisasi seperti akuntabiliti dan komitmen terhadap perusahaan. Sedangkan elemen bukan kemanusiaan dirujuk kepada proses, struktur dan teknologi. Menurut Abdul Kadir (2003:2) mengatakan bahwa kedua elemen tersebut bertindak mempengaruhi tingkah laku dalam perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan berdasarkan dari sebuah informasi-informasi yang didapatkan lalu diolah secara akurat akan memberikan dampak terhadap perusahaan. Istilah informasi sering digunakan secara bergantian, ada yang menyebut informasi adalah data dan sebaliknya. Hal tersebut dikatakan oleh Gordon B. Darvis dalam Tata Sutabri (2012:1) yaitu informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang. Informasi-informasi tersebut diolah melalui sistem (input-processouput) agar dapat menjadi sebuah informasi yang akurat dan hal ini dikatakan sebagai sistem informasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu perusahaan yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transasksi harian yang mendukung fungsi operasi perusahaan yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Perkembangan sistem informasi memberikan beberapa fitur yang dapat menunjang kebutuhan perusahaan. PT. Telekomunikasi Indonesia memberikan fasilitas aplikasi WEB intranet yang beralamat Fasilitas intranet ini memiliki fitur news, link, product, FAQ (Forum Ask Question), helpdesk, KA301, greetings. Selain itu aplikasi sistem informasi ini memungkin kepada para karyawan untuk mengirim atau menerima . Informasi lain juga dapat diperoleh oleh karyawan seperti personal yang memungkinkan karyawan 8

9 mengetahui gaji dan Sasaran Kerja Individu (SKI). Employee Self Service yang berguna seperti pegawai dapat membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), cuti, training, info rekan, dan lain-lain. Collaboration Center adalah fasilitas yang memungkinkan para pegawai membuat nota dinas, mail, serta hal-hal lain guna untuk berkomunikasi antar pegawai. Telkom E-Learning yang memberikan solusi belajar sambil bekerja. Menurut Tata Sutabri (2012:49) untuk dapat menerapkan sistem informasi yang efektif dan efisien diperlukan perencaaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan dan nilai masing-masing perusahaan. Kesuksesan sebuah perusahaan dari data yang dikelola menjadi sebuah informasi. Agar menunjang informasi tersebut dapat terorganisir dengan baik maka dibutuhkan sebuah teknologi seperti komputer. Bodnar dan Hopwood dalam Rahadi (2007) menyebutkan ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan sistem informasi berbasis komputer yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna (brainware). Ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran (input -ouput media), yang sesuai dengan fungsinya masingmasing. Perangkat keras (hardware) adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak (software) yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses masukan (input) untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna (brainware) merupakan hal yang terpenting karena fungsinya sebagai pengembang hardware dan software, serta sebagai pelaksana (operator) masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output) sebagai pengguna sistem (user). Pengguna sistem adalah manusia (man) yang secara psikologi memiliki suatu perilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keperilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna teknologi informasi menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalankan teknologi informasi. Keterikatan antara sistem informasi dengan teknologi informasi menyebabkan adanya pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan karena adanya pemanfaatan dari sistem informasi dan teknologi informasi. Chin dan Todd (1995) dalam Rahadi (2007) mengatakan kemanfaatan dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu (1) k emanfaatan dengan estimasi satu faktor, 9

10 dan (2) kemanfaatan dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan dan efektifitas). Kemanfaatan dengan estimasi satu faktor meliputi dimensi : menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas, mempertinggi efektifitas, mengembangkan kinerja pekerjaan. Hal tersebut membuat peneliti melakukan pra survei awal dengan beberapa pertanyaan kepada 14 responden pengguna sistem informasi intranet ( yang dijadikan sebagai tolak ukur terhadap pemanfaatan sistem informasi PT. Telekomunikasi Indonesia Unit Network Witel Jakarta Timur. Pertanyaan peneliti mengacu kepada kebutuhan untuk menggunakan sistem informasi sangat tinggi karena adanya jawaban positif dari responden. Hal tersebut dapat diperkuat berdasarkan hasil pra survei awal yang memiliki hasil presentase setuju sebesar 100%. Kebutuhan akan sistem informasi memberikan dampak terhadap kebutuhan pekerjaan yang dapat dinyatakan dari hasil responden sebesar 92,8 % yang mengatakan setuju. Informasi yang dihasilkan sistem informasi portal serta penggunaan portal pun memiliki hasil yang baik dari responden dengan rata-rata 89,2 %. Namun dari semua hasil baik tersebut memiliki kendala berupa penggunaan portal pada saat sedang bekerja, seperti : 1. Tidak cocok software dengan ketentuan yang berlaku. 2. Server down. 3. Sistem error. 4. Penghapusan kesalahan pekerjaan pada software susah. 5. Tidak adanya pemisah dengan hal yang tidak diperlukan. 6. Informasi tidak akurat. Permasalah di atas ini sering terjadi karena kurangnya pengolahan dalam perusahaan. Pengolahan yang belum efektif dan efisien membuat kinerja karyawan terhambat oleh beberapa permasalahan dalam melaksanakan tugas. Karyawan mengeluh karena hal tersebut membuat terhambatnya suatu pekerjaan sehingga pencapaian target perusahaan terhambat dan akan tertinggal dengan kompetitornya. Pada dasarnya tujuan pemanfaatan sistem informasi pada industri jasa informasi dan komunikasi lebih menekankan pada tingkat pengurangan kesalahan 10

11 dalam penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi yang selama ini tidak digunakan secara efektif dan efisien. Bila dihubungkan dengan pernyataan Lucas dan Spitler dalam Lindawati dan Irma (2010) yang menyatakan agar sistem informasi dan teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Namun pada PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional 2 JABODETABES (Witel Jakarta Timur) masih adanya keterbatasan penggunaan terhadap sistem informasi berbasis intranet aplikasi WEB ( yang selama ini kurang digunakan secara efektif dan efisien. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem informasi portal kurang memberikan dampak terhadap produktivitas kerja. Menurut Wahyu Pramana Jati dalam Elfira (2014) perusahaan yang ingin bertumbuh dan berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja di dalam sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Maka dari itu produktivias kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu atau sejumlah barang / jasa yang dapat dihasilkan oleh seseorang atau kelompok orang atau karyawan dalam jangka waktu tertentu. Sistem informasi dan teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Pencapaian produktivitas kerja karyawan dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Pengukuran produktivitas kerja karyawan ini melihat dampak sistem yang baru terhadap efektifitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakai lebih produktif dan kreatif. Selain kesuksesan sebuah organisasi berasal dari informasi, keberhasilan suatu sistem informasi juga bergantung pada kemudahan dan pemanfaatan teknologi sistem yang digunakan oleh pemakai sistem karena teknologi sistem informasi digunakan suatu perusahaan untuk membantu individu dalam menyelesaikan tugas. Penerapan 11

12 sistem informasi dan teknologi informasi dapat dikatakan berhasil jika dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja perusahaan. PT. Telekomunikasi Indonesia memberikan Sasaran Kerja Individu (SKI) yang merupakan suatu pernyataan mengenai sasaran kerja yang hendak dicapai oleh seorang pegawai dalam waktu satu tahun yang bersifat realistis, dapat diukur dan relevan dengan mengacu pada Sasaran Kerja Unit (SKU) yang telah ditetapkan. Skala pengukuran pada SKI memiliki empat dimensi yaitu, Financial, Customer Stake Holder Internal, Internal Bussines Process, Learning & Growth. Empat dimensi tersebut memiliki bobot yang berbeda-beda dengan dasar skala SKU yang ditentukan. Telkom juga menerapkan Competency Based Human Resources Management (CBHRM) dalam rangka penilaian terhadap kompetensi sumber daya manusia yang ada. Model CBHRM terdiri atas Core Competency (values), Generic Competency (Personal Quality), dan Specific Competency (Skill & Knowledge). Ketiga model ini dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan pegawai secara adil dan transparan. Sedangkan untuk Sasaran Kerja Unit (SKU) ditetapkan oleh manajemen berupa kegiatan yang meliputi empat unsur yaitu Kinerja Unit, Performance Indicator (PI), KPI Non Kinerja dan Pemenuhan SLA sebagai dasar dalam penyusunan SKI seluruh karyawan. Berikut data perbandingan target dan realisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur Unit Network pada tahun : 12

13 Grafik 1.1 Grafik Sasaran Kerja Individu (SKI) Sasaran Kerja Individu (SKI) PT. Telekomunikasi Indonesia (Witel Jakarta Timur - Unit Network) Target Realisasi Sumber : PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur Unit Network Melihat grafik diatas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan realisasi dengan target setiap tahunnya. Perbedaan realisasi atau perbedaan pencapaian target tersebut dapat dilihat dengan adanya kenaikan dari target ataupun sebaliknya yang kurang dari pencapaian target. Data tersebut berasal dari tahun 2010 mencapai 101,4%, 2012 mencapai 103,6% dan 2013 hanya mencapai 97,1%. Pada tahun 2013 memiliki penuruan dari pencapaian target yang disebabkan informasi yang dihasilkan sistem informasi portal kurang menunjang kebutuhan kerja karyawan yang pada akhirnya pekerjaan terlalaikan. Hal ini terjadi pada unit network karena selalu mendapatkan informasi yang kurang begitu akurat terhadap gangguan-gangguan jaringan serta terlambatnya pengantisipasian terhadap gangguan karena pekerjaan. Data ini berasal dari PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur, namun perusahaan tidak memiliki data pada tahun 2011 karena telah hilang dari server dan selain itu belum adanya data 2014 karena belum memasuki periode yaitu bulan September. 13

14 Berdasarkan fenomena di atas, dapat dilihat pada tahun 2013 pencapaian sasaran kerja individu yang tidak mencapai 100% menjadi masalah perusahaan. Sehingga pada penelitian ini berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Pemanfaatan Sistem Informasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Unit Network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur (Studi Pada Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana pemanfaatan sistem informasi pada unit Network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur? 2) Bagaimana kondisi produktivitas kerja karyawan pada unit Network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur? 3) Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sistem informasi terhadap produktivitas kerja pada unit Network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur? 1.4. Tujuan Peneltian Berdasarkan latar belakang perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sistem informasi pada unit Network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur. 2) Untuk mengetahui bagaimana kondisi produktivitas kerja karyawan pada unit Network PT. Telekomunikasi IndonesiaWitel Jakarta Timur? 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh emanfaatan sistem informasi terhadap produktivitas kerja pada unit Network Witel PT. Telekomunikasi Indonesia Jakarta Timur? 14

15 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis a. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman yang nyata dalam pembelajaran di bidang manajemen khususnya sistem informasi dan teknologi informasi tentang ilmu ilmu dan teori teori yang sudah diperoleh dalam perkuliahan yang dipakai untuk merumuskan penyelesaian permasalahan serta pemecahannya dengan melihat dari realita yang terjadi di dunia kerja. b. Secara akademis, penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan khususnya di bidang manajemen infomasi sistem dan menerapkan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan serta memperluas wawasan dan analisis peneliti khususnya mengenai pengaruh pemanfaatan teknologi sistem informasi terhadap produktivitas kerja karyawan. Juga sebagai informasi hasil penelitian dan perangsang ide ide penelitian baru lainnya yang bermanfaat bagi kemajuan bersama. Penelitiann ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti. c. Pihak lain yang berminat dengan bahasan penelitian, sebagai bahan referensinya sehingga dapat meneliti lebih jauh dan mendalam agar didapat penelitian yang lebih baik terkait dengan topik penelitian ini Kegunaan Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi perusahaan dalam mengembangkan dan menyempurnakan pelaksanaan teknologi sistem informasi yang terdiri dari sistem informasi dan teknologi informasi dalam meningkatkan produktivitas yang menjadi tujuan perusahaan untuk meningkatkan perusahaan. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penilitian yang dilakukan. 15

16 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi kajian pustaka dan uraian umum tentang teori teori yang digunakan serta literature yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan, opersionalisasi variabel, data, sumber data, dan analisis data. Variabel yang akan di teliti pada penelitian ini adalah sistem informasi sebagai variabel bebas (X) dan produktivitas kerja karyawan se bagai variabel terikat (Y), serta skala yang diukurnya adalah skala ordinal. Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan unit network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur yang berjumlah 40 responden. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yang dimana semua populasi menjadi sampel. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap penggunaan Sistem Informasi secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Dari 18 pernyataan mengenai Sistem Informasi jawaban responden memperoleh rata-rata skor total sebesar 82,58% yang menunjukan bahwa penggunaan Sistem Informasi secara keseluruhan sudah baik. Hal tersebut dilihat berdasarkan dari setiap dimensi yang memiliki hasil yang berbeda-beda. Seperti dimensi hardware memiliki rata-rata 76%, dimensi software memiliki rata-rata 78,25%, dimensi prosedur memiliki rata-rata 78%, dimensi orang (user) memiliki 16

17 rata-rata 89,3%, dimensi basis data 86,37% memiliki rata-rata 86,37%, dan yang terakhir dimensi jaringan komputer serta komunikasi data memiliki rata-rata 76,67%. Sedangkan untuk hasil penelitian terhadap Produktivitas Kerja secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Dari 6 pernyataan mengenai Produktivitas Kerja, jawaban responden memperoleh rata-rata skor total sebesar 77,16% yang menunjukan bahwa Produktivitas Kerja pada Unit Network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur sudah baik. Produktivitas kerja dikatakan baik berdasarkan rata-rata pada setiap dimensi yang memiliki hasil berbeda-beda. Seperti dimensi efektifitas kerja memiliki rata-rata 78,12% dan pada dimensi efisiensi kerja memiliki rata-rata 75,25%. Artinya Sistem Informasi memberikan manfaat bagi penggunanya dan akan memberikan dampak efektif dan efesiensi terhadap produktivitas kerja karyawan Unit Network PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada pegawai Unit Network mengenai Pemanfaatan Sistem Informasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jakarta Timur maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi memberikan dampak efektif dan efisiensi terhadap Produktivtas Kerja Karyawan sebesar 77,60% dikarenakan adanya pemanfaatan sistem informasi yang menunjang kebutuhan pekerjaan karyawan dan sisanya sebesar 22,40% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. 17

18 HALAMAN INI DIKOSONGKAN