BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Horne

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

BAB I PENDAHULUAN. ditebak (Fahmi, 2006:14). Oleh karena itu, saham dikenal dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang Dasar RI No.8 Tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemahaman setiap orang mengenai dunia bisnis masih terbatas. Banyak pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum para investor mengambil keputusan untuk berinvestasi saham di pasar modal,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk :

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi bagi setiap individu mengandung risiko dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian investasi menurut Jogiyanto (2003) adalah penundaan konsumsi

S A H A M. Pertemuan 3

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

ANALISIS DIVIDEND DISCOUNTED MODEL

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai

II. LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2003), menjelaskan bahwa investasi merupakan penundaan konsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

Nadya Destiyanti Putri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik serta

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

ANALISA UNTUK INVESTOR

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Keuangan Riyanto (2013) Pengertian Manajemen Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Horne dan Wachowichz (2013:5) yang disadur oleh Kasmir bahwa Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Mengacu pada pengertian di atas, Manajemen Keuangan merupakan alat untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Efisiensi dan efektifitas yang terbentuk dalam suatu perusahaan tentunya akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. a. Fungsi Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggungjawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Riyanto (2013:10) terdapat 3 fungsi utama dalam manajemen keuangan diantaranya yaitu: 1) Keputusan Investasi (investment Decision) 9

10 Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang di kelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini meurpakan keputusan paling penting diantara ketiga fungsi keputusan lainnya. Hal ini Karena keputusan investasi akan berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu berikutnya. Dengan demikian keputusan investasi ini akan menentukan keseluruhan jumlah aktiva yang ada pada perusahaan, komposisi dari aktiva-aktiva tersebut beserta tingkat risiko perusahaannya. 2) Keputusan pemenuhan kebutuhan dana (Budgeting) Keputusan mengenai kebutuhan dana bersangkutan dengan penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan pertimbangan pembelanjaan yang terbaik atau penentuan struktur modal yang optimal. Apakah perusahaan akan menggunakan sumber ekstern yang berasal dari utang atau emisi obligasi atau dengan cara emisi saham baru, merupakan aspek utama dari jenis keputusan mengenai kebutuhan - kebutuhan pemenuhan dana. 3) Keputusan Dividen Keputusan mengenai dividen bersangkutan dengan penentuan persentase dari keuntungan netto yang akan dibayarkan sebagai cash dividend, penentuan stock dividend pembelian kembali saham. Keputusan mengenai dividen ini sangat erat kaitannya dengan keputusan pemenuhan kebutuhan dana.

11 2. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. a. Struktur Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri Keuangan menunjuk OJK merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal. b. Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut: 1) Otoritas Jasa Keuangan, didirikan di tahun 2011 untuk menggantikan fungsi Badan Pengawas Pasar Modal sebagai pengawas seluruh aktivitas yang terjadi di pasar modal

12 1) Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia 2) Perusahaan efek 3) Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI) 4) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI) c. Mekanisme 1) Penawaran Umum (Go Public Secara tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum. Penawaran Umum (go public) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada publik sehingga masyarakat dari berbagai lapisan membeli dan turut memegang saham atas perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan melakukan go public, perusahaan mendapat berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut: a) Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan memperbaiki struktur modal, karena dana tersebut diterima langsung tanpa melalui berbagai tahapan (termin) b) Dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan profesional sehingga memacu perusahaan tersebut untuk berkembang.

13 c) Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi dengan jalan kepemilikan saham. d) Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas promosi turut berjalan. 3. Investasi a. Definisi Investasi Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK : adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono,2010). b. Tujuan Investasi Investasi dalam bidang ekonomi memiliki pengertian, sebuah penyertaan Modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan.tapi dengan seiring perkembangan jaman, Seperti sekarang ini. Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak terlalu besar. Investasi bisa dilakukan secara individu atau perorangan dengan berbagai macam tujuan investasi yang ada disekitar kita. Investasi di pasar modal atau bursa Saham adalah perdagangan saham dari bermacam macam perusahaan yang menyertakan Modalnya melalui Bursa Efek sebagai pasar Obligasi dan derivatif. Investasi di pasar saham tidaklah mudah,

14 dibutuhkan kemampuan membaca pasar dan teknikel yang baik. Jadi jika anda ingin berinvestasi pada bidang ini, lebih baik anda belajar terlebih dahulu agar tidak mengalami kerugian. Karena tidak sedikit orang yang rugi saat berinvestasi di Pasar Modal (saham). Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden. 4. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah bukti penyertaan modal pada sebuah perusahaan. Dengan membeli saham perusahaan, berarti investor menginvestasikan modal/dana yang nantinya akan digunakan oleh pihak manajemen untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market). b. Jenis Saham Sunariyah (2013:2), pada dasarnya jenis saham dibedakan menjadi dua, yaitu:

15 1) Saham Biasa Saham biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagian pendapatan tetap atau dividen dari perusahaan serta berkewajiban menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Orang yang memiliki saham mempunyai hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak presentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimilki untuk mengontrol operasional perusahaan. Ada dua jenis saham biasa yaitu: saham atas nama dan saham atas unjuk. Saham atas nama yaitu saham yang nama pemilik saham tertera di atas saham tersebut. Sedangkan saham atas unjuk yaitu nama pemilik saham tidak tertera di atas saham, tetapi pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut. Jadi, pemilik saham adalah yang menyimpan saham tersebut dan mendapat seluruh hak pemegang saham. Pada saat ini saham-saham yang diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas nama. Untuk itu, pembeli saham harus segera mendaftarkan saham tersebut atas nama pembeli, sebab apabila belum terdaftar sebagai pemegang saham, maka pembeli tersebut tidak berhak mendapat seluruh hak pemegang saham. 2) Saham Preferen

16 Saham preferen adalah jenis saham lain sebagai alternatif saham biasa. Disebut preferen karena pemegang saham preferen mempunyai hak keistimewaan di atas pemegang saham biasa, untuk hal-hal tertentu yang diperjanjikan saat emisi saham. Keistimewaan ini bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Keistimewaan tersebut adalah kesepakatan antara pemodal dengan perusahaan. Perusahaan yang menerbitkan saham preferen, mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi keistimewaan pemegang saham preferen tersebut. Disamping mempunyai beberapa keistimewaan dalam kesepakatan, pemegang saham preferen mempunyai kesempatan untuk melakukan kontrak supaya manajemen dapat memenuhi keistimewaan sesuai dalam perjanjian kontrak. Keistimewaan tersebut tidak dapat digeneralisasi, dan tidak akan sama pada tiap saham preferen. Tetapi ada beberapa kesamaan yang berlaku pada tiap saham preferen yaitu bahwa tiap pemegang saham preferen menerima dividen terlebih dahulu, yang berbeda dengan pemegang saham biasa. 3) Dividen Para calon investor sebelum menentukan keputusan investasi, terlebih dahulu melakukan analisis saham mana yang pantas mereka beli. Untuk melakukan analisis tersebut, calon investor memerlukan berbagai informasi. Salah satu informasi yang merupakan sinyal penting untuk menilai prospek perusahaan yaitu dividen. Informasi mengenai dividen, kebijakan pembagiannya tergantung pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang merupakan tingkat pembuatan keputusan tertinggi pada jenis perusahaan terbatas, baik mengenai

17 jumlah, formulasi pembagian, tanggal pengumuman berikut tanggal pembayarannya. Dengan adanya pengumuman pembagian dividen, maka ada peningkatan ekspektasi return investor yang menyebabkan volume perdagangan dan variabilitas saham perusahaan yang bersangkutan akan meningkat. Pengumuman dividen perusahaan akan diperkuat oleh bursa efek, artinya setelah pengumuman dividen diputuskan melalui RUPS, dipublikasikan melalui bursa efek, dengan adanya transparasi dalam pengungkapan berbagai informasi yang berhubungan dengan kinerja dari perusahaan, diharapkan harga saham dapat dengan cepat bereaksi terhadap informasi yang dipublikasikan. 5. Teknik Analisis Saham Setiap pelaku pasar modal memerlukan suatu alat analisis untuk membantu dalam mengambil keputusan membeli atau menjual suatu saham. Ada dua tipe dasar analisis saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. a. Analisis Fundamental Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap instrument investasi mempunyai landasan yang kuat yaitu nilai instrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang. Ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. b. Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu, volume perdagangan

18 dan indeks harga gabungan. Perubahan harga saham cenderung bergerak pada satu arah tertentu (trend). Pola tertentu pada masa yang lampau akan terulang kembali pada masa yang akan datang. Analisis teknikal lebih memperhatikan pada apa yang telah terjadi di pasar, daripada apa yang seharusnya terjadi. Para pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan informasi tersebut untuk meraih keuntungan dari investasi mereka. Pada intinya analisis teknikal adalah studi harga dengan menggunakan grafik sebagai alat utama. 6. Valuasi Saham Penilaian (valuation) adalah proses penentuan berapa harga yang wajar untuk suatu saham. Pendekatan nilai yang dipakai merupakan salah satu penentuan nilai intrinsik sekuritas, yang nilai sekuritas seharusnya berdasarkan fakta. Nilai ini adalah nilai sekarang dari arus kas yang disediakan untuk investor, didiskontokan pada tingkat pengembalian yang ditentukan sesuai dengan jumlah resiko yang menyertainya. Nilai dari suatu surat berharga secara umum terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Nilai pasar, harga pasar pada saat aktiva diperdagangkan. 2. Nilai intrinsik, nilai sekuritas yang seharusnya dimiliki berdasarkan seluruh faktor penilaian. Analisis saham bertujuan untuk menafsir nilai suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini (current market price). Nilai intrinsik (NI) menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut. Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:

19 1. NI > harga pasar saat ini: Undervalued (harga terlalu murah atau rendah) 2. NI < harga pasar saat ini: Overvalued (harga terlalu mahal atau tinggi) 3. NI = harga pasar saat ini: harganya wajar Dalam laporan keuangan perusahaan, diketahui bahwa nilai suatu aset adalah nilai sekarang (present value) dari arus kas imbal-hasil yang diharapkan (expected cash flows). Dengan kata lain, suatu aset dapat memberikan aliran cash flows selama investor memiliki saham perusahaan tersebut. Untuk mengkonversi aliran cash flows menjadi sebuah nilai saham, investor harus mendiskontokan aliran tersebut dengan tingkat bunga yang diinginkan investor (required rate of return) (Tambunan,2008:178). Proses penilaian (valuation) meliputi dua estimasi utama, yaitu: 1. Perkiraan aliran arus kas (the stream of expected cash flows). 2. Tingkat pengembalian yang diinginkan (required rate of return) atas sebuah investasi. Selain faktor inflasi, tingkat pengembalian yang diharapkan (required rate of return) yang akan menimbulkan ketidakpastian imbal-hasil (uncertainly of returns). Sedangkan resiko sistematis dari saham (Market risk / undiversiable risk / systematic risk) ditandai dengan koefisien beta adalah ukuran resiko pasar suatu saham yang mengukur sampai sejauh mana tingkat pengembalian suatu saham berubah karena adanya perubahan di pasar saham. Habib (2008) beta berasal dari sumbangan resiko dari berbagai saham dalam suatu portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Beta dibentuk dari ekses keuntungan suatu saham dengan ekses keuntungan portofolio pasar.

20 Saham dengan β > 1 memiliki kepekaan lebih besar dibanding pasar (saham agresif) Saham dengan β < 1 memiliki kepekaan lebih kecil dibanding pasar (saham defensif) Formulasi beta adalah β = Covariance (Rf, Rm) / Variance (Rm) Setelah koefisien beta didapat, maka pengukuran tingkat imbal hasil atau pengembalian hasil saham ( Asset Pricing Model). Model ini berdasar pada kondisi kondisi ekuilibrium keuntungan yang disyaratkan sendiri. Model ini menggunakan rumus: E(ksi) = Rf + βi (Erm Rf) dimana: E(ksi) = estimasi tingkat keuntungan saham Rf = tingkat keuntungan bebas resiko ERm = estimasi tingkat keuntungan pasar (IHSG) βi = beta saham i Garis yang memperlihatkan hubungan di antara resiko yang diukur dengan beta, dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap saham digambarkan melalui Security Market Line. Pemilihan dari indeks pasar tidak tergantung pada suatu teori tetapi lebih tergantung dari hasil empirisnya (Hartono,2015). a. Valuasi Saham Preferen Tambunan (2008:219) dalam menghitung harga wajar saham preferen relatif mudah, yaitu dengan mendiskontokan (discounting) dividen ke nilai

21 sekarang (present value) dengan required rate of return selama periode waktu yang tidak terhingga (infinite) atau selama memiliki saham preferen tersebut. Rumusnya adalah: Vp = D/k Keterangan: Vp = Nilai intrinsik (nilai wajar) saham preferen D = Dividen tetap k = required rate of return atau discount rate b. Valuasi Saham Biasa Terdapat dua jenis analisis penilaian dalam valuasi saham biasa yaitu: 1) Discounted cash-flow techniques Dividend Discount Model atau Discounted cash-flow techniques adalah teknik dengan menilai cash flow yang diterima masa akan datang menjadi nilai sekarang dengan tingkat bunga yang diharapkan oleh investor, atau sering juga dikenal dengan capitalization of income method. a) Dividend Discount Model (DDM) Dividend Discount Model (DDM) adalah salah satu metode klasik yang digunakan untuk menentukan harga wajar saham. Idenya sederhana, harga wajar dari suatu saham merupakan present value dari seluruh dividen yang akan didapatkan di masa datang. Pemikirannya cukup logis karena memang jika seorang investor membeli suatu saham dan memegangnya selama-lamanya, maka hasil investasinya hanyalah dividen yang diberikan oleh perusahaan. Value

22 perusahaan adalah present value dari potensi keseluruhan dividen yang akan diterimanya. Kelebihan model ini dibandingkan dengan PER adalah DDM memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan. Petumbuhan perusahaan tersebut dilihat dari dividen yang dibagikan setiap tahunnya. Penghitungan DDM dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari tiga pendekatan berikut ini: i. Pertumbuhan nol (0) (zero growth) Model ini mengasumsikan bahwa besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak mengalami pertumbuhan. Jumlah dividen yang dibayarkan akan selalu sama dari tahun ke tahun. Rumusan model zero growth adalah sebagai berikut: P 0 D 1 D2 1 k D3 1 k 2 3 1 k T D T 1 k Dimana: P 0 = present value harga saham (Nilai sekarang dari seluruh dividen yang akan dibayarkan oleh saham dalam jangka waktu yang tidak terbatas) D t = estimated dividend yang dibayarkan pada tahun t k = tingkat pengembalian yang diharapkan ii. Pertumbuhan constant Model pertumbuhan konstan disebut juga sebagai Gordon Growth model atau Gordon s model. Pendekatan ini memiliki asumsi bahwa dividend yang dibayarkan perusahaan akan tumbuh secara konstan dari tahun ke tahun. Secara matematis, persamaan model ini dapat dituliskan sebagai berikut:

23 T D0(1 g) 1 g P0 1 k g 1 k P T D 0 0 jika k g jika k g Dimana: g = expected growth rate Dalam model constant growth rate, Gordon membuat asumsi baru yaitu dividend yang dibayarkan perusahaan akan tumbuh secara konstan selamanya (forever). Dengan asumsi baru dari Gordon ini maka rumus penghitungan constant growth rate dapat dinotasikan sebagai berikut: D0 1 g k g D k g 1 P0 Namun hal penting yang harus diperhatikan dalam pendekatan Gordon ini adalah nilai k harus lebih besar dari g (k > g). Pendekatan yang dipakai Gordon ini kemudian dikenal dengan pendekatan Constant Perpetual Growth Rate. iii. Pertumbuhan ganda (multiple growth) Pada kenyataannya pertumbuhan dividend bisa naik dan bisa turun. Oleh karena itu perlu metode penghitungan yang lain yaitu penghitungan pertumbuhan tidak konstan / ganda (multiple growth). Pendekatan ini mengasumsikan bahwa dividen kas yang dibayarkan akan tumbuh dari tahun ke tahun dengan tingkat yang tidak konstan, sesuai dengan ketersediaan kas dan kebijakan dividen perusahaan. Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai karakteristik pertumbuhan yang fantastis di tahun-tahun awal, sehingga bisa

24 membayarkan dividend dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Setelah pertumbuhan dividend fantastis tersebut, perusahaan hanya membayarkan dividend pada tingkat yang lebih rendah, tapi konstan hingga waktu tak terbatas. 2) Relative valuation techniques Relative Valuation Techniques adalah sebuah pendekatan yang sering digunakan oleh praktisi sekuritas. Melalui pendekatan ini, analisis menggunakan PER dan PBV sebagai alat pembanding untuk melakukan penilaian saham tersebut. Melalui pendekatan ini juga analis berusaha untuk menghindari penilaian terhadap growth dan tingkat imbal hasil yang diharapkan, karena sering memberikan asumsi berbeda dari setiap analis. a. Capital Asset Pricing Metod (CAPM) Harga wajar (intrinsik value) asset finsial sama dengan nilai sekarang (present value) arus kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan required rate of return atau discount rate. Tetapi menetapkan required rate of return tidaklah mudah. Kita sering kali tidak realistis menetapkannya. CAPM (Capital Asset Pricing Model) dapat digunakan untuk menentukan required rate of return dalam menilai saham biasa (Tambunan,2008:241). Dengan menghitung taksiran dividen dimasa yang akan datang, maka dapat dihitung harga wajar dari suatu saham, karena harga wajar saham saat ini adalah present value dari dividen di masa yang akan datang dalam waktu yang tidak terbatas. Untuk membatasi masalah, penulis hanya akan memilih valuasi saham biasa dengan Discounted cash-flow techniques, yakni dengan pendekatan Dividend Discount Model (DDM) Pertumbuhan Konstan.

25 7. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama, Tahun dan Judul Penelitian 1 Supattarakul dan Khanthavit (2011), Analisis Saham Pada Perusahaan Di Thailand Periode Tahun 1995 2004. 2 Simorangkir dan Simorangkir (2012), Analisis Harga Saham Bank BNI Pada Periode Tahun 2012 2016. 3 Hamonangan dan Sulistyawati (2012), Analisis Harga Saham Bank BCA Pada Periode Tahun 2012 2014. Metode Analisis 1. Metode Diskonto Dividend (DDM) 2. Model Residu Pendapatan (RIM). 1. Metode Earnings Disconted 2. Price to Book Value. 1. Metode Pendapatan Diskonto 2. Price to Book Value. Hasil Nilai Buku Ekuitas memberikan penjelas yang lebih kuat dibandingkan variabel lain pada DDM dan RIM. Nilai Harga Saham berdasarkan Earnings Discounted senilai Rp. 4.589 dan Metode Price to Book Value senilai Rp.4.504 per saham untuk tahun 2011 dan nilai saham tersebut dianggap sangat murah (undervalued) bila dibandingkan dengan harga saham di pasar saat ini. Harga Saham BCA senilai Rp. 9.572 dengan Metode Pendapatan Diskonto dan Harga Saham ini sangat mahal dibandingkan dengan perusahaan sejenis bila menggunakan price to book

26 4 Yulfita, Ulfa (2013), Penilaian Harga Saham Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2009 2011). 5 Wijaya, Avitta Putri dkk (2015), Analisis Fundamental dengan Analisis Dividend Discount Model (DDM) untuk Menilai Kewajaran Harga Saham (Studi pada Perusahaan Subsektor Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. 1. Dividend Discounted Model (DDM) 2. Metode Discounted Cash Flow (DCF) Dividend Discount Model (DDM) value. Dari 14 (empat belas) perusahaan yang dilakukan penilaian saham dengan menggunakan 2 (dua) metode. Diperoleh hanya 1 (satu) perusahaan yang menunjukkan undervalued, sedangkan 13 (tiga belas) perusahaan lain menunjukkan overvalued di beberapa tahun. Berdasarkan Hasil penelitian analisis Dividend Discount Model (DDM) memeperoleh hasil saham INTP, SMCB dan SMGR berada dalam kondisii Undervalued

27 B. Rerangka Pemikiran 1. Rerangka Pemikiran Harga Saham Subsektor Batu Bara Di BEI Tahun 2014-2016 Valuasi Saham Discounted Cash Flow Dividend Discount Model Harga Murah (Undervalued), Harga Wajar (Fairvalued) atau Harga Mahal (Overvalued) Keputusan Investasi : 1. Nilai Intrinsik (NI) > Harga Pasar = Undervalued maka MEMBELI 2. Nilai Intrinsik (NI) = Harga Pasar = Fairvalued maka MENAHAN 3. Nilai Intrinsik (NI) < Harga Pasar = Overvalued maka MENJUAL Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Penelitian