ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL IPA SMP TAHUN 2014 BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN DAN DIMENSI PROSES KOGNITIF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Berdasarkan hal tersebut, negara-negara di dunia berkompetisi dalam

3/30/2010 Rustaman file 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TAKSONOMI BLOOM-REVISI. Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI

PROFIL KUALITAS DAN KUANTITAS PERTANYAAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

Analisis Buku Siswa Matematika SMP Ruang Lingkup Statistika dengan Kesesuaian Unsur Unsur Karakteristik Berpikir Kreatif

2014 PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II STUDI LITERATUR. A. Kemampuan Matematis dan Revisi Taksonomi Bloom. Kemampuan matematis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki

ANALISIS PERTANYAAN GURU DAN PERANANNYA DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

Analisis Domain Pengetahuan dan Kognitif pada Kurikulum Indonesia Tahun Mata Pelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian Buku Teks (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 50. Pendidikan (Jakarta: Depdikbud, 2013).

P 87 PETA PENGUASAAN MATERI MATEMATIKA GURU SMA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KONSEP REVISI TAKSONOMI BLOOM DAN IMPLEMENTASINYA PADA PELAJARAN MATEMATIKA SMP

Taksonomi Tujuan Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

SP Sabila et al. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pertanyaan Peserta Didik

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM D-Ei-Hd. Susiwi*, Achmad A.Hinduan**, Liliasari**, Sadijah Ahmad***

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sejalan dengan hal tersebut Brandt (1993) menyatakan bahwa hampir

Revisi Taksonomi Pembelajaran Bloom. Pertemuan 3-6

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM MEMBACA TEKS EKONOMI KELAS XI- IPS K3 DI SMA NEGERI 10 MALANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. terutama tentang struktur materi, komposisi materi, sifat dan perubahan materi serta

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA

Pengembangan tahap awal instrumen tes berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill - hots) mata pelajaran fisika

ANALISIS TINGKAT KOGNITIF SISWA SMP DENGAN KEMAMPUAN RENDAH BERDASARKAN TAKSONOMI REVISI BLOOM PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

TINGKAT BERPIKIR KOGNITIF MAHASISWA BERDASARKAN BENTUK PERTANYAAN PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

Deskripsi Singkat Revisi Taksonomi Bloom Elisabeth Rukmini. Keywords: Bloom s taxonomy, cognitive, meta-cognitive

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

P 25 Learning Mathematics To Grow Metacognitive Ability In Understanding And Mathematic Problems Solving On Limit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERANGKAT ASESMEN MODEL PKM YANG MELIBATKAN SCAFFOLDING METAKOGNITIF BERDASARKAN REVISI TAKSONOMI BLOOM

MODEL BERPIKIR INDUKTIF:ANALISIS PROSES KOGNITIF DALAM MODEL BERPIKIR INDUKTIF

LEVEL KOGNITIF SOAL PADA BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII UNTUK PENDIDIKAN MENENGAH. Intan Sari Rufiana Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2014 ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memainkan peranan yang penting dalam kehidupan dan. kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP mengacu

ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk pemikir yang jauh lebih baik dari makhluk hidup

Penelitian dan Kajian Konseptual Mengenai Pembelajaran Sains Berbasis Kemandirian Bangsa

KEMAMPUAN ANALISIS MAHASISWA PGSD TERHADAP TUJUAN PEMBELAJARAN DIMENSI KOGNITIF PADA MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGEMBANGAN DAN VALIDASI VIRTUAL TEST UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

INSTRUMEN EVALUASI BERBASIS INQUIRY LAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS XI IPA

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru Dalam Mengajukan Masalah Matematika Sekolah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X KEP 3 SMK NEGERI 1 AMLAPURA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara.

IPA DAN PEMBELAJARAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (Telaah Buku Siswa SD Kelas IV Tema 3, Karya Much. Azam, Dkk)

ANALISIS KUALITASDESAIN KEGIATAN LABORATORIUM (DKL)MATERI PENCEMARAN LINGKUNGANJENJANG SMP DAN SMA

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) TERHADAP PENGETAHUAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA SMA Negeri 2 KOTA TERNATE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya.

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINGKAT KOGNITIF REVISI TAKSONOMI BLOOM PADA SOAL-SOAL DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Kurniawati, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN METAKOGNITIF UNTUK PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjaminan mutu pendidikan. memperbaiki sistem pendidikan. Pemerintah memperbaiki sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Universitas Sebelas Maret, 57126

PENGEMBANGAN PENILAIAN UNTUK MENGUKUR HIGHER ORDER THINKING SKILLS SISWA

ANALISIS PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYATERHADAP KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu peristiwa yang diamati yang kemudian diuji kebenarannya

Profil Pengetahuan Konseptual Siswa SMP di Jenjang Proses Kognitif Menganalisis Pada Materi Segi Empat Berdasarkan Jenis Kelamin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

PROFIL KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017. (Skripsi) Oleh FITRI NURAINI

TAKSONOMI BLOOM REVISI RANAH KOGNITIF: KERANGKA LANDASAN UNTUK PEMBELAJARAN, PENGAJARAN, DAN PENILAIAN. Imam Gunawan * Anggarini Retno Palupi **

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

Transkripsi:

22-199 ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL IPA SMP TAHUN 2014 BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN DAN DIMENSI PROSES KOGNITIF Herni Budiati SMP Negeri 22 Surakarta hernibudiati@yahoo.co.id Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebaran soal Ujian Nasional IPA SMP tahun 2014 berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.penelitian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2014, tepat setelah Ujian Nasional untuk jenjang SMP selesai dilaksanakan. Subyek penelitian adalah soal-soal Ujian Nasional IPA tahun 2014 yang digunakan sebagai alat evaluasi akhir bagi kelas IX secara nasional sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Data dikumpulkan dari 5 paket soal Ujian Nasional IPA yang diambil secara acak dari 20 paket soal yang ada. Data dianalisis penyebarannya secara kualitatif berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dalam taksonomi pendidikan menurut Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 soal (100%) soal Ujian Nasional IPA tahun 2014 untuk jenjang SMP merupakan soal yang termasuk dimensi pengetahuan konseptual, dan tidak ditemukan soal yang menggali penguasaan pengetahuan faktual maupun prosedural. Sementara dari tinjauan dimensi proses kognitif, soal Ujian Nasional IPA tahun 2014 untuk jenjang SMP yang termasuk dalam kategori mengingat (C1) adalah sebanyak 4 soal (10%), memahami (C2) sebanyak 27 soal (67,5%), menerapkan (C3) sebanyak 4 soal (10%), menganalisis sebanyak 3 soal (7,5%), mengevaluasi (C5) sebanyak 2 soal (5 %), dan mencipta (C6) sebanyak 0 soal (0%). Kata Kunci: Analisis Soal Ujian Nasional, Mata Pelajaran IPA, Dimensi Pengetahuan, Dimensi Proses Kognitif PENDAHULUAN Penilaian hasil belajar merupakan hal pokok dalam memantau keberhasilan pembelajaran, sebab penilaian merupakan sebuah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi, analisis, dan interpretasi informasi untuk membuat keputusan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada Bab X menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas; penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Secara khusus, penilaian hasil belajar oleh pemerintah adalah melalui Ujian Nasional (UN). Lebih lanjut dikemukakan dalam Permendiknas Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2005 Pasal 2 bahwa hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu program, dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik, serta pembinaan dan pemberian bantuan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tingkat pendidikan penduduk menjadi salah satu indikator dari kemajuan suatu bangsa. Berdasarkan hal tersebut, negara-negara di dunia berkompetisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Melaksanakan penilaian sebagai bentuk evaluasi terhadap penerapan kebijakan di bidang pendidikan maupun sistem pembelajaran dalam suatu negara menjadi hal yang dianggap sangat penting. Tujuan melakukan penilaian tidak jauh berbeda dengan melakukan evaluasi. Menurut Purwanto (2011) evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuantujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa, agar keputusan-keputusan yang dibuat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka kegiatan evaluasi harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan prosedur 1196 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

evaluasi yang benar. Dengan melakukan suatu sistem evaluasi yang baik, diharapkan dapat mengukur kualitas pendidikan yang sebenarnya. Lebih lanjut Sukardi (2011) menyatakan bahwa prinsip utama dari evaluasi adalah harus sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan, serta harus komprehensif dan terpadu. Oleh pemerintah Indonesia, Ujian Nasional masih dipertahankan sebagai bentuk penilaian akhir pada suatu jenjang institusi pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didiknya. Ujian Nasional untuk jenjang SMP yang masih dilaksanakan oleh pemerintah hingga tahun 2014 ini cenderung masih terfokus pada menilai hasil belajar kognitif peserta didik. Padahal, pendidikan pada hakekatnya adalah upaya mengubah perilaku peserta didik. Proses yang berlangsung dalam menciptakan perubahan perilaku pada dasarnya harus meliputi hal-hal yang mengembangkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun kecenderungan terhadap penonjolan kemampuan pada hasil belajar kognitif saja menunjukkan bahwa penilaian dalam Ujian Nasional belum mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Salah satu komponen yang menjadi aspek kompetensi adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil belajar kognitif. Hasil belajar kognitif yang disusun oleh Bloom saat ini sudah mengalami revisi oleh Anderson & Krathwohl (2001) dibedakan menjadi dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan secara garis besar dibedakan menjadi empat kategori yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, serta pengetahuan metakognitif. Pengetahuan faktual mencakup elemen-elemen dasar yang akan digunakan dalam mengkomunikasikan tentang disiplin akademik, pemahaman, dan pengorganisasiannya secara sistematis. Pengetahuan faktual meliputi pengetahuan terminologi serta pengetahuan elemenelemen dan detail-detail khusus. Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan tentang kategori dan klasifikasi, pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, serta pengetahuan tentang teori, model, dan struktur. Pengetahuan prosedural meliputi pengetahuan tentang keterampilan subjek khusus dan algoritma, pengetahuan teknik dan metode subjek khusus, serta pengetahuan tentang kriteria untuk mengetahui kapan digunakan prosedur secara tepat. Pengetahuan metakognitif meliputi strategi pengetahuan; pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif yang mencakup pengetahuan kondisional dan kontekstual secara tepat; serta pengetahuan tentang dirinya sendiri. Sudut pandang dimensi proses kognitif menurut Bloom yang telah direvisi oleh Anderson & Krathwohl (2001) dibedakan dalam enam tingkatan yaitu mengingat (remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), serta mencipta (create). Kategori C1 (mengingat/remember) merupakan proses mengingat yang dibedakan menjadi dua yaitu mengenali atau mengidentifikasi dan memanggil ingatan kembali. Mengenali atau mengidentifikasi adalah menempatkan pengetahuan dalam memori jangka panjang secara konsisten terhadap kehadiran suatu objek. Sedangkan memanggil ingatan berarti menempatkan pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang. Kategori C2 (Memahami/Understand) yaitu proses memahami yang meliputi menginterpretasi, menggambarkan, mengklasifikasikan, meringkas, menyimpulkan, membandingkan dan Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1197

menjelaskan. Menginterpretasi adalah mengubah satu bentuk ke bentuk lain atau disebut juga dengan parafrase. Menggambarkan adalah menemukan contoh khusus atau mengilustrasikan konsep atau prinsip. Mengklasifikasikan berarti mendeterminasi sesuatu menjadi milik kategori tertentu. Meringkas adalah membuat abstraksi sebuah tema umum atau bahasan utama. Menyimpulkan berarti menggambarkan sebuah logika penyimpulan dari informasi yang ada. Membandingkan adalah mendeteksi hubungan antara dua gagasan, objek dan sebagainya. Sedangkan menjelaskan adalah membangun sebuah model sebab akibat dari sebuah sistem. Kategori C3 (Menerapkan/Apply) adalah menerapkan yang meliputi proses menjalankan atau membawa sebuah prosedur ke dalam tugastugas yang sudah dikenali serta menggunakan yaitu menerapkan sebuah prosedur ke dalam tugas yang belum dikenali. Kategori C4 (Menganalisis/Analyze) yaitu menganalisis mencakup proses-proses membedakan, mengorganisasi, dan memberikan atribut. Membedakan berarti menentukan bagian yang relevan dan yang tidak relevan atau bagian yang penting dan yang tidak penting terhadap suatu hal yang ada. Mengorganisasi berarti mendeterminasi bagaimana hubungan antara komponen-komponen atau fungsinya dalam sebuah struktur. Memberikan atribut berarti melekatkan sebuah titik pandang, nilai, atau sesuatu yang digarisbawahi terhadap sesuatu yang ada. Kategori C5 (mengevaluasi/evaluate) adalah mengevaluasi yang meliputi proses mengecek dan mengkritik. Mengecek adalah mendeteksi inkonsistensi atau kesalahan sebuah proses atau produk, mendeterminasi apakah sebuah proses atau produk mempunyai konsistensi internal, serta mendeteksi efektivitas penerapan sebuah prosedur. Mengkritik adalah mendeteksi ketidakcocokan antara produk dan proses dengan kriteria eksternal, mendeterminasi apakah sebuah proses dan produk mempunyai konsistensi eksternal, serta mendeteksi ketepatan sebuah prosedur untuk mengatasi sebuah masalah yang diberikan. Kategori C6 (mencipta (Create) adalah mencipta, yang meliputi proses-proses membuat hipotesis, merencana dan memproduksi. Membuat hipotesis maksudnya adalah menghadirkan sebuah alternatif hipotesis berdasarkan kriteria yang ada. Merencana berarti memikirkan sebuah prosedur untuk menyelesaikan beberapa tugas. Memproduksi berarti menemukan atau menghasilkan suatu produk. Mengingat bahwa Ujian Nasional masih cenderung terfokus pada penilaian hasil belajar kognitif aspek pengetahuan saja maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebaran soal Ujian Nasional IPA tahun 2014 berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2014, tepat setelah Ujian Nasional selesai dilaksanakan. Subyek penelitian adalah soal-soal Ujian Nasional IPA tahun 2014 yang digunakan sebagai alat evaluasi akhir bagi kelas IX secara nasional sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Data dikumpulkan dari 5 paket soal Ujian Nasional IPA yang diambil secara acak dari 20 paket soal yang ada. Soal yang dianalisis dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda. Data dianalisis penyebarannya secara kualitatif berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dalam taksonomi 1198 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

pendidikan menurut Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2001). Dimensi pengetahuan yang dianalisis penyebarannya dalam penelitian ini meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Sedangkan dimensi proses kognitif yang dianalisis penyebarannya meliputi aspek C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (aplikasi), C4 (analisis), C5 (evaluasi), dan C6 (mencipta). HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil analisis penyebaran soal-soal Ujian Nasional untuk mata pelajaran IPA jenjang SMP berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif tampak pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran IPA SMP Tahun 2014 Pengetahuan Dan Dimensi Proses Kognitif. Dimensi Pengetahuan Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Pengetahuan Faktual Konseptual C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Aplikasi) C4 (Analisis) C5 (Evaluasi) C6 (Mencipta) Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Prosedural 0% 10% 0% 0% 67,5% 0% 0% 10% 0% 0% 7,5% 0% 0% 5% 0% 0% 0% 0% Komposisi penyebaran soal berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dalam soal Ujian Nasional IPA SMP tahun 2014 dapat disajikan dalam diagram berikut: Gambar 1. Diagram Persentase Komposisi Dimensi Pengetahuan Soal Ujian Nasional IPA SMP Tahun 2014. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1199

Gambar 2. Diagram Persentase Komposisi Dimensi Proses Kognitif Soal Ujian Nasional IPA SMP Tahun 2014. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 soal pilihan ganda yang digunakan sebagai alat evaluasi akhir dalam Ujian Nasional IPA SMP tahun 2014 berdasarkan dimensi pengetahuan hanya merupakan soal-soal yang mencakup pengetahuan konseptual. Tidak ditemukan soal-soal yang mencakup pengetahuan faktual maupun prosedural. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi soal Ujian Nasional IPA SMP tahun 2014 belum variatif dan belum merata jika ditinjau dari dimensi pengetahuan yang harus dicakup sebagai hasil belajar kognitif. Berdasarkan tinjauan dari dimensi proses kognitif, soal Ujian Nasional IPA SMP yang termasuk kategori mengingat (C1) sebanyak 4 soal (10%), memahami (C2) sebanyak 27 soal (67,5%), menerapkan (C3) sebanyak 4 soal (10%), menganalisis (C4) sebanyak 3 soal (7,5%), mengevaluasi (C5) sebanyak 2 soal (5 %), dan mencipta (C6) sebanyak 0 soal (0%). Komposisi penyebaran berdasarkan dimensi proses kognitif dapat dikatakan variatif namun proporsinya belum merata dan kategori mencipta (C6) belum terakomodasi. Secara umum kategori memahami (C2) lebih mendominasi, dibandingkan kategori yang lain. Dalam menjawab soal dengan kategori memahami (C2) bagi siswa secara umum tidak memerlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills), sehingga dikhawatirkan soal-soal tersebut tidak dapat digunakan untuk membedakan sswa dengan kemampuan rendah, sedang dan tinggi. Dengan demikian diperlukan pengembangan soal-soal yang terdiri atas kategori antara mengingat (C1) hingga mencipta (C6) dengan komposisi lebih proporsional. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Komposisi 40 soal pilihan ganda(100%) soal Ujian Nasional IPA tahun 2014 untuk jenjang SMP merupakan soal yang termasuk dimensi pengetahuan konseptual, dan tidak ditemukan soal yang menggali penguasaan pengetahuan faktual maupun prosedural. Sementara dari tinjauan dimensi proses kognitif, soal Ujian Nasional IPA tahun 2014 untuk jenjang SMP yang termasuk dalam kategori mengingat (C1) adalah sebanyak 4 soal (10%), memahami (C2) sebanyak 27 soal (67,5%), menerapkan (C3) sebanyak 4 soal (10%), menganalisis sebanyak 3 soal (7,5%), mengevaluasi (C5) sebanyak 2 soal (5 %), dan mencipta (C6) sebanyak 0 soal (0%). 1200 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Saran 1. Guru dapat memanfaatkan analisis soal UN IPA tahun 2014 ini sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun soal supaya komposisi dan penyebaran soal berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dapat lebih proporsional. 2. Guru dan peneliti lain dapat mengembangkan penelitian yang sejenis. DAFTAR PUSTAKA Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. 2001. Learning, Teaching, and Assesing. A Revision of Bloom s Taxonomy of Educational Objectives. Abridged Edition. New York: Addisson Wesley Longman, Inc. BSNP Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) IPA SMP Tahun Pelajaran 2013/2014. Darlene E Crone-Todd, Joseph J.Pear, Cynthia N. Read. 2000. Operational Definitions for Higher Order Thingking Objective at the Post Secondary Level. Academic Exchange. -------------- --- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Permendiknas Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2005. Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Usaha Nasional. Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan, Prinsip, dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1201