UCAPAN TERIMA KASIH. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Allah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya, tugas

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN KOMBINASI KETAMIN DENGAN MIDAZOLAM DIBANDINGKAN PETIDIN DALAM MENCEGAH MENGGIGIL PASCASPINAL ANESTESI

PEREGRINUS ADHITIRA PRAJOGI

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PERBANDINGAN SINO-NASAL OUTCOME TEST 22 (SNOT-22) PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIK SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEDAHAN DI RSUP SANGLAH TAHUN 2017

TESIS ANALGESIA PREVENTIF PARECOXIB 40 MG INTRAVENA MENEKAN PENINGKATAN KADAR C- REACTIVE PROTEIN

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

MARILAETA CINDRYANI NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

TESIS LIDOKAIN INTRAVENA KONTINU MENURUNKAN DOSIS PROPOFOL PADA PEMBEDAHAN MAYOR DENGAN TEHNIK ANESTESI UMUM TCI PROPOFOL DENGAN PANDUAN BIS

DIAGNOSTIK C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA PASIEN DENGAN APENDISITIS AKUT SKOR ALVARADO 5-6

TESIS RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT TINGGI SEBAGAI PREDIKTOR LUARAN BURUK PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

TRANSVERSUS ABDOMINIS PLANE (TAP) BLOCK MENGURANGI NYERI PASCAOPERASI PADA PASIEN SEKSIO SESAREA

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 23 JANUARI 2017

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL... AGUSTUS 2017

UCAPAN TERIMA KASIH. Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi

TESIS PERBANDINGAN VOLUME ALIRAN DARAH PADA TEKNIK PENYAMBUNGAN SIDE TO END DENGAN END TO END 4 MINGGU PASCA FISTULA RADIOCEPHALICA DI RSUP SANGLAH

BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

TESIS PEMBERIAN KETAMIN 0,15 MG/KG INTRAVENA SEBELUM INSISI MENURUNKAN KONSUMSI MORFIN DAN NYERI AKUT PASCALAPAROTOMI

PERBEDAAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA ANTARA PENGGUNAAN DIAZEPAM DAN MIDAZOLAM SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI

EFIKASI PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN SUBKUTAN TERHADAP PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN INTRAVENA PASCAOPERASI SEKSIO SESAREA

NILAI ATOPI KELUARGA MENENTUKAN KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK PADA BAYI USIA 0-4 BULAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. Tesis Ini Telah Disetujui. Pada Tanggal 27 Desember 2016

Lembar Persetujuan Pembimbing. TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 26 April 2017

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DENGAN JUMLAH FOLIKEL ANTRAL PADA FERTILISASI IN VITRO

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2016

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN CAIRAN INFUS HANGAT TERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 UJIAN TESIS

PERBANDINGAN VALIDITAS SISTEM SKORING APACHE II, SOFA, DAN CUSTOMIZED

BAB I PENDAHULUAN. seluruh proses kelahiran, dimana 80-90% tindakan seksio sesaria ini dilakukan dengan anestesi

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:

TERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN OPERASI SECSIO CAESAREA DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO

NI MADE AYU SRI HARTATIK

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN PASCA SECSIO SECAREA DI RUANG PEMULIHAN IBS RSUD

I KOMANG AGUS SETIAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN HIPOTERMI DENGAN WAKTU PULIH SADAR PASCA GENERAL ANESTESI DI RUANG PEMULIHAN RSUD WATES AMILA HANIFA NIM: P

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk prosedur tersebut. Angka bedah caesar pada ibu usia 35 tahun ke atas jauh

PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR

EFEKTIVITAS PENERAPAN AMDAL DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA PEMBANGKIT LISTRIK DI BALI STUDI KASUS PLTD/G PESANGGARAN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

NILAI HOMEOSTATIC MODEL ASSESSMENT INSULIN RESISTANCE BERKORELASI POSITIF DENGAN JUMLAH SKIN TAG

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

UCAPAN TERIMA KASIH. dan rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan

Lembar Pengesahan. TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 22 Desember 2016

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA

SKRIPSI PENGARUH PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PASIEN PASCA BEDAH APPENDECTOMY DI RSUP SANGLAH DENPASAR

PELATIHAN METODE BOBATH LEBIH BAIK DARIPADA METODE FELDENKRAIS TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN PADA PASIEN PASCA STROKE

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

KORELASI KADAR SITOKIN PRO-INFLAMASI INTERLEUKIN-6 SERUM DENGAN KADAR BESI SERUM, FERITIN DAN SATURASI TRANSFERIN PADA ANAK OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LUH MIRA AMBARASARI SAKA

ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI

JUMLAH KEMATIAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - DESEMBER 2014

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT

SKRIPSI ANAK AGUNG GEDE ANGGA PUSPA NEGARA

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN KPN. KAMADHUK RSUP.

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROPOFOL 0,5 Mg/KG/BB DENGAN LIDOCAIN 2 Mg/KG/BB DALAM MENCEGAH KEJADIAN SPASME LARING PASCA EKSTUBASI TESIS

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

PERBANDINGAN RESPON HEMODINAMIK DAN TINGKAT KESADARAN PASCA PEMAKAIAN ISOFLURAN DAN SEVOFLURAN PADA OPERASI MAYOR DI DAERAH ABDOMEN SKRIPSI

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH KONFLIK PERAN DAN STRES KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR (Studi pada Anantara Seminyak Resort & Spa, Bali)

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN ANAK YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 23 SEPTEMBER Pembimbing I, Pembimbing II,

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana)

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING

SKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AJUVAN MIDAZOLAM PADA ANESTESI SPINAL DENGAN BUPIVAKAIN TERHADAP PENCEGAHAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH TESIS

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI. Oleh : AYU RIESKY NIM.

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERUT TEKNIK EFFLEURAGE

KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI

SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBIDAIAN BACK SLAB CAST DAN SPALK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

Metodologi Penelitian

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI

HUBUNGAN FAKTOR LAMA PAPARAN, KEKERAPAN PEMAPARAN DAN MASA PAPARAN BUNYI GENTA TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEMANGKU PURA BSK

BAB 1 PENDAHULUAN. PONV juga menjadi faktor yang menghambat pasien untuk dapat segera

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH INDUKSI KETAMIN DOSIS 2 MG/KgBB DAN. DEKSAMETASON DOSIS 0,2 MG/KgBB INTRAVENA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA

NYOMAN DWI AUSSIE HARY MASTIKA

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP DEPRESI POST PARTUM DI PUSKESMAS II DAN IV DENPASAR SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA INFEKSI KATETER HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN KATETER HEMODIALISIS DOUBLE LUMEN

Gambaran Kejadian Menggigil (Shivering) pada Pasien dengan Tindakan Operasi yang Menggunakan Anastesi Spinal di RSUD Karawang Periode Juni 2014

KADAR TRIGLISERIDA BERKORELASI POSITIF DENGAN JUMLAH LESI SKIN TAG DAN KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN BERKORELASI NEGATIF DENGAN JUMLAH LESI SKIN TAG

RERATA WAKTU PASIEN PASCA OPERASI TINGGAL DI RUANG PEMULIHAN RSUP DR KARIADI SEMARANG PADA BULAN MARET MEI 2013 LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

Transkripsi:

1 UCAPAN TERIMA KASIH Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh Pertama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Allah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya, tugas penyusunan tesis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, Direktur Utama RSUP Sanglah dr. I Wayan Sudana, M.Kes, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K), Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp. GK dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dr. I Nyoman Semadi, Sp.B, Sp.BTKV, karena telah diberikan kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan spesialis dan program magister pada program studi ilmu biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kepada dr. I Wayan Sukra, Sp.An, KIC, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kemurahan hatinya dengan tidak mengenal lelah memberikan bimbingan dan landasan berpikir tentang ilmu dasar anestesi. Kepada Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO, selaku Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif dan pembimbing I, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya atas keteladanan dan bimbingan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan

2 tesis dan menempuh program pendidikan dokter spesialis ini, serta sebagai contoh pribadi yang arif dan bijaksana. Profesor terbaik yang selalu melindungi peserta didik. Kepada dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC selaku Kepala Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, pada penulisan tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat setinggi-tingginya atas bimbingan, semangat dan motivasi yang diberikan. Kepada dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si, selaku Sekretaris Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan ilmu dan spiritual yang diberikan selama penulis mengikuti program pendidikan dokter spesialis. Terima kasih kepada dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR, selaku Sekretaris Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, pembimbing II dan penasehat akadenik atas bimbingan yang diberikan terutama bimbingan soft skill serta dengan senantiasa membuka wawasan berpikir kritis yang sangat berguna untuk kami ke depannya. Kepada dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN, penulis mengucapkan terima kasih dan hormat yang setinggi-tingginya atas cinta kasih, perhatian, kemurahan hati seorang ayah yang tidak pernah mengenal lelah dalam memberikan bimbingan, pembelajaran disiplin agar menjadi pribadi yang lebih baik, disiplin, menjadi manusia terdepan, pantang menyerah dan selalu peduli terhadap pasien. Tiada kata yang mampu diucapkan lagi oleh penulis untuk mewakili rasa terima kasih. Kepada Kepada Dr. dr. I Putu Pramana Suarjaya, SpAn, M.Kes, KMN, KNA selaku Ketua Litbang Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Dr. dr.

3 Tjokorda GA Senapathi, Sp.An, KAR, dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC, dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas semua ajaran, pesan, dan nasehat yang diberikan sebagai persiapan untuk penulis menghadapi masa depan. Kepada semua guru : dr.sukrana Sidemen Sp.An,KAR; dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH, Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC; dr.putu Agus Surya Panji Sp.An,KIC; dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An,KAKV; dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An; dr.i G.A.G. Utara Hartawan, Sp.An, MARS; dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS; dr I Putu Kurniyanta, Sp.An; dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An; dr.cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS; dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An; dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An, M.Kes; dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah diberikan selama menjalani program pendidikan dokter spesialis ini. Kepada dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra, M.Epid selaku pembimbing penulis dalam menyusun tesis ini, khususnya yang bersangkuan dengan ilmu statistik, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan penelitian ini. Kepada Ni Ketut Santi Diliani, SH, semua senior, rekan- rekan residen anestesi dan seluruh staf karyawan di Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya selama menjalani program pendidikan dokter spesialias ini. Kepada segenap tim anestesi, kamar operasi dan ICU Rumah Sakit di RSUP Sanglah Denpasar, RS TC Hiller s Maumere, RSUD Karang Asem, PJT

4 RSCM, RS Persahabatan dan semua rekan-rekan sejawat medis paramedis selama saya menjalani stase luar, terima kasih yang sebesar-besarnya atas kebersamaan yang hangat dan kerjasama yang baik. Kepada Bapak Hendra dan Ibu Ariani selaku orang tua, terima kasih bapak ibu atas segala doa yang selalu dipanjatkan untuk kebaikan semua kesabaran dan arahan dalam menjalani kehidupan dan kelancaran selama proses pendidikan ini. Terima kasih kepada istriku tercinta drg. Ivory Nonci yang telah menjalani semua proses ini dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan rasa cinta serta menjadi semangat dan tujuan dalam setiap langkah hidup penulis. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pasien yang menjadi sumber ilmu selama penulis menjalani proses pendidikan spesialisasi ini. Semoga Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkat dan rahmat-nya kepada semua pihak yang tertulis di atas maupun yang tidak tertulis, yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis selama proses pendidikan dan penyusunan tesis ini. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh 2016 Denpasar, 1 November Andi Kusuma Wijaya

5 ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN INFUS WARMER UNTUK MENCEGAH KEJADIAN HIPOTERMIA DAN MENGGIGIL SETELAH TINDAKAN ANASTESI UMUM DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR Pendahuluan : Menggigil dan hipotermia setelah tindakan anestesi umum merupakan komplikasi yang sering terjadi di ruang pemulihan. Metode pemanasan dan obat obat banyak digunakan, tetapi belum efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektifitas penggunaan infus warmer dalam mempertahankan suhu inti normal dan mencegah menggigil. Bahan dan Metode : Jenis penelitian ini adalah non blindnes randomized control trial study. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas penggunaan infus warmer dalam mencegah kejadian hipotermia dan menggigil setelah tindakan anestesi umum. Penelitian dilakukan di RSUP Sanglah pada bulan Oktober 2016 dengan perhitungan sampel 58 orang yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Keduanya dibagi menjadi 2 kelompok, 29 orang kelompok infus warmer dan 29 orang tanpa infus warmer Pencatatan hasil menilai beberapa parameter tanda vital, hemodinamik, aldrette score, suhu tubuh, dan menggigil mulai dari awal, setelah induksi, dan menit ke 5, 15, 30, 60 di ruang pemulihan. Data yang didapat dianalisa dengan sofware SPSS dengan tingkat signifikasi p<0,005 dinyatakan bermakna, dengan relative risk < 1 sebagai preventif. Hasil : Dari gambaran perbandingan kejadian menggigil dan hipotermia pada menit ke 5, 15, 30, 60 di ruang pemulihan terlihat bahwa berdasarkan kelompok perlakuan pada kelompok warmer lebih rendah dibandingkan pada kelompok non warmer. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan warmer dapat mencegah kejadian menggigil dan hipotermia pada pasien setelah tindakan anestesi umum. Secara uji statistik bermakna dengan nilai p <0,05. Simpulan : Penggunaan infus warmer dapat membantu menurunkan angka kejadian hipotermi dan menggigil setelah tindakan anastesi umum. KataKunci: Hypothermia, shivering, infus warmer, Menggigil, anestesi umum.

6 ABSTRACT EFFECTIVENESS OF INFUSION WARMER USE TO PREVENT THE OCCURRENCE OF HYPOTHERMIA AND SHIVERING AFTER GENERAL ANESTHESIA ACTION IN GENERAL HOSPITAL CENTER SANGLAH DENPASAR Introduction: Shivering and hypothermia after general anesthesia is a common complication in the recovery room. Heating methods and drugs widely used, but not yet effective. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of using the infusion warmer in maintaining normal core temperature and prevent chills. Materials and Methods: The study was a non blindnes randomized control trial study. This study aimed to compare the effectiveness of the use of infusion warmer in preventing the incidence of hypothermia and shivering after general anesthesia. Research conducted at the Sanglah Hospital in October 2016, with sample calculations 58 people who meet the inclusion and exclusion criteria. Both were divided into 2 groups, 29 groups of infusion warmer and 29 people without the infusion warmer Recording the results of assessing multiple parameters vital signs, hemodynamic, aldrette score, body temperature, and shivering from the beginning, after induction, and minutes to 5, 15, 30, 60 in the recovery room. The data obtained were analyzed with SPSS software with a significance level of p <0.005 expressed significantly, with a relative risk <1 as a preventive. Results: From a comparative picture of events chills and hypothermia in minutes to 5, 15, 30, 60 in the recovery room seen that the treatment group based on the group lower warmer than in the non warmer. This shows that the use of warmer can prevent the incidence of chills and hypothermia in patients after general anesthesia. In test statistically significant with p <0.05. Conclusions: The use of infusion warmer can help reduce the incidence of hypothermia and shivering after general anesthesia action. KeyWord: Hypothermia, shivering, infusion warmer.menggigil, general anesthesia.

7 DAFTAR ISI SAMPUL LUAR... i SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... x ABSTRACT... xi DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... xx DAFTAR LAMPIRAN... xxi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1.Latar Belakang... 1 1.2.Rumusan Masalah... 4 1.3.Tujuan Penelitian... 4 1.3.1 Tujuan Umum... 5 1.3.2 Tujuan Khusus... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 5 1.4.1 Manfaat ilmiah... 5 1.4.2 Manfaat Praktis... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 2.1 Anastesi umum... 6

8 2.2 Regulasi suhu tubuh... 6 2.2.1 Termosensor dan jalur Aferen... 7 2.2.2 Hipotalamus pusat integrasi... 8 2.2.3 Respon Efektor... 11 2.3 Hipotermi... 14 2.3.1 Perubahan suhu perioperatif... 22 2.3.2 Tahapan perubahan suhu selama anastesi... 23 2.3.3 Konsekuensi Lain Akibat Perioperatif Hipotermia... 25 2.3.4 Keuntungan akibat efek hipotermia... 27 2.3.5 Pengukuran suhu tubuh... 28 2.3.6 Mencegah hipotermia perioperative... 29 2.4 Menggigil... 30 2.4.1 Menggigil setelah tindakan anastesi... 34 2.4.2 Pencegahan menggigil... 35 2.4.3 Penatalaksanaan menggigil pasca anastesi... 36 2.4.3.1 Penatalaksanaan non farmakalogi... 36 2.4.3.2 Penatalaksanaan farmakalogi... 36 1. Opioid... 37 2. Alfa 2 agonis... 37 3. 5-HT uptake inhibitor... 38 4. Agonis atau antagonis 5 HT... 38 5. Antagonis NMDA... 38 2.5 Petidin... 39 2.5.1 Farmakokinetik... 39 2.5.2 Farmakodinamik... 40

9 2.5.3 Efek samping obat... 41 2.5.4 Interaksi obat... 41 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS... 43 3.1 Kerangka Berpikir... 43 3.2 Kerangka Konsep... 45 3.3 Hipotesis Penelitian... 46 BAB IV METODE PENELITIAN... 47 4.1 Rancangan Penelitian... 47 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 48 4.3 Penentuan Sumber Data... 48 4.3.1 Populasi Sampel... 48 4.3.2 Sampel Penelitian... 48 4.3.3 Kriteria Eligibilitas... 48 4.3.4 Teknik pengambilan sampel... 50 4.3.5 Perhitungan besar sampel... 50 4.3.6 Cara pengambilan sampel... 52 4.4 Variabel Penelitian... 52 4.5 Defenisi Operasional Variabel... 52 4.6 Bahan dan alat penelitian... 56 4.7 Prosedur Penelitian... 57 4.7.1 Persiapan penelitian... 57 4.7.2 Penapisan pasien... 57 4.7.3 Pelaksanaan penelitian... 57 4.8 Cara kerja... 57 4.9 Alur penelitian... 60

10 4.10 Analisis data... 61 4.11 Etika penelitian... 63 BAB V. HASIL PENELITIAN... 64 5.1 Karakteristik Sampel Penelitian... 64 5.2 Perbandingan Kejadian Menggigil Berdasarkan Kelompok Perlakuan 69 5.2.1 Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 5 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 69 5.2.2 Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 15 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 70 5.2.3 Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 30 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 71 5.2.4 Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 60 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 73 5.3.Perbandingan Kejadian Hipotermia Berdasarkan Kelompok Perlakuan74 5.3.1. Perbandingan Kejadian Hipotermia Setelah Induksi Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 74 5.3.2. Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Menit ke 5 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 75 5.3.3. Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Menit ke 15 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 76 5.3.4. Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Suhu ke 30 menit Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 77 5.3.5. Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Suhu ke 60 menit Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 79 5.4 Perbandingan Aldrette Score dengan Kejadian Menggigil Pada

11 Kelompok Perlakuan... 80 5.5 Perbandingan Kelompok Suhu dengan Kejadian Menggigil Pada Kelompok Perlakuan... 82 BAB VI PEMBAHASAN... 84 6.1 Gambaran Umum... 84 BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN... 87 7.1 Simpulan... 87 7.1.1 Simpulan Umum... 87 7.1.2 Simpulan Khusus... 87 7.2 Saran... 87 DAFTAR PUSTAKA... 88 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 91 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Efek Fisiologis Akibat Hipotermia... 19 Tabel 2.2 Gejala klinis hipotermi... 20 Tabel 2.3 Perubahan EKG pada Hipotermi... 21 Tabel 2.4. Kondisi yang memberikan kontribusi penurunan suhu selama pembedahan... 25 Tabel 2.5. Konsekuensi segera akibat perioperatif hipotermia... 27 Tabel 5.1 Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Kelompok

12 Perlakuan... 68 Tabel 5.2.1. Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 5 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 70 Tabel 5.2.2. Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 15 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 71 Tabel 5.2.3. Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 30 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 72 Tabel 5.2.4. Perbandingan Kejadian Menggigil Menit Ke 30 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 73 Tabel 5.3.1 Perbandingan Kejadian Hipotermia Setelah Induksi Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 74 Tabel 5.3.2 Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Menit ke 5 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 75 Tabel 5.3.3 Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Menit ke 15 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 77 Tabel 5.3.4 Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Menit ke 30 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 78 Tabel 5.3.5 Perbandingan Kejadian Hipotermia Pada Menit ke 60 Di Ruang Pemulihan Berdasarkan Kelompok Perlakuan... 79 Tabel 5.4. Perbandingan Aldrette Score dengan Kejadian Menggigil Pada Kelompok Perlakuan... 80 Tabel 5.5. Perbandingan Kelompok Suhu dengan Kejadian Menggigil Pada Kelompok Perlakuan... 82

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Alur kontrol termoregulasi... 8 Gambar 2.2 Hipotalamus pusat integrasi... 10 Gambar 2.3 Hubungan hipotermia dan hipotalamus... 11 Gambar 2.4 Mekanisme kontrol termoregulasi... 13 Gambar 2.5 Ambang termoregulasi pada pasien normal... 13 Gambar 2.6 Ambang termoregulasi pada pasien yang di anestesi umum... 14 Gambar 2.7 Rumus kimia petidin... 39 Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konsep... 45 Gambar 4.1 Bagan Rancangan Penelitian... 47 Gambar 4.2 Infus warmer Animec AM 2S model ELLT001... 55 Gambar 4.3 Bagan Alur Penelitian... 60

14 Gambar 5.4 Perbandingan Aldrette Score dengan kejadian menggigil pada kelompok perlakuan... 81 DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ASA : American Society of Anesthesiologists cm : sentimeter kg : kilogram IMT : Index masa tubuh O2 : Oksigen RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat µ : Miu % : Persen α : Alfa ⁰C : Derajat celcius

15 β : Beta DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Keterangan Kelaikan Etik...86 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian...87 Lampiran 3. Lembar Penelitian...88 Lampiran 4. Pencatatan Hasil Penelitian...91 Lampiran 5. Informasi Penelitian...93 Lampiran 6. Surat Pernyataan Persetujuan Uji Klinik...96 Lampiran 7. Data Hasil Penelitian...97 Lampiran 8. Penjabaran Hasil Analisa Data...99

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyulit yang terjadi setelah tindakan anestesi dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor, yaitu tindakan anastesi sendiri, tindakan pembedahan dan dari pasien sendiri. Salah satu diantara penyulit yang cukup sering dijumpai selama pemulihan setelah tindakan anastesi umum adalah hipotermia dan menggigil. Menggigil merupakan keadaan yang tidak nyaman dan salah satu komplikasi yang sering terjadi setelah tindakan pemberian anestesi umum maupun regional pada pasien yang menjalani operasi elektif ataupun darurat (Talakoub, 2006). Penyebab terjadinya menggigil sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan penyebab terjadinya oleh karena redistribusi panas internal dari sentral ke perifer, hilangnya termoregulasi vasokonstriksi, dan berubahnya nilai ambang vasokonstriksi, ambang menggigil, pengaruh suhu lingkungan kamar operasi yang dingin, efek dari gas anaestesi, cairan intravena yang

17 dingin, lama operasi atau efek dari insisi operasi yang luas sehingga kulit tidak dapat mempertahankan keluarnya panas tubuh sehingga mempengaruhi suhu inti tubuh (core temperature) membuat menjadi hipotermia dan menggigil (Roy, 2004; Buckwick, 2007; Hasankhani, 2007; Jie Yi, 2015). Menggigil merupakan respon tubuh involunter untuk tetap menjaga keseimbangan suhu inti (core temperature). Menggigil setelah tindakan operasi dan anastesi umum dapat dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang tidak diinginkan seperti menimbulkan stress fisiologis, konsumsi oksigen meningkat 2-3 kali, meningkatkan produksi karbondioksida, meningkatkan kebutuhan metabolisme, meningkatkan tekanan intrakranial dan intraocular, meningkatkan kadar katekolamin, gangguan jantung, dan nyeri luka operasi (Stoelting, 2006; Dong You, 2010; Zhi-Jian, 2011; Misiran, 2013). Terjadinya menggigil bisa sebelum tindakan anestesi, di pertengahan jalannya operasi maupun di ruang pemulihan. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi menggigil setelah tindakan anastesi umum antara lain adalah perioperatif hipotermia, menjaga suhu tubuh tetap normal selama tindakan pembedahan atau memberikan obat obatan. Beberapa intervensi untuk menurunkan keadaan menggigil setelah tindakan anestesi umum melalui dengan pemanasan internal aktif atau eksternal aktif. Pengaturan suhu ruangan dalam ruang pemulihan, menggunakan selimut yang kering dapat mengurangi kehilangan panas, dan cairan intravena dan irigasi yang dihangatkan. Pemberian cairan infus yang dihangatkan dapat diberikan pada sebelum, sedang, sampai setelah operasi dengan metode yang mudah, murah, aman dan dapat mempertahankan temperatur suhu inti tubuh, mencegah hipotermi dan kejadian menggigil (Oysteen, 2000; Smith, 2006).Penghangatan tubuh

18 dimaksudkan untuk menyingkirkan hipotermia dan mengurangi input afferent yaitu dengan menghangatkan reseptor kulit terutama di daerah dengan densitas reseptor terbesar seperti wajah, dada dan tangan. Penghangatan permukaan kulit dapat dilakukan karena sistem pengaturan suhu lebih toleran terhadap hipotermia. Penggunaan obat obatan adalah cara yang sering dilakukan untuk mengatasi menggigil. Berbagai agen opioid dan non opioid digunakan untuk mencegah dan mengobati menggigil, tetapi dapat menimbulkan efek samping seperti ketidakstabilan hemodinamik, depresi pernafasan, mual dan muntah. Petidin dianjurkan untuk mengatasi kejadian menggigil setelah anestesi, karena mempunyai efek anti menggigil melalui reseptor κ (kappa). Petidin dosis 0,5 mg/kgbb sering digunakan sebagai terapi menggigil setelah anestesi. Petidin mempunyai efek spesifik yaitu sedasi, euphoria, pruritus dan rasa mual muntah setelah anestesi, serta kejadian depresi pernafasan juga cukup tinggi. Dari beberapa studi, dilaporkan insiden terjadinya menggigil antara 4-72% bahkan bisa mencapai 90% (Yi Ji, 2015). Himawan Sasongko, 2005; menyebutkan bahwa angka kejadian menggigil selama pemulihan anastesi antara 5% - 60%. Bhattacharya, 2005; menggigil terjadi 40% yang mengalami pemulihan anastesi umum, 50% pada pasien dengan suhu inti tubuh 35,5 C dan 90% pada pasien dengan suhu inti tubuh 34,5 C. Kelsaka mendapatkan 36%, Roy mendapatkan 56,7%, Sagir dan Honarmand mendapatkan 60 C. Honarmand, 2008; melakukan penelitian dengan menggunakan placebo, midazolam 75 mcg/kgbb, ketamin 0,5 mg/kgbb, kombinasi ketamin 0,25 mg/kgbb dengan midazolam 37,5 mcg/kgbb pada 120 sampel didapatkan hasil kejadian menggigil secara berurutan yaitu 60%, 50%, 23,3% dan 3,3%. Reda S, 2012; melakukan penelitian yang menggunakan normal salin sebagai

19 kontrol, midazolam 75 mcg/kgbb dan kombinasi midazolam 37,5 mcg ditambah ketamin 0,25 mg/kgbb didapatkan kejadian menggigil untuk masing-masing kelompok sebesar 55%, 45%, 5%. Abbas Tariq, 2014; melakukan penelitian yang membandingkan penggunaan ketamin 0,5 mg/kgbb dibandingkan dengan ketamin 0,25 mg/kgbb ditambah midazolam 37,5 mcg/kgbb selama spinal anestesi didapatkan hasil bahwa ketamin ditambah midazolam lebih efektif dibadingkan dengan ketamin saja. Ginting Musa, 2007; Eydi M dkk, 2014; A Seifi dkk, 2007; Leila Morovati, 2012; karena petidin dianggap sebagai obat standar untuk mencegah dan mengatasi menggigil baik untuk anestesi umum maupun anestesi regional. S N Piper, K D Rohm, W Suttner dkk, 2004; membandingkan nefopam, clonidin dan placebo dalam pencegahan menggigil setelah anastesi umum mendapatkan kejaadian menggigil pada placebo 37,8%. Penilaian berdasarkan jenis kelamin, umur, ASA, berat badan, tinggi badan, lama operasi dan anastesi, waktu ekstubasi, tanda vital, suhu, derajat menggigil dan Aldrete score. Jie Yi, Ziyong Xiang, Xiaoming Deng, Ting Fan, Runqiao Fu, Wanming Geng dkk, 2013; melakukan penelitian di 24 rumah sakit yang menjalani operasi dengan anaestesi umum didapatkan keseluruhan insiden kejadian hipotermia intraoperatif sekitar 39%. You Zhi-jian, Xu Hong-xia, CAO Song-mei, 2011; dari Bagian Anestesiologi Rumah Sakit Universitas Shantou, Propinsi Guangdong, Cina dan Bagian Anestesiologi Rumah Sakit Universitas Jiangsu, Zhenjiang, Propinsi Jiangsu, Cina melakukan penelitian pada kelompok kontrol (n=15) tidak menggunakan cairan infus yang dihangatkan dalam operasi abdominal, kejadian menggigil mencapai 53% (P<0,01). Sedangkan pada kelompok uji (n=15) dengan menggunakan infus warmer, kejadian menggigil tidak ada. Ini membuktikan

20 pemanasan cairan infus selama operasi bisa mencegah menggigil post anastesi umum. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah penggunaan infus warmer dapat mencegah hipotermi dan menggigil setelah tindakan anestesi umum di ruang pemulihan RSUP Sanglah Denpasar? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui proses dan mekanisme hipotermi dan menggigil setelah tindakan operasi dan anastesi umum di ruang pemulihan RSUP Sanglah Denpasar. 1.3.2 Tujuan Khusus Untuk menilai efektifitas penggunaan infus warmer untuk mencegah hipotermi dan menggigil pada pasien yang telah dilakukan tindakan operasi dan anestesi umum di ruang pemulihan RSUP Sanglah Denpasar. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat ilmiah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia kedokteran khususnya di bidang anestesia mengenai penggunaan infus warmer sebagai cara untuk mencegah hipotermia dan menggigil pada tindakan anestesi umum dan pembedahan baik sebelum, sedang dan setelahnya.

21 1.4.2 Manfaat praktis 1. Untuk mencari alternatif lain yang dapat digunakan untuk mencegah hipotermia dan menggigil setelah tindakan anestesi umum. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat bukti infus warmer dapat digunakan untuk mencegah hipotermia dan menggigil setelah tindakan anestesi umum dengan efek samping yang minimal.

i i