BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. yaitu metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ini akan dibahas antara lain (Noor, 2011:204)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok dari semua individu, objek, atau pengukuran yang sifat-sifatnya sedang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek adalah lokasi atau bisa saja produk yang digunakan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELIITIAN. dari sudut pandang profitabilitas, leverage, dan tanggung jawab sosial terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Daerah yang menjadi sasaran penelitian adalah Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Temanggung merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang perkembangan perkebunan Tembakau cukup pesat. Adapun waktu dari penelitian ini dilakukan di bulan November 2016. B. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Dilakukan secara langsung dilapangan dengan melakukan wawancara dan memberikan kuesioner kepada narasumber mengenai aktivitas petani Tembakau Kabupaten Temanggung. 2. Data Sekunder Data sekunder dalam hal ini Pengumpulan data ini diperoleh dari instansiinstansi yang terkait seperti dari Badan Pusat Statistik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Temanggung dengan melakukan studi kepustakaan

terhadap data-data yang dipublikasikan secara resmi, buku-buku, serta laporan lain yang berhubungan dengan penelitian. C. Teknik Pengambilan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian (bahan penelitian) dapat berupa populasi (universe) atau sampel. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah petani tembakau, dimana jumlah responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling. Pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan presentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 10% berarti memiliki tingkat akurasi 90%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan. a. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah petani tembakau Kabupaten Temanggung. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Iqbal, 2002). Sampel yang diteliti sebanyak 100 Petani Tembakau di Kabupaten Temanggung. Pengambilan sampel yang dilakukan adalah menggunakan metode accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Accidental sampling adalah cara pengambilan sampel dengan cara mengambil sampel dimanapun didapatkan tanpa syarat pengambilan tertentu. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari petani tembakau yang diperoleh dari lapangan melalui: a. Interview (wawancara) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung secara lisan terhadap responden. b. Kuesioner yaitu teknik pengumpilan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh masyarakat sebagai responden. Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang meliputi profil responden, tanggapan responden terhadap pertanyaan yang dijukan terkait dengan indikator masing-masing variabel penelitian.

Dalam penelitian ini data sekunder didapatkan dari berbagai sumber. Dalam peneltian ini data-data yang dimaksud diperoleh dari Badan Pusat Statistik Temanggung, publikasi di internet. E. Definisi Operasional Variabel 1. Dependen Variabel a. Produktivitas Petani Tembakau ( Y) Produktivitas petani tembakau adalah gambaran kemampuan pekerja dalam menghasilkan output. Dalam penelitian ini produktivitas tenaga kerja dihitung dengan membagi jumlah nilai produksi dengan jumlah jam kerja. Produktivitas tenaga kerja dinyatakan dalam satuan rupiah per jam. 2. Independen Variabel a. Jenis kelamin (X1) Jenis kelamin merupakan perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Jenis kelamin dinyatakan dengan variabel dummy, yaitu : laki-laki = 1, Perempuan = 0. b. Umur (X2) Umur merupakan rentang hidup manusia yang dapat di ukur dengan tahun. c. Pengalaman kerja (X3)

Pengalaman kerja merupakan berapa lama pengalaman petani, Pengalaman kerja dinyatakan dalam satuan bulan. d. Luas lahan (X4) Luas lahan merupakan luas tanah yang dimiliki oleh petani yang digunakan untuk menanam tembakau pada masa tanam. Luas lahan dinyatakan dalam satuan hektar. e. Tingkat Pendidikan (X5) Pendidikan merupakan lama tahun sekolah atau pendidikan formal yang diikuti oleh responden. Pendidikan dinyatakan dalam satuan tahun. F. Metode Analisis Data Analisis data dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Analisis deskriptif yaitu meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Analisis deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengemukakan hasil penelitian mengenai produktivitas petani tembakau di kabupaten Temanggung. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung terhadap responden petani tembakau di kabupaten Temanggung. 2. Analisis Kuantitatif

Yaitu metode yang didasarkan pada analisis variabel-variabel yang dapat dinyatakan dengan jelas atau menggunakan dengan rumus yang pasti. Pengujian terhadap produktivitas petani tembakau di kabupaten Temanggung menggunakan alat analisis model regresi linear berganda. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode OLS, yaitu uji regresi linear berganda dengan menggunakan alat analisis SPSS 16. Uji regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel jenis kelamin, Umur, Pengalaman Kerja, Luas Lahan dan Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas Petani Tembakau di kabupaten Temanggung. Adapun dinyatakan fungsi sebagai berikut: Y=f(X1,X2,X3,X4)...(3.1) Y = α0 + α1x1 + α2x2 + α3x3 +α4x4 + μ...(3.2) Y = 244845,36 + 3738,032 X1 + 1962,940 X2 25942,868 X3 Keterangan: Y = Produktivitas Petani Tembakau ( ) X1 X2 X3 X4 X5 α0 = Jenis Kelamin ( 1 jika laki-laki, 0 jika perempuan) = Umur = Pengalaman Kerja = Luas Lahan = Tingkat Pendidikan = Konstanta α1, α2, α3, α4 = Koefisien Regresi e = error term

G. Analisis Regresi dan Pengujian hipotesis 1. Uji Hipotesis a) Uji Parsial (Uji t) Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variabel dependen. Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus uji t : Dengan perumusan hipotesanya yaitu : H 0 : 1 = 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H 0 : 1 > 0, yang artinya variabel independen secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Dengan kriteria deteksi : - Jika t hitung > t statistik, maka H 0 diotolak dan H 1 diterima. - Jika t hitung< t statistic, maak H 0 diterima dan H 1 ditolak. b) Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji signifikansi simultan, digunakan dengan tujuan untuk menunjukkan apakah keseluruhan variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut ini Hipotesa uji F : H0 = semua variabel independent secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. H a = semua variabel independent secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Kriteria pengujiannya adalah : Jiika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima atau variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak atau variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. c) Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 (0 R 2 1), jika R 2 =1, artinya variabelvariabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Namun, jika R 2 =0, artinya kemampuankemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat yang sangat terbatas. Oleh karena itu, suatu model dikatakan baik apabila koefisien determinasinya mendekati satu. Menurut Ghazali (2006), kelemahan dari koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang

dimasukkan dalam model dan sebagai ukuran kesesuaian garis regresi dengan sebaran data R 2 menghadapi masalah karena tidak menghitungkan derajat bebas. H. Asumsi Klasik (pengujian penyimpangan asumsi klasik) a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi kalsik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas dari residual pada analisis regresi. Menurut Gujarati (2012) Prosedur pengujian statistik harus didasarkan pada asumsi bahwa faktor kesalahan didistribusikan secara normal dengan residual sebagai taksiran dari ui. Melalui pendapat tersebut dapat dipahami bahwa deteksi normalitas dalam deteksi asumsi klasik pada analisis regresi dilakukan dengan menguji normalitas distribusi kesalahan yang ditaksir melalui nilai residual terstandar hasil analisis regresi. Deteksi normalitas merupakan deteksi yang digunakan untuk mengetahui normalitas dari distribusi data. Dengan kata lain, deteksi normalitas sebaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dari variabel yang diteliti terdistribusi normal atau tidak. Data yang memiliki distribusi normal dapat diartikan memiliki sebaran yang normal sehingga dianggap dapat mewakili populasi. Ada beberapa uji untuk dapat mengetahui normal atau tidaknya, antara lain uji

statistik non parametik Kolmogorof-Sminov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorof-Sminov adalah dengan membandingkan sig. dengan alpha. Jika sig. > alpha maka nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal (Suliyanto,2012). b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti lebih adanya satu hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Istilah dari kolinearitas berkenaan dengan terdapat satu hubungan linear. Pembedaan ini jarang diperhatikan dalam praktek, dan multikolinearitas berkenaan dengan kedua kasus tadi (Gujarat,2013). Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mmenguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesame variabel bebas sama dengan nol (Ghajali,2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi caranya adalah sebagai berikut : Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi (0,7-0,1), tetapi secara individual atau uji-t variabel-variabel bebas tidak signifikan mempengaruhi variabel teikat.

Tinginya R 2 merupakan syarat yang cukup (sufficient) akan tetapi bukan syarat yang perlu (necessary) untuk terjadinya multikolinearitas. sebab pada R 2 yang rendah <0,5 bisa juga terjadi multikolinearitas. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,80) mengindikasikan ada multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas tidak berarti bebas dari multikolinearitas, karena dapat disebabkan adanya efek kombinasi dua atau lebih. Meregresikan variabel independen X dengan variabel-variabel independen yang lain, kemudian dihitung R 2 nya dengan uji F. Jika F * >F tabel berarti H 0 ditolak, ada multikolinearitas. Jika F * < F tabel berarti H 0 diterima, tidak ada multikolinearitas. Adanya multikolinearitas dilihat juga dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIP). Ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas adalah jika tolerance kurang dari 10% dan nilai VIF diatas 10, maka terjadi multikolinearitas. c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Akibat adanya heteroskedastisitas pada hasil regresi, adalah sebagai berikut : 1) Varians tidak lagi minimum. 2) Pengujian dari koefisien regresi regresi menjadi kurang kuat. 3) Koefisien penaksir menjadi bias. 4) Kesimpulan yang diambil menjadi salah. Heterokedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisisen, baik dalam sampel kecil maupun sampel besar (tetapi masih tetap tidak bias dan konsisten). Ada beberapa metode untuk dapat mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas dalam model empiris, seperti menggunakan uji park (1966), uji Glejser (1969), uji White (1980), uji Breush- Pagan Godfrey.