CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PERTANIAN Kayu Aro Sukarami Telp/Fax (0755) Aro Suka

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

PENJELASAN POS-POS LRA

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN KEUANGAN ( SKPD ) ( Per 31 Desember 2016 ) AUDITED

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH

PROVINSI JAWA TENGAH

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LANDASAN TEORI Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 tahun 2011 tentang

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016

KANTOR ARSIP DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KANTOR ARSIP DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KANTOR KECAMATAN SANANKULON

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SKPD KELURAHAN PURBALINGGA WETAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

B U P A T I K U N I N G A N

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Transkripsi:

Lampiran : VI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan antara lain digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upayaupaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan : 1. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. 2. Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat. 3. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan. 1

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Selain itu, laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai: 1. Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran; dan 2. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan: 1. menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah dan perubahannya; 2. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi; 3. menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya; 4. menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya; 5. menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; 6. menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya. Untuk memenuhi tujuan, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan dan belanja yang dikelola oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu entitas akuntansi pelaporan yang terdiri dari : (a) Laporan Realisasi Pendapatan. (b) Laporan Realisasi Anggaran. (c) Neraca. (d) Catatan Atas Laporan Keuangan. 2

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundangundangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain : 1. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); 2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 49. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 130 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 5049. 3

9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 12. Peraturan Presiden Republlik Indonesia Nomor 95 tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya. 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 17 Tahun 2014 tentang APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 17); 20. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Penjabaran APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 4

Anggaran 2015 (Berita Daerah Provinsi Jaw Tengah Tahun 2014 Nomor 80); 21. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 nomor 81); 22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 50 Tahun 2014 Tentang Standardisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standardisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015; 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 900 / 016265 tanggal 16 Oktober 2015 perihal Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015, dan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Daerah, maka sistematika Laporan Keuangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut : I. Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran II. Neraca Komparatif III. Laporan Realisasi Anggaran Bab I Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan 2.1 Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan 5

Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 5.1 Penjelasan Pos Pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.2 Kewajiban 5.1.3 Ekuitas Dana 5.2 Penjelasan Pos Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1 Pendapatan 5.2.2 Belanja 5.3 Penjelasan Pos Pos Laporan Operasional 5.3.1 Pendapatan 5.3.2 Beban 5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas Bab VI Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan Bab VII Penutup Lampiran Tambahan 6

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 2.1. Ekonomi Makro Dalam visi Gubernur Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari merupakan instrumen untuk menciptakan nilai-nilai kesejahteraan yang terbagi segenap komponen masyarakat Jawa Tengah dan mewujudkan kondisi Jawa Tengah yang berdaulat secara politik, berdikari secara Ekonomi, dan berkepribadian sosial budaya, yang dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan, dengan dilandasi semangat dan nilai keutamaan Mboten Ngapusi, mboten korupsi. Dalam merealisai visi tersebut ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan batasan dalam pencapaian tujuan maka ditetapkan 7 (tujuh) misi Pembagunan Jawa Tengah yaitu : 1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat dibidang Politik, Berdikari dibidang Ekonomi, dan berprikebadian di bidang Budaya. 2. Mewujudkan kesejahteraan Masyarakat yang berkeadilan,menanggulangi kemiskinan dan Pengangguran. 3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintah an Provinsi Jawa Tengah yang bersih, Jujur dan Transparan, Mboten Korupsi Mboten Ngapusi. 4. Memperkuat kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan. 5. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam pengambilan keputusan dan proses Pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. 7. Menigkatkan Infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam melaksanakan Visi dan Misi Gubernur Jawa Tengah strategi pembangunan Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan secara kesinambungan dan berkelanjutan. 2.2. Kebijakan Keuangan 7

Keuangan daerah Provinsi Jawa Tengah dikelola sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan secara spesifik pengelolaan keuangan daerah Provinsi Jawa Tengah diatur dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Asas umum pengelolaan keuangan daerah yang telah menjadi komitmen pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah bahwa: keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, trasnparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu system terintegrasi, diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 8

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum Pada tahun 2014 Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah sebagai unsur pelayanan dalam mendukung kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan 5 (lima) program kegiatan dengan realisasi anggaran dan capaian kinerja sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari 15 Kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp 19.209.315.480,- dari anggaran sebesar Rp 23.260.961.000,- dan capaian kinerja sebesar 82.58%. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari 10 Kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp15.142.360.472,- dari anggaran sebesar Rp 16.832.715.000,- dan capaian kinerja sebesar 89.96%. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari 1 kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp 1.745.910.600,- anggaran sebesar sebesar 95.88%. dari Rp 1.820.997.000,- dan capaian kinerja 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terdiri dari 1 kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp 1.106.600.000,- dari anggaran sebesar Rp 2.972.000.000,- dan capaian kinerja 37.23%. 5. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah terdiri dari 11 kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp30.987.833.909,- dari anggaran sebesar Rp50.691.085.000,- dan capaian kinerja sebesar 61.13%. Dari realisasi anggaran dan capaian target kinerja di atas merupakan anggaran dan capaian kinerja setelah perubahan dan secara keseluruhan belanja langsung yang terserap sebesar Rp 68.192.020.461,- dari anggaran sebesar Rp 95.577.758.000,- dan capaian kinerja 71.35%. 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan Secara keseluruhan Capaian Kinerja Fisik tidak mencapai 100%, hal ini disebabkan oleh 9

1. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yaitu 1.1 Kegiatan Penyusunan Pembahasan Raperda dan Raperda Inisiatif serta Peraturan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Dalam Kegiatan Penyusunan Pembahasan Raperda dan Raperda Inisiatif serta Peraturan DPRD Provinsi Jawa Tengah Penyediaan Dana Sebesar Rp 13.838.695.000,- dengan realisasi dana sebesar Rp 7.067.974.404,- atau sebesar 51.07% dengan capaian fisik sebesar 74.00% dari target yang telah direncanakan dalam Program Legislasi Tahun 2014 sebanyak 20 Raperda yang terdiri dari 17 Raperda eksekutif/inisiatif dan 3 Raperda Komulatif terbuka serta 2 Peraturan DPRD. Disamping itu, telah dihasilkan 46 Keputusan DPRD yang satu diantaranya berupa Rekomendasi LKPJ Gubernur Tahun 2013. Dari 20 Raperda tersebut yang telah ditetapkan sebanyak 13 Raperda, 1 Raperda ditarik karena adanya Keputusan MK yang membatalkan UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, 1 Raperda eksekutif tentang SOTK belum disampaikan kepada DPRD karena masih menunggu Perubahan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, 5 Raperda telah selesai dikaji Badan Legislasi, siap disampaikan dalam Paripurna yaitu : a. Pengelolaan Energi di Jawa Tengah. b. Keolahragaan Daerah Provinsi Jawa Tengah. c. Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Brebes Tegal Slawi Pemalang. d. Kearsipan di Provinsi Jawa Tengah. e. Tanggungjawab Sosial Perusahaan. 1.2 Kegiatan Sosialisasi dan Uji Publik Dalam Kegiatan Sosialisasi dan Uji Publik penyediaan dana sebesar Rp 566.195.000,- realisasi keuangannya sebesar Rp 186.446.525,- atau sebesar 32.93% dengan realisasi fisik sebesar 60.00%. 1.3 Kegiatan Seminar DPRD Provinsi Jawa Tengah Dalam Kegiatan Seminar DPRD Provinsi Jawa Tengah penyediaan dana sebesar Rp 438.168.000,- realisasi keuangannya sebesar Rp 229.656.225,- atau sebesar 52.41% dengan realisasi fisik sebesar 80.00%. 10

1.4 Kegiatan Penyiapan, Pengkajian dan Penelaahan Peraturan Perundang-undangan Kegiatan Penyiapan, Pengkajian dan Penelaahan Peraturan Perundang-undangan dengan penyediaan dana sebesar Rp 3.000.000.000,- realisasi sebesar Rp 1.187.984.069,- atau sebesar 39,60% dengan realisasi fisik sebesar 92,00%. 1.5 Kegiatan Reses DPRD Provinsi Jawa Tengah Kegiatan Reses DPRD Provinsi Jawa Tengah serapan keuangan sebesar Rp 9.490.879.948,- atau sebesar 83,41% dari dana yang tersedia Rp 11.378.520.000,- dengan realisasi fisik sebesar 100,00%. 1.6 Kegiatan Dialog Interahktif Pimpinan Dewan, Anggota Dewan, Komisi, Fraksi DPRD Provinsi Jateng melalui media massa Kegiatan Dialog Interahktif Pimpinan Dewan, Anggota Dewan, Komisi, Fraksi DPRD Provinsi Jateng melalui media massa dengan anggaran yang tersedia sebesar Rp 135.000.000,- realisasi dana sebesar Rp 91.440.000,- atau sebesar 67,73% dengan capaian fisik sebesar 75,00%. 1.7 Kegiatan Liputan Pimpinan, komisi dan kedewanan Kegiatan Liputan Pimpinan, komisi dan kedewanan serapan keuangannya sebesar Rp. 801.867.245,- atau sebesar 63,62% dengan penyediaan dana sebesar Rp. 1.260.500.000,- dengan capaian fisik sebesar 78,00%. 1.8 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal serapan keuangannya sebesar Rp 1.106.600.000,- atau sebesar 37,23% dari dana sebesar Rp 2.972.000.000,- dengan realisasi phisik sebesar 90,00%. Dari 38 kegiatan terdapat 8 kegiatan yang tidak selesai 100 % sebagaimana tersebut di atas. Hal ini disebabkan oleh : a. Adanya kegiatan Pilihan Legislatif, Pilkada dan Pilpres. b. Tidak semua anggota dewan mengikuti kegiatan karena waktunya bersamaan. c. Keterlambatan Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan yang mengakibatkan pelaksanaan tidak sesuai dengan yang direncanakan. 11

d. Pembahasan Raperda tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. e. Beberapa Naskah Akademi dan draf yang disampaikan belum memenuhi ketentuan sehingga perlu kajian yang lebih mendalam. f. Kegiatan ada yang tidak dilaksanakan karena disesuaikan kebutuhan Dewan. g. Dalam pelaksanaanya tidak semua anggota mengikuti Kegiatan karena bersamaan dengan kegiatan / tugas yang lain sehingga dana tidak dapat terserap 100%. Penjelasan dana yang tidak terserap pada masing-masing kegiatan sebagaimana matrik realisasi pencapaian target kinerja keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Jateng Tahun 2014 sebagai berikut : 12

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mempunyai entitas akuntansi berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 96 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, diwajibkan menyelenggarakn akuntansi dan menyusun laporan keuangan. Laporan Keuangan tersebut disusun oleh entitas akuntansi berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PP-SKPD) yang dalam hal ini dijabat oleh Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah dibantu oelh Petugas yang melaksanakan fungsi perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi. 4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan dan belanja serta pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca. 4.3 Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan meliputi : 4.3.1 Kas di Kas Daerah. Rekening kas umum daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan dugunakan untuk membayar pengeluaran daerah pada Bank Jateng. 4.3.2 Kas di bendahara pengeluaran Kas di bendahara pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa Uang Persediaan (UP) yang belum disetor ke kas 13

daerah pertanggal neraca. Kas di bendahara pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara pengeluaran. Kas di bendahara pengeluaran diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nominal. 4.3.3 Kas di bendahara penerima Kas di bendahara penerima merupakan kas yang menjadi tanggung jawab bendahara penerima yang berasal dari pendapatan retribusi pemakaian kekayaan daerah,retribusi tempat penginapan/wisma/villa dan penerimaan lain-lain yang belum disetor ke kas daerah pertanggal neraca. Kas di bendahara penerima diakui pada saat menerima pendapatan atau menyetor ke Kas Daerah berdasarkan nilai nominal. 4.3.4 Tanah Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan siap digunakan. 4.3.5 Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai dengan siap digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan asset tersebut sehingga dapat digunakan. 4.3.6 Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung sampai dengan siap untuk digunakan. Sedangkan biaya ini meliputi harga beli tanah dan atau tanah beserta kontruksi/bangunan dan biaya lainnya. 4.3.7 Aset Tetap lainnya Aset tetap lainnya meliputi semua pembelian/pengadaan peralatan dan perlengkapan serta kendaraan bermotor. Peralatan dan Perlengkapan serta kendaraan bermotor diukur dari seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap digunakan. 4.3.8 Pendapatan Pendapatan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima oleh Bendahara Penerima. 4.3.9 Belanja 14

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran. 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. 15

BAB V PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN 5.1 Penjelasan Pos Pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.1.1 Aset Lancar 5.1.1.1.1 Kas 5.1.1.1.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran 1 Kas di Bendahara Pengeluaran - 2.286.227.984 Jumlah - 2.286.227.984 5.1.1.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan Jumlah 5.1.1.1.2 Persediaan 5.1.1.1.2.1 Persediaan Bahan Pakai Habis No Nama/Jenis Persediaan Jumlah Nilai Persediaan Harga Satuan Satuan 1 ATK dan Cetak 27.816.000 Jumlah 27.816.000 5.1.1.1.2.2 Persediaan Obat - obatan No Nama/Jenis Persediaan Jumlah Nilai Persediaan Harga Satuan Satuan 1 Obat obatan 1.552.430 Jumlah 1.552.430 5.1.1.1.3 Aset Tetap 1 Tanah 27.113.250.000 27.113.250.000 2 Peralatan dan Mesin 62.077.741.339 57.496.677.439 3 Gedung dan Bangunan 36.655.635.165 34.463.594.165 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.560.616.000 1.091.828.000 5 Aset Tetap Lainnya 728.339.983 627.739.983 6 Konstruksi dalam Pengerjaan Jumlah 128.135.582.487 120.793.089.587 Rincian mutasi asset tetap terdiri dari : 16

Penambahan 2014 Belanja Modal 7.535.764.000 Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi 1.266.173.000 Koreksi Penilaian Jumlah 8.801.937.000 Pengurangan Penghapusan Ekstrakontable 193.271.100 Reklasifikasi 1.266.173.000 Hibah Mutasi Keluar Koreksi Jumlah 1.459.444.100 5.1.1.1.3.1 Tanah 1 Tanah 27.113.250.000 27.113.250.000 5.1.1.1.3.2 Peralatan dan Mesin 1 Alat alat Berat 1.235.632.100 1.193.632.100 2 Alat Angkutan 25.979.487.953 25.648.513.953 3 Alat dan Rumah Tangga 33.040.995.886 29.059.725.989 4 Alat Studio dan Komunikasi 1.638.930.400 1.412.110.400 5 Alat Kedokteran 182.695.000 182.695.000 Jumlah 62.077.741.339 57.496.677.442 5.1.1.1.3.3 Gedung dan Bangunan 1 Gedung 36.470.770.165 34.278.729.165 2 Bangunan 184.865.000 184.865.000 Jumlah 36.655.635.165 34.463.594.165 5.1.1.1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1 Konstruksi Jalan dan Jembatan 387.415.000 192.020.000 2 Bangunan air (Irigasi) 1.173.201.000 899.808.000 3 Instalasi 4 Jaringan Jumlah 1.560.616.000 1.091.828.000 5.1.1.1.3.5 Aset Tetap Lainnya 1 Buku Perpustakaan 216.484.983 191.484.983 2 Barang Bercorak Seni dan Budaya 511.855.000 436.255.000 3 Hewan, Ternak dan tanaman 17

Jumlah 728.339.983 627.739.983 5.1.1.1.3.6 Akumulasi Penyusutan No Aset Nilai Perolehan Akumulasi Nilai Sisa Th 2014 Nilai Sisa Th 2013 Penyusutan 1 Peralatan 62.077.741.339,00 44.451.113.829,70 17.626.627.509.30 12.318.021.768,13 dan Mesin 2 Gedung, 36.655.635.165,00 15.022.779.944,03 21.632.855.220,97 20.057.413.345,09 Bangunan & Monumen 3 Jalan, 1.560.616.000,00 462.537.149,99 1.098.078.850,01 163.334.169,09 Irigasi & Jaringan JUMLAH 100.293.992.504,00 59.936.430.923,72 40.357.561.580,28 32.538.769.283,31 5.1.1.1.3.7 Aset lainnya 1 Alat dan Rumah Tangga - 987.764.250 Jumlah - 987.764.250 5.1.2 Kewajiban 5.1.2.1 Kewajiban Jangka Pendek 1 Kewajiban Jangka Pendek Jumlah 5.1.3 Ekuitas Dana 5.1.3.1 Ekuitas Dana Lancar 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) - 2.286.227.984 2 Pendapatan yang ditangguhkan 3 Kas di Bendahara BLUD hutang pihak ketiga (non SILPA) 4 Cadangan Piutang 5 Cadangan Persediaan 29.368.430 6.282.336 6 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek 18 Jumlah 29.368.430 2.292.510.320 5.1.3.2 Ekuitas Dana Investasi 1 Diinvestasikan dalam investasi Jangka Panjang 2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 68.199.151.563,28 93.219.750.751,30 3 Diinvestasikan dalam Aset lainnya - 987.764.250,00 4 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang

Jumlah 68.199.151.563,28 94.207.515.001,30 5.2 Penjelasan Pos Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1. Pendapatan 5.2.1.1 Pendapatan Restribusi Daerah. 1 Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 246.000.000 243.600.000 2 Retribusi Tempat Penginapan/Villa 619.275.000 587.680.000 Jumlah 865.275.000 831.280.000 5.1.1.2 Lain lain Pendapatan asli Daerah yang sah 1 Penerimaan lainnya - 127.524 Jumlah - 127.524 5.2.2 Belanja Operasi 5.2.2.1 Belanja Pegawai I Belanja Tidak Langsung 17.895.077.994 12.515.861.192 II Belanja Langsung 1.771.476.500 2.321.070.500 Honorarium PNS 962.955.000 823.290.000 Honorarium Non PNS 628.903.000 1.315.890.000 Uang Lembur 179.618.500 181.890.500 Jumlah I + II 19.666.554.494 14.836.931.692 5.2.2.2 Belanja Barang 1 Belanja Bahan Pakai Habis 3.192.457.740 1.765.604.220 2 Belanja Bahan/Material 217.205.500 213.720.239 3 Belanja Jasa 4.339.022.459 4.406.810.299 4 Belanja Premi Asuransi 3.261.792.680 1.714.266.610 5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 1.277.950.150 3.079.467.575 6 Belanja Cetak dan Penggandaan 2.307.377.925 2.566.195.080 7 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 818.300.000 1.182.300.000 8 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 470.650.000 365.035.000 9 Belanja Sewa Alat Berat 10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan 2.598.129.300 3.296.163.300 11 Belanja Makanan dan Minuman 5.660.185.400 7.641.680.130 12 Belanja pakaian Dinas dan Atributnya 1.504.540.600 908.610.000 13 Belanja Pakaian Kerja 46.500.000 46.500.000 14 Belanja Pakaian Khusus dan hari hari tertentu 167.316.000 171.665.000 15 Belanja Perjalanan Dinas 25.685.807.807 29.893.313.933 19

16 Belanja Khusus, Pelatihan, Sosialisasi 1.100.750.000 2.023.950.000 dan Bimbingan Teknis 17 Belanja Pemeliharaan 6.236.794.400 7.086.311.200 Jumlah 58.884.779.961 66.361.592.586 5.2.3 Belanja Modal 5.2.3.1 Belanja Modal Pengadaan Tanah 1 BM Pengadaan Tanah 5.2.3.2 Belanja Peralatan dan Mesin Jumlah 1 BM Pengadaan Alat alat berat 2 BM Pengadaan Alat alat Angkutan Darat Bermotor 330.974.000 6.637.893.000 3 BM Pengadaan Alat alat Angkutan Darat tidak Bermotor 4 BM Pengadaan Alat alat Angkutan Air Bermotor 5 BM Pengadaan Alat alat Angkutan Air Tidak Bermotor 6 BM Pengadaan Alat alat Angkutan Udara 7 BM Pengadaan Alat alat Bengkel 8 BM Pengadaan Alat alat Pengolahan Pertaniaan dan Perternakan 9 BM Pengadaan Peralatan 10 BM Pengadaan Perlengkapan Kantor 2.125.703.700 1.106.055.000 11 BM Pengadaan Komputer 462.190.000 440.365.000 12 BM Pengadaan Meubelair 740.525.000 1.782.979.000 13 BM Pengadaan Peralatan Dapur 108.601.300 693.823.900 14 BM Pengadaan Penghias Ruangan 21.406.000 41.433.200 Rumah Tangga 15 BM Pengadaan Alat alat Studio 121.650.000-16 BM Pengadaan Alat alat Komunikasi 373.436.000 373.802.000 17 BM Pengadaan Alat alat Ukur 18 BM Pengadaan Alat alat Kedokteran 19 BM Pengadaan Alat alat Laboratorium Jumlah 4.284.486.000 11.076.351.100 5.2.3.3 Belanja Gedung dan Bengunan 1 BM Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan 3.150.678.000 3.531.035.500 Jumlah 3.150.678.000 3.531.035.500 5.2.3.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 1 BM Pengadaan Konstruksi Jalan 2 BM Pengadaan Konstruksi Jembatan 3 BM Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 20

4 BM Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan 5 BM Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon Jumlah 5.2.3.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 1 BM Pengadaan Buku/Perpustakaan 25.000.000 24.997.000 2 BM Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan 3 BM Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman 4 BM Pengadaan Alat alat Persenjataan/Keamanan 75.600.000 - Jumlah 100.600.000 24.997.000 5.3 Penjelasan Pos Pos Laporan Operasional 5.3.1. Pendapatan 5.3.1.1 Pendapatan Restribusi Daerah. 1 Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 246.000.000 243.600.000 2 Retribusi Tempat Penginapan/Villa 619.275.000 587.680.000 Jumlah 865.275.000 831.280.000 5.3.1.2 Lain lain Pendapatan asli Daerah yang sah 1 Penerimaan lainnya - 127.524 5.3.2. Belanja 5.3.2.1. Beban Operasi 5.3.2.1.1 Beban Pegawai Jumlah - 127.524 No Uraian 2014 1 Beban Pegawai 19.666.554.494,00 5.3.2.1.2 Beban Barang dan Jasa Jumlah 19.666.554.494,00 No Uraian 2014 1 Beban Persediaan 13.072.497.071,00 2 Beban Jasa 11.284.209.055,67 3 Beban Pemeliharaan 7.514.744.550,00 4 Beban Perjalanan Dinas 25.685.807.807,00 5 Beban Penyusutan 7.722.803.603,58 6 Beban Penghapusan Aset 987.764.250,00 7 Beban Lain lain 1.100.750.000,00 21

JUMLAH 67.368.576.337,25 5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas 5.4.1 Ekuitas Awal Ekuitas awal tahun 2014 sebesar Rp 96.500.025.321,30 berasal dari: 1. Ekuitas Dana Lancar Tahun 2013 yang terdiri dari : a. Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SiLPA) sebesar Rp 2.286.227.984,00 b. Cadangan Persediaan sebesar Rp 6.282.336,00 2. Ekuitas Dana Investasi Tahun 2013 yang terdiri dari : a. Diinvestasikan dalam Aset Tetap sebesar Rp 93.219.750.751,30 b. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya sebesar Rp 987.764.2580,00 5.4.2 Surplus / Defisit Surplus / Defisit dari Laporan Operasional adalah defisit ( Rp 3.348.594.351,93 ) yang berasal dari : 1. Surplus/Defisit Laporan Operasional defisit sebesar ( Rp 86.284.189.822,93 ) terdiri dari : Jumlah Pendapatan Rp 865.275.000,00 dikurangi jumlah beban Rp 87.149.464.822,93. 2. RK PPKD sebesar Rp 85.221.823.455,00 3. Kas Bendahara defisit sebesar ( Rp 2.286.227.984,00 ) merupakan Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Rp 2.286.227.984,00 5.4.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar defisit sebesar ( Rp 24.833.559.584,44 ) merupakan a. Koreksi/Penyesuaian Aset Tetap Tahun 2014 adalah defisit ( Rp 193.271.100,00 ) terdiri dari : - Pengurangan Alat Kantor dan Rumah Tangga (Ekstracontable 2014) sebesar Rp 190.541.100,00 - Pengurangan Alat Studio dan Komunikasi (Ekstracontable 2014) sebesar Rp 2.730.000,00 b. Koreksi/Penyesuaian Penyusutan Aset Tetap Tahun 2014 adalah defisit ( Rp 24.640.288.484,44 ) terdiri dari : - Peralatan dan Mesin bertambah Rp 24.286.151.642,70 22

- Jalan, Irigasi dan Jaringan bertambah Rp 354.136.841,67 - Gedung, Bangunan dan Monumen bertambah Rp. 0,02 BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN 1. Gambaran Umum. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibentuk berdasarkan dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Untuk melaksanakan tugasnya SekretarisDPRD dibantu oleh 4 (empat) Kepala Bagian yaitu : 1. Bagian Umum membawahkan : a. Sub Bagian Tata Usaha Dan Kepegawaian b. Sub Bagian Rumah Tangga c. Sub Bagian Perlengkapan 2. Bagian Keuangan membawahkan : a. Sub Bagian Perencanaan Dan Anggaran b. Sub Bagian Akuntansi c. Sub Bagian Perbendaharaan 3. Bagian Persidangan Dan Perundang-Undangan, membawahkan: a. Sub Bagian Rapat Dan Risalah b. Sub Bagian Komisi Dan Kepanitiaan c. Sub Bagian Perundang-Undangan 4. Bagian Humas Dan Pengkajian, membawahkan: a. Sub Bagian Humas Dan Publikasi b. Sub Bagian Protokol Dan Aspirasi c. Sub Bagian Pengkajian Dan Pengembangan 2. Visi, Misi dan Tujuan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD provinsi Jawa Tengah sebagai unsur pelayanan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai Visi Mewujudkan Sekretariat DPRD yang berkemampuan mendukung kinerja DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menuju DPRD yang Aspiratif, Transparan dan Akuntabel. 23

Adapun Misi Sekretariat DPRD dalam mendukung peran dan fungsi DPRD tersebut adalah : a. Meningkatkan Kinerja dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah b. Memfasilitasi secara admionistrasi dalam pelaksanaan tupoksi DPRD c. Memfasilitasi kerjasama Anggota Dewan dengan Stake Holder d. Mendukung Fungsi Dewan dalam mewujudkan kemitraan dengan eksekutif e. Memfasilitasi administrasi keuangan secara Transparan dan Akuntabel dalam pelaksanaan tupoksi DPRD. Sesuai dengan misi tersebut di atas maka Sekretariat DPRD mempunyai tujuan Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur dan kelembagaan agar memiliki kemampuan jangka panjang untuk mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan dalam jangka pendek melaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 3. Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Adapun gambar Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut : 24

BAB VII PENUTUP Demikian Catatan Laporan Keuangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 yang merupakan cerminan yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. Laporan Keuangan ini disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nonor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengqan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan ke dua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Kami berharap sajian Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap system pelaporan dan capaian kinerja sebagai pijakan dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk tahun-tahun yang akan datang dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas pertanggungjawaban, independent dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ProvinsiJawa Tengah. SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Tanda Tangan PRIJO ANGGORO BR, SH.M.Si Pembina Utama Madya NIP 19610822 199103 1 005 25