39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman calon jemaah haji periode 2009-2010, maka tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau suatu masyarakat tertentu. Dalam penelitian deskriptif bisa harus diperkecil dan tingkat keyakinan harus maksimal. 33 Penelitian deskriptif pada hakikatnya ditujukan untuk : 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 34 33 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Gadjah Mada University Press, Jogjakarta 2004), Hal 104 34 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2004), Hal 25 39
40 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran mengenai strategi humas departemen agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman calon jemaah haji periode 2009-2010. Menurut Burhan Bungin, pendekatan kualitatif merupakan satu-satunya cara andal dan relevan untuk memahami fenomena sosial. 35 Sedangkan menurut Lexy J. Moleong, bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 36 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yaitu suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. 37 35 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2001), Hal 61 36 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2006), Hal 6 37 Robert K. Yin, Studi Kasus, (Rajawali Pers, Jakarta 2005), Hal 1
41 Penggunaan metode studi kasus ini adalah untuk menjawab pertanyaan dengan menjabarkan secara terperinci tentang strategi kampanye mengenai strategi humas departemen agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman calon jemaah haji periode 2009-2010. Secara umum studi kasus merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Dalam penelitian studi kasus peneliti berupaya menelaah sebanyak mungkin data wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen, (hasil) survei dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. 38 3.3 Narasumber atau Key Informan Dalam penelitian ini, pemilihan informan dilakukan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber selain itu pemilihan informan dilakukan untuk mengali informasi, yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pemilihan informan bertujuan untuk menentukan informan yang akan dijadikan responden dalam metode wawancara mendalam yang dilakukan peneliti. Informan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bapak Afrizal Zen, sebagai Kepala Bidang Humas di Departemen Agama, alasannya karena sebagai perencana saja sebab beliau orang yang melakukan fungsi dan peran kehumasan. 38 Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif. Paradigma Baru Ilmu Komunikasi&Ilmu Sosial lainnya, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2000), Hal 201
42 2) Bapak M. Sofwan, alasannya beliau merupakan orang yang menjalankan tugas dan membantu kegiatan penyelenggaraan ibadah haji. 3) Selanjutnya Ibu Sri Hartati sebagai calon jemaah haji. 3.4 Definisi Konsep 3.4.1 Strategi Humas Strategi Humas adalah rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan. Untuk dapat bertindak secara strategis, maka kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan. Dengan strategi Humas ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara untuk menyukseskan program dengan mudah dan cepat. Bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai. Dalam tahap strategi ini maka seorang Humas harus menentukan sasaran dan tujuan, mengetahui aksi dan respon strategi, dan menggunakan komunikasi secara efektif. 3.5 Fokus Penelitian 1. Fase Formative Research Step 1 : Analisis Situasi a. Analisa yang melibatkan perencanaan. b. Kemungkinan menganalisis rintangan program yang akan dikembangkan dalam pelaksanaan program ini.
43 Step 2 : Analisis Organisasi a. Menganalisa lingkungan internal suatu organisasi, seperti : misi dan visi yang dijalankan oleh organisasi, program kerja organisasi serta dukungan manajemen yang diberikan organisasi dalam pelaksanaan program strategi perencanaan. b. Menganalisa persepsi publik atau opini publik terkait dengan reputasi organisasi. c. Menganalisa lingkungan eksternal, seperti pesaing perusahaan (kelompok penekan) maupun pendukung perusahaan. Steps 3 : Analisa Publik a. Mengidentifikasikan dan menganalisa publik kunci perusahaan menganalisis apa yang diinginkan, diperlukan, diharapkan oleh suatu publik. 2. Fase Strategi Steps 4 : Menetapkan Tujuan dan Positioning serta Sasaran a. Menetapkan tujuan dan positioning. b. Sasaran yang jelas dan spesifik dalam menentukan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.
44 c. Harapan dapat melihat kesadaran (awareness) dan penerimaan (acceptence) serta reaksi (action) publik terhadap perusahaan. Steps 5 : Memformulasikan Proactive dan Respons Strategi a. Perusahaan memperkenalkan sebuah program komunikasi. Steps 6 : Menggunakan Komunikasi Efektif a. Mencari tahu bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi. b. Bagaimana susunan pesan yang akan disampaikan. c. Kalimat yang disampaikan dalam pesan tersebut menggunakan simbol seperti apa. 3. Fase Taktik Melibatkan pilihan tools yang akan digunakan. Steps 7 : Pemilihan Taktik Komunikasi Perencana program dapat menentukan kategori tools. Membedakan kategori communications tools menjadi : a. Taktik Interpersonal Communication, taktik yang memberikan peluang dalam berkomunikasi secara tatap muka dan menjalin interaksi yang lebih persuasif. b. Taktik Media Organisasi, yaitu diproduksi dan diterbitkan oleh organisasi.
45 c. Taktik News Media, wahana untuk menyajikan informasi yang patut dijadikan berita kepada para audiens dan membuka kesempatan bagi organisasi untuk menjangkau audiens secara lebih luas. d. Taktik Advertising and Promotional Media, iklan juga digunakan untuk mendukung tujuan Humas. Steps 8 : Pelaksanaan Strategi Perencanaan a. Mengembangkan perencanaan dalam mempersiapkan dana yang diperlukan. b. Mengembangkan jadwal serta hal lain yang diperlukan dalam pelaksanaan program. 4. Fase Penelitian Evaluasi Tahapan ini terdiri dari satu langkah yaitu : Steps 9 : Evaluasi dari Strategi Perencanaan a. Menentukan metode pelaksanaan yang tepat untuk mengukur efektivitas tools yang direkomendasikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
46 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui : 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi. 39 Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara mendalam (In depth interview) dengan narasumber. In depth interview merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah dari Departemen Agama yaitu Bapak H. Afrizal Zen, M.Si sebagai Kepala Bidang Humas, Bapak M. H. Sofwan MM sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Bapak Syaiful Huda sebagai Staff Humas. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan. 40 Data sekunder dalam peneltian ini diperoleh melalui bahan-bahan tertulis, literatur penunjang yang sesuai dengan topik penelitian dan data-data resmi dari Departemen Agama. 39 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,2004), Hal 29 40 Ibid. Hal 30
47 3.7 Teknik Analisa Data Setelah data dikumpulkan, maka selanjutnya melakukan analisa terhadap hasil-hasil yang diperoleh. Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 41 Secara umum, langkah-langkah analisis data kualitatif sebagai berikut : 1. Mengorganisasikan data. 2. Memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola. 3. Mensistensiskannya. 4. Mencari dan menemukan pola. 5. Menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari. 6. Memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 42 Analisa data dalam penelitian ini yaitu melalui teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 43 41 Lexy J. Moleong, Op.cit, Hal 280 42 Ibid, Hal 248 43 Ibid, Hal 330