PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG Sri Wahyuni*), Zulfitri Aima**), Ratulani Juwita**) *) Mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The background of this research is showed that students were not active on the teaching and learning process and their math concept understanding was low. To solve the problem, an active learning method of The Learning Cell was implemented. The research aimed at finding out whether student s math concept understanding by implementing active learning method of The Learning Cell type was better than conventional learning at X class SMAN 13 Padang. It was an experiment research with the research design random to subject. Samples were taken after conducting normality, homogeneity and equality test. Population was all students at X class SMAN 13 Padang Academic Year 2015/2016 consisting on nine classes. It was selected X 7 as the experiment class and X 4 as the control class. Instrument used was essay final test with reliability 0,868. Technique of data analysis used was t-test. Based on the hypothesis test, it is found out that t count =3.46 and t table = 1.67 with α=0.05. Because t count > t table, so that the hypothesis was accepted. It can be concluded that student s math concept understanding by implementing active learning method of The Learning Cell type is better than conventional learning at X class SMAN 13 Padang. Key Word: Math Concept Understanding, The Learning Cell PENDAHULUAN Matematika mempunyai peranan yang sangat penting di dalam dunia pendidikan. Besarnya peranan matematika, membuat matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Mata pelajaran tersebut diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pada jenjang pendidikan perguruan tinggi. Melihat peranan penting matematika dalam kehidupan, maka siswa harus menguasai berbagai kemampuan matematis untuk memenuhi tujuan pembelajaran matematika yang sesungguhnya. Salah satunya adalah kemampuan pemahaman konsep. Pemahaman konsep sangat ditekankan dalam pembelajaran matematika, karena dengan memahami konsep siswa dapat menyelesaikan masalah matematika dengan baik tanpa harus menghafal rumus. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 13 Padang pada tanggal 7 Oktober 2015, diperoleh gambaran bahwa pembelajaran 1
matematika yang dilaksanakan masih terpusat pada guru. Siswa yang aktif hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja sedangkan yang lainnya hanya menunggu penjelasan guru. Hal ini mengakibatkan interaksi antara guru dengan siswa dan sesama siswa tidak terbangun dengan baik. Jika ada materi yang kurang dipahami siswa takut dan enggan untuk bertanya. Sehingga siswa terlihat pasif dan pemahaman konsep siswa juga masih rendah. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan menerapkan metode pembelajaran aktif tipe The Learning Cell. The Learning Cell menunjuk kepada suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan materi bacaan yang sama (Suprijono, 2010:122). Pelaksanaan metode ini dalam pembelajaran matematika akan mengharuskan siswa memahami materi lebih mendalam, agar siswa dapat membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Selain itu setiap siswa harus siap untuk dapat menjawab soal yang akan diberikan oleh pasangan yang disenangi oleh masing-masing siswa pada saat proses berpasangan sudah dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode pembelajaran aktif tipe The Learning Cell lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas X SMAN 13 Padang. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Hazumi, Desi (2015) yang berjudul Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Solok Tahun Pelajaran 2015/2016. KERANGKA TEORITIS 1. Pembelajaran Matematika Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan 2
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Proses belajar atau peristiwa belajar mengajar yang terjadi disebut pembelajaran. Nikson dalam Muliyardi (2002:3) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika adalah upaya untuk membantu siswa untuk mengkontruksi konsepkonsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali. Pembelajaran tersebut lebih menekankan pada upaya untuk membangkitkan inisiatif atau peran siswa dalam menggali pengetahuannya dan bukan hasil transformasi dari guru. 2. Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang memperbanyak aktivitas siswa dalam memperoleh segala bentuk informasi dari berbagai sumber dalam proses pembelajaran di dalam kelas, untuk mempelajari sesuatu maka tidaklah hanya mendengar dan melihat saja. Silberman (2009: 6) mengatakan bahwa Ketika belajar secara aktif, pelajar mencari sesuatu. Dia ingin menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan. Belajar aktif itu juga sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. 3. Metode Pembelajaran aktif Tipe The Learning Cell Suprijono (2010:122) menyatakan bahwa The learning cell menunjuk pada suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan materi bacaan yang sama. Sehingga akan mengharuskan siswa untuk lebih memahami materi yang dibaca agar mampu membuat soal yang sesuai dan mampu memberikan jawaban yang tepat dan benar. Adapun langkah-langkah metode pembelajaran aktif tipe The 3
Learning Cell menurut Suprijono (2010:122) adalah : 1. Sebagai persiapan, siswa diberi tugas membaca sebuah bacaan kemudian menulis pertanyaan yang berhubungan dengan masalah pokok yang muncul dari bacaan atau materi terkait lainnya 2. Pada awal pertemuan siswa ditunjuk untuk berpasangan dengan mencari kawan yang disenangi. Siswa A memulai dengan membacakan pertanyaan pertama dan dijawab oleh siswa B 3. Setelah mendapatkan jawaban dan telah dilakukan koreksi atau diberi tambahan informasi, giliran siswa B mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa A 4. Jika siswa A selesai mengajukan satu pertanyaan kemudian dijawab oleh siswa B, ganti B yang bertanya dan begitu seterusnya 5. Selama berlangsung tanya jawab, guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan yang lain sambil memberi masukan atau penjelasan dengan bertanya atau menjawab pertanyaan (Bagi pasangan yang mengalami kesulitan dalam menjawab atau memerlukan masukan dan penjelasan) Metode pembelajaran aktif tipe The Learning Cell yang akan dilaksanakan pada penelitian ini sesuai dengan teori diatas. Dimana guru menyuruh siswa untuk membaca materi pada bahan bacaan yang disediakan guru kemudian siswa disuruh membuat pertanyaaan masingmasing sesuai materi bahan bacaan tersebut pada kertas yang juga disediakan guru. Setelah itu siswa disuruh berpasangan dengan teman yang disenangi untuk saling bertanya dan memberikan jawaban secara bergantian sesuai dengan materi yang dipelajari. 4. Pemahaman konsep Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan. Indikator yang menunjukan pemahaman konsep tersebut dalam Shadiq (2009: 13) adalah: 1. Menyatakan ulang sebuah konsep 2. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. 3. Memberi contoh dan non contoh dari konsep. 4
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep 6. Mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dimana rancangan penelitian yang digunakan adalah kelas X 7 diberikan perlakuan berupa penerapan metode pembelajaran aktif tipe The Learning Cell disebut dengan kelas eksperimen. Kelas X 4 diberikan perlakuan penerapan pembelajaran konvensional disebut dengan kelas kontrol. Sebelum menentukan kelas sampel dilakukan uji normalitas populasi dengan uji Liliefors, uji homogenitas variansi dengan uji Bartlett, dan melakukan uji kesamaan rata-rata dengan teknik anava satu arah. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir dalam bentuk essay dengan indikator pemahaman konsep untuk mengukur tingkat pemahaman konsep matematis siswa. Analisis statistik yang digunakan untuk analisiss data kelas sampel adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas dengan menggunakan uji F, dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t satu pihak. PEMBAHASAN Hasil penelitian terhadap pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi yaitu 100 dan pada kelas Kontrol nilai tertimggi yaitu 84,61. Hasil perhitungan uji normalitas hasil tes akhir pada kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 1. Kelas 0 tabel Kelas Eksperimen 0.1442 0.1591 Kelas Kontrol 0.0957 0,1566 Tabel 1. Uji Normalitas Sampel Tabel 1 memperlihatkan terima H 0, karena kelas sampel memiliki sehingga dapat disimpulkan bahwa tes akhir pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel berdistribusi normal. Hasil Uji homogenitas variansi hasil tes akhir kelas sampel dengan menggunakan uji F dengan kriteria pengujian adalah terima jika ( α )( ) ( ) 5
( α. Hasil perhitungan )( ) ( ) uji F diperoleh sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel memiliki variansi yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji t satu pihak. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa maka terima = 1,67, karena > = 3,46 dan, yaitu pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode pembelajaran aktif tipe The Learning Cell lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode Pembelajaran aktif tipe The Learning Cell lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMAN 13 Padang. Hal ini terlihat dari peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dari 6,45% meningkat menjadi 25,81%, sedangkan kelas kontrol dari 3,13% meningkat menjadi 9,38%. DAFTAR PUSTAKA Hazumi, Desi. (2015). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Solok Tahun Pelajaran 2015/2016. Padang: STKIP. Muliyardi. (2002). Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Padang. Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas. Silberman, Melvin L. (2009). Active Learning: Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus. (2010). Cooperative learning teori & aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar. 6