1 PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM Gigih Budi Pramuktiarto Email: gigihpramuktiarto@yahoo.co.id Esti Margiyanti Utami, S.E., M.Si Wijayanti, S.E., M.Sc Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Setiap perusahaan dituntut untuk terus memperhatikan sumber daya manusia (SDM) atau karyawan didalam perusahaan itu sendiri. Hal ini dianggap penting karena karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam mendukung jalannya sebuah perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader member exchange, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap loyalitas. Populasi penelitian ini adalah karyawan PO Sumber Alam. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 133 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dinilai dengan skala Likert yang masing-masing sudah diuji coba dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil analisis linear berganda menunjukkan bahwa leader member exchange, motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap loyalitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kata kunci: Leader Member Exchange, Motivasi, Kepuasan dan Loyalitas A. PENDAHULUAN Persaingan diberbagai sektor pada saat ini semakin tidak terhalang lagi. Persaingan terjadi juga di sektor usaha seperti perusahaan transportasi, khususnya perusahaan otobus (PO). Setiap perusahaan dituntut untuk terus memperhatikan sumber daya manusia (SDM) atau karyawan didalam perusahaan itu sendiri. Hal ini dianggap penting karena karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam mendukung jalannya sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, pihak manajemen perusahaan perlu memperhatikan kelangsungan hidup para karyawan, dan terlebih lagi dapat menanamkan rasa loyalitas pada diri karyawan agar karyawan setia pada perusahaan. Menurut Siswanto (2010: 110) loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk setia dan memperbaiki baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan maupun pada perusahaannya. Robbins dan Judge (2013: 377) menyatakan bahwa apabila leader member exchange atau hubungan pertukaran interpersonal antara pemimpin dan bawahan tinggi maka hal tersebut dapat meningkatkan loyalitas. LMX merupakan hubungan pertukaran interpersonal antara pemimpin dan bawahan yang ditandai dengan affect, loyalty,
2 contribution, dan professional respect (Liden dan Maslyn, 1998: 50). Selain Leader Member Exchange, faktor lain yang dapat meningkatkan loyalitas pada diri karyawan adalah motivasi kerja. George dan Jones (2012:165) menyatakan bahwa dengan memberikan motivasi kepada para karyawan, maka hal tersebut dapat meningkatkan loyalitas. Faktor lain yang dapat meningkatkan loyalitas yaitu kepuasan kerja. George dan Jones (2012:86) menyatakan bahwa individu atau karyawan yang merasa tidak puas dalam bekerja (job dissatisfaction experienced) dapat menurunkan tingkat loyalitas pada diri karyawan yang bersangkutan. Penelitian akan difokuskan di perusahaan otobus (PO) Sumber Alam. Hal ini dikarenakan adanya informasi yang diperoleh peneliti mengenai menurunnya loyalitas karyawan yang ditandai dengan rendahnya produktivitas kerja dan tingkat perpindahan karyawan yang tinggi. Oleh sebab itu, peneliti merasa penelitian yang berkaitan dengan loyalitas karyawan PO Sumber Alam penting untuk dilakukan. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti mengajukan judul Pengaruh Leader Member Exchange, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas Karyawan PO Sumber Alam. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah leader member exchange berpengaruh positif terhadap loyalitas? 2. Apakah motivasi kerja berpengaruh positif terhadap loyalitas? 3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap loyalitas? C. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 1. Kajian Teori a. Loyalitas Loyalitas yaitu tekat dan kesanggupan untuk menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (Nitisemito, 2000: 167). Menurut Poerwopoespito (2000) mengemukakan bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin pada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan tanggungjawab, jujur dalam bekerja, hubungan kerja yang baik dengan atasan, kerja sama yang baik dengan rekan kerja, menjaga citra perusahaan dan adanya kesetiaan untuk bekerja dalam waktu yag lebih panjang. b. Leader Member Exchange Menurut Yukl (2004:119), dasar pemikiran dari teori LMX adalah bahwa para pemimpin mengembangkan hubungan atasan-bawahan yang berbeda dengan masing-
3 masing bawahan. Robbins dan Judge (2013: 377) menyatakan bahwa apabila leader member exchange atau hubungan pertukaran interpersonal antara pemimpin dan bawahan tinggi maka hal tersebut dapat meningkatkan kinerja, loyalitas, kepuasan dan menurunkan tingkat perpindahan c. Motivasi Kerja George dan Jones (2012:157) mengartikan motivasi kerja merupakan kekuatan psikologis seseorang yang menentukan arah perilaku dalam organisasi, tingkat usaha, dan kesiapan dalam menghadapi rintangan. Abraham Maslow mengemukakan bahwa manusia pada umumnya memiliki motivasi akan lima hal yaitu, fisiologis (physiological), rasa aman (safety), keterikatan (belongingness), harga diri (selfesteem), dan aktualisasi diri (self-actualization) (George dan Jones, 2012:157). 2. Kerangka Pikir Leader Member Exchange (X1) H1+ 3. 4. Motivasi Kerja (X2) Kepuasan Kerja (X3) H2+ H 3+ Gambar 1 Kerangka Pikir Loyalitas (Y) Keterangan : : Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial D. HIPOTESIS 1. Pengaruh leader member exchange (X 1) terhadap loyalitas (Y). H 1 : leader member exchange berpengaruh positif terhadap loyalitas. Diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel leader member exchange (X 1) adalah 0,248 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,007 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) diterima, yang berarti leader member exchange berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Terbuktinya hipotesis pertama pada penelitian ini disebabkan karena pimpinan PO Sumber Alam dan bawahannya berinteraksi secara interpersonal dan bukan hanya sekedar
4 pekerjaan atau nilai-nilai profesional, pimpinan PO Sumber Alam dan bawahannya memiliki kesetiaan satu sama lain, dalam mencapai tujuan bersama pimpinan PO Sumber Alam dan bawahannya berhubungan dalam menyelesaikan pekerjaannya dan di PO Sumber Alam pimpinan dan bawahan menunukkan keunggulan dalam bekerja. oleh Wibowo dan Sutanto (2013), dan Nusantara (2015), diperoleh hasil bahwa leader member exchange berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. 2. Pengaruh motivasi kerja (X 2) terhadap loyalitas (Y) H 2 : motivasi kerja berpengaruh positif terhadap loyalitas. Diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel motivasi kerja (X 2) adalah 0,317 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,017 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) diterima, yang berarti motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Terbuktinya hipotesis kedua pada penelitian ini karena PO Sumber Alam menyediakan hal fisiologi terhadap karyawannya untuk meningkatkan produktivitasya, PO Sumber Alam memberikan kebutuhan akan rasa aman terhadap karyawannya, PO Sumber Alam memberikan kebutuhan keterikatannya untuk mempererat interaksi diantara sesama karyawan maupun atasan, PO Sumber Alam selalu memberikan kebutuhan akan harga diri seperti atas penilaian kemampuan yang baik dan PO Sumber Alam memberikan kebutuhan aktualiasi diri seperti pengakuan sebagai manusia seutuhnya. oleh Wibowo dan Sutanto (2013) dan Martiwi, dkk., (2012) diperoleh hasil bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. 3. Pengaruh kepuasan kerja (X 3) terhadap loyalitas (Y) H 3 : kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel kepuasan kerja (X 3) adalah 0,294 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,001 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) diterima, yang berarti kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Terbuktinya hipotesis ketiga pada penelitian ini karena karyawan puas terhadap pekerjaannya, terhadap rekan kerjanya, terhadap atasannya dan terhadap gaji yang diberikan oleh PO Sumber Alam.
5 oleh Wibowo dan Sutanto (2013), Karyani (2013), diperoleh hasil bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. E. METODE PENELITIAN 1. Definisi Operasional Variabel a. Leader Member Exchange Leader member exchange adalah hubungan pertukaran interpersonal antara pemimpin dan bawahan yang ditandai dengan affect, loyalty, contribution, dan professional respect (Yukl, 2004). Untuk mengukur tinggi rendahnya leader member exchange mengacu pada pendapat Yukl (2004), yaitu: 1) Affect. 2) Loyalty. 3) Contribution. 4) Professional respect. b. Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah kekuatan psikologis seseorang yang menentukan arah perilaku dalam organisasi, tingkat usaha, dan kesiapan dalam menghadapi rintangan (George dan Jones, 2012:157). Untuk mengukur tinggi rendahnya motivasi kerja mengacu pada pendapat George dan Jones (2012:157), yaitu: 1) Fisiologis. 2) Rasa aman. 3) Keterikatan. 4) Hargadiri. 5) Aktualisasi diri. c. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah sekumpulan perasaan dan keyakinan yang dimiliki oleh seorang karyawan tentang pekerjaan, rekan kerja, atasan, dan gaji (George dan Jones, 2012:71). Untuk mengukur tinggi rendahnya kepuasan kerja mengacu pada pendapat George dan Jones (2012:71) yaitu: 1) Puas terhadap pekerjaan. 2) Puas terhadap rekan kerja. 3) Puas terhadap atasan. 4) Puas terhadap gaji.
6 d. Loyalitas Loyalitas yaitu tekat dan kesanggupan untuk menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (Nitisemito, 2000: 167). Indikator loyalitas mengacu pada hasil penelitian Nitisemito (2000: 167), yaitu: 1) Berniat meluangkan sisa karier di perusahaan, 2) Tidak mempunyai keinginan untuk mencari kerja di tempat lain, 3) Merasa berat untuk pindah kerja, 4) Percaya kepada perusahaan, 5) Selalu berusaha menjaga nama baik perusahaan, 6) Berusaha memperoleh hasil kerja yang maksimal, 7) Senang menceritakan kebaikan perusahaan tempat bekerja, 8) Beranggapan bahwa bekerja di perusahaan ini adalah pilihan terbaik. 2. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian dinyatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar (Ghozali, 2011). Pengujian validitas dilakukan dengan korelasi bivariate atau yang biasa dikenal dengan rumus Product Moment (Ghozali, 2011: 54). Pernyataan dikatakan valid apabila nilai signifikansi dari korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan dan lebih dari 0,3. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan derajat kepercayaan instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto, 2010: 221). Hasil uji reliabilitas (Cronbach s Alpha) selanjutnya diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi (Arikunto, 2010: 319). Pada penelitian ini batasan tingkat keandalan koefisien korelasi minimal sebesar 0,6 (kategori cukup) (Arikunto, 2010: 319). F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda untuk pembuktian hipotesis penelitian, yaitu untuk menguji pengaruh variabel leader member exchange (X 1), motivasi kerja (X 2), dan kepuasan kerja (X 3), terhadap loyalitas (Y). Analisis
7 ini menggunakan input berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Hasil uji regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Standardized p Coefficients Beta value Keterangan Leader Member Positif dan 0,248 0,007 Exchange (X 1) signifikan Motivasi Kerja (X 2) 0,317 0,017 Positif dan signifikan Kepuasan Kerja (X 3) 0,294 0,001 Positif dan signifikan Sumber: Data Primer Diolah (2017) Berdasarkan Tabel 1, model persamaan regresi berganda yang dapat dituliskan dari hasil pengujian tersebut adalah: Y = 0,248X 1 + 0,317X 2 + 0,294X 3 Dengan interpretasi sebagai berikut: a. b 1= 0,248, artinya leader member exchange (X 1) berpengaruh positif terhadap loyalitas (Y). Hasil ini menunjukkan semakin tinggi leader member exchange dalam perusahaan, maka dapat meningkatkan loyalitas. b. b 2 = 0,317, artinya motivasi kerja (X 2) berpengaruh positif terhadap loyalitas (Y). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja karyawan, meningkat. maka loyalitas akan c. b3 = 0,294, artinya kepuasan kerja (X 3) berpengaruh positif terhadap loyalitas (Y). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin karyawan merasa puas dalam bekerja, maka loyalitas akan meningkat. 2. Pengujian Signifikan Parsial Uji hipotesis dalam penelitian ini berdasarkan nilai signifikansi (p value) dan koefisien regresi untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat secara parsial. Dimana jika signifikansi < 0,05 (α = 5%) dan koefisien regresi bernilai positif (+) maka hipotesis diterima, yang berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen (X) secara individu terhadap variabel dependen (Y). 3. Pembahasan a. Pengaruh leader member exchange (X 1) terhadap loyalitas (Y). Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel leader member exchange (X 1) adalah 0,248 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,007 (<
8 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) diterima, yang berarti leader member exchange berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Terbuktinya hipotesis pertama pada penelitian ini disebabkan karena pimpinan PO Sumber Alam dan bawahannya berinteraksi secara interpersonal dan bukan hanya sekedar pekerjaan atau nilai-nilai profesional, pimpinan PO Sumber Alam dan bawahannya memiliki kesetiaan satu sama lain, dalam mencapai tujuan bersama pimpinan PO Sumber Alam dan bawahannya berhubungan dalam menyelesaikan pekerjaannya dan di PO Sumber Alam pimpinan dan bawahan menunukkan keunggulan dalam bekerja. oleh Wibowo dan Sutanto (2013), dan Nusantara (2015), diperoleh hasil bahwa leader member exchange berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. b. Pengaruh motivasi kerja (X 2) terhadap loyalitas (Y) Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel motivasi kerja (X 2) adalah 0,317 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,017 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) diterima, yang berarti motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Terbuktinya hipotesis kedua pada penelitian ini karena PO Sumber Alam menyediakan hal fisiologi terhadap karyawannya untuk meningkatkan produktivitasya, PO Sumber Alam memberikan kebutuhan akan rasa aman terhadap karyawannya, PO Sumber Alam memberikan kebutuhan keterikatannya untuk mempererat interaksi diantara sesama karyawan maupun atasan, PO Sumber Alam selalu memberikan kebutuhan akan harga diri seperti atas penilaian kemampuan yang baik dan PO Sumber Alam memberikan kebutuhan aktualiasi diri seperti pengakuan sebagai manusia seutuhnya. oleh Wibowo dan Sutanto (2013) dan Martiwi, dkk., (2012) diperoleh hasil bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. c. Pengaruh kepuasan kerja (X 3) terhadap loyalitas (Y) Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel kepuasan kerja (X 3) adalah 0,294 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,001 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) diterima, yang berarti kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas.
9 Terbuktinya hipotesis ketiga pada penelitian ini karena karyawan puas terhadap pekerjaannya, terhadap rekan kerjanya, terhadap atasannya dan terhadap gaji yang diberikan oleh PO Sumber Alam. oleh Wibowo dan Sutanto (2013), Karyani (2013), diperoleh hasil bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. G. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh leader member exchange, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap loyalitas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Leader member exchange berpengaruh positif terhadap loyalitas. 2. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap loyalitas. 3. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap loyalitas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. George, J.M., dan Jones, G. 2012. Understanding and Managing Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education, Inc. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Liden, R.C., dan Maslyn, J.M. 1998. Multidimensionafity of Leader-Member Exchange: An Empirical Assessment through Scale Development. Journal of Management, Vol. 24, No. 1, 43-72. Martiwi, R.T., Triyono, dan Mardalis, A. 2012. Faktor-faktor Penentu yang Mempengaruhi Loyalitas Kerja Karyawan. Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 13, No. 1, Juni. Nitisemito, S. A. 2000. Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia. Nusantara, B.K. 2015. Pengaruh Leader Member Exchange dan Budaya Perusahaan terhadap Loyalitas Karyawan PT Square Group. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Manajemen-Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Poerwopoespito. 2000. Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Robbins, S.P., dan Judge, T.A. 2013. Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.
10 Wibowo, J., dan Sutanto, E.M. 2013. Pengaruh Leader Member Exchange, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas Karyawan Departemen Penjualan CV. Pratama Jaya di Madiun. AGORA Vol. 1, No. 3. Yukl, gary. 2004. Leadership in Organization (6 th ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall.