BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan desain penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Transkripsi:

67 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pengembangan. Atau yang dikenal dengan istilah Reseach and Development ( R & D ) Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji juga keefektifan produk yang dihasilkan. 1 Pengembangan yang dilakukan adalah model pengembangan bahan ajar PAI terintegrasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. Penelitian dan model pengembangan bahan ajar ini menggunakan model 4-D terdiri dari Define (pendefinisian), Design (perancangan), Development (pengembangan) dan Disseminate (penyebaran). Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Postest Design 2 O 1 X O 2 Keterangan : O 1 O 2 X : Tes Awal : Tes Akhir : Perlakuan pembelajaran menggunakan bahan ajar PAI yang terintegrasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. 1 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan. Jenis, metode dan prosedur, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,2013, hal. 129. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta, Bandung,2010, hal 76

68 Penelitian diawali dengan pemberian tes awal untuk mengetahui kedudukan awal siswa. Selanjutnya siswa diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model bahan ajar yang dikembangkan yaitu bahan ajar PAI terintegerasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. Langkah selanjutnya adalah melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil perlakuan, yaitu penggunaan bahan ajar yang telah dikembangkan dalam pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan dikatakan efektif bila terdapat perbedaan secara signifikan antara hasil tes akhir dengan tes awal, dengan ketentuan hasil tes akhir lebih baik dibandingkan tes awal. 3.2 Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini berada di kecamatan Mayong, kecamatan Pecangaan dan kecamatan Kedung semuanya berada di kabupaten jepara adapun yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas X SMK Al- Anwar Mayong, SMK Al- Madina Pecangaan dan SMKN 1 Kedung Jepara. Program keahliannya adalah Farmasi untuk SMK Al- Anwar Mayong, TBSM untuk SMK Al- Madina Pecangaan dan SMKN 1 Kedung, tahun 2017. Pada uji coba terbatas yang menjadi subjek uji coba adalah siswa kelas X sejumlah 15 orang sesuai kompetensi keahlian. Pada uji coba skala luas yang menjadi subjek uji coba adalah siswa kelas X sesuai kompetensi keahlian. Sampling atau teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak kelompok siswa dalam kelas, tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu. 3.4 Prosedur Penelitian Tahap-tahap pengembangan bahan ajar pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 3.4.1 Tahap Penelitian Awal 1. Penentuan lokasi penelitian Lokasi yang digunakan untuk penelitian berada di kecamatan Mayong, kecamatan Pecangaan dan kecamatan Kedung semuanya berada di kabupaten

69 jepara adapun yang menjadi sampel penelitian adalah SMK Al- Anwar Mayong, SMK Al- Madina Pecangaan dan SMKN 1 Kedung Jepara. Pertimbangan pemilihan SMK Al- Anwar Mayong, SMK Al- Madina Pecangaan dan SMKN 1 Kedung Jepara sebagai lokasi penelitian diantaranya karena ketiga lokasi penelitian berada di kecamatan yang masih menjadi bagian dari kabupaten Jepara serta berdasarkan latar belakang siswanya yang membutuhkan model pengembangan bahan ajar dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang dimaksud adalah bahan ajar yang mengintegrasikan konsep PAI dengan pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. 2. Melaksanakan studi pendahuluan dengan cara menyebarkan angket pada siswa kelas XI SMK Al- Anwar Mayong, SMK Al- Madina Pecangaan dan SMKN 1 Kedung Jepara untuk mengetahui pilihan siswa setelah lulus sekolah. Penyebaran angket lainnya ditujukan kepada guru PAI SMK di kabupaten Jepara yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran agama SMK ( MGMP PAI SMK Jepara ) untuk mengetahui seberapa besar guru mengintegerasikan materi pelajaran PAI dengan pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills masing masing sekolah, serta mengetahui sejauh mana guru mengembangkan pendidikan karakter/soft skills baik melalui bahan ajar maupun dalam proses kegiatan pembelajaran. Penyebaran angket lainnya ditujukan pada dunia usaha dan industri yang digunakan sebagai tempat praktek kerja industri, untuk mengetahui jenis karakter dan kemampuan soft skills siswa yang dibutuhkan perusahaan. 3. Wawancara dengan Koordinator Bursa Khusus ( BKK ) SMK Al- Anwar Mayong, SMK Al- Madina Pecangaan dan SMK Negeri 1 Kedung Jepara, untuk mendapatkan informasi yang menyebabkan siswa SMK Al- Anwar Mayong, SMK Al- Madina Pecangaan dan SMK Negeri 1 Kedung - Jepara diterima di dunia usaha dan industri. 4. Observasi untuk mengetahui situasi pembelajaran di kelas. Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas hanya menggunakan bahan ajar sederhana atau Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dari

70 sebuah percetakan. Bahan ajar tersebut belum menunjukkan keterkaitan secara spesifik antara konsep PAI dengan pendidikan karakter dan lingkungan siswa. 3.4.2 Tahap Pengembangan Bahan Ajar Tahap pengembangan bahan ajar terdiri atas 4 tahap pengembangan yaitu define, design, development dan dessiminate, namun, tahap dessiminate tidak dilakukan secara keseluruhan dalam penelitian ini. 1) Tahap Define a. Analisis kurikulum Mata pelajaran di SMK dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Mata pelajaran PAI merupakan salah satu kelompok mata pelajaran normatif. Pada kegiatan analisis kurikulum ini akan dijabarkan mengenai jumlah jam pelajaran tiap minggu, fungsi mata pelajaran PAI sebagai kelompok mata pelajaran normatif, dan KI/KD Materi kelas X yang berkaitan dengan materi dalam penelitian. b. Analisis karakteristik siswa. Analisis karakteristik siswa digunakan untuk mengetahui motivasi siswa memilih SMK, jenis bahan ajar dan proses pembelajaran yang digunakan siswa selama ini. c. Analisis materi kelas X pada mata pelajaran PAI kelas X. Analisis materi digunakan untuk mengetahui materi kelas X yang akan dikembangkan dan dapat diintegrasikan dengan pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. d. Analisa jenis pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills yang dapat diintegerasikan dalam bahan ajar PAI terintegerasi. Analisis pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills bertujuan untuk mengetahui jenis- jenis dan indikator pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills yang dapat diterapkan dalam bahan ajar yang dikembangan dalam penelitian ini.

71 e. Merumuskan tujuan pembelajaran. Integrasi antara konsep Materi kelas X dan aspek karakter dan soft skills yang telah dianalisis, selanjutnya dituangkan dalam bentuk tujuan pembelajaran sebagai acuan dalam pembuatan bahan ajar dalam penelitian ini. 2) Tahap Design a. Menyusun bahan ajar PAI terintegrasi dengan pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. Bahan ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian adalah berbentuk modul. b. Menyusun instrumen penelitian. Instrumen yang disusun meliputi bahan ajar yang isinya mengintegrasikan konsep materi kelas X dengan pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. Silabus dan RPP digunakan sebagai acuan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Seperangkat soal tes koginitif untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi kelas X. Instrumen lainnya adalah lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pendidikan karakter, lingkungan dan aspek-aspek soft skills pada siswa. Lembar angket siswa berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Lembar validasi digunakan untuk menilai validitas isi yang dilakukan oleh para pakar terhadap instrumen yang telah dibuat. 3) Tahap Develop Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar dan instrumen pembelajaran yang dikembangkan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan bantuan dari guru lainnya sebagai observer. Kegiatan Develop atau pengembangan ini meliputi validasi ahli, uji coba skala terbatas, dan uji coba skala luas. Adapun yang di kembangkan adalah:

72 a. Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP ) Sebelum Melaksanaan Pembelajaran seorang guru harus membuat rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP ), dalam penelitian ini peneliti RPP akan di integrasikan dengan pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. b. Bahan Ajar PAI Bahan Ajar PAI yang hasilkan adalah bahan ajar PAI yang terintegrasikan dengan pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills. c. Validasi ahli Validasi ahli atau penilaian ahli dilakukan untuk mendapatkan saran perbaikan sekaligus merupakan penilaian para ahli (validator) terhadap rancangan bahan ajar yang diajukan. Berdasarkan hasil validasi ahli dilakukan revisi terhadap perangkat dan instrumen difokuskan pada isi, format, bahasa, ilustrasi dan kesesuaian dengan bahan ajar PAI terintegrasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills materi kelas X. Tahapan validasi, diikuti dengan rangkaian kegiatan revisi dan uji coba terbatas. Kegiatan validasi dari ahli dilakukan dengan meminta pertimbangan dari 2 ahli modul yaitu Pengawas Guru Pendidikan Agama Islam Jepara selaku pengarang modul PAI SMK Jepara dan Waka Kurikulum SMK Negeri 1 Kedung yang menjadi pengarang buku PAI Erlangga dan 3 ahli materi yaitu 1 guru PAI SMK Al Anwar Mayong, 1 guru PAI SMK Islam AL Madina, dan 1 guru PAI SMK N 1 kedung untuk menilai kelayakan materi modul dengan mengisi lembar validasi yang telah disediakan. Setelah validasi produk oleh ahli materi dan ahli modul tersebut diharapkan produk dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran PAI kelas X semester Gasal tingkat SMK, produk berupa modul dinilai dalam tahap selanjutnya yaitu uji coba terbatas. d. Uji coba skala terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan dengan melakukan pengujian eksperimen dalam suatu kelas nyata. Uji coba terbatas ini melibatkan kelompok kecil

73 sebanyak 15 siswa kompetensi keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM) sebagai calon pengguna dalam pembelajaran dikelas, sesuai dengan situasi nyata yang akan dihadapi. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul. Hasil dari uji coba ini nantinya akan dianalisis untuk revisi akhir sebelum melangkah ke tahap uji coba lapangan atau implementasi dalam pembelajaran. e. Uji coba skala luas Uji coba bahan ajar hasil revisi dilakukan di kelas uji coba skala luas di awali dengan pretes dan di akhiri dengan postes. Pada akhir pertemuan, siswa juga diberi angket untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan. Pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar, peneliti didampingi observer yang mengamati pengelolaan kelas dan aktivitas siswa. Setelah selesai kegiatan belajar mengajar, peneliti dan observer melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi digunakan untuk dasar revisi bahan ajar sehingga diperoleh bahan ajar hasil pengembangan. Modul yang telah diuji dan direvisi beberapa kali pada tahap sebelumnya dan dinyatakan layak, selanjutnya diujicobakan atau diimplementasikan untuk diterapkan dalam pembelajaran. Proses ujicoba lapangan tersebut populasi penelitiannya adalah siswa SMK Negeri 1 Kedung dan SMK Islam Al madina Pecangaan. Kompetensi Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor. Sedangkan sampel penelitiannya adalah siswa kelas X TBSM 1 sebagai kelas kontrol dan X TBSM 2 sebagai kelas Eksperimen. Selama proses uji coba lapangan modul yang dikembangkan diuji efektifitasnya. Pengujian efektifitas dilakukan dengan menganalisis peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan modul. Selanjutnya penulis membandingkan hasil belajar pada kelompok sebelum menggunakan modul yang dikembangkan dengan setelah menggunakan

74 modul yang telah diintegrasikan. Apabila hasil belajar kelompok sebelum menggunakan modul yang dikembangkan lebih bagus dengan setelah menggunakan modul yang dikembangkan maka dapat dinyatakan ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan modul yang dikembangkan/diintegrasikan. f. Tahap Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis secara kualitatif maupun kuantitatif untuk menyusun laporan dan rekomendasi. Berdasarkan tahapan tersebut di atas, maka pengembangan bahan ajar PAI terintegrasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills pada materi Materi kelas X dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1

75 Pembelajaran PAI di SMK PENDIDIKAN KARAKTER PENDIDIKAN LINGKUNGAN Mengembangkan Soft Skills a. Berkomunikasi b. Kerjasama c. Tanggung jawab d. Kejujuran e. Peduli Bahan Ajar (Modul) PAI materi kelas X dalam pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills Analisis karakteristik siswa Analisis Kurikulum Materi PAI kelas X Merumuskan Tujuan Pembelajaran Analisis karakterlls yang dikembangkan D e f i n e Menyusun bahan ajar PAI terintegrasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills Menyusun Instrumen Penelitian Desain awal bahan ajar PAI terintegrasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills D e s i g n Uji Validasi Ahli Revisi 1 Uji Coba Terbatas Revisi 2 Uji Coba skala luas bahan ajar PAI terintegrasi dengan kompetensi keahlian yang berorientasi soft skills D e v e l o p Produk Akhir Gambar.3.1 Langkah Pengembangan Bahan Ajar 4-D yang dimodifikasi

76 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Metode wawancara Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi awal mengenai kegiatan, kendala-kendala, dan permasalahan dalam pembelajaran PAI di SMK Al- Anwar Mayong, SMK Al- Madina Pecangaan dan SMK Negeri 1 Kedung Jepara. 2) Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperolah informasi dari obyek yang diamati selama penelitian berlangsung yang berupa foto kegiatan dan tugas-tugas siswa berupa bahan presentasi, laporan kerja kelompok siswa. 3) Metode Observasi Metode ini dilakukan untuk mengamati pendidikan karakter dan aspek soft skills siswa selama proses pembelajaran pada uji coba dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan 4) Metode tes Metode tes berupa evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman konsep siswa pada materi Praktek Ekonomi Islam dan pengurusan jenazah 5) Metode kuesioner (angket) Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini berupa check list. Lembar check list untuk menilai respon siswa terhadap bahan ajar PAI terintegerasi pada pendidikan karakter, lingkungan dan soft skills 3.6 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi perangkat, lembar observasi karakter dan soft skills siswa, angket respon siswa dan evaluasi siswa berupa soal tes. Jenis data, metode dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data diuraikan sebagaimana tercantum pada Tabel 3.1.

77 Tabel 3.1.Jenis data, metode dan instrumen pengumpulan data,teknis analisis Jenis Data Metode Instrumen Teknik Analisis Pengumpulan Data Pengumpulan Data Data Observasi awal Wawancara Lembar wawancara Deskriptif Observasi awal Angket Lembar angket Deskriptif persentase Rekaman kegiatan Dokumentasi Pengambilan gambar Deskriptif Hasil Pengamatan karakter dan Lingkungan Observasi Lembar observasi Deskriptif Hasil Belajar Tes Lembar soal tes Deskriptif persentase Respon siswa Angket Lembar angket Deskriptif respon untuk persentase siswa

78 3.7.1 Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Data Validasi Ahli Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari angket uji ahli, uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase. Persentase ditentukan dengan rumus sebagai berikut : 3 Persentase Kelayakan(%) = X 100% Pencarian persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase, tetapi dapat juga persentase kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, misalnya persentase untuk kategori penilaian dalam skala Likert adalah sangat baik (81 % - 100%), baik (61% - 80%), sedang (41% - 60%), buruk (21% - 40%), dan buruk sekali ( 20%). 4 Adapun kelima skala tersebut jika diadaptasikan dalam kriteria kelayakan pengembangan bahan ajar dapat dikategorikan seperti dalam tabel 3.2 sebagai berikut : 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta, Jakarta,2010, hal 198 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta, Bandung,2010, hal 134

79 Tabel 3.2 Tabel Penilaian Kelayakan modul Pengembangan Persentase (%) Skala Nilai Interpretasi Keterangan capaian 81 100 5 Sangat Layak Tidak revisi 61 80 4 Layak Tidak revisi 41 60 3 Cukup Layak Tidak revisi 21 40 2 Kurang Layak Revisi 20 1 Tidak Layak Revisi Skala persentase pada tabel 3.2 digunakan untuk menentukan nilai kelayakan produk pengembangan bahan ajar yang dihasilkan. Nilai kelayakan untuk produk modul PAI terintegrasi pendidikan karakter dan lingkungan ditetapkan minimal layak. 2. Teknik Analisis Data Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas atau uji kepraktisan produk dilakukan pada siswa kelas X SMK Kompetensi Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor dengan tujuan untuk menguji apakah produk pengembangan sudah praktis atau belum. Untuk mengukur tingkat kepraktisan produk pengembangan, digunakan teknik analisis sebagai berikut. Persentase Kelayakan(%) = X 100% Selanjutnya peresentase tersebut dikategorikan penilaiannya dalam skala Likert dengan tujuan untuk dasar pengambilan keputusan revisi bahan ajar atau tidak. Skala Likert tersebut adalah sangat baik (81 % - 100%), baik (61% - 80%), sedang (41% - 60%), buruk (21% - 40%), dan buruk sekali ( 20%). 5 Tabel 3.3 Tabel Penilaian Tanggapan Siswa dalam Penggunaan Produk Pengembangan Bahan Ajar PAI terintegrasi pendidikan karakter dan lingkungan pada Ujicoba Terbatas 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta, Bandung,2010, hal 136

80 Persentase (%) Skala Nilai Interpretasi Keterangan capaian 81 100 5 Sangat Setuju Tidak revisi 61 80 4 Setuju Tidak revisi 41 60 3 Cukup Setuju Tidak revisi 21 40 2 Tidak Setuju Revisi 20 1 Sangat Tidak Setuju Revisi 3. Teknik Analisis Data Uji Coba Lapangan (Implementasi) Dalam menganalisis peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan modul bertujuan untuk menguji apakah produk pengembangan sudah efektif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain True Eksperimental design dengan pola pretest posttest control group design. Dalam desain true-eksperimen (True-Eksperimental Design) pretest dilakukan sebelum subjek diberi perlakuan yaitu proses pembelajaran tanpa menggunakan modul PAI terintegrasi pendidikan karakter dan lingkungan sebagai bahan ajar. Selanjutnya diberi posttest dengan diberi perlakuan yaitu penggunakan modul PAI terintegrasi pendidikan karakter dan lingkungan sebagai bahan ajar. Setelah didapat data dari pretest kemudian dianalisi untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua kelompok apakah ada perbedaan antara keduanya, sedangkan hasil data dari posttest dianalisis untuk mengetahui apakah ada peningkatan dari evaluasi hasil belajar sebelum dan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan modul PAI terintegrasi pendidikan karakter dan lingkungan.