BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Oktober 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat Oktober 2017, Mamuju Deflasi 0,48 persen. Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Oktober 2017, menunjukkan bahwa 44 kota mengalami inflasi dan 38 deflasi. Inflasi Tertinggi terjadi di Tual 1,05 persen dengan IHK 155,24 dan terendah di Cilegon dan Surakarta yaitu 0,01 persen, Mamuju Menempati urutan ke-10 dari 38 kota yang mengalami deflasi. Deflasi di Mamuju pada Oktober 2017 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan bahan makanan 2,06 persen, sandang 0,1 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen, sedangkan satu kelompok pengeluaran mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen. Semntara itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif stabil atau tidak mengalami perubahan. Tingkat perubahan indeks tahun kalender Oktober 2017 di Mamuju adalah inflasi 2,72 persen sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) adalah inflasi 4,20 persen. 1
1. Perkembangan IHK/Inflasi Mamuju Oktober 2017 Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Kota Mamuju pada bulan Oktober 2017 terjadi deflasi sebesar 0,48 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,55 pada September 2017 menjadi 128,93 pada Oktober 2017. Sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) adalah inflasi 4,20 persen. penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan bahan makanan 2,06 persen, sandang 0,1 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen, sedangkan satu kelompok pengeluaran mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen. Semntara itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif stabil atau tidak mengalami perubahan. Masing-masing kelompok pengeluaran memberikan sumbangan inflasi/deflasi berdasarkan bobot dan tingkat harga yang terjadi pada kelompok tersebut. Kelompok yang memberi andil deflasi adalah kelompok bahan makanan 0,48 persen; kelompok sandang 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen, sedangkan kelompok yang memberi andil inflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen. Sementara itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memiliki andil yang sangat kecil yaitu mendekati 0,00 persen. 2 Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Mamuju Oktober 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran IHK IHK IHK Inflasi Tingkat Inflasi Tingkat Inflasi Okt Des Okt Okt Tahun Kalender Tahun ke Tahun 2016 2016 2017 2017*) 2017**) 2017 ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 123,73 125,52 128,93-0,48 2,72 4,20 1 Bahan Makanan 125,18 130,77 131,88-2,06 0,85 5,35 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok 129,29 130,71 132,86 0,00 1,64 2,76 dan Tembakau 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan 121,78 121,97 127,56 0,09 4,58 4,75 Bahan Bakar 4 Sandang 134,94 134,79 135,67-0,10 0,65 0,54 5 Kesehatan 125,45 125,51 125,82 0,00 0,25 0,29 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah 119,68 121,09 137,83 0,00 13,82 15,17 Raga 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 116,18 117,12 118,75-0,03 1,39 2,21 *) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Sebelumnya (September 2017) **) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan Oktober 2016
Beberapa komoditas yang dominan memberi andil deflasi adalah cakalang 0,25 persen; layang 0,13 persen; bawang merah 0,08 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberi andil inflasi adalah beras 0,13 persen, jeruk nipis 0,08, bandeng 0,04 persen. Grafik 1 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahunan (YoY) Mamuju Mei Oktober 2017 (2012=100) 6,00 5,00 4,00 4,40 4,19 3,59 4,85 4,53 4,20 3,00 2,00 1,70 2,71 2,77 3,20 3,21 3,21 1,00 0,00-1,00 0,99 0,27 0,06 0,42 0,01-0,48 Mei 17 Juni 17 Juli 17 Agust17 Sept17 Okt17 Bulanan YoY Kalender Grafik 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Mamuju September 2017 Oktober 2017 (2012=100) 0,05 0,00-0,05-0,10 0,00 0,00 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,01 0 1 2 3 4-0,01 5 6 7-0,03-0,01-0,15-0,20-0,25-0,30-0,35-0,40-0,45 0. Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok&Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rkreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi, Jasa Keuangan Sept-17 Okt-17-0,50-0,48-0,48 3
4 Tabel 2 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Mamuju Oktober 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran Kelompok/Subkelompok IHK Inflasi Sumbangan Inflasi Inflasi Oktober Oktober Inflasi/Deflasi Tahun Kalender Tahun ke Tahun 2017 2017 Oktober Oktober Oktober 2017 2017 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) UMUM 128,93-0,48-0,48 2,72 4,20 I. BAHAN MAKANAN 131,88-2,06-0,48 0,85 5,35 a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 133,99 2,13 0,13-0,20 0,88 b. Daging dan Hasil-hasilnya 105,51-4,13-0,04-4,65-2,24 c. Ikan Segar 147,40-7,18-0,52 6,91 21,06 d. Ikan Diawetkan 122,68-0,16 0,00-4,19-1,95 e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 117,40-1,10-0,02-0,54 1,42 f. Sayur-sayuran 136,85-0,52-0,01 5,22 7,43 g. Kacang-kacangan 125,91-0,55 0,00 1,30-3,26 h. Buah-buahan 140,09-0,79-0,01-3,25-4,27 i. Bumbu-bumbuan 125,96-0,76-0,01-10,37-6,43 j. Lemak dan Minyak 104,47-0,18 0,00 2,11 4,54 k. Bahan Makanan Lainnya 115,34 0,00 0,00 0,31 0,31 III. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 132,86 0,00 0,00 1,64 2,76 a. Makanan Jadi 132,75 0,01 0,00 1,52 3,68 b. Minuman Tidak Beralkohol 115,09-0,14 0,00-1,04-1,88 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 148,23 0,08 0,00 3,76 4,17 III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 127,56 0,09 0,02 4,58 4,75 a. Biaya Tempat Tinggal 123,56 0,12 0,02 2,47 2,45 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 146,01 0,00 0,00 14,37 14,58 c. Perlengkapan Rumahtangga 123,67 0,06 0,00 0,32 0,91 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 117,86 0,00 0,00 2,36 3,52 IV. SANDANG 135,67-0,10-0,01 0,65 0,54 a. Sandang Pria 148,21 0,00 0,00 1,05 1,12 b. Sandang Wanita 132,34 0,00 0,00 0,33 0,44 c. Sandang Anak-Anak 140,11 0,00 0,00 0,68 0,68 d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 115,93-0,63-0,01 0,42-0,59 V. KESEHATAN 125,82 0,00 0,00 0,25 0,29 a. Jasa Kesehatan 139,19 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Obat-obatan 119,98 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Jasa Perawatan Jasmani 152,91 0,00 0,00 3,49 3,66 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 115,34 0,00 0,00-0,05 0,03 VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 137,83 0,00 0,00 13,82 15,17 a. Pendidikan 168,95 0,00 0,00 27,80 30,47 b. Kursus-kursus/Pelatihan 118,92 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,64 0,00 0,00 0,08 0,88 d. Rekreasi 114,17 0,00 0,00-0,79-0,76 e. Olahraga 119,38 0,00 0,00 1,59 1,59 VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEU 118,75-0,03-0,01 1,39 2,21 a. Transpor 123,06-0,05-0,01 1,21 2,05 b. Komunikasi dan Pengiriman 104,61 0,00 0,00 1,15 2,20 c. Sarana dan Penunjang Transpor 122,26 0,00 0,00 3,85 4,01 d. Jasa Keuangan 111,99 0,00 0,00 0,11 0,11
2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran 2.1 Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Oktober 2017 mengalami deflasi 2,06 persen dengan IHK 131,88, berarti terjadi penurunan indeks dari 134,66 pada September 2017. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, terdapat satu sub kelompok mengalami inflasi, sembilan sub kelompok lainnya mengalami deflasi, dan satu sub kelompok relatif stabil. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 2,13 persen; sub kelompok yang relatif stabil adalah bahan makanan lainnnya, sedangkan sub kelompok lainnya mengalami deflasi. Kelompok ini pada Oktober 2017 menyumbang deflasi 0,48 persen. Andil tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok ikan segar sebesar 0,52 persen. Sedangkan sumbangan inflasi berasal dari sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,13 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah beras 0,13 persen, Jeruk nipis 0,08 persen, bandeng sebesar 0,04 persen. Sementara itu yang komoditas penyumbang deflasi antara lain cakalang 0,25 persen, layang 0,13 persen, dan bawang merah 0,08 persen. 2.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Oktober 2017 secara umum tidak mengalami perubahan harga atau relatif stabil atau tidak terjadi perubahan indeks dari September 2017 ke Oktober 2017 yaitu tetap sebesar 132,86. Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok relatif stabil atau tidak mengalami perubahan. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi sebesar 0,01 persen dengan andil yang sangat kecil sebesar 0,00 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,08 persen dengan andil yang juga sangat kecil sebesar 0,00 persen. sementara itu, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi 0,14 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Secara keseluruhan di bulan Oktober 2017 kelompok pengeluaran ini memiliki andil yang sangat kecil yaitu mendekati 0,00 persen. 2.3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Pada Oktober 2017 kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,09 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 127,45 pada September 2017 menjadi 127,56 persen pada Oktober 2017. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal 0,12 persen; sub kelompok perlengkapan rumah tangga 0,06 persen, sedangkan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga dan, sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air tidak mengalami perubahan harga selama Oktober 2017. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas dominan penyumbang inflasi adalah besi beton dengan andil 0,02 persen. 5
2.4 Sandang Kelompok sandang mengalami deflasi 0,1 persen pada Oktober 2017 atau terjadi peningkatan indeks dari 135,81 pada September 2017 menjadi 135,67 pada Oktober 2017. Dari empat sub kelompok dalam kelompok pengeluaran ini, satu sub kelompok mengalami deflasi yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 0,63 persen. Sementara itu, tiga sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok sandang laki-laki, sub kelompok wanita, dan sub kelompok anak-anak tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini memiliki andil deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan mengalami deflasi adalah emas perhiasan dengan andil sebesar 0,01 persen. 2.5 Kesehatan Pada Oktober 2017 kelompok kesehatan relatif stabil atau tidak mengalami perubahan indeks harga dibandingkan September 2017. 2.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Oktober 2017 secara umum tidak mengalami perubahan indeks harga jika dibandingkan September 2017 yang tercatat sebesar 137,83. 2.7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Pada Oktober 2017 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,03 persen dengan IHK 118,79 yang berarti terjadi penurunan indeks dibandingkan September 2017 dengan IHK 118,75. Dari empat sub kelompok yang terdapat pada kelompok pengeluaran ini, satu sub kelompok mengalami deflasi yaitu sub kelompok transpor sebesar 0,05 persen; sementara itu tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga atau relatif stabil jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman; sub kelompok sarana dan penunjang transpor; dan sub kelompok jasa keuangan. Kelompok pengeluaran ini pada Oktober 2017 memiliki andil deflasi sebesar 0,01 persen. Andil tersebut dominan disumbangkan oleh komoditas angkutan udara 0,01 persen. 6
3. Perbandingan Antar Kota Di Pulau Sulawesi Dari 11 kota yang terdapat di Sulawesi, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,31 persen sedangkan deflasi terendah terjadi di Palopo dengan deflasi sebesar 0,01 persen. Mamuju dengan deflasi 0,48 menempati urutan ketujuh dari 11 kota yang mengalami deflasi di Pulau Sulawesi Tabel 3 Perbandingan IHK dan Inflasi/Deflasi Oktober 2017 Kota-kota di Pulau Sulawesi (2012=100) K O T A OKTOBER 2017 I H K INFLASI BULANAN ( % ) INFLASI TAHUN KALENDER ( % ) INFLASI TAHUN KE TAHUN ( % ) [1] [2] [3] [4] [5] 1 PALU 130,33-1,31 2,55 4,23 2 BAU-BAU 131,22-1,08 1,82 0,84 3 KENDARI 124,87-0,81 2,62 2,53 4 PARE-PARE 124,69-0,60 2,13 3,24 5 WATAMPONE 126,09-0,51 4,84 5,44 6 BULUKUMBA 135,64-0,49 4,15 5,07 7 MAMUJU 128,93-0,48 2,72 4,20 8 GORONTALO 125,87-0,36 3,36 4,48 9 MAKASSAR 130,24-0,28 3,01 3,75 10 MANADO 128,18-0,06 2,02 3,35 11 PALOPO 127,47-0,01 2,98 3,82 Diterbitkan oleh: 7