BAB I PENDAHULUAN. bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini bisnis properti telah mengalami perkembangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang setiap perusahaan harus menciptakan suatu produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini keberhasilan di dalam bidang perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. terus mencari strategi terbaru agar mampu mempertahankan dan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, dimana sudah tidak ada lagi jarak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB nasional. Hal ini merupakan tantangan berat, mengingat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. barang jadi, dan menjualnya kepada konsumen (perusahaan manufaktur).

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian adalah kunci penting di dalam kehidupan manusia sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang dapat digunakan untuk penilaian dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB I. Menurut Brigham dan Houstan (2006:7) peningkatan kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang lebih baik untuk mengelola perusahaan. Manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat. Hal ini ditandai dengan banyaknya industri-industri baru yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil

BAB I PENDAHULUAN. PT. Gowa Makassar Tourism Development, Tbk merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya seminimal mungkin, maka dari itu perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kestabilan keadaan perusahaan. Pertimbangan-pertimbangan yang. dengan melakukan efisiensi modal kerja (Ristanti dkk, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KOMUNIKASI (TELEKOMUNIKASI INDONESIA) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. sangat tajam pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompetitif dalam persaingan global. Teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. ketat antar perusahaan. Persaingan membuat setiap perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia berada pada tingkatan yang stabil pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dalam. tunai atau angsuran, hibah atau dengan cara lain yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti dan real estate merupakan industri yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan bersaing di era globalisasi ini. Kinerja perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk disingkat PGN adalah sebuah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena industri yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup berkembang dan menjanjikan. Perkembangan bisnis property di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada dekade terakhir ini. Disamping hunian, perumahan dan apartemen juga terdapat produk property berupa gedung perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan (mall) yang juga tumbuh pesat. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan gedung-gedung perkantoran baru dikawasan-kawasan bisnis dan pembangunan property ritel di sepanjang jalan-jalan utama.maka tak mengherankan jika kemudian bisnis property ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan. Menurut Hatta (2011) bahwa sektor properti (konstruksi dan bangunan) telah tumbuh menjadi industri yang terbesar. Bangunan mencerminkan yang besar dari asset individu, organisasi dan bangsa. Dengan adanya bisnis property ini berarti juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, bahan bangunan dan adanya proses konstruksi, serta juga memiliki dampak terhadap kesehatan dan keselamatan bagi pekerja konstruksi dan orang-orang yang tinggal dan bekerja di bangunan. 1

2 Pesatnya bisnis property ini didorong oleh kebutuhan pokok manusia akan papan, disamping pangan dan sandang. Dan kebutuhan naluri harus terpenuhi, Maka, tidaklah berlebihan bagi seseorang untuk tidak mengidamidamkan memiliki rumah hunian sendiri. Dizaman sekarang, rumah bagi masyarakat merupakan kebutuhan wajib, bahkan rumah sudah tidak hanya digunakan untuk sekedar berteduh dari panasnya matahari serta hujan, namun rumah hunian sudah menjadi kebutuhan pokok dan gaya hidup serta bagi sebagian masyarakat rumah adalah istana yang sengaja mereka bangun dengan mewah. Disamping itu dalam rangka keperluan usaha, seseorang atau badan usaha memerlukan tempat yang dapat digunakan untuk keperluan usahanya, misalnya kantor, ruko ataupun gudang.disamping itu, property juga menjadi alternatif utama untuk berinvestasi. Disamping harga yang relatif selalu naik dimasa yang akan datang, juga dapat dijadikan bisnis sewa yang mendatangkan keuntungan pasif. Gedung pemerintah dan bangunan komersial, serta rumah tinggal dituntut memenuhi berbagai persyaratan untuk memenuhi faktor keamanan, kenyamanan dan ketahanan serta efisiensi penggunaan energi dan penataan lingkungan untuk mempermudah integrasi dengan jaringan ICT maupun kemudahan akses transportasi. Perusahaan property berlomba-lomba untuk terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas produknya agar memuaskan apa yang menjadi keinginan pelanggannya. (http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak).

3 Menurut Arif (1999) bahwa untuk mengantisipasi perkembangan pasar bebas dalam industri konstruksi dan property maka industri jasa property di Indonesia perlu meningkatkan kualitas produknya sebagai strategi bisnis agar tetap eksis dan kompetitif. Karena dengan meningkatnya kualitas produk atau jasa, diharapkan kebutuhan dan harapan konsumen dapat terpenuhi, sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai. Seperti kita ketahui sekarang, keadaan perekonomian Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seiring dengan peningkatan perusahaan tersebut, persaingan di setiap perusahaan pun semakin meningkat. Dalam menghadapi persaingan tersebut perusahaan dituntut untuk memberikan kinerja yang baik sehingga perusahaan dapat tetap bertahan. Salah satu faktor utama yang harus diperhatikan perusahaan adalah kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan ke depannya. Kondisi keuangan sebuah perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan dan pergerakan saham perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan dan pergerakan saham yang ada dapat dianalisis apakah kondisi keuangan perusahaan tersebut sehat atau tidak. Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil tidaknya perusahaan dalam

4 mencari keuntungan dan mempertahankan perusahaannya tergantung pada manajemen keuangan. Laporan keuangan bisa dipakai untuk menganalisis data masa lalu dan kemudian memproyeksikan data tersebut ke masa depan. Teknik-teknik yang sebelumnya dipelajari merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan pada masa yang lalu. Sedangkan laporan keuangan proforma yaitu suatu teknik untuk memproyeksikan kondisi keuangan untuk masa mendatang. Laporan keuangan proforma juga merupakan laporan yang dipakai untuk menganalisis data masa lalu dan kemudian memproyeksikan data tersebut ke masa depan. Penyusunan laporan keuangan proforma memerlukan banyak asumsi (seperti tingkat pertumbuhan penjualan, perilaku biaya dan sejumlah pos rekening, tingkat investasi pada modal kerja dan aktiva tetap, dan lainlain). Para stakeholder ingin melihat sensitifitas laporan keuangan proforma terhadap perubahan-perubahan asumsi dan pengaruh asumsi-asumsi tersebut terhadap laporan keuangan proforma. Pada sebuah perusahaan salah satu faktor yang menentukan perkembangan perusahaan adalah pengelolaan keuangan, karena dapat menunjukkan dana yang tersedia mencukupi dan dikelola secara efisien. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah kunci keberhasilan perusahaan untuk dapat dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, karena keuntungan merupakan komponen laporan

5 keuangan yang digunakan sebagai alat untuk menilai baik tidaknya kinerja perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan untuk maju dan kerjasama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Salah satu faktor yang dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan itu baik atau tidak yaitu dengan analisis laporan keuangan. Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan

6 tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), dan rasio profitabilitas. Berkaitan dengan latar belakang permasalahan mengenai perkembangan industri property yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mengalami persaingan yang semakin tajam sehingga memerlukan kinerja keuangan yang baik untuk mengembangkan usahanya, maka penulis tertarik untuk melakukan penganalisisan terhadap kinerja keuangan perusahaan property (PT.Agung Podomoro Land Tbk) dengan perusahaan property (PT.Ciputra Property Tbk). Karena penulis ingin membandingkan tingkat penjualan serta strategi pemasaran antara perusahaan yang lebih lama berdiri (PT Ciputra Property Tbk.) dengan perusahaan yang belum lama berdiri (PT Agung Podomoro Land Tbk.). Dari alasan tersebut penulis akan menganalisis kinerja keuangannya dengan metode analisis rasio.penulis akan melaporkan hasil penelitian mengenai hal tersebut dengan judul Keuangan PT.Agung Podomoro Land Tbk dan PT.Ciputra Property Tbk dengan Metode Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas selama periode 2011 sampai dengan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, pokok permasalahan yang akan dibahas adalah : 1. Bagaimana perbandingan kinerja antara PT.Agung Podomoro Land Tbk. dan PT Ciputra Property Tbk. selama periode 2011 sampai 2013

7 berdasarkan rasio likuiditas atau yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya? 2. Bagaimana perbandingan kinerja antara PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. selama periode 2011 sampai dengan 2013 berdasarkan rasio solvabilitas atau yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya? 3. Bagaimana perbandingan kinerja antara PT.Agung Podomoro Land Tbk. dan PT Ciputra Property Tbk. selama periode 2011 sampai dengan 2013 berdasarkan rasio profitabilitas atau yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu? C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan yang diharapkan terpenuhi adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui perbandingan kinerja antara PT.Agung Podomoro Land Tbk. dan PT Ciputra Property Tbk. berdasarkan rasio likuiditas atau yang berkaitan dengan kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada Laporan Keuangan periode 2011 sampai dengan 2013. 2. Mengetahui perbandingan kinerja antara PT.Agung Podomoro Land Tbk. dan PT Ciputra Property Tbk. berdasarkan rasio solvabilitas atau yang berkaitan dengan keamampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka

8 panjangnya kepada pihak eksternal pada laporan keuangan periode 2011 sampai dengan 2013. 3. Mengetahui perbandingan kinerja antara PT.Agung Podomoro Land Tbk. dan PT Ciputra Property Tbk. berdasarkan rasio profitabilitas atau yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu pada laporan keuangan periode 2011 sampai dengan 2013. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Investor Investor adalah elemen yang paling penting bagi suatu perusahaan. Dari Investor maka perusahaan tersebut dapat berkembang. Perkembangan perusahaan akan terlihat dari laporan keuangan yang mereka keluarkan. Dan dari laporan keuangan tersebut, para analis laporan keuangan akan memprediksikan bagaimana suatu perusahaan melanjutkan usahanya di masa mendatang. Dengan adanya analisis rasio laporan keuangan akan dapat membantu investor untuk penanaman modalnya. Dari analisis tersebut investor bisa membaca mengenai perusahaan mana yang tepat untuk penanaman saham dan yang menghasilkan laba bagi kedua belah pihak.

9 2. Bagi Pembaca Tugas akhir yang membahas mengenai analisis laporan keuangan PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. Ini mungkin dapat sedikit membantu para pembaca untuk mencari referensi mengenai analisis laporan keuangan dari kedua perusahaan tersebut. Mulai dari analisis Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas bisa menambah ilmu dan wawasan pembaca. 3. Bagi Penulis Tugas akhir ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi penulis, dan sebagai bekal untuk dapat lebih mengkombinasikan antara teori dan praktik di lapangan. E. Metode Penelitian 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah studi kasus karena mengambil suatu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada kinerja keuangan yang dilihat dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas pada PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. 2. Jenis Data a. Jenis data yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian adalah data sekunder. Dimana data tersebut diperoleh langsung dari website Bursa Efek Indonesia (BEI). Data diperoleh dari BEI karena

10 PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. Merupakan jenis perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga laporan tahunan perusahaan tersebut harus dipublikasikan untuk kepentingan investor, analis, dan pemakai laporan keuangan lainnya. Selain diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia, data diperoleh melalui website resmi PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. 3. Alat Pengumpulan Data a. Observasi Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan analisis PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. Ini penulis melakukan observasi secara tidak langsung melalui berbagai literatur. Karena PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. Merupakan perusahaan yang sudah terdaftar didalam Bursa Efek Indonesia, penulis melakukan observasi melalui website Bursa Efek Indonesia, website resmi kedua perusahan property tersebut, dan berbagai berita yang berkaitan dengan kinerja keuangan kedua perusahaan tersebut. b. Studi Pustaka Studi pustaka yang dimaksudkan adalah untuk memperoleh landasan teori dari berbagai literature dan buku-buku yang digunakan sebagi dasar pembahasan tentang analisis kinerja keuangan PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk.

11 4. Metode Analisis Data Metode analisis yang dilakukan adalah metode analisis kuantitatif dan kualitatif, yaitu dengan cara mengolah data mentah yang berupa laporan keuangn menjadi perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas PT.Agung Podomoro Land Tbk. Dan PT Ciputra Property Tbk. Kemudian dari hasil ketiga rasio tersebut di intrepretasikan oleh penulis kedalam bentuk analisa deskriptif.