PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG Oleh: Lina Karlina* Fitria Kasih** Rahma Wira Nita** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **DosenPembimbing ABSTRACT Based on phenomenon that researchers found in the field with three counselors during the program guidance and counseling has not been effective in the absence of BK hours. So that, researcher raised issues about: how the perception of the students about implementation of information service on career development at XI SMA N 2 Bayang. This study aimed to describe the student s perceptions about the implementation of information services on career development about: 1) Implementation 2) advantages 3) Selection of materials 4) Methods and 5) Media of information service on career development provided by the counselor. This research was a descriptive research. The population was whole class XI SMA N 2, the total was 200 people. The samples were drawn from a population that numbered 50 people, therefore the technique used was: proportional random sampling, to take the data used was a questionnaire, while the technique analyzed using percentages. Results of this research revealed that the perception of the students about the implementation of information services on career development at class XI SMA N 2 Bayang about: 1) Implementation was in criteria pretty good. 2) Advantages was in criteria pretty good. 3) material selection was in pretty good criteria. 4) The service method was in pretty well criteria. 5) The media was in criteria pretty well. Keyword : perception, learners, information, counselor PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas (SMA), didasarkan pada tingkatan perkembangan peserta didik yang berada pada taraf remaja awal. Pelaksaannya adalah guru BK yang sehari-hari bertugas melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling yang didasarkan pada kondisi dan kebutuhan peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di sekolah harus memperhatikan pengembangan karier peserta didik. Setiap peserta didik akan berbeda kebutuhannya terhadap materi layanan informasi bimbingan dan konseling bidang bimbingan karier, karena setiap
peserta didik memiliki kemampuan, pengetahuan, pengalaman dan cita-cita yang berbeda. Informasi bidang pengembangan karier merupakan suatu bidang bimbingan yang sangat berperan bagi pengembangan diri peserta didik agar dapat merencanakan kariernya yang akan datang. Karena di dalam menjalani kehidupannya, perkembangan dirinya, peserta didik memerlukan berbagai informasi, baik untuk keperluan kehidupannya sehari-hari, sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Di samping itu masih banyak peserta didik yang belum memiliki cita-cita karier, serta masih banyak peserta didik yang masih bingung untuk masuk keperguruan tinggi mana setelah tamat dari SMA. Akibatnya banyak ditemui peserta didik yang memiliki minat dan motivasi belajar yang rendah, dikarenakan belum memiliki tujuan yang jelas terhadap arah perkembangan pendidikannya. Semua disebabkan bahwa pada realitanya diantara peserta didik terdapat perbedaan perbedaan dalam kebutuhan kebutuhan perkembangan dan kematangan kariernya. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan-perbedaaan tersebut seperti yang dikemukakan oleh Moh. Thayeb Manrihu (1992: 156) yaitu: tingkat bantuan orangtua, latar belakang, jenis kelamin, dan rasial, konsep diri, perkembangan kesehatan dan fisik. Berdasarkan hasil wawancara di SMA N 2 Bayang pada Tanggal 12-13 Desember 2012 dengan tiga orang guru BK mengatakan bahwa selama ini program bimbingan dan konseling belum berjalan efektif karena tidak adanya jam BK di sekolah kalaupun ada itupun hanya menggantikan jam guru lain yang tidak masuk pada saat itu, sehingga peserta didik belum mendapatkan layanan informasi karier dengan baik. Hasil wawancara dengan enam orang peserta didik kelas XI IPA dan IPS sebagai sampel awal pada Tanggal 14-15 Januari 2013, diperoleh informasi bahwa ada empat orang peserta didik memiliki persepsi yang negatif tentang pelaksanaan layanan informasi bidang pengembangan karier yaitu selama ini peserta didik belum mendapatkan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya, waktu pelaksanaan layanan informasi terbatas, langkah pelaksanaan layanan informasi belum sistematis, serta media layanan informasi yang diberikan guru BK belum bervariasi. Serta ada dua orang peserta didik belum memiliki gambaran tentang karier yang
diinginkannya seperti bingung dalam pemilihan karier setelah tamat SMA. Melihat kenyataan tersebut, maka peneliti ingin mengadakan penelitian tentang bagaimana Persepsi peserta didik tentang pelaksanaan layanan informasi bidang pengembangan karier (Pada peserta didik kelas XI SMA N 2 Bayang). Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Persepsi peserta didik tentang pelaksanaan, manfaat, memilihan materi, metode dan media layanan informasi bidang pengembangan karier. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: mendeskripsikan persepsi peserta didik tentang pelaksanaan, manfaat, memilihan materi, metode dan media layanan informasi bidang pengembangan karier. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini mencakup seluruh peserta didik kelas XI SMA N 2 Bayang, sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 peserta didik Sampel Penelitian No Kelas Jmlh Populasi Jmlh Sampel 1 XI IPA 1 34 8 2 XI IPA 2 32 8 3 XI IPA 3 33 8 4 XI IPS 1 34 8 5 XI IPS 2 33 9 6 XI IPS 3 34 9 Jumlah 200 Peserta Didik 50 Peserta Didik Sumber : Tata Usaha SMA N 2 Bayang, Tahun Teknik pengambilan sampel yaitu teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah secara deskriptif dengan menggunakan persentase. = f n x 100 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan temuan hasil peneliti dapat diketahui secara umum bahwa persepsi peserta didik tentang layanan informasi bidang pengembangan karier di kelas XI SMA N 2 Bayango berada pada kategori cukup baik. Berdasarkan subvariabel hasil penelitian adalah: 1. Pelaksanan layanan informasi bidang pengembangan karier berada pada kriteria cukup baik dengan persentase 80 %.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008:58) menyatakan bahwa ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan adalah: a. langkah persiapan, dalam langkah persiapan yang harus dilakukan adalah: menentukan tujuan dan isi informasi, dapat mengidentifikasikan sasaran (peserta didik) yang akan menerima informasi yang diberikan tepat pada speserta didik. b. Langkah pelaksanan, Hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan penyajian informasi oleh guru BK adalah guru BK mengusahakan informasi yang diberikan tetap menarik minat dan perhatian para peserta didik, sistematis, sederhana sehingga jelas isi dan manfaatnya. c. Langkah evaluasi, apakah pelaksanaan sudah matang atau masih banyak kekurangannya dalam pelaksanaan layanan informasi bidang pengembangan karier baik itu dalam langkah persiapan, langkah pelaksanaan maupun langkah evaluasi. Jadi guru BK yang telah merencanakan layanan informasi, dan menetapkan tujuan dari isi layanan yang akan diberikan serta, informasi yang diterima oleh peserta didik yang sumbernya sangat relevan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam mengambil keputusan dan mempertimbangkan informasi yang diterma peserta didik sesuai dengan kebutuhannya akan kariernya setelah tamat nanti. 2. Manfaat layanan informasi bidang pengembangan karier berada pada kriteria cukup baik dengan persentase 90%. Menurut Yulidar Ibrahim dkk (2002:12) Manfaat layanan bidang pengembangan karier ini dapat disimpulkan secara khusus bahwa manfaat bidang pengembangan karier yaitu: menilai potensi dasar, Menganalisis karier, Mendapatkan bimbingan khusus, Mengetahui peluang karier, Mengetahui petunjuk-petunjuk informasi pengembangan karier, Mengetahui informasi pengembangan karier. Jadi Guru BK yang telah merencanakan layanan informasi menetapkan isi dan manfaat layanan informasi yang akan diberikan kepeserta didik, serta informasi yang diperoleh peserta didik dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Materi layanan informasi bidang pengembangan karier berada pada kriteria cukup baik dengan persentase 88 %. Metode layanan informasi Menurut Prayitno (1997:59) materi umum layanan informasi yang dapat diangkat melalui layanan informasi berbagai macam yaitu: a. Informasi pengembangan diri b. Informasi kurikulum dan proses belajar-mengajar c. Informasi pendidikan tinggi d. Informasi jabatan e. Informasi kehidupan keluarga, sosial-kemasyarakatan, agama, sosial-budaya, dan lingkungan. Guru BK hendaknya memberikan materi yang sesuai dengan kebutuh peserta didik itu sendiri sehingga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik. 4. Metode bidang pengembangan karier berada pada kriteria cukup baik dengan persentase 76 %. Prayitno dan Erman Amti (2001:269) menyatakan pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: a. Metode Ceramah Ceramah merupakan metode pemberian informasi yang paling sederhana, mudah dan murah, dalam artian metode ini dapat dilakukan oleh semua guru BK b. Metode Diskusi Melalui diskusi peserta didik didorong untuk mendapatkan sebanyak mungkin bahan informasi yang akan disajikan c. Metotode Karyawisata Karyawisata disini berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar dengan membawa peserta didik mengunjungi objek yang akan dipelajari. d. Buku Panduan Buku-buku panduan (seperti buku panduan sekolah, perguruan tinggi, dan buku panduan kerja karyawan) dapat membantu peserta didik dalam mendapatkan informasi yang berguna. e. Konferensi Karier Dalam konferensi karier, konselor atau guru bk mendatangkan nara sumber dari kelompok-kelompok usaha, jawaban dan dinas lembaga pendidikan, dilaksanakan dengan cara tanya jawab
Jadi guru BK dalam pelaksanaan layanan informasi hendaknya metode yang dapat digunakan bervariasi oleh guru BK agar dapat menarik perhatian dan semangat peserta didik. 5. Media Layanan informasi informasi bidang pengembangan karier berada pada kriteria cukup baik dengan persentase 74 %. Menurut Prayitno (2004:8): Dalam penyampaian informasi dapat digunakan media pembantu berupa alat peraga, media tulis dangrafis serta perangkat dan program elektronik (seperti radio, televisi, rekaman, komputer, OHP, LCD). Papan informasi merupakan media yang cukup efektif apabila dikelola dengan baik dan bahan sajinya aktual. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam menggunakan media hendaknya guru BK dapat menyesuaikan media dengan kriteria layanan yang akan diberikan baik berupa media papan tulis, LCD Proyektor, ataupun laptop. Sehingga dapat dirasakan kegunaan media tersebut oleh peserta didik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan temuan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah pelaksanaan layanan informasi bidang pengembangan karier di kelas XI SMA N 2 Bayang berada pada kategori cukup baik. 2. Manfaat layanan informasi informasi bidang pengembangan karier di kelas XI SMA N 2 Bayang berada pada kategori cukup baik. 3. Materi layanan informasi informasi bidang pengembangan karier di kelas XI SMA N 2 Bayang berada pada kategori cukup baik. 4. Metode layanan informasi yang pernah diberikan guru BK di kelas XI SMA N 2 Bayang berada pada kategori cukup baik. 5. Media layanan informasi yang pernah diberikan guru BK di kelas XI SMA N 2 Bayang berada pada kategori cukup baik. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, beberapa saran untuk:
1. Peserta didik Untuk dapat memahami diri sendiri, mampu dalam mengambil keputusan baik itu dalam pemilihan sekolah lanjutan maupun karier khususnya dalam pelaksanaan layanan informasi bidang pengembangan karier. 2. Guru BK Diharapkan kepada guru BK lebih bisa memberikan layanan informasi bidang pengembangan karier yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini, agar peserta didik benarbenar dapat merasakan manfaaat dari pelaksanaan layanan informasi bidang pengembangan karier. 3. Kepala sekolah Sebagai bahan pertimbangan dalam kebijaksanaan sekolah, khususnya untuk layanan bidang bimbingan karier 4. Pengelola program studi bimbingan dan konseling Agar mempersiapkan tenaga bimbingan dan konseling yang terampil di sekolah, sehingga nanti dapat bekerja secara maksimal dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik, terutama dalam pelaksanaan layanan bidang bimbing karier. 5. Peneliti Agar untuk selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih baik dari yang sekarang. 6. Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini bisa bermanfaat untuk peneliti selanjutnya sebagai bahan untuk melakukan informasi penelitian dengan melihat variabel yang berbeda dari variabel ini. KEPUSTAKAAN Ibrahim, Yulidar dkk. 2002. Bimbingan dan Konseling Karier. FIP: UNP Padang. Prayitno, dkk. 1997. Seri Pemamdu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMU(Buku 111). Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Umum, Padang : PT Biru Sumber Daya Mipa. & Erman Amti. 2001. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Padang: UNP Press.. 2004. Seri Layanan Konseling 1.2 (Layanan Informasi). FIP: UNP. FIP IKIP Padang. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Thayeb, Moh. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi Aksara.