UJI EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

EFEKTIFITAS HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Dhika Mirosa, Mades Fifendy dan Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH PENILAIAN DISKUSI DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

EFEKTIFITAS HANDOUT YANG DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI JARINGAN HEWAN KELAS XI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

Edu Elektrika Journal

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA AKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

Meli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DISKUSI DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 23 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN MODEL TORSO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

*

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Transkripsi:

UJI EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) DEWI SARTIKA NIM. 12010187 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

UJI EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP Dewi Sartika, Vivi Fitriani, Armein Lusi Zeswita Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Email: Dewisartika9419@gmail.com ABSTRACT The research background is seen by many students who are less serious in following the implementation of learning, especially at a time when the group discussions, students are still less attention to the teacher's explanations, students are less enthusiastic in participating in learning. Realizing this study aims to determine the effectiveness of LKSbased 5-E Learning Cycle include concept maps developed by previous researchers in the human digestive system materials on the activity, motivation and student learning outcomes VIII 4 first semester junior class 2 Pertiwi Padang Academic Year 2016/2017, This type of research is the development of research. The population in this study is a first semester grade students of SMP Pertiwi VIII 4 2 Padang in the academic year 2016/2017. The test subjects in this study were based LKS 5-E Learning Cycle Concept maps include material on the human digestive system. This research was conducted in October 2016. The design of this study is the use of a class as a class test using experimental design Before-After. The results of this study to get an average of student activity in the first half VIII 4 class 2 SMP Pertiwi Padang is 67.62% with the criteria of effective height and activity level. On average motivation of students in the first semester junior class Pertiwi VIII 4 2 Padang is 81.73% with a very high criteria. Based on the analysis obtained average value of final test (posttest-o2) is 86.05, higher than the average value of the initial test (pretest-o1) 35.09 at a meeting of effectiveness I. Based on the test at the first meeting t count is greater than the value t table. T value of 16.07 while t table 2,056 (5%) and 2.779 (1%). Based on the mastery of learning outcomes is 79.29%. From the analysis of the data obtained after the statistical test and effectiveness test can be concluded that the use of LKS-based Learning Cycle 5-E include concept maps are effective because they increase the activity, motivation and student learning outcomes biology class VIII 4 first half SMP Pertiwi 2 Padang on the material system human digestion. Keywords: Effectiveness, LKS, Activity, Motivation and Learning Outcomes PENDAHULUAN Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting untuk menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Biologi adalah bagian dari mata pelajaran IPA, dimana biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya yang bersifat logis. Menurut pandangan Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (2002:13) menjelaskan bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan, dan dengan adanya interaksi tersebut maka fungsi pendidikan semakin berkembang. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru Biologi SMP Pertiwi 2 Padang Ibu Leni Wahyuni, S.Si, di sekolah tersebut telah menggunakan LKS yang dibuat oleh

guru bidang studi sendiri. LKS yang dibuat belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. LKS yang digunakan hanya berupa lembaran evaluasi saja yang belum sesuai dengan struktur LKS yang seharusnya. Materi sistem pencernaan termasuk materi yang sulit pada sebagian peserta didik yang mempunyai kemampuan yang rendah, namun sebagian peserta didik yang mempunyai kemampuan yang tinggi, materi sistem pencernaan ini tidak terlalu sulit. Hal ini terbukti dari hasil ulangan harian siswa yang masih banyak dibawah standar kriteria ketuntasan minimun (KKM) yaitu 77 dan kurangnya motivasi belajar dari siswa itu sendiri. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai ratarata ulangan harian biologi SMP Pertiwi 2 Padang kelas VIII pada materi sistem pencernaan manusia yaitu sebagai berikut VIII1 (68), VIII2 (65) dan VIII3 (66) yang masih jauh dibawah kriteria ketuntasan minimun (KKM). Hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa mengenai konsep materi yang sedang diajarkan, serta kurangnya motivasi dan keaktifan dari siswa itu sendiri. Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran. Penggunaan media yang tepat merupakan suatu alternatif untuk mengatasi hasil belajar siswa yang rendah dan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar. Nilawati (2013) telah mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep pada materi sistem pencernaan manusia untuk SMP. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep pada materi sistem pencernaan manusia sangat valid (89,20%). Sementara guru dan siswa menyatakan bahwa LKS ini sangat praktis (99,05% dan 91,52% ). Pada penelitian ini hanya dilakukan uji validitas dan praktikalitas, sedangkan untuk uji efektivitas tidak dilakukan. Karena itu penulis melanjutkan penelitian dari Nilawati (2013) tentang uji praktikalitas dan validitas LKS biologi berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep di SMP Pertiwi 2 Padang yang hanya digunakan oleh peneliti saja. Penelitian lanjutan mengenai uji efektivitas LKS tersebut dilakukan agar produk yang telah dikembangkan peneliti sebelumnya menjadi produk yang dapat disebarluaskan dan dapat dimanfaatkan oleh orang banyak sebagai media pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep pada materi sistem pencernaan manusia terhadap aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa biologi kelas VIII.. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September 2016 pada kelas VIII4 SMP Pertiwi 2 Padang semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yang terdiri dari 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Cara ini diadaptasi dari Thiagarajan (1974 dalam Trianto, 2009: 191).Pada penelitian ini dilakukan tahap develop. Dalam penelitian ini produk yang diamati Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi Peta konsep pada materi sistem pencernaan manusia. Rancangan penelitian yang digunakana merupakan penggunaan satu kelas sebagai kelas uji dengan menggunakan desain eksperimen

(before-after) (Sugiyono, 2012:303), sebagai berikut. O 1 O 2 Keterangan :Desain eksperimen (before-after), O 1 nilai pretes (sebelum menggunakan LKS, O 2 nilai postest (setelah menggunakan LKS). Data tentang aktivitas belajar siswa dianakisis dengan menggunakan persentase (%) yang dikemukakan Sudjana (2005:131) yaitu : Persentase= x100 Data angket motivasi diperoleh dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masing-masing item sebagai mana terdapat pada angket. Data tersebut dianalisis dengan teknik persentase yang dinyatakan oleh Riduwan (2010: 89) sebagai berikut: efektivitas siswa yaitu penilaian aktivitas, motivasi dan hasil belajar. 1. Aktivitas Belajar Siswa Hasil rata-rata pengamatan aktivitas siswa yaitu 67,62% dengan kriteria tinggi. 100 0 78,2 94,87 80,76 16,66 A B C D Persentase Aktivitas Siswa Gambar 1. Aspek Pengamatan Aktivitas Siswa: aspek A siswa membaca LKS, aspek B siswa mengajukan pertanyaan kepada guru atau siswa lain saat berdiskusi, aspek C siswa mengerjakan soal-soal pada LKS, aspek D siswa memecahkan masalah pada LKS. 2. Motivasi Belajar Siswa Hasil persentase rata-rata motivasi belajar siswa yaitu 80,25% dengan kriteria tinggi. Hasil belajar dilihat berdasarkan perbandingan nilai Pretest (O 1 ) dan Posttest (O 2 ). Jika nilai Posttest (O 2 ) lebih tinggi dari pada nilai Pretest (O 1 ) maka proses pembelajaran menggunakan LKS tersebut Efektif (Sugiyono, 2012:303). Nilai hasil belajar juga dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan minimum yang diperoleh siswa setelah tes akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data hasil penelitian yang dideskripsikan adalah data hasil belajar Biologi yang diperoleh siswa setelah tes awal (Pretest) dan tes akhir (Posttest) dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Hasil penilaian uji 82 80 78 76 74 72 81,1 81,73 76,44 81,73 Persentase Motivasi Gambar 2. Diagram Pengamatan Angket Motivasi Belajar 3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar yang didapatkan dari Pretest dan Posttest pada setiap pertemuan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

100 50 0 Gambar 3. Diagram Hasil Belajar (Pretest-Posttest) Pada akhir penelitian diberikan tes akhir hasil belajar kepada siswa untuk melihat ketuntasan siswa berdasarkan KKM yang telah ditetapkan yaitu 77. Rata-rata nilai tes akhir siswa adalah 79,29. Pembahasan 1. Aktivitas 86,05 80,76 80 56,92 35,09 34,06 Pretest Posttest Dari hasil penelitian menunjukkan secara umum aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan LKS berbasis Learning Cycle 5E dilengkapi peta konsep dapat dilihar pada setiap indikator berikut ini. a. Membaca LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep Aktivitas siswa dalam membaca LKS mengalami peningkatan setiap pertemuannya dengan rata-rata 78,2% dengan kriteria tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya daya tarik dari LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep yang disajikan, baik dari segi gambar maupun warna sehingga timbul ketertarikan dari diri siswa untuk membaca dan mempelajarinya lebih lanjut mengenai isi LKS tersebut. Menurut Weidenmann dalam Majid (2011: 178) mengatakan bahwa melihat subuah foto/gambar siswa dapat lebih tinggi maknannya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. b. Oral activities (Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru atau siswa lain saat berdiskusi) Aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru atau siswa lain saat berdiskusi merupakan aktivitas yang mempunyai rata-rata terendah dari aspek aktivitas lainnya yaitu 16,66% dengan kriteria rendah. Hal ini disebabkan karena pada saat proses belajar mengajar siswa masih pasif dan tidak berani mengemukakan pendapat atau siswa masih ragu dan malu terhadap pertanyaan yang akan diajukan, ataupun siswa tidak memahami materi sehingga siswa sulit untuk bertanya baik kepada guru maupun kepada siswa lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh (Sardiman 2011:99) bahwa aktifitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengarkan, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi. c. Writing activities (Siswa mengerjakan soal-soal pada LKS) Aktivitas siswa dalam mengerjakan soal-soal pada LKS mempunyai rata-rata yang paling tinggi yaitu 94,87% dengan kriteria sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena struktur dan kalimat yang jelas serta menggunakan kalimat yang sederhana sehingga siswa tertarik untuk membaca dan menjawab setiap pertanyaan yang ada pada LKS yang digunakan.. d. Mental activities (siswa memecahkan masalah pada LKS) Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS mempunyai rata-rata yang tinggi yaitu 80,76% dengan kriteria tinggi. Hal ini disebabkan karena pertanyaan yang disajikan merupakan pertanyaan yang mengacu pada analisa siswa yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari dan pengetahuan umum. Dari keempat aspek tersebut, ratarata keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 67,62 dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya aktivitas yang baik dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran digunakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep sebagai bahan ajar siswa sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses pembelajaran. 2. Motivasi Belajar Siswa Hasil penelitian motivasi belajar siswa melalui angket motivasi yang disebarkan ke masing-masing siswa menunjukan adanya pengaruh LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep terhadap motivasi belajar siswa. Dilihat berdasarkan skor masingmasing item dari empat indikator, ratarata yang tertinggi adalah indikator relevan dan kepuasan yaitu sama-sama pada persentase 81,73%. Hal ini karena adanya keterkaitan antara isi LKS dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan praktis dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa yang menyebabkan siswa merasa kegiatan belajar menjadi menyenangkan. Sebagaimana yang diungkapkan Prastowo (2011: 205-206) bahwa LKS memiliki empat fungsi salah satunya sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan. Indikator harapan memiliki rata-rata sedikit rendah dari ketiga indikator lainnya yaitu 76,44%. Dalam indikator harapan ini, kurangnya keinginan siswa untuk merespon/memberikan pendapat dan menyimpulkan materi. Hal ini disebabkan karena pembelajaran sebelumnya siswa tidak dituntut aktif dan kurang interaksi antara siswa dan guru maupun siswa dan siswa lainnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto (2010: 66) yaitu kurangnya interaksi antara guru dan siswa akan menyebabkan proses pembelajaran kurang menyenangkan, sehingga siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Keberhasilan suatu penagajaran sangat dipengaruhi oleh adanya penyediaan motivasi/dorongan. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk berinteraksi dengan siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Dilihat berdasarkan kelompok respondennya, rata-rata persentase keempat indikator dari masing-masing item dapat dilihat sebagai berikut. 1. Minat/perhatian (interest) Motivasi siswa dapat dilihat dari kelompok responden pada indikator minat/perhatian ini mendapat rata-rata 46,79% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 33,96% untuk siswa menjawab kadang-kadang (KD), 16,02% untuk siswa yang menjawab jarang (JR) dan 3,20% untuk siswa yang menjawab tidak pernah (TP). Pada indikator minat ini memiliki rata-rata 81,1%, hal ini memperlihatkan bahwa siswa mempunyai minat dan perhatian yang tinggi dalam proses pembelajaran sehingga siswa antusias, senang, tertarik, dan sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran dan mempelajari materi dengan menggunakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan. Pada LKS terdapat gambar yang menarik sehingga siswa tertarik untuk memperhatikan, menyimak, membaca, serta memahami

materi yang terdapat pada LKS tersebut. 2. Relevan (relevance) Motivasi siswa dapat dilihat dari kelompok responden pada indikator relevan (relevance) ini mendapat ratarata 35,57% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 56,72% untuk siswa menjawab kadang-kadang (KD), 6,72% untuk siswa yang menjawab jarang (JR) dan 0,96% untuk siswa yang menjawab tidak pernah (TP). Pada indikator relevan ini memiliki rata-rata 81,73%, hal ini menunjukan adanya keterkaitan antara isi LKS dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih praktis dan sesuai dengan kondisi serta kebutuhan siswa. Sesuai dengan yang diungkapkan Prastowo (2011: 205-206) bahwa fungsi dari LKS yakni sebagai bahan ajar yang dapat mengaktifkan peserta didik, mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, mempermudah pelaksanaan pengajaran untuk peserta didik dan bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. 3. Harapan (expentancy) Motivasi siswa dapat dilihat dari kelompok responden pada indikator harapan (expentancy) ini mendapat rata-rata 28,84% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 49,03% untuk siswa menjawab kadang-kadang (KD), 21,14% untuk siswa yang menjawab jarang (JR) dan 0,96% untuk siswa yang menjawab tidak pernah (TP). Pada indikator harapan ini memiliki rata-rata 76,44%, Indikator ini bertujuan untuk mengetahui harapan siswa terhadap LKS yang diberikan dan melihat keaktifan siswa dalam memberikan respon/pendapat saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya bahan ajar/media yang bagus akan dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Tetapi, indikator harapan ini juga berkaitan dengan keinginan siswa dalam memberikan pendapat, menjawab pertanyaan guru, dan membuat kesimpulan setelah pembelajaran berakhir. Kurangnya kemauan dan keinginan siswa dalam merespon atau memberikan pendapat sangat dipengaruhi oleh interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto (2010: 66) yaitu kurangnya interaksi antara guru dan siswa akan menyebabkan proses pembelajaran kurang menyenangkan sehingga siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Dan untuk membuat siswa berpartisipasi secara aktif guru harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan seperti yang diungkapkan Dimyati dan Mudjiono (2002: 239) agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, pada proses pembelajaran perlu diciptakan suasana belajar yang menggembirakan. 4. Kepuasan (satisfaction) Motivasi siswa dapat dilihat dari kelompok responden pada indikator kepuasan (satisfaction) ini mendapat rata-rata 40,38% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 48,07% untuk siswa menjawab kadang-kadang (KD), 9,61% untuk siswa yang menjawab jarang (JR) dan 0,96% untuk siswa yang menjawab tidak pernah (TP). Pada indikator kepuasan ini memiliki rata-rata 81,73%, dalam inidikator kepuasan ini, siswa merasa puas melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep. LKS tersebut membuat proses pembelajaran lebih bermakna dan juga siswa merasa lebih mudah memahami materi sistem pencernaan karena dilengkapi dengan gambar dan juga contoh yang disajikan dapat dilihat pada kehidupan seharihari. Pemberian LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep

bertujuan untuk memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan rata-rata keseluruhan dari empat indikator didapat 80,25% dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukan tingginya tingkat motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pemberian LKS akan meningkatkan minat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Jika motivasi sudah meningkat, otomatis hasil belajar pun akan meningkat. 3. Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa sebelum proses pembelajaran menggunakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep terlebih dahulu diberikan pretest dan sesudah pembelajaran menggunakan LKS diberiakan posttest. Pretest dan Posttest dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama posttest diikuti oleh 26 orang siswa dimana 20 orang siswa yang tuntas dan 6 orang siswa yang tidak tuntas. Sedangkan Pretest diikuti 26 orang siswa dimana tidak satupun siswa yang tuntas. Rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 76,92%. Pada pertemuan kedua posttest diikuti 26 orang siswa dimana 19 orang siswa yang tuntas dan 7 orang siswa yang tidak tuntas. Sedangkan Pretest diikuti 26 orang siswa dimana tidak satu orang pun yang tuntas. Pada pertemuan ketiga Posttest diikuti oleh 25 orang siswa dimana 20 orang siswa yang tuntas dan 5 orang siswa yang tidak tuntas. Sedangkan Pretest diikuti 25 orang siswa dimana 14 orang siswa tuntas sedangkan 11 orang siswa tidak tuntas. Rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 80%. Ratarata persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes akhir adalah 79,29% dan berdasarkan kriteria ketuntasan maksimum (KKM) dinyatakan tuntas. Dari data hasil penelitian yang diperoleh hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah belajar menggunakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep. Hal ini dikarenakan LKS yang diberikan dapat merangsang siswa lebih aktif dan dengan adanya gambar-gambar pada LKS tersebut dapat menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan adalah pada pertemuan pertama ratarata nilai posttest (O2) 86,05 lebih tinggi dibandingkan nilai pretest (O1) yaitu 35,09, pada pertemuan kedua ratarata nilai posttest (O2) 80,76 lebih tinggi dibandingkan nilai pretest (O1) yaitu 34,06, pada pertemuan ketiga rata-rata nilai posttest (O2) 80 lebih tinggi dibandingkan nilai pretest (O1) yaitu 56,92. Menurut Sugiyono (2012: 303) menyatakan bahwa jika O2 lebih tinggi dari O1 maka proses pembelajaran menggunakan LKS efektif. Ketuntasan belajar siswa juga dilihat berdasarkan uji efektivitasnya. Nilai t hitung pada pertemuan pertama adalah 16,07 lebih tinggi dibandingkan t tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) yaitu 2,056, dan 1% (0,01) yaitu 2,779. Nilai t hitung pada pertemuan kedua adalah 25,35 lebih tinggi dibandingkan t tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) yaitu 2,056, dan 1% (0,01) yaitu 2,779. Nilai t hitung pada pertemuan ketiga adalah 5,09 lebih tinggi dibandingkan t tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) yaitu 2,060, dan 1% (0,01) yaitu 2,787, dari tiga pertemuan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, berarti perbedaan antara hasil pretest dengan posttest setiap pertemuan signifikan.

Nilai rata-rata kelas pada tes akhir adalah 79,29. Dari 26 orang siswa kelas VIII4 yang mengikuti tes akhir, siswa yang mencapai KKM adalah berjumlah 21 orang dan dinyatakan tuntas sedangkan siswa yang dibawah KKM adalah 5 orang dan dinyatakan tidak tuntas. Dapat dikatakan bahwa penggunaan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII4 SMP Pertiwi 2 Padang. Dilihat dari aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa ketiganya sangat erat hubungannya. Apabila aktivitas dan motivasi belajar siswa meningkat, maka hasil belajar siswa juga meningkat. Dalam penelitian ini aktivitas dan motivasi belajar siswa meningkat, dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, dan didapatkan hasil belajar siswa pun meningkat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKS berbasis Learning Cycle 5-E dilengkapi peta konsep efektif karena dapat meningkatkan aktivitas, motivasi, dan hasil belajar siswa kelas VIII4 SMP Pertiwi 2 Padang pada materi sistem pencernaan manusia. DAFTAR PUSTAKA Arief S Sadiman, dkk. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Dimyati, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Aidi Mahasatya. Standar Kompetensi guru. Bandung. Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Slameto. 2010. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan