Analisa Kekuatan Crankshaft Dua Silinder Kapasitas 650CC dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute

ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

BAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

ANALISA RESPON HARMONIK STRUKTUR POROS PROPELLER KAPAL MENGGUNAKAN ANSYS WORKBENCH 14.5

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

OPTIMASI DESAIN TANGKI TRUCK BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT APPLICATION

Analisa Pengaruh Flywheel dan Firing Order Terhadap Proses Kerja Mesin Diesel

Sumber :

Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB.

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

METODOLOGI PENELITIAN

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

III. METODE PENELITIAN

STUDI NUMERIK RESPON GETARAN MESIN BENSIN DUA SILINDER SEGARIS DENGAN VARIASI SUDUT ANTAR ENGKOL

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI UNTUK PENERAPAN ENERGI LAUT. By : Zeno ( )

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

Pemodelan dan Analisa Getaran Mesin Bensin 650 cc 2 Silinder Segaris dengan Sudut Engkol 180 untuk Rubber Mount

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi

UNIVERSITAS DIPONEGORO

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas TeknologiIndustri Institur TeknologiSepuluh Nopember Surabaya 2012

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR

Redesain Gearbox Rotary Parkir Menggunakan Software Berbasis Elemen Hingga

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SUSTAINABLE PRODUCT DESIGN FOR MOTOR CYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 132

Analisa Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Patahan Gritcone pada Vertical Roller Mill Dengan Simulasi Explicit Dynamic (Ls-Dyna)

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

ANALISA PENGARUH KEKAKUAN PEGAS TERHADAP DISPLACEMENT PADA POROS ENGKOL (CRANKSHAFT) MENGGUNAKAN SIMULASI ELEMEN HINGGA

Analisa Tegangan dan Deformed Shape Pada Rangka Sepeda Fixie

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: F-92

Studi Efek Kondisi-Ujung (end condition) Silinder Fleksibel terhadap Vortex-Induced Vibration

Analisis Pengaruh Proses Oversize Piston Terhadap Kinerja Motor dan Pengujian Ketahanan Mekanik Piston Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Catia V5R14

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

LAMPIRAN A GRAFIK DAN TABEL. 1. Grafik untuk menentukan dimensi optimal bejana tekan. [Ref.5 hal 273]

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

Simulasi Komputer untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan pada Proses Pembubutan Silindris

DAFTAR PUSTAKA. 1. Vance, J. M., Rotordynamics of Turbomachinery, John Willey & Sons, 1988.

Studi Kekuatan Spur Gear dengan Profil Gigi Asymmetric Involute dan Symmetric Involute

DESAIN ULANG STRUKTUR BED MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK STATIS DAN DINAMIS MESIN

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No., (01) ISSN: 301-971 1 Analisa Kekuatan Crankshaft Dua Silinder Kapasitas 650CC dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga Yosa Desika Wijaya dan Yohannes Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: yunus@me.its.ac.id Abstrak Crankshaft adalah bagian dari engine yang mengkonversi gerak linear piston atau reciprocating motion menjadi gerak rotasi. Crankshaft menerima beban yang berat selama beroperasi. Fungsi crankshaft sangat penting sebagai penerus gaya bolak-balik piston menjadi gaya rotasi. Fungsi crankshaft yang sangat krusial ini menjadikan analisa kekuatan crankhshaft menjadi hal yang sangat perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan distribusi tegangan yang terjadi akibat pembebanan dengan menggunakan metode elemen hingga, terhadap dua tingkat kecepatan crankshaft yaitu 3800 RPM (saat torsi maksimum) dan 4500 RPM (saat daya maksimum). Kemudian dilanjutkan analisa kegagalan statis berdasarkan distribusi tegangan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tegangan von-misses dan tegangan geser terbesar terjadi pada tingkat kecepatan 3800 RPM dengan nilai masing-masing sebesar 173.6 MPa dan 95.7 MPa. Berdasarkan hasil analisa kegagalan statis, material crankshaft tipe G 550 / FCD 450 (JIS Standard) dinyatakan aman terhadap tegangan von-misses maupun tegangan geser. Berdasarkan metode Sodeberg, crankshaft juga aman terhadap beban fatigue dikarenakan nilai σ m, σ a, τ m, dan τ a berada di area bawah garis aman tegangan. Kata Kunci crankshaft, firing order, metode elemen hingga, analisa kegagalan statis. I. PENDAHULUAN RANKSHAFT menerima beban yang bervariasi ketika C berotasi. Variasi beban yang diterima crankshaft didasarkan pada tekanan pembakaran yang diterima piston. Ada dua macam beban yang bekerja pada crankshaft, yaitu beban radial dan beban tangensial. Beban radial terjadi sebagai akibat dari crankshaft yang ditumpu di masingmasing bagian ujungnya, sementara bagian tengah crankshaft dikenai gaya-gaya inertia piston dan connecting rod. Sedangkan beban tangensial dapat menimbulkan getaran yang disebut sebagai torsional vibration. Getaran tersebut merusak crankshaft. Bahkan tidak hanya akan merusak crankshaft tapi merusak komponen-komponen lain, seperti flywheel, gear, dan belt. Getaran tersebut sangat membahayakan terutama ketika frekuensi natural crankshaft sama atau match dengan frekuensi resonansi crankshaft. Analisa kekuatan crankshaft dilakukan dengan cara numerik. Dan metode numerik yang dipakai adalah metode elemen hingga (finite element method). Metode elemen hingga adalah metode numerik yang berfungsi membagi objek analisa menjadi sejumlah bagian (finite). Bagianbagian ini disebut element. Setiap elemen dihubungkan dengan elemen yang lain melalui node. Setiap elemen yang memiliki sejumlah node tersebut mempunyai sejumlah persamaan matematis yang diselesaikan secara numeris. Namun dalam penelitian ini digunakan suatu software finite element untuk mempermudah penelitian. Penelitian mengenai kekuatan crankshaft dengan menggunakan metode elemen hingga telah banyak dilakukan oleh peneliti lain. Jai Brahmbhatt dan Abhishek Choubey [] melakukan penelitian crankshaft satu silinder untuk mesin diesel 4-langkah. Dan membandingkan hasil teoritis dengan hasil simulasi metode elemen hingga serta melakukan optimasi dan analisa fatigue pada crankshaft. Mo Muhammad Zia Muhammad Idris [6] melakukan penelitian kekuatan crankshaft satu silinder dengan mengikutsertakan efek dinamik dalam analisanya. Kemudian melakukan modifikasi desain dengan mereduksi massa crankshaft yang dianalisa. Montazersadgh dan Fatemi [7] melakukan penelitian kekuatan crankshaft satu silinder terhadap beban dan tegangan dinamis. Montazersadgh dan Fatemi juga membandingkan hasil simulasi metode elemen hingga dengan hasil eksperimen. Sedangkan dalam penelitian ini, penulis melakukan analisa kekuatan crakshaft untuk engine dua silinder dengan menggunakan metode elemen hingga. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa kegagalan statis dan analisa fatigue terhadap crakshaft tersebut. Engine -silinder yang akan diteliti memiliki siklus pembakaran yang berbeda. Pada saat silinder 1 melakukan langkah pembakaran, maka di waktu yang sama silinder melakukan langkah pembuangan. Begitu pula sebaliknya. Berdasarkan kondisi firing order tersebut crankshaft menerima kondisi pembebanan yang berbeda dari silinder 1 dan di setiap sudut putarannya. Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah mengetahui nilai dan letak tegangan maksimum yang diterima crankshaft yang memiliki sistem firing order berbeda terhadap dua tingkat kecepatan yaitu 3800 rpm dan 4500 rpm dengan menggunakan metode elemen hingga. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa kegagalan statis berdasarkan nilai tegangan tersebut. Analisa kekuatan crankhshaft dalam penelitian ini dilakukan hanya sebatas pada kondisi pembebanan statis. Artinya adalah bahwa beban yang diterima oleh crankhsaft, yang merupakan gaya F fungsi waktu t, dimana t dianggap cukup lambat sehingga gaya-gaya inertia oleh piston dan connecting rod serta faktor-faktor dinamis yang lain dapat diabaikan. Pembebanan seperti ini sering disebut sebagai Quasy Static Loading. Ini menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan oleh penulis karena pada kondisi aktual crankshaft menerima beban yang sifatnya fluktuatif atau

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No., (01) ISSN: 301-971 dinamis. Kemudian data tekanan gas fungsi sudut crankshaft yang didapat penulis dianggap tekanan gas yang paling efisien untuk engine speed 3800 RPM dan 4500 RPM. Ini perlu untuk diketahui karena pada kondisi yang sebenarnya tekanan gas didalam silinder berubah-ubah untuk engine speed yang berbeda. II. PEMODELAN CRANKSHAFT A. Pemodelan Crankshaft Pemodelan crankshaft mencakup bahasan mengenai dimensi dan mechanical properties. Gambar 1 adalah model crankshaft yang sudah dibuat dan akan dianalisa. Berdasarkan gambar tersebut, desain crankshaft memang dibuat untuk spesifikasi engine yang mendukung dua silinder. Rujukan [10] memberikan data mechanical properties crankshaft yang dapat dilihat pada Tabel 1. hampir nol sedangkan pada silinder tekanan gas maksimum. Ini karena pada posisi sudut tersebut silinder 1 melakukan langkah hisap dan disaat yang sama silinder melakukan langkah kompresi yang kemudian terjadi proses pembakaran sehingga tekanan gas maksimum. Urutan siklus dalam sistem internal combustion engine adalah 0 o -180 o adalah langkah hisap, 180 o -360 o adalah langkah kompresi, 360 o -540 o adalah langkah ekspansi, 540 o - 70 o adalah langkah buang. Jadi crankshaft membutuhkan dua kali rotasi untuk menyelesaikan satu siklus. C. Beban yang diterima Crankshaft Gambar. 1. Model Crankshaft Tabel 1. Data Mechanical Properties Crankshaft. Jenis Material Spheroidal Graphite Iron Casting Tipe Material FCD 450 / G 550 (JIS Standard) Tensile Strength 450 MPa Yield Strength 80 MPa Elongation (%) Hardness 140 10 Matrix Structure Ferrite B. Tekanan Gas Gambar 3. Hubungan geometri connecting rod dengan crankshaft [1]. Gambar 3 m enjelaskan hubungan geometri dngan connecting rod. Rujukan [1] menjelaskan connecting rod ratio (λ) dapat ditulis seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (1). Persamaan (1) menjelaskan bahwa λ adalah rasio antara radius crankshaft (r) dan panjang connecting rod(l). r λ = (1) l Gambar. Grafik tekanan gas silinder 1 dan silinder vs sudut crankshaft Pada sudut crankshaft yang sama, langkah kerja di masing-masing silinder tidak sama. Sebagai contoh, saat sudut crankshaft pada posisi 0 o, tekanan gas di silinder 1 Gambar 4. Vektor gaya F K [1]. Rujukan [1] menjelaskan bahwa sudut yang dibentuk antara connecting rod dengan sumbu vertikal crankshaft dapat ditulis sesuai persamaan ().

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No., (01) ISSN: 301-971 3 ψ = λ sinϕ () 1 λ sin ϕ dimana φ adalah sudut crankshaft. Persamaan gaya gas dan luas permukaan piston dimana gaya tersebut bekerja dapat ditulis sebagai berikut. Persamaan (3) dan (4) adalah sesuai dengan yang dijelaskan pada [1]. A π k = 4 d (3) F gas = P( ϕ ) Ak (4) dimana P(φ) adalah tekanan gas pada sudut crankshaft (φ) dan d adalah diameter permukaan kepala piston. F k = Fgas + Fpiston + Fconrod (5) Fpiston = m piston r ω ( cosϕ + λ cos ϕ ) (6) Fconrod = mconrod r ω ( cosϕ + λ cos ϕ ) (7) Gambar 4 menunjukkan arah kerja gaya F k. yang bekerja pada pin piston. Rujukan [1] menjelaskan bahwa gaya F k dipengaruhi oleh gaya inertia piston (F piston ) dan gaya inertia connecting rod (F conrod ) yang ketiga persamaannya sesuai dengan persamaan (5), (6), dan (7). ditunjukkan oleh gambar 4. Rumus F T dan F R pada persamaan (8) dan (9) didapat dari penjelasan oleh [1]. Secara keseluruhan gaya F T dan F R dapat di-plot pada sebuah grafik gaya F fungsi sudut crankshaft (φ) seperti yang dapat dilihat pada Gambar 6. Dan nilai-nilai gaya tersebut akan digunakan sebagai data input dalam simulasi finite element. D. Meshing Meshing yang digunakan dalam penelitian ini adalah meshing doant tetrahedral. Bentuk meshing tetrahedral adalah segitiga. Keuntungan menggunakan meshing tetrahedral adalah akurasi kontrol meshing sangat bagus untuk suatu kontur benda 3D yang sangat rumit. Untuk metode meshing yang telah dilakukan terhadap crankshaft, didapat jumlah elemen sebanyak 1038 dan node sebanyak 17381. Gambar 7 menunjukkan model crankshaft dalam bentuk elemen hingga. Gambar 7. Teknik meshing dalam solusi numerik metode elemen hingga. E. Pembebanan dalam Simulasi Finite Element Gambar 5. Vektor gaya tangensial dan radial [1]. ( ϕ + ψ ) sin F T = FST sin( ϕ + ψ ) = Fk (8) cosψ ( ϕ + ψ ) cos F R = FST cos( ϕ + ψ ) = Fk (9) cosψ Gambar 8. Bearing Load yang diterapkan pada crankshaft : (a) pandangan isometrik, (b) pandangan depan. Gambar 6. Gaya tangensial dan radial untuk engine speed 3800 RPM. Gambar 5. menjelaskan arah gaya tangensial (F T ) dan gaya radial (F R ) pada crankshaft dari terusan gaya F ST yang Jenis support (tumpuan) dan jenis beban yang diterapkan pada crankshaft dalam simulasi finite element pada penelitian ini adalah cylindrical support dan bearing load. Rujukan [5] menjelaskan bahwa cylindrical support dan bearing load digunakan untuk area dengan permukaan yang silindris.gambar 8 menunjukkan Bearing load 1 adalah beban yang diterima crankshaft dari silinder 1. Bearing load adalah beban yang diterima crankshaft dari silinder. F. Pengambilan Data Gambar 9 menunjukkan letak titik-titik tegangan pada crankshaft yang akan diamati oleh penulis. Setiap kali simulasi berakhir, keenam titik tersebut akan dicatat nilai tegangannya untuk kemudian di-plot pada grafik tegangan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No., (01) ISSN: 301-971 4 (σ) fungsi sudut crankshaft (φ).cara pengambilan data tegangan crankshaft sangat sederhana yaitu dengan melakukan zoog pada titik yang ingin diamati. Zoom dilakukan berkali-kali hingga titik meshing yang ingin diketahui nilai tegangannya sudah jelas terlihat.setelah itu digunakanlah fitur Probe. Probe berguna untuk mengetahui nilai atau hasil suatu simulasi pada sebuah titik yang terdapat pada sebuah bodi, permukaan, vertex, atau edge. Gambar 9. Letak titik-titik pengamatan pada crankshaft. III. HASIL DAN DISKUSI A. Komparasi Tegangan von-misses Gambar 10. Grafik distribusi tegangan Von-Misses untuk setiap titik pengamatan pada tingkat kecepatan 3800 RPM Gambar 11. Komparasi nilai tegangan von-misses di tiap titik pengamatan saat crankshaft pada siklus pembakaran. Ketika sudut crankshaft untuk silinder 1 berada pada posisi 360 o maka sudut crankshaft untuk silinder a dalah 70 o. Kondisi tersebut mengartikan bahwa ketika silinder 1 melakukan langkah kerja pembakaran maka silinder melakukan langkah buang. Gambar 10 adalah distribusi tegangan von-misses di setiap titik pengamatan saat engine speed 3800 RPM. Sedangkan Gambar 11 adalah perbandingan nilai tegangan di tiap titik pengamatan saat siklus pembakaran terjadi. Langkah pembakaran membuat crankshaft mengalami tegangan von-misses paling besar untuk setiap tingkat kecepatan. Sehingga tegangan-tegangan yang terakumulasi disetiap titik pengamatan pada siklus pembakaran ini perlu diberikan perhatian lebih. Gambar 11 adalah grafik tegangan yang terjadi di setiap titik pada siklus pembakaran. Pada grafik tersebut tegangan Von-Misses pada tingkat kecepatan 3800 RPM adalah paling tinggi dibandingkan dengan tegangan pada tingkat kecepatan yang lain di semua titik pengamatan. Titik pengamatan memiliki nilai tegangan terbesar di semua tingkat kecepatan dibandingkan dengan titik pengamatan yang lain. B. Analisa Kegagalan Statis Berdasarkan analisa kegagalan DET (Distortion Energy Maximum), crankshaft dikatakan aman apabila mengikuti persamaan (10). S y σ vm SF (10) Sedangkan berdasarkan analisa kegagalan MSST (Maximum Shear Stress Theory), crankshaft dikatakan aman apabila mengikuti persamaan (11). S ys τ max (11) SF Persamaan (10) dan (11) didapat dari perjelasan oleh []. Dan dari hasil simulasi yang telah dilakukan, semua nilai σ vm dan τ max untuk berbagai posisi sudut crankshaft sudah diketahui. Nilai-nilai tegangan tersebut disubstitusi ke persamaan (10) dan (11), sehingga didapat nilai SF (safety factor) yang paling maksimum. SF oleh [3] dinotasikan dengan N seperti yang terlihat pada Gambar 1. Dari hasil perhitungan didapat nilai SF kurang dari atau sama dengan.71. Analisa fatigue yang dilakukan adalah berdasarkan metode Sodeberg. Analisa fatigue terbagi menjadi dua yaitu fatigue oleh tegangan von-misses dan fatigue karena tegangan geser. Dua parameter penting dalam analisa fatigue adalah tegangan rata-rata (σ m )dan tegangan amplitudo atau rangestress (σ a ) [3]. Dimana berdasarkan penjelasan oleh [3], persamaan nilai tegangan rata-rata dan amplitudo berturut-turut dapat ditulis sebagai berikut. σ max + σ σ m = (1) σ max σ σ a = (13) τ max + τ τ m = (14) τ max τ τ a = (15)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No., (01) ISSN: 301-971 5 Dari hasil simulasi finite element yang telah dilakukan didapatkan nilai tegangan maksimum (σ max, τ max ) dan nilai tegangan imum (σ, τ ). Nilai tersebut disubstitusikan ke persamaan (1), (13), (14), dan (15) untuk menghitung tegangan rata-rata dan tegangan amplitudo. Kemudian nilai tegangan rata-rata dan tegangan amplitudo tersebut di-plot pada grafik Sodeberg seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Rujukan [3] menjelaskan gambar 1 dimana material benda kerja dikatakan aman apabila resultan tegangan yang dibentuk oleh komponen tegangan σ m dan σ a masih berada didalam area safe stress line. Gambar 13. Hasil Plot Data Grafik Sodeberg untuk tegangan von- Misses. Gambar 14. Hasil Plot Data Grafik Sodeberg untuk tegangan geser. Gambar 13 dan 14 adalah hasil dari plot data σ m, σ a, τ m, dan τ a ke grafik Sodeberg yang ditunjukkan oleh Gambar 1. Kedua gambar tersebut berskala 1:1 (1 mm = 1 MPa). C. Contoh Salah Satu Hasil Simulasi silinder 1 0 o dan sudut crankshaft silinder 360 o (ω = 3800 RPM). IV. KESIMPULAN Dengan melakukan analisa kekuatan crankshaft dengan menggunakan metode elemen hingga didapatkan kesimpulan sebagai berikut. 1. Tegangan von-misses maksimum yang diterima crankshaft adalah sebesar 173.6 MPa dan terjadi saat torsi maksimum atau pada tingkat kecepatan 3800 RPM.. Tegangan geser maksimum yang diterima crankshaft adalah sebesar 95.7 MPa dan terjadi saat torsi maksimum atau pada tingkat kecepatan 3800 RPM. 3. Titik pengamatan m enerima tegangan von-misses maupun tegangan geser paling besar jika dibandingkan dengan lima titik pengamatan yang lain. 4. Dengan S y = 80 MPa dan S ys = 10 MPa, crankshaft dinyatakan aman terhadap beban tegangan von-misses maupun beban tegangan geser. 5. Crankshaft aman terhadap beban fatigue oleh tegangan von-misses dengan nilai σ m dan σ a adalah 88.81 MPa dan 84.81 MPa yang masih berada dalam safe stress line area. 6. Crankshaft aman terhadap beban fatigue oleh tegangan geser dengan nilai τ m dan τ a adalah 49.14 MPa dan 46.14 MPa yang masih berada dalam safe stress line area. DAFTAR PUSTAKA [1] Basshuysen, v.r., dan Schafer, F. 004. Internal Combustion Engine Handbook. Basic, Components, Sistems, and Perspectives. United State of America : SAE International [] Brahmbhatt Jai, Choubey Abhishek., 01. Design and Analysis of Crankshaft for Single Cylinder 4-Stroke Diesel Engine. International Journal of Advanced Engineering Research and Studies. E-ISSN49 8974 [3] Deutschman D.A., Michels J.W., dan Wilson E.C. 1975. Machine Design Theory and Practice. New York : Macmillan Publishing Co., Inc. [4] Hibbeler, R.C. 013. Mechanics of Materials 9th Edition. Prentice Hall International, Inc., ISBN: 9789810694364, 879pp. [5] Huang-Lee, Huei. 010. Finite Element Simulation with Ansys Workbench 1. Schroff Development Co. ISBN 978-1-58503-604- [6] Idris Muhammad Zia Muhammad Mo. 013. Crankshaft Strength Analysis Using Finite Element Method. International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA). ISSN: 48-96 [7] Montazersadgh Farzin. H. dan Fatemi Ali. 007. Dynamic Load and Stress Analysis of a Crankshaft. SAE International : 007-01-058 [8] Shigley, J.E., Mischke, C.R. 1989. Mechanical Engineering Design, 5th edition. McGraw Hill. ISBN 0-07-056899-5 [9] Stolarski, T.A., Nakasone, Y., dan Yoshimoto, S. 006. Engineering Analysis with Ansys Software. Cornwall : MPG Books Ltd. [10] Vinogradov, Oleg. 000. Fundamentals of Kinematics and Dynamic of Machines and Mechanisms. Florida : CRC Press. [11] Zienkiewwicz O.C. dan Taylor R.L. 000. The Finite Element Method Fifth Edition. Volume 1: The Basis. Butterworth-Heinemann., ISBN: 0 7506 5049 4. [1] Thai Thavorn Casting Lathe Co. Ltd., July. 014. Knowledge of Casting - Compare Standard, <URL: http://www.thaithavorn.com/knowledge.php?pid=13&lid=en> Gambar 15. Distribusi tegangan von-misses saat sudut crankshaft