PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SAMBAS ARTIKEL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Indriana Mei Listiyani & Ani Widayati Halaman 80-94

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

PENGEMBANGAN KOMIK LIPAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MATERI MENGANALISIS DOKUMEN TRANSAKSI. Nurlaili Latifah.

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN DI SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS X SMK

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MEDIA E-BOOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 4 PONTIANAK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB V PENUTUP. gambar alur cerita film,gambar karakter,dan menentukan setting setiap

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kata kunci: Media Pembelajaran, Game Edukatif, Fun Spreadsheet Quiz, Adobe Flash, SMK,

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

BAB V PENUTUP. pembelajaran berbasis Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran IPS tema. proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk siswa SMP kelas VIII.

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA KOMIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

: Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Video

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI STRUKTUR DASAR AKUNTANSI DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR PLC OMRON CPM2A BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA TEMA LINGKUNGAN KELAS II SD NEGERI 02 MEDAYU KABUPATEN PEMALANG

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH :

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK PN 2 PURWOREJO

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK SEKAT HITUNG (KOKATUNG) MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Sangat Baik.

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH MATERI TERJADINYA PERISTIWA RENGASDENGKLOK HINGGA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG

ABSTRAK. Keywords: Media Images, Learning Outcomes, Employment an Development.

PENGEMBANGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN BERBASIS PREZI PADA POKOK BAHASAN GLOBALISASI MATA PELAJARAN PKN KELAS IX MTSN BANGSAL, MOJOKERTO

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUNTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN UNTUK SISWA KELAS XI

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SAMBAS ARTIKEL PENELITIAN Oleh: ZAINAL NIM F1031131032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2017

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI DI SMAN 1 SAMBAS Zainal Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email: zainalkuno@gmail.com Abstract The purpose of this research is to develop learning media comic matter the fundamental equation accounting to their students class XI at SMA Negeri 1 Sambas and to knows the effectiveness of learning media comic in improving the study results students class X at SMA Negeri Sambas 1. Methods used in this research is research and development (R&D). While for measuring effectiveness of media be held on a students class XI IIS 1 (30 students). For data collection in this research used technique quesioner and tests ( pre-test and post-test ). The data collected from chief and tests analyzed qualitatively. The result of this research is: The effectiveness of learning media comic results of the try out analyzed of tests before and after learning comic media uses, where first trial students passed KKM increased from 43,33% be 93,33%, while the trial two students passed KKM increased from 60% be 93,33%. From the pilot implemented times as many as 2, it can be argued that the media learning comic matter the fundamental equation of accounting effective in improving the study results students subjects economic class XI SMA Negeri 1 Sambas. Keywords: Learning Media, Comic, Fundamental Equation Accounting Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strateginya untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan kehidupan manusia. IPTEK mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia tidak terkecuali pendidikan. Pendidikan merupakan wadah bagi manusia untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kualitas diri. Pendidikan sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Bangsa dapat maju apabila masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, pendidikan merupakan unsur yang paling utama dalam kehidupan. Apabila kualitas pendidikan baik, maka sumber daya manusia pun berkualitas. Dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas baik, dapat dimulai dari proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Proses pembelajaran yang diharapkan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang menarik dan mengesankan bagi siswa. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara siswa dan guru yang di bantu dengan sumber belajar yang menarik sehingga guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menarik dan berkesan. Namun nyatanya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Untuk itu, peran guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran agar siswa lebih mudah menerima informasi yang disampaikan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Mulyasa (2008: 54), yang mengatakan bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada seluruh siswa, agar siswa dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan. Salah satu cara agar dapat terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, menarik

dan berkesan dapat mulai dari pembelajaran yang yang kreatif dan inovatif dengan cara memanfaatkan media pembelajaran. Menurut Arsyad (2015: 2), Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembejaran di sekolah pada khususnya. Media merupakan alat bantu yang dipergunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik, seorang guru tidak hanya selalu berpatokan dengan cara konvensional seperti dengan menggunakan media papan tulis dan metode ceramah saja. Akan tetapi, seharusnya ditambah dengan bantuan media lain yang bisa membuat penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan guru menjadi menarik sehingga siswa lebih mudah menerima informasi yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu media grafis (gambar). Media grafis ialah media berupa gambar. Menurut Sudjana dan Rivai (2013: 20), media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat, terpadu, melalui kombinasi penggunaan kata-kata dan gambar. Ada berbagai macam jenis-jenis media grafis, salah satunya komik. Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca (Daryanto, 2012: 127). Komik sangat berhubungan erat dengan kartun. Karena komik berisi tentang berbagai situasi cerita bersambung dalam berbentuk kartun. Dengan adanya gambar kartun dan cerita bersambung yang terdapat di dalam sebuah komik, menjadikan komik sebagai bahan bacaan yang menarik dan menghibur. Lebih lanjut, saat ini komik tidak hanya digunakan sebagai bahan bacaan hiburan saja, namun juga digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Berdasarkan pra riset yang peneliti lakukan dengan mewawancarai Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Sambas yaitu Erlina S.Pd, ia mengatakan sangat jarang sekali menggunakan media pembelajaran dengan alasan kerumitan dalam menggunakan media tersebut, contohnya menggunakan media infocus/proyektor akan memakan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan media tersebut, dikarenakan media infocus di SMA Negeri 1 Sambas tidak terpasang permanen dikelas sehingga guru mata pelajaran lebih cenderung untuk menggunakan media papan tulis dengan metode konvensional yaitu ceramah yang di rasa sangat simpel melaksanakannya. Selain itu hambatan guru dalam proses pembelajaran untuk menggunakan media ialah kurangnya pemahaman guru untuk mengoprasikan media tersebut. Tidak adanya variasi media pembelajaran yang digunakan saat proses belajar mengajar membuat siswa merasa bosan dan jenuh saat jam pelajaran berlangsung, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti memilih media pembelajaran komik yang lebih mudah digunakan dan menarik untuk siswa baca sehingga mempermudah siswa dalam proses menerima informasi yang disampaikan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Komik Meteri Persamaan Dasar Akuntansi pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Sambas. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian R&D (Research and Development). Menurut Sugiyono (2016:1), Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan menurut Sujadi (2003: 164) dapat berupa produk baru maupun produk pengembangan atau penyempurnaan dari produk yang telah ada sebelumnya agar lebih efektif. Dalam penelitian ini, prosedur yang digunakan adalah modifikasi dari model pengembangan Borg & Gall. Prosedur pengembangan ini meliputi lima tahapan yaitu : (1) Tahap Perencanaan; (2) Tahap

Pengembangan Produk; (3)Tahap Validasi; (4) Tahap Revisi Produk; dan (5) Tahap Uji Coba. Subjek dalam penelitian ini meliputi 1 orang ahli media yaitu Dr. Warneri, M.Si, 1 orang ahli materi yaitu Dr. Achmadi, M.Si, 1 orang guru mata pelajaran yaitu Erlina, S.Pd dan 30 siswa pada uji coba yaitu siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Sambas. Objek uji coba yang diteliti adalah kualitas media pembelajaran komik yang meliputi aspek materi, aspek bahasa, aspek pembelajaran, aspek komunikasi visual dan aspek rekayasa. Data yang akan diambil dalam penelitian ini untuk memenuhi kebutuhan peneliti dalam menganalisis data penelitian dan pengembangan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Adapun teknik pengambilan data yang peneliti lakukan untuk mendapatkan data kualitatif dan data kuantitatif berupa kuesioner (angket) dan test. Adapun instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah menggunakan instrument non-test dan test. Instrument non-test berupa kuesioner/angket yang diberikan kepada validator (ahli mareri, ahli media, dan guru mata pelajaran), sedangkan instrument test yaitu berupa soal test yang diberikan pada saat uji coba yaitu pre-test dan post-test. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis data kuantitatif dari hasil angket penilaian Media Pembelajaran Komik oleh Ahli Materi, Ahli Media, dan Guru Mata Pelajaran diperoleh data kuantitatif; dan (2) Analsis data kualitatif dari hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA Negeri 1 Sambas dan hasil tes soal pada saat uji coba pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sambas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian dan Pengembangan Penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur yang diadaptasi dan dimodifikasi dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan oleh Borg & Gall (1989) yaitu: (1) tahap perencanaan; (2) tahap pengembangan produk; (3) tahap validasi; (4) tahap evaluasi; (5) tahap uji coba produk akhir. Adapun pada tahap perencanaan ada dua langkah yang dilakukan, yaitu analisis tujuan dan fungsi serta analisis silabus. Pada tahap pengembangan produk penulis memodifikasi komik yang sudah di download dan di rancang sesuai kebutuhan akan media pembelajaran komik yang menarik dan dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tahap validasi komik yang telah siap, divalidasi kelayakannya oleh ahli dan guru mata pelajaran untuk mengetahui hasil kelayakan terhadap media pembelajaran komik yang di hasilkan. Penilaian kelayakan media pembelajaran komik dilakukan dengan meminta pendapat kepada 1 Ahli Materi (Dosen FKIP UNTAN Prodi Ekonomi), 1 Ahli Media (Dosen FKIP UNTAN Prodi Ekonomi), dan 1 Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Sambas. Berikut hasil analisis skor kelayakan produk yang telah di nilai oleh ahli materi: Tabel 1. Hasil Penilaian Kelayakan Media untuk Ahli Materi Aspek Indikator Skor 1. Kesesuaian Materi dengan Kompetensi Dasar 5 2. Kejelasan Perumusan Tujuan Pembelajaran 5 Aspek Materi 3. Kebenaran Materi ditinjau dari Aspek Keilmuan 5 4. Kesesuaian Materi dengan Indikator 5 5. Kejelasan Penyampaian Materi 4 6. Penyampaian Materi Secara Sistematis 4

Aspek Bahasa Aspek Pembelajaran 7. Aktualisasi Materi 5 8. Bahasa yang digunakan Mudah Dipahami 5 9. Media Pembelajaran Membuat Siswa Aktif 4 10. Media Pembelajaran Mebuat Siswa Belajar Secara Mandiri 4 Total 46 Rata-Rata 4,6 Persentase Penilaian 92% Sumber: Data Penelitian yang Diolah Berdasarkan perhitungan tabel konversi Sukardjo, maka skor rata-rata penilaian ini termasuk ke dalam rentang nilai X > 4,21 dengan kriteria A (sangat layak). Perhitungan skor ratarata dari hasil penilaian kelayakan media pembelajaran komik untuk ahli materi yang dilihat dari aspek materi, aspek bahasa dan aspek pembelajaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X = X...(1) n Perhitungan: Skor Rata-rata Ahli Materi = Skor Rata-rata Ahli Materi = 46 10 Jumlah Skor Jumlah Buir Skor Rata-rata Ahli Materi = 4,6 Perhitungan persentase kelayakan dari hasil penilaian ahli materi dengan rumus sebagai berikut: rerata skor yang diperoleh rerata skor ideal x 100%...(2) Perhitungan: Persentase kelayakan ahli materi (%) = 4,6 5 x 100% Persentase kelayakan ahli materi (%) = 92% Hasil rata-rata penilaian kelayakan media pembelajaran komik untuk ahli media disajikan pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Penilaian Kelayakan Media untuk Ahli Media Aspek Indikator Skor 1. Efektif dan efesien dalam pengembangan maupun penggunaan 4 media Aspek Rekayasa 2. Media dapat bertahan lama dan dapat Perangkat dipelihara 4 3. Mudah digunakan dalam pengoprasian 4 4. Media dapat digunakan kembali 4 Aspek Komunikasi Visual 5. Media pebelajaran bersifat komunikatif 4 6. Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan 4 7. Sederhana dan memikat 4 8. Menggunakan kombinasi warna yang menarik 4 Total 32 Rata-Rata 4 Persentase Penilaian 80%

Sumber: data penelitian yang diolah Berdasarkan perhitungan tabel konversi sukardjo, skor rata-rata ini termasuk rentang nilai 3,41 X 4,20 dengan kriteria B (layak). Perhitungan persentase kelayakan media pembelajaran komik dari hasil penilaian ahli media diperoleh sebesar 80%. Hasil penilaian media pembelajaran komik untuk guru mata pelajaran disajikan pada tabel berikut: Tabel 3. Hasil Penilaian Kelayakan Media untuk Guru Mata Pelajaran Aspek Indikator Skor 1. Kesesuaian Materi dengan Kompetensi 5 Dasar 4 2. Kejelasan Perumusan Tujuan Pembelajaran Aspek 3. Kebenaran Materi ditinjau dari Aspek 5 Materi Keilmuan 4. Kesesuaian Materi dengan Indikator 5 5. Kejelasan Penyampaian Materi 4 6. Penyampaian Materi Secara Sistematis 4 7. Aktualisasi Materi 5 Aspek 5 Bahasa 8. Bahasa yang digunakan Mudah Dipahami 4 Aspek 9. Media Pembelajaran Membuat Siswa Aktif Pembelajaran 10. Media Pembelajaran Mebuat Siswa Belajar 4 Secara Mandiri Total 45 Rata-Rata 4,5 Persentase Penilaian 90% Sumber: Data penelitian yang diperoleh Berdasarkan perhitungan tabel konversi Sukardjo, maka skor rata-rata penilaian ini termasuk ke dalam rentang nilai X > 4,21 dengan kriteria A (sangat layak). Perhitungan persentase kelayakan media pembelajaran komik dari hasil penilaian guru mata pelajaran diperoleh sebesar 90%. Selanjutnya pada tahap revisi produk, terdapat tahapan dalam proses revisi yaitu ahli materi dan ahli media memberikan komentar/saran perbaikan, sedangkan guru mata pelajaran tidak memberikan komentar/saran, yang selanjutnya penelitian pengembangan ini dilanjutkan dengan tahap produk akhir. Setelah produk media pembelajaran komik lolos dari proses validasi dan telah di revisi dan di anggap media pembelajaran komik yang telah dibuat siap untuk di uji cobakan pada tahap uji coba produk akhir. Uji coba produk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sambas selama 2 minggu sebanyak 4 kali pertemuan dengan 2 pertemuan pertama peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan metode konvensional dan 2 pertemuan lagi peneliti melaksanakan uji coba pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran komik. Uji coba produk dilaksanakan dengan memberikan pre-test dan post-test kepada siswa kelas XI IIS di SMA Negeri 1 Sambas. Dari hasil uji coba pertama yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan terdapat peningkatan yang signifikan nilai rata-rata siswa yaitu 70,97 menjadi 91,57. Peningkatan tersebut juga dapat kita ketahui dengan ditandai jumlah

siswa yang mencapai KKM saat pre-test sebesar 43,33% yaitu 13 siswa menjadi 93,33% yaitu 28 siswa. Hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahap uji coba yang pertama, media pembelajaran komik efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Sambas. Dari hasil uji coba kedua yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan terdapat peningkatan yang signifikan nilai rata-rata siswa yaitu 68,75 menjadi 87,97. Peningkatan tersebut juga dapat kita ketahui dengan ditandai jumlah siswa yang mencapai KKM saat pre-test sebesar 60% yaitu 18 siswa menjadi 93,33% yaitu 28 siswa. Hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahap uji coba yang kedua, media pembelajaran komik efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Sambas. Pembahasan Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Komik Materi Persamaan Dasar Akuntansi Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini merupakan modifikasi prosedur penelitian dan pengembangan oleh Borg & Gall yaitu: (1) Tahap Perencanaan; (2) Tahap Pengembangan Produk; (3) Tahap Validasi; (4) Tahap Revisi Produk; dan (5) Tahap Uji Coba. Penelitian dan pengembangan media pembelajaran komik ini melalui beberapa tahap, yang pertama tahap perencanaan media pembelajaran komik yaitu dengan menentukan tujuan, fungsi, dan analsis silabus mata pelajaran ekonomi semester 2 SMA Negeri 1 Sambas. Selanjutnya dilanjutkan dengan tahap pengembangan produk dengan mencari komik yang cocok untuk di kembangkan dalam media pembelajaran dan melakukan editing dengan bantuan aplikasi Adobe Photoshop CS6 Portabel. Setelah selesai melakukan editing sesuai dengan materi yang ingin disampaikan komik di cetak sesuai kebutuhan. Jadilah produk berupa media pembelajaran komik dengan materi pokok persamaan dasar akuntansi dengan urutan sebagai berikut: (a) Judul Komik Pembelajaran Ekonomi dengan materi pokok persamaan dasar akuntansi; (b) Pengenalan tokoh memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai karakter masing-masing tokoh. Tokoh dalam cerita komik terdiri dari 3 orang yaitu; Dinda, Aila dan Deni; (c) Pembahasan materi pokok persamaan dasar akuntansi berdasarkan kehidupan sehari-hari yang disertai tabel penjelasan; (d) Didalam alur cerita komik terdapat soal-soal pertanyaan yag harus dijawab pembaca untuk memperdalam pemahaman pembaca. Setelah media pembelajaran komik sudah di cetak, tahap selanjutnya adalah melakukan validasi media. Validasi media ini meminta bantuan kepda 3 validator yaitu 1 orang ahli media (Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN), 1 orang ahli materi (Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN) dan 1 orang guru mata pelajaran ekonomi (Guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Sambas). Proses validasi media berupa penilaian kelayakan dan saran/komentar pembaikan. Tahap selanjutnya setelah tahap validasi dilaksanakan adalah tahap revisi, tahap revisi ini berdasarkan komentar/saran perbaikan dari para validator pada saat validasi media. Revisi dari ahli materi yaitu pada bagian isi materi transaksi yaitu tabel persamaan dasar akutansi yang terpisah dibuat rangkumannya jadi satu, Revisi dari ahli media juga memberikan komentar yang sama dengan ahli materi yaitu tabel transaksi keuangan dibuat rangkumannya, sedangkan guru mata pelajaran memberikan komentar cover komik yang dibuat tidak menandakan komik yang berisi bacaan untuk siswa sekolah menengah atas sehingga guru mata pelajaran memberikan komentar cover harus digannti dengan memberikan identitas komik untuk dibaca anak sekolah menengah atas. Setelah revisi komik selesai, selanjutnya tahap uji coba yang dilakukan sebanyak dua kali uji coba. Sebelum media pembelajaran di uji cobakan peneliti memberikan pembelajaran di kelas dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan media papan tulis yang yang biasa guru mata pelajaran laksanakan selama proses belajar mengajar dengan siswa di SMA Negeri 1 Sambas. Proses pembelajaran dengan metode konvensional dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada hari selasa tanggal 9 mei 2017 dan hari sabtu tanggal 13 mei 2017. Setiap kali pertemuan peneliti memberikan pre-test

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Setelah pembelajaran dengan metode konvesional dilaksanakan dan hasilnya sudah ketahui, peneliti memberikan pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran komik. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran komik ini juga peneliti laksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada hari selasa tanggal 16 mei 2017 dan hari sabtu tanggal 20 mei 2017. Setiap kali pertemuan pembelajaran dengan media pembelajaran komik, peneliti memberikan post-test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Prosedur Validasi Media Pembelajaran Komik Dari data penilaian kelayakan media pembelajaran komik dari ahli materi yaitu Dr. Achmadi, M.Si, mendapat nilai rata-rata sebesar 4,6 dengan skor maksimal 5, maka hasil penilaian tersebut masuk dalam rentang nilai X > 4,21 dengan kategori A (sangat layak). Apabila skala dijadikan persentase penilaian total skor rata-rata adalah sebesar 92%. Berdasarkan persentase menurut Suharsimi Arikunto (2014: 44), skor uji kelayakan media pembelajarn komik tergolong kedalam kategori sangat layak. Dari data penilaian kelayakan media pembelajaran komik dari ahli media yaitu Dr. Warneri, M.Si, mendapat nilai rata-rata sebesar 4 dengan skor maksimal 5, maka hasil penilaian tersebut masuk dalam rentang nilai 3,41 X 4,20 dengan kategori B (layak). Apabila skala dijadikan persentase penilaian total skor rata-rata adalah sebesar 80%. Dari data penilaian kelayakan media pembelajaran komik dari guru mata pelajaran yaitu Erlina, S.Pd, mendapat nilai rata-rata sebesar 4,5 dengan skor maksimal 5, maka hasil penilaian tersebut masuk dalam rentang nilai X>4,21 dengan kategori A (sangat layak). Apabila skala dijadikan persentase penilaian total skor rata-rata adalah sebesar 90%. Prosedur Uji Coba Media Pembelajaran Komik sebagai Media Pembelajaran di Dalam Kelas Media pembelajaran komik yang sudah melewati proses validasi dan sudah direvisi berdasarkan komentar/saran dari validator akan diuji cobakan. Proses uji coba dilaksanakan bertempat di SMA Negeri 1 Sambas yang beralamat di Jalan Ahmad Sood, Desa Tumuk Manggis, Kecamatan Sambas, Kabupten Sambas, Kalimantan Barat. Proses uji coba dilakukan pada siswa kelas XI IIS 1 dengan jumlah siswa 30 orang. Uji coba media pembelajaran komik dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, namun sebelum pelaksanaan uji coba peneliti melakukan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode konvensional yaitu dengan metode ceramah dan media papan tulis dan LKS sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan dengan metode konvensional memberikan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman pertama siswa. setiap kali pertemuan siswa di beri soal pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Setelah selesai dengan metode konvensional dan hasilnya sudah di tes, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan media pembelajaran komik dan hasilnya siswa di beri soal post-test. Hasil rekapitulasi perbandingan nilai pre-test pada uji coba pertama dengan nilai rata-rata siswa 70,97 sebelum menggunakan media pembelajaran komik terjadi peningkatan pada hasil post-test dengan nilai rata-rata siswa yaitu 91,57. Hasil tersebut terjadi peningkatan yang signifikan terhadap nilai rata-rata siswa yaitu 70,97 menjadi 91,57. Selain itu, peningkatan dapat juga diketahui dengan melihat peningkatan siswa yang mencapai KKM yaitu dari 13 siswa atau 43,33% pada saat pre-test menjadi 28 siswa atau 93,33. Selanjutnya uji coba yang kedua dengan hasil rekapitulasi perbandingan nilai pretest dengan nilai rata-rata siswa 68,75 sebelum menggunakan media pembelajaran komik terjadi peningkatan pada hasil post-test dengan nilai rata-rata siswa yaitu 87,97. Hasil tersebut terjadi peningkatan yang signifikan terhadap nilai ratarata siswa yaitu 68,75 menjadi 87,97. Selain itu, peningkatan dapat juga diketahui dengan melihat peningkatan siswa yang mencapai KKM yaitu dari 18 siswa atau 60% pada saat pre-test menjadi 28 siswa atau 93,33. Dari hasil uji coba pertama dan uji coba kedua selalu mengalami peningkatan baik peningkatan nilai rata-rata siswa maupun peningkatan siswa yang mencapai KKM, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran komik efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IIS di SMA Negeri 1 Sambas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Pengembangan Media Pembelajaran Komik ini memodifikasi dari teori Borg dan Gall, yang meliputi tahap pengembangan yaitu: (a) Tahap Perencanaan; (b) Tahap pengembangan produk; (c) Tahap validasi; (d) Tahap Revisi; dan (e) Tahap uji coba; (2) Berdasarkan uji coba yang dilakukan, media pembelajaran komik efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IIS di SMA Negeri 1 Sambas. Hal tersebut terlihat pada hasil uji coba pertama yang memperoleh nilai rata-rata saat pre-test sebesar 70,97 meningkat menjadi 91,57 setelah post-test dengan menggunaan media pembelajaran komik. Selain itu peningkatan juga dapat dilihat dari banyaknya siswa yang lulus KKM pada saat pre-test sebanyak 13 siswa (43,33%) menjadi 28 siswa (93,33%). Selanjutnya pada uji coba kedua nilai rata-rata saat pre-test sebesar 68,75 meningkat menjadi 87,97 setelah post-test dengan menggunaan media pembelajaran komik. Selain itu peningkatan juga dapat dilihat dari banyaknya siswa yang lulus KKM pada saat pre-test sebanyak 16 siswa (60%) menjadi 28 siswa (93,33%). Dari hasil perolehan uji coba yang dilaksanakan sebanyak 2 kali, maka media pembelajaran komik efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Sambas. Saran Berdasarkan penelitian pengembangan dan keterbatasan pengembangan seperti yang telah dijelaskan, pengembangan media pembelajaran komik masih memiliki banyak kelemahan. Oleh karena itu, perlu saran perbaikan untuk pengembangan produk lebih lanjut yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: (1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi untuk memperoleh data, masukan dan saran yang lebih banyak lagi agar menggunakan media pembelajaran komik yang dikembangkan lebih maksimal; (2) Perlu adanya pengembangan lebih lanjut media pembelajaran komik dengan materi yang berbeda; (3) Perlu adanya pihak yang memfasilitasi para pendidik untuk mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran guna memperluas wawasan; (4) Pihak sekolah perlu meningkatkan fasilitas pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Perlu adanya motivasi para pendidik untuk menerapkan metode-metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Ariani. dan Haryanto. (2010). Pembelajaran Multi Media di Sekolah. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya Arsyad, Azhar. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Baridwan, Zaki. (2008). Intermadiet Accounting. Yogyakarta: BPFE. Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Dimyati. dan Mujiono (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka citra. Fuad, Prahmadia, Ade. (2016: 30 Maret). Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Komik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Kompetensi Menyusun Laporan Keuangan Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. UNY. (Online).http://eprints.uny.ac.id/31973/1/ SKRIPSI_Ade%20Prahmadia%20Fuad_ 12803244008.pdf. diakses pada tanggal 1 april 2017 Kustandi, Cecep. & Sutjipto, Bambang. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia Larasti. (2016: 28 November). Penggunaan Media Komik Terhadap Minat, Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Geografi Kelas VII SMPN 7 Metro Tahun 2015/2016. Skripsi. Universitas Lampung. (Online).http://digilib.unila.ac.id/24966/3 /SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PE MBAHASAN.pdf. diakses pada tanggal 1 april 2017 Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya Offset

Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rohani, Ahmad. (2014). Media Instruksional Edukatif. Jakarata: Rineka Cipta. Sanaky, Hujair. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sardiman, dkk. (2014). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sunardi. & Sunyoto, Danang. (2011). Akuntansi Internasional.Yogyakarta: Amara Books Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenada Media Sudjana, Nana. & Rivai, Ahmad. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Putra, Nusa. (2011). Research & Development Penelitian dan Pengembangan Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Zaini, Hisyam. dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri