PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI PACARAN YANG SEHAT

PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK IPS DI PERGURUAN TINGGI

70 Pengaruh Metode Pencatatan Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Pemahaman Tipe-tipe Kepribadian...

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) TERHADAP PEMAHAMAN FAKULTAS PSIKOLOGI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK JIGSAW DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946

PENGEMBANGAN MODUL INFORMASI KARIR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR) SMK NEGERI 26 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

GAMBARAN KEMATANGAN KARIR SISWA DI SMK MUSIK PERGURUAN CIKINI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Oleh I Wayan Widastra. Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Soepri Tjahjono Moedji Widodo ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI MODELING SIMBOLIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Model Limboto.

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM DARUSSALAM BEKASI SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR SISWA SMK BINA SEJAHTERA 1 BOGOR

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA KELAS VIII MENGENAI BAHAYA MEROKOK DI SMP NEGERI 1 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

X O 1. Keterangan : O 1 O 2

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MENGENAI PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

Transkripsi:

Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... 25 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA Oleh: Bibit Dwi Ningrum 1) Dra. Dharma Setiawaty 2) Dr. Dede Rahmat, M.Psi 3) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode problem solving terhadap pemahaman kepribadian siswa kelas X untuk perencanaan karier di SMK Tunas Harapan Jakarta. Penelitian dilaksanakan di SMK Tunas Harapan Jakarta Pusat pada bulan Mei 2013 Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan desain penelitian One Group Pre test Post test yaitu eksperimen yang dilaksanakan dengan menggunakan satu kelompok penelitian dengan melihat hasil pre test dan post test. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran sebanyak 30 siswa dengan menggunakan teknik Sampling Insidental. Pengukuran data sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan tes (pre-post test) berupa angket mengenai kepribadian karir Holland. Sebelum instrumen digunakan akan dilakukan terlebih dahulu uji coba instrumen terhadap 34 siswa untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas instrumen, hasil perhitungan validitas instrumen diperoleh item yang valid sebanyak 99 butir item dari 120 butir item. Hasil reliabilitas diperoleh sebesar 0,889 dengan rumus Alpha Cronbach dan r tabel sebesar 0,344, artinya instrumen pengukur yang diperoleh reliabel dan layak digunakan. Pada uji hipotesis diperoleh t hitung =3,870 dengan taraf signifikan (α = 0,05) maka diperoleh t tabel = 2,004 (interpolasi) dengan uji dua pihak. Diperoleh bahwa t hitung > t tabel atau 3,870 > 2,004 artinya H o ditolak dan H a diterima. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode problem solving terhadap pemahaman kepribadian siswa kelas X di SMK tunas Harapan Jakarta. Kata Kunci: karier, kepribadian, pemilihan karier Pendahuluan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan tingkat menengah yang mempersiapkan peserta didiknya dengan keterampilan-keterampilan khusus. Peserta didik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibentuk agar menjadi pribadi yang siap kerja. Hal ini dijelaskan pula dalam Permen No. 29 Pasal 1:3 dan Pasal 3:2, 1990 ketentuan umum tentang pendidikan menengah. Keberadaan layanan bimbingan dan konseling di seko- 1 Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, dzenonx_ndut@yahoo.com 2 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ 3 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, d_r_hidayat@yahoo.com

26 Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... lah sebagai layanan untuk membantu siswa mencapai tugas perkembangan secara maksimal. Peran guru bimbingan dan konseling yaitu membantu dan mengarahkan peserta didik dalam pemantapan perencanaan karier siswa. Tugas guru bimbingan dan konseling yaitu melakukan kegiatan layanan dengan strategi layanan yang tepat. Pemberian bantuan dan arahan dalam membuat perencanaan karier akan membantu siswa dalam menggali potensi-potensi yang dimiliki dan memahami diri.perencanaan karier yang dibuat oleh siswa akan menentukan kariernya di masa depan. Perencanaan karier yang harus dilakukan menuntut siswa untuk memiliki pengetahuan yang luas tentang dirinya dan karier. Siswa membutuhkan informasi-informasi tentang karier agar dapat memilih jenis karir yang sesuai dengan kepribadian dirinya. Kegiatan layanan yang akan dilakukan adalah layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan metode problem solving dengan materi yang mengacu kepada teori pemilihan karir John L. Holland (1992). Siswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan pilihan karier yang ada. Rumusan masalah Apakah ada pengaruh penggunaan metode problem solving terhadap pemahaman kepribadian siswa kelas X untuk perencanaan karier di SMK Tunas Harapan?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode problem solving terhadap pemahaman kepribadian siswa kelas X untuk perencanaan karier di SMK Tunas Harapan Jakarta. Kajian Teori Pemahaman Diri Menurut Donald E. Super pemahaman diri dalam karier adalah pemahaman mengenai kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Tolbert dalam bukunya Counseling For Career Development pemahaman diri dalam karier adalah pemahaman dan pengembangan anak (peserta didik) agar mengerti akan dirinya, mempelajari dunia kerja untuk mendapatkan pengalaman yang akan membantu dalam membuat keputusan dan mendapatkan pekerjaan. Tujuan pemahaman diri dalam karier di sekolah ialah membantu peserta didik agar memperoleh pemahaman diri dan pengarahan dalam proses mempersiapkan diri untuk memilih karier yang berguna kelak dalam masyarakat. Jadi, dapat dikatakan bahwa pemahaman diri merupakan hal pertama yang harus dipahami oleh siswa untuk membuat perencanaan karier ke depan. Kepribadian Kaitannya Dengan Pemilihan Karier Secara umum teori kepribadian yang terkait dengan pemilihan karier sangat melekat dengan teori John L. Holland (1992), oleh karena itu penelitian yang akan dilakukan terhadap pemahaman diri difokuskan pada kepribadian karier Holland. John L. Holland melihat bahwa pemilihan dan penyesuaian karier menunjukkan suatu perluasan terhadap kepribadian seseorang. Holland (1992) membagi kepribadian seseorang menjadi 6 sesuai dengan lingkungan kerja diantaranya realistik, investigativ, konvensional, enterpreneur, sosial, dan artistik. Holland menekankan pada minat terhadap pekerjaan, dan sikap individu dalam lingkungan kerja yang berlandaskan pada tipologi kepribadian. Salah satu asumsi dasarnya juga membahas tentang pemilihan karier. Holland juga mengungkapkan bahwa pemilihan setiap jabatan (dalam karier) adalah suatu tindakan ekspresif yang memantulkan motivasi, pengetahun, kepribadian dan kemampuan seseorang. Dengan kata lain, dibutuhkan pengenalan akan kepribadian dalam menentukan pilihan karier seseorang. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Dewa Ketut (1993) yang menyebutkan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemilihan karier adalah faktor penilaian diri. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam merencanakan karier seseorang harus mampu memahami kepribadian terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan karier. Guru bimbingan dan konseling bertugas membantu siswa memperoleh informasi mengenai kepribadian dan karier, maka guru bimbingan dan konseling harus melakukan kegiatan layanan yang tepat untuk membantu siswa dalam perencanaan karier mereka. Sejalan dengan tujuan layanan bimbingan dan konseling dalam Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karier yang pertama adalah memiliki pemahaman diri (kemampuan,

Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... 27 minat, dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. Metode Problem Solving Metode pengajaran yang digunakan yaitu metode problem solving. Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Penggunaan metode problem solving dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya. 2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, berdiskusi, dan lain-lain. 3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas. 4) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demontrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain. 5) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tunas Harapan Jakarta Pusat. Waktu penelitian ini dilakukan selama kurun waktu 6 bulan pada bulan Januari Juni 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-eksperimental dengan desain penelitian One Group Pre Test Post Test yaitu menggunakan satu kelompok penelitian dengan melihat hasil pre test dan post test. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran sebanyak 30 siswa dengan menggunakan teknik Sampling Insidental. Pengukuran data sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan tes (pre-post test) berupa angket mengenai kepribadian karir Holland. Sebelum instrumen digunakan akan dilakukan terlebih dahulu uji coba instrumen terhadap 34 siswa untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas instrumen, hasil perhitungan validitas instrumen diperoleh item yang valid sebanyak 99 butir item dari 120 butir item. Hasil reliabilitas diperoleh sebesar 0,889 dengan rumus Alpha Cronbach dan r tabel sebesar 0,344, artinya instrumen pengukur yang diperoleh reliabel dan layak digunakan. Hasil dan Pembahasan Hasil data yang diperoleh dari hasil instrumen tes yang diberikan kepada responden (siswa) sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai terendah 155 dan tertinggi 208 dengan mean 183. Sedangkan simpangan baku (standar deviasi) diketahui sebesar 14,44 dan varians sebesar 232,9437. Deskripsi data yang diperoleh dari kegiatan pretest adalah sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Data Pre-Test Pemahaman Kepribadian Siswa Berdasarkan tabel 1 dari hasil pre-test menunjukan bahwa pada kategori tinggi diperoleh jumlah sebanyak 17 dengan persentase 57,67% dan kategori rendah sebanyak 13 dengan persentase 43,33%. Siswa yang berada pada kategori tinggi artinya siswa memiliki pemahaman kepribadian yang baik. Sementara siswa yang berada pada kategori rendah artinya siswa memiliki pemahaman kepribadian yang kurang baik. Hasil data (post-test) yang diperoleh dari ha-

28 Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... sil instrumen tes yang diberikan kepada responden (siswa) sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai terendah 158 dan tertinggi 217 dengan mean 191,83. Sedangkan simpangan baku (standar deviasi) diketahui sebesar 16,60 dan varians sebesar 261,9586. Deskripsi data yang diperoleh dari kegiatan pretest adalah sebagai berikut : Tabel 2 Distribusi Frekuensi Data Post-Test Pemahaman Kepribadian Siswa Berdasarkan tabel 2 dari hasil post-test menunjukkan bahwa pada kategori Tinggi diperoleh jumlah sebanyak 19 dengan persentase 63,33%dan kategori rendah sebanyak 11 dengan persentase 36,67%. Hasil distribusi frekuensi di atas menunjukan bahwa terdapat perubahan pada kedua kategori. Untuk memudahkan penggambaran deskripsi data di atas, maka data pre-test dan post-test dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut : Gambar 1 Grafik Hasil Pre-test dan Post-test Berdasarkan hasil hitung dengan menggunakan rumus uji-t diperoleh t hitung > t tabel atau 3,870 > 2,004, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H o ditolak sedangkan H a diterima, ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh metode problem solving terhadap pemahaman kepribadian siswa pada taraf signifikan α = 0,05 diterima. Hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t menunjukkan bahwa terdapat perubahan pemahaman kepribadian siswa berdasarkan kepribadian karier Holland antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode problem solving dalam layanan bimbingan klasikal. Perubahan tersebut dapat dilihat dari skor ratarata (mean) pemahaman kepribadian sebelum perlakuan yaitu sebesar 183 dan skor mean setelah diberikan perlakuan sebesar 191,83. Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari hasil tersebut terdapat perubahan yaitu ada kenaikan skor mean sebesar 8,83. Perubahan skor pada hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan skor nilai ratarata (mean). Artinya setelah perlakuan pemahaman kepribadian siswa mengalami peningkatan. Untuk mempermudah penggambaran deskripsi hasil, berikut ini digambarkan grafik perolehan hasil data pretest dan post-test sebagai berikut : Gambar 2 Grafik Skor Rata-rata (Mean) Pemahaman Kepribadian Siswa Berdasarkan tabel frekuensi distribusi tingkat pemahaman kepribadian siswa berdasarkan kepribadian karier Holland sebelum dan sesudah perlakuan, terdapat dua kategori data terdiri atas kategori pofitif dan kategori rendah. Untuk mempermudah melihat hasilnya maka digambarkan seperti grafik di bawah ini sebagai berikut: Gambar 3 Frekuensi Distribusi Sebelum dan Sesudah Perlakuan Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat hasil data di atas mengalami perubahan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Pada kategori Tinggi diketahui terdapat peningkatan persentase yaitu pada pre-test sebesar 56,67% dan pada post-test sebesar 63,33%.

Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... 29 Artinya pada kategori Tinggi mengalami peningkatan sebesar 6,66% setelah diberikan perlakuan. Siswa yang ada pada kategori Tinggi dapat menerima materi dengan baik selama proses pemberian perlakuan. Sedangkan pada kategori rendah hasil data diketahui terjadi penurunan persentase dari 43,33% menjadi 36,67%. Artinya terdapat penurunan sebesar 6,66% pada siswa yang berada di kategori ini, berarti siswa pada kategori ini menjadi lebih sedikit setelah mendapatkan perlakuan. Berdasarkan analisis hasil data skor rata-rata (mean) dan frekuensi distribusi sebelum dan sesudah perlakuan, terlihat adanya perubahan yang menunjukkan bahwa metode problem solving berpengaruh terhadap pemahaman kepribadian siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil data frekuensi distribusi yang menunjukkan bahwa pada kategori tinggi mengalami peningkatan sementara pada kategori rendah mengalami penurunan. Pada grafik skor rata-rata (mean) juga terdapat perubahan skor rata-rata (mean) antara sebelum dan sesudah perlakuan. Skor rata-rata (mean) mengalami peningkatan sebesar 8,83 dari 183 (pre-test) menjadi 191,83 (post-test). Hasil tersebut diperkuat oleh peningkatan skor masing-masing siswa sebelum dan sesudah perlakuan pada tes pemahaman kepribadian siswa berdasarkan kepribadian karier Holland (terlampir). Penurunan dan peningkatan skor dikarenakan skor sebagai standar pada masing-masing kategori meningkat. Pada hasil penelitian ini terdapat perubahan peningkatan yang dapat dilihat pada skor masing-masing siswa dan skor rata-rata (mean) pada tes sebelum dan sesudah perlakuan (terlampir). Adanya peningkatan hasil perolehan data sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dapat dikatakan bahwa metode problem solving dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran dalam pemberian layanan informasi maupun bimbingan untuk meningkatkan pemahaman kepribadian siswa yang baik menyangkut diri, kepribadian, karier, dan hubungan antara kepribadian seseorang terhadap penentuan karier di masa depan. Metode problem solving dapat membantu penyampaian informasi dan melatih siswa untuk berpikir lebih kritis, serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini dapat mempermudah guru bimbingan dan konseling dalam menyampaikan informasi sehingga mudah dimengerti oleh siswa serta melibatkan siswa secara langsung dan aktif dalam kegiatan belajar. Penggunaan metode problem solving selama dilaksanakannya layanan bimbingan klasikal tidak berdiri sendiri. Penggunaan metode lain diperlukan untuk menunjang pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik. Metode yang digunakan untuk mendukung problem solving terdiri dari metode ceramah, penugasan, diskusi kelompok, dan tanya jawab serta menggunakan media bermain agar siswa tidak merasa jenuh selama proses pembelajaran berlangsung. Penerapan metode problem solving dilaksanakan dengan cara siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang sudah disediakan oleh peneliti diantaranya latihan menceritakan tentang diri siswa dalam bentuk narasi. Siswa diminta menjelaskan tentang dirinya yang meliputi, kekurangan dan kelebihan diri, potensi, bakat, minat, dan perencanaan karier mereka ke depan sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Siswa diarahkan untuk lebih memahami dirinya dengan berdasarkan pada teori kepribadian karier Holland. Siswa diharapkan dapat memahami dan memaknai kepribadian mereka agar lebih terarah untuk pemilihan pekerjaan dan karier di masa depan. Hal ini membuka wawasan mereka untuk mempersiapkan perencanaan karier mereka ke depan agar siswa mampu mengambil keputusan dalam memecahkan masalah. Pengambilan keputusan (decision making) pada metode problem solving merupakan hal yang sangat penting untuk memecahkan masalah. Pengambilan keputusan (decision making) dalam metode problem solving merupakan proses memilih atau menentukan cara dalam menyelesaikan masalah. Siswa dilatih agar mampu menganalisis suatu masalah sebelum mengambil keputusan (decision making). Siswa belajar mengindentifikasi masalah dan memilih alternatif cara yang tepat untuk memecahkan masalah dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinankemungkinan yang akan terjadi. Setelah siswa memilih alternatif yang tepat, kemudian siswa melakukan evaluasi hasilnya.

30 Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... Metode problem solving dilaksanakan setelah penyampaian materi-materi oleh peneliti. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama pelaksanaan metode problem solving siswa berpartisipasi aktif selama mengikuti kegiatan bimbingan klasikal. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi siswa dalam berdiskusi kelompok dalam memecahkan kasus. Setiap siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap kelompok yang tampil dan terjadi diskusi yang kooperatif. Setiap siswa diwajibkan mengisi lembar latihan soal yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pertanyaanpertanyaan yang harus diisi tidak bernilai benar atau salah karena latihan soal ini bertujuan melatih siswa untuk mengeluarkan pendapatnya. Siswa juga terlihat serius selama mengerjakan latihan narasi dengan menceritakan tentang diri siswa dalam bentuk narasi. Siswa diberikan kebebasan dalam menceritakan dirinya dalam merencanakan kariernya ke depan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 orang siswa yang merupakan remaja berusia sekitar 14-17 tahun. Pada usia ini siswa belum memiliki perencaan karier yang matang. Oleh karena itu, penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami kepribadian siswa dan mengarahkan kariernya ke depan. Dengan adanya pengaruh metode problem solving terhdap pemahaman kepribadian pada siswa diharapkan dapat membantu siswa dalam mencapai tugas perkembangannya. Referensi Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet.13 Ed.VI, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Duane Brown & Associates, Career choice and development, Ed. 4th, Jossey-bass a wiley company, 2002. Riduwan, Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Cet.8, Bandung : Alfabeta, 2010. Sharf, Richard S, Applying Career, Development Theory and counseling, Brooks Cole Publishing Company, 1992. Sukardi, Dewa Ketut. Psikologi Pemilihan Karier. Jakarta: Rineka Cipta. 1993 Sukardi, Dewa Ketut, Bimbingan Karir Di Sekolah-Sekolah, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Eds. Rev., Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa metode problem solving menunjukkan adanya pengaruh terhadap pemahaman kepribadian siswa kelas X untuk keputusan karier di SMK Tunas Harapan. Perubahan skor rata-rata (mean) terjadi perubahan. Pada kategori Tinggi ini terjadi peningkatan sebesar 6,66%, artinya siswa yang memiliki pemahaman Kepribadian yang baik (Tinggi) meningkat. Pada kategori rendah terjadi penurunan sebesar 6,66%, artinya siswa pada kategori ini semakin sedikit. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penggunaan metode problem solving memiliki pengaruh yang Tinggi terhadap pemahaman kepribadian siswa SMK Tunas Harapan Jakarta.