Kayu bundar daun jarum Bagian 2: Cara uji

dokumen-dokumen yang mirip
Kayu bundar jenis jati Bagian 2: Cara uji

Kayu bundar daun jarum Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Kayu gergajian Bagian 2: Pengukuran dimensi

Kayu gergajian daun jarum Bagian 2: Cara uji

Kayu gergajian jenis jati Cara uji

Kayu gergajian jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Kayu bundar daun lebar Bagian 2: Cara uji

Kayu bundar Bagian 1: Istilah dan definisi

Kayu gergajian daun lebar Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Kayu gergajian Bagian 1: Istilah dan definisi

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Kayu gergajian daun lebar Bagian 2: Cara uji

Kayu bundar jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Kayu bundar Bagian 2: Pengukuran dan tabel isi

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

Kayu lapis Istilah dan definisi

Kertas Cara uji ketahanan sobek Metode Elmendorf

Tuna loin segar Bagian 2: Persyaratan bahan baku

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

Kulit masohi SNI 7941:2013

Bambu lamina penggunaan umum

LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan yang Digunakan. 1. Beaker Glass 2. Blender. 3. Micrometer 4. Wadah

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

Uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap organisme perusak kayu

Telur ayam konsumsi SNI 3926:2008

Bibit niaga (final stock) itik Alabio dara

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Kertas dan karton - Cara uji kilap Sudut 75 derajat (75 )

SNI Standar Nasional Indonesia

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi

SNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

.:::: Powered By Ludarubma ::::. KAYU CENDANA

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Spesifikasi aspal cair tipe penguapan sedang

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Kayu lapis untuk kapal dan perahu

Bibit niaga (final stock) itik Mojosari meri umur sehari

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi

Mutu karkas dan daging ayam

Bibit niaga (final stock) itik Alabio meri umur sehari

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

Bibit niaga (final stock) itik Mojosari dara

Kertas dan karton - Cara uji kekasaran Bagian 1: Metode Bendtsen

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

ANALISIS MUTU KAYU BENTUKAN (MOULDING) JATI (Tectona grandis L.f.) PADA INDUSTRI MOULDING DI KOTA KENDARI, SULAWESI TENGGARA

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Tata cara pengukuran pola aliran pada model fisik

Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam

Baja tulangan beton hasil canai panas Ulang

Baja lembaran lapis seng (Bj LS)

Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang

Semen portland komposit

Bibit induk (parent stock) itik Mojosari meri

Bibit induk (parent stock) itik Alabio meri

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

Biji kakao AMANDEMEN 1

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

Benih tebu SNI 7312:2008. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam

Kertas dan karton - Cara uji daya serap air- Metode Cobb

Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Spesifikasi komposter rumah tangga individual dan komunal

Semen beku Bagian 1: Sapi

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan

Pengemasan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) pada sarana angkutan udara

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

SNI 4230:2009. Standar Nasional Indonesia. Pepaya

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian.

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 11: Cara uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Semen beku Bagian 1: Sapi

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

SNI. Baja Tulang beton SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional BSN

Bibit sapi potong Bagian 7 : Sumba Ongole

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Spesifikasi kelas kekuatan kayu bangunan yang dipilah secara masinal

Bibit sapi Bali SNI 7355:2008

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Pakan konsentrat Bagian 5 : Ayam ras pedaging (broiler concentrate)

Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda

Produk kayu bundar Bagian 1: Kayu bundar jati

Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Induk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok

Spesifikasi kelas kekuatan kayu bangunan struktural yang dipilah masinal

Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja

Spesifikasi bukaan pemisah jalur

Cara uji berat jenis tanah

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Kayu bundar daun jarum Bagian 2: Cara uji ICS 79.040 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Cara uji... 1 Gambar 1 Cara menghitung cacat bekas sadapan... 2 Gambar 2 Cacat noda minyak... 2 Gambar 3 Cacat retak angin... 3 Gambar 4 Pengukuran jarak antar kelompok mata kayu... 3 i

Prakata Standar ini menggantikan SNI 01-5007.3-2000, Petunjuk teknis pengujian kayu bundar rimba; SNI 01-5007.10-2000, Seratus jenis kayu bundar rimba; SNI 01-5007.11-2001, Kayu bundar tusam; SNI 01-5007.15-2001, Kayu bundar agatis mengenai cara uji. Standar ini disusun karena adanya perkembangan teknologi di lapangan dan penyederhanaan jumlah standar yang ada. Dengan adanya standar ini, maka cara uji yang terdapat pada standar di atas sudah tidak berlaku lagi. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis (PT) 79-01 Hasil Hutan Kayu, telah dibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 17 Juli 2008 di Bogor. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 6 Pebruari 2009 sampai dengan 6 April 2009 dengan hasil akhir RASNI. ii

1 Ruang lingkup Kayu bundar daun jarum Bagian 2: Cara uji Standar ini menetapkan cara uji kayu bundar daun jarum. 2 Acuan normatif SNI 7533.1:2010, Kayu bundar Bagian 1: Istilah dan definisi. SNI 7534.2:2010, Kayu bundar daun lebar Bagian 2: Cara uji. SNI 7536.1:2010, Kayu bundar daun jarum Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan. 3 Istilah dan definisi Istilah dan definisi sesuai dengan SNI 7533.1:2010. 4 Cara uji 4.1 Penetapan jenis kayu Penetapan jenis kayu sesuai dengan SNI 7534.2:2010. 4.2 Penetapan mutu penampilan 4.2.1 Penetapan mutu berdasarkan persyaratan cacat 4.2.1.1 Prinsip Penetapan mutu kayu berdasarkan persyaratan cacat yang nampak. 4.2.1.2 Peralatan a) kapur tulis; b) meteran; c) alat ukur kedalaman cacat gerowong; d) penggaris. 4.2.1.3 Persiapan Kayu diletakkan sedemikian rupa untuk memudahkan pengamatan cacat. 4.2.1.4 Prosedur 4.2.1.4.1 Amati semua cacat yang terdapat pada kayu bundar baik terhadap cacat bentuk, cacat badan maupun cacat bontos, kemudian tentukan cacat terberat. 1 dari 3

4.2.1.4.2 Lakukan penilaian dengan cara mengamati keadaan dan penyebarannya, mengukur besarnya, serta menghitung jumlahnya, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Cara penilaian cacat adalah sebagai berikut: a) Bekas sadapan - Hitung jumlah bekas sadapan. - Ukur panjang bekas sadapan, kemudian dibandingkan dengan panjang kayu dan dinyatakan dalam persen. Apabila terdapat lebih dari 1 buah bekas sadapan, untuk ukuran panjang diambil yang terpanjang. p panjang bekas sadapan (%) = 100 P Keterangan gambar: p adalah panjang bekas sadapan P adalah panjang kayu jumlah bekas sadapan = 1 buah b) Noda minyak Gambar 1 Cara menghitung cacat bekas sadapan Lihat ada tidaknya noda pada bontos kayu bundar. Gambar 2 Cacat noda minyak c) Retak angin Lihat ada tidaknya retak angin pada seluruh badan kayu bundar. 2 dari 3

Retak angin Gambar 3 Cacat retak angin d) Mata kayu Diukur jarak antara kelompok mata kayu. Jarak Gambar 4 Pengukuran jarak antar kelompok mata kayu e) Penilaian cacat lainnya sesuai dengan SNI 7534.2:2010. 4.2.1.4.3 Tetapkan mutunya Mutu ditetapkan dengan melihat persyaratan mutu pada SNI 7536.1:2010. 4.2.1.5 Pernyataan hasil Penilaian dan perhitungan hasil dari tiap-tiap cacat sesuai dengan 4.2.1.4. 4.2.1.6 Laporan hasil Hasil dinyatakan dalam bentuk daftar. 4.2.2 Penetapan mutu berdasarkan persyaratan hasil Sesuai dengan SNI 7534.2:2010. 4.3 Penetapan mutu akhir Penetapan mutu akhir berdasarkan cacat terberat atau nilai konversi. 3 dari 3