LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan yang Digunakan. 1. Beaker Glass 2. Blender. 3. Micrometer 4. Wadah
|
|
- Handoko Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan yang Digunakan 1. Beaker Glass 2. Blender 3. Micrometer 4. Wadah 51
2 5. Cetakan Kertas 6. Neraca Digital 7. Digester 52
3 8. Tensile Strength Terster 9. Tearing Strength Tester 10. Kertas DLM : KP (100:0)% 11. Kertas DLM : KP (80:20)% 12. Kertas DLM : KP (60:40)% 13. Kertas DLM : KP (40:60)% 14. Kertas DLM : KP (20:80)% 15. Kertas DLM : KP (0:100)% 53
4 LAMPIRAN 2 Perhitungan 1. Menghitung Gramatur Kertas Daun Lidah Mertua dan Kulit Pisang Gramatur Kertas (gr/m 2 ) = a. Gramatur Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Massa kertas = 0,920 gr = 92 x 10-5 Kg Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m 2 Gramatur Kertas = = 92 gr/m 2 b. Gramatur Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Massa kertas = 0,662 gr = 66,2 x 10-5 Kg Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m 2 Gramatur Kertas = = 66,2 gr/m 2 c. Gramatur Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Massa kertas = 0,753 gr = 75,3 x 10-5 Kg Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m 54
5 Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m 2 Gramatur Kertas = = 75,3 gr/m 2 d. Gramatur Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Massa kertas = 0,508 gr = 50,8 x 10-5 Kg Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m 2 Gramatur Kertas = = 50,8 gr/m 2 e. Gramatur Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Massa kertas = 0,601 gr = 60,1 x 10-5 Kg Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m 2 Gramatur Kertas = = 60,1 gr/m 2 2. Menghitung Densitas Kertas Daun Lidah Mertua dan Kulit Pisang Densitas Kertas (gr/m 3 ) = a. Densitas Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang 55
6 Gramatur Kertas = 92,0 gr/m 2 Tebal Kertas = 0,35 mm = 35 x 10-5 m Densitas Kertas = = 2,628 x 10 5 gr/m 3 = 262, gr/m 3 b. Densitas Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 66,2 gr/m 2 Tebal Kertas = 0,30 mm = 30 x 10-5 m Densitas Kertas = = 2,206 x 10 5 gr/m 3 = 220,6 x 10 3 gr/m 3 c. Densitas Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 75,3 gr/m 2 Tebal Kertas = 0,27 mm = 27 x 10-5 m Densitas Kertas = = 2,788 x 10 5 gr/m 3 = 278,8 x 10 3 gr/m 3 d. Densitas Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 50,8 gr/m 2 Tebal Kertas = 0,25 mm = 25 x 10-5 m Densitas Kertas = = 2,032 x 10 5 gr/m 3 = 203,2 x 10 3 gr/m 3 e. Densitas Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 60,1 gr/m 2 Tebal Kertas = 0,10 mm = 10 x 10-5 m = 10-4 m 56
7 Densitas Kertas = = 601 x 10 3 gr/m 3 3. Menghitung Indeks Tarik Kertas Daun Lidah Mertua dan Kulit Pisang Indeks Tarik (Nm/gr) = a. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 92,0 gr/m 2 Ketahanan Tarik = 0,67 kn/m = 0,67 x 10 3 N/m Indeks Tarik Kertas = = 7,28 Nm/gr b. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 66,2 gr/m 2 Ketahanan Tarik = 0,78 kn/m = 0,78 x 10 3 N/m Indeks Tarik Kertas = = 11,78 Nm/gr c. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 75,3 gr/m 2 Ketahanan Tarik = 0,73 kn/m = 0,73 x 10 3 N/m Indeks Tarik Kertas = = 9,69 Nm/gr 57
8 d. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 50,8 gr/m 2 Ketahanan Tarik = 0,59 kn/m = 0,59 x 10 3 N/m Indeks Tarik Kertas = = 11,61 Nm/gr e. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 60,1 gr/m 2 Ketahanan Tarik = 0,85 kn/m = 0,85 x 10 3 N/m Indeks Tarik Kertas = = 14,14 Nm/gr 4. Menghitung Indeks Sobek Kerta Daun Lidah Mertua dan Kulit Pisang Indeks Sobek (mn) = a. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 92,0 gr/m 2 Ketahanan Sobek = 1331,16 mn = 1331,16 x 10-3 N Indeks Sobek Kertas = = 0, Nm 2 /gr b. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang 58
9 Gramatur Kertas = 66,2 gr/m 2 Ketahanan Sobek = 1073,96 mn = 1073,96 x 10-3 N Indeks Sobek Kertas = = 0, Nm 2 /gr c. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 75,3 gr/m 2 Ketahanan Sobek = 715,36 mn = 715,36 x 10-3 N Indeks Sobek Kertas = = 0, Nm 2 /gr d. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 50,8 gr/m 2 Ketahanan Sobek = 578,93 mn = 578,93 x 10-3 N Indeks Sobek Kertas = = 0, Nm 2 /gr e. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua dan Pulp Kulit Pisang Gramatur Kertas = 60,1 gr/m 2 Ketahanan Sobek = 894,20 mn = 894,20 x 10-3 N Indeks Sobek Kertas = = 0, Nm 2 /gr 59
10 SNI 0436:2009 Standar Nasional Indonesia Kertas Cara uji ketahanan sobek Metode Elmendorf ICS Badan Standardisasi Nasional 60
11 61
12 SNI 0436:2009 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup Acuan normatif Istilah dan definisi Simbol dan singkatan Pengambilan contoh Cara uji... 2 Bibliografi... 5 i 62
13 SNI 0436:2009 Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Kertas - Cara uji ketahanan sobek - Metode Elmendorf merupakan revisi dari SNI Standar ini, perlu direvisi pada substansi untuk menyesuaikan dengan standar ISO dan TAPPI yang diacu dan adanya kemajuan teknologi pada industri kertas. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Perumus SNI 85, Teknologi Kertas dan telah dibahas dalam rapat konsensus lingkup Panitia Teknis pada 23 Juli 2007 di Jakarta yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah, produsen, konsumen, tenaga ahli, Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia dan institusi terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada tanggal 5 Mei 2008 s.d 5 Agustus 2008 dan langsung disetujui menjadi Rancangan Akhir SNI (RASNI) untuk ditetapkan menjadi SNI. ii 63
14 SNI 0436:2009 Kertas - Cara uji ketahanan sobek - Metode Elmendorf 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan cara uji ketahanan sobek lembaran kertas menurut metode Elmendorf. Standar ini tidak berlaku untuk karton gelombang, tapi dapat untuk komponenkomponennya. Standar ini tidak berlaku untuk menentukan ketahanan sobek silang mesin lembaran kertas atau karton yang highly directional. 2 Acuan normatif Untuk acuan tidak bertanggal, sebaiknya digunakan dokumen normatif edisi terakhir. SNI 0402, Kertas, karton dan pulp - Kondisi ruang dan pengkondisian lembaran untuk pengujian. SNI 1764, Kertas dan karton - Cara pengambilan contoh. 3 Istilah dan definisi 3.1 ketahanan sobek gaya dalam milinewton (mn) yang diperlukan untuk menyobek kertas pada kondisi standar 3.2 indeks sobek ketahanan sobek kertas dalam milinewton dibagi dengan gramatur kertas dalam gram per meter persegi 3.3 highly directional arah sobek yang menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek 3.4 kondisi standar 0 0 kondisi ruang pengujian lembaran pulp, kertas dan karton dengan suhu 23 C ± 1 C dan RH 50 % ± 2 % CATATAN Apabila kondisi ruang seperti diatas tidak dapat atau sulit dicapai, maka diperkenankan 0 0 menggunakan kondisi ruang pengujian dengan suhu 27 C ± 1 C dan RH 65 % ± 2 %. 3.5 kelembaban relatif (RH) perbandingan antara kandungan uap air dalam udara pada suhu dan tekanan tertentu dengan kandungan uap air jenuh pada suhu dan tekanan tertentu, dinyatakan dalam persen 1 dari 5 64
15 SNI 0436: Simbol dan singkatan 4.1 RH adalah relative humidity (kelembaban relatif ) 5 Pengambilan contoh Contoh kertas diambil sesuai dengan SNI Cara uji 6.1 Prinsip uji Setumpuk lembaran contoh uji, yang sudah mengalami penyobekan awal kemudian disobek menggunakan pendulum pada jarak tertentu. Gaya sobek yang ditimbulkan oleh pendulum bergerak dalam bidang yang tegak lurus terhadap bidang contoh uji. Usaha untuk menyobek contoh uji diindikasikan dengan hilangnya energi potensial dari pendulum. Gaya sobek rata-rata adalah usaha dibagi jarak total, diindikasikan oleh skala pendulum atau tampilan digital. Ketahanan sobek ditentukan dari rata-rata gaya sobek dan jumlah lembaran. 6.2 Peralatan Alat uji ketahanan sobek metode Elmendorf dengan perlengkapan sebagai berikut. a) Alat penjepit yang terdiri dari sebuah penjepit statis dan sebuah penjepit yang dapat bergerak bersama sektor pendulum. b) Sektor pendulum dengan kapasitas 2000 mn, 4000 mn, 8000 mn, mn, mn, mn (200 gf, 400 gf, 800 gf,1600 gf, 3200 gf, 6400 gf). c) Alat penahan sektor pendulum. d) Jarum penunjuk dan skala. e) Pisau. Keterangan gambar: A Pendulum B Jarum penunjuk C Penahan pendulum (stopper) D Penahan pendulum yang dapat diatur E Kaitan pendulum F Skala G Pisau H Penjepit statis I Penjepit pada pendulum Gambar 1 - Alat uji ketahanan sobek metode Elmendorf 2 dari 5 65
16 SNI 0436: Pemotong contoh uji 6.3 Persiapan contoh uji a) Simpan contoh uji pada kondisi ruang pengujian sesuai dengan SNI b) Siapkan 40 lembar contoh uji berbentuk empat persegipanjang dengan ukuran antara 50 mm ± 2 mm dan 76 mm ± 2 mm, masing-masing untuk arah mesin dan silang mesin. CATATAN Ukuran contoh uji tergantung dari disain penjepit yang digunakan. Dimensi lebar dan panjang contoh uji adalah 50 mm x 63 mm, 50 mm x 65 mm atau 63 mm x 76 mm. 6.4 Prosedur a) Pastikan alat uji sudah terkalibrasi. b) Siapkan sektor pendulum pada kedudukan awal dan jarum penunjuk pada titik nol. c) Pasang 4 lembar contoh uji pada alat penjepit dengan posisi vertikal searah lebar contoh uji. d) Lakukan penyobekan awal dengan mempergunakan pisau yang tersedia pada alat uji hingga jarak sobek yang tersisa 43,0 mm 0,5 mm. e) Tekan alat penahan sektor pendulum sedemikian rupa sehingga pendulum mengayun bebas. f) Tahan pendulum setelah sobekan menyeluruh dan kembalikan pada kedudukan awal tanpa mengganggu kedudukan jarum penunjuk. g) Catat angka pada skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Bila arah sobekan menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek, hasil uji dibatalkan dan pengujian diulang. Bila yang demikian terjadi lebih dari sepertiga jumlah pengukuran maka hasil uji sobek untuk silang mesin tidak berlaku. h) Lakukan pengujian 10 kali dengan contoh uji yang sama masing-masing untuk arah mesin dan silang mesin. CATATAN Lakukan pengujian seperti prosedur di atas, hingga pembacaan berada antara 20% sampai 80% dari pembacaan skala penuh. Apabila pembacaan lebih besar dari 80% maka kapasitas sektor pendulum diganti dengan yang lebih besar, demikian juga untuk pembacaan lebih kecil dari 20% kapasitas sektor pendulum diganti dengan yang lebih kecil. 6.5 Pernyataan hasil Ketahanan sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut. X = F x p n dengan pengertian: X adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mn); F adalah pembacaan skala rata-rata, dinyatakan dalam milinewton (mn); n adalah jumlah lembar contoh uji; p adalah faktor pendulum (biasanya 2, 4, 8, 16, 32, 64). 3 dari 5 66
17 SNI 0436: Indek sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut. Y = X gramatur (g/m 2 ) dengan pengertian: 2 Y adalah indek sobek dinyatakan dalam milinewton meterpersegi per gram (mn m /g), X adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mn). 6.6 Laporan hasil uji Pada laporan dicatat: a) Ketahanan sobek untuk arah mesin dan silang mesin. b) Gramatur contoh uji. 4 dari 5 67
18 SNI 0436:2009 Bibliografi ISO 1974:1990(E), Paper Determination of tearing resistance (Elmendorf method). Technical Association for the Pulp and Paper Industry (TAPPI) 414 om - 04, Internal tearing resistance of paper (Elmendorf - type method). 5 dari 5 68
19 69
20 70
21 BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta Telp: ; Faks: ; bsn@bsn.or.id 71
Kertas Cara uji ketahanan sobek Metode Elmendorf
Standar Nasional Indonesia Kertas Cara uji ketahanan sobek Metode Elmendorf ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciKertas dan karton - Cara uji daya serap air- Metode Cobb
Standar Nasional Indonesia Kertas dan karton - Cara uji daya serap air- Metode Cobb ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciKertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C
Standar Nasional Indonesia Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C ICS 85.040, 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciSNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Kertas tisu toilet ICS 85.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1
Lebih terperinciSNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Kertas koran ICS 85.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Simbol
Lebih terperinciSNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Karton dupleks ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Simbol
Lebih terperinciKertas dan karton - Cara uji kilap Sudut 75 derajat (75 )
Standar Nasional Indonesia Kertas dan karton - Cara uji kilap Sudut 75 derajat (75 ) ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciKertas dan karton - Cara uji kekasaran Bagian 1: Metode Bendtsen
Standar Nasional Indonesia Kertas dan karton - Cara uji kekasaran Bagian 1: Metode Bendtsen ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciPengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat
SNI 7585:2010 Standar Nasional Indonesia Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional SNI 7585:2010 Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciKayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan
SNI 7537.3:2011 Standar Nasional Indonesia Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan ICS 79.040.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan
Lebih terperinciPengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara
SNI 7586:2010 Standar Nasional Indonesia Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional SNI 7586:2010 Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciSpesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman ICS 91.060.40 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...
Lebih terperinciBaja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)
Standar Nasional Indonesia Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P) ICS 77.140.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciBaja lembaran lapis seng (Bj LS)
Standar Nasional Indonesia Baja lembaran lapis seng (Bj LS) ICS 77.14.5 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciBaja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium seng (Bj.L AS)
Standar Nasional Indonesia Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium seng (Bj.L AS) ICS 77.140.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciMulai. Pembersihan batang pisang. Pencacahan batang pisang. Penimbangan. pemasakan serat batang pisang. Penambahan NaOH 10%
27 Lampiran 1. Flow Chart Prosedur Penelitian Mulai Pembersihan batang pisang Sampah kertas 0%, 10%, 20%, 30%, 40% 50% dari massa seluruh bahan baku Perendaman 15 menit dan dihancurkan Pencacahan batang
Lebih terperinciKayu gergajian Bagian 2: Pengukuran dimensi
Standar Nasional Indonesia Kayu gergajian Bagian 2: Pengukuran dimensi ICS 79.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciKayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan
Standar Nasional Indonesia Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan ICS 79.040.20 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinciBenih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)
SNI 01-7158-2006 Standar Nasional Indonesia Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah
Lebih terperinciPupuk amonium klorida
Standar Nasional Indonesia Pupuk amonium klorida ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1
Lebih terperinciBenih panili (Vanilla planifolia Andrews)
Standar Nasional Indonesia Benih panili (Vanilla planifolia Andrews) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3
Lebih terperinciCara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles
Standar Nasional Indonesia Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciKayu lapis Istilah dan definisi
Standar Nasional Indonesia Kayu lapis Istilah dan definisi (ISO 2074:2007, IDT) ICS 79.060.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Jenis kayu lapis...
Lebih terperinciBenih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
Standar Nasional Indonesia SNI 6140:2009 Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional SNI 6140:2009 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciKayu gergajian daun jarum Bagian 2: Cara uji
Standar Nasional Indonesia Kayu gergajian daun jarum Bagian 2: Cara uji ICS 79.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar
Lebih terperinciMetode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)
Standar Nasional Indonesia SNI ASTM D6934:2012 Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D 6934 04, IDT) ICS 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Kecap kedelai ICS 67.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Pendahuluan...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Klasifikasi... 1 5 Syarat
Lebih terperinciPupuk kalium klorida
Standar Nasional Indonesia Pupuk kalium klorida ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1
Lebih terperinciTelur ayam konsumsi SNI 3926:2008
Standar Nasional Indonesia Telur ayam konsumsi ICS 67.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1
Lebih terperinciPulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason
Standar Nasional Indonesia ICS 85.040 Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciBibit induk (parent stock) itik Mojosari meri
Standar Nasional Indonesia Bibit induk (parent stock) itik Mojosari meri ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciBaja tulangan beton hasil canai panas Ulang
Standar Nasional Indonesia Baja tulangan beton hasil canai panas Ulang ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang Lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciPupuk amonium sulfat
Standar Nasional Indonesia Pupuk amonium sulfat ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Prakata... i Daftar isi... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Gambir. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Gambir ICS 67.220.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Syarat mutu... 1 5 Pengambilan contoh...
Lebih terperinciBibit induk (parent stock) itik Alabio meri
SNI 7557:2009 Standar Nasional Indonesia Bibit induk (parent stock) itik Alabio meri ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional SNI 7557:2009 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii
Lebih terperinciCara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan
Standar Nasional Indonesia ICS 93.010 Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi
Lebih terperinciKayu bundar daun jarum Bagian 2: Cara uji
Standar Nasional Indonesia Kayu bundar daun jarum Bagian 2: Cara uji ICS 79.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciBatang uji tarik untuk bahan logam
Standar Nasional Indonesia Batang uji tarik untuk bahan logam ICS 77.040.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... 1 Pendahuluan...ii 1 Ruang Iingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4
Lebih terperinciMetoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja
Standar Nasional Indonesia Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja ICS 13.140 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciCara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar
Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar ICS 91.100.15; 91.010.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciTusuk-kontak dan kotak-kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Bagian 1-1: Persyaratan umum Bentuk dan Ukuran
Standar Nasional Indonesia Tusuk-kontak dan kotak-kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Bagian 1-1: Persyaratan umum Bentuk dan Ukuran ICS 29.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi
Lebih terperinciProduksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang
Standar Nasional Indonesia Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang ICS 65.120 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang
Lebih terperinciCara uji slump beton SNI 1972:2008
Standar Nasional Indonesia Cara uji slump beton ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciSNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian.
Standar Nasional Indonesia Jeruk keprok ICS 67.080.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Ketentuan
Lebih terperinciMetode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)
Standar Nasional Indonesia ICS 93.080.20 Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D 6930-04, MOD.) Badan Standardisasi Nasional SNI 6828:2012 BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciInduk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok
Standar Nasional Indonesia SNI 6138:2009 Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional SNI 6138:2009 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciPulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma
Standar Nasional Indonesia Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma ICS 85.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3
Lebih terperinciPupuk urea amonium fosfat
Standar Nasional Indonesia Pupuk urea amonium fosfat b. ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciIkan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam
Standar Nasional Indonesia Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1
Lebih terperinciMetode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat
Standar Nasional Indonesia SNI 4137:2012 Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta
Lebih terperinciSNI 4230:2009. Standar Nasional Indonesia. Pepaya
Standar Nasional Indonesia Pepaya ICS 67.080.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Ketentuan mengenai
Lebih terperinciMetoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan
Standar Nasional Indonesia Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan ICS 13.040.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar Isi...i Prakata... ii Pendahuluan...iii
Lebih terperinciBenih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)
Standar Nasional Indonesia Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciSNI IEC 60969:2008. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 31-01 Elektronika Untuk Keperluan Rumah Tangga
Standar Nasional Indonesia Lampu swa-balast untuk pelayanan pencahayaan umum Persyaratan unjuk kerja (IEC 60969 Edition 1.2 (2001), Self-ballasted lamps for general lighting services - Performance requirements,
Lebih terperinciMetode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian
Standar Nasional Indonesia SNI 1975:2012 Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian ICS 13.080.20; 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta
Lebih terperinciCara uji geser langsung batu
Standar Nasional Indonesia Cara uji geser langsung batu ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen
Lebih terperinciTegangan standar SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Tegangan standar ICS 29.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi SNI 04-0227-2003 Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang Iingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Tabel tegangan
Lebih terperinciPemanfaat tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Label tanda hemat energi
Standar Nasional Indonesia Pemanfaat tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Label tanda hemat energi ICS 13.020.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...
Lebih terperinciPupuk kalium sulfat SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk kalium sulfat ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4
Lebih terperinciMetode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron
Standar Nasional Indonesia ICS 93.080.20 SNI 3643:2012 Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciAnalisis kadar abu contoh batubara
Standar Nasional Indonesia Analisis kadar abu contoh batubara ICS 19.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciTata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A ICS 93.010 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinciCara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium
Standar Nasional Indonesia Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciBambu lamina penggunaan umum
Standar Nasional Indonesia Bambu lamina penggunaan umum ICS 79.060.01 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding
Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding ICS 91.080.30 Badan Standardisasi Nasional BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Mete gelondong. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Mete gelondong ICS 67.080.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Pendahuluan...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Istilah... 1 5 Penggolongan...
Lebih terperinciKabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 4: Kabel berselubung untuk perkawatan magun
Standar Nasional Indonesia Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 4: Kabel berselubung untuk perkawatan magun ICS 29.060.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi
Lebih terperinciMetode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)
Standar Nasional Indonesia ICS 93.080.20 Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D 6935 04, IDT) Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin,
Lebih terperinciPupuk SP-36 SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk SP-36 ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Syarat
Lebih terperinciBibit induk (parent stock) itik Alabio muda
Standar Nasional Indonesia Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah
Lebih terperinciTata cara pengambilan contoh uji beton segar
Standar Nasional Indonesia Tata cara pengambilan contoh uji beton segar ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan
Lebih terperinciKaramba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut
Standar Nasional Indonesia Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah
Lebih terperinciCV. ARMOYO KREASI MANDIRI. KATALOG AL AT UJI KUALITAS KEMASAN Edy Sucipto / (Telp & SMS)
CV. ARMOYO KREASI MANDIRI KATALOG AL AT UJI KUALITAS KEMASAN Edy Sucipto 085289616255 / 083805110880 (Telp & SMS) edy@armoyo.id sales@alatuji.id Dalam industri barang konsumsi, kualitas kemasan sangat
Lebih terperinciPerpustakaan khusus instansi pemerintah
Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3
Lebih terperinciPulp - Cara uji bilangan kappa
Standar Nasional Indonesia Pulp - Cara uji bilangan kappa ICS 85.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciSemen beku Bagian 1: Sapi
Standar Nasional Indonesia Semen beku Bagian 1: Sapi ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Sari buah tomat ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang Iigkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Syarat mutu...2 5 Pengambilan
Lebih terperinciCara uji daktilitas aspal
Standar Nasional Indonesia Cara uji daktilitas aspal ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi
Lebih terperinciKayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification
SNI ISO 1096:2010 Standar Nasional Indonesia Kayu lapis - Klasifikasi Plywood - Classification (ISO 1096:1999,IDT) Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 79-01 Hasil Hutan Kayu ICS 79.060 Badan
Lebih terperinciPenilaian beban kerja berdasarkan tingkat kebutuhan kalori menurut pengeluaran energi
SNI 7269:2009 Standar Nasional Indonesia Penilaian beban kerja berdasarkan tingkat kebutuhan kalori menurut pengeluaran energi ICS 13.100 Badan Standardisasi Nasional SNI 7269:2009 Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011
Standar Nasional Indonesia ICS 13.060.50 Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciKulit masohi SNI 7941:2013
Standar Nasional Indonesia ICS 65.020.99 Kulit masohi Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini
Lebih terperinciMetode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar
Standar Nasional Indonesia ICS 91.100.30 SNI 7619:2012 Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciBenih tebu SNI 7312:2008. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Standar Nasional Indonesia Benih tebu ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Persyaratan mutu bibit... 3 4
Lebih terperinciPeranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin
SNI IEC 60335-2-80:2009 Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin (IEC 60335-2-80 (2005-11), IDT) ICS 13.120 Badan
Lebih terperinciRegulator tekanan rendah untuk tabung baja LPG
Standar Nasional Indonesia Regulator tekanan rendah untuk tabung baja LPG ICS 23.020.99 Badan Standardisasi Nasional Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI), Regulator tekanan rendah untuk tabung baja
Lebih terperinciPupuk tripel super fosfat plus-zn
Standar Nasional Indonesia Pupuk tripel super fosfat plus-zn ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciCara uji kadar air total agregat dengan pengeringan
Standar Nasional Indonesia Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Indonesia serta Amerika. Pisang merupakan salah satu buah tropik yang
TINJAUAN PUSTAKA Pisang (Musa paradisiaca) Pisang (Musa paradisiaca) berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Itali, Indonesia serta Amerika. Pisang merupakan salah satu buah tropik yang mempunyai nilai
Lebih terperinciCara uji sifat tahan lekang batu
Standar Nasional Indonesia Cara uji sifat tahan lekang batu ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciKawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )
Standar Nasional Indonesia Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP ) ICS 77.140.65 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau
Lebih terperinciCara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan
Standar Nasional Indonesia ICS 91.100.30 Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan
Lebih terperinci