PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS V SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN Pkn MENGGUNAKAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW KELAS V SD

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK WORD SQUARE DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK TALKING STICK DI KELAS V SD

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh. FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK COURSE REVIEW HORAY DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 71 PONTIANAK BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

SKRIPSI. Oleh : JULIANA WIDYOWATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK TEBAK KATA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN COURSE REVIEW HORAY DI MIN PONTIANAK TENGGARA ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Isra Fitriani. Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (JURNAL) Oleh INDAH SURIYANA SYAIFUDDIN LATIF SUGIMAN

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY ARTIKEL PENELITIAN OLEH ARIE TIYAWARMAN F

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

PENGGUNAAN MODEL WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 SIDOGEDE

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI KELAS IV

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi) Oleh LITA YULIANTI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh ISNAINI FITRAH SARI SULISTIASIH A. SUDIRMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Model Snowball Throwing Di Kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SUMARNI NIM.

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh NUR RAFIANA A. SUDIRMAN SISWANTORO

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh RIA SYAFARINA NIM F37011001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN RIA SYAFARINA NIM F37011001 Disetujui, Pembimbing I Pembimbing II Drs. H. Suhardi Marli, M.Pd NIP 195507261986011001 Dra. Hj. Siti Djuzairoh NIP 195112311980112001 Mengetahui, Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan Dasar Dr. H. Martono, M.Pd. Drs. H. Maridjo Abdul Hasjmy, M.Si. NIP. 19680316 199403 1 014 NIP. 19510128 197603 1 001

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS V SD Ria Syafarina, Suhardi Marli, Siti Djuzairoh PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak email: riasyafarina@gmail.com Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan Model Kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) di kelas V SDN 29 Pontianak Kota?. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa dengan model kooperatif tipe team assisted individualization (TAI). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, bentuk penelitian yaitu penelitian tindakan kelas, sifat penelitian kolaboratif. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Hasil penelitian yang diperoleh aktivitas siswa dari siklus 1 yaitu 68,52%, siklus 2 yaitu 83,66%, dan siklus 3 yaitu 85,80%. Hasil belajar siswa dari siklus 1 yaitu 74,61, siklus 2 yaitu 83,66, dan siklus 3 yaitu 93,91. Dengan dilaksanakannya model kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) terlihat aktivitas siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Kata kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI), IPS Abstract: The research problem is how is the increasing of students activity in learning and result student achievement social science material in the fifth grade of SDN 24 City Pontianak by using Team Assisted Individualization technique?. The research purpose is to describe the increasing of students learning activity and student achievement by using Team Assisted Individualization technique. Method of this research is descriptive, by using classroom action research, collaborative. This research is alone three circles. Research result is students activity of the first is 68,52%, the second circle is 83,66% and the three circles is 85,80%. Student achievement of the first circle is 74,61, the second circle is 83,66 and the three circles is 93,91. By conducting cooperative model Team Assisted Individualization technique, it seems that students activity and Student achievement increased. Keywords: Activity, Student Achievement, Cooperative Team Assisted Individualization (TAI), IPS

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No. 20 tahun 2003 Pasal 1 Bab 1). Dari Konsep itu jelas bahwa hakikat pendidikan adalah mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang sangat dibutuhkan sesuai tuntunan zaman agar mampu mengakses peran mereka di masa yang akan datang. Dalam keadaan ini pendidikan hendaknya dapat memberikan kekuatan, membekali strategi dan cara agar siswa mampu memahami dunia sekitarnya dan mampu mengembangkan talenta digejolak kehidupan masyarakat. Setiap satuan pendidikan memiliki kurikulum yang harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, yang telah ditetapkan dalam Undang undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Oemar Hamalik (2009:24) berpendapat Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran di berbagai mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran tersebut adalah Bidang Studi Ilmu Pengetahuan sosial. Berdasarkan kenyataan di kelas VA Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Kota terlihat aktivitas siswa rendah, siswa tidak mau bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan guru, siswa banyak mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, siswa lebih senang bermain didalam kelas, siswa tidak mendengarkan penjelasan guru, siswa jarang melakukan kegiatan diskusi dan siswa tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan latihan. Ada beberapa hal yang menjadi dampak negatif pada peningkatan nilai siswa yaitu ketidaktepatan pemilihan cara atau model pembelajaran oleh guru serta media yang tersedia di sekolah masih sangat terbatas. Menurut Sardiman A.M. (2012:96), dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas adalah prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi Menurut Mukhtar dan Iskandar (2010:128), aktivitas merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi pembelajaran baik secara fisik maupun secara mental aktif. Jadi tidak ada gunanya guru melakukan kegiatan interaksi pembelajaran kalau siswa hanya pasif saja, sebab siswalah yang belajar maka siswalah yang harus melakukannya. Belajar Menurut Abdillah dalam Aunurrahman (2013:35) adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Montessori dalam Sardiman (2012:96) aktivitas belajar adalah Anak-anak itu memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya. Pernyataan tersebut memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri adalah siswa itu sendiri, sedang pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh siswa. Menurut Rousseau dalam Sardiman (2012:96) mengartikan aktivitas belajar adalah segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan

sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Ini menunjukan setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas, maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Dimyati dan Mudjiono (2013: 250), menyatakan hasil belajar merupakan hal yang dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pembelajaran. Pada penelitian ini penilaian yang digunakan adalah nilai tes formatif pada akhir proses pembelajaran. Sardjiyo (2007:1.26) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Nasution dalam Nurshid Sumaatmadja (2007:12.3) berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial ialah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu social seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi, sosial. Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 29 Pontianak Kota. Tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualiztion (TAI) di kelas V SD Negeri 29 Pontianak Kota, mendiskripsikan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas V SD Negeri 29 Pontianak Kota, mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas V SD Negeri 29 Pontianak Kota, dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas V SD Negeri 29 Pontianak Kota. METODE Menurut Winarno Surakhmad dalam Mahmud (2011:98) ada tiga macam metode penelitian yaitu metode historis, metode deskriprif dan metode eksperimental. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Subana (2011:27) menyatakan bahwa, metode deskriptif adalah penelitian tentang gejala dan keadaan yang dialami sekarang oleh subjek yang sedang diteliti. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah suatu cara menyelesaikan masalah dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang tampak sesuai kenyataan di lapangan.

Sehubungan dengan metode penelitian yang digunakan dalam penemuan fakta sekaligus untuk memecahkan masalah yang dihadapi dapat mencapai hasil yang baik, maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2014:3), penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Kunandar (2009:46) bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan. Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 29 yang beralamat di JL. Pangeran Natakusuma Gg. Sumurbor Pontianak Kota Provinsi Kalimantan Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A berjumlah 27 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki, 13 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai pada titik jenuh yang terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk memudahkan dalam memahami keempat langkah tersebut, dapat dilihat pada skema berikut: Pelaksanaan Perencanaan I Pengamatan Refleksi Pelaksanan Perencanaan II Pengamatan Refleksi selanjutnya Gambar 1 Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Mahmud (2011)

Dari skema diuraikan sebagai berikut: 1) tahap perencanaan, dalam tahap ini guru mengkaji kurikulum dan materi pembelajaran, mempersiapakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model kooperatif tipe TAI dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran di sertai, LKS, soal evaluasi, instrumen kinerja guru, serta lembar observasi untuk siswa dan guru. 2) tahap pelaksanaaan, dalam tahap ini guru melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sesuai langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI di dalam RPP. 3) tahap pengamatan (observasi), pengamatan dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Mengamati kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator. 4) tahap refleksi (feflecting), peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan terhadap masalah yang muncul atau pun tidak muncul dalam proses pembelajaran serta pencapaian keberhasilan guru maupun siswa sebagai acuan jika perlu dilaksanakan siklus kedua. Teknik pengumpulan data menurut Hadari Nawawi (2013:100) antara lain, teknik observasi langsung, teknik komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung, teknik pengukuran, dan teknik dokumenter/biografi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) teknik observasi langsung, teknik observasi langsung yakni cara pengumpulan data yang dilakukan oleh observer saat penelitian tindakan berlangsung dalam pembelajaran, 2) teknik pengukuran, teknik pengukuran yakni cara pengumpulan data untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar sebagai satuan ukur yang relevan. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Lembar observasi yakni pencatatan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap jenis gejala yang akan diamati. Lembar observasi dalam penelitian ini meliputi lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas siswa. 2) Tes hasil belajar, Hamzah B.Uno (2012:3) menjelaskan bahwa, Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi sesuai tujuan pengajaran tertentu. Dalam penelitian ini tes hasil belajar yang digunakan adalah tes formatif/ tes tiap akhir kegiatan pembelajaran. Dalam hal analisis data kualitatif Bogdan dalam Sugiyono (2013:244) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Data yang dianalisis itu adalah: 1) kemampuan merencanakan pembelajaran oleh guru dengan menganalisis proses pembelajaran dan dihitung rata-rata. 2) kemampuan melaksanakan pembelajaran oleh guru dengan menganalisis proses pembelajaran dan dihitung rata-rata. 3) aktivitas belajar siswa dengan menganalisis keaktifannya dalam proses pembelajaran kemudian dikatagorikan aktif atau tidak aktif. Setalah data terkumpul selanjutnaya dianalisis dengan menggunakan persentase. 4) Hasil belajar siswa dianalisis melalui KKM dan dihitung rata-rata.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil Penelitian 1 dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1) perencanaan 1. Melakukan diskusi bersama observer pada hari Kamis, 19 Maret 2015. Diskusi bersama observer ini antara lain membahas waktu penelitian siklus 1 dilaksanakan, persiapan yang diperlukan serta penjelasan umum dari peneliti kepada observer mengenai model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI). Melakukan diskusi kembali bersama observer pada hari Senin, 23 Maret 2015. Diskusi bersama observer ini bertujuan memilih materi pelajaran serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah disepakati bersama observer yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, menyiapkan materi dan LKS, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan soal tes formatif, menyiapkan alat pengumpulan data berupa lembar observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan lembar aktivitas belajar siswa. 2) Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Maret 2015 selama 105 menit atau 3 jam pelajaran tepatnya pukul 07.00 08.54 WIB. 3) Obsevasi 1, observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung oleh guru sebagai kolaborator mengunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Hasil observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI) pada siklus 1 kelas VA SD Negeri 29 Pontianak Kota diperoleh skor rata-rata 3,20 dengan katagori baik. Hasil observasi guru melaksanakan pembelajaran pada siklus 1 pada pembelajaran IPS kelas VA Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Kota diperoleh rata-rata 3,14 dengan katagori baik. Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada siklus 1 terlihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 1 Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individulization (TAI) Pada 1 1 Muncul Tidak Muncul NO Indikator Jml % Jml Siswa % Siswa 1 2 3 Siswa yang membaca materi pembelajaran Siswa yang memperhatikan penjelasan guru Siswa yang mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran 18 66,67 9 33,33 21 77,78 6 22,22 8 29,63 19 70,37

NO 4 5 6 Indikator Siswa yang aktif berdiskusi dengan teman kelompoknya Siswa yang mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh Siswa terlihat bersemangat mengikuti proses pembelajaran 1 Muncul Tidak Muncul Jml % Jml Siswa % Siswa 23 85,19 4 14,81 20 74,07 7 25,93 21 77,78 6 22,22 Rata-rata persentase 68,52 31,48 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas VA dengan model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI) pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 68,52%. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI) pada siklus 1 dapat dilihat tabel sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Belajar Siswa Pada 1 No Nilai ( x ) Frekuensi ( fi ) Xi Fi xi x % 1 39-48 2 43,5 87 7,41 2 49-58 1 53,5 53,5 3,70 3 59-68 6 63,5 381 22,22 4 69-78 6 73,5 441 22,22 5 79-88 7 83,5 584,5 25,93 6 89-98 5 93,5 467,5 18,52 Jumlah N = 27 siswa 411 2014,5 100 % Nilai Rata-rata ( x ) = 74,61 Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siklus 1 sudah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal sekolah dengan nilai rata-rata 74,61. Kemudian masih terdapat 9 siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu 70. 4) Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan siklus I. Dari data yang telah diperoleh selama observasi siklus I Selasa, 31 Maret 2015 saat pembelajaran IPS berlangsung pada siswa kelas VA SD Negeri 29 Pontianak Kota, siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran dan maih 9 siswa yang hasil belajar dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Hasil Penelitian 2 meliputi: 1) Melakukan diskusi bersama observer pada hari Jumat, 27 Maret 2015. Diskusi bersama observer ini membahas mengenai hasil refleksi pada siklus 1 dan memilih materi pelajaran serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah disepakati bersama observer, menyiapkan materi dan LKS, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan soal tes formatif, menyiapkan alat pengumpulan data berupa lembar observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan lembar aktivitas belajar siswa. 2) pelaksanaan siklus 2, dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Maret 2015 selama 105 menit atau 3 jam pelajaran tepatnya pukul 07.00 08.54 WIB. 3) Obsevasi 3, observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung oleh guru sebagai kolaborator mengunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Hasil observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI) di kelas VA diperoleh skor rata-rata 3,53 dengan katagori baik sekali. Hasil observasi guru melaksanakan pembelajaran pada siklus 2 di kelas VA diperoleh skor rata-rata 3,60 dengan katagori baik sekali. Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siklus 2 terlihat pada tabel sebagai berikut. NO 1 2 3 4 5 6 Tabel 3 Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individulization (TAI) Pada 2 2 Muncul Tidak Muncul Indikator Siswa yang membaca materi pembelajaran Siswa yang memperhatikan penjelasan guru Siswa yang mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran Siswa yang aktif berdiskusi dengan teman kelompoknya Siswa yang mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh Siswa terlihat bersemangat mengikuti proses pembelajaran Jml Siswa % Jml Siswa % 26 96,29 1 3,70 24 88,89 3 11,11 11 40,74 16 59,26 25 92,59 2 7,41 24 88,89 3 11,11 25 92,59 2 7,41 Rata-rata persentase 83,33 16,67

Berdasarkan tabel bahwa observasi aktivitas belajar siswa pada siklus 2 diperoleh persentase sebesar 83,33%. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI) pada siklus 2 sebagai berikut. Tabel 4 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada 2 No Nilai ( x ) Frekuensi ( fi ) Xi Fi xi x % 1 80-82 16 81 1296 59,26 2 83-85 6 84 504 22,22 3 86-88 1 87 87 3,70 4 89-91 2 90 180 7,41 5 92-94 0 93 0 0 6 95-97 2 96 192 7,41 Jumlah N = 27 siswa 531 2259 100 % Nilai Rata-rata ( x ) = 83,66 Berdasarkan tabel bahwa hasil belajar siswa pada siklus 2 diperoleh ratarata nilai yaitu 83,66. Pada siklus 2 semua siswa sidah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). 4) refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan pada siklus 2. Dari data yang diperoleh selama observasi siklus 2 Selasa, 31 Maret 2015 saat pembelajaran IPS berlangsung pada siswa kelas V A SD Negeri 29 Pontianak Kota, peneliti bersama observer merefleksi mengenai kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan siklus 2. Berdasarkan hasil refleksi sudah tidak terlalu tampak kekurangan pada pelaksanaan sehingga pada siklus 2 ini sudah meningkat tetapi masih dapat ditingkatkan lagi jadi penelitian dilanjutkan pada siklus ke 3. Hasil Penelitian 3 meliputi: 1) Melakukan diskusi bersama observer pada hari Kamis, 02 April 2015. Diskusi bersama observer ini antara lain membahas mengenai hasil refleksi pada siklus 2 dan memilih materi pelajaran serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah disepakati bersama observer yaitu menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, menyiapkan materi dan LKS, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan soal tes formatif, menyiapkan alat pengumpulan data berupa lembar observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan lembar aktivitas belajar siswa. 2) pelaksanaan siklus 3, pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan pada hari Selasa, 07 April 2015 selama 105 menit atau 3 jam pelajaran tepatnya pukul 07.00 08.54 WIB. 3) Obsevasi 3, observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung oleh guru sebagai kolaborator mengunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Hasil observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI) di kelas VA pada siklus 3 diperoleh skor rata-rata 3,80 dengan katagori baik sekali. Hasil observasi

kemampuan guru melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan medel kooperatif Tipe Team Assisted Individulization (TAI) di kelas VA pada siklus 3 diperoleh skor rata-rata 3,77 dengan katagori baik sekali. Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siklus 3 terlihat pada tabel sebagai berikut. NO Tabel 5 Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individulization (TAI) Pada 3 3 Muncul Tidak Muncul Indikator Jml Siswa % Jml Siswa % 1 Siswa yang membaca materi pembelajaran 27 100 0 0 2 Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 25 92,59 2 7,41 3 4 5 6 Siswa yang mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran Siswa yang aktif berdiskusi dengan teman kelompoknya Siswa yang mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh Siswa terlihat bersemangat mengikuti proses pembelajaran 11 40,74 16 59,26 27 100 0 0 24 88,89 3 11,11 25 92,59 2 7,41 Rata-rata persentase 85,80 14,20 Berdasarkan tabel bahwa observasi aktivitas belajar siswa pada siklus 3 diperoleh persentase sebesar 85,80%. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individulization (TAI) pada siklus 3 dapat dilihat tabel sebagai berikut. Tabel 6 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada 3 No Nilai ( x ) Frekuensi ( fi ) Xi Fi xi x % 1 77-80 3 78,5 235,5 11,11 2 81-84 1 82,5 82,5 3,70 3 85-88 0 86,5 0 0 4 89-92 3 90,5 271,5 11,11 5 93-96 6 94,5 567 22,22 6 97-100 14 98,5 1379 51,86

Jumlah N = 27 siswa 531 2535,5 100 % Nilai Rata-rata ( x ) = 93,91 Berdasarkan tabel bahwa hasil belajar siswa pada siklus 3 diperoleh nilai rata-rata yaitu 93,91. Pada siklus 3 semua siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). 4) Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan pada siklus 3. Dari data yang diperoleh selama observasi siklus 3 Selasa, 07 April 2015 saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berlangsung pada siswa kelas VA, peneliti bersama observer merefleksi mengenai kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan siklus 3. Berdasarkan hasil refleksi tidak terlalu tampak kekurangan pada pelaksanaan siklus 3. Pada siklus 3 siswa sudah aktif dalam pembelajaran dan kelompok belajar, serta hasil belajar semua siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Setelah melaksanakan siklus 3 dan melihat hasil observasi siklus 3 maka peneliti dan observer sepakat untuk menghentikan penelitian pada siklus ke 3. Pembahasan Setelah melakukan 3 siklus penelitian pada pembelajaran IPS mengunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas VA SD Negeri 29 Pontianak Kota yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh rekapitulasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terlihat rekapitulasi pada siklus 1 diperoleh skor rata-rata sebesar 3,20 dengan katagori baik dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,33 menjadi 3,53 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,27 sehingga meningkat menjadi 3,80 dengan katagori baik sekali. Hasil observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siklus 1 diperoleh skor rata-rata sebesar 3,14 dengan katagori baik dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,46 menjadi 3,60 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,17 sehingga meningkat menjadi 3,77 dengan katagori baik sekali. Hasil aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) terlihat pada tabel sebagai berikut

Persentase (%) Tabel 7 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) No 1 2 Indikator Capaian 1 2 3 % % % Siswa yang membaca materi pembelajaran 66,67 96,29 100 Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 77,78 88,89 92,59 3 Siswa yang mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 68,52 29,63 40,74 40,74 4 Siswa yang aktif berdiskusi dengan teman kelompoknya 85,19 92,59 100 Siswa yang mengerjakan 5 latihan dengan sungguhsungguh 74,07 88,89 88,89 6 Siswa terlihat bersemangat mengikuti proses pembelajaran 77,78 92,59 92,59 Rata-rata 68,52 83,33 85,80 Berdasarkan tabel bahwa aktivitas siswa pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 68,52 % dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 14,81% menjadi 83,33%, dan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan sebesar 2,47% sehingga menjadi 85,80%. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut. 83,33 1 2 3 85,80 Grafik 1 Grafik Aktivitas Belajar Siswa

Persentase (%) Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa aktivitas siswa pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 68,52%, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 14,81% menjadi 83,33%, dan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan 2,47% sehingga menjadi 85,80%. Dengan demikian aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan menggunakan model kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) pada siswa kelas VA SD Negeri 29 Pontianak Kota. Hasil belajar siswa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan model kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 dapat dilihat table berikut. Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Nilai (x) Frekuensi (fi) xi Fi xi x % No 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 39-48 80-82 77-80 2 16 3 43,5 81 78,5 87 1296 235,5 7,41 59,26 11,11 2 49-58 83-85 81-84 1 6 1 53,5 84 82,5 53,5 504 82,5 3,70 22,22 3,70 3 59-68 86-88 85-88 6 1 0 63,5 87 86,5 381 87 0 22,22 3,70 0 4 69-78 89-91 89-92 6 2 3 73,5 90 90,5 441 180 271,5 22,22 7,41 11,11 5 79-88 92-94 93-96 7 0 6 83,5 93 94,5 584,5 0 567 25,93 0 22,22 6 89-98 95-97 97-100 5 2 14 93,5 96 98,5 467,5 192 1379 18,52 7,41 51,86 Jumlah N = 27 siswa 100% 2014,5 2259 2535,5 Rata-rata (x) 74,61 83,66 93,91 Berdasarkan tabel terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 74,61 dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 9,05 menjadi 83,66, dan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan sebesar 10,25 sehingga menjadi 93,91. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 76,61 83,66 1 2 3 93,91 Grafik 2 Grafik Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 74,61, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 9,05 menjadi 83,66, dan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan 10,25 sehingga menjadi 93,91. Dengan demikian hasil belajar siswa mengalami peningkatan menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas VA SD Negeri 29 Pontianak Kota. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1) Penggunaan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran IPS kelas V yaitu pada siklus 1 sebesar 3,20 dengan katagori baik, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,33 menjadi 3,53 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,27 sehingga meningkat menjadi 3,80 dengan katagori baik sekali. 2) Penggunaan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) mampu meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS kelas V yaitu pada siklus 1 sebesar 3,14 dengan katagori baik, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,46 menjadi 3,60 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,17 dengan katagori baik sekali sehingga meningkat menjadi 3,77. 3) Penggunaan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VA yaitu pada siklus 1 sebesar 68,52% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 14,81% menjadi 83,33%, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 2,47% sehingga meningkat menjadi 85,80%. 4) Penggunaan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VA yaitu pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 74,61 dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 9,05 menjadi 83,66, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 10,25 sehingga meningkat menjadi 93,91. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. 1) Media kartu kata yang digunakan pada saat diterapkan tipe team assisted individualization (TAI) di kelas dapat dikatakan efektif maka disarankan untuk dapat digunakan pada saat kegiatan pembelajaran karena dapat memberikan semangat pada siswa, memotivasi siswa untuk belajar dan menyenangkan siswa. 2) Guru hendaknya tidak bosan menggunakan variasi dalam pembelajaran dengan menggunakan model, strategi, dan metode yang menyenangkan agar siswa selalu termotivasi untuk aktif dalam belajar. 3) Guru hendaknya melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, agar guru dapat mengetahui kekurangan pada pembelajaran dan dapat segera memperbaikinya.

DAFTAR RUJUKAN Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hadari Nawawi. (2013). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Hamzah B. Uno, M.Pd & Dra. Satria Koni, M.Pd (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kunandar. (2009). Lanngkah Mudah penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Mukhtar & Iskandar (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Gaung Persada(GP). Nurshid Sumaatmadja. (2007). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka. Oemar Hamalik. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sardjiyo dkk. (2007). Pembelajaran IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Subana. (2011). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto dkk. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang No. 20 Tuhun (2003) Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Citra Umbara.