HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN KB IUD DI PUSKESMAS PURNAMA TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Mitha Destyowati ABSTRAK

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. jumlah anak dalam keluarga (WHO, 2009). Program KB tidak hanya

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP AKSEPTOR KB TERHADAP KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA BARON MAGETAN

Motivasi Ibu dalam Penggunaan KB IUD di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan yang hingga saat ini belum bisa diatasi. Jumlah penduduk

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA PENGGUNAAN KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Kelurahan Pangolombian Kota Tomohon

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas. penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

23,3 50,0 26,7 100,0

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara

BAB I PENDAHULUAN. India, Pakistan, Brazil, dan Nigeria yang memberikan kontribusi besar pada

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperaatan. Disusun oleh : SUNARSIH J.

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar menempatkan ibu pada risiko kematian (akibat kehamilan dan persalinan)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional (Prawirohardjo, 2007). Berdasarkan data

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

Hubungan Pengetahuann dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

Hubungan Antara Paritas Ibu Dan Status Ekonomi Keluarga Dengan Pemakaian Kontrasepsi Suntik Di Rumah Bersalin Citra Palembang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi. 1. Indonesia yang kini telah mencapai 237,6 juta hingga tahun 2010 menuntut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studicross

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA FITRI HANDAYANI CEMANI SUKOHARJO

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik ( menggambarkan

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di dunia mencapai 7,3 miliar jiwa tahun Indonesia. merupakan negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB IMPLAN DI DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)DI KELURAHAN CAMPANG RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga dengan Persepsi Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU (usia, Pendidikan, Pekerjaan, Dan Paritas ) DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS SUKUDONO SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih cukup tinggi di Indonesia

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BULUTENGGER KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI KB PIL DI DESA KARANG KECAMATAN DELANGGU KLATEN

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebab apapun yang berkaitan atau memperberat kehamilan diluar kecelakaan. Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN KB IUD DI PUSKESMAS PURNAMA TAHUN 2013 Surtikanti, S. Kep., Ners (2), Almumthahanah, S. Kep., Ners (2), Miranti Kusuma Ningsih(1) 1Mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak 2Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak ABSTRAK Latar Belakang: Program keluarga berencana ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat. Dengan pelaksanaan KB diusahakan agar angka kelahiran dapa tditurunkan, sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi, dan dengan demikian diharapkan dapat ditingkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan ibu terhadap minat menggunakan KB IUD. Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 139 orang dengan melakukan wawancara menggunakan kuisioner. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat presentase data terkumpul lalu membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada dan dianalisis dengan uji kemaknaan yang sesuai, yaitu tes chi square. Hasil Penelitian: Hubungan antara pengetahuan ibu terhadap minat menggunakan KB IUD di Puskesmas PurnamaTahun 2013 didapat jumlah ibu yang berpengetahuan baik ada 97 orang (69,8%) dan yang berminat sebanyak 95 orang (68,3%) sedangkan jumlah ibu yang berpengetahuan kurang sebanyak 42 orang (30,2%) dan yang tidak berminat sebanyak 44 orang (31,7%). Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan pengetahuan Ibu terhadap minat Purnama. Kata kunci : Pengetahuan, Minat, IUD PENDAHULUAN Penyediaan ragam metode kontrasepsi yang sesuai bagi wanita dan pria merupakan bagian integral dari program perawatan kesehatan reproduktif yang menyeluruh. Idealnya, unsur-unsur lain dari program semacam ini seyogyanya mencakup juga penyediaan perawatan antenatal dan pascanatal, pengobatan bagi penyakit menular seksual (PMS), pemeriksaan penapisan untuk kanker leher rahim dan payudara, pengobatan infertilitas, layanan abortus yang aman (apabila legal), pengobatan komplikasi abortus, serta pemantauan dan pengobatan penyakit lain misalnya anemia, yang banyak diderita oleh wanita.(perpustakaan Nasional:Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2006). Dahulu, AKDR dihubungkan dengan peningkatan resiko terjadinya komplikasi medis dan gangguan reproduksi pada pengguna yang terinfeksi dengan patogen yang ditularkan melalui hubungan seksual. AKDR modern menimbulkan komplikasi yang jauh lebih kecil dan komplikasi terjadi hanya pada wanita yang telah terinfeksi aktif oleh pathogen sebelum pemasangan AKDR. Namun banyak dokter yang tidak menganjurkan pemasangan AKDR pada

wanita yang belum pernah memiliki anak atau memiliki banyak pasangan seksual. Efek samping noninfeksi yang signifikan meliputi perdarahan menstruasi yang berlebihan, anemia defisiensi besi, dismenorea dan aborsi septik jika tidak terjadi kehamilan. AKDR dapat menghindari kehamilan, namun jika terjadi kehamilan, biasanya pada tempat yang ektopik. Secara keseluruhan wanita pengguna AKDR mengalami resiko kehamilan ektopik yang lebih rendah jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Angka kegagalan untkuk AKDR sebesar 0,2-3%. Angka kegagalan yang lebih rendah ditemui pada wanita yang disterilisasi dan diatasi dengan penggunaan produk pelepas levo- norgestrel yang baru. Bergantung pada jenisnya, AKDR dapat tetap aman pada tempatnya selama 1 sampai 10 tahun, sehingga membuat metode ini merupakan bentuk kontrasepsi yang nyaman bagi penggunanya. (Heffner, L.J, 2005). Angka pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/cpr) pada tahun 2007 di Indonesia sebesar 65,9%. Dengan makin banyak pasangan usia subur METODE PENELITIAN Variabel yang digunakan adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel bebas (independent) disebut juga variabel sebab yaitu karakteristik dari subjek yang dengan keberadaannya menyebabkan perubahan pada variable lainnya. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu. Variabel terikat (dependent) adalah variabel akibat atau variabel yang akan berubah akibat pengaruh atau perubahan yang terjadi pada variabel independent. Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat menggunakan KB secara IUD. (PUS) menggunakan kontrasepsi maka diharapkan TFR (Total fertility rate) akan turun dan pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan. Data susenas, BPS, menunjukkan bahwa persentase terbanyak alat kontrasepsi yang dipakai di Indonesia tahun 2007 adalah suntik KB sebesar 34%. Kemudian diikuti oleh pil KB yaitu sebesar 18%, IUD sebesar 4%, susuk KB sebesar 6%, MOW (metode operasi wanita) sebesar 2,1% dan kondom serta cara lain berkisar antara 0,5-1% tiap tahunnya.(pramesti,2009). Berdasarkan profil pada Puskesmas Purnama tahun 2012, cakupan pelayanan keluarga berencana tahun 2012 dapat dilihat dari peserta aktif KB sebanyak 2.780 peserta dengan jumlah sasaran PUS pada tahun 2012 sebesar 6.992 PUS. Capaian cakupan peserta KB aktif pada tahun 2012 sebesar 42,62%. Angka capaian tersebut masih di bawah target Dinas Kesehatan Kota Pontianak sebesar 70%. Sebagian peserta KB aktif tahun 2012 menggunakan suntik 1.718 (61,8%), Pil 852 (30,6%), IUD 154 (5,7%), MOW 2 (0,1%), Implant 2 (0,1%) dan kondom 52 (1,9%) sebagai alat kontrasepsi. Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Pengetahuan yang berupa pemahaman wanita usia subur tentang kontrasespsi IUD, alat ukurnya berupa kuesioner dengan skala data ordinal. Parameter yang digunakan yaitu: a) Pengetahuan baik jika jumlah skor responden> mean (13,69). b) Pengetahuan kurang jika jumlah skor responden < mean (13,69). 2. Minat yaitu keinginan responden untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Untuk mengetahuinya dilakukan wawancara dengan alat ukurnya berupa kuesioner

dengan skala data nominal. Parameter yang digunakan yaitu: a) Berminat jika jumlah responden > median (7,00) b) Tidak berminat jika jumlah skor responden < median (7,00) Hipotesa yang diambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap minat Purnama tahun 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Purnama dengan pertimbangan bahwa di Puskesmas ini memungkinkan untuk dilakukan penelitian sebab dapat ditemui populasi yang mencukupi untuk penelitian. Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2013 sampai Januari 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu terhadap minat Purnama. Populasi penelitian ini adalah semua Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Purnama dalam waktu 3 bulan yaitu Januari, Februari dan Maret sebanyak WUS. Untuk sampelnya adalah akseptor KB yang ada di Puskesmas Purnama. Kriteria inklusi sampel yang diambil adalah: 1. Wanita usia subur 2. Bertempat tinggal di sekitar Puskesmas Purnama a) Bersedia menjadi responden b) Responden bisa baca tulis Kriteria eksklusi yaitu: 1. Tidak ditempat pada saat penelitian 2. Menolak untuk dijadikan responden Untuk pengambilan sampel rumus yang digunakan menggunakan rumus Slovin: N n = 1 + N (d 2 ) Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikan (0,05) (Nursalam, 2003) Sehingga jika menggunakan rumus tersebut maka: n = = = 1 + (0,05 2 ) 1 + (0,0025) 1 + 0,5325 = = 138,98 dibulatkan menjadi 139 1,5325 Jadi, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 139 responden. Data diambil dari data primer dan sekunder yaitu data primer adalah data yang diperoleh atau diambil dari ibu akseptor KB yang tinggal di sekitar Puskesmas Purnama dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari register KB di Puskesmas Purnama. Data yang telah terkumpul diolah melalui Editing, Coding dan Tabulating. Penelitian ini disajikan berupa data primer yang kemudian di analisis dalam dua tahap, yaitu analisis univariat yang mendeskripsikan variabel bebas dan variabel terikat dan hasil penelitian bivariat yakni mendeskripsikan hubungan antara variable bebas dan variabel terikat yang di analisa dengan menggunakan chi-square.

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu pengetahuan dan variabel terikat yaitu minat. 1. Pengetahuan Ibu Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu di Puskesmas Purnama Tahun Analisis Bivariat Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau korelasi. Dalam penelitian ini, akan di uji hubungan pengetahuan ibu terhadap minat Purnama. Analisis pengetahuan terhadap minat 2013, n = 139 Tabel 5.3 Pengetahuan Jumlah Persentase Hubungan pengetahuan ibu di (%) Puskesmas Purnama Tahun 2013, n baik 97 69.8 = 139 kurang 42 30.2 Total 139 100.0 minat Berdasarkan tabel 5.1 dijelaskan bahwa ibu yang pengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 42 orang (30,2%). Sedangkan yang pengetahuan baik yaitu 97 orang (69,8%). 2. Minat Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi minat menggunakan KB IUD di Puskesmas PurnamaTahun 2013, n = 139 Minat Jumlah Persentase (%) berminat 95 68.3 tidakberminat 44 31.7 Total 139 100.0 Berdasarkan tabel 5.2 dijelaskan bahwa ibu yang berminat menggunakan KB IUD yaitu sebanyak 95 orang (68,3%). Sedangkan yang tidak berminat menggunakan KB IUD yaitu sebanyak 44 orang (31,7%). Pengetahuan Berminat (%) Tidak (%) l berminat Baik 78 80,4 19 19,6 97 Kurangbaik 17 40,5 25 59,5 42 21.607 0,000 Total 95 68,3 44 31,7 139 Bermakna pada α = 0,05 Tota Tabel 5.3 menjelaskan hubungan pengetahuan ibu terhadap minat menggunakan KB IUD di Puskesmas Purnama. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ibu yang memiliki pengetahuan kurang baik dan tidak berminat sebanyak 59,5%, pengetahuan yang kurang baik dan berminat sebanyak 40,5%, pengetahuan baik dan ibu yang berminat sebanyak 80,4% dan pengetahuan baik tetapi tidak berminat sebanyak 19,6%. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap minat menggunakan KB IUD di Puskesmas Purnama dengan p value sebesar 0,000 (p < 0,05). Uji Korelasi Tabel 5.4 Hasil uji korelasi Spearman Minat X 2 P.V Pengetahuan r 0,394 p 0,000 n 139

Dari hasil di atas, diperoleh nilai Significancy 0,000 yang menunjukkan bahwa korelasi antara pengetahuan dan minat adalah bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,394 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah. PEMBAHASAN Alat kontrasepsi yang efektif digunakan untuk menjarangkan kehamilan adalah dengan menggunakan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET). IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi MKET selain itu ada juga metode MOW/MOP dan Implan yang juga merupakan alat kontrasepsi MKET. Metode ini mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk serta berkontribusi dalam menurunkan Total Fertility Rate (TFR). Kontrasepsi IUD ini sangat besar memberi pengaruh terhadap kesehatan reproduksi wanita karena kontrasepsi ini mempunyai efektifitas yang tinggi untuk menjarangkan kehamilan, penggunaannya yang jangka panjang mempercepat kembalinya kesuburan, angka kegagalan kontrasepsi IUD ini pun sangat kecil yaitu 1% dan cara kerja IUD ini tidak mempengaruhi tubuh secara sistematik sehingga tidak mempengaruhi ASI. (Hartanto, 2003). Walaupun kontrasepsi IUD ini dapat menekan lajunya angka pertumbuhan penduduk dan merupakan alat kontrasepsi yang aman bagi kesehatan reproduksi wanita tetapi minat penggunaan kontrasepsi IUD ini masih rendah dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 78 orang (80,4%) responden yang berpengetahuan baik memilih kontrasepsi IUD sedangkan sebanyak 17 orang (40,5%) responden yang berpengetahuan kurang memilih kontrasepsi IUD. Dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna pengetahuan Ibu terhadap minat Purnama. Responden yang mempunyai pengetahuan baik berpeluang untuk berminat menggunakan KB IUD sebesar 6.037 kali dibanding dengan ibu yang mempunyai pengetahuan kurang baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahmi Fitri (2012) yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi IUD. Menurut teori Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2003) pengetahuan itu merupakan hasil dari cari tahu sebelum seseorang mengadopsi perilaku dengan norma-norma baru, mereka terlebih dahulu mencari tahu apa arti dan manfaat perilaku tersebut bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Oleh karena itu bila seseorang mempunyai pengetahuan yang baik tentang kontrasepsi IUD biasanya akan lebih berminat menggunakan kontrasepsi IUD sedangkan seseorang yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik biasanya kurang berminat untuk menggunakan kontrasepsi IUD. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian yang diharapkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Frekuensi pengetahuan ibu di Puskesmas Purnama yang kurang baik sebanyak 30,2% dan yang baik sebanyak 69,8%. 2. Frekuensi minat menggunakan KB IUD di Puskesmas Purnama yang tidak berminat sebanyak 31,7% dan yang berminat sebanyak 68,3%. 3. Ada hubungan antara pengetahuan Ibu terhadap minat menggunakan KB IUD di Puskesmas Purnama dengan nilai signifikan p value sebesar 0,000 (p <

0,05) berarti Ha gagal ditolak dan Ho ditolak. 4. Dari hasil uji korelasi didapatkan nilai korelasi Spearman sebesar 0,394 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah. SARAN 1. Bagi penulis Agar dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang kontrasepsi khususnya KB IUD agar dapat memberikan asuhan yang komprehensif dan meningkatkan pelayanan yang berkualitas. 2. Bagi Wanita Usia Subur Agar dapat mencari informasi tentang KB IUD secara benar agar tidak ada ketakutan atau kekeliruan dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang KB IUD. 3. Bagi lahan tempat pengambilan data di Puskesmas Purnama Agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada akseptor KB terutama KB IUD dan memberikan penjelasan atau penyuluhan tentang KB IUD secara benar dan jelas. 4. Bagi institusi pendidikan Agar menambah jumlah buku sumber khususnya materi kontrasepsi dan efek sampingnya untuk melengkapi referensi dalam penyusunan skripsi dengan judul hubungan antara pengetahuan ibu terhadap minat menggunakan KB IUD di Puskesmas Purnama tahun 2013. DAFTAR PUSTAKA Arum, DNS dan Sujiyatini. 2009. Panduan lengkap pelayanan KB terkini. Jogjakarta: Nuha Medika Dahlan, Muhammad Sopiyudin. 2013. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat dilengkapi aplikasi demngan menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika Dharma, Kusuma Kelana. 2011. Metodologi penelitian keperawatan (pedoman melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian). Jakarta: Trans Info Media Fitri, Rahmi. 2012. Hubungan faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat, dengan pemilihan kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau Tahun 2012. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan Komunitas Universitas Indonesia, Depok. Hartanto, Hanafi. 2003. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Heffner, Linda J dan Schust, Danny J. 2005. At a Glance Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga Husaini, Usman, dkk. 2003. Pengantar statistika. Jakarta: Bumi Aksara Norwitz, Errol dan Schorge, John. 2006. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlangga Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT). 2006. Ragam metode kontrasepsi. Jakarta: EGC

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT). 2011. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: Bina pustaka sarwono prawirohardjo Pramesti, Ajeng. 2009. Prevalensi penggunaan kontrasepsi Pada pasangan usia subur Di puskesmas ciputat Tahun 2009. Skripsi, Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Sastroasmoro, Sudigdo. 2011. Dasar-dasar metode penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto Sugiyono. 2006. Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Suharti. 2010. Hubungan pengetahuan dan minat akseptor Intra Uterine Device (IUD) dengan sikap akseptor tentang kunjungan ulang pasca pemasangan IUD. Tesis, Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta Wawan, A dan M, Dewi. 2010. Teori & pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuhamedika