BAB I PENDAHULUAN. terbitan kota Medan seperti Waspada, Posmetro dan lain sebagainya tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada siswanya. Kerapkali guru tidak menyadari bahwa jebakan rutinitas seperti duduk, diam,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu adalah

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja lainnya yang menyebabkan terhambatnya kreatifitas siswa.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Menurut Sarwono (2011),

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi, yakni fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa remaja, terjadi proses pencarian jati diri dimana remaja banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah sekelompok individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak

BAB I PENDAHULUAN. menangani beragam dan kompleks permasalahan yang di hadapi siswa di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan aset masa depan bagi suatu bangsa. Remaja di ibaratkan

BAB I PENDAHULUAN. lain, saling memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain dan ingin

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam diri manusia selalu terdapat ketidak puasan, oleh sebab itu ia akan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja berasal dari bahasa latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. hidup semaunya sendiri, karena di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja adalah masa pencarian nilai-nilai hidup. Dalam situasi demikian

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA PELAKU TATO

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Kenakalan remaja, seperti sebuah

BAB I PENDAHULUAN. biasanya lebih mudah tersalurkan. Baik dalam bentuk diskusi (brainstorming),

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap hari kasus perilaku agresi remaja selalu ditemukan di media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pergaulan sehari-hari adalah sikap rendah

a. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja bersifat Amoral/ Asosial yang terjadi di SMPN 2 Sumbergempol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kemajuan di negara kita karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Akhirnya memang akan menjadi fenomena yang jelas-jelas mencoreng

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan yang serba sulit dan masa-masa membingungkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan tahap perkembangan yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi sesuatu,

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. karakter secara esensial, yaitu untuk mengembangkan kecerdasan moral (building

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Akhlak dapat terbentuk. Dalam kehidupan sehari-hari akhlak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di

Kenakalan Remaja Ditinjau dari Tempat Tinggal Padat Penduduk. : Andri Sudjiyanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB XII PERILAKU MENYIMPANG

BAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

mereaksi dengan cara yang khas pula terhadap situasi sosial yang ada. dengan perkembangan tehnologi industrialisasi dan urbanisasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil uji hipotesis, hasil wawancara, hasil dokumentasi, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan mengenai hubungan

HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU ANTISOSIAL PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. agresif atau korban dari perilaku agresif orang lain tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. moyang, teman teman, milik, uang dan lain lain. Kalau semuanya bagus, ia

BAB I PENDAHULUAN. muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan, dan kesemimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral,

Motivasi merupakan daya pendorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi pencapaian tujuan. Deng

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi di dalam dirinya. Potensi

BAB I PENDAHULUAN. menurutnya akan menyalahi aturan yang dibuat oelh orang tuanya.

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan. Dalam hal ini yang diproritaskan adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini, banyak sekali persoalan yang dihadapi para remaja antara

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keluarga, masyarakat, sekolah dan kelompok sebaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan, dapat dilihat pada akhir akhir ini telah timbul akibat negatif

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULAN. Kasus kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang sangat. kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian,

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kembang remaja. Istilah remaja sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adolescere

A. LatarBelakangMasalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. peralihan dari satu tahap anak-anak menuju ke tahap dewasa dan mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Peningkatan kemajuan teknologi merupakan suatu proses yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. psikis, maupun secara social (Sudarsono, 2004). Inilah yang disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari itu banyak timbul sikap-sikap negatif yang ada di dalam lingkungan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

BAB II LANDASAN TEORI. oleh orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rinci masa remaja dibagi ke dalam 3 tahap yaitu: usia tahun adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

PENDAHULUAN. SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo adalah suatu institusi. pendidikan yang telah berdiri 29 tahun. SMA tersebut telah terakreditasi A

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja juga merupakan priode yang penting, dimana pada masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. ternyata membawa pengaruh dan perubahan perubahan yang begitu besar

BAB I PENDAHULUAN. gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja

I. PENDAHULUAN. Remaja sebagai bagian dari masyarakat merupakan mahluk sosial yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja sebagai harapan bangsa, negara dan agama senantiasa menarik perhatian banyak pihak, baik oleh orang tua, pendidik, pemerintah maupun anggota masyarakat. Namun seringkali terdengar dan tertulis di media massa terbitan kota Medan seperti Waspada, Posmetro dan lain sebagainya tentang kenakalan remaja seperti perkelahian antar sekolah yang pelakunya adalah kelompok remaja, bahkan akhir-akhir ini santer terdengar berita tentang perbuatan cabul yang dilakukan oleh remaja. Kondisi-kondisi demikian turut membawa pengaruh yang tidak sedikit terhadap sikap dan tingkah laku para remaja pada umumnya. Terlebih lagi apabila para remaja tersebut kurang mendapat pengarahan dan pengawasan dari orang tuanya, dan mengamalkan ajaran agama, maka mereka cendrung melakukan perbuatan menurut kehendak hatinya, sehingga sikap mereka selalu cendrung kepada yang negatif. Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja dalam batas-batas yang tidak sampai merusak masa depannya misalnya bermain-main gitar dipinggir jalan masih dapat dianggap sebagai hal yang wajar karena sejalan dengan kondisi perkembangan jiwa mereka yang belum stabil. Hal ini disadari karena masa remaja di kenal sebagai masa peralihan antara anak-anak menuju kearah kedewasaan, sebab dilihat dari usianya adalah berada antara 12 sampai 22 tahun. 1

2 Melihat penjelasan di atas mengenai masa remaja, tentu bukan hal mudah bagi anak untuk melewati masa remaja secara optimal. Dukungan orang-orang terdekat utamanya orangtua dan guru pembimbing (konselor) turut mempengaruhi tingkat kedewasaan anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari perkembangan yang kurang baik terhadap siswa kaitannya dengan kenakalan remaja yaitu dengan pemberian layanan bimbingan kelompok pada siswa. Bimbingan kelompok dilakukan secara berkelompok yang artinya pada waktu dan tempat yang sama diberikan layanan bimbingan kepada sejumlah siswa dengan topik atau materi masalah yang sama. Kelompok dibentuk dengan jumlah siswa dari setiap kelompok 8 10 orang, ukuran kelompok yang kecil ini bertujuan agar para siswa dalam kelompok saling berinteraksi dan berkomunikasi secara intensif satu sama lain, sehingga setiap anggota kelompok dapat memperhatikan anggota kelompok yang lain. Berdasarkan observasi pendahuluan di SMA Swasta Usia Tama, dijumpai siswa yang melakukan tindakan anarki seperti mencoret-coret gedung sekolah, perusakan sarana sekolah, menjadi anggota geng motor yang tak jarang membuat keonaran, kebut-kebutan di jalan raya yang terkadang dapat menggangu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwanya sendiri atau orang lain, berkelahi antar sekolah bahkan kadang-kadang kenakalan ini membawa korban jiwa, berpesta pora (hura-hura), merokok, mengingkari status orangtua dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah orang tua, pergaulan bebas

3 yang mengarah perilaku seks bebas (free sex), tindakan yang bersifat premanisme, peredaran media hiburan yang bersifat pornografi dan sebagainya. Kenakalan yang dilakukan oleh para siswa apabila tidak diatasi dan ditanggulangi pada saatnya akan berakibat negatif, baik terhadap diri siwa sendiri, sekolah maupun masyarakat. Berdasarkan wawancara penulis dengan salah seorang konselor di SMA Swasta Usia Tama, masalah-masalah yang sering terjadi sehubungan dengan kenakalan remaja di sekolah antara lain membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan, mengancam teman-teman yang tidak mau memberikan contekan, keluar kelas pada waktu pergantian jam pelajaran atau setelah jam istirahat, berkelahi dengan sesama teman, merokok dalam lingkungan sekolah. Menurut guru BK tersebut layanan bimbingan dan konseling yang biasa dilakukan dalam mengatasi kenakalan remaja tersebut adalah dengan memberikan teguran atau peringatan secara individual (pribadi) atau dengan cara memanggil orang tua siswa yang melakukan pelanggaran. Namun layanan bimbingan kelompok jarang sekali dilakukan, padahal bimbingan kelompok bertujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta didik yang dilakukan oleh seorang konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk mencegah berkembangnya masalah-masalah kenakalan remaja. Dengan bimbingan kelompok dapat membantu siswa sekaligus dalam memecahkan masalah, baik masalah bersama maupun masalah pribadi siswa, karena tujuan layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi dan mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.

4 Berangkat dari asumsi di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Pengentasan Kenakalan Remaja Pada Siswa Kelas X SMA Swasta Usia Tama Tahun Ajaran 2011/2012.. B. Identifikasi Masalah Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul: 1. Siswa mencoret-coret gedung sekolah. 2. Siswa merusak sarana sekolah. 3. Siswa merokok di lingkungan sekolah. 4. Siswa membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan. 5. Siswa mengancam teman-teman yang tidak mau memberikan contekan. 6. Siswa keluar kelas pada waktu pergantian jam pelajaran atau setelah jam istirahat. 7. Siswa berkelahi dengan sesama teman. C. Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap pengentasan kenakalan remaja pada siswa kelas X SMA Swasta Usia Tama Tahun Ajaran 2011/2012.

5 D. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut: Adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap pengentasan kenakalan remaja pada siswa kelas X SMA Swasta Usia Tama Tahun Ajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap pengentasan kenakalan remaja pada siswa kelas X SMA Swasta Usia Tama Tahun Ajaran 2011/2012. F. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat menambah wawasan dan memberikan masukan khususnya dalam layanan konseling kepada siswa. b. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

6 1). Peneliti Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok terhadap pengentasan kenakalan remaja. 2). Guru Pembimbing Peran guru pembimbing dalam mengatasi kenakalan siswa melalui layanan bimbingan kelompok serta mengetahui beberapa karakteristik tentang kenakalan siswa di sekolah. 3). Siswa Dengan adanya kerjasama antara guru bimbingan konseling dan wali kelas, maka prilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga terhindar dari kenakalan remaja (khususnya pada peserta didik). 4). Para Pendidik Bagi para pendidik dengan melihat kondisi dan kenyataan yang ada kiranya perlu dilakukan penelitian-penelitian yang serupa untuk mengetahui layanan bimbingan kelompok terhadap pengentasan kenakalan remaja dalam partisipasi terhadap kegiatan layanan konseling di sekolah-sekolah lain.