36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat melakukan analisis adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Desain Riset Penelitian Jenis Metode Unit Time Penelitian Penelitian Analisis Horizon T-1 Asosiatif Survei Individu Karyawan Cross Sectional Dimana: T-2 Asosiatif Survei T-3 Asosiatif Survei Individu Karyawan Individu Karyawan Cross Sectional Cross Sectional T-1 = Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan T-2 = Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan T-3 = Pengaruh kompensasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan
37 3.2 Operasional Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu : variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, dan variabel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak bergantung pada variabel lainnya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (dependent Variable) adalah variabel yang menjadi pusat perhatian. Dalam script analysis, nuansa sebuah masalah tercermin dalam variabel dependen. Hakekat sebuah masalah (the nature of a problem) mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model.variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti. Dalam penalitian ini variabel dependen adalah kepuasan kerja karyawan 2. Variabel tidak terikat (independent variable) adalah adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Dalam script analysis, akan terlihat bahwa variabel yang menjelaskan mengenai jalan atau cara sebuah masalah dipecahkan adalah tidak lain variabel-variabel independent. Peran variabel ini tidaklah selalu peran dengan hubungan kausalitas. Dalam penelitian ini variabel independent adalah kepemimpinan dan budaya organisasi.
38 Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Utama Ukuran Skala Kompensasi Pengertian 1.Kompensasi Langsung Judul Jurnal Sumber Jurnal Jurnal manajemen : ISEI Cabang Jakarta, komisariat univ binus Vol.1 No1 2009 Laksmi Sito Dwi Irianti, Andy, Ali Prayitno Pengaruh budaya organisasi dan persepsi karyawan tentang kebijakan kompensasi terhadap komitmen karyawan Kompensasi adalah : Merupakan suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh imbalan dalam bentuk prestai kerja dari karyawan (Herman Sofyadi 2008, p.159) 2.Kompensasi Tidak Langsung 1. Gaji pokok : a.upah b.gaji 2. Penghasilan Tidak Tetap: a. Bonus 3.Tunjangan: -Dana Pensiun -Asuransi Kesehatan/ Jiwa -Cuti Berbayar -Kompensasi Pekerja -Lain-lain Ordinal interval Skala Likert Budaya Organisasi Sumber Buku Menurut Robbins & Mary (2009, p62) Judul Buku Perilaku Organisasi Budaya Organisasi adalah: sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar, bagaimana karyawan bersikap (Robbins & Mary 2009, p.62) 1.Innovation and risk taking 2.Attention \to detail 3.Outcome Orientation 4.People Orientation 5.Team Orientation 1. Kebebasan berinovasi dan bertanggung jawab pada pekerjaan 2. Menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan teliti. 3. Fokus pada hasil dan manfaat. 4. Fokus pada kepentingan bersama. 5. Orientasi pada tim. Ordinal interval Skala Likert 6.Aggressiveness 6. Bertindak agresif 7.Stability 7. Menjaga Status quo
39 Kepuasan Kerja Karyawan Sumber Jurnal Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.2, No. 2, Oktober 2011 192-211 I Ketut Mustika Judul Jurnal Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Klungkung Kepuasan Kerja Karyawan adalah: sebagai sebuah respon emosional terhadap berbagai segi/bidang dari pekerjaannya (Kreitner dan Kinicki 2007, p.159) 1.Rekan Kerja 2.Supervisi 3.Peluang Promosi 4.Pekerjaan 1. Rekan sekerja menunjukkan sikap bersahabat dan mendorong 2. Kemampuan supervisor untuk menunjukan minat dan perhatian kepada karyawan, hubungan atasan dengan bawahan 3. Tersedianya kesempatan karyawan untuk maju 4. Keadaan dimana tugas pekerjaan dianggap menarik, memberikan kesempatan untuk belajar dan bertanggung jawab Ordinal interval Skala Likert 5.Kondisi kerja yang menunjang 5. Lingkungan yang kondusif Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Berikut penjelasan dari ukuran dan skala pengukuran dalam operasionalisasi variabel: Ukuran variabel yang digunakan adalah skala interval, skala yang menunjukka jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Bentuk penilaian jawaban kuisioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala.
40 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Data kuantitatif merupakan alat atau pertanyaan yang digunakan bersifat terstruktur. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2004,P129) pengumpulan data dapat mengunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dan sumber data yang digunakan adalah sumber primer melalui kuisioner yang dibagikan kepada tiap karyawan. 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden melalui kuesioner yang diisi oleh responden. Data inilah yang nantinya akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan metode analisis yang telah ditentukan.
41 2. Data Sekunder Merupakan data yang digunakan untuk melengkapi data primer dalam menyusun laporan penelitian. Data ini sifatnya sebagai pelengkap data primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh diantaranya dari : - Jurnal Artikel yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal-jurnal yang diterbitkan. - Sumber lain Penggunaan referensi sumber lain yang relevan dengan penelitian ini berupa buku, skripsi maupun tesis. Pencarian informasi yang berkenaan dengan penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan media internet pada situs dalam dan luar negeri. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam metode pengambilan data, pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1) Kuisioner: Kuisioner adalah data yang dikumpulkan dengan menanyai karyawan melalui daftar pertanyaan terstruktur. Dengan kuisioner, dapat diperoleh data seperti sikap, perasaan atau pengetahuan responden. Kuisioner dalam penelitian ini dibuat dengan skala likert dengan pemberian bobot seperti berikut: (SS) Sangat Setuju = 5
42 (S) Setuju = 4 (KS) Kurang Setuju = 3 (TS) Tidak Setuju = 2 (STS) Sangat Tidak Setuju = 1 2) Wawancara Wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual ketika seorang responden ditanyai pewawancara guna mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinan terhadap suatu topik. dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara pada PT.Panca Abadi Bersama dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait sumber daya manusia kepada pemimpin diperusahaan tersebut. 3.5 Teknik Pengambilan Populasi (non probability sampling) Sampel adalah contoh, representan atau wakil dari suatu populasi yang cukup besar jumlahnya atau satu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan representatif sifatnya. Aktivitas pengumpulan sampel disebut sampling. Arikunto (2004,p117) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Selain itu juga, Arikunto (2004,p120) juga menyatakan jika subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua.
43 Berdasarkan pernyataan diatas, karena subjek yang akan diteliti kurang dari 100, yaitu hanya 55orang maka penelitian yang akan dilakukan tidak menggunakan pengambilan sampel melainkan penelitian populasi. Maka teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan metode sensus dimana populasi dijadikan sampel penelitian. 3.6 Metode Analisis Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan: Tabel 3.3 Metode Analisis Tujuan Metode Analisis Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Asosiatif Regresi Sederhana T-2 Asosiatif Regresi Sederhana T-3 Asosiatif Regresi Berganda
44 3.6.1 Regresi 1) Regresi Sederhana Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan fungsional antara dua variable (variabel bebas dan variabel terikat). Rumus umum regresi sederhana adalah: Y = a + bx Keterangan : a = nilai konstanta b = Koefisien regresi Y = variabel terikat X = variabel bebas Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai koefisien regresi adalah : 2) Regresi Berganda Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat Y (Kepuasan Kerja Karyawan) apabila variabel bebasnya X dua atau lebih (X1 = Kompensasi, X2= Budaya Organisasi). Rumus umum regresi berganda adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2. Keterangan : Y = Variabel terikat a = Parameter konstanta X 1 X 2 = Variabel bebas
45 3.6.2 Uji Korelasi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p.61), untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y, X2 dengan Y, X1 dan X2 dengan Y, digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment (PPM), dengan rumus : Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari =harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 artinya korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi nilai r sebagai berikut. Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Table 3.4 Interpretasi nilai r Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008, p. 62) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. KP = r 2 x 100%
46 Dimana : KP = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi Pengujian signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikasi sebagai berikut. Hipotesis : Ha = Variabel Kompensasi berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Kerja Karyawan Ho = Variabel Kompensasi tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Kepuasan Kerja Karyawan Dasar pengambilan keputusan : Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 3.6.3 Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (Sundayana, 2010: 1) mengatakan bahwa, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
47 instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Item Instrumen dianggap Valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid. 3.6.4 Uji Reliabilitas Pengertian Reliabilitas (Sugiono 2005) adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Kondisi itu ditengarai dengan konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil yang relatif sama dan tidak melanggar kelaziman. Untuk pengukuran subjektif, penilaian yang dilakukan oleh minimal dua orang bisa memberikan hasil yang relatif sama (reliabilitas antar penilai). Pengertian Reliabilitas tidak sama dengan pengertian validitas. Artinya pengukuran yang memiliki reliabilitas dapat mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi.
48 3.6.5 Skala Interval Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro, (2008,p30) mentransformasikan data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parameterik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval) langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut : 1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang di sebarkan 2. Pada setiap butir ditentukan beberapa responden yang mendapat skor 1,2,3,4&5 yang disebut dengan total frekuensi 3. Setiap frekuensi dibagi dengan total frekuensi dan hasilnya disebut proporsi. 4. Tebtukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor. 5. Gunakan table distribusi normal. Hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh 6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh (dengan menggunakan table tinggi densitas) 7. Tentukan nilai skala (scale value) dengan menggunakan rumus SV= (density at lower limit) - (density at upper limit) : (area below upper limit) - (area below lower limit) 8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y = SV+( 1+ Svmin )
49 Skala Interval Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner adalah structured on disquised yaitu bentuk pertanyaan merupakan gabungan dari pilihan ganda yang berpedoman pada skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi bagi seorang responden. bentuk penilaian tanggapan responden yang digunakan dalam pembobotan dengan 5 skala, akan diuraikan pada table berikut : Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Kurang setuju 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Bentuk Interval dapat ditentukan sebagai berikut : Interval =
50 Berdasarkan interval diatas, maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan dievaluasi dapat dikelompokan sebagai berikut : Tabel 3.6 Nilai dan Kategori Batas Penelitian Nilai Kategori 0.99 1.79 Sangat Tidak Setuju 1.80 2.60 Tidak Setuju 2.61 3.41 Kurang Setuju 3.42 4.22 Setuju 4.23 5.03 Sangat Setuju 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Uji Hipotesis adalah metoda statistik yang menggunakan data sampel dalam megevaluasi suatu hipotesis mengenai parameter populasi. Bertujuan untuk membantu peneliti membedakan antara keadaan nyata dan variasi random suatu data. Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut : (α) = 5% = 0.05 Dasar pengambilan keputusan : Jika Sig 0.05 maka Ho diterima Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak
51 1. T 1 = Bagaimana Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan? Ho = Variabel kompensasi tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Ha = Variabel kompensasi mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan 2. T 2 = Bagaimana Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan? Ho = Variabel budaya organisasi tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Ha = Variabel budaya organisasi mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan 3. T 3 = Bagaimana Pengaruh pemberian kompensasi dan budaya organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan? Ho = Variabel kompensasi dan budaya organisasi tidak mempengaruhi secara simultan terhadap variabel kepuasan Kerja karyawan Ha = Variabel kompensasi dan budaya organisasi mempengaruhi secara simultan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan implikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada karyawan PT.Panca Abadi Bersama. Data tersebut akan digunakan dan kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode
52 statistik, uji korelasi dan regresi sederhana untuk Kompensasi dan Budaya Organiasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Dari analisis di atas, akan terdapat hubungan dan pengaruh yang kuat antara Kompensasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Apabila terdapat hubungan dan pengaruh yang kuat antara Kompensasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan maka program yang dilakukan PT.Panca Abadi Bersama sudah baik. Apabila tingkat Kepuasan Kerja karyawan rendah maka program yang dilakukan oleh PT.Panca Abadi Bersama harus diperhatikan serta di evaluasi kembali. Jika pemberian Kompensasi sudah baik dan tingkat Budaya Organisasi rendah akan tetapi tingkat Kepuasan Kerja Karyawan tinggi, berarti ada faktor lain yang menyebabkan hal ini, begitu juga sebaliknya. Dengan ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai efektivitas pemberian Kompensasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja karyawan