Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CARD SORT

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

MENINGKATKAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL DI SD CANDI 01 KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Keywords: Teacher Competence, Lesson Plan Adjustment, continuous counseling PENDAHULUAN

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KARTU ARISAN DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 08 LIMAU-LIMAU PESISIR SELATAN

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Journal of Elementary Education

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU MELALUI WORKSHOP DI SDN 20 SUNGAI LIMAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

Oktavia Nardiani Sapir Sugeng Hadi Utomo. Keywords: Method Time Token Arends (TPA), Ability inquiry, Learning Outcomes

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

MANAJEMEN PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI GURU

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VI

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

Transkripsi:

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDEKATAN PAIKEM MELALUI TEKNIK OBSERVASI KELAS OLEH KEPALA SEKOLAH DI SD JATINGALEH 01 KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Etty Purwanti SD Negeri Jatingaleh, Kota Semarang Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknik observasi kelas dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM di SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Sekolah. Data utama diperoleh dari informan seperti kepala sekolah, dan guru. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM sebesar 4 dari data awal 16,10 meningkat menjadi 20,10 pada siklus I dan meningkat sebsar 5,10 pada siklus II menjadi 25,20. Data akhir skor rata-rata masuk dalam kategori baik. Jumlah guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik mengalami peningkatan dari 6, 10, 16. Data terakhir menunjukkan secara persentase jumlah guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik mencapai 80%. Kata kunci: kemampuan guru, PAIKEM, observasi kelas. Abstract The purpose of this study is to determine whether classroom observation techniques can improve the ability of teachers in implementing PAIKEM approach in elementary school Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Semarang City. This type of research is qualitative by using a school action research approach. Primary data were obtained from informants such as principals, and teachers. Methods of data collection with observation, in-depth interviews, and documentation methods. The results showed that there was an increase in the average score of teachers' ability in MALIH PEDDAS, Volume 7, Nomor 1, Juli 2017 63

implementing PAIKEM approach 4 from the initial data 16,10 increased to 20,10 in cycle I and increased sebsar 5,10 in cycle II to 25,20. The final score of the average score falls into either category. The number of teachers who can successfully implement the PAIKEM approach has improved from 6, 10, 16. The latest data shows that the percentage of teachers who can implement the PAIKEM approach well reaches 80%. Keywords: Ability of teacher, PAIKEM, class observation. PENDAHULUAN Realitas yang ada sekarang, kualitas pendidikan di Indonesia rendah. Rendahnya kulitas pendidikan tersebut tidak terlepas dari rendahnya kualitas guru dalam memberikan pelayanan PBM di sekolah. Sudah saatnya kepada semua pihak yang berkompeten di dunia pendidikan, terutama guru untuk memikirkan bagaimana seharusnya menerapkan teknik-teknik jitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang handal. Munculnya permasalahan tersebut, maka perlu adanya usaha pembaharuan pendidikan khususnya dalam metode pengajaran. Salah satu usaha pembaharuan dalam metode pengajaran yang dicoba untuk ditawarkan yaitu dengan mengubah pola-pola pengajaran lama dengan pola pengajaran yang baru yang nilainya lebih efektif dan bermakna bagi siswa yaitu dengan menggunakan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Pembelajaran model PAIKEM adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai metode secara bervariasi, menggunakan berbagai media dan alat bantu pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang sesuai dengan kemampuan siswa dan setiap selesai pembelajaran siswa diberi tugas serta hasilnya dipajang di papan informasi sehingga dapat membangkitkan motivasi untuk berprestasi. Penerapan metode PAIKEM tersebut diharapkan minat dan motivasi untuk belajar siswa meningkat sehingga kejenuhan dalam mengikuti proses belajar mengajar akan hilang. Dengan meningkatnya prestasi belajar melalui metode PAIKEM maka dapat meningkatkan kualitas SDM. Kenyataannya, guru di SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar guru belum dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik. Pembelajaran sebagain besar masih terpusat pada siswa, metode yang digunakan masih konvensional. Dalam beberapa kesempatan seperti melalui KKG guru memperoleh pembinaan tentang penggunaan pendekatan PAIKEM, namun dalam pelaksanaanya masih banyak yang berlum menerapkannya dalam pembelajaran Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM, salah satunya adalah dengan melaksanakan supervisi dengan menggunakan teknik observasi kelas. Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. 64 Ety Purwanti - SD Negeri Jatingaleh, Kota Semarang

Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah teknik observasi kelas dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM di SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang?. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui apakah teknik observasi kelas dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM di SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang. Penelitian ini memiliki manfaat langsungnya bagi guru, yaitu kemampuan mengimplementasikan PAIKEM akan memberi kemudahan dalam melaksanakan tugas mengajarnya, karena siswa menjadi lebih aktif sehingga pembelajaran tidak terfokus pada guru. Selain itu, siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran dan memiliki keberanian untuk bertanya, menjawab, melakukan sesuatu tindakan yang berpola terstruktur, menemukan dan mengembangkan ide-ide baru lebih meningkat. Manfaat bagi sekolah, menghasilkan proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM di SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang Menurut Mulyasa kemampuan atau kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (Ardiansyah, 2011: 2). Menurut Muhaimin, kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu (Ardiansyah, 2011: 2). Kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan (Usman, 2008: 14). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga MALIH PEDDAS, Volume 7, Nomor 1, Juli 2017 65

memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Teknik observasi kelas secara sederhana dapat diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang tampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan observasi kelas dilakukan beberapa tahap, yaitu: (1) persiapan observasi kelas, (2) pelaksanaan observasi kelas, (3) penutupan pelaksanaan observasi kelas, (4) penilaian hasil observasi, (5) tindak lanjut. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Jatingaleh 01 Kota Semarang yang masuk Kecamatan Candisari. Pemilihan lokasi di SD Jatingaleh 01 tersebut dikarenakan adanya permasalahan mengenai penerapan pendidikan karakter di sekolah. Subyek penelitian tindakan sekolah ini adalah 20 guru di SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang. permasalahan Perencanaan tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Permasalahan baru hasil refleksi Refleksi I Perencanaan tindakan II Pengamatan/ Pengumpulan data Pelaksanaan Tindakan II Bila permasalahan belum terselesaikan Refleksi II Dilanjutkan ke siklus berikutnya.. Pengamatan/ Pengumpulan data Gambar 1. Model PTK 66 Ety Purwanti - SD Negeri Jatingaleh, Kota Semarang

Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang pada hakikatnya digunakan dalam rangka memecahkan masalah yang berkaitan dengan pendidikan karakter bangsa. Tahaptahap pelaksanaan penelitian berkaitan dengan penerapan pendekatan PAIKEM untuk mewujudkan pendidikan karakter bangsa ada tiga tahap yaitu (1) Tahap bimbingan pengimplementasian pendekatan PAIKEM dalam KBM bagi guru-guru SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang (2) tahap pengamatan, Kepala Sekolah mensupervisi kemampuan guru dalam mengimple-mentasikan pendekatan PAIKEM oleh SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang yang dijadikan subyek penelitian. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan menurut alur pada Gambar 1. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari (Mulyasa: 2000), setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Dalam menyusun rancangan ini, langkah pertama adalah menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap perencanaan peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: Dalam tahap perencanaan disiapkan hal-hal sebagai berikut: (a) menyiapkan bahan, inventarisasi kebutuhan dan inventarisasi masalah/kesulitan guru dalam mengelola pembelajaran, (b) berdiskusi dengan guru (Focus Group Discussion) tentang halhal yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran, (c) menyiapkan jadwal pelaksanaan pendampingan pada setiap guru disesuaikan dengan kesiapan setiap guru, dan (d) menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pendampingan. Pada tahap ini pelaksanaan dilaksanakan pendampingan pada setiap guru sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, yaitu: (1) peneliti memperhatikan guru mengajar, (2) mengamati aspek-aspek yang menjadi fokus pengamatan yang terdiri dari 6 aspek yaitu (a) penggunaan alat bantu dan sumber belajar, (b) pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan, (c) pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasan secara lisan atau tulis, (d) menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa, (e) mengkaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari, dan (f), dan (g) menilai KBM dan kemajuan siswa secara terus menerus, (3) peneliti mencatat hasil pengamatan pada lembaran yang sudah disiapkan. Bentuk catatan yang dipakai dalam supervisi cukup sederhana, yaitu catatan biasa yang ditulis di atas kertas kosong. Data yang langsung diperbaiki dalam kelas dan data yang akan dibahas dalam pertemuan balikan, keduanya perlu dicatat termasuk cara memperbaiki dan hasil perbaikan dalam kelas. Begitu pula untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter bangsa yang tertanam dalam diri siswa, peneliti menggunakan intrumen yang telah disiapkan. Kemudian pada tahap akhir kegiatan yang dilakukan adalah (1) peneliti bersama guru membicarakan hasil-hasil penilaian mengenai hasil observasi yang dilakukannya, (2) setiap aspek dari hasil kajian dianalisis dan hasilnya dibuat suatu simpulan sementara yang akan menjadi bahan diskusi, (3) peneliti memberikan MALIH PEDDAS, Volume 7, Nomor 1, Juli 2017 67

penguatan berupa ucapan selamat kepada guru karena mampu melakukan kegiatan pembelajaran PAIKEM, (4) memberi kesempatan kepada guru untuk merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran dan selanjutnya memberikan penguatan, (5) tunjukkan data hasil observasi dan memberikan kesempatan guru untuk mencermati dan menganalisisnya, (6) menetapkan secara bersama mengenai rencana kegiatan observasi berikutnya yang akan dilakukan oleh kepala sekolah. Teknik pengambilan data diperoleh melalui observasi, panduan wawancara, jurnal kegiatan guru, dan tes kinerja guru. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa guru SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang telah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAIKEM, namun, pembelajaran masih terpusat pada guru sedangkan siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mengerjakan tugas saja. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan aktvitas belajarnya sehingga siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh informasi bahwa terdapat 1 guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan kategori sangat baik atau sebesar 5%. Untuk kategori baik ada 5 guru atau sebesar 25%. Kategori cukup baik ada 3 guru atau 15%. Pada kategori kurang baik ada 7 guru atau sebesar 35%, dan untuk kategori tidak baik ada 4 guru atau sebesar 20%. Secara keseluruhan ada 6 guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik atau sebesar 30%, sedangkan guru yang tidak dapat mengimplementasikan pendekataan PAIKEM dengan baik ada 14 guru atau 70%. SIKLUS I Kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran secara individul mengalami peningkatan. Masing-masing guru menunjukkan perkembangan yang cukup baik dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran dengan mulai menggunakan metode pembelajaran yang variatif. Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa jumlah guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik mengalami peningkatan dari data awal sebanyak 6 guru pada siklus I meningkat menjadi 10 guru. Dengan persentase dari data awal 30% meningkat menjadi 50% guru mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik. Tabel 1. Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Pendekatan PAIKEM Setelah Siklus I No Klasifikasi Penilaian Rentang Nilai Data Siklus I Awal 1. Sangat Baik (SB) 29-35 1 Guru 3 Guru 68 Ety Purwanti - SD Negeri Jatingaleh, Kota Semarang

No Klasifikasi Penilaian Rentang Nilai Data Siklus I Awal 2. Baik (B) 22-28 5 Guru 7 Guru 3. Cukup Baik (CB) 15-21 3 Guru 5 Guru 4. Kurang Baik (KB) 8-14 7 Guru 3 Guru 5. Tidak Baik (TB) 1-7 4 Guru 2 Guru ini. Peningkatan skor rata-rata lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah 25 20 15 10 5 0 Data Awal Siklus I Gambar 2. Peningkatan Skor Rata-rata Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Pendekatan PAIKEM Setelah Siklus I Hasil refleksi ini adalah sebagai berikut (1) pada siklus II langkah-langkah pembelajaran akan disusun secara sistematis dan mengedepankan pendekatan PAIKEM, (2) akan ditampilkan media pembelajaran yang lebih menarik dan variatif serta dapat merangsang atau memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. SIKLUS II Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan guru SD Jatingaleh 01 Kecamatan Candisari Kota Semarang dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dalam kaitannya dengan pemilihan metode sudah cukup baik namun ternyata belum dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar yang disebabkan belum digunakan media pembelajaran yang variatif dan pengelolaan pembelajaran khususnya dalam memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif. MALIH PEDDAS, Volume 7, Nomor 1, Juli 2017 69

Berdasarkan hasil refleksi tersebut fokus tujuan yang ingin dicapai pada siklus II adalah mengetahui kemampuan guru dalam pemilihan dan penggunaan media yang variatif dan yang dapat memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Kegiatan pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah mengadakan diskusi dan memberi pendampingan bagi guru untuk mervisi pembelajaran yang akan dilakukannya pada siklus sebelumnya (siklus I). Hasil revisi, kemudian dijadikan pedoman yang diimplementasikan dalam penyusunan RPP yang digunakan pada siklus II. Kepala sekolah sebagai peneliti berperan untuk memonitoring atau mensupervisi kegiatan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Dengan demikian kegiatan kepala sekolah akan lebih fokus untuk mengamati jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen observasi, sementara kegiatan guru sebagai mitra peneliti adalah melaksanakan kegiatan pengajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Tabel 2. Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Pendekatan PAIKEM Setelah Siklus II Rentang Data No Klasifikasi Penilaian Siklus I Siklus II Nilai Awal 1. Sangat Baik (SB) 29-35 1 Guru 3 Guru 6 Guru 2. Baik (B) 22-28 5 Guru 7 Guru 10 Guru 3. Cukup Baik (CB) 15-21 3 Guru 5 Guru 4 Guru 4. Kurang Baik (KB) 8-14 7 Guru 3 Guru 0 Guru 5. Tidak Baik (TB) 1-7 4 Guru 2 Guru 0 Guru Dengan persentase dari data awal 30% meningkat menjadi 50% dan menjadi 80% pada siklus II. Sementara itu jumlah guru yang belum dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik dari data awal sebanyak 14 menjadi 10 guru pada siklus I, dan menjadi 4 guru pada siklus II. Berikut disajikan dalam bentuk diagram peningkatan jumlah guru setelah siklus II. Data Awal Siklus I Siklus II 70 Ety Purwanti - SD Negeri Jatingaleh, Kota Semarang

Gambar 3. Persentase Kemampuan Guru Yang Dapat Mengimplementasikan Pendekatan PAIKEM dengan Baik Setelah Siklus II Berdasarkan data tersebut dapat diinformasikan bahwa secara kuantitas jumlah guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik sesuai dengan kategori mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran dengan baik yang sebesar 80% atau dengan kata lain telah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yaitu sebesar 75%. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan siklus II ini dianggap berhasil sehingga penelitian dapat dihentikan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik observasi kelas dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini.(1) Terjadi peningkatan skor rata-rata kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan PAIKEM sebesar 4 dari data awal 16,10 meningkat menjadi 20,10 pada siklus I dan meningkat sebesar 5,10 pada siklus II menjadi 25,20. Data akhir skor rata-rata masuk dalam kategori baik, (2) Jumlah guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik mengalami peningkatan tiap siklusnya. Data terakhir menunjukkan secara persentase jumlah guru yang dapat mengimplementasikan pendekatan PAIKEM dengan baik mencapai 80%. Saran Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian, dapat dirumuskan saran sebagai berikut (1) dalam implementasi pendekatan PAIKEM, hendaknya guru tidah hanya menggunakan metode pembelajaran yang variatif tetapi juga memperhatikan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan materi pembelajaran, (2) dalam meningkatkan profesionalisme guru, khususnya berkaitan dengan pengimplementasian pendekatan PAIKEM hendaknya guru dapat meningkatkan kualitas diri dengan mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dan pengembangan baik dalam kegiatan KKG, maupun kegiatan pengembangan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah, Asrori. 2011. Pengertian Kompetensi Guru. Diambil dari http://www.asrori.com. Diakses 3 Desember 2011. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung Remaja Rosdakarya. MALIH PEDDAS, Volume 7, Nomor 1, Juli 2017 71

Mulyasa. 2000. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Ramasi Rosda Karya Usman, U.M. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandug: PT. Remaja Rosdakarya. 72 Ety Purwanti - SD Negeri Jatingaleh, Kota Semarang