LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR DI PDAM CENDANA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: ARSIANUS KELAWU NIM:

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANPRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR PDAM UNIT 1 CENDANAKOTA SAMARINDA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGPADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR DI PDAM CENDANA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR. Oleh :

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) 2 PDAM UNIT 1 CENDANA KOTA SAMARINDA

PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) DI PDAM JALAN CENDANA KOTA SAMARINDA OLEH : KARTI SUCI CAHYANI NIM :

PENGOLAHAN AIR (IPA) GUNUNG LIPAN - SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh: KASTLANI NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar. menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

BAB III METODE PERCOBAAN. - Kuvet 20 ml. - Pipet Volume 10 ml Pyrex. - Pipet volume 0,5 ml Pyrex. - Beaker glass 500 ml Pyrex

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi

EVALUASI TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AIR BERSIH PADA PDAM TIRTA MON PASE INSTALASI MEUNASAH REUDEUP KABUPATEN ACEH UTARA

PERBANDINGAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DAN ALUM (TAWAS) DALAM MEMPERTAHANKAN ph PADA AIR SUNGAI BELAWAN DI PDAM HAMPARAN PERAK TUGAS AKHIR

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG

UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM 5

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

BAB IV METODE PENELITIAN

SEMINAR AKHIR. Mahasiswa Yantri Novia Pramitasari Dosen Pembimbing Alfan Purnomo, ST. MT.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

BAB V EVALUASI PENGOLAHAN AIR MINUM EKSISTING KAPASITAS 233 L/det

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Manfaat

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

-disiapkan Filter -disusun pada reaktor koagulasi (galon dan botol ukuran 1.5 Liter) -diambil 5 liter dengan gelas ukur

II.2.1. PRINSIP JAR TEST

LAPORAN KERJA PRAKTEK

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB 3 METODE PERCOBAAN

EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM LEGUNDI PDAM GRESIK UNIT 4 (100 LITER/ DETIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

Pengolah Air Backwash Tangki Filtrasi Menggunakan Proses Koagulasi Flokulasi Dan Sedimestasi (Studi Kasus Unit Pengolahan Air Bersih Rsup Dr.

CV. BINTANG AIR SILAMPARI C O M P A N Y P R O F I L E

DESAIN PROTOTIPE INSTALASI KOAGULASI DAN KOLAM FAKULTATIF UNTUK PENGOLAHAN AIR LINDI (STUDI KASUS TPA BAKUNG BANDAR LAMPUNG)

PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE SEDIMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pada September 2006 terletak sekitar 3 km dari pusat ibu kota Aceh Utara, yaitu

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

Gambar 4. Kondisi ekosistem sekitar intake PDAM Tirta Pakuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BAKU DI PDAM NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI

BAB VI ANALISIS SUMBER AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

PROSES PENGOLAHAN AIR BAKU MENJADI AIR BERSIH PADA PDAM TIRTANADI IPA DELI TUA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH

Simulasi Proses Pengisian Bak Pengumpul PDAM dari Raw Water Intake dengan Kontrol PID

PROSES PEMURNIAN AIR DI PDAM TIRTANADI IPA SUNGGAL TUGAS AKHIR

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

Oleh : Aisyah Rafli Puteri Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Nieke Karnaningroem, MSc

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGATURAN IPAL PT. UNITED TRACTOR TBK

PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG. Sulastri**) dan Indah Nurhayati*)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bahan baku produk ataupun air konsumsi. Tujuan utama dari pengolahan air ini

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan dan domestik (Asmadi dan Suharno, 2012). limbah cair yang tidak ditangani dengan semestinya. Di berbagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. dan fasilitas pelayanan kesehatan yang membuang air limbahnya tanpa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. LEIDING BEDRIJF yang dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Perubahan Kualitas Air. Segmen Inlet Segmen Segmen Segmen

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

PENGARUH VARIASI DOSIS KOAGULAN TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER FISIKA KIMIA KUALITAS AIR BAKU (Studi Kasus : PDAM Kota Samarinda)

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan

BAB I PENDAHULUAN. kota besar di Indonesia, setelah menunjukkan gajala yang cukup serius,

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

PERMASALAHAN ALIRAN AIR

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

Optimasi Penggunaan Koagulan Dalam Proses Penjernihan Air

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN KOMPOS DARI CAMPURAN DAUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DAN KOTORAN AYAM DENGAN AKTIVATOR EM-4. Oleh : SUKARNO NIM.

BAB IV METODE PENELITIAN

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

BAB II TINJAUAN UMUM PDAM TIRTA KAMUNING

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR DI PDAM CENDANA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Oleh : HERNINGSIH PANDAM SARI NIM : 120 500 119 PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015

HALAMAN PENGESAHAN Judul Laporan PKL Nama : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapang Pada Instalasi Pengolahan Air Di PDAM Cendana Samarinda Kalimantan Timur : Herningsih Pandam Sari Nim : 120500119 Program Studi Jurusan : Manajemen Lingkungan : Manajemen Pertanian Pembimbing, Penguji I, Penguji II, Martha E. Siahaya. S.Hut. MP NIP. 19721107 200312 2 001 Dr. Ir. H. Suwarto, MP NIP. 19641010 199203 1 003 HaryatieSarie, SP. MP NIP. 19781013 200912 2 001 Menyetujui/ Mengesahkan Ketua Program StudiManajemenLingkungan PoliteknikPertanianNegeriSamarinda Ir. DadangSuprapto, MP NIP.19620101 198803 1 003 Lulus Ujian Pada Tanggal.

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama melaksanakan Praktik Kerja Lapang di Instalasi Pengolahan Air Perusahaan Daerah Air Minum Cendana Samarinda Kota, Kalimantan Timur, hingga tersusunya laporan ini. Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan PKL ini tidak terlepas dari bantuan dari beberapa pihak, untuk ini dengan segala kerendahan hati dan sikap hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Orang tua, Adik, dan Anggota Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan baik berupa materi maupun moril. 2. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Bapak Ir. Masrudy, MP selaku Ketuan Jurusan Manajemen Pertanian. 4. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan. 5. Ibu Martha E. Siahaya, S, Hut., MP selaku Dosen Pembimbing PKL yang telah mengarahkan penulis hingga tersusunya Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapang ( PKL ) ini. 6. Bapak Dr. Ir. H. Suwarto, MP selaku Dosen Penguji I. dan Ibu Haryatie Sarie, SP. MP selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran yang berguna dalam penulisan laporan PKL ini. 7. Bapak H. Ady Fahrudy selaku Kepala Pimpinan Instalasi Pengolahan Air (IPA), Cendana PDAM Samarinda. 8. Bapak/Ibu staf Dosen Pengajar Program Studi Manajemen Lingkungan yang selalu memberikan pelajaran kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu. 9. Rekan rekan seperjuangan angkatan 2012 khususnya Program Studi Manajemen Lingkungan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis baik do a maupun moral mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin. Dalam menyusun Laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan,maka dari itu penulis sangat mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknnya Laporan Praktek Kerja Lapang ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin. Kampus Sei Keledang, April 2015 Penulis

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Hasil yang Diharapkan... 4 II. Keadaan Umum Perusahaan... 5 A. Tinjauan Umum Perusahaan... 5 B. Manajemen Perusahaan... 7 B. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL... 7 III. Hasil Praktek Kerja Lapang... 9 A. Tahap Operasi... 10 1. Melakukan Gart Test... 10 2. Melakukan Dosering... 12 B. Tahap Pengelolaan Air... 13 1. Survei Bak Mixer dan Flokulator... 13 2. Pembersihan Bak Sedimen... 15 3. Pembersihan Bak Filter... 16 4. Survei Bak Reservoir... 18 C. Tahap Pengukuran Kualitas Air... 19 1. Ruang Kantor Laboratorium... 19 2. Survei Bangunan Kimia... 22 IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 24 Kesimpulan... 24 Saran... 25 DAFTAR PUSTAKA... 26 LAMPIRAN... 27

iv DAFTAR TABEL Nomor Tubuh Utama Halaman Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang.. 8 Tabel 2. Hasil Praktik Kerja Lapang di IPA.. 9

v DAFTAR GAMBAR Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Gambar Kantor Instalasi Pengolahan Air Unit I Cendana 28 2. Gambar Intake Teluk Lerong... 28 3. Gambar Bak Aerator. 29 5. Gambar Bak Mixer... 29 6. Gambar Bak Pengaduk Bahan Kimia... 30 7. Gambar Bak Pembubuhan Soda Ash.. 30 8. Gambar Bak Koagulasi... 31 9. Gambar Bak Pembubuhan Larutan Tawas.... 31 10. Gambar Bak Flokulasi...... 32 11. Gambar Bak Filter.. 32 12. Gambar Pembersihan Bak Sedimentasi.... 33 13. Gambar Gas Chlor..... 34 14. Gambar Percobaan Gart Test... 34 15. Gambar Beaker Glass... 35 16. Gambar Alat Pengukur Kekentalan Tawas.... 35 17. Gambar Alat dan Bahan Pengukur ph dan sisa chlor. 36 18 Gambar Survei Bangunan Kimia 36

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah Samarinda yang selalu berupaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat di bidang pelayanan jasa air minum yang memenuhi persyaratan yang berlaku sejalan dengan perkembangan Samarinda dan melihat laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, oleh karena itu PDAM Samarinda terus berusaha meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal melalui pertambahan kapasitas produksi dengan membangun instalasi pengolahan air dan perluasan jaringan distribusi, agar syarat kuantitas, kualitas dan kapasitas dapat terpenuhi, dimana sumber dana pengembangan tersebut diharapkan diperoleh dari tertibnya warga masyarakat (pelanggan) membayar rekening penagihan pemakaian air secara teratur dan bantuan dari pihak pemerintah daerah maupun lembaga terkait lainnya. Air merupakan sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia. Karena air merupakan suatu media dari berbagai macam penularan penyakit. Melalui penyedian air bersih yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas di suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular diharapkan bisa ditekan seminimal mungkin. Besarnya kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan air bersih, merupakan dasar pengembangan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum. Pemerintah sebagai abdi masyarakat diharapkan dapat melayani kepentingan umum atau masyarakat secara adil dan merata sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan seperti kebutuhan akan jasa layanan air minum PDAM, karena PDAM merupakan satu-satunya

2 perusahaan yang menyediakan jasa penyaluran air minum atau air bersih. Perusahaan Daerah ini dibangun oleh Pemerintah dalam rangka mensejahterakan rakyatnya, dalam hal menyediakan sumber daya alam yang sudah diproses sehinggga menjadi layak pakai, dalam penyelenggaraannya diharapkan Aparatur Pemerintah dapat mendukung pembangunan tersebut secara efektif (Anonim, 2008). Mengingat dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakanuntuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Maka pemerintah mendirikan PDAM di berbagai daerah di Indonesia sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada rakyat (Anonim 2012). Air menjadi kebutuhan primer yang diperlukan untuk kebutuhan seharihari seperti minum, masak, mandi sampai kebutuhan pengolahan industri, sehingga fungsi air tidak hanya terbatas untuk menjalankan fungsi ekonomi saja, namun juga sebagai fungsi sosial. Fungsi sosial ini erat berkaitan dengan kondisi air yang sehat, jernih dan bersih sehingga sangat penting dipahami oleh semua pihak dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. B. Tujuan Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan bertujuan untuk : 1. Agar mahasiswa dapat memahami proses gartest pada lingkungan Instalasi Pengolahan Air CendanaSamarinda. 2. Mahasiswa dapat mengetahui cara proses dosering diipacendana Samarinda.

3 3. Memperluas wawasan serta menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa untuk mengetahui kegiatan di dalam perusahaan secara umum serta meningkatkan keterampilan C. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan pada Praktik Kerja Lapang ini adalah : 1. Mahasiswa dapat melihat secara langsung proses mendosering air di lingkungan Instalasi Pengolahan Air CendanaSamarinda. 2. Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami proses pemantauan kualitas air bersih di Insatalasi Pengolahan Air CendanaSamarinda. 3. Mahasiswa mampu membuat buku manual atau buku laporan terkait dengan IPA CendanaSamarinda (laporan PKL).

4 BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan Pada tahun 1932 Pemerintah Belanda Membangun satu sistem pengolahan air minum dengan satu intake dengan kapasitas 10 L/dtk. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Samarinda No. 13 Tahun 1974, tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Tingkat II.Samarinda pada tanggal 13 April 1974, Dengan pinjaman dari IBRD (Bank Dunia) ± Rp. 3 Milyar untuk melaksanakan Proyek Air Minum Samarinda Phase I Tahap I dengan membuat 2 buah Instalasi Air minum yaitu IPA Cendana Kapasitas 160 L/detik dan IPA Samarinda Seberang 40 l/detik,sehingga total kapasitas menjadi 300 l/detik (Anonim, 2015). Perusahaan Daerah Air Minum Kota Samarinda adalah suatu Badan Usaha Pemerindah Daerah dibidang pelayanan jasa, pelayanan air minum yang memenuhi syarat, Kota Samarinda sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur dengan luas 718 km 2, dengan jumlah penduduk 726.223 jiwa (Anonim, 2010). Melihat laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, kita juga menyadari bahwa PDAM Kota Samarinda harus terus berusaha meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal melalui penambahan kapasitas produksi dengan membangun Instalasi Pengelolahan Air dan perluasan jaringan distribusi, yang sumber dana pengembangan tersebut diharapkan di peroleh dari tertibnya warga masyarakat (pelanggan) membayar rekening penagihan pemakaian air bersih secara teratur dan bantuan dari pihak Pemerintah Daerah maupun Lembaga terkait lainya.secara geografis Kota Samarinda memiliki batas wilayah 718 km 2, terletak di wilayah khatulistiwa

5 dengan koordinat di antara 0 0 21 81-1 0 09 81 LS dan 166 0 15 16-117 0 24 16 BT (Anonim, 2013). Adapun visi dan misi Perusahan Daerah Air Minum adalah sebagai berikut : a. Visi PDAM Kota Samarinda. PDAM Kota Samarinda menjadi perusahaan terdepan dalam melayani air minum bagi masyarakat. b. Misi PDAM Kota Samarinda. 1. Mewujudkan pelayanan bagi seluruh kota Samarinda sesuai standar kualitas. 2. Mewujudkan kenerja yang sehat dan bersih dari aspek keungan dan administrasi. 3. Mewujudkan profesionalisme SDM dan bekerja dengan hati melayani konsumen. 4. Mewujudkan dukungan PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda terhadap bagian komunitas kota terkait pelayanan air minum. 5. Mewujudkan kesejahteraan pegawai. B. Manajemen Perusahaan Jumlah karyawan pada IPA Cendana Samarinda terdiri dari Kepala Seksi IPA satu orang, Operator Intake satu orang, Operator Laboratorium empat orang, Operator PBK (Pengaduk Bahan Kimia) tiga orang. C. Lokasi dan Waktu PKL Kegiatan PKL dilaksanakan di Instalasi Pengolahan Air lebih tepatnya berada di Cendana Kota Samarinda, Kalimantan Timur.Kegiatan PKL dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu dimulai dari tanggal 1 Maret

6 sampaidengan 30 April 2015.Adapun jadwal pelaksanaan PKL dapat dilihat pada Tabel 1.di bawah ini: No. 1 2 Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang. Jenis Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Keterangan Lokasi Mempelajari dokumen SOP di Instalasi Pengolahan 04-11 Maret 2015 Teori Kantor IPA Air Melakukan survei bangunan intake 12-13 Maret 2015 Teori dan Praktik Unit Bangunan Intake 3 4 5 Memahami dan mengkaji bak mixer dan flokulator Melakukan Pembersihan Bak Sedimen Mengamati Pembersihan Bak Filter 16-28 Maret 2015 Teori dan Praktik Bangunan Bak Mixer dan Flokulator 30 Maret 2015 Praktik Bangunan Sedimen 31 Maret 2015 Melihat Unit Bangunan Filter 6 Melakukan Pencampuran bahan kimia di bangunan kimia 01-04 April 2015 Praktik Bangunan Bahan Kimia 7 Melakukan Pengukuran Sampel Air (ph dan sisa chlor) 06-11 April 2015 Teori dan Praktik Ruang Laboratorium Mini 8 Melakukan Gart Test 13-27 April 2015 Praktik Ruang Laboratorium Mini 9 Menghitung hasil laporan bulanan kualitas air di Unit I 28-30 April 2015 Praktik Ruang Operator Unit 1 Cendana

BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG Hasil Praktik Kerja Lapang yang dilaksanakan di Instalasi Pengolahan Air Cendana PDAM Samarinda selama 2 (dua) bulan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2.Hasil Praktik Kerja Lapang di IPA. Tanggal No. Jenis Kegiatan Hasil yang dicapai Keterangan Lokasi Pelaksanaan 1 Mempelajari dokumen SOP di IPA Cendana 04-11 Maret 2015 Mengetahui tata cara pengisian dokumen IPA Teori Kantor IPA 2 Melakukan survei bangunan intake 12-13 Maret 2015 Mengetahui cara kerja mesin pompa Teori dan praktik Unit Bangunan intake 3 Melakukan survei bak mixer dan flokulator 16-28 Maret 2015 Mengetahui cara kerja bak mixer dan flokulator Teori Kantor IPA 4 5 6 7 8 Melakukan pembersihan bak sedimen Melihat perbaikan bak filter Membantu pencampuran bahan kimia di Melakukan Pengukuran Sampel Air Melakukan survei tentang bak reservoir 30-Mar-15 Melihat cara keja bak sedimentasi mengetahui cara kerja 31-Mar-15 perbaikan Mengetahui cara 1-4 April 2015 pencampuran bahan kimia Mengetahui secara 06-11 April 2015 garis besar tentang pengukuran sampel air 13-27 April 2015 Mengetahui cara kerja dari bak reservoir Teori dan Praktik Melihat Teori dan praktik Teori dan praktik Teori dan praktik Unit Bangunan Sedimen Unit Bangunan filter Unit Bangunan Kimia Ruang Laboratorium Unit bangunan reservoir (air bersih) 9 Melakukan survei bak IPAL 28-30 April 2015 Mengetahui cara kerja bak IPAL Teori dan praktik Bak IPAL

8 A. Tahap Operasi 1. Melakukan Gart Test a. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui alat, bahan dan cara kerja yang baik dalam penggunaan Gart Test serta mengetahui dosis optimal. b. Dasar Teori Gart Test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukandosis optimal dari koagulan (tawas) yang digunakan pada proses pengolahan air bersih. Gart Test selain digunakan untuk menentukan dosis optimal juga dapat digunakan untuk menentukan jenis bahan kimia yang paling tepat untuk proses koagulasi pada air (Anonim, 2002). c. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Gelas ukur 1000 ml 2) Leaching Test Gart Test 3) Pipet 4) Larutan tawas 1% 5) Air baku 6) Beaker Glass d. Prosedur Kerja 1) Mengambil air baku dari IPA. 2) Meletakkan 4 buah gelas ukur (beaker glass) 1000 ml yang berisi air baku dari IPA, kemudian diturunkan rotor pengaduk pada alat Gart Test tersebut, sehingga masuk ke dalam beaker glass, hidupkan alat

9 Gart Testdengan mengarahkan panel on-off, serta hidupkan lampu pada bagian bawah alat Gart Test dengan mengarahkan panel on-off lampu. 3) Menambahkan larutan tawas 1% (100 ml) ke dalam beaker glass yang berisi air baku dengan variasi dosis 20 ml, 25 ml, 30ml, dan 35 ml dengan mengunakan pipet. 4) Melakukan pengadukan cepat dengan mengatur kecepatan 150 rpm selama 30-60 detik untuk proses flokulasi, kemudian pengadukan kembali, pengadukan lambat dengan menurunkan kecepatan 90 rpm selama 15-30 detik untuk proses sedimentasi awal, setelah pengadukan lambat selesai kemudian diamkan selama 20-30 menit (sedimentasi akhir). 5) Waktu dan putaran pada Gart Test disesuaikan dengan waktu dan sistem masing masing IPA 1. e. Hasil yang Dicapai Hasil yang dicapai dari melakukan Gart Test adalah untuk mengetahui berapa jumlah bahan kimia yang diberikan sesuai standar baku mutu yakni rata-rata 25 ml, apabila dosis optimum sudah diketahui maka dilakukan perhitungan dosis optimum. f. Pembahasan Gart Test merupakan cara untuk menentukan dosis optimal dari koagulan (tawas) yang digunakan pada proses penjernihan air, apabila dosis optimal sudah diketahui kemudian dilakukan perhitungan dosis optimum, selanjutnya setelah melakukan percobaan Gart Test sesuaikan dosering dengan hasil dosis optimum dari percobaan Gart Test

10 (keterangan mengenai Gart Test dapat dilihat pada halaman 33 lampiran gambar 14). 2. Pengukuran Dosering Tawas a. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengukur dosis optimal larutan tawasyang telah dihitung dilapanganuntuk menghasilkan air yang sesuai standar baku mutu yang telah ditetapkan. b. Dasar Teori Dosering merupakan carapenentuan penggunaan koagulan (tawas) untuk menentukan banyaknya tawas yang digunakan dengan optimal dalam proses koagulasi dan flokulasi (Anonim, 2012). c. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan sebagai berikut : 1) Larutan Bahan kimia (tawas) 2) Gelas ukur (100 ml) 3) Stopwatch d. Prosedur Kerja 1) Pengukuran dosering dilakukan dengan menggunakan gelas ukur 100 ml dan stopwatch. 2) Pengukuran dilakukan di outlet (keran pembubuhan tawas) saluran tawas pada bak splitter box. 3) Mengisi gelas ukur sebanyak 100 ml dengan larutan tawas melalui keran pembubuhan tawas, catat waku yang dibutuhkan untuk mengisinya.

11 e. Hasil yang Dicapai. Hasil yang dicapai dari melakukan dosering (dosis tawas) adalah untuk menentukan banyaknya koagulan (tawas) yang digunakan secara optimal dalam proses koagulasi dan flokulasi yang dosis optimalnya 25 ml dengan waktu 2,40 detik/100ml. f. Pembahasan Dosering merupakan cara untuk menentukan banyaknya koagulan (tawas) yang akan diberikan pada air baku yang sesuai dengan waktu yang telah dihitung dalam percobaan Gart Test pada tahap awal. B. Tahap Pengolahan Air 1. Survei Bak Mixer dan Flokulator a. Tujuan Tujuan dari kegiatan iniadalah untuk mengetahui cara kera mixer dan flokulator dan mengetahui kecepatan mixer dalam air dengan beban berat apabila air mengandung lumpur. b. Dasar teori Bangunan bak mixer dan flokulator adalah pengadukan cepat (rapid mixing) dan pengadukan lambat (slow mixing) dalam pembubuhan pemberian bahan kimia tawas Al 2 (SO 4 ) pada Instalasi Pengolahan Air(Anonim, 2012). c. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan sebagai berikut : 1) Saluran pipa transmisi berukuran kecil. 2) Larutan Tawas Al 2 (SO 4 ).

12 d. Prosedur kerja 1) Melakukan wawancara serta pemantauan dengan pembimbing lapangan mengenai cara kerja pada bangunan bak mixer dan flokulator. 2) Melakukan pemantauan penuangan bahan kimia tawas Al 2 (SO 4 ) berdasarkan SOP perusahaan dengan melakukan penentuan dosering untuk menghitung dosis bahan kimia dalam 1 (satu) jam sekali. e. Hasil yang Dicapai Hasil yang dicapai dari bak mixer dan flokulatoradalah dengan melakukan proses pencampuran larutan tawas serta pengadukan flok-flok dalam proses penjernihan air menjadi merata sehingga hasil produksi air akan lebih baik. f. Pembahasan Bak Mixer yaitu sebuah sistem koagulasi dimana dalam sistem ini air baku di aduk cepat sambil diinjeksikan larutan tawas dengan konsentrasi dan dosis tertentu agar tercampur secara merata dan sempurna. Sedangkan bak flokulator yaitu bak yang dimana telah tercampur dengan bahan kimia penjernih atau larutan tawas dari bak mixer akan membuat proses pemisahan dan pembentukan lumpur dari airnya, dimana flok yang terjadi akan semakin membesar dan berat (keterangan mengenai bak mixer dan flokulator dapat dilihat pada halaman 28 lampiran gambar 4).

13 2. Pembersihan Bak Sedimen a. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui cara kerja dalam membersihkan jaring-jaring pengendap yang ada di bak sedimen supaya bak sedimen tersebut tidak terlalu banyak lumpur yang mengendap sehingga dalam proses pengolahan air bisa bekerja secara maksimal. b. Dasar teori Bak sedimentasi berfungsi sebagai bak untuk pengendapan lumpur yang cukup berat, pasir serta kotoran lainnya, dimana bak sedimentasi ini terdapat jaring-jaring pengendap, pipa sisir dan untuk lumpur yang terendap langsung terbuang pada sistem pembuangan lumpur secara otomatis yakni 2 jam sekali berdasarkan SOP perusahaan(anonim, 2012). c. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan sebagai berikut : 1. Jaring pengendap (Turb Seatler) 2. Pipa sisir 3. Larutan tawas (Al 2 SO 4 ) untuk menghilangkan bau serta dapat menaikanph air. d. Prosedur kerja 1. Melakukan pemantauan dan pengukuran ph air pada kolam sedimensesuai dengan SOP Perusahaan yakni dalam satu (1) jam sekali, namun berdasarkan hasil observasi dengan pembimbing lapangan terkadang untuk pengukuran ph air dilakukan dua (2) sampai tiga (3) jam sekali.

14 2. Melakukan pencucian bak sedimen dimana berdasarkan SOP Perusahaan yakni dilakukan kurang lebih 3 bulan sekali, dan pada saat PKL tepatnya bulan April 2015 telah dilakukan pembersihan bak sedimen. e. Hasil yang dicapai Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah dapat membersihkan bak sedimen yang terdapat endapan lumpur yang cukup banyak dengan cara yang sederhana sehingga dalam proses pengolahan air dapat bekerja secara maksimal dan menghasilkan air yang jernih serta produksi pengolahan air menjadi baik sesuai standar air layak pakai, f. Pembahasan Bak sedimen merupakan bak tempat flok yang cukup berat untuk pengendapan lumpur dan pasir maupun kotoran, dimana air yang jernih kemudian diteruskan menuju bak filter dan air lumpurnya dibuang pada sistem pembuangan lumpur yang berlangsung secara otomatis yakni 2 jam sekali(keterangan tentang bak sedimen dapat dilihat pada halaman 32 lampiran gambar 12). 3. Pembersihan Bak Filter a. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyaring flok ringan atau relatif sangat kecil yang mungkin terbawa dari bak sedimentasi. b. Dasar Teori Bak Filter merupakan bangunan yang berfungsi untuk menyaring flok ringan atau relatif sangat kecil yang mugkin terbawa dari bak sedimentasi, dan menampung penjernihan air dengan mengunakan pasir

15 silica agar penjernihan air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana Samarinda Kota dapat terjaga dengan baik sebelum dialirkan melalui pipa transmisi ke bak reservoir(anonim, 2012). c. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan sebagai berikut : 1) Kontrol panel 2) Pasir silica untuk penjernihan air di bak- bak filter. d. Prosedur Kerja 1) Melakukan wawancara atau observasi dengan pembimbing lapangan tentang bagaimana langkaha-langkah dalam pengolahan bak filter. 2) Melakukan pembersihan bak filter sesuai SOP Perusahaaan yakni dilakukandalam satu hari sekali pembersihan bak. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi dengan pembimbing lapangan untuk pembersihan bak filter dilakukan tiga hari sekali pembersihan atau tergantung dari perusahaan fisik pada bak filter tersebut. e. Hasil yang dicapai Hasil yang dicapai dari survei bak filter adalah untuk mengetahui cara pembersihan bak filter dengan adanya pasir silica yang berfungsi sebagai penjernihan air, dimana bak filter menggunakan pasir silica yang berwarna hitam dan pasir ini digunakan karena mudah untuk menangkap lumpur-lumpur agar memperoleh air bersih. f. Pembahasan Bak filter berfungsi sebagai tempat proses penyaringan butir-butir yang tidak ikut terendap pada bak sedimen dan berfungsi sebagai penyaring mikroorganisme atau bakteri yang ikut larut dalam air. Bak filter

16 menggunakan pasir silica yang berwarna hitam setebal 3-5 mili meter dan pasir ini digunakan karena lebih berat dan lebih menempel pada flokfloknya sehingga dengan mudah untuk menangkap lumpur-lumpur yang masih ikut mengalir dari bak sedimen ke bak filter(keterangan tentang bak-bak filter dapat dilihat pada halaman 31 dan 32 lampiran gambar 10,11). 4. Survei Bak Reservoir a. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui berapa kapasitas air bersih yang ditampung pada setiap bak reservoir, dimana terdapat tiga bak reservoir untuk menampung air bersih hasil proses IPA (Instalasi Pengolahan Air) yang telah memenuhi standar untuk di distribusikan kepada masyarakat. b. Dasar Teori Bak reservoir berfungsi sebagai bak penampung air bersih, dimana air diberi waktu atau kesempatan untuk saling beroksidasi (pencampuran) dengan larutan gas chlor aktif sehingga air tersebut terbebas dari bakteri atau kuman, bak reservoir juga merupakan bak penampung air hasil proses IPA yang telah memenuhi standar untuk siap didistribusikan kepada masyarakat (Anonim, 2012). c. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan sebagai berikut : 1. Panel kontrol 2. Pompa distribusi 3. Gas chlor aktif untuk membunuh bakteri

17 d. Prosedur Kerja 1) Melakukan observasi atau wawancara dengan pembimbing lapangan tentang bagaimana cara kerja bak reservoir. 2) Melakukan pendistribusian ke masyarakat melalui air pipa transmisi pelanggan wilayah Cendana, A.Wahab Syahranie dan Segiri. e. Hasil yang dicapai Hasil yang dicapai dari bak reservoir adalah tersedia air bersih siap saji dimana kapasitasnya 10.000 m 3 untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Samarinda khususnya mencangkup 3 wilayah yang berada di Jalan Cendana, A.Wahab Syahranie, Segiri. f. Pembahasan Bak reservoir merupakan bak penampung air bersih hasil proses IPA yang telah memenuhi standar untuk siap didistribusikan kepada masyarakat, dimana Instalasi Pengolahan Air Unit I Cendana berkapasitas 10.000 m 3 dimana untuk meningkatkan distribusi air bersih serta pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Samarinda khususnya mencangkup 3 wilayah yang berada di Jalan Cendana, A.Wahab Syahranie dan Segiri. C. Tahap Pengukuran kualitas Air 1. Ruang Laboratorium a. Tujuan Tujuan dari kegiatan dilaboratorium adalah untuk mengetahui dan mengukur kualitas air pada air baku (bak penenang), sedimen, filter, dan reservoir dalam pengukuran ph dan Gas chlor (Cl2) serta dalam pengukuran air dengan Gar Test.

18 b. Dasar Teori Laboratorium IPA merupakan ruang laboratorium di IPA yang dilengkapi dengan peralatan untuk pemeriksaan kualitas air baku dan air distribusi, pemeriksaaan pada laboratorium IPA meliputi pemeriksaan ph, sisa chlor, melakukan Gart Test, dan kalau diperlukan kadar chlorida (Anonim, 2012). c. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : a) Pipet 10 ml b) Gart Test c) Beaker Glass 1000 ml d) Gelas ukur 100 ml e) Comparator Disk f) Stop watch g) Gas Chlor h) Larutan Tawas 1% Al 2 (SO 4 ) d. Prosedur kerja. 1) Melakukan wawancara dengan pembimbing lapangan tentang kantor laboratorium. 2) Melakukan pengambilan dan pengukuran sampel air pada unit air baku (bak penenang), sedimen, filter, dan reservoir sesuai SOP perusahaan yakni dalam satu (1) jam sekali pemantauan, akan tetapi berdasarkan hasil observasi atau wawancara dengan pembimbing lapangan untuk pemantauan dan pengukuran air pada ruang laboratorium dilakukan dua (2) sampai tiga (3) jam sekali.

19 3) Melakukan perbandingan pencampuran bahan kimia dengan menggunakan alat Gart Test setiap pagi hari. e. Hasil yang dicapai Hasil yang dicapai pada kantorlaboratorium dalam pengukuran kualitas air adalah untuk mengetahui nilai ph air, agar dalam pengolahan air tetap terjaga kualitasnya. f. Penjelasan pengunaan Alat 1. Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan sedotan, pipet ukur terbuat dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mili liter (ml). Secara umum pipet berfungsi untuk memindahkan suatu volume cairan dari satu tempat ke tempat yang lain. 2. Gart Test adalah alat untuk pengadukan air baku dengan penambahan bahan kimia yang dilengkapi dengan tombol panel yang berfungsi untuk mengatur kecepatan pengadukan. 3. Beaker Glass 1000 ml juga berfungsi sebagai wadah untuk menampung dan menyimpan larutan karena dasarnya yang rata. 4. Gelas Ukur 100 ml digunakan untuk mengukur volume bahan kimia dalam bentuk cair. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan dalam kondisi panas. Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. 5. Comparator Disk, alat untuk mengukur kandungan ph yang terdapat dalam air. 6. Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan.

20 7. Bromthymol Blue (BTB), cairan bahan kimia yang digunakan untuk melihat kadar ph air. g. Pembahasan Kantor laboratorium pada Instalasi Pengolahan Air Unit I Cendana.Samarinda, Kota Samarinda Kalimantan Timur cukup memenuhi standar kualitas dalam pengukuran kualitas air. Karena telah memenuhi standar KEPMENKES No. 907/2002 tentang syarat-syarat kualitas air minum fisika, kimia dan bakteriologi. Untuk ph nya antara 6,5-8,5 walaupun dalam sistem pengukuran dan pemantauan pengolahan air dilakukan 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam sekali, yang seharusnya sesuai SOP ditetapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda pada pemantauan pengolahan air dilakukan 1 (satu) jam sekali dan perlu diketahui berdasarkan hasil pengamatan selama PKL untuk pengukuran ph air tidak diberlakukan Sistem Manajemen K3, contohnya seperti masker dan sarung tangan, dimana di laboratorium ini harus mengetahui berbagai alat dan bahan serta kuganaannya misalkan Pipet berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu tempat ketempat lain, Gart Test alat yang berfungsi untuk menentukan dosis optimal, Beaker Glass untuk tempat air baku, Gelas ukur 100 ml untuk mengukur larutan dalam bentuk cair, Comparator Disk untuk mengukur kandungan ph, Stopwatch untuk mengukur kecepatan waktu, dan Bromthymol Blue cairan bahan kimia untuk melihat kadar ph.

21 2. Survei Bangunan Kimia a. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui bahan kimia yang dipakai dalam proses pengolahan air, bangunan tersebut berfungsi sebagai penampung bahan kimia,pencampuran dan pembubuhan bahan kimia seperti tawas Al 2 (SO 4 ), Soda Ash (Na 2 CO 3 ) dan Gas Chlor (Cl 2 ) yang menuju bagian bangunan pengolahan air. b. Dasar Teori Bangunan kimia merupakan tempat penumpukan stok bahan kimia yang digunakan di IPA dalam seluruh prosesnya, bangunan kimia ini menjadi satu lokasi dengan bak pengaduk bahan kimia, dimana bak pengaduk bahan kimia ini merupakan bak yang digunakan untuk proses pelarutan bahan kimia koagulan, netralis dan desinfektan. Bak pengaduk ini berfungsi untuk menentukan konsentrasi larutan dan penangkap residu/kotoran jika ada (Anonim, 2012). c. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan adalah : a) Mixer b) Lois Gren c) Panel Control d) Tawas Al 2 (SO 4 ) e) Soda Ash (Na 2 CO 3 ) f) Gas Chlor (Cl 2 )

22 d. Prosedur Kerja 1) Melakukan wawancara dengan pembimbing lapangan tentang bangunan kimia. 2) Melakukan pencampuran bahan kimia berupa tawas Al 2 (SO 4 ) ke bak pengadukan dengan menggunakan mesin mixer. e. Hasil yang dicapai Hasil yang dicapai di bangunan kimia agar dalam pengolahan air menjadi baik dan mengatasi permasalahan pemberian bahan kimia yang ada dalam pengolahan air serta menjaga kualitas bahan kimia agar tidak rusak dalam pemberian bahan kimia pada air ketika dalam pencampuran pengolahan air. f. Pembahasan Bangunan kimia bagi perusahaan sangat penting karena dalam pengolahan air sangat membutuhkan bahan kimia berupa tawas Al 2 (SO 4 ) ketika pencampuran air pengolahan dalam mengatasi kekeruhan air, penjernihan, dan membunuh bakteri pada air agar kualitas air produksi baik dan dapat menjaga kualitas air ketika didistribusikan (keterangan mengenai bangunan kimia dapat dilihat pada halaman 35 lampiran gambar 18).

23 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diberikan selama mengikuti Praktik Kerja Lapang adalah sebagai berikut : 1. Pada Perusahaan Daerah Air Minum tersebut penulis dapat melaksanakan praktik kerja lapang dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Instalasi Pengolahan Air ini hanya bersifat praktik, antara lain Gart Test, Dosering, Tahap Pengolahan Air dan Tahap Pengukuran Kualitas Air. 2. Selama melaksanakan praktik kerja lapang ini penulis dapat memahami, berikut : memantau kegiatan pengolahan air dan terjun langsung untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Instalasi Pengolahan Air. Praktik Kerja Lapang adalah upaya sadar bagi mahasiswa untuk menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan pada Instalasi atau Perusahaan terkait, sehingga menjadi bekal untuk dapat terjun langsung di dunia kerja B. Saran Adapun saran yang dapat saya berikan kepada PDAM adalah sebagai 1. Perusahaan harus lebih mengedepankan Kesehatan Keselamatan Kerja. 2. SOP yang sudah ada harus lebih diterapkan bagi para pegawai PDAM serta mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapang, SOP dilaksanakan agar setiap kegiatan berjalan dengan baik, teratur, dan sesuai dengan tujuan dari perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2002. KEPMENKESRI No. 907/ MENKES/SK/VII/2002 tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Anonim, 2002. Pengertian Gart Test http://library.usu.ac.id/download/fmipa/kimia-farida.pdf. Diaksespadatanggal 01 Juli 2015. Anonim, 2008. Profil PDAM Kota Samarinda Kalimantan Timur. Anonim, 2010. Hasil Sensus Penduduk Kota Samarinda 2010. Anonim, 2012. Nilai Air Bersih yang distribusikan kemasyarakat Instalasi Pengolahan Air Perusahaan Daerah Air Minum Kota Samarinda. Anonim, 2012. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum Kota Samarinda. Anonim, 2015. Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Tingkat II http://pdamkotasamarinda.co.id/pages/statis/67/sejarah.html. Diakses pada tanggal 01 Juli 2015.

26 Gambar 1. Kantor InstalasiPengolahan Air Unit 1 Cendana Gambar 2. Intake TelukLerong

27 Gambar 3. Bak Aerator Gambar 4. Bak mixer

28 Gambar 5. Bak Pengaduk Bahan Kimia Gambar 6. Pembubuhan Soda Ash

29 Gambar 7. Bak Koagulasi Gambar 8. Bak Pembubuhan Larutan Tawas

30 Gambar 9. Bak Flokulasi Gambar 10. Bak Filter

31 Gambar 11. Bak Filter Gambar 12. Pembersihan Bak Sedimentasi

32 Gambar 13. Gas Chlor Gambar 14. Percobaan Gart Tes

33 Gambar 15. Beaker Glass Gambar 16. Alat Pengukur Kekentalan Tawas

34 Gambar 17. Alat dan Bahan Pengukur ph dan sisachlor Gambar 18. Survei Bangunan Kimia