LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN TERNAK PERAH

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

Daftar Pustaka. Leng, R.A Drought Feeding Strategies : Theory and Pactice. The University of New England Printery, Armidale - New South Wales.

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNOLOGI JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai

MATERI DAN METODE. Materi

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya telah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat desa. Memelihara ternak pada

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Konsentrat terdiri dari campuran jagung,

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya penurunan kemampuan induk dalam mencukupi kebutuhan nutrient

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pakan ternak. Produksi limbah perkebunan berlimpah, harganya murah, serta tidak

PENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN TERNAK PERAH (Pembuatan UMMB (Urea Molases Mineral Block) OLEH : KELOMPOK VII NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. 2. 3. 4. 5. 6. DWI KURNIA HADI S : B1D 013 063 EDY WAHYUDI : B1D 013 065 ELIYA MULIANI : B1D 013 066 ELSA DESIANA : B1D013 067 ELY ERMAWATI : B1D013069 ENDANG FITRIA NINGSIH : B1D013071 7. ENDAYANI YULI MARISA : B1D013072 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM 2015 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan dalam pembuatan laporan mengenai pembuatan UMB (Urea Molases Blok) atau biasa disebut tempani dan jajan sapi. Dalam laporan ini akan membahas seputar cara pembuatan UMB dan efisiensi setiap bahan yang digunakan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat, dengan melihat perbandingan tingkat harga bahan yang dibutuhkan dan hasil yang diperoleh dalam meningkatkan produksi ternak potong khususnya. Setelah kita mengetahui efisiensi harga bahan yang digunakan dalam pembuatan dan proses pemasyarakatan UMB di tengah-tengah masyarakat. Dalam pembuatan UMB ini mengupayakan keberadaan bahan yang tersedia dengan harga yang murah dan tersedia melimpah, maka itu akan menjadi pilihan utama dalam mencari bahan yang digunakan. Sehingga perlu adanya pengetahuan dan perhitungan yang tepat agar dalam pengusahaannya tercapai efisiensi. Apabila ada kesalahan dan kehilafan dalam laporan ini aka pantaslah karena penulis hanyalah manusia biasa, maka dari itu mohon saran dan kritikannya yang membagun tulisan ini. Mataram, 29 Oktober 2015 Penyusun DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR TABEL... 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 6 1.2. Tujuan Dan Kegunaan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian UMB dan Sejarah UMB... 8 2.2. Bahan Pembuatan UMB... 9 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Praktkum... 11 3.2. Materi Praktikum... 11 3.3. Metode Praktikum... 12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Praktikum... 13 4.2. Pembahasan... 13 BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan... 15 5.2. Saran... 15 DAFTAR PUSTAKA... 16 LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Cetakan UMMB... 13 Gambar 4.1 Pencampuran molases dan urea... 14 DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Tabel Formulasi Urea Molases Block... 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam penggemukan ada faktor utama yang diperhatian seperti nafsu makan ternak, jenis makanan hijauan maupun konsetrat tambahan pakan. Dala hal ini pembuatan Urea Molases Block (UMB) memiliki tujuan yang utama berupa tercukupinya kebutuhan ternak dari segi nutrisinya seperti protein, mineral, karbohidrat ataupun yang lainnya yang menunjang proses pertumbuhan. Selain itu juga meningkatkan nafsu makan dari ternak itu sendiri dengan harapan meningkatkan populsai mikroba rumen dari ternak yang kita pelihara sebagai ternak potong, yan berbasis penyedia daging atau protein hewani. Selain dalam upaya memproduksi UMB untuk ternak ada faktor yang lebih penting yaitu penggunaan limbah. Limbah yang kita ketahui bersama bahwa bahan sisa dari pengolahan yang sudah tidak digunakan laigi. Dalam pembuatan UMB ini menggunakan bahan limbah yang digunakan sebagai bahan pengisi seperti bungkil kelapa, sisa serbuk geregaji maupun yang lainnya. Sehingga UMB ini sangat bermanfaat dan efisiensi bahan yang digunakan dan dapat beramanfaat ketika kita mengolah dari limbah menjadi bahan yang bermanfaat untuk ternak. Sehingga perlu diadakannya praktikum pembuatan UMB ini tidak lain dan tidak bukan hanya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan Indoesia yang masih di bawah konsumsi rata-rata daging perkapita di dunia 0,365 tahun terakhir (Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008-2012). Itu menunjukan angka yang sangat rendah Oleh karena

itu praktikum ini sangatlah penting sehingga bisa diterapkannya di tengah-tengah masyarakat yang masih memiliki wawasan kurang memadai dalam segi pengetahuan dan teknologi. 1.2. Tujuan dan Kegunaan 1.2.1. Tujuan Praktikum Dalam praktikum pembuatan UMB ini ada beberapa tujuan utamanya diantaranya adalah : 1) Untuk mengetahui prosedur pembuatan tempani (UMB) itu sendiri. 2) Untuk mengetahui formulasi dalam pembuatan UMB. 3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsumsi pakan ternak setelah memakan UMB. 4) Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan (Daging) dalam negeri dengan menyediakan UMB sebagai makanan suplemen ternak. 1.2.2. Kegunaan Praktikum Dari tujan di atas ada beberapa kegunaan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat yaitu : 1) Dapat mengetahui mekanisme dalam penggunaan alat dan dalam pencampuran bahan ketika membuat UMB. 2) Dapat mengetahu persentase bahan dalam penyusunan formulasi UMB. 3) Dapat mengetahui tingkat palatabilitas ternak terhadap pakan setelah memakan UMB sebagai suplement karena pertumbuah mikroba rumen. 4) Dapat meningkatkan perekonmia masyarakat dalam mengaplikasikan UMB baik dalam prduksi UMB maupun dalam memberikan UMB kepada ternak.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Urea Molases Blok 2.1.1. Pengertian UMB Urea Molasses Block (UMB) merupakan bahan pemacu, artinya bahwa suplemen ini merupakan jenis pakan yang berperan sebagai pemacu pertumbuhan dan peningkatan populasi mikroba didalam rumen. Sifatnya khusus dan kompak. Pakan pemicu ini dapat merangsang ternak ruminansia (sebagai induk semang) dalam menambah jumlah konsumsi serat kasar sehingga meningkatkan produksi. Mikroorganisme yang hidup didalam rumen ternak ruminansia mampu mensintesa protein untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan berproduksi (Mutiarni, 2013). Molasses merupakan bahan sisa dari industri gula yang banyak dijumpai di samping hasil utamanya. Dari berbagai bahan sisa yang dihasilkan industri gula, molasses merupakan bahan dasar yang berharga sekali untuk industri dengan fermentasi. Molasses adalah sejenis sirup yang merupakan sisa dari pengkristalan gula pasir. Molasses tidak dapat dikristalkan karena mengandung glukosa dan fruktosa yang sulit untuk dikristalkan. Molasses merupakan produk limbah dari industri gula di mana produk ini masih banyak mengandung gula dan asam-asam organik, sehingga merupakan bahan baku yang sangat baik untuk pembuatan etanol. Bahan ini merupakan produk sampingan yang dihasilkan selama proses pemutihan gula. Kandungan gula dari molasses terutama sukrosa berkisar 40-55% (Anonim, 2008). Sifat fisika molasses yakni berwujud cairan berwarna hitam, memiliki sifat Brix 90,92 %, Pol 29,89 %, HK 32,88 %, dan TSAI 55,32 %. Sedangkan komposisi utamanya yakni sukrosa 38,94 %, glukosa 14,43 %, fruktosa 16,75 %, abu 11,06 %, dan air 18,82 %. Sifat kimia molasses mengandung banyak karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku proses fermentasi alkohol maupun fermentasi lain (Purwanto, 2008). Bahan utama untuk membuat UMB adalah molasses sebagai sumber energi. Molases merupakan bahan pakan sumber energi karena banyak mengandung pati dan gula.

Kecernaanya tinggi dan bersifat palatable. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar airnya 78-86%, gula 77%, abu 10,5%, protein kasar 3,5%, dan TDN 72% (Utomo et al., 2001). Beberapa peternak memberikan langsung urea kedalam pakan ternak mereka, hal ini kurang baik karena selain rasanya yang pahit dan tidak enak, juga dapat menyebabkan ternak keracunan nitrogen. Menggabungkan urea dengan molases atau biji-bijian atau keduanya membuat urea lebih cocok untuk ternak. Selain itu biji-bijian dan tetes juga akan memberikan energi yang diperlukan untuk membantu proses pencernaan. Oleh karena itu cara yang aman dalam pemberian urea adalah dengan mempersiapkannya menjadi Urea Molases Blok (UMB). Persiapan ini adalah cara yang baik untuk menyediakan protein dan energi bagi ternak ruminansia, dan membantu meningkatkan pasokan protein hewan. UMB dapat dibuat dari berbagai bahan tergantung pada ketersediaan bahan yang ada disekitar (Wae, 2011). 2.2.Bahan Pembuatan UMB 2.2.1. Bahan Yang Dipakai Dalam pembuatan UMB ini ada beberapa bahan yang dipakai diantaranya : 1) Molases, adalah produk sampingan dari industri gula menyediakan reaksi subtrat dan berbagai mineral dan elemen. Molases memiliki rasa dan aroma yang menyenangkan, yang membuat blok sangat menarik dan lezat bagi ternak. 2) Urea, memberikan reaksi nitrogen, komponen yang paling penting dari blok. Urea yang mengandung nitrogen meningkatkan asupan hijauan kering atau hijauan berkualitas rendah serta meningkatkan daya cerna. Asupan nitrogen dalam bentuk urea diberikan secara terbatas untuk menghindari masalah toxicitas namun cukup untuk mempertahankan tingkat amonia dalam rumen secara konsisten di atas 200 mg N/l untuk pertumbuhan mikroorganisme di dalam rumen. 3) Kopra, gandum atau dedak disini berfungsi untuk menyediakan beberapa nutrisi penting seperti lemak, protein dan fosfor, selain itu juga bertindak sebagai penyerap kelembaban yang terkandung dalam molases dan memberikan struktur untuk blok. 4) Garam, garam mengandung beberapa mineral penting yang dibutuhkan ternak. 5) Semen, sebagai pengikat untuk memperkuat blok. 2.2.2. Manfaat Urea Molases Blok (UMB) Menurut (Wae, 2011) memaparkan beberapa fungsi dari UMB itu sendiri yakni: 1) Meningkatkan palatabilitas pakan (hijauan/rumput) yang berkualitas rendah dan meningkatkan nilai gizi pakan. 2) Meningkatkan daya cerna pakan dan penyerapannya.

3) Penelitian telah menunjukan bahwa UMB yang diberikan kepada ternak betina dapat meningkatkan tingkat pembuahan sel telur ternak betina. Jika diberikan untuk ternak bunting akan melahirkan anak yang kuat dan sehat. UMB juga membantu pertambahan bobot badan, meningkatkan kualitas daging, 4) susu, dan energi ternak. UMB juga bertindak sebagai persediaan pada saat musim kering dan masa kritis 5) lainnya misalnya pada saat terjadi kelangkaan pakan. 2.2.3. Pembatasan Bahan Pembuatan Menurut (Wae, 2011) bahwa ada pembatasan atau standarisasi penggunaan bahan yang digunakan dalam pembuatan UMB, diantaranya adalah : 1) Urea dalam kadar tinggi yang merupakan racun bagi ternak maka itu sangat penting diperhatikan dalam pembuatan UMB yang benar, bahwa kadar urea tidak melebihi 10% dari keseluruhan bahan. 2) Diberikan hanya untuk ternak ruminansia saja, jangan diberikan kepada ternak dengan sistem pencernaan bersifat monogastric seperti halnya babi dan kuda. 3) Jangan diberikan pada ternak ruminansia dibawah umur enam bulan. 4) Jangan diberikan kepada ternak dalam kondisi belum makan hijauan karena jika di konsumsi secara berlebihan akan dapat menyebabkan keracunan. 5) Pemberian pada kambing atau domba dibatasi 100 gram/hari. 6) Jangan pernah diberikan dalam bentuk larutan dalam air minum ataupun dalam bentuk UMB yang ditumbuk karena dapat menyebabkan konsumsi yang berlebihan.

3. BAB III MATERI DAN METODE 3.1.Waktu Praktikum Dalam pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan pada : hari/ Tanggal : Sabtu, 17 Oktober 2015 waktu : 07.00- Selesai Tempat : Gedung E, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram 3.2.Materi Praktikum 3.2.1. Alat-alat Praktikum Adapun Alat yang digunakan dalam praktiku ini antara lain : 1) 7 Buah pipa potong ukuran 5 cm 2) 2 Buah Ember Palstik ukurang tanggung 3) Karung sak semen 4). Pelepah pepaya 5). Botol plastik tanggung 6). Kantong Plastik 7). Timbangan 8) Pisau 3.2.2. Bahan Praktikum Adapun bahan yang dipakai dalam praktikum dalam pembuatan 6 Kg Molases antara lain : 1) Molases 2) Urea 3) Garam 4) Semen 5) Tepung Tapioca Flour 6) Dedak Padi 7) Ultra Mineral 8) Kapur 9) Air 3.3. Metode Praktikum 3.3.1. Cara pembuatan UMB (Urea Molases Blok) Dalam pebuatan UMB ini ada beberapa prosedur dalam proses pencampuran Antara lain : 1) Pertama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2) Menimbang bahan bahan dengan kadar yang di gunakan.

3) Menggabungkan bahan yang cair bersama cair seperti molases,air. Dan yang padat bersama yang padat seperti Garam,urea,ultra mineral,tepung tapioca, dedak halus,semen dan kapur. 4) Mencampur dengan mengaduk bahan yang cair hingga benar-benar larut dan bahan terlihat homogen. 5) Demikian juga bahan yang padat hingga campuran homogen di campur. 6) Menggabungkan semua bahan padat dan cair diatas karung sak semen yang telah disediakan. 7) Sampai terlihat homogen dan cukup padat kemudian dimasukkan kedalam cetakan pipa dan menaruh pelepah pisang ditengah-tengah bahan dan menekan capuran sampai benarbenar terbentuk. 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PRAKTIKUM

Gambar 4.1 Cetakan UMMB 4.2. PEMBAHASAN Pada pembuatan UMB kali ini kami lakukan dengan mengunakan bahan seperti molases, garam, urea,ultra mineral,air, kapur dan dedak halus. Bahan ini merupkan bahan yang digunakan ketika dalam ketersediaan yang cukup. Dalam pembuatan Urea Molases Block ini tidak ada penambahan bahan pengisi seperti ampas tahu dan lain-lain. Dalam Proses pembuatan hal yang terpenting adalah proses percampuran bahan yang mudah cair dengan bahan yang padat. Ditujukan agar ketika dalam pencampuran akan terjadi penggumpalan yang mengakibatkan tidak merata dan bahan tidak akan menumpuk pada suatu sisi sehingga dalam penyajiannya tidak menjadi permasalahan dan kendala bagi ternak itu sendiri. Adapun bahan yang cair dengan memasukkan urea dan garam ke dalam molases yang di dalam botol plastik tanggung kemudian diratakan. Begitu juga dengan bahan padat seperti dicampur dengan dedak halus dan kapur. Adapun gambarnya yakni :

Gambar 4.2 Pencampuran molases dan urea 4.2.1. Formulasi UMB Dalam penyusunan bahan yang kita gunakan perlu adanya formulasi sehingga keefisiensian UMB yang kita buat akan menjadi pakan yang bermanfaat dan kandungan bahan tidak mempengaruhi palatabilitas ternak. Misalnya apabila kandungan urea dan kapur yang berlebihan akan berdampak pada ternak maka perlu dilakukan formulasi yang tepat. Adapun formulasi yang kami guanakn dalam hal ini antara lain : Tabel 4.1. Tabel Formulasi Urea Molases Block No 1 2 Nama Bahan Urea Molases Persentase 2 sendok 250 ml 3 Dedak Padi Halus 250 gram 4 Semen 750 gram 5 Tepung 250 gram 6 Garam 3,5 kg 7 Air 300 ml 5. BAB V PENUTUP

5.1. SIMPULAN Dari praktikum pembuatan ini ada beberapa poin yang dapat kami simpulkan diantaranya adalah : 1) Praktikum pembuan UMB ini membutuhkan bahan dan alat yang dapat membantu dalam proses pembuatannya. 2) Dalam pembuatan UMB ini membutuhkan formulasi yang sangat penting dalam menentukan kadar bahan sehinga tidak menjadi dampak negatif terhadap ternak yang diberikan. 3) Perolehan bahan harus sesuai dengan pertimbangan harga maka dalam menggunakan bahan harus mneggunkan bahan yang berbasis limbah sehingga meiliki nilai yang lebih tinggi dan efisien. 4) UMB merupakan suplemen makanan yang dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan populasi mikroba dalam rumen. 5) Dalam penyusunan bahan kita harus menggunakan bahan yang ketersediannya lebih banyak sebagai penganti bahan yang lainnya, asalkan kandungan dan nilai gizinya/nutrisinya sama. 5.2. SARAN Adapun saran yang ingin kami sampaikan kepada pembaca maka dalam penyusunan formulasi harus memiliki standar maksimal suatu bahan, sehingga lebih berhati-hati dalam pemberian ternak karena akan berdampak negatif dan butuh pemahaman yang lebih dalam. Kepada dosen mata kuliah limbah agar memberikan informasi terhadap bahan yang bisa kita gunakan secara luas dan apabila kita berada didaerah yang mungkin tidak tersedia banyak bahan formuasi yang ada dan telah kita pelajari sebelumnya tidak kewalahan dalam memilih bahan yang akan kita gunakan. DAFTAR PUSTAKA Derisent, Wae.2013.http://media-pp.blogspot.com/2013/03/urea-molasses-blok-untukternak.html Diakses tanggal3 Desember 2013

Indriani, Yofita Heti. 2011. Membuat Pupuk Kompos Secara Kilat.Jakarta; Penebar Swadaya Maura, Eki.2011.http://ketekdekil.blogspot.com/2011/03/urea-molasses-block-umb.html Diakses tanggal 3 Desember 2013 Mutiarini, Oktavia.2013.http://oktaviamutiarini.blogspot.com/2013 /01/umb-urea-molasses-block.html Diakses tanggal 3 Desember 2013 LAMPIRAN

pipa paloran Kapur garam Semen

Tepung Tapioka Ultra mineral molases + urea pencampuran bahan padat dan cair UMB sudah jadi