KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

BERITA RESMI STATISTIK

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

BPS KABUPATEN KENDAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN KENDAL BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,18 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA JUNI 2016 INFLASI 0,22 PERSEN

No. 01/3307/2017, 9 Mei 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA JANUARI 2016 INFLASI 0,28 PERSEN

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN AGUSTUS 2016 DEFLASI 0.48 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI PURBALINGGA BULAN AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA AGUSTUS 2017 DEFLASI 0,21 PERSEN

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI KOTA BLORA FEBRUARI 2016 DEFLASI 0,25 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR

BERITA RESMI STATISTIK

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

BPS KOTA TEGAL. BULAN FEBRUARI 2014 KOTA TEGAL INFLASI 0,79 persen

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN JANUARI 2017 INFLASI 1.23 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN NOVEMBER 2016 INFLASI 0,52 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI 0,41 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA JULI 2016 INFLASI 1,03 PERSEN

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEX HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2016 INFLASI 0,97 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BPS KABUPATEN PEMALANG


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BLORA MARET 2017 DEFLASI 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA PEKALONGAN

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN



PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI JEPARA BULAN MARET 2017 DEFLASI 0,06 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2016 INFLASI 1,08 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN SEPTEMBER 2015 DEFLASI 0.05 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Oktober 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Transkripsi:

SEPTEMBER 2013

KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian Volume VII Nomor 9/September 2013 ini berisi data dan analisis deskriptif indikator ekspor dan impor komoditas pertanian bulan Juni 2013, Indeks Harga Konsumen (IHK) perkotaan dan inflasi bulan Agustus 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Juli - Agustus 2013. Data ekspor-impor yang dipublikasikan telah disesuaikan dengan klasifikasi kode HS (Harmony System) berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012. Data yang disajikan dalam buletin ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Besar harapan kami bahwa Buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna data baik di lingkup maupun pengguna lainnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan buletin ini di masa mendatang. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENJELASAN UMUM... 1 1.1. Ekspor Impor...1 1.2. Indeks Harga Konsumen/Inflasi...1 1.3. Nilai Tukar Petani (NTP)...3 BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN... 5 2.1. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian...5 2.2. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Tanaman Pangan...7 2.3. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Hortikultura...9 2.4. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Perkebunan... 12 2.5. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Peternakan... 14 BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI... 19 3.1. Perkembangan IHK Gabungan 66 Kota di Indonesia Bulan Juli 2013... 19 3.2. Perkembangan IHK Gabungan 66 Kota di Indonesia untuk Kelompok Bahan Makanan... 21 3.3. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan... 22 BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP)... 25 4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang Dibayar (IB) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional dan Sub Sektor 2010 Agustus 2013...... 25 4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani Nasional Bulan Juli Agustus 2013... 26 4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian Sempit (tanpa sub sektor Perikanan) Bulan Juli Agustus 2013... 27 4.4. Indeks Harga yang Diterima Petani (IT)... 28 4.5. Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB)... 30 4.6. Nilai Tukar Petani (NTP)... 30 4.7. Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi di Indonesia... 31 4.8. Upah Buruh Tani... 35

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan BAB I. PENJELASAN UMUM Buletin Bulanan edisi Volume VII Nomor 9, September 2013 ini menyajikan keragaan data makro sektor pertanian yang meliputi: 1. Ekspor impor komoditas pertanian bulan - Juni 2013. 2. Indeks harga konsumen (IHK) gabungan 66 Kota di Indonesia dan inflasi bulan Agustus 2013. 3. Nilai tukar petani nasional dan beberapa provinsi di Indonesia bulan Juli Agustus 2013. 1.1. Ekspor Impor Data ekspor impor komoditas pertanian adalah data ekspor impor yang berasal dari kode HS 10 digit yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan sudah berstatus angka tetap. Kode HS mengacu pada klasifikasi sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012. Cakupan kode HS komoditas pertanian merupakan kesepakatan hasil koordinasi dengan instansi terkait lingkup. Penyajian data perkembangan ekspor impor komoditas pertanian ini dititikberatkan pada kelompok komoditas baik segar maupun olahan yang mencerminkan peranan masing-masing sub sektor terhadap sektor pertanian secara keseluruhan. 1.2. Indeks Harga Konsumen/Inflasi Data perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laju inflasi/deflasi bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penyajian perkembangan IHK dan laju inflasi lebih dititikberatkan pada kelompok bahan makanan yang mencerminkan peranan komoditas utama sektor pertanian dalam tingkat inflasi secara nasional. Sejak bulan Juni 2008, Indeks Harga Konsumen (IHK) dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) di 66 kota tahun 2007 yang mencakup sekitar 284-441 komoditas. IHK gabungan 66 kota ini merupakan hasil perhitungan dari Volume VII, Nomor 9/September 2013 1

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian gabungan indeks masing-masing kota yang ditimbang dengan banyaknya rumahtangga di kota bersangkutan. IHK dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang dikembangkan dan dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu: Bahan makanan yang terdiri dari padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, daging dan hasil-hasilnya, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu dan hasil-hasilnya, sayursayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, bumbu-bumbuan, lemak dan minyak serta bahan makanan lainnya. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terdiri dari makanan jadi, minuman yang tidak beralkohol dan tembakau dan minuman beralkohol. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang terdiri dari biaya tempat tinggal, bahan bakar, penerangan dan air, perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan rumah tangga. Sandang yang terdiri dari sandang laki-laki, sandang wanita, sandang anak-anak, barang pribadi dan sandang lain. Kesehatan yang terdiri dari jasa kesehatan, obat-obatan, jasa perawatan jasmani, perawatan jasmani dan kosmetika. Pendidikan, rekreasi dan olahraga yang terdiri dari jasa pendidikan, kursuskursus/pelatihan, perlengkapan/peralatan pendidikan, rekreasi dan olahraga. Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang terdiri dari transportasi, komunikasi pengiriman, sarana dan penunjang transportasi dan jasa keuangan. Persentase (%) perubahan IHK (Laju inflasi/deflasi) bulanan diperoleh dari : ln ln 1 x 100 ln 1 Dimana : In = Indeks bulan n; In-1 = Indeks bulan n-1 Persentase (%) perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode point to to point. 2 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan 1.3. Nilai Tukar Petani (NTP) Data perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks harga yang dibayar petani (IB) disusun berdasarkan data hasil survei bulanan statistik harga konsumen di pasar pedesaan yang dilaksanakan setiap bulan. Indeks harga yang diterima petani (IT) bersumber dari hasil survei harga di tingkat produsen (farm gate) yang dilaksanakan setiap bulan. IT dan IB tersebut dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang dikembangkan. NTP merupakan rasio antara IT dengan IB yang dinyatakan dalam persentase. NTP IT IB x100% Volume VII, Nomor 9/September 2013 3

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 4 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN 2.1. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Volume ekspor komoditas pertanian pada bulan Juni 2013 dibandingkan dengan bulan 2013, mengalami penurunan sebesar 6,18% yaitu dari 2,88 juta ton menjadi 2,70 juta ton. Penurunan volume ekspor ini disebabkan karena menurunnya volume ekspor seluruh sub sektor kecuali peternakan. Seiring dengan penurunan volume ekspor, nilai ekspor komoditas pertanian pada bulan Juni 2013 juga mengalami penurunan dari US$ 2,67 milyar menjadi US$ 2,49 milyar atau turun sebesar 6,73%. Volume impor komoditas pertanian Indonesia pada bulan Juni 2013 juga mengalami penurunan dibandingkan bulan 2013 sebesar 17,39% yakni dari 1,68 juta ton menjadi 1,39 juta ton. Demikian pula dari sisi nilai impor menurun sebesar 7,61% yakni dari US$ 1,23 milyar menjadi US$ 1,13 milyar. Penurunan nilai impor komoditas pertanian tersebut disebabkan oleh menurunnya nilai impor sub sektor tanaman pangan sebesar 18,59% dan sub sektor perkebunan sebesar 0,22%. Berdasarkan selisih angka ekspor dan impor, maka pada bulan Juni 2013 neraca perdagangan komoditas pertanian Indonesia mengalami surplus dari sisi volume sebesar 1,4 juta ton, demikian juga dari sisi nilai mengalami surplus sebesar US$ 1,35 milyar. Surplus nilai neraca perdagangan komoditas pertanian bulan Juni 2013 menunjukkan penurunan sebesar 5,98% dibandingkan bulan 2013. Namun demikian, dari sisi volume, mengalami peningkatan surplus cukup signifikan yaitu sebesar 16,37%. Perkembangan ekspor - impor komoditas pertanian Indonesia menurut sub sektor periode bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.1. Volume VII, Nomor 9/September 2013 5

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tabel 2.1. Ekspor-impor pertanian Indonesia menurut sub sektor, Juni 2013 No Sub Sektor Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Januari-Juni 1 Tanaman Pangan Volume (Kg) - Ekspor 18,511,940 13,394,963-27.64 86,501,587 - Impor 1,284,692,758 985,818,222-23.26 6,154,314,326 - Neraca -1,266,180,818-972,423,259-23.20-6,067,812,739 Nilai (US$) - Ekspor 12,305,272 9,377,279-23.79 64,450,138 - Impor 543,351,224 442,328,255-18.59 2,674,431,038 - Neraca -531,045,952-432,950,976-18.47-2,609,980,900 2 Hortikultura Volume (Kg) - Ekspor 27,541,590 26,630,690-3.31 148,189,099 - Impor 195,808,487 190,387,271-2.77 859,579,709 - Neraca -168,266,897-163,756,581-2.68-711,390,610 Nilai (US$) - Ekspor 35,694,847 33,634,399-5.77 192,699,956 - Impor 199,805,157 202,622,811 1.41 835,155,126 - Neraca -164,110,310-168,988,412 2.97-642,455,170 3 Perkebunan Volume (Kg) - Ekspor 2,818,896,223 2,647,018,987-6.10 15,984,573,860 - Impor 86,929,173 100,151,652 15.21 701,003,555 - Neraca 2,731,967,050 2,546,867,335-6.78 15,283,570,305 Nilai (US$) - Ekspor 2,569,261,777 2,399,263,381-6.62 14,655,210,313 - Impor 203,705,521 203,257,649-0.22 1,287,720,774 - Neraca 2,365,556,256 2,196,005,732-7.17 13,367,489,539 4 Peternakan Volume (Kg) - Ekspor 14,299,871 14,322,229 0.16 96,639,068 - Impor 111,471,496 110,538,885-0.84 542,292,815 - Neraca -97,171,625-96,216,656-0.98-445,653,747 Nilai (US$) - Ekspor 47,910,588 43,498,763-9.21 270,043,512 - Impor 281,088,608 286,353,368 1.87 1,333,452,151 - Neraca -233,178,020-242,854,605 4.15-1,063,408,639 PERTANIAN Volume (Kg) - Ekspor 2,879,249,624 2,701,366,869-6.18 16,315,903,614 - Impor 1,678,901,914 1,386,896,030-17.39 8,257,190,405 - Neraca 1,200,347,710 1,314,470,839 9.51 8,058,713,209 Nilai (US$) - Ekspor 2,665,172,484 2,485,773,822-6.73 15,182,403,919 - Impor 1,227,950,510 1,134,562,083-7.61 6,130,759,089 - Neraca 1,437,221,974 1,351,211,739-5.98 9,051,644,830 Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 6 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan 2.2. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Tanaman Pangan Volume ekspor sub sektor tanaman pangan pada bulan Juni 2013 mencapai 13,39 ribu ton atau turun 27,64% dibandingkan bulan 2013. Demikian pula nilai ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 23,79%, yakni dari US$ 12,31 juta menjadi US$ 9,38 juta. Komoditas ekspor utama sub sektor tanaman pangan sekaligus penyumbang ekspor terbesar sub sektor ini pada bulan Juni 2013 adalah gandum/meslin olahan yang mencapai US$ 4,24 juta. Komoditas berikutnya yang menyumbang nilai ekspor tanaman pangan cukup besar adalah kedele olahan yang mencapai US$ 1,19 juta, serta kacang tanah olahan sebesar US$ 913,99 ribu. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Beras 62,877 96,233 33,548 35,779-46.65-62.82 735,694 633,594 2 Beras olahan 20,775 10,613 13,324 11,134-35.87 4.91 88,035 73,168 3 Gandum, Meslin 1,079 6,669 5,488 28,482 408.62 327.08 11,725 25,290 4 Gandum, Meslin olahan 5,885,455 3,310,057 7,691,420 4,241,717 30.69 28.15 34,509,160 15,689,813 5 Jagung 1,262,367 556,905 1,155,388 534,347-8.47-4.05 8,479,926 8,550,266 6 Jagung olahan 1,600,358 753,288 1,341,440 637,347-16.18-15.39 6,188,468 2,942,743 7 Kacang tanah 60,883 52,555 172,799 269,694 183.82 413.17 672,838 669,951 8 Kacang tanah olahan 428,393 1,164,566 362,798 913,993-15.31-21.52 2,125,088 4,476,630 9 Kedele 12,936 18,552 5,500 414-57.48-97.77 385,176 262,192 10 Kedele olahan 872,719 1,211,771 815,933 1,191,759-6.51-1.65 5,425,140 6,482,782 11 Ubi jalar 892,477 707,250 824,118 763,794-7.66 7.99 4,603,811 3,178,295 12 Ubi kayu 376,461 867,608 174,207 222,277-53.73-74.38 3,759,481 2,081,303 13 Ubi kayu olahan 7,032,200 3,529,733 797,800 524,142-88.66-85.15 19,459,851 9,139,474 14 Tanaman Pangan Lainnya 2,960 19,472 1,200 2,400-59.46-87.67 57,194 10,244,637 Total 18,511,940 12,305,272 13,394,963 9,377,279-27.64-23.79 86,501,587 64,450,138 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Perkembangan nilai impor komoditas sub sektor tanaman pangan pada bulan Juni 2013 mengalami penurunan sebesar 18,59% dibandingkan bulan 2013, yakni dari US$ 543,35 juta menjadi US$ 442,33 juta. Demikian pula dari sisi volume impor komoditas tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 23,26% yakni dari 1,28 juta ton, menjadi 985,82 ribu ton. Pada bulan Juni 2013, komoditas utama impor sub sektor ini adalah gandum/meslin segar yang mencapai US$ 193,10 juta, kedele segar sebesar US$ 104,98 Volume VII, Nomor 9/September 2013 7

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian juta dan jagung segar sebesar US$ 54,35 juta. Perkembangan impor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Impor komoditas sub sektor tanaman pangan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Beras 41,295,627 21,607,795 35,007,187 15,605,677-15.23-27.78 243,817,208 127,285,018 2 Beras olahan 3,543 12,247 0 0 - - 10,066 34,279 3 Gandum, Meslin 773,834,390 283,938,053 518,144,806 193,102,095-33.04-31.99 3,311,057,109 1,253,584,736 4 Gandum, Meslin olahan 20,571,400 15,738,867 13,190,616 12,307,053-35.88-21.80 125,539,754 94,898,528 5 Jagung 212,699,458 63,713,736 181,467,959 54,349,870-14.68-14.70 1,293,008,000 395,165,994 6 Jagung olahan 4,187,376 2,173,872 3,593,945 1,924,669-14.17-11.46 25,580,110 13,221,439 7 Kacang tanah 23,615,848 28,772,906 38,938,298 47,918,315 64.88 66.54 146,650,601 175,222,685 8 Kacang tanah olahan 179,318 434,635 106,102 276,495-40.83-36.38 730,411 2,004,769 9 Kedele 184,614,036 112,929,636 175,727,540 104,981,289-4.81-7.04 862,457,968 530,777,982 10 Kedele olahan 2,221,234 3,107,691 2,047,050 1,891,405-7.84-39.14 10,674,554 13,864,716 11 Ubi jalar 4,356 6,698 3,864 6,351-11.29-5.18 21,085 31,877 12 Ubi kayu 100,798 38,380 0 0 - - 100,798 38,380 13 Ubi kayu olahan 21,180,895 9,874,034 17,346,801 8,919,663-18.10-9.67 133,498,379 62,858,724 14 Tanaman Pangan Lainnya 184,479 1,002,674 244,054 1,045,373 32.29 4.26 1,168,283 5,441,911 Total 1,284,692,758 543,351,224 985,818,222 442,328,255-23.26-18.59 6,154,314,326 2,674,431,038 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Berdasarkan realisasi ekspor dan impor tersebut, maka neraca perdagangan sub sektor tanaman pangan pada bulan Juni 2013 menunjukkan posisi defisit sebesar US$ 432,95 juta namun mengalami penurunan defisit sebesar 18,47% dibandingkan bulan 2013. Pada bulan Juni 2013, defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada komoditas gandum/meslin segar yang mencapai US$ 193,07 juta, disusul kemudian oleh kedele segar dengan defisit neraca perdagangan sebesar US$ 104,98 juta dan jagung segar sebesar US$ 53,82 juta. Neraca perdagangan komoditas sub sektor tanaman pangan periode bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.4. 8 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan Tabel 2.4. Neraca perdagangan komoditas sub sektor tanaman pangan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Beras -41,232,750-21,511,562-34,973,639-15,569,898-15.18-27.62-243,081,514-126,651,424 2 Beras olahan 17,232-1,634 13,324 11,134-22.68-781.40 77,969 38,889 3 Gandum, Meslin -773,833,311-283,931,384-518,139,318-193,073,613-33.04-32.00-3,311,045,384-1,253,559,446 4 Gandum, Meslin olahan -14,685,945-12,428,810-5,499,196-8,065,336-62.55-35.11-91,030,594-79,208,715 5 Jagung -211,437,091-63,156,831-180,312,571-53,815,523-14.72-14.79-1,284,528,074-386,615,728 6 Jagung olahan -2,587,018-1,420,584-2,252,505-1,287,322-12.93-9.38-19,391,642-10,278,696 7 Kacang tanah -23,554,965-28,720,351-38,765,499-47,648,621 64.57 65.91-145,977,763-174,552,734 8 Kacang tanah olahan 249,075 729,931 256,696 637,498 3.06-12.66 1,394,677 2,471,861 9 Kedele -184,601,100-112,911,084-175,722,040-104,980,875-4.81-7.02-862,072,792-530,515,790 10 Kedele olahan -1,348,515-1,895,920-1,231,117-699,646-8.71-63.10-5,249,414-7,381,934 11 Ubi jalar 888,121 700,552 820,254 757,443-7.64 8.12 4,582,726 3,146,418 12 Ubi kayu 275,663 829,228 174,207 222,277-36.80-73.19 3,658,683 2,042,923 13 Ubi kayu olahan -14,148,695-6,344,301-16,549,001-8,395,521 16.96 32.33-114,038,528-53,719,250 14 Tanaman Pangan Lainnya -181,519-983,202-242,854-1,042,973 33.79 6.08-1,111,089 4,802,726 Total -1,266,180,818-531,045,952-972,423,259-432,950,976-23.20-18.47-6,067,812,739-2,609,980,900 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni 2.3. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Hortikultura Tabel 2.5. Ekspor komoditas sub sektor hortikultura, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) A. SAYURAN 1 Kentang 1) 544,073 319,276 406,969 290,293-25.20-9.08 2,753,308 1,751,233 2 Bawang bombay 1) 121,356 96,671 147,037 234,930 21.16 143.02 794,294 791,522 3 Bawang merah 1) 420-420 71 - - 2,920 1,064 4 Bawang putih 1) 185,061 376,681 195,525 315,323 5.65-16.29 840,963 1,505,805 5 Tomat 1) 229,613 267,258 204,191 246,899-11.07-7.62 1,581,832 1,785,173 6 Bunga kol dan brokoli segar - - - - - - 199 152 7 Kubis segar 2,546,334 714,866 3,611,551 950,056 41.83 32.90 16,683,811 4,148,746 8 Terung 49,169 24,096 43,118 17,939-12.31-25.55 582,709 570,122 9 Kacang kapri segar dan beku 1,834 2,663 1,800 5,063-1.85 90.12 90,151 75,597 10 Jamur dan cendawan 661,795 1,489,649 506,704 1,041,315-23.43-30.10 3,188,954 6,659,301 11 Cabe 1) 1,242,488 2,327,993 504,369 1,224,793-59.41-47.39 6,432,961 13,954,645 B BUAH-BUAHAN 13 Pisang segar 6,836 14,339 5,364 8,737-21.53-39.07 1,358,908 856,201 14 Nenas 1) 15,936,906 14,180,998 15,621,090 13,697,539-1.98-3.41 75,785,465 68,438,515 15 Mangga 15,840 53,649 8,695 16,180-45.11-69.84 42,965 96,404 17 Manggis 58,268 69,982 920 730-98.42-98.96 5,101,126 4,012,422 18 Jeruk 1) 192,855 121,600 77,285 45,880-59.93-62.27 1,268,913 896,320 19 Anggur 1) 48,540 1,149,451 51,690 1,205,654 6.49 4.89 306,637 8,286,470 20 Apel 1) 1,516 2,836 8,825 13,265 482.12 367.74 38,138 40,940 21 Pir 1) 38,353 40,230 0 0 - - 71,819 83,357 22 Lengkeng 1) 0 0 0 0 - - 2,142 3,213 C TANAMAN HIAS 24 Anggrek 6,964 69,528 6,876 87,109-1.26 25.29 34,163 361,973 25 Krisan 1,247 14,623 2,191 26,068 75.70 78.27 13,833 206,447 26 Tanaman hidup lainnya 334,628 1,159,712 348,228 815,103 4.06-29.72 2,068,278 6,940,089 D TANAMAN BIOFARMAKA 27 Jahe 269,682 454,587 496,846 316,098 84.23-30.46 1,489,890 1,503,267 28 Turmeric (Curcuma) 43,630 42,690 176,903 154,725 305.46 262.44 375,571 575,652 E HORTIKULTURA LAINNYA 5,004,182 12,701,469 4,204,093 12,920,629-15.99 1.73 27,279,149 69,155,326 Total 27,541,590 35,694,847 26,630,690 33,634,399-3.31-5.77 148,189,099 192,699,956 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: 1 ) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Volume VII, Nomor 9/September 2013 9

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Total nilai ekspor sub sektor hortikultura pada bulan Juni 2013 adalah US$ 33,63 juta atau mengalami penurunan sebesar 5,77% dibandingkan bulan 2013. Demikian pula, dari sisi volume ekspor mengalami penurunan sebesar 3,31%, yaitu dari 27,54 ribu ton menjadi 26,63 ribu ton. Komoditas sub sektor hortikultura yang mempunyai nilai ekspor terbesar pada bulan Juni 2013 adalah nenas sebesar US$ 13,7 juta, cabe sebesar US$ 1,22 juta, anggur sebesar US$ 1,21 juta, serta jamur dan cendawan sebesar US$ 1,04 juta. Perkembangan ekspor komoditas hortikultura periode bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.5. Tabel 2.6. Impor komoditas sub sektor hortikultura, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) A. SAYURAN 1 Kentang 1) 3,883,938 4,407,269 6,798,988 6,933,921 75.05 57.33 44,942,176 41,129,609 2 Bawang bombay 1) 9,897,802 5,365,414 5,700,659 3,635,982-42.40-32.23 25,935,782 17,110,470 3 Bawang merah 1) 22,479,999 10,209,835 13,716,911 5,629,358-38.98-44.86 63,173,500 28,572,300 4 Bawang putih 1) 33,247,006 29,924,065 47,480,198 42,809,014 42.81 43.06 191,208,767 153,144,608 5 Tomat 1) 2,132,575 1,943,915 1,248,315 1,199,501-41.46-38.29 6,833,691 6,643,267 6 Bunga kol dan brokoli segar 18,223 27,694 46,606 74,198 155.75 167.92 66,508 108,689 7 Kubis segar 37,971 51,633 30,053 41,645-20.85-19.34 224,646 286,513 8 Terung 0 0 0 0 - - 0 0 9 Kacang kapri segar dan beku 4,958,449 2,339,437 4,553,768 2,344,478-8.16 0.22 15,964,046 7,929,543 10 Jamur dan cendawan 293,956 584,081 210,172 346,651-28.50-40.65 2,260,785 3,111,652 11 Cabe 1) 1,933,478 2,563,772 2,312,091 2,925,894 19.58 14.12 9,975,235 12,186,702 B BUAH-BUAHAN 13 Pisang segar 0 0 0 0 - - 6,400 89,600 14 Nenas 1) 21,876 23,129 43,797 48,811 100.21 111.04 121,108 141,376 15 Mangga 0 0 0 0 - - 0 0 17 Manggis 0 0 0 0 - - 0 0 18 Jeruk 1) 20,182,662 27,668,752 7,256,671 9,984,652-64.05-63.91 68,323,832 87,758,537 19 Anggur 1) 4,214,997 12,512,092 7,433,116 20,313,637 76.35 62.35 19,566,231 51,860,801 20 Apel 1) 24,278,768 33,181,217 32,815,713 45,574,996 35.16 37.35 84,803,807 113,056,413 21 Pir 1) 18,366,108 15,527,277 8,076,543 6,885,244-56.02-55.66 74,215,793 62,775,882 22 Lengkeng 1) 4,031,845 4,737,094 5,828,544 7,104,945 44.56 49.99 19,390,808 22,940,280 C TANAMAN HIAS 24 Anggrek 2,486 21,500 0 0 - - 2,897 36,127 25 Krisan 0 0 1,008 15,342 - - 2,016 37,417 26 Tanaman hidup lainnya 1,162,814 1,132,059 1,180,604 1,069,340 1.53-5.54 4,764,111 4,479,368 D TANAMAN BIOFARMAKA 27 Jahe 583,868 530,194 416,141 612,486-28.73 15.52 4,614,132 4,272,829 28 Turmeric (Curcuma) 60,359 34,141 33,844 46,482-43.93 36.15 136,634 272,024 E HORTIKULTURA LAINNYA 44,019,307 47,020,587 45,203,529 45,026,234 2.69-4.24 223,046,804 217,211,119 Total 195,808,487 199,805,157 190,387,271 202,622,811-2.77 1.41 859,579,709 835,155,126 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: 1 ) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Nilai impor komoditas sub sektor hortikultura pada bulan Juni 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,41% dibandingkan bulan 2013, yakni dari US$ 199,81 juta 10 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan menjadi US$ 202,62 juta. Namun demikian, dari sisi volume mengalami penurunan sebesar 2,77%, yaitu dari 195,81 ribu ton menjadi 190,39 ribu ton. Realisasi nilai impor yang cukup besar pada bulan Juni 2013 adalah apel (US$ 45,57 juta), bawang putih (US$ 42,81 juta), anggur (US$ 20,31 juta), jeruk (US$ 9,98 juta), lengkeng (US$ 7,10 juta), kentang (US$ 6,93 juta), pir (US$ 6,89 juta), dan bawang merah (US$ 5,63 juta). Perkembangan impor komoditas sub sektor hortikultura bulan Juni 2013 disajikan pada Tabel 2.6. Tabel 2.7. Neraca perdagangan komoditas sub sektor hortikultura, Juni 2013 Pertumbuhan (%) Juni No Komoditas Juni thd Kumulatif Jan - Juni Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) A. SAYURAN 1 Kentang 1) -3,339,865-4,087,993-6,392,019-6,643,628 91.39 62.52 2,753,308 1,751,233 2 Bawang bombay 1) -9,776,446-5,268,743-5,553,622-3,401,052-43.19-35.45 794,294 791,522 3 Bawang merah 1) -22,479,579-10,209,835-13,716,491-5,629,287-38.98-44.86 2,920 1,064 4 Bawang putih 1) -33,061,945-29,547,384-47,284,673-42,493,691 43.02 43.82 840,963 1,505,805 5 Tomat 1) -1,902,962-1,676,657-1,044,124-952,602-45.13-43.18 1,581,832 1,785,173 6 Bunga kol dan brokoli segar -18,223-27,694-46,606-74,198 - - 199 152 7 Kubis segar 2,508,363 663,233 3,581,498 908,411 42.78 36.97 16,683,811 4,148,746 8 Lobak Cina 1) 49,169 24,096 43,118 17,939-12.31-25.55 582,709 570,122 9 Kacang kapri segar dan beku -4,956,615-2,336,774-4,551,968-2,339,415-8.16 0.11 90,151 75,597 10 Jamur dan cendawan 367,839 905,568 296,532 694,664-19.39-23.29 3,188,954 6,659,301 11 Cabe 1) -690,990-235,779-1,807,722-1,701,101 161.61 621 6,432,961 13,954,645 B BUAH-BUAHAN 0 0 0 0 0 0 13 Pisang segar 6,836 14,339 5,364 8,737-22 -39 1,358,908 856,201 14 Nenas 1) 15,915,030 14,157,869 15,577,293 13,648,728-2.12-3.60 75,785,465 68,438,515 15 Mangga 15,840 53,649 8,695 16,180-45 -70 42,965 96,404 17 Manggis 58,268 69,982 920 730-98.42-98.96 5,101,126 4,012,422 18 Jeruk 1) -19,989,807-27,547,152-7,179,386-9,938,772-64.08-63.92 1,268,913 896,320 19 Anggur 1) -4,166,457-11,362,641-7,381,426-19,107,983 77.16 68.16 306,637 8,286,470 20 Apel 1) -24,277,252-33,178,381-32,806,888-45,561,731 35.13 37.32 38,138 40,940 21 Pir 1) -18,327,755-15,487,047-8,076,543-6,885,244-55.93-55.54 71,819 83,357 22 Lengkeng 1) -4,031,845-4,737,094-5,828,544-7,104,945 - - 2,142 3,213 C TANAMAN HIAS 0 0 0 0 0 0 24 Anggrek 4,478 48,028 6,876 87,109 53.55 81.37 34,163 361,973 25 Krisan 1,247 14,623 1,183 10,726-5.13-26.65 13,833 206,447 26 Tanaman hidup lainnya -828,186 27,653-832,376-254,237 0.51-1,019 2,068,278 6,940,089 D TANAMAN BIOFARMAKA 0 0 0 0 0 0 27 Jahe -314,186-75,607 80,705-296,388-125.69 292.01 1,489,890 1,503,267 28 Turmeric (Curcuma) -16,729 8,549 143,059 108,243-955.16 1,166 375,571 575,652 E HORTIKULTURA LAINNYA -39,015,125-34,319,118-40,999,436-32,105,605 5.09-6.45 27,279,149 69,155,326 Total -168,266,897-164,110,310-163,756,581-168,988,412-2.68 2.97 148,189,099 192,699,956 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: 1 ) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Pada bulan Juni 2013, neraca perdagangan sub sektor hortikultura mengalami defisit sebesar US$ 168,99 juta dan mengalami kenaikan defisit sebesar 2,97% dibandingkan bulan 2013. Komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan yang cukup besar yakni apel (US$ 45,56 juta), bawang putih (US$ 42,49 juta), anggur (US$ Volume VII, Nomor 9/September 2013 11

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 19,11 juta), dan lengkeng (US$ 7,10 juta). Komoditas hortikultura yang mengalami surplus terbesar adalah nenas (US$ 13,65 juta). Perkembangan neraca perdagangan komoditas sub sektor hortikultura bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.7. 2.4. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Perkebunan Selama bulan Juni 2013, volume ekspor komoditas perkebunan mengalami penurunan sebesar 6,10% yaitu dari 2,82 juta ton menjadi 2,65 juta ton. Demikian juga dari sisi nilainya mengalami penurunan sebesar 6,62% yakni dari US$ 2,57 milyar menjadi US$ 2,4 milyar. Penurunan volume ekspor pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya volume ekspor minyak sawit, karet dan kelapa yang dominan diekspor. Pada periode ini, komoditas yang mempunyai realisasi ekspor terbesar yakni minyak sawit mencapai US$ 1,47 milyar pada bulan Juni 2013, disusul kemudian oleh komoditas karet sebesar US$ 539,7 juta. Komoditas andalan ekspor sub sektor perkebunan lainnya adalah kopi sebesar US$ 93,95 juta, kakao sebesar US$ 88,33 juta, dan kelapa sebesar US$ 44,92 juta. Perkembangan ekspor sub sektor perkebunan bulan - Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.8. Tabel 2.8. Ekspor komoditas sub sektor perkebunan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Kelapa 116,322,172 70,325,207 80,817,304 44,916,732-30.52-36.13 572,401,448 323,814,384 2 Karet 237,627,846 622,435,749 215,297,714 539,697,691-9.40-13.29 1,307,237,795 3,652,663,178 3 Minyak sawit 2,303,520,261 1,584,739,917 2,084,947,338 1,468,464,308-9.49-7.34 13,093,661,879 8,907,716,913 4 Kopi 43,177,050 102,897,844 43,304,093 93,950,494 0.29-8.70 219,019,221 533,022,246 5 Teh 5,023,643 11,821,995 5,968,228 12,833,774 18.80 8.56 35,493,034 82,386,401 6 Lada 1,952,736 13,989,703 1,295,795 9,675,673-33.64-30.84 12,736,836 91,536,419 7 Tembakau 3,947,982 16,629,484 3,993,184 14,428,831 1.14-13.23 23,652,316 110,051,151 8 Kakao 32,349,371 85,141,797 33,911,828 88,333,318 4.83 3.75 190,051,182 501,328,607 9 Kapas 2,522,077 4,006,423 2,208,988 3,689,922-12.41-7.90 15,194,535 24,505,401 10 Cassiavera (kayu manis) 5,382,917 7,033,301 4,386,861 6,086,393-18.50-13.46 26,366,172 34,527,671 11 Kemiri 9,373,284 873,235 7,353 521,888-99.92-40.24 57,371,075 5,454,880 12 Gula tebu 27,117,648 3,801,440 41,467,910 5,653,088 52.92 48.71 116,904,343 16,032,000 13 Pinang 21,594,603 16,367,552 18,644,040 14,257,532-13.66-12.89 117,615,055 89,479,994 14 Jambu mete 520,783 3,542,580 271,554 1,896,986-47.86-46.45 14,363,075 31,276,809 15 Minyak atsiri 180,216 6,319,223 150,168 4,987,457-16.67-21.07 1,048,351 36,367,149 16 Gambir 1,257,819 2,786,885 1,699,925 3,838,649 35.15 37.74 8,136,270 18,691,329 17 Lainnya 7,025,815 16,549,442 108,646,704 86,030,645 1446.39 419.84 173,321,273 196,355,781 Total 2,818,896,223 2,569,261,777 2,647,018,987 2,399,263,381-6.10-6.62 15,984,573,860 14,655,210,313 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni 12 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan Indonesia masih melakukan impor beberapa komoditas perkebunan, walaupun dalam proporsi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan realisasi ekspornya. Impor komoditas perkebunan bulan Juni 2013 mengalami peningkatan dari sisi volume sebesar 15,21%, namun demikian dari sisi nilai menurun sebesar 0,22%. Pada bulan Juni 2013, volume impor komoditas perkebunan mencapai 100,15 ribu ton atau setara dengan US$ 203,26 juta, dimana yang dominan diimpor oleh Indonesia adalah kapas, tembakau, dan kakao. Realisasi impor kapas pada bulan Juni 2013 mencapai 50,96 ribu ton atau setara dengan US$ 105,39 juta, disusul kemudian oleh tembakau sebesar 9,6 ribu ton atau setara dengan US$ 52,6 juta, dan kakao sebesar 5,35 ribu ton atau setara dengan US$ 14,88 juta. Perkembangan impor sub sektor perkebunan bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.9. Tabel 2.9. Impor komoditas sub sektor perkebunan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Kelapa 185,715 74,906 168,920 129,884-9.04 73.40 1,238,984 773,364 2 Karet 1,528,995 3,324,864 2,101,227 4,363,633 37.43 31.24 11,833,917 26,464,000 3 Minyak sawit 463,278 779,010 411,242 730,040-11.23-6.29 27,785,058 20,486,486 4 Kopi 3,638,912 8,035,705 1,424,574 4,025,538-60.85-49.90 13,482,437 31,522,032 5 Teh 1,964,438 2,166,368 1,744,457 2,642,573-11.20 21.98 11,620,650 16,092,676 6 Lada 3,431 3,405 1,589 13,701-53.69 302.38 136,965 2,003,692 7 Tembakau 7,101,515 41,698,497 9,599,044 52,600,196 35.17 26.14 54,600,504 274,746,492 8 Kakao 7,248,961 22,966,766 5,346,902 14,878,069-26.24-35.22 32,997,217 110,235,505 9 Kapas 55,725,590 112,288,492 50,956,568 105,394,480-8.56-6.14 355,302,285 686,950,104 10 Cassiavera (kayu manis) 301 4,252 205,500 610,052 68172.43 14247.41 380,842 1,111,116 11 Kemiri 26,059 39,154 5,036 4,964-80.67-87.32 146,534 539,497 12 Gula tebu 3,933,239 2,667,412 24,279,069 6,707,505 517.28 151.46 163,058,896 64,323,578 13 Pinang 1 2 0 0 - - 48,004 38,608 14 Jambu mete 876,103 2,494,020 262,683 1,310,911-70.02-47.44 1,917,790 7,083,990 15 Minyak atsiri 137,890 1,849,693 303,513 5,257,751 120.11 184.25 1,015,075 16,228,152 16 Gambir 0 0 1,006 3,572 - - 1,006 3,572 17 Lainnya 4,094,745 5,312,975 3,340,322 4,584,780-18.42-13.71 25,437,391 29,117,910 Total 86,929,173 203,705,521 100,151,652 203,257,649 15.21-0.22 701,003,555 1,287,720,774 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Komoditas perkebunan merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia, karena dari waktu ke waktu neraca perdagangan komoditas perkebunan hampir selalu mengalami surplus. Surplus neraca perdagangan pada bulan Juni 2013 mengalami penurunan baik dari sisi nilai sebesar 7,17% dan volume sebesar 6,78%. Selama periode bulan Juni 2013, surplus neraca perdagangan yang terbesar adalah komoditas minyak sawit mencapai US$ 1,47 milyar, disusul oleh komoditas karet sebesar US$ 535,33 juta, kopi sebesar US$ 89,92 juta, kakao sebesar US$ 73,46 juta dan kelapa sebesar US$ 44,79 Volume VII, Nomor 9/September 2013 13

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian juta. Sementara, komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan pada bulan Juni 2013 adalah kapas yang mencapai US$ 101,7 juta dan tembakau sebesar US$ 38,17 juta. Neraca perdagangan sub sektor perkebunan bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.10. Tabel 2.10. Neraca perdagangan komoditas sub sektor perkebunan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Kelapa 116,136,457 70,250,301 80,648,384 44,786,848-30.56-36.25 571,162,464 323,041,020 2 Karet 236,098,851 619,110,885 213,196,487 535,334,058-9.70-13.53 1,295,403,878 3,626,199,178 3 Minyak sawit 2,303,056,983 1,583,960,907 2,084,536,096 1,467,734,268-9.49-7.34 13,065,876,821 8,887,230,427 4 Kopi 39,538,138 94,862,139 41,879,519 89,924,956 5.92-5.20 205,536,784 501,500,214 5 Teh 3,059,205 9,655,627 4,223,771 10,191,201 38.07 5.55 23,872,384 66,293,725 6 Lada 1,949,305 13,986,298 1,294,206 9,661,972-33.61-30.92 12,599,871 89,532,727 7 Tembakau -3,153,533-25,069,013-5,605,860-38,171,365 77.76 52.27-30,948,188-164,695,341 8 Kakao 25,100,410 62,175,031 28,564,926 73,455,249 13.80 18.14 157,053,965 391,093,102 9 Kapas -53,203,513-108,282,069-48,747,580-101,704,558-8.38-6.07-340,107,750-662,444,703 10 Cassiavera (kayu manis) 5,382,616 7,029,049 4,181,361 5,476,341-22.32-22.09 25,985,330 33,416,555 11 Kemiri 9,347,225 834,081 2,317 516,924-99.98-38.02 57,224,541 4,915,383 12 Gula tebu 23,184,409 1,134,028 17,188,841-1,054,417-25.86-192.98-46,154,553-48,291,578 13 Pinang 21,594,602 16,367,550 18,644,040 14,257,532-13.66-12.89 117,567,051 89,441,386 14 Jambu mete -355,320 1,048,560 8,871 586,075-102.50-44.11 12,445,285 24,192,819 15 Minyak atsiri 42,326 4,469,530-153,345-270,294-462.30-106.05 33,276 20,138,997 16 Gambir 1,257,819 2,786,885 1,698,919 3,835,077 35.07 37.61 8,135,264 18,687,757 17 Lainnya 2,931,070 11,236,467 105,306,382 81,445,865 3492.76 624.84 147,883,882 167,237,871 Total 2,731,967,050 2,365,556,256 2,546,867,335 2,196,005,732-6.78-7.17 15,283,570,305 13,367,489,539 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni 2.5. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Peternakan Nilai ekspor sub sektor peternakan pada bulan Juni 2013 dibandingkan dengan bulan 2013 mengalami penurunan sebesar 9,21% yakni dari US$ 47,91 juta menjadi US$ 43,5 juta. Sebaliknya dari sisi volume ekspor naik dari 14,30 ribu ton menjadi 14,32 ribu ton atau naik 0,16%. Komoditas ekspor utama sub sektor peternakan pada bulan Juni 2013 adalah komoditas kulit dan jangat yang mencapai US$ 11,26 juta, disusul kemudian oleh susu dan kepala susu sebesar US$ 6,02 juta, babi hidup sebesar US$ 5,73 juta, lemak sebesar US$ 4,04 juta, serta daging kodok US$ 2,21 juta. Perkembangan ekspor komoditas sub sektor peternakan bulan - Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.11. 14 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan Tabel 2.11. Ekspor komoditas sub sektor peternakan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Sapi hidup 0 0 0 0 - - 0 0 2 Kerbau hidup 0 0 0 0 - - 0 0 3 Babi hidup 3,261,961 6,307,773 2,777,343 5,727,492-14.86-9.20 17,492,124 28,324,953 4 Primata hidup 0 0 0 0 - - 402 15,400 5 Kelinci hidup 794 4,171 1,255 15,739 58.06 277.34 4,342 53,126 6 Binatang melata hidup 26,484 178,409 32,421 219,093 22.42 22.80 173,500 1,195,462 7 Burung hidup 70 16,000 100 27,700 42.86 73.13 213 53,700 8 Daging dan jeroan lembu 14 8 1,892 4,578 13414.29 57125.00 2,306 4,797 9 Daging biri-biri atau kambing 0 0 256 348 - - 263 419 10 Daging ayam 0 0 0 0 - - 460 1,752 11 Daging bebek 0 0 0 0 - - 0 0 12 Daging binatang melata 29,862 53,959 87,378 121,578 192.61 125.32 432,395 615,441 13 Daging kodok 444,544 2,581,541 383,388 2,209,535-13.76-14.41 1,710,003 9,484,553 14 Susu dan kepala susu 3,476,186 6,539,644 2,907,511 6,022,934-16.36-7.90 18,981,157 36,917,742 15 Yogurt 134,665 131,251 98,985 103,048-26.50-21.49 513,651 471,582 16 Mentega 739,603 893,775 1,253,409 1,421,617 69.47 59.06 6,739,297 8,571,159 17 Keju dan dadih susu 42,855 577,890 69,620 261,547 62.45-54.74 315,517 1,583,640 18 Telur unggas 0 0 0 0 - - 400 3,076 19 Madu alam 12,966 206,500 22,377 385,266 72.58 86.57 89,946 1,417,615 20 Bulu babi 0 0 0 0 - - 0 0 21 Bulu unggas 167,204 393,615 248,591 402,835 48.68 2.34 995,046 2,132,122 22 Lemak 4,469,798 3,871,980 4,716,035 4,039,627 5.51 4.33 38,235,944 32,171,547 23 Makanan olahan lain 848,000 753,436 774,688 744,914-8.65-1.13 5,101,409 4,426,675 24 Obat hewan 37,084 3,591,461 46,880 665,405 26.42-81.47 292,702 7,400,114 25 Kulit dan jangat 516,413 11,241,040 632,160 11,262,688 22.41 0.19 4,287,258 66,090,966 26 Wol 41,000 41,000 92,000 114,950 124.39 180.37 586,056 700,818 27 Lainnya 50,368 10,527,135 175,940 9,747,869 249.31-7.40 684,677 68,406,853 Total 14,299,871 47,910,588 14,322,229 43,498,763 0.16-9.21 96,639,068 270,043,512 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Tabel 2.12. Impor komoditas sub sektor peternakan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Sapi hidup 15,868,628 43,037,134 9,904,596 25,888,983-37.58-39.85 43,849,764 120,934,175 2 Kerbau hidup 165,000 1,156,155 0 0-100.00-100.00 432,740 2,906,518 3 Babi hidup 0 0 0 0 - - 0 0 4 Primata hidup 0 0 0 0 - - 0 0 5 Kelinci hidup 0 0 26 1,177 - - 131 5,717 6 Binatang melata hidup 0 0 590 12,735 - - 1,363 33,485 7 Burung hidup 2,415 70,353 1,239 15,907-48.70-77.39 12,280 279,866 8 Daging dan jeroan lembu 4,116,836 19,701,535 4,341,178 23,555,621 5.45 19.56 19,037,216 92,368,112 9 Daging biri-biri atau kambing 202,642 1,446,763 289,184 2,068,323 42.71 42.96 867,414 5,898,169 10 Daging ayam 40,853 119,041 18,478 85,891-54.77-27.85 198,384 668,705 11 Daging bebek 160,792 589,446 133,335 391,274-17.08-33.62 513,963 1,490,740 12 Daging binatang melata 0 0 0 0 - - 0 0 13 Daging kodok 0 0 0 0 - - 0 0 14 Susu dan kepala susu 18,240,098 71,406,088 22,299,201 86,894,959 22.25 21.69 106,734,639 397,463,858 15 Yogurt 15,540 69,567 2,600 7,407-83.27-89.35 43,116 116,090 16 Mentega 15,791,171 39,231,762 14,372,551 35,684,852-8.98-9.04 70,075,580 172,334,468 17 Keju dan dadih susu 1,937,889 8,986,290 3,572,352 16,042,283 84.34 78.52 12,489,453 54,408,557 18 Telur unggas 80,281 464,723 193,683 1,118,775 141.26 140.74 687,187 3,944,206 19 Madu alam 239,991 1,169,549 243,468 1,162,531 1.45-0.60 1,189,918 4,867,377 20 Bulu babi 169,521 1,137,421 59,668 647,036-64.80-43.11 617,113 4,831,582 21 Bulu unggas 478,784 7,407,569 336,392 7,008,227-29.74-5.39 2,242,858 27,298,555 22 Lemak 499,096 885,402 306,131 797,672-38.66-9.91 1,717,672 3,890,873 23 Makanan olahan lain 48,377,484 40,330,505 48,309,910 41,689,736-0.14 3.37 252,516,048 207,188,294 24 Obat hewan 132,142 4,100,597 255,359 4,328,624 93.25 5.56 728,224 26,096,311 25 Kulit dan jangat 4,116,469 36,907,019 5,030,451 35,513,166 22.20-3.78 24,144,892 191,896,766 26 Wol 147,432 1,648,094 114,779 2,019,533-22.15 22.54 706,247 8,405,917 27 Lainnya 688,432 1,223,595 753,714 1,418,656 9.48 15.94 3,486,613 6,123,810 Total 111,471,496 281,088,608 110,538,885 286,353,368-0.84 1.87 542,292,815 1,333,452,151 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Volume VII, Nomor 9/September 2013 15

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Perkembangan volume impor sub sektor peternakan bulan Juni 2013 dibandingkan bulan 2013 mengalami penurunan sebesar 0,84%, namun demikian dari sisi nilai naik sebesar 1,87%. Pada bulan Juni 2013, realisasi impor komoditas peternakan mencapai 110,54 ribu ton atau setara US$ 286,35 juta. Nilai impor terbesar terjadi pada komoditas susu dan kepala susu yang mencapai US$ 86,89 juta, diikuti oleh makanan olahan lain sebesar US$ 41,69 juta, mentega sebesar US$ 35,68 juta, kulit dan jangat sebesar US$ 35,51 juta, serta sapi hidup sebesar US$ 25,89 juta. Perkembangan impor komoditas sub sektor peternakan bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.12. Tabel 2.13. Neraca perdagangan komoditas sub sektor peternakan, Juni 2013 No Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 1 Sapi hidup -15,868,628-43,037,134-9,904,596-25,888,983-37.58-39.85-43,849,764-120,934,175 2 Kerbau hidup -165,000-1,156,155 0 0 - - -432,740-2,906,518 3 Babi hidup 3,261,961 6,307,773 2,777,343 5,727,492-14.86-9.20 17,492,124 28,324,953 4 Primata hidup 0 0 0 0 - - 402 15,400 5 Kelinci hidup 794 4,171 1,229 14,562 54.79 249.12 4,211 47,409 6 Binatang melata hidup 26,484 178,409 31,831 206,358 20.19 15.67 172,137 1,161,977 7 Burung hidup -2,345-54,353-1,139 11,793-51.43-121.70-12,067-226,166 8 Daging dan jeroan lembu -4,116,822-19,701,527-4,339,286-23,551,043 5.40 19.54-19,034,910-92,363,315 9 Daging biri-biri atau kambing -202,642-1,446,763-288,928-2,067,975 42.58 42.94-867,151-5,897,750 10 Daging ayam -40,853-119,041-18,478-85,891-54.77-27.85-197,924-666,953 11 Daging bebek -160,792-589,446-133,335-391,274-17.08-33.62-513,963-1,490,740 12 Daging binatang melata 29,862 53,959 87,378 121,578 192.61 125.32 432,395 615,441 13 Daging kodok 444,544 2,581,541 383,388 2,209,535-13.76-14.41 1,710,003 9,484,553 14 Susu dan kepala susu -14,763,912-64,866,444-19,391,690-80,872,025 31.35 24.67-87,753,482-360,546,116 15 Yogurt 119,125 61,684 96,385 95,641-19.09 55.05 470,535 355,492 16 Mentega -15,051,568-38,337,987-13,119,142-34,263,235-12.84-10.63-63,336,283-163,763,309 17 Keju dan dadih susu -1,895,034-8,408,400-3,502,732-15,780,736 84.84 87.68-12,173,936-52,824,917 18 Telur unggas -80,281-464,723-193,683-1,118,775 141.26 140.74-686,787-3,941,130 19 Madu alam -227,025-963,049-221,091-777,265-2.61-19.29-1,099,972-3,449,762 20 Bulu babi -169,521-1,137,421-59,668-647,036-64.80-43.11-617,113-4,831,582 21 Bulu unggas -311,580-7,013,954-87,801-6,605,392-71.82-5.82-1,247,812-25,166,433 22 Lemak 3,970,702 2,986,578 4,409,904 3,241,955 11.06 8.55 36,518,272 28,280,674 23 Makanan olahan lain -47,529,484-39,577,069-47,535,222-40,944,822 0.01 3.46-247,414,639-202,761,619 24 Obat hewan -95,058-509,136-208,479-3,663,219 119.32 619.50-435,522-18,696,197 25 Kulit dan jangat -3,600,056-25,665,979-4,398,291-24,250,478 22.17-5.52-19,857,634-125,805,800 26 Wol -106,432-1,607,094-22,779-1,904,583-78.60 18.51-120,191-7,705,099 27 Lainnya -638,064 9,303,540-577,774 8,329,213-9.45-10.47-2,801,936 62,283,043 Total -97,171,625-233,178,020-96,216,656-242,854,605-0.98 4.15-445,653,747-1,063,408,639 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012 Juni Pertumbuhan (%) Juni thd Kumulatif Jan - Juni Neraca perdagangan sub sektor peternakan pada periode bulan Juni 2013 mengalami penurunan defisit dari sisi volume sebesar 0,98%, namun dari sisi nilai mengalami peningkatan defisit sebesar 4,15%. Defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada komoditas susu dan kepala susu yang mencapai US$ 80,87 juta, disusul makanan olahan lain sebesar US$ 40,94 juta, mentega sebesar US$ 34,26 juta, sapi hidup sebesar US$ 25,89, serta kulit dan jangat sebesar US$ 24,25 juta. Sementara, surplus 16 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan neraca perdagangan terbesar di bulan Juni 2013 dialami komoditas babi hidup sebesar US$ 5,73 juta, lemak sebesar US$ 3,24 juta, dan daging kodok sebesar US$ 2,21 juta. Neraca perdagangan komoditas sub sektor peternakan bulan Juni 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.13. Volume VII, Nomor 9/September 2013 17

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 18 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI 3.1. Perkembangan IHK Gabungan 66 Kota di Indonesia Bulan Agustus 2013 Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 66 kota pada bulan Agustus 2013 secara umum mengalami kenaikan, yaitu dari 144,63 pada bulan Juli 2013 menjadi 146,25 pada bulan Agustus 2013 atau terjadi Inflasi sebesar 1,12%. Kelompok penyusun IHK umum gabungan 66 kota terdiri dari 7 kelompok, yaitu: (1) bahan makanan; (2) makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; (3) perumahan, air, listrik dan bahan bakar; (4) sandang; (5) kesehatan; (6) pendidikan, rekreasi dan olahraga; serta (7) transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Pada bulan Agustus 2013 semua komoditas kelompok bahan makanan mengalami inflasi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan harga indeks seluruh kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,75%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,68%, kelompok perumahan, air,listrik,gas & bahan bakar sebesar 0,66%, kelompok sandang sebesar 1,81%, kelompok kesehatan sebesar 0,37%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,36% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,95%. Beberapa komoditas pertanian yang mengalami kenaikan harga tersebut antara lain bawang merah, kentang, beras, tomat sayur, daging sapi, ayam hidup, daging kambing, dan beberapa buah-buahan. Apabila dilihat selama periode tahun ini (Januari-Agustus 2013), lebih dikenal dengan istilah tingkat inflasi tahun kalender terjadi inflasi umum sebesar 7,94, dan tingkat inflasi year on year (Agustus 2013 terhadap Agustus 2012) sebesar 8,79%. Pada Inflasi tahun kalender hampir semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan atau inflasi yaitu kelompok bahan makanan mencapai 15,01%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 4,99%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 4,13%, kelompok kesehatan sebesar 2,57%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 2,69%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mencapai 15,00%. Sedangkan kelompok sandang pada bulan Agustus 2013 masih mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 1,99%. Perkembangan IHK gabungan 66 kota di Indonesia pada bulan Agustus 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 3.1. Volume VII, Nomor 9/September 2013 19

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tabel 3.1. Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 66 kota di Indonesia, 2013 Agustus IHK 2013 Perubahan (%) No. Kelompok/ Sub Kelompok Tahun Tahun ke Satu bulan Kalender tahun Juli Agustus (Ags '13 thd (Ags '13 thd (Ags '13 thd Juli '13) Des '12) Ags'12) U M U M 144.63 146.25 1.12 7.94 8.79 I BAHAN MAKANAN 182.48 185.67 1.75 15.01 15.12 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 178.81 179.76 0.53 2.40 5.38 Daging dan Hasil-hasilnya 182.85 185.30 1.34 17.59 15.99 Ikan Segar 167.63 173.80 3.68 11.32 10.94 Ikan Diawetkan 175.29 178.37 1.76 12.63 12.43 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 154.46 154.10-0.23 7.92 8.56 Sayur-sayuran 203.44 213.18 4.79 24.78 23.78 Kacang - kacangan 198.00 202.89 2.47 3.96 4.25 Buah - buahan 191.15 196.19 2.64 18.42 20.58 Bumbu - bumbuan 267.61 270.29 1.00 74.65 71.59 Lemak dan Minyak 138.67 140.95 1.64 2.50-1.43 Bahan Makanan Lainnya 139.63 140.36 0.52 5.72 4.31 II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 153.32 154.37 0.68 4.99 6.51 Makanan Jadi 151.80 153.19 0.92 5.52 6.92 Minuman yang Tidak Beralkohol 147.24 147.88 0.43 2.27 2.65 Tembakau dan Minuman Beralkohol 162.87 163.21 0.21 5.47 8.44 III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 132.51 133.39 0.66 4.13 5.26 Biaya Tempat Tinggal 131.82 132.28 0.35 3.41 4.94 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 143.59 145.97 1.66 6.75 6.87 Perlengkapan Rumahtangga 119.43 119.63 0.17 1.70 2.45 Penyelenggaraan Rumahtangga 128.79 129.09 0.23 3.20 4.99 IV SANDANG 137.39 139.88 1.81-1.99 0.53 Sandang Laki-laki 129.00 129.29 0.22 2.98 3.42 Sandang Wanita 119.37 119.55 0.15 1.87 2.56 Sandang Anak-anak 123.16 123.41 0.20 1.93 2.49 Barang Pribadi dan Sandang Lain 174.11 182.07 4.57-8.68-3.71 V KESEHATAN 127.02 127.49 0.37 2.57 3.36 Jasa Kesehatan 125.04 125.43 0.31 1.90 2.48 Obat-obatan 124.13 124.47 0.27 1.63 2.50 Jasa Perawatan Jasmani 134.22 136.69 1.84 4.58 5.58 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 129.61 129.84 0.18 3.25 4.18 VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 130.85 132.63 1.36 2.69 4.12 Pendidikan 148.02 150.40 1.61 2.87 5.02 Kursus-kursus / Pelatihan 122.85 124.51 1.35 3.29 3.78 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 112.90 113.17 0.24 1.83 2.07 Rekreasi 115.27 116.93 1.44 2.88 3.02 Olahraga 115.60 115.72 0.10 1.43 2.02 VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 125.91 127.10 0.95 15.00 14.62 Transpor 140.01 141.80 1.28 21.92 21.20 Komunikasi Dan Pengiriman 86.40 86.39-0.01-0.17-0.30 Sarana dan Penunjang Transpor 140.96 141.64 0.48 1.53 2.47 Jasa Keuangan 111.90 111.90 0.00 0.86 0.86 Sumber : BPS, diolah Pusdatin 20 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan 3.2. Perkembangan IHK Gabungan 66 kota di Indonesia untuk Kelompok Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2013 untuk gabungan 66 kota terdiri dari sub kelompok : (1) padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya; (2) daging dan hasilhasilnya; (3) ikan segar; (4) ikan diawetkan; (5) telur, susu dan hasil-hasilnya; (6) sayursayuran; (7) kacang-kacangan; (8) buah-buahan; (9) bumbu-bumbuan; (10) lemak dan minyak; serta (11) bahan makanan lainnya. Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2013 mengalami kenaikan harga sebesar 1,75% yaitu dari 182,48% pada bulan Juli 2013 menjadi 185,67% pada bulan Agustus 2013. Kenaikan bahan makanan tersebut di pengaruhi oleh kenaikan harga di beberapa sub kelompok diantaranya sub kelompok Padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,53%, sub kelompok daging dan hasilhasilnya sebesar 1.34%, sub kelompok ikan segar sebesar 3,68%, sub kelompok ikan di awetkan sebesar 1,76%, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 4,79%, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 2,47%, sub kelompok buah-buahan sebesar 2,64%, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 1,00%, sub kelompok lemak dan minyak sebesar 1,64% dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,52%. Sedangkan sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya mengalami penurunan harga sebesar 0,23%. Dari 11 sub kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi tertinggi adalah sub kelompok sayur-sayuran sebesar 4,79% dan terendah terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,52%. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Agustus 2013 antara lain bawang merah, kentang, beras, tomat sayur, kelapa, daging sapi, mie, nasi dengan lauk, ayam hidup, daging kambing, ikan diawetkan, bayam, kacang panjang, kangkung, ketimun, petai, tahu, tempe, jeruk, melon, pepaya, pisang, semangka, ayam goreng. Sedangkan yang mengalami Penurunan harga adalah bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel dan cabai merah Tingkat inflasi kelompok bahan makanan periode tahun ini (Januari- Agustus 2013), lebih dikenal dengan istilah inflasi tahun kalender, sebesar 15,01% dan tingkat inflasi yaer on year ( Agustus 2013 terhadap Agustus 2012) sebesar 15,12%. Untuk inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2013) semua sub kelompok bahan makanan mengalami kenaikan harga antara lain sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 2,40%, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya mencapai 17,59%, sub kelompok ikan segar sebesar 11,32%, sub kelompok ikan di awetkan sebesar 12,63%, sub kelompok telur,susu dan hasil-hasilnya sebesar 7,92%, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 24,78%, Volume VII, Nomor 9/September 2013 21

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sub kelompok kacang-kacangan sebesar 3,96%, sub kelompok buah-buahan sebesar 18,42%, sub kelompok bumbu-bumbuan mencapai 74,65%, sub kelompok lemak dan minyak sebesar 2,50% dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 5,72%. Perkembangan IHK dan tingkat inflasi sub kelompok bahan makanan bulan Agustus 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 3.1. 3.3. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2013 mengalami kenaikan harga sebesar 1,75% terhadap bulan sebelumnya. Kelompok bahan makanan tersebut memberikan andil kenaikan harga sebesar 0,4460% terhadap inflasi umum. Hampir semua komoditi bahan makanan pada bulan Agustus 2013 memberikan andil kenaikan harga yaitu kelompok padi-padian, umbi-umbian & hasilnya sebesar 0,0326%, kelompok daging-dagingan & hasil-hasilnya sebesar 0,0403%, kelompok ikan segar sebesar 0,1166%, kelompok ikan diawetkan sebesar 0,0094%, kelompok sayur-sayuran sebesar 0,1130%, kelompok kacang-kacangan sebesar 0,0283%, kelompok buah-buahan sebesar 0,0526%, kelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,0369%, kelompok lemak dan minyak sebesar 0,0226% dan kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0008%. Sedangkan yang memberikan andil negatif atau menahan kenaikan harga/inflasi adalah kelompok susu, telur & hasil-hasilnya sebesar 0,0071%. Selama bulan Agustus 2013, sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilhasilnya disusun oleh 5 (lima) komoditi yaitu: beras, ketela pohon, mie kering instan, talas/keladi dan tepung terigu. Sub kelompok ini memberikan andil positip terhadap inflasi sebesar 0,0326%, dari andil komoditas beras sebesar 0,0318%, komoditas mie kering instant sebesar 0,0008%, komoditas talas/keladi sebesar 0,0002% dan komoditas tepung terigu sebesar 0,0003%. Sedangkan yang mengalami deflasi adalah komoditas ketela pohon sebesar 0,0005%. Dari 11 Kelompok Andil komoditi bahan makanan yang mengalami inflasi tertinggi adalah komoditi yang berasal dari kelompok ikan segar sebesar 0,1166% dan terendah terjadi pada komoditi bahan makanan lainnya sebesar 0,0008%. Andil sub kelompok terhadap inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi umum bulan Agustus 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 3.2. 22 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan Tabel 3.2. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan, Agustus 2013 No. Kelompok / Sub Kelompok Andil (%) UMUM 1.1200 BAHAN MAKANAN 0.4460 1 PADI-2AN, UMBI-2AN & HASILNYA 0.0326-101001 BERAS 0.0318-101007 KETELA POHON -0.0005-101011 MIE KERING INSTANT 0.0008-101017 TALAS/KELADI 0.0002-101022 TEPUNG TERIGU 0.0003 2 DAGING-DAGINGAN & HASIL-HASILNYA 0.0403 3 IKAN SEGAR 0.1166 4 IKAN DIAWETKAN 0.0094 5 SUSU, TELUR & HASIL-HASILNYA -0.0071 6 SAYUR-SAYURAN 0.1130 7 KACANG-KACANGAN 0.0283 8 BUAH-BUAHAN 0.0526 9 BUMBU-BUMBUAN 0.0369 10 LEMAK & MINYAK 0.0226 11 BAHAN MAKANAN LAINNYA 0.0008 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Volume VII, Nomor 9/September 2013 23

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 24 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Jan Peb Mar Apr Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Jun Jul Ags Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP) Buletin Bulanan 4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang Dibayar (IB) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional dan Sub Sektor 2010 Agustus 2013 Perkembangan IT Nasional bulanan sejak tahun 2010 hingga bulan Agustus 2013 (tahun dasar=2007) menunjukkan pola terus mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 0,54%. Peningkatan nilai IT ini dikarenakan adanya peningkatan indeks harga jual komoditas. Namun demikian, nilai IB dari tahun 2010 hingga Agustus 2013 juga terus mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 0,47% yang disebabkan meningkatnya indeks harga barang konsumsi rumah tangga maupun indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal. Peningkatan kedua nilai komponen penyusun NTP yang senantiasa beriringan tersebut menyebabkan NTP bulanan dari tahun 2010 hingga Agustus 2013 tersebut relatif stagnan, atau hanya naik 0,07% (Gambar 4.1.). 170.00 160.00 150.00 140.00 130.00 120.00 110.00 100.00 90.00 2010 2011 2012 2013 IT IB NTP Gambar 4.1. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, 2010 - Agustus 2013 Perkembangan NTP Nasional (tahun dasar=2007) menurut sub sektor dari tahun 2010 hingga Agustus 2013 menunjukkan pola berfluktuasi dengan cenderung meningkat untuk NTP sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perikanan dengan rata-rata masing-masing sebesar 0,16%, 0,07% dan 0,002%, sedangkan NTP sub sektor tanaman Volume VII, Nomor 9/September 2013 25

Jan Peb Mar Apr Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian perkebunan rakyat dan peternakan menurun sebesar 0,006% dan 0,005%. Dari ke-lima NTP tersebut, NTP hortikultura mempunyai pencapaian nilai tertinggi, sedangkan NTP terendah pada sub sektor peternakan (Gambar 4.2.). 113.00 111.00 109.00 107.00 105.00 103.00 101.00 99.00 97.00 95.00 2010 2011 2012 2013 Tan Pangan Horti Bun Rakyat Nak Kan Gambar 4.2. Perkembangan NTP Nasional Menurut Sub Sektor, 2010 - Agustus 2013 4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional, Juli-Agustus 2013 Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia berdasarkan tahun dasar 2007, pada bulan Agustus 2013 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami sedikit penurunan sebesar 0,25% yaitu dari 104,58 menjadi 104,32. Penurunan tersebut dikarenakan meningkatnya indeks harga yang diterima petani lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan biaya yang dikeluarkan. Indeks harga yang diterima petani (IT) secara nasional meningkat sebesar 0,57% yaitu dari 156,14 naik menjadi 157,04, sementara indeks yang dibayar petani (IB) mengalami peningkatan dari 149,31 menjadi 150,54 atau naik sebesar 0,83%. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan Juli Agustus 2013 tersaji pada Gambar 4.3. 26 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan 160.00 155.00 150.00 145.00 140.00 135.00 130.00 125.00 120.00 115.00 110.00 105.00 100.00 IT IB NTP Juli 156.14 149.31 104.58 Agustus 157.04 150.54 104.32 Juli Agustus Gambar 4.3. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, Juli - Agustus 2013 4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian Sempit (tanpa sub sektor Perikanan) Bulan, Juli - Agustus 2013 Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia untuk sektor pertanian sempit (tanpa sub sektor perikanan) berdasarkan tahun dasar 2007, pada bulan Agustus 2013 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,28% yaitu dari 104,49 menjadi 104,20. Penurunan tersebut dikarenakan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) meningkat sebesar 0,54% yaitu dari 156,81 naik menjadi 157,66, sementara indeks harga yang dibayar petani (IB) mengalami peningkatan sebesar 0,83% dari 150,07 menjadi 151,31. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan Juli Agustus 2013 sektor pertanian sempit tersaji pada Gambar 4.4. Volume VII, Nomor 9/September 2013 27

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 170.00 160.00 150.00 140.00 130.00 120.00 110.00 100.00 IT IB NTP Juli 156.81 150.07 104.49 Agustus 157.66 151.31 104.20 Juli Agustus Gambar 4.4. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional Sektor Pertanian Sempit, Juli - Agustus 2013 4.4. Indeks Harga yang Diterima Petani (IT) Indeks harga yang diterima petani (IT) sub sektor tanaman pangan mengalami peningkatan dari 158,66 menjadi 159,48 atau naik sebesar 0,52% pada bulan Agustus 2013 dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan IT sub sektor tanaman pangan dipengaruhi oleh naiknya indeks harga padi sebesar 0,38% dan indeks harga palawija naik sebesar 0,82%. IT nasional sub sektor hortikultura juga mengalami peningkatan yaitu dari 162,87 menjadi 164,16 atau naik sebesar 0,79%. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh naiknya indeks harga sayur-sayuran sebesar 0,41% dan indeks harga buah-buahan naik sebesar 1,05%. Untuk IT tanaman perkebunan rakyat juga mengalami peningkatan yaitu dari 151,32 menjadi 151,85 atau naik sebesar 0,35%. Selama bulan Agustus 2013, IT sub sektor peternakan juga mengalami peningkatan dari 148,05 menjadi 148,80 atau naik sebesar 0,50%. Peningkatan IT sub sektor peternakan dipengaruhi oleh naiknya indeks harga ternak besar sebesar 0,57%, indeks harga ternak kecil naik sebesar 0,50%, indeks harga unggas naik sebesar 0,66% dan indeks hasil ternak naik sebesar 0,23%. Demikian juga IT sub sektor perikanan mengalami peningkatan yaitu dari 149,74 menjadi 151,07 atau naik sebesar 0,89%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks harga hasil 28 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan penangkapan sebesar 0,88% dan indeks harga budidaya naik sebesar 0,82%. Perkembangan indeks penyusun IT bulan Juli - Asustus 2013 secara rinci disajkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Perkembangan IT, IB dan NTP per Sub Sektor, Juli-Agustus 2013 (2007=100) Rincian Juli Agustus Pertumbuhan (%) Tanaman Pangan A Indeks Harga yang Diterima Petani 158.66 159.48 0.52 - Padi 153.32 153.90 0.38 - Palawija 170.23 171.63 0.82 B Indeks Harga yang Dibayar Petani 152.47 153.71 0.82 - Konsumsi Rumah Tangga 155.73 157.16 0.92 - BPPBM 139.23 139.71 0.34 C Nilai Tukar Petani 104.06 103.75-0.30 Hortikultura A Indeks Harga yang Diterima Petani 162.87 164.16 0.79 - Sayur-sayuran 164.32 164.99 0.41 - Buah-buahan 161.27 162.96 1.05 B Indeks Harga yang Dibayar Petani 149.90 151.16 0.84 - Konsumsi Rumah Tangga 154.22 155.66 0.94 - BPPBM 131.01 131.46 0.34 C Nilai Tukar Petani 108.66 108.60-0.05 Tanaman Perkebunan Rakyat A Indeks Harga yang Diterima Petani 151.32 151.85 0.35 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 151.32 151.85 0.35 B Indeks Harga yang Dibayar Petani 147.28 148.69 0.95 - Konsumsi Rumah Tangga 153.13 154.84 1.12 - BPPBM 127.37 127.74 0.29 C Nilai Tukar Petani 102.74 102.13-0.59 Peternakan A Indeks Harga yang Diterima Petani 148.05 148.80 0.50 - Ternak Besar 141.31 142.12 0.57 - Ternak Kecil 159.43 160.23 0.50 - Unggas 151.39 152.39 0.66 - Hasil Ternak 156.07 156.43 0.23 B Indeks Harga yang Dibayar Petani 144.31 145.32 0.70 - Konsumsi Rumah Tangga 153.53 154.95 0.92 - BPPBM 126.61 126.83 0.17 C Nilai Tukar Petani 102.59 102.40-0.19 Perikanan A Indeks Harga yang Diterima Petani 149.74 151.07 0.89 - Penangkapan 153.29 154.64 0.88 - Budidaya 133.66 134.76 0.82 B Indeks Harga yang Dibayar Petani 142.02 143.19 0.83 - Konsumsi Rumah Tangga 153.58 155.23 1.07 - BPPBM 122.98 123.34 0.29 C Nilai Tukar Petani 105.44 105.50 0.06 Sumber : BPS Volume VII, Nomor 9/September 2013 29

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 4.5. Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB) Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, maka indeks harga yang dibayar petani (IB) sub sektor tanaman pangan pada bulan Agustus 2013 mengalami peningkatan dari 152,47 menjadi 153,71 atau naik sebesar 0,82%, peningkatan IB sub sektor tanaman pangan dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,92% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,34%. IB nasional sub sektor hortikultura juga mengalami peningkatan dari 149,90 menjadi 151,16 atau naik sebesar 0,84%, sebagai akibat naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,94% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,34%. Demikian pula IB sub sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan yaitu dari 147,28 menjadi 148,69 atau naik sebesar 0,95%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 1,12% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,29%. IB sub sektor peternakan mengalami peningkatan dari 144,31 menjadi 145,32 atau naik sebesar 0,70%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,92% dan indeks biaya produksi penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,17%. Begitu pula IB sub sektor perikanan mengalami peningkatan yaitu dari 142,02 menjadi 143,19 atau naik sebesar 0,83% yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 1,07% dan indeks biaya produksi penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,29%. Perkembangan indeks penyusun IB bulan Juli Agustus 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1. 4.6. Nilai Tukar Petani (NTP) Kenaikan IB yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan IT pada bulan Agustus 2013 pada semua sub sektor, menyebabkan nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan, kecuali sub sektor perikanan mengalami peningkatan dari 105,44 menjadi 105,50 atau naik sebesar 0,06%. NTP sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 0,30% yaitu dari 104,06 menjadi 103,75, NTP sub sektor hortikultura mengalami sedikit penurunan sebesar 0,05% dari 108,66 menjadi 108,60, NTP sub sektor tanaman 30 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan perkebunan rakyat juga turun sebesar 0,59% dari 102,74 menjadi 102,13 dan NTP sub sektor peternakan turun sebesar 0,19% dari 102,59 menjadi 102,40. Perkembangan NTP per sub sektor bulan Juli - Agustus 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1. 4.7. Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, maka indeks yang diterima petani (IT) pada bulan Agustus 2013 mengalami peningkatan di 23 (dua puluh tiga) provinsi di Indonesia. Peningkatan IT terbesar terjadi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 1,37% dari 136,82 menjadi 138,69, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,14% dari 148,82 menjadi 149,02. Sementara penurunan IT terjadi di 8 (delapan) provinsi dengan penurunan terbesar terjadi di provinsi Bengkulu sebesar 0,90% dan penurunan terkecil terjadi di provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,01%. Sementara di provinsi Jambi relatif stabil tidak ada perubahan. Perkembangan IT per provinsi di Indonesia bulan Juli - Agustus 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.2. Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya maka terjadi peningkatan indeks yang dibayar petani (IB) pada bulan Agustus 2013 di semua provinsi yaitu 32 (tiga puluh dua) provinsi di Indonesia. Peningkatan IB terbesar terjadi di Provinsi Gorontalo dari 137,45 menjadi 140,76 atau naik sebesar 2,41%, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Kalimantan Barat naik sebesar 0,09% dari 144,76 menajdi 144,89. Perkembangan IB per provinsi di Indonesia bulan Juli Agustus 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.3. Volume VII, Nomor 9/September 2013 31

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tabel 4.2. Perkembangan IT per Provinsi di Indonesia, Juli - Agustus 2013 (2007=100) No Provinsi Juli Agustus Pertumbuhan (%) 1 Kepulauan Riau 136.82 138.69 1.37 2 Sulawesi Tengah 143.45 145.32 1.30 3 Sulawesi Selatan 156.89 158.69 1.15 4 Lampung 176.86 178.83 1.11 5 Jawa Tengah 157.98 159.66 1.06 6 Nusa Tenggara Timur 149.98 151.52 1.02 7 Gorontalo 138.16 139.53 0.99 8 Maluku Utara 142.26 143.59 0.93 9 Nusa Tenggara Barat 137.21 138.44 0.90 10 Kalimantan Tengah 141.84 142.96 0.80 11 Sulawesi Barat 146.73 147.85 0.76 12 Banten 160.72 161.85 0.70 13 Jawa Timur 162.42 163.38 0.59 14 Maluku 156.03 156.90 0.55 15 Sumatera Selatan 152.29 153.02 0.48 16 Kalimantan Timur 133.99 134.51 0.39 17 Bali 153.09 153.67 0.38 18 Kalimantan Selatan 149.05 149.54 0.33 19 Papua 140.01 140.45 0.32 20 Jawa Barat 169.61 170.11 0.29 21 Yogyakarta 165.90 166.37 0.28 22 Sumatera Barat 150.96 151.19 0.15 23 Sulawesi Tenggara 148.82 149.02 0.14 24 Jambi 128.00 128.01 0.00 25 Kepulauan Bangka Belitung 129.84 129.83-0.01 26 Nanggroe Aceh D. 143.26 143.22-0.03 27 Sulawesi Utara 145.09 145.03-0.04 28 Papua Barat 137.68 137.60-0.06 29 Riau 138.16 137.86-0.22 30 Kalimantan Barat 141.06 140.74-0.23 31 Sumatera Utara 147.26 146.57-0.47 32 Bengkulu 155.21 153.82-0.90 Sumber: BPS, diolah Pusdatin 32 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan Tabel 4.3. Perkembangan IB per Provinsi di Indonesia, Juli - Agustus 2013 (2007=100) No Provinsi Juli Agustus Pertumbuhan (%) 1 Gorontalo 137.45 140.76 2.41 2 Maluku Utara 142.29 145.34 2.14 3 Sulawesi Tengah 148.05 150.70 1.79 4 Sulawesi Selatan 147.20 149.79 1.76 5 Sulawesi Utara 142.89 145.13 1.57 6 Kalimantan Timur 140.98 143.18 1.56 7 Sulawesi Barat 141.43 143.59 1.53 8 Kalimanatan Selatan 141.53 143.68 1.52 9 Lampung 141.63 143.77 1.51 10 Sulawesi Tenggara 140.33 142.35 1.43 11 Kalimantan Tengah 145.80 147.86 1.41 12 Maluku 147.51 149.34 1.24 13 Nusa Tenggra Timur 153.26 154.93 1.09 14 Papua 139.23 140.60 0.99 15 Kepulauan Bangka Belitung 129.81 131.08 0.97 16 Sumatera Selatan 139.31 140.64 0.96 17 Yogyakarta 141.54 142.79 0.88 18 Jawa Barat 155.26 156.59 0.86 19 Papua Barat 138.85 139.96 0.80 20 Banten 147.00 148.09 0.74 21 Bengkulu 155.52 156.59 0.69 22 Jawa Timur 157.67 158.70 0.66 23 Jawa Tengah 149.58 150.40 0.55 24 Jambi 146.42 147.22 0.54 25 Riau 137.57 138.17 0.43 26 Bali 143.55 144.07 0.36 27 Sumatera Barat 145.74 146.25 0.35 28 Nanggroe Aceh D. 138.45 138.91 0.33 29 Nusa Tenggara Barat 147.36 147.82 0.31 30 Kepulaua Riau 130.69 131.06 0.28 31 Sumatera Utara 149.87 150.22 0.23 32 Kalimantan Barat 144.76 144.89 0.09 Sumber: BPS, diolah Pusdatin Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Agustus 2013 di 4 (empat) provinsi. Peningkatan terbesar terjadi di Provinsi Kepualuan Riau sebesar 1,08% dan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Bali sebesar 0,02%. Sedangkan penurunan NTP terjadi di 28 (dua puluh delapan) provinsi dengan penurunan terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 1,58% dan Volume VII, Nomor 9/September 2013 33

Buletin Bulanan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian penurunan terkecil terjadi di Provinsi Banten sebesar 0,04%. Pada bulan Agustus 2013, terdapat di 16 (enam belas) provinsi mempunyai NTP dibawah 100 (tahun dasar 2007) yaitu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Jambi, Kalimantan Tengah, Riau, Papua, Sumatera Utara, Papua Barat, Kep. Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Gorontalo, Bengkulu dan Sulawesi Utara. Sementara NTP tertinggi terjadi di Lampung yang mencapai 124,39. Perkembangan NTP per provinsi di Indonesia periode bulan Juli - Agustus 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Perkembangan NTP per Provinsi di Indonesia, Juli - Agustus 2013 (2007=100) 34 Volume VII, Nomor 9/September 2013

Jan Peb Maret April Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Maret April Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Maret April Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar April Juni Juli Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Bulanan 4.8. Upah Buruh Tani Perkembangan upah buruh tani di Indonesia dapat dilihat dari upah nominal harian dan upah riil harian buruh tani. Rata-rata upah nominal harian buruh tani di Indonesia pada bulan Januari tahun 2010 sebesar Rp. 37.426,- per hari dan terus mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 41.900,- per hari pada bulan Agustus 2013 atau meningkat rata-rata sebesar 0,27%. Namun demikian, setelah dikoreksi dengan faktor inflasi, sejatinya, upah riil harian buruh tani di Indonesia pada Januari tahun 2010 hingga Agustus 2013 mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 0,24%. Pada bulan Januari tahun 2010 upah riil harian buruh tani sebesar Rp. 29.997,- per hari dan menurun menjadi sebesar Rp. 27.096,- per hari pada bulan Agustus 2013. Perkembangan upah nominal harian dan upah riil harian buruh tani di Indonesia tahun 2010 Juli 2013 tersaji pada Gambar 4.5. (Rp/hari) 45,000 42,500 40,000 37,500 35,000 32,500 30,000 27,500 25,000 2010 2011 2012 2013 Upah nominal buruh tani Upah riil buruh tani Gambar 4.5. Perkembangan Upah Nominal dan Upah Riil Buruh Tani di Indonesia, Tahun 2010 Juli 2013 Volume VII, Nomor 9/September 2013 35