Notulensi Pertemua Internalisasi dan Penyamaan Persepsi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 Tanggal 9 Mei 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah program untuk meningkatkan dan mempercepat perencanaan dan investasi sektor sanitasi yang dilaksanakan selama periode tahun 2010-2014. PPSP bertujuan meningkatkan kondisi sanitasi permukiman di kabupaten yang menghadapi masalah serius di salah satu atau beberapa subsektor sanitasi ke arah yang lebih baik. 6 (enam) tahap kegiatan PPSP yang telah ditetapkan secara terstruktur adalah : 1. Kampanye, edukasi, advokasi dan pendampingan (Pusat, Provinsi, dan Donor) Sasaran : Meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan sanitasi 2. Pengembangan kelembagaan dan peraturan (Pusat, Provinsi) Sasaran : Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan kolaborasi antar pemangku kepentingan 3. Penyusunan Rencana Strategis (SSK) (Kabupaten & Kota) Sasaran : Menentukan strategi pengembangan layanan sanitasi permukiman (air limbah, persampahan, drainase) dan komponen pendukungnya 4. Penyiapan Memorandum Program (Pusat, Kabupaten/Kota) Sasaran : Meningkatkan akses pendanaan untuk pembangunan, rehabilitasi, operasional dan pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi (APBD I & II, APBN, Bantuan Luar Negeri, partisipasi swasta dan masyarakat, dll) 5. Pelaksanaan / implementasi (Pusat, Provinsi, Kabupaten & Kota) Sasaran : Tersedianya prasarana dan sarana sanitasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, berkualitas dan berkelanjutan 6. Pemantauan, pembimbingan, evaluasi dan pembinaan (Pusat, Propinsi) Sasaran : Memastikan pelaksanaan program / kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Di dalam Program PPSP, proses perencanaan strategis menghasilkan 3 (tiga) dokumen sebagai berikut: Buku Putih Sanitasi, SSK, dan Memorandum Program Sanitasi (MPS). Ketiga dokumen tersebut perlu disiapkan Kabupaten sebelum implementasi fisik dapat dilakukan. Buku Putih Sanitasi dan SSK merupakan dokumen yang dihasilkan dari pelaksanaan Tahap 3 di dalam PPSP, yaitu Perencanaan Strategis Sanitasi. Yang mana Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2014 ini melaksanakan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten. Sedangkan MPS merupakah hasil dari pelaksanaan Tahap 4, yaitu Memorandum Program. Proses tersebut harus dapat menghasilkan dokumen perencanaan strategis yang mencerminkan 4 (empat) karakteristik dokumen perencanaan di dalam PPSP, yaitu: - Dari, oleh dan untuk kabupaten/kota, - Berdasarkan data empiris, - Menggunakan pendekatan top down meets bottom up, - Komprehensif dan berskala kabupaten/kota.
Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Profil Wilayah (Output Bab I dan Bab II) Proses 3 : Penilaian Prodil Sanitasi (Output Bab III dan Bab IV) Proses 4 : Penetapan Area Beresiko Sanitasi (Output Bab V) Proses 5 : Finalisasi Buku Putih (Output Pengesahan Bupati) Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan Penyusunan Buku Putih Sanitasi di Kabupaten Pesisir Barat dimulai pada minggu ke 2 bulan April 2014 dan selesai pada bulan minggu ke 2 bula Agustus 2014. Sedangkan Penyusunan SSK dimulai pada minggu ke 2 Bulan Juli 2014 dan berakhir pada minggu ke 4 bulan Nopember 2014. (Jadwal kegiatan Pokja Sanitasi Kab. Pesisir Barat terlampir) Penyepakatan Wilayah Kajian Cakupan wilayah kajian BPS Kabupaten Pesisir Barat adalah seluruh wilayah kabupaten Pesisir Barat. Penentuan wilayah kajian ini diambil berdasarkan penilaian dan kesepakatan SKPD bahwa Kabupaten Pesisir Barat sebagai kabupaten baru yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat masih sangat minim akan akses terhadap sanitasi yang layak. Sehingga dengan adanya Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap sanitasi yang layak. Untuk wilayah (desa/kelurahan) sasaran survey studi EHRA menggunakan sistem random sampling.