UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KUALITAS DAYA SISTEM DISTRIBUSI. Dian Retno Sawitri

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

Yulius S. Pirade ABSTRAK

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)


ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Pada PT. PLN (Persero) Cabang Padang

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

BAB. II DASAR TEORI. pemasaran, transportasi, pabrikasi bahan-kimia, penjualan serta geothermal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA

PERBAIKAN KEANDALAN SISTEM MELALUI PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION

Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

BAB 2 TEORI PENUNJANG

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Spindel GI Nusa Dua PT. PLN (Persero) Distribusi Bali UJ Kuta. I Wayan Suardiawan

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG

OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Keandalan dan kualitas listrik

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI UDARA 20kV

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

BAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai

OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisisi Energi Listrik Terselamatkan pada Penyulang Bangli PT. PLN (Persero) Area Bali Timur dengan Beroperasinya PLTS Kayubihi

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

Agung Yanuar W Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

I. PENDAHULUAN. untuk menunjang kehidupan manusia sekarang ini. Di era globalisasi sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA

Tugas Metodologi Penelitian Referensi dan Rangkuman Reliabilitas sistem distribusi tenaga listrik : C Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

Studi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik

BAB II LANDASAN TEORI

Sudaryatno Sudirham. Distribusi Energi Listrik

Analisis Pengaruh Kegagalan Proteksi dan Koordinasi Rele Terhadap Indeks Keandalan Subsistem Transmisi 150kV Di Surabaya Selatan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

Transkripsi:

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI 14.1 Pendahuluan Keandalan sistem tenaga listrik merupakan salah satu fitur dari kualitas sistem daya, selain memerlukan tegangan dan frekuensi konstan. Industri utilitas listrik telah mengembangkan kinerja beberapa indeks keandalan [1-24]. Indeks indeks keandalan mencakup langkah langkah dari durasi pemadaman, frekuensi pemadaman, jumlah atau pelanggan yang mengalami rugi rugi daya atau energi, dan waktu respon. IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) mendefinisikan indeks keandalan berlaku secara umum dalam jumlah yang standar [1]. Daftar standar beberapa definisi penting untuk keandalan, meliputi gangguan sesaat, kejadian gangguan sesaat, dan gangguan yang berkelanjutan. Indeks keandalan standar distribusi dan transmisi serta faktor faktor yang mempengaruhi perhitungannya dikumpulkan dan disajikan. Indeks dimaksudkan untuk diterapkan pada sistem distribusi dan transmisi tenaga listrik, gardu, dan rangkaian. 14.2 Indeks Keandalan Distribusi Indeks keandalan sistem distribusi dan transmisi meliputi indeks frekuensi gangguan rata rata sistem (SAIFI), SAIFI transformator, perbandingan jumlah gangguan terhadap kapasitas yang terpasang (NIEPI), gangguan pelanggan, indeks durasi gangguan rata rata sistem (SAIDI), SAIDI transformator, perbandingan waktu gangguan terhadap kapasitas yang terpasang (TIEPI), menit kerugian pelanggan (CML), indeks durasi gangguan rata rata pelanggan (CAIDI), indeks durasi gangguan rata rata total pelanggan (CTAIDI), indeks frekuensi gangguan rata rata pelanggan (CAIFI), indeks ketersediaan pelayanan rata rata (ASAI), pelanggan mengalami beberapa gangguan (CEMIn), energi tak tersalurkan (ENS), energi tak tersalurkan rata rata (AENS), indeks kekurangan pelanggan rata rata (ACCI), indeks frekuensi gangguan sistem rata rata (ASIFI), indeks durasi gangguan sistem rata rata (ASIDI), waktu gangguan rata rata (AIT), frekuensi gangguan rata rata (AIF), durasi gangguan rata rata (AID), indeks frekuensi gangguan rata rata sesaat (MAIFI), indeks frekuensi kejadian gangguan rata rata sesaat (MAIFIE), dan pelanggan mengalami beberapa gangguan berkelanjutan dan gangguan sesaat (CEMSMI n ). 14.2.1 Indeks Frekuensi Gangguan Rata rata Sistem SAIFI menunjukkan seberapa sering rata rata pelanggan mengalami gangguan berkelanjutan selama periode waktu yang telah ditetapkan, biasanya satu tahun.

dimana jumlah semua kejadian i yang diambil, baik di semua tingkat tegangan atau hanya salah satu yang dipilih. N i adalah jumlah pelanggan yang terganggu oleh setiap insiden i, dan N T adalah jumlah pelanggan dalam sistem yang indeks dihitung. SAIFI juga dapat diukur dengan waktu rata rata antar kegagalan (MTBF), yang merupakan kebalikan nilai tingkat kegagalan. Nilai SAIFI tertentu kebanyakan antara satu dan dua gangguan berkelanjutan per tahun [11]. Nilainya tergantung pada konfigurasi sistem dan lebih tinggi untuk konfigurasi radial, lebih kecil untuk perumahan bawah tanah, dan terkecil untuk jaringan [11]. 14.2.2 SAIFI Transformator SAIFI Transformator biasanya digunakan di Finlandia untuk mengetahui frekuensi gangguan rata rata sistem (perangkat transformator), dimana SAIFI dipertimbangkan untuk konsumsi energi tahunan [2]. 14.2.3 Perbandingan Jumlah Gangguan Terhadap Kapasitas yang Terpasang NIEPI digunakan di Spanyol sebagai alternatif SAIFI untuk menghitung jumlah rata rata dari gangguan suplai. dimana P ri adalah jumlah rating dari semua gangguan transformator tegangan menengah / tegangan rendah ditambah daya dari semua gangguan tegangan menengah dan tegangan tinggi pelanggan. P rt adalah rating total dari semua transformator tegangan menengah / tegangan rendah ditambah daya total dari semua tegangan menengah dan tegangan tinggi pelanggan yang terhubung ke sistem. 14.2.4 Gangguan Pelanggan Gangguan Pelanggan digunakan di Inggris, bukan SAIFI, tetapi dinyatakan sebagai jumlah gangguan per 100 pelanggan per tahun [2]. 14.2.5 Indeks Durasi Gangguan Rata rata Sistem

SAIDI menunjukkan total durasi gangguan rata rata pelanggan selama periode waktu standar. Hal ini biasanya diukur dalam menit pelanggan atau jam pelanggan dari gangguan. dimana r i adalah waktu pemulihan untuk setiap interupsi i. Nilai nilai tertentu dari SAIDI adalah antara 1,5 dan 3 jam per tahun [11]. 14.2.6 SAIDI Transformator SAIDI Transformator digunakan di Firlandia untuk mengetahui durasi gangguan rata rata sistem (perangkat transformator), dimana SAIDI dipertimbangkan untuk konsumsi energi tahunan [2]. 14.2.7 Perbandingan Waktu Gangguan Terhadap Kapasitas yang Terpasang TIEPI digunakan di Spanyol dan Portugal untuk mengukur waktu rata rata selama memasok daya ke pelanggan terganggu. dimana P ri adalah jumlah rating dari semua gangguan tegangan menengah / tegangan rendah transformator ditambah daya dari semua gangguan tegangan menengah dan tegangan tinggi pelanggan. P rt adalah rating total dari semua tegangan menengah / tegangan rendah transformator ditambah daya total dari semua tegangan menengah dan tegangan tinggi pelanggan terhubung ke sistem. Transformator ditambah daya total dari semua tegangan menengah dan tegangan pelanggan terhubung ke sistem. 14.2.8 Menit Kerugian Pelanggan CML (Customer Minute Lost) biasanya digunakan di negara Inggris untuk mengetahui durasi gangguan rata rata yang dialami setiap pelanggan dalam sebuah sistem, bukan menggunakan SAIDI. 14.2.9 Indeks Durasi Gangguan Rata rata Pelanggan CAIDI merupakan waktu rata rata yang dibutuhkan untuk memulihkan layanan perbaikan. Hal ini dinyatakan dalam satuan waktu per gangguan, biasanya dalam menit per

gangguan. Dari sudut pandang pelanggan, hal ini terkait erat dengan waktu rata rata untuk memulihkan atau waktu rata rata untuk memperbaiki (MTTR). Nilai nilai tertentu dari CAIDI adalah antara 90 dan 150 menit per gangguan. Nilainya tergantung pada konfigurasi sistem dan lebih rendah untuk konfigurasi radial, lebih tinggi untuk perumahan bawah tanah, dan tertinggi untuk jaringan grid. 14.2.10 Indeks Durasi Gangguan Rata rata Total Pelanggan Indeks durasi gangguan rata rata total pelanggan merupakan waktu rata rata total dalam periode pelaporan bahwa pelanggan benar benar mengalami gangguan tanpa daya listrik. Indeks ini merupakan gabungan dari CAIDI dan dihitung serupa kecuali para pelanggan dengan beberapa gangguan hanya dihitung sekali. Seperti SAIDI, biasanya dinyatakan dalam menit per pelanggan per tahun. dimana N C adalah jumlah total pelanggan yang telah mengalami setidaknya satu gangguan selama periode pelaporan. 14.2.11 Indeks Frekuensi Gangguan Rata rata Pelanggan CAIFI memberikan frekuensi rata rata gangguan yang berkelanjutan bagi pelanggan yang mengalami gangguan berkelanjutan. Pelanggan dihitung sekali terlepas dari jumlah waktu gangguan untuk perhitungan ini. Seperti SAIFI, biasanya dinyatakan dalam gangguan per pelanggan per tahun. 14.2.12 Indeks Ketersediaan Pelayanan Rata rata ASAI merupakan sebagian kecil waktu bahwa pelanggan telah menerima daya selama periode pelaporan.

dimana T adalah interval waktu (8.760 atau 8.784 jam dalam satu tahun kabisat). Cara lain untuk melihat ASAI secara tahunan didefinisikan dengan SAIDI, dimana SAIDI dinyatakan dalam jam. ( ) 14.2.13 Pelanggan Mengalami Beberapa Gangguan CEMI n menunjukkan rasio pelanggan yang mengalami lebih dari n gangguan berkelanjutan untuk jumlah total pelanggan yang dilayani. dimana N c, k>n adalah jumlah pelanggan yang mengalami gangguan lebih dari n berkelanjutan dan peristiwa interupsi sesaat selama periode yang diamati. 14.2.14 Energi Tak Tersalurkan ENS memberikan jumlah total energi yang akan diberikan kepada pelanggan terganggu jika ada tidak akan gangguan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam MWh. dimana P i adalah beban rata gangguan oleh setiap i gangguan dan E i adalah energi yang tidak disalurkan karena setiap i gangguan. 14.2.15 Energi Tak Tersalurkan Rata rata Indeks AENS menunjukkan banyaknya energi rata rata yang tidak disalurkan kepada pelanggan selama periode waktu yang sudah ditetapkan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam MWh. 14.2.16 Indeks Kekurangan Pelanggan Rata rata

ACCI menunjukkan banyak energi rata rata yang tidak disalurkan kepada pelanggan yang mengalami gangguan selama periode waktu standar. Hal ini biasanya dinyatakan dalam MWh. 14.2.17 Indeks Frekuensi Gangguan Pelanggan Rata rata Perhitungan ASIFI didasarkan pada beban daripada pelanggan yang terkena dampak. ASIFI kadang kadang digunakan untuk mengukur kinerja distribusi di daerah daerah yang melayani pelanggan relatif sedikit memiliki konsentrasi beban yang relatif besar, sebagian besar industri / pelanggan komersial. Secara teoritis, dalam sistem distribusi beban homogen, ASIFI adalah sama dengan SAIFI. Hal ini biasanya dinyatakan dalam jumlah gangguan per tahun. dimana P T adalah total daya sistem. 14.2.18 Indeks Durasi Gangguan Sistem Rata rata Perhitungan ASIDI didasarkan pada beban daripada pelanggan yang terkena dampak. Penggunaannya, pembatasan, dan filsafat dinyatakan dalam definisi ASIFI. ASIDI biasanya dinyatakan dalam menit per tahun. Faktor 60 dapat digunakan untuk mengubah satuan dari jam ke menit. 14.2.19 Waktu Gangguan Rata rata AIT (Average Interruption Time) adalah ukuran untuk jumlah waktu suplai listrik yang mengalami gangguan. Hal ini hampir serupa dengan ASIDI, yang digunakan dalam distribusi, sementara AIT digunakan dalam transmisi. Waktu gangguan rata rata biasanya dinyatakan dalam menit per tahun. Faktor 60 dapat digunakan untuk mengubah satuan dari jam ke menit.

dimana P T adalah daya rata rata yang diberikan oleh sistem secara total dan E i adalah energi yang tidak dapat disuplai karena setiap i gangguan. 14.2.20 Frekuensi Gangguan Rata rata AIF (Average Interruption Frequency) adalah ukuran untuk jumlah suplai listrik yang mengalami gangguan per tahun. Hal ini biasanya dinyatakan dalam gangguan per pelanggan per tahun. dimana P i adalah daya gangguan oleh setiap i kejadian. 14.2.21 Durasi Gangguan Rata rata AID (Average Interruption Duration) adalah ukuran untuk durasi gangguan rata rata. Hal ini biasanya dinyatakan dalam menit per gangguan. Faktor 60 dapat digunakan untuk mengubah satuan dari jam ke menit. 14.2.22 Indeks Frekuensi Gangguan Rata rata Sesaat MAIFI (Momentary Average Interruption Frequency Index) menunjukkan frekuensi gangguan rata rata sesaat. Batas atas dari durasi gangguan singkat bervariasi antara daerah yang berbeda dari 1 sampai 3 menit. MAIFI biasanya dinyatakan dalam jumlah gangguan per tahun sama dengan SAIFI (System Average Interruption Frequency Index). dimana N IDi adalah jumlah gangguan operasi perangkat. 14.2.23 Indeks Frekuensi Kejadian Gangguan Rata rata Sesaat MAIFI E (Momentary Average Interruption Event Frequency Index) menunjukkan frekuensi kejadian gangguan rata rata sesaat. Indeks ini tidak termasuk kejadian langsung sebelum pelarangan bekerja.

dimana N IDE adalah kejadian gangguan kinerja perangkat selama periode pelaporan. Nilai khusus MAIFI sebagian besar antara nol dan sepuluh gangguan sesaat per tahun [11]. Nilainya tergantung pada konfigurasi sistem dan lebih tinggi untuk konfigurasi radial, lebih kecil untuk perumahan bawah tanah, dan yang terkecil untuk jaringan grid, yaitu sekitar nol [11]. 14.2.24 Pelanggan Mengalami Gangguan Berkelanjutan dan Gangguan Sesaat Indeks ini adalah rasio pelanggan individu mengalami lebih dari n dari kedua kejadian gangguan berkelanjutan dan gangguan sesaat terhadap total pelanggan yang dilayani. Tujuannya adalah untuk membantu mengidentifikasi masalah pelanggan yang tidak dapat diamati dengan menggunakan rata rata. dimana N CT, k>n adalah jumlah total pelanggan yang telah berpengalaman lebih dari n gangguan (gangguan berkelanjutan dan sesaat) selama periode pelaporan. 14.3 Fakta Tentang Indeks Keandalan Indeks keandalan distribusi diklasifikasikan dalam lima kelompok: Indeks Gangguan Berkelanjutan: SAIFI Transformator, perbandingan jumlah gangguan terhadap kapasitas yang terpasang (NIEPI), gangguan pelanggan, indeks durasi gangguan rata rata sistem (SAIDI), SAIDI transformator, perbandingan waktu gangguan terhadap kapasitas yang terpasang (TIEPI), menit kehilangan pelanggan (CML), indeks durasi gangguan rata rata pelanggan (CAIDI), indeks durasi gangguan rata rata total pelanggan (CTAIDI), indeks frekuensi gangguan rata rata pelanggan (CAIFI), dan indeks ketersediaan layanan rata rata (ASAI), pelanggan mengalami beberapa gangguan (CEMI n ) Indeks berbasis Energi: Energi tak tersalurkan (ENS), energi tak tersalurkan rata rata (AENS), dan indeks kekurangan pelanggan rata rata (ACCI) Indeks Berbasis Beban:

Indeks frekuensi gangguan sistem rata rata (ASIFI) dan indeks durasi gangguan sistem rata rata (ASIDI) Indeks untuk Sistem Transmisi: Waktu gangguan rata rata (AIT), frekuensi gangguan rata rata (AIF), dan durasi gangguan rata rata (AID) Indeks untuk Gangguan Singkat: Indeks frekuensi gangguan rata rata sesaat (MAIFI), indeks frekuensi kejadian gangguan rata rata sesaat (MAIFIE), dan pelanggan mengalami gangguan berkelanjutan dan gangguan sesaat (CEMSMI n ) Indeks keandalan, SAIFI, SAIDI, dan CAIDI, adalah indeks utama yang digunakan di sebagian besar negara. Indeks ini didefinisikan antara lain dalam standar [1], dimana pembobotan berdasarkan jumlah pelanggan yang digunakan. Dengan kedua indeks, SAIFI dan SAIDI, penurunan nilai menunjukkan perbaikan dalam kontinuitas suplai. Penurunan SAIDI dan SAIFI masih bisa mengakibatkan peningkatan CAIDI. Sedangkan CAIDI tetap menjadi indeks berguna, tidak sesuai untuk perbandingan atau untuk analisis tren. Untuk mengukur kinerja yang memadai, durasi dan frekuensi gangguan pelanggan harus diperiksa pada tingkat sistem yang bervariasi. Indeks yang paling umum digunakan untuk mengukur kinerja adalah SAIFI, SAIDI, CAIDI, dan ASAI. Semua indeks memberikan informasi tentang kinerja sistem rata rata. Banyak utilitas yang juga menghitung indeks sebuah penyulang untuk memberikan informasi lebih rinci untuk pengambilan keputusan. Rata rata memberikan tren kinerja umum untuk utilitas, namun, penggunaan rata rata menyebabkan hilangnya detail yang bisa sangat penting untuk pengambilan keputusan. Misalnya, dengan menggunakan rata rata sistem saja tidak akan memberikan informasi tentang durasi gangguan yang dialami oleh pelanggan secara spesifik. Sulit untuk banyak utilitas guna memberikan informasi pada pelanggan. Pelacakan rincian spesifik termasuk gangguan spesifik dan rata rata dicapai dengan meningkatkan kemampuan pelacakan. 14.4 Contoh Contoh berhubungan dengan perhitungan indeks keandalan untuk periode waktu tertentu, dimana empat pemadaman telah direkam untuk utilitas. Utilitas memiliki 10.000 total pelanggan. Tabel 14.1 menunjukkan informasi pemadaman untuk masing masing termasuk tanggal dan waktu terjadinya peristiwa, jumlah pelanggan yang terkena dampak, durasi kejadian, dan hitungan jam pelanggan diperoleh sebagai produk dari dua terakhir.

Identifikasi Pemadaman Tabel 14.1 Data untuk Contoh perhitungan indeks keandalan Jumlah Pelanggan Durasi (Menit) Waktu Pelanggan (Jam) 1 10 30 5 2 100 10 16,67 3 1 75 1,25 4 2 60 2 Total 113 24,92 Ada 113 pelanggan yang terkena dampak gangguan selama empat peristiwa terpisah dan jumlah pelanggan yang dilayani oleh utilitas adalah 10.000. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 14.1 bahwa pemadaman pertama mempengaruhi 10 pelanggan, yang berada di luar layanan selama 30 menit, yang setara dengan 0,5 jam. Oleh karena itu, waktu pelanggan adalah 10 x 0,5 atau 5 jam pelanggan. Jam pelanggan dihitung untuk pemadaman masing masing dan kemudian mereka dijumlahkan dengan total 24,92 jam pelanggan pelanggan atau 1.495 menit. Perhitungan SAIDI sederhana dan memberikan 0,1495 menit. Hal ini menyatakan bahwa durasi gangguan rata rata pelanggan sekitar 0,15 menit. Jika SAIDI dihitung untuk setiap hari, SAIDI bulanan dihitung dengan jumlah dari nilai harian. Menit pelanggan adalah 1.495 dan 113 pelanggan mengalami gangguan. Oleh karena itu, perhitungan CAIDI memberikan 13.23 menit. Rata rata, setiap pelanggan yang mengalami pemadaman adalah keluar dari layanan untuk 13.23 menit. Para pelanggan di utilitas ini memiliki probabilitas 0.0113 mengalami pemadaman listrik. SAIFI juga dapat ditemukan dengan membagi nilai SAIDI dengan nilai CAIDI.

CAIFI dievaluasi sebagai rasio antara empat kejadian dan 113 pelanggan yang mengalami gangguan dan memberikan jumlah interupsi rata rata untuk pelanggan yang mengalami gangguan.