APLIKASI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

dokumen-dokumen yang mirip
HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

KUESIONER PENELITIAN

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus ialah virus yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna.

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

A. Landasan Teori. 1. Pengetahuan. a. Definisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Kasus HIV-

JOURNAL GAMBARAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIKI ANAK PADA WANITA DENGAN HIV POSITIF DI KOTA BOGOR. Yunita Anggraeni, Fakultas Psikologi

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMA YADIKA CICALENGKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK

HIV AIDS, Penyakit yang Belum Teratasi Namun Bisa Dicegah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Pemerintah dalam menegakan hukum dan memberantas korupsi

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

Apa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang. Bagaimana HIV menular?

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. juga bisa terjadi seperti, dari seorang ibu kepada bayinya saat mengandung atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB I PENDAHULUAN. menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama sel T CD-4

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Oleh: Logan Cochrane

BAB I PENDAHULUAN. Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit

HIV/AIDS dapat menyerang setiap orang tanpa membedakan usia, ras, latar belakang kebudayaan ataupun agama.

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,

DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH NYAMUK DENGAN METODE PENGOBATAN HERBAL. Naskah Publikasi. diajukan oleh Wayan Suardita

BAB I: PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome atau

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Nyamuk merupakan penyebab dan pembawa beberapa jenis penyakit seperti

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MARIATI BR TARIGAN

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan

H.I.V DAN KANKER; PSIKOLOGI SEPANJANG PERJALANAN PENYAKIT. Oleh: dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

PERATURAN BUPATI BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

ANALISIS SPASIAL UNTUK PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT HIV DAN AIDS DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014

MEMBANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MELAKUKAN DIAGNOSIS KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pandemi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), saat ini merupakan

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kemenkes, 2014

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI GONORE (GO), SIFILIS DAN HERPES GENITALIS SKRIPSI MARGANDA SOADUAN SITUMORANG

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. masalah berkembangnya Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Masalah HIV/AIDS yang

BAB II Tinjauan Pustaka

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome). Virus. ibu kepada janin yang dikandungnya. HIV bersifat carrier dalam

Transkripsi:

APLIKASI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SKRIPSI Disusun Oleh : RIZKY NORANINGTYAS J2A 605 097 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

ABSTRAK Penyakit menular seksual merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Di Indonesia jumlahnya terus meningkat, namun bukan tidak mungkin penyakit ini bisa dicegah. Salah satu pencegahannya dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan. Oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem yang disebut sistem pakar. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit menular seksual bertindak sebagai penasehat atau konsultan. Aplikasi sistem pakar ini dibangun dengan menggunakan mesin inferensi forward chaining dan backward chaining, dan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 serta menggunakan basisdata Microsoft Access 2003. Kata kunci : Sistem Pakar, Penyakit Menular Seksual, Forward Chaining, Backward Chaining.

ABSTRACT Sexually transmitted diseases is one of the deadly disease. In Indonesia is steadily increasing, but it is not impossible that the disease can be prevented. One of its prevention can be done by providing counseling and health education. Therefore it is necessary to build a system called expert systems. Application of an expert system to diagnose sexually transmitted diseases act as an advisor or consultant. This expert system applications built using forward chaining inference engine and backward chaining, and developed using Microsoft Visual Basic 6.0 and uses Microsoft Access 2003 database. Keywords: Expert System, Sexually Transmitted Diseases, Forward Chaining, Backward Chaining.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dari waktu ke waktu, pengidap penyakit menular seksual (PMS) di Indonesia terus meningkat. Peningkatan jumlah penderita itu telah membuat masyarakat pesimistis. Salah satu penyakit seksual yang paling banyak menyebabkan kematian adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus. Virusnya Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik maupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vagina, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. AIDS memang momok yang

menakutkan. Yang lebih mengkhawatirkan, virusnya menyebar dengan sangat cepat [1]. Namun bukan tidak mungkin penyakit ini bisa dicegah. Cara pencegahannya dengan pengobatan biomedis. Pengobatan yang dimaksud adalah penggunaan obat antiretro viral (ARV), sikumsisi (penyunatan), penggunaan kondom, dan pengobatan PMS. Tetapi pengobatan biomedis itu perlu didukung upaya struktural. Antara lain dengan perbaikan ekonomi untuk memberantas kemiskinan dan meningkatkan pendidikan. Dengan pengetahuan yang meningkat, pengetahuan masyarakat mengenai PMS turut bertambah. Dengan begitu, mereka bisa memahami PMS dan cara menghindarinya agar tidak tertular. Peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku pada masyarakat bisa dilakukan dengan penyuluhan dan pendidikan kesehatan [2]. Untuk itu perlu dibangun suatu sistem yang disebut sistem pakar. Sistem pakar ini bukanlah untuk menggantikan fungsi dokter, akan tetapi hanya digunakan sebagai pelengkap dan alat bantu yang masih terbatas, karena program diagnosis PMS ini hanya bertindak sebagai penasehat atau konsultatif dan tidak seperti halnya seorang dokter yang dapat mendiagnosis penyakit dengan suatu aksi atau gerakan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya penderita PMS, mahasiswa kedokteran atau dokter muda dalam melakukan diagnosis terhadap PMS serta memberikan solusi pengobatannya.

1. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi rumusan masalah, yaitu Bagaimana membangun suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit menular seksual dan memberikan rekomendasi pengobatannya. 1. 3. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini, adalah sebagai berikut : 1) Sistem pakar disusun dengan bahasa pemrogaman Microsoft Visual Basic 6.0. 2) PMS yang akan dibahas hanya PMS yang penularannya melalui hubungan seksual saja. 3) Tidak akan dibahas mengenai PMS secara mendalam. 4) Metode yang digunakan adalah mesin inferensi forward chaining dan backward chaining. 5) Memberikan rekomendasi pengobatan sesuai keterangan ahli. 1. 4. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1) Mengidentifikasi PMS menggunakan sistem pakar. 2) Membuat sistem pakar sebagai penasehat dalam bidang pakar dengan mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem sehingga dapat dipakai masyarakat untuk menangani PMS. 3) Memberikan solusi dalam menanggulangi PMS.

1. 5. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah : 1) Lebih memahami jenis-jenis PMS dan dapat melakukan pengobatan lebih lanjut terhadap penderita PMS. 2) Memberikan alternatif pengobatan bagi penderita PMS yang malu memeriksakan diri ke dokter. 3) Sebagai bahan referensi atau rujukan bagi instansi kesehatan yang terkait. 1. 6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini akan diuraikan dalam beberapa bab. Bab I menjelaskan tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan dasar teori yang mendasari pembuatan Tugas Akhir ini yaitu gambaran tentang Kecerdasan Buatan, Sistem Pakar, Diagram Aliran Data, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Office Access 2003 dan Penyakit Menular Seksual. Bab III menjelaskan tentang analisis dan perancangan sistem. Bab IV menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dari program yang telah dibuat. Bab V berisi penutup berupa kesimpulan dan saran.