Gambar 2.1. Peta Lokasi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE PENELITIAN

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan pertanian intensif di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Mikroskop Zoom. Mengamati Lab. Entomologi- Stereo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu mengadakan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. serangga yang ada di perkebunan jeruk manis semi organik dan anorganik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 84 Pada

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rimbo Panjang Kecamatan. Desa Rimbo Panjang merupakan salah satu Desa di Kecamatan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

Konsep Keanekaragaman METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni Pengambilan

III. METODOLOGI. 3.1 Tempat dan Waktu. Penelitian ini akan dilaksanakan di areal perkebunan kelapa sawit PT Salim

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. secara langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode observasi. odorata dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda berdasarkan bentuk lahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu

III. MATERI DAN METODE Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. esculentum Mill.), serangga pollinator, tumbuhan T. procumbens L.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tiga tipe kebun kakao di Desa Cipadang. Secara administratif, Desa Cipadang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober tahun

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB 2 BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METOE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 s/d bulan Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga Bromo terletak di perbatasan antara desa Kepek kecamatan

Indeks Keanekaragaman (H )

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

BAB III METODE PENELITIAN

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di Repong Damar Pekon

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode transek belt yaitu dengan menarik garis lurus memanjang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

4 METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif (Muhamad Ali, 1992). Jenis penelitian ini memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

III. METODE PENELITIAN. zona intertidal pantai Wediombo, Gunungkidul Yogyakarta.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Pengamatan

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB III METODE PENELITIAN

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PRAKATA. Purwokerto, Februari Penulis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

Transkripsi:

II. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian, Deskripsi Lokasi 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semut, alkohol 70% dan gliserin. b. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain soil tester, patok setinggi 1 m, meteran, tali rafia, kamera, alat tulis dan GPS. Alat pitfall trap diantaranya gelas plastik, seng, stik kayu, plastik, botol film. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yaitu di lahan Hutan Damar dan Hutan Pinus. Kedua lokasi penelitian terletak di Lereng Timur Gunung Slamet. Baik lahan Hutan Damar maupun Hutan Pinus terletak di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Proses Identifikasi dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Entomologi Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2014 sampai Mei 2014. Gambar 2.1. Peta Lokasi Penelitian

3. Deskripsi Lokasi Lahan Hutan Damar seluas 10 Ha dan Hutan Pinus seluas 1 Ha berada di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Desa Serang berbatasan langsung dengan desa Kutabawa.Desa Serang berada di lereng selatan Gunung Slamet merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 650-1300 mdpl dan curah hujan cukup tinggi 6,240 mm per tahun. Tekstur tanah di Desa Serang yaitu subur, gembur dan udara yang baik dengan suhu rata-rata 20 o C.Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lahan pertanian dan perkebunan. Hampir seluruh wilayahnya terdapat tanaman sayuran dan juga terdapat tanaman buah. Di desa ini terdapat mayoritas hutan damar dan hutan pinus. Secara geografis kawasan Hutan Damar yang dipakai untuk penelitian terletak pada 07 0 14 36,9 lintang selatan, 109 0 17 19,5 bujur timur dengan ketinggian 1142 mdpl. Kawasan Hutan Pinus terletak pada 07 0 14 30,0 lintang selatan, 109 0 17 33,5 bujur timur dengan ketinggian 1158 mdpl.

B. Diagram Alir Penelitian Persiapan Pitfall Trap Persiapan Lokasi Pemasangan Line Transek dan Pitfall Trap Pengambilan Pitfall Trap Pensortiran Identifikasi dan Enumerasi Analisis Data

Metode Penelitian 1. Teknik Sampling Penelitian dilakukan menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan sampel purposif mengikuti garis transek. Masing-masing diagonal, dan masing-masing garis transek sepanjang 53 meter lokasi dibuat garis transek secara dibagi menjadi 5 titik yang berjarak masing-masing titik sekitar 13 meter. Sehingga, dengan kondisi semacam ini, maka sampling sekitar 10% luasan hutan mampu memberikan data representatif (mewakili). Masing-masing titik dibuat dengan ukuran 1 x 1 meter dan jarak dari patok kurang lebih 30 cm. Titik penentuan pitfall dilakukan secara purposif pada setiap titik dan diletakkan berada di tengah titik. Semut dikoleksi dari yang telah diberi larutan pengawet berupa gliserin dan alkohol menggunakan pitfall trap. Pengambilan sampel dilakukan selama satu bulan sekali dalam rentang tiga bulan di masing-masing lokasi penelitian. Gambar 2.2. Tata Letak Titik sampling 2. Variabel dan Parameter yang diamati Variabel yang diamati terdiri dari variabel tergantung dan tidak tergantung. Variabel tidak tergantung penelitian ini adalah Hutan Damar dan Hutan Pinus, suhu, ph tanah. Variabel tergantung penelitian ini adalah kelimpahan dan keragaman semut. Parameter yang diamati adalah jumlah total semut, jumlah spesies semut, kandungan C, N, rasio C/N serta bahan organik yang terkandung di dalam tanah pada hutan pinus dan hutan damar. 3. Cara kerja a. Persiapan Pitfall Trap Pitfall trap berupa gelas plastik sebagai perangkap yang di tanam di dalam tanah dengan kedalaman 30 cm. Di atasnya di tutup seng dengan penyangga

berupa sumpit untuk meminimalisir air hujan yang masuk ke dalam perangkap. b. Persiapan Lokasi Lokasi berada pada Hutan Pinus dengan ketinggian 1158 mdpl dan Hutan Damar dengan ketinggian 1142 mdpl di Lereng timur Gunung Slamet di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. c. Pemasangan Line Transek dan Pitfall Trap Sepanjang garis transek secara diagonal, dan masing-masing garis transek terbagi menjadi 5 titik dengan ukuran 1 meter x 1 meter. Titik penentuan pitfall dilakukan secara random pada setiap kuadran. Gelas plastik yang telah diisi alkohol 70% setinggi 1/3 gelas dan ditetesi gliserin di tanam ke dalam tanah dengan permukaan rata dengan tanah dan dipasang selama 3 x 24 jam setiap 1 bulan sekali dalam rentang 3 bulan. d. Pengambilan Pitfall Trap Setelah tiga hari serangga yang diperoleh diambil dan dimasukkan ke dalam vial berisi alkohol 70%, untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium. e. Pensortiran Pensortiran dilakukan dengan cara memisahkan semut ke tempat khusus agar tidak tercampur dengan fauna lain. f. Identifikasi dan Enumerasi Identifikasi sampai tingkat Genus menggunakan buku identifikasi Pengenalan Serangga Edisi ke-6 (Borror et al., 1998), buku Identification Guide to The Ant Genera of The World (Bolton, 1994), jurnal ilmiah berjudul Hymenoptera of the World: An Identification Guide to Familiaes (Henri Goulet dan John T. Huber, 1993). Selain pengambilan sampel, pengukuran faktor lingkungan juga dilakukan. Penentuan data faktor lingkungan dilakukan dengan mengukur suhu tanah, udara, kelembaban tanah dan ph tanah menggunakan soil tester. Pengukuran dilakukan pada saat pengambilan sampel. g. Metode Analisis Data 1. Indeks Analisis Keragaman digunakan berdasarkan (Magurran, 1985): i. Indeks Shannon-Wiener H = - Pi In Pi dimana Pi = ni / N Total Keterangan: H : Indeks keragaman Pi : Proporsi spesies ke-i sampel total

ii. Indeks Simpson s ni : Jumlah individu spesies ke-i i : Spesies ke-i N : Jumlah total spesies D ( ni( ni 1) ( N( N 1) Keterangan: ni : Jumlah individu pada spesies ke-i N : Jumlah individu total 2. Indeks Kesamaan Morista-Horn C da MH 2 ( ani bni ) ( da db) an bn 2 ani 2 2 an bn db bn Keterangan: C MH : Indeks kesamaan/ketidaksamaan Morista-Horn an : Jumlah total individu pada habitat a bn : Jumlah total individu pada habitat b ani : Jumlah spesies total pada habitat a bni : Jumlah spesies total pada habitat b da : Individu total pada spesies ke-i pada habitat a db : Individu total pada spesies ke-i pada habitat b