GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK SEGAR WARAS DI KECAMATAN AEK LEDONG KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

GAMBARAN PENGETAHUAN TENAGA PARAMEDIS TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT SARI MULIA BANJARMASIN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. bayi berat lahir rendah (BBLR), dan infeksi (Depkes RI, 2011). mampu menurunkan angka kematian anak (Depkes RI, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN MOTIVASI MEMBERI MAKANAN BERGIZI DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BBL SECARA MANDIRI DI RSUD KAB. CIBITUNG TAHUN 2016.

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB I PENDAHULUAN. peralihan, masa bayi juga memerlukan penyesuaian. Bagi beberapa bayi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PEMBAHASAN. RSPAD Gatot Soebroto. Cara pengambilan data menggunakan metode Cross

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

Fajarina Lathu INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK SEGAR WARAS DI KECAMATAN AEK LEDONG KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2014 Oleh : PLORA NOVITA FEBRINA, SST ABSTRAK Menurut WHO (Word Hearth Organisation) yang menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di negara Asia Tenggara di perkirakan ada 220.000 kematian bayi yang di sebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih. Faktor penyebab terjadinya infeksi tali pusat berdampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar di lakukan kepada bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas dalam perawatan tali pusat. Penelitian ini bersifat deskriftif dimana jumlah populasi ibu nifas yang mempunyai bayi dan semua dijadikan sampel, yang dimana pengumpulan data ini menggunakan angket kuesioner dengan jumlah 20 buah pertanyaan. Hail penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden mayoritas pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (54%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (40%), dan berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (6%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di kategorikan kurang, sehingga perlu peningkatan dan penambahan sumber informasi guna meningkatkan dan penambahan sumber informasi guna meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang perwatan tali pusat. Hasil penelitian ini menjadi motivasi bagi petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang perwatan tali pusat di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014. Kata Kunci : Pengetahuan, perawatan, Tali Pusat

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap oarang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah Indonesia.Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menurunkan angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian (mortalitas).akan tetapi, beberapa derajat kesehatan masih belum menunjukkan keberhasilan yang memuaskan.pada tahun 2007, angka kematian bayi adalah 34/1000 kelahiran hidup (Ronald,2011). Tiga penyebab utama kematian bayi menurut badan penelitian dan pengembangan kesehatan adalah ISPA,Komplikasi Perinatal, dan diare pada tahun 2001,pola penyebab kematian bayi ini tidak banyak mengalami perubahan dari periode sebelumnya yaitu penyebab perinatal ISPA,diare,tetanus neonatorum,infeksi saluran cerna, dan penyakit saraf (Sodikin,2012). Kasus kesakitan dan kematian neonatal yang berhubungan dengan infeksi tali pusat masih banyak ditemukan. Pada tahun 2000, WHO (World Hearth Organisation) menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di negaranegara Asia Tenggara diperkirakan ada 220.000 kematian bayi yang disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih (Ronald, 2011). Menurut data Depertemen Kesehatan, 75% kematian bayi terjadi pada masa perinatal. Kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi, yaitu sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis, pnemonia, dan diare). Preporsi kematian karena tetanus neonatorum yaitu 9,5% (Ronald,2011). Menurut depertemen kesehatan Sumut (2008), beberapa penyebab kematian bayi di karenakan 37% gangguan pernapasan, 34% premature, 12% infeksi, 5% ikterus, 3% postmatur, dll sebanyak 27%. Dalam milineum Devolepment Goal (MDGS). Indonesia menargetkan pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi menurun menjadi tujuh belas bayi per 1.000 kelahiran hidup (Maryunani, 2010). Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan peningkatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi,perawatan tali pusat yang baik dan benarakan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan lepas pada hari yang ke-5 sampai hari yang ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit infeksi yang akan mengakibatkan kematian (Ronald, 2011). Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh

melalui tali pusat,baik dari alat yang tidak steril,pemakaian obat-obatan maupun bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Ronald, 2011). Dari survey awal selama berpraktek di PUSTU Lae Nuaha penulis menemukan mayoritas ibu nifas memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada petugaskesehatan dalam perawatan tali pusat bayinya sampai putus. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang judul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Labuhan Asahan Tahun 2014 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat di PUSTU Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang Tahun 2014. 1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Pendidikan Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.2 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha KecamatanSiempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.3 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Umur Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.4 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Paritas Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha KecamatanSiempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.5 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan 2014.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 ManfaatTeoritis 1.4.1.1 Bagi Peneliti Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta sebagai tolak ukur untuk penelitian berikutnya. 1.4.1.2 Bagi Instansi Pendidikan Sebagai bahan referensi di perpustakaan Akademi Kebidanan Mitra Husada Dan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya. 1.4.1.3 Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi data dasar dan menambah pengetahuan bagi peneliti selanjutnya dalam hal ini tentang perawatan tali pusat. bersumber pada berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian jurnal dan lain-lain (Hidayat, 2011). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan 3.1.1 Bangan Ikerangka Konsep Pengetahuan Karakteristik Ibu Berdasarkan : - Pendidikan - Pekerjaan - Umur - Paritas - Sumber Informasi 1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi Petugas kesehatan Sebagai bahan informasi untuk menigkatkan kesehatan anak dan mengajak ibu ikut serta dalam perawatan tali pusat. 1.4.2.1 Bagi Responden Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan motivasi pada responden tentang pentingnya perawatan tali pusat. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan member landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalah. Kerangka konsep harus didukung landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek dan subjekyang mempunyai kualitas tinggi dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Alimun,2011) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang memiliki bayi di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014 sebanyak 30 orang. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari yang dimiliki populasi (Hidayat,2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang memiliki bayi

sebanyak 30 orang, pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. 3.4. Jenis dan Desain Penelitian 3.3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif nonanalitk dimana ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di pustu lae nuaha kecamatan siempat nempu hulu kabupaten dairi tahun 2014. 3.3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriftif yang artinya variabel independen dan variabel dependen diteliti secara bersama dan dalam suatu waktu dengan menggunakan data primer (Notoadmojo,2010). 3.5 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.5.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014.Adapun alasan penulis memilih lokasi penelitian tersebut karena setelah dilakukan survey awal lapangan banyak ibu nifas yang belum memahami cara perawatan tali pusat, sehingga penulis tertarik melakukan penelitian di PUSTU tersebut. 3.5.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan dari bulan Oktober sampai Februari 3.6 Pengumpulan data Pengumpulan data primer dilakukan langsung oleh peneliti dengan menggunakan instrumen penelitian berupa koesioner. Sebelum koesioner dibagikan kepada responden untuk mendatangipersetujuan menjadi rseponden (informen counsent). Setelah selesai menjawab seluruh pertanyaan, koesioner dikumpulkan kembali untuk diperiksa kelengkapan jawaban responden. Jika ada kuesioner yang belum dijawab seluruhnya, responden akan diminta untuk melengkapi jawaban tersebut. 3.7 Instrumen penelitian Bahan dan alat penelitian data, adalah alat untuk mengumpulkan data, atau alat ukur penelitian. Alat ukur penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner mengenai tingkat pengetahuan ibu. Alat ukur terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian pertama beri identitas dan karakteristik responden. Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai atau skor 1 dan bila jawaban salah diberi nilai 0. Pertanyaan ganda memilih jawaban a, b, c, dan anggap benar (Machfoedz, 2010). Keterangan P= Persentase benar F= Jumlah jawaban yang N= Jumlah soal Jawaban kuesioner akan di bagi 3 kategori P = FX 100% N

1. Baik : Bila mampu memperoleh nilai 76-100% 2. Cukup : Bila mampu memperoleh nilai 56-75% 3. Kurang : Bila mampu memperoleh nilai 40-55% 3.8 Penglahan data dan Analisa Data 3.8.1 Penglahan Data 1. Editing (Penyuntingan Data) Dilakukan dengan memerisa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar. Sehingga pengolahan data memberikan hasil menggambarkan masalah yang diteliti, kemudian data dikelompokkan dalam penelitian ini tidak ada kesalahan dan kekeliruan dalam mengumpulan data maka tidak dilakukan pendataan ulang. 2. Coding(Pengkodean) Memberikan kode jawaban secara angka dan kode tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana. 3. Skoring (Pemberian nilai) Menberikan skor terhadap jawaban benar dengan skor 5 dan salah skor 0. 4. Tabulating Mempermudahanalisa data serta mengambil kesimpulan data di masukkan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 3.8.2 Analisis data Dalam penelitian ini analisis data disajikan dengan menggunakan analisis Univariate (Analisa Deskriptif) yaitu analisa data deskriptif dengan melihat presentase data yang telah terkumpul yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Analisa data lalu dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian teori dan kepustakaan yang ada. Interval pada umur dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut (Hastono, 2011). R= Nilai maksimal nilai minimal M= 1 + 3,3 log n Interval Class= R M Jadi, pada penelitian yang di lakukan didapatkan responden yang memiliki usia tertinggi adalah usia 30 tahun dan usia terendah adalah usia 22 tahun. HASIL DARI PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang berjudul Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di puskesmas pembantu lae nuaha kecamatansiempat nempu hulu kababupatendairi dengan jumlah sampel 30 orang maka hasil yang di peroleh adalah sebagai berikut : 4.1.1 Distribusi Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat diukur dalam 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Berikut inin pengetahuan ibu

nifas tentang perawatan tali pusat dapat di lihat dari tabel di bawah ini : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan No Tingkat Jumlah % Pengetahuan Orang 1 Baik 2 6 2 Cukup 12 40 3 Kurang 16 54 Jumlah 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat yang di ambil dari 30 responden adalah mayoritas berpengetahuan, kurang sebanyak 16 orang (54%), berpengetahuan cukup 12 orang (40%), dan berpengetahuan baik 5 orang (17%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Responden Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Karakteristik Frekuensi (F) Persentase (%) Pendidikan SD 8 27 SMP 9 30 SMA 13 43 Pekerjaan Petani 25 83 Pedagang 5 17 Umur 22-24 13 44 25-27 13 43 28-30 3 10 31-33 - - 34-35 1 3 Paritas Primipara 11 37 Skundipara 13 43 Multipara 6 20 Sumber Informasi Media Cetak - - Media Elektronik - - Tenaga Kesehatan 30 100

Dari tabel diatas terlihat dari bahwa kelompok pendidikan berada rentang pada SMA 13 orang (43%), sedangkan pada tingkat pekerjaan rntang pada petani 25 orang (83%), sedangkan pada tingkat umur rentang pada 22-27 tahun 26 orang (87%), dan sedangkan pada tingkatan paritas rentang pada ibu skundipara 13 orang (43%). 4.1.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di ketahui jumlah responden sebanyak 30 responden distribusi berdasarkan pendidikan yang di kategorikan menjadi 3 bagian yaitu SD, SMP, SMA seperti yang tertera pada tabel sebagai seberikut : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Pendidikan Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % SD - - 2 7 6 20 8 27 SMP - - 4 13 5 16 9 29 SMA 2 7 6 20 5 17 13 44 Total 2 7 12 37 16 56 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat yang di ambil dari 30 responden adalah pada kategori SD mayoritas berpengetahuan kurang 6 orang (20%), dan minoritas berpengetahuan cukup 2 orang (7%). Pada kategori SMP mayoritas berpengetahuan kurang 5 orang (16%), dan minoritas berpengetahuan cukup 4 orang (13%). Pada kategori SMA mayoritas berpengetahuan cukup 6 orang (20%), berpengetahuan kurang 5 orang (17%), dan minoritas berpengetahuan baik 2 orang (7%). 4.1.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di ketahui jumlah responden sebanyak 30 responden distribusi berdasarkan pekerjaan yang di kategorikan menjadi 2 bagian yaitu petani dan pedagang seperti yang tertera pada tabel sebagai seberikut :

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Pekerjaan Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Petani 1 3 11 37 13 44 25 83 Pedagang 1 3 1 3 3 10 5 17 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat yang di ambil dari 30 responden berdasarkan kategori petani mayoritas berpengetahuan kurang 13 orang (44%), berpengetahuan cukup 11 orang (37%), dan minoritas berpengetahuan baik 1 orang (3%). Pada kategori pedagang mayoritas berpengetahuan kurang 3 orang (10%), dan minoritas berpengetahuan baik dan cukup 1 orang (3%). 4.1.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di ketahui jumlah responden sebanyak 30 responden distribusi berdasarkan umur yang di kategorikan menjadi 3 bagian yaitu 20-25 tahun, umur 26-30 tahun, umur 31-35 tahun seperti yang tertera pada tabel sebagai seberikut : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Umur Pengetahuan Total (Tahun) Bik Cukup Kurang F % F % F % F % 22-24 1 3 7 24 5 17 13 44 25-27 1 3 3 10 9 30 13 43 28-30 - - 1 3 2 7 3 10 31-33 - - - - - - - - 34-36 - - 1 3 - - 1 3 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat yang di ambil dari 30 responden berdasarkan kategori umur 22-24 tahun adalah mayoritas berpengetahuan cukup 7 orang (24%), berpengetahuan kurang 5 orang (17%), dan minoritas berpengetahuan baik 1 orang (3%). Pada kategori umur 25-27 tahun adalah mayoritas berpengetahuan kurang 9 orang (30%),

berpengetahuan cukup 3 orang (10%), dan minoritas berpengetahuan baik 1 orang (3%). Pada kategori umur 28-30 tahun adalah mayoritas berpengetahuan kurang 2 orang (7%), berpengetahuan cukup 1 orang (3%), dan minoritas berpengetahuan baik tidak ada. Pada kategori umur 31-33 tahun responden tidak ada. Pada kategori umur 34-36 tahun mayaoritas berpengetahuan cukup 1 orang (3%), dan minoritas berpengetahuan kurang dan baik (0%). 4.1.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di ketahui jumlah responden sebanyak 30 responden distribusi berdasarkan paritas yang di kategorikan menjadi 2 bagian yaitu primipara dan multipara seperti yang tertera pada tabel sebagai seberikut : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Paritas Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Primipara 1 3 4 13 6 20 11 37 Skundipara - - 5 17 8 27 13 43 Multipara 1 3 3 10 2 7 6 20 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat yang di ambil dari 30 responden berdasarkan paritas dengan kategori primipara adalah mayoritas berpengetahuan kurang 6 orang (20%), berpengetahuan cukup 4 orang (13%), dan minoritas berpengetahuan baik 1 orang (3%). Pada kategori skundipara mayoritas berpengetahuan kurang 8 orang (27%), dan minoritas berpengetahuan cukup 5 orang (17%). Pada kategori multipara mayoritas berpengetahuan cukup 3 orang (10%), berpengetahuan kurang 2 orang (7%), dan minoritas berpengetahuan baik 1 orang (3%). 4.1.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di ketahui jumlah responden sebanyak 30 responden distribusi berdasarkan sumber informasi yang di kategorikan menjadi 2 bagian yaitu primipara dan multipara seperti yang tertera pada tabel sebagai seberikut :

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Sumber Informasi Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Media Cetak - - - - - - - - Media Elektronik - - - - - - - - Tenaga Kesehan 2 6 12 40 16 54 30 100 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat yang di ambil dari 30 responden berdasarkan paritas dengan kategori primipara adalah mayoritas sumber informasi tenaga kesehatan yaitu sebanyak 30 responden (100%), dan minoritas media cetak dan media elektronik (0%) 4.2 Pembahasan Dari hasil penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Di PUSTU Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Tahun 2014, maka hasil pembahasannya sebagai berikut : 4.2.1 Berdasarkan Pengetahuan Dari hasil penelitian yang dilakuakan dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan kurang 16 orang (53%), minoritas berpengetahuan cukup 12 orang (40%), berpengetahuan cukup 2 orang (7%). Menurut Notoadmojo 2011, Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Menurut asumsi penulis, bahwa pengetahuan ibu nifas kurang disebabkan karena kurangnya pengalaman pribadi dan ketidak ingintauaannya dalam perawatan tali pusat. Salah satu faktor adalah seiring dengan kemajuan teknologi dan selalu mengandalkan petugas kesehatan dalam perawatan tali pusat, tidak dilakukannya penyuluhan oleh petugas kesehatan dalam perawatan tali pusat. 4.2.2 Berdasarkan Pendidikan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 13 responden (43%), dengan berpengetahuan baik 2 orang (7%), berpengetahuan cukup 6 orang (20%), dan berpengetahuan kurang 5 orang (17%). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Iqbal, 2012). Menurut asumsi penulis dari hasil penelitian bahwa sesuai dengan teori seemakin tinggi pendidikan maka semakin paham tentang perawatan tali pusat. Mungkin adapun sekitar lima orang yang berpengetahuan kurang disebabkan karena kurang ingintahuaannya dalam perawatan tali pusat dan selalu beranggapan itu adalah tugas tenaga kesehatan. 4.2.3 Berdasarkan Pekerjaan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pekerjaan petani dengan rsponden 25 orang (83%) dengan berpengetahuan baik 1 orang (3%), berpengetahuan cukup 11 0rang(37%), dan berpengetahuan kurang 13 orang (44%). Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung (Iqbal, 2012). Menurut asumsi penulis dari hasil penelitian bahwa sesuai dengan teori semakin tinggi jabatan pekerjaan maka semakin paham tentang perawatan tali pusat. Mungkin adapun sekitar tiga belas orang yang berpengetahuan kurang disebabkan karena kurang ingintahuaannya dalam perawatan tali pusat dan selalu beranggapan itu adalah tugas tenaga kesehatan. 4.2.4 Berdasakan Umur Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pada ibu umur 25-27 dengan 13 orang (43%) dengan berpengetahuan baik 1 orang (3%), berpengetahuan cukup 3 orang (10%), dan berpengetahuan kurang 9 oarang (30%). Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya cici-ciri lama, dan timbul ciri-ciri baru (Iqbal, 2012). Menurut asumsi penulis dari data yang diperoleh setelah melakukan penelitian bahwa kategori umur tahunsesuai dengan teori karena kurangnya pengalaman dan informasi terhadap perawatan tali pusat. 4.2.5 Berdasarkan Paritas Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pada ibu skundipara dengan 13 orang (43%) dengan berpengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup 5 orang (17%), dan berpengetahuan kurang 8 orang (26%). Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang

ibu.tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam hubungan kesehatan, ibu yang berparitas tinggi terhadap asosiasi antara tingkat paritas dan penyakitpenyakit tertentu contoh : Asma, brochiale, ulkus peptikum, pilorok, stenosis dan seterusnya (Notoadmodjo,2010). Menurut asumsi penulis dari data yang diperoleh setelah melakukan penelitian bahwa bahwa dalam kategori skundiparadalam perawatan tali pusat tidak sesuai dengan teori disebabkan karena ibu selalu beranggapan bahwa dalam perawatan tali pusat tersebut adalah tegas dari petugas tenaga kesehatan. 4.2.5 Berdasarkan Sumber Informasi Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pada tenaga kesehatan dengan 16 orang (54%) dengan berpengetahuan kurang, berpengetahuan cukup 12 orang (40%), dan berpengetahuan baik orang (2%). Sumber informasi adalah media yang di gunakan untuk mendapatkan hal-hal yang menambah pengetahuan. Menurut asumsi Penulis dari data yang diperoleh setelah melakukan penelitian bahwa dalam kategori tenaga kesehatan perawatan tali pusat tidak sesuai dengan teori, itu disebabkan karena kurangnya keingintahuan ibu dan selalu beranggapan bahwa perawatan tali pusat tugas dari tenaga kesehatan. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Setelah dilakukan penelitian terhadap gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di pustu lae nuaha kecamatan siempat nempuhulu kabupaten dairi tahun 2014 dapat di simpulkan sebagai berikut : 5.5.1Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan responden 30 orang dilihat berdasarkan pengetahuan kurang 16 orang (54%), dan berpengetahuan baik 2 orang (6%). 5.5.2 Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan pendidikan adalah 6 orang (20%) kurang pada kategori SD, dan minoritas 2 orang (3%) baik pada kategori SMA. 5.5.3 Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan pekerjaan adalah 13 orang (44%) kurang pada kategori petani, dan minoritas 1 orang (3%) baik dan cukup pada kategori petani dan pedagang. 5.5.4 Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan umur adalah 10 orang (34%) kurang pada kategori umur 20-25 tahun, dan minoritas 1 orang (3%) baik dan cukup pada ketegori umur 20-335 tahun. 5.5.5 Dari hasil penelitian yang di lakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan paritas adalah 8 orang (27%) kurang pada kategori

skundipara, dan minooritas 1 (3%) baik pada kategori multipara. 5.5.6 Dari hasil penelitian yang di lakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan Sumber Informasi adalah 16 orang (54%) kurang pada kategori Tenaga kesehatan, dan minoritas 2 (6%) baik pada Tenaga kesehatan. 5.2.5 Bagi Ibu Nifas Kepada para responden di harapkan agar lebih mencari informasi tentang perawatan tali pusat. 5.2 SARAN 5.2.1 Bagi Peneliti Diharapkan bagi peneliti agar lebih banyak lagi mempelajari materimateri kebidanan untuk meningkatkan tentang kualitas hasil karya tulis berikutnya. 5.2.2 Bagi Instansi Pendidikan Diharapkan bagi Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan agar dapat menambahkan buku-buku terbaru sebagai referensi penelitian selanjutnya mengenai tentang perawata tali pusat. 5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dan menambah pengetahuan bagi peneliti selanjutnya dalam hal ini tentang perawatan tali pusat. 5.2.4 Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan bagi tenaga kesehatan yang ada dapat member ibu nifas yang mempunyai bayi belum putus tali pusat agar memberikan penyuluhan tentang perawatan tali pusat agar tidak selalu tergantung dengan petugas kesehatan dan untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan.