DAFTAR ISI xi Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN...i BERITA ACARA... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...v ABSTRAK... vi ABSTRACT...vii RINGKASAN...viii MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii UCAPAN TERIMAKASIH...viii RIWAYAT HIDUP...x DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR...xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv I PENDAHULUAN...1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan...3 1.4 Manfaat...4 1.5 Batasan Masalah...4 II TINJAUAN PUSTAKA...5 2.1. Morfologi dan Klasifikasi Penyu lekang...5 2.2. Habitat dan Sebaran Penyu lekang...6 2.3. Kandungan Gizi...7 2.4. Laju Pertumbuhan... 8 2.5. Efisiensi Pakan... 9 2.6. Pemeliharaan... 9 III METODOLOGI... 11 3.1. Waktu dan Tempat...11 3.2. Alat dan Bahan... 11 3.2.1. Alat... 11 3.2.2. Bahan... 12
3.3. Metode Penelitian...13 3.3.1. Wadah dan Air pada Media Uji... 13 3.3.2. Uji Pakan dan Laju Pertumbuhan...13 3.4. Analisis Data... 16 3.4.1. Analysis of varians (ANOVA)... 16 3.4.2. Efisiensi Pakan... 18 3.4.3. Analisa Proksimat (Kandungan Gizi)...18 IV HASIL DAN PEMBAHASAN...21 4.1. Laju pertumbuhan...21 4.2 Efisiensi Pakan...26 V KESIMPULAN DAN SARAN... 29 5.1 Kesimpulan... 29 5.2. Saran...29 DAFTAR PUSTAKA...30 LAMPIRAN...35 xii
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Kandungan gizi pakan (g/100g)... 8 2. Nama dan Fungsi Alat... 12 3. Nama dan Fungsi Bahan... 12 4. Model Tabel RAL... 16 5. Model Tabel ANOVA... 17 xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Penyu lekang (a.bagian dorsal ; b.bagian kepala ; c.bagian ventral) Sumber : (Nupus, 2001)... 6 2. Penyebaran utama penyu lekang di dunia (Sumber : Marcovaldi, 2001)... 7 3. Peta Lokasi Penelitian di Pusat Pendidikan dan Konservasi Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan, Bali... 11 4. Pengukuran Panjang Karapas dan Lebar Karapas Tukik Penyu Lekang (Sumber : Hirt, 1977)... 15 5. Grafik Rata - Rata Laju Pertumbuhan (a) Bobot (b) Lebar Karapas dan (c) Panjang Karapas Tukik Penyu Lekang... 22 6. Grafik Efisiensi Pakan Tukik Penyu Lekang Selama 6 Minggu... 27 xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Pertumbuhan Bobot, Lebar Karapas dan Panjang Karapas Tukik Penyu Lekang Selama 6 Minggu... 35 2. Hasil Analisa Uji Proksimat... 36 3. Hasil ANOVA Bobot Tukik Penyu Lekang Selama 6 Minggu... 37 4. Hasil ANOVA Lebar Tukik Penyu Lekang Selama 6 Minggu... 37 5. Hasil ANOVA Panjang Tukik Penyu Lekang Selama 6 Minggu... 37 6. Hasil Uji Normalitas dengan SPSS... 38 7. Kualitas Air Selama 6 Minggu... 40 8. Dokumentasi Penelitian Selama 6 Minggu di TCEC... 42 xv
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyu merupakan salah satu hewan reptil yang dapat bermigrasi jarak jauh di sepanjang kawasan samudera hindia, samudera pasifik dan asia tenggara (Pata dungan, 2013). Tujuan migrasi penyu adalah untuk kawin, mencari lokasi bertelur (breeding ground) maupun untuk mencari makan (feeding ground) (Akira et al.,2012). Terdapat tujuh spesies penyu yang ditemukan di dunia, dimana enam diantaranya ditemukan di Indonesia dan salah satunya terdapat di perairan Bali (Reintsma, 2015, Departemen Kelautan Dan Perikanan RI, 2009). Perairan Bali merupakan tempat yang disukai sebagai daerah bertelur bagi penyu salah satunya jenis penyu lekang, hal tersebut sesuai dengan data satu tahun pada tahun 2016 mengenai peneluran penyu lekang di Bali (Sukanta, 2016). Pada saat ini di Bali jumlah populasi penyu lekang mengalami penurunan, hal ini selain disebabkan oleh adanya pencurian dari telur penyu lekang sendiri juga disebabkan oleh beberapa hal ini selain disebabkan oleh adanya pencurian dari telur penyu lekang sendiri juga disebabkan oleh beberapa hal seperti pengelolaan teknik konservasi yang tidak memadai, kematian akibat interaksi dengan aktivitas perikanan, kerusakan habitat pantai, perubahan iklim, penyakit (parasit) dan kerusakan ruaya pakan (Eguchi et al.,2012, Wallace et al.,2013). Tingkat reproduksi penyu yang rendah tidak seimbang dengan pemanfaatan penyu yang dilakukan oleh manusia, hal ini mengakibatkan penyu tergolong dalam kategori satwa terancam punah (endangered) dalam IUCN (International Union for Conservation of Nature) (IUCN, 2006, Pata dungan, 2013). Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar bahwa semua jenis penyu sebagai satwa yang dilindungi (Chandra, 2001). Agar populasi penyu lekang tidak terancam punah tentu dibutuhkan penyelamatan dalam bentuk pengelolaan yang tepat dan berkesinambungan. Salah satunya melalui kegiatan konservasi (penangkaran), untuk mendukung usaha ini maka sangat diperlukan adanya penelitian mengenai sifat biologi penyu diantaranya pertumbuhan anak penyu (tukik) dengan pemberian pakan yang tepat. 1
Penelitian mengenai pemberian pakan sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu, penelitian yang berjudul "Pemberian Pakan Berbeda terhadap Pertumbuhan Anak Penyu Hijau (Chelonia mydas)" (Naulita, 1990) dan kedua penelitian yang berjudul "Model Matematika Hubungan Bobot Tubuh dengan Ukuran Flipper Tukik Penyu Lekang yang diberi Pakan Ikan Tuna Versus Udang sampai Umur Tiga Bulan" (Sukada dan Saransi, 2013). Pada penelitian pertama menggunakan tiga jenis pakan namun pakan tersebut tidak berasal dari laut yakni pakan dengan ikan mujair, kol dan pelet. Sedangkan pada penelitian kedua hanya menggunakan dua jenis pakan yaitu ikan tuna dan udang, serta hanya menggunakan perbedaan dosis sebagai perlakuannya. Dimana untuk pakan ikan tuna sendiri serta udang termasuk memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Maka dari itu diperlukan pakan yang pengaplikasiannya sama pada habitat aslinya di alam (laut) dan memiliki nilai ekonomis yang terjangkau tentunya untuk menunjang laju pertumbuhan. Peningkatan laju pertumbuhan dilakukan dengan pemilihan pakan yang tepat. Pakan merupakan faktor tumbuh terpenting bagi penyu karena sumber energi yang dapat menjaga pertumbuhan, serta perkembangbiakannya (Rebegnatar dan Tahapari, 2002). Perlu adanya pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi serta komposisi yang baik bagi pertumbuhan tukik. Kualitas pakan ditentukan oleh kandungannya yang lengkap mencakup protein, lemak dan karbohidrat. Pemberian pakan dengan protein yang tinggi akan mengakibatkan pertumbuhan dan kesehatan yang baik nantinya (Campbell and Busack (1979) in Damanti (2001)). Penggunaan pakan dari kelas krustacea yaitu jenis udang udangan berupa udang rebon kering dan ikan pelagis kecil berupa ikan tongkol terhadap tukik penyu lekang masih sangat terbatas informasinya. Ikan tongkol dan udang rebon kering ini selain harganya yang relatif murah dan ketersediaannya yang cenderung selalu ada. Selain itu dikarenakan bahwa pakan ikan tongkol dan udang rebon kering memiliki komposisi kandungan gizi yang tinggi (Whitney et al., 1998 in Isworo, 2010 ; Direktorat gizi depkes, 1992). Protein yang dimiliki pada setiap pakan memiliki kandungan yang berbeda beda, dimana tingginya kandungan protein pada pakan yang diujikan dapat menunjang pertumbuhan dari tukik penyu 2
lekang. Selain menggunakan pakan yang berasal dari satu sumber protein, dalam penelitian ini pakan yang digunakan berupa pakan campuran atau kombinasi dari dua sumber protein yang berbeda berupa campuran ikan tongkol dan udang rebon kering. Menurut Manik et al. (1977) menggunakan dua atau lebih kombinasi sumber protein akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibanding protein yang berasal dari satu sumber saja. Dikarenakan pentingnya informasi mengenai pakan terhadap pertumbuhan anak penyu (tukik) dalam sebuah konservasi guna untuk menunjang kegiatan konservasi salah satunya untuk pelepasliaran yang nantinya dapat diharapkan mampu memiliki daya lindung yang lebih besar pada tukik dibandingkan umur pada saat tukik tersebut baru menetas. Maka perlu dilakukannya penelitian mengenai perbandingan laju pertumbuhan tukik penyu lekang dengan pemberian pakan ikan tongkol segar, udang rebon kering dan pakan campuran. 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana laju pertumbuhan tukik penyu lekang terhadap pemberian pakan ikan tongkol, udang rebon kering dan pakan campuran pada masa penangkaran? 2. Bagaimana tingkat persentase efisiensi pakan yang berbeda yaitu ikan tongkol, udang rebon kering dan pakan campuran terhadap laju pertumbuhan tukik penyu lekang pada masa penangkaran? 1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui laju pertumbuhan tukik penyu lekang terhadap pemberian pakan ikan tongkol, udang rebon kering dan pakan campuran pada masa penangkaran. 2. Untuk mengetahui tingkat persentase efisiensi pakan yang berbeda yaitu ikan tongkol, udang rebon kering dan pakan campuran terhadap laju pertumbuhan tukik penyu lekang pada masa penangkaran. 3
1.4 Manfaat Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi mengenai pakan yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan tukik sehingga upaya pengelolaan penangkaran terhadap populasi satwa tersebut dapat ditingkatkan. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu pengukuran kualitas air dilakukan hanya untuk mengontrol kualitas air selama penelitian (tidak termasuk dalam hasil dan pembahasan). Metode pengeringan sisa pakan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode yang sangat sederhana yaitu pengeringan dengan menggunakan sinar matahari. 4