BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dilapangan dan data yang didapat maka dapat diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya : 1. Hasil analisa volume pekerjaan galian tanah & ring slab basement untuk tahapan semi top down dengan menggunakan metode zoning area / mapping yang dilakukan di lapangan terhadap waktu pelaksanaan sesuai dengan original & review schedule yaitu : a) Maka berdasarkan hal tersebut analisa yang didapat dilihat dari efektifitas waktu pelaksanaan pekerjaan adalah bahwa dalam original schedule waktu yang dicapai sekitar 8 bulan dengan rencana pekerjaan basement 1 & 2 tidak di skip atau full top down konstruksi lantai strukturnya. b) Sedangkan dalam review schedule waktu yang dicapai sekitar 7 bulan 1 minggu dengan aktual pekerjaan basement 1 & 2 di skip atau semi top down konstruksi lantai strukturnya, dan lantai basement 1 & 2 tersebut dikerjakan overlap dengan lantai basement 4 & 5. Jadi metode konstruksi semi top down ini dapat mempercepat waktu pelaksanaan pekerjaan galian tanah & ring slab basement (1 bulan) dari 8 bulan menjadi 7 bulan. V-1
2. Setelah di review kembali faktor yang mempengaruhi konstruksi semi top down ini dilihat dari desain awal terhadap review desain adalah : a) Pihak dari owner / client yang menginstruksikan untuk adanya perubahan desain dari tinggi bangunan & layout denah keseluruhan bangunan yang mempengaruhi master schedule juga. b) Dikarenakan perubahan desain tersebut maka tidak memungkinkan untuk cor slab basement 1 & basement 2 berdasarkan sesuai schedule awal, karena sangat ketat dengan struktur balok up & down di area basement itu dan lantai slabnya tidak flat slab. c) Pekerjaan sub struktur keseluruhan schedulenya 14.5 bulan diinginkan tidak ada perubahan / delay maka dibuatlah metode konstruksi ini. d) Pekerjaan perkuatan sementara dinding basement dibuat dengan menggunakan strutting (awal) dan ground anchor (review) jauh lebih memungkinkan dengan metode ground anchor karena waktu pemasangan konstruksi dari strutting lebih lama sekitar 45 hari sedangkan ground anchor 2 sisi bangunan dengan waktu 24 hari (karena menyesuaikan juga dengan metode semi top down). e) Lalu untuk proses ekskavasi juga mempengaruhi effisiensi alat berat & waktu pelaksanaan dengan 2 cara menggunakan alat pengangkutan tanah yang berbeda, yaitu dengan crawler crane V-2
(grab) 0.7 m3dan improvisasi dengan bucket +/- 5m3. 3. Untuk pekerjaan ring slab basement tersebut prosesnya dilakukan dengan terlebih dahulu dibuat mock up flat slab, drop panel dan kolom yang saling berhubungan. Hal-hal yang berkaitan dengan tahapan ring slab basement antara lain : a) Tebal slab basement 1 s/d 5 adalah 275mm. b) Tebal drop panel di setiap kolomnya adalah 550mm. c) Balok struktur tebalnya mengikuti gambar kerja karena variasi tingginya. d) Proses metode pengecorannya dimulai dari ekskavasi tanah, lalu pasang kepalaan dengan C-Channel untuk kemudian cor lantai kerja, setelah itu pasang form work sementara untuk bidang miring lantai kerja tersebut, diatas lantai kerja dipasang PVC Sheet terlebih dahulu sebelum dipasang besi, marking untuk posisi kolom, mal posisi coupler besinya dan dipasang, kemudian pasang besi utama untuk lantai slab dan drop panelnya, tahap terakhir adalah ceklist sebelum dicor betonnya. e) Penggunaan untuk lapis diatas lantai kerja adalah dengan menggunakan PVC Sheet karena lebih murah materialnya tetapi finishingnya tetap bagus dengan harga per 1.22 meter rollnya = Rp. 50.000,- dibandingkan dengan ply wood 3mm finishingnya sangat bagus tetapi lebih mahal dengan harga per lembar 122 cm x 244 cm = +/- Rp. 89.000,-. 4. Mampu mencapai target waktu pelaksanaan dan memenuhi V-3
persyaratan temperatur untuk pengecoran mat slab (raft foundation) dengan bentuk flat shape lantainya pada struktur basement 6. a) Bentuk awal raft yang awalnya down slab di review kembali oleh tim desain menjadi bentuk flat dengan tinggi raft 3m. b) Kelas beton awal adalah fc 45 di revisi menjadi fc 35 setelah di review kembali, fly ash 15 % dengan temperatur kondisi awal adalah 30ºC & temperatur maksimal adalah 81ºC masih aman dan ok karena yang diizinkan adalah temperatur awal 35ºC dan maksimal 86ºC. c) Lalu waterproofing di area dinding & lantai raft ditiadakan setelah proses review. d) Zona pengecoran raft dibagi menjadi 3 layer, 3 zona dan 9 tahapan waktu pelaksanaan. e) Pengecoran pertama & kritis akan dilakukan terlebih dahulu di zona area A karena disana terdapat bangunan centre core wall. f) Pengecoran dilakukan rata-rata dari 9 tahapan tersebut dibawah 12 jam karena menghindari lamanya jeda waktu dan suhu beton. g) Total volume dari pengecoran raft foundation ini adalah 7800 m3. h) Lama pengerjaan raft foundation ini adalah 2.5 bulan, lebih cepat setengah bulan dari durasi waktu original schedule yaitu 3 bulan. 5. Sistem pembuangan air / sirkulasi dari drainase yang direncanakan V-4
untuk konstruksi ini dapat berjalan dengan baik, memakai transfer pump serta dibuat banyak gutter temporary dan bisa diterapkan untuk di lain proyek dengan lahan dan saluran yang terbatas. Untuk gutter temporary prosesnya ada 4 bagian, antara lain : a) Proses dari gutter ke sedimentasi tank dimana volume air yang dilimpahkan dari gutter temporary adalah 22.89 m3 dan tampungan air di sedimentasi tank adalah 80.28 m3. (posisi gutter di samping bangunan atau diatas capping beam). b) Area yang lainnya yaitu gutter eksternal ke gutter umum. Volume air dari gutter eksternal adalah 26.72 m3. c) Lalu proses sedimentasi dari area sedimentasi tank hasil limpasan air dari gutter yang terdapat di sisi bangunan. d) Proses akhir dari sedimentasi tank adalah memompa ke pit akhir yang selanjutnya air tersebut di buang ke saluran umum. Untuk transfer pump ada 4 posisi juga, antara lain : a) Posisi transfer pump yang berada di ujung ring slab basement terdapat 4 buah dengan kapasitas sedot masing2 pompa adalah 300 ltr per menit dan fungsi pompa ini untuk menyedot air yang tergenang di area lantai basement yang sudah dicor. b) Posisi transfer pump berikutnya adalah terdapat di galian tanah basement ada 3 buah dengan kapasitas sedot masing2 pompa adalah 300 ltr per menit dan fungsi pompa ini untuk menyedot genangan air di area galian tanah. c) Posisi transfer pump yang ini adalah di ujung atas galian tanah, V-5
terdapat 1 buah dengan kapasitas sedot adalah 800 ltr per menit, sangat besar karena fungsinya untuk menyedot hasil dari 3 pompa yang terdapat di area galian tanah itu juga dan pada akhirnya akan di transfer ke pompa sedimentasi. d) Transfer pump yang terakhir terdapat di area sedimentasi tank ada 1 buah dengan kapasitas juga besar 800 ltr per menit dan fungsinya juga besar yaitu untuk membuang hasil dari sedimentasi ini agar air yang dibuang tidak mencemari lingkungan sekitar. 6. Schedule rencana dari master schedule terhadap schedule actual untuk dilapangan mencapai target dengan improvisasi rencana ini dan mempercepat waktu 2 bulan dari 14.5 bulan menjadi 12.5 bulan. 5.2. Saran 1. Penulis berharap tugas akhir yang telah dibuat ini dapat menjadi acuan untuk pembelajaran metode konstruksi terhadap perkembangan kedepannya dan sangat bersyukur jika ada yang memakai tahapan proses dari konstruksi sistem ini. 2. Tidak menutup kemungkinan akan ada komentar dari pihak lain atau luar terhadap tulisan tugas akhir ini, supaya ada hal yang lebih baru kembali setelah mempelajari metode sistem konstruksi top down atau semi top down. 3. Agar pihak kontraktor bisa mempertimbangkan kembali metode apakah yang paling baik untuk model konstruksi struktur bawah / V-6
basement yang akan dilaksanakan, dan jika terjadi perubahan yang sangat signifikan lalu bisa berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan maka metode dengan full top down atau semi top down berlaku untuk proyek dengan lantai basement yang banyak. V-7