BAB I PENDAHULUAN. dari produk dan mempelajari tingkah laku konsumen.selain itu, para pengusaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan pada bidang bisnis di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Dengan mengumpulkan data-data yang dianalisis

METODE PENELITIAN. Di dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, terdapat persaingan yang semakin ketat dalam. dunia usaha dan semakin maju cara cara yang dikembangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB I PENDAHULUAN. Iklim politik di Indonesia di tahun 2006 semakin tidak menentu, dan tentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah home industry

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, persaingan antar perusahaan terlihat semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman serba modern ini berbagai bidang dapat dimasuki perusahaan /

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. millinium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

III. METODE KAJIAN. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah BMT Al Hijrah KAN Jabung yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. persediaan bahan baku, barang dalam proses atau barang jadi. Persediaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tetap berjalan dan persaingan semakin ketat walaupun, sedang dilanda krisis

BAB III METODE PENELITIAN. Malang yang terletak di Jl. Raya Karanglo No. 25 Singosari Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

ANALISIS BREAK-EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MEMBANTU DALAM PENENTUAN TARIF PERAWATAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Pabrik Kemplang Matahari 222 Palembang Tahun Jenis Produksi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba maksimum secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya globalisasi yang sedang berlangsung saat ini sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk berbagai maksud penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, laba merupakan hal penting

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Koperasi Setia Budi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang artinya sebagai penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, persaingan persaingan antara perusahaan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memanfaatkan teori-teori ataupun juga dalil-dalil yang ada sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai penjualan, upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara seksama untuk mencapai suatu tujuan, Cholid Narbuko, (2007:1).

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto

BAB I PENDAHULUAN. laba untuk menjaga kelangsungan hidup operasi dan ekspansi perusahaan. Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, persaingan bisnis di Indonesia menjadi semakin ketat sehingga menuntut para pengusaha untuk menciptakan keunggulan dari produk dan mempelajari tingkah laku konsumen.selain itu, para pengusaha juga harus terus melakukan inovasi dengan dibantu oleh perkembangan teknologi yang ada sehingga produk yang ditawarkannya bisa memperoleh respon yang baik di pasaran. Bagi para pengusaha yang tidak bisa beradaptasi dengan adanya persaingan bisnis maka akan mengalami kesulitan untuk bisa mempertahankan bisnisnya. Bahkan dengan banyaknya pesaing, mengakibatkan adanya hambatan yang besar dalam pemasaran dan penjualan produk sehingga munculnya produk sisa yang tidak laku terjual di pasaran. Kegiatan cuci gudang seringkali digunakan oleh para pengusaha untuk menjual barang sisa produksinya di pasaran dengan potongan harga yang tinggi dari harga jual semula. Hal ini dilakukan para pengusaha untuk menarik perhatian konsumen sehingga produknya dapat laku terjual.produk-produk yang dijual dalam kegiatan cuci gudang berasal dari sisa produk yang tertumpuk di gudang pada akhir periode akibat tidak habis terjual ataupun produk cacat. Kegiatan cuci gudang merupakan langkah yang dilakukan manajemen perusahaan untuk menghindari kerugian dalam usaha. Dengan melakukan 1

2 kegiatan cuci gudang, maka total biaya yang telah dibebankan pada proses produksi dapat tertutup, bahkan perusahaan dapat memperoleh laba. Untuk bisa mencapai hal tersebut, diperlukan penetapan harga jual yang tepat. Tanpa adanya penetapan harga jual yang tepat, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Terdapat banyak manajemen perusahaan yang tidak mempertimbangkan dengan matang mengenai penetapan harga jual bagi produk sisa. Manajemen perusahaan tersebut hanya terfokus pada tujuan untuk menjual habis semua produk dengan berapapun harganya. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan suatu cara untuk bisa menetapkan harga jual produk yaitu dengan analisis titik impas atau break even point. Titik impas atau break even point merupakan kondisi suatu perusahaan dimana dalam operasi perusahaan tersebut tidak mengalami keuntungan maupun kerugian (total pendapatan = total biaya). Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian, demikian sebaliknya perusahaan akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. Dengan adanya analisis titik impas, akan sangat membantu manajer dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang

3 diharapkan melalui penentuan harga jual per satuan, volume produksi minimal, pendesainan produk, dan lain-lain. Hal ini berlaku hampir untuk semua perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan trading fashion atau penjualan pakaian jadi tak terkecuali CV CBB. Sebagai perusahaan yang tergolong baru dalam merintis usahanya, aktivitas pemasaran dan penjualan dilakukan dengan mencari sendiri buyer kemudian melakukan negosiasi penjualan atas produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan. Ketatnya persaingan pada bidang bisnis yang sama mengakibatkan banyaknya sisa produk yang tidak terjual pada setiap bulannya. Selain itu, adanya kesalahan internal pada aktivitas produksi menyebabkan adanya produk cacat. Kedua hal tersebut menyebabkan penumpukan produk di Bagian Gudang pada akhir tahun. Maka dari itu, setiap akhir tahun selalu diadakan kegiatan cuci gudang untuk menambah margin kontribusi dari kegiatan usaha tersebut sekaligus mengatasi masalah penumpukan produk di gudang. Maka dengan menggunakan perhitungan titik impas diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menetapkan harga jual yang tepat. Bertolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir dengan judul Tinjauan Terhadap Perhitungan Titik Impas Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Produk Sisa pada CV CBB, Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan sebelumnya, maka penulis akan membatasi ruang lingkup masalah pada analisis titik impas

4 terhadap penentuan harga jual produk sisa. Masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: a. Apakah perusahaan melakukan pemisahan biaya antara biaya tetap dan biaya variabel. b. Apakah perusahaan melakukanperhitungan titik impas untuk digunakan sebagai dasar menetapkan harga jual produk (break even pricing). c. Apakahdiperlukan perhitungan titik impas kembali untuk menetapkan harga jual produk sisa dalam kegiatan cuci gudang pada perusahaan. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang sudah diidentifikasi sebelumnya : a. Untuk mengetahui apakah perusahaan melakukan pemisahan biaya antara biaya tetap dan biaya variabel. b. Untuk mengetahui apakah perusahaan melakukan perhitungan titik impas untuk digunakan sebagai dasar menetapkan harga jual produk (break even pricing). c. Untuk mengetahui apakah diperlukan perhitungan titik impas kembali untuk menetapkan harga jual produk sisa dalam kegiatan cuci gudang pada perusahaan.

5 1.3.2 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Manfaat praktis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai perhitungan titik impas untuk menentukan harga jual produk sisa. b. Manfaat teoritis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai referensi bagi para akademisi sebagai sarana dalam pengembangan ilmu bidang akuntansi biaya terutama mengenai perhitungan titik impas untuk menentukan harga jual produk sisa. 1.4 Pendekatan Masalah Menurut Machfoedz (2005: 136), Penetapan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya, dan metode penetapan harga. Faktor eksternal meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan elemen lingkungan yang lain. Penjual barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan yang berbeda satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu dengan yang lain.

6 Melihat pentingnya proses penetapan harga dalam mencapai tujuan suatu usaha, maka diperlukan suatu cara penetapan harga jual produk yaitu dengan analisis titik impas atau Break Even Point. Armila Krisna Warindrani (2006;7) mengungkapkan bahwa Break Even Point adalah kondisi perusahaan tidak laba dan tidak rugi, dengan mengetahui Break Even Point maka perusahaan akan meningkatkan penjualan diatas Break Even Point untuk mendapatkan laba dan menghindarkan penjualan dibawah Break Even Point karena akan menderita rugi. Kemudian menurut Sigit (2002;2), Analisis Break Even Point dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran dan tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba, menentukan harga jual, dan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Berdasarkan penjelasan dari beberapa teori dapat diketahui bahwa analisis Break Even Point atau titik impas sangat dibutuhkan dalam penetapan harga jual produk suau usaha. Dengan adanya penetapan harga yang benar, maka perusahaan dapat mencapai tujuan usahanya yakni menghindari kerugian dan memperoleh laba yang optimal. Dalam penelitian yang dilakukan di bidang trading fashionatau penjualan pakaian jadi ini, penulis akan menyajikan perhitungan titik impas dalam satuan Rupiah dan unit.

7 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif.menurut Sugiyono (2009:129), Metode analisis deskriptifadalah penelitian dengan membandingkan dan mengungkapkan masalah yang ada pada perusahaan, mengolah data, menganalisis, meneliti dan menginterpretasikan serta membuat kesimpulan dan memberi saran. Setelah itu pembahasannya disusun secara sistematis sehingga masalah yang ada pada perusahaan dapat dipahami. 1.5.2 Data Penelitian Menurut Sugiyono (2009:131), Data penelitian merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil suatu pengamatan, berisi keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah. Data dalam penelitian ini dibagi menjadi jenis data yang terdiri dari data subjek dan data dokumenter, sumber data yang terdiri dari data primer dan data sekunder, serta teknik pengumpulan data yang terdiri dari wawancara dan dokumentasi. Berikut ini merupakan penjelasannya. 1.5.2.1 Jenis data Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis data yaitu data subjek dan data dokumenter. Berikut ini merupakan penjelasannya.

8 1) Data Subjek Menurut Sugiyono (2009:133), Data subjek adalah data penelitian yang berupa jawaban, opini, dan tanggapan yang diberikan responden terhadap pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Data tersebut berisi informasi yang berkaitan dengan perhitungan titik impas untuk menentukan harga jual produk sisa pada CV. CBB. 2) Data Dokumenter Menurut Sugiyono (2009:134), Data dokumenter yaitu data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Data dokumenter yang diambil dari perusahaan berupa kebijakan perusahaan mengenai perhitungan titik impas untuk menentukan harga jual produk sisa, sejarah singkat perusahaan, kebijakan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, laporan hasil penjualan, laporan laba rugi, data pengelompokkan biaya dan dokumen-dokumen lainnya. 1.5.2.2 Sumber data Menurut Sugiyono (2009:136), Sumber data penelitian dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan kedua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Berikut ini merupakan penjelasannya.

9 1) Data Primer Menurut Sugiyono (2009:137), Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data diambil langsung melalui wawancara dengan pemilik perusahaan, bagian akuntansi biaya, bagian penjualan dan bagian lainnya yang mengetahui informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan titik impas. 2) Data Sekunder Menurut Sugiyono (2009:138), Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang merupakan data yang telah diolah berupa laporan biaya perusahaan, baik berupa biaya operasional maupun non operasional, serta dokumen pendukung lainnya yang terdiri dari dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer diperoleh penulis dari perusahaan, yaitu berupa laporan keuangan, data biaya, rincian pendapatan, sejarah singkat perusahaan, dan struktur organisasi. Sedangkan sumber sekundermerupakan data yang mendukung terselesaikannya penelitian ini seperti buku, jurnal ilmiah dan artikel. 1.5.2.3 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2009:140), Terdapat empat macam teknik pengumpulan data diantaranya wawancara, dokumentasi, observasi, dan gabungan atau triangulasi. Pada penelitian ini, penulis hanya melakukan teknik

10 pengumpulan data dengan dua cara yaitu dengan wawancara (interview) dan dokumentasi (documentation). Berikut ini merupakan penjelasannya. 1) Wawancara (interview) Sugiyono (2009:140) mengemukakan Wawancaraadalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi dua arah, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 2) Dokumentasi (documentation) Sugiyono (2009;141) mengemukakan Dokumentasi adalahteknik pengumpulan data dengan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan perhitungan harga pokok produk, analisis biayavolume-laba dalam bentuk diktat, artikel, dan buku-buku tentang objek penelitian. 1.6 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV. CBB Bandung yang beralamat di Jalan Cihampelas nomor 146, Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2013.