BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib. membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang-Undang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tipe Madya Pabean B Yogyakarta antara lain: Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik. untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945), pasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai keinginan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB II LANDASAN TEORI. dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri

PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPn BM)

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

BAB II LANDASAN TEORI. sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing ahli pada saat merumuskan. Definisi pajak menurut para ahli sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya bersumber dari sektor perpajakan. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

Perpajakan 1. Pengantar, Pungutan Lain, Fungsi Pajak, Dasar Teori Pemungutan Pajak, Kedudukan Hukum Pajak, Hk. Pajak Materil dan Formil

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang sampai dengan saat ini sedang giat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. yang semula dilakukan Cuma-Cuma dan sifatnya memaksa tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

PERTEMUAN 1 DASAR DASAR PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1) Menurut Rochmat Soemitro pajak adalah iuran rakyat kepada kas

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebebasan berpikir atau membuat konsep-konsep serta kebebasan. makna demokrasi yang didalamnya ada unsur-unsur keikutsertaan rakyat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Kemandirian suatu negara dapat dilihat dari sumber-sumber penerimaan

BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Nilai (PPN) yang mulai diberlakukan secara efektif sejak 1 April 1985 telah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 ketentuan Umum dan Tata

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dari sektor perpajakan merupakan sumber utama. untuk pembangunan nasional dan penyelenggaraaan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang terjamin untuk menjalankan fungsi-fungsi pemerintah. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

PPh Pasal 22. Bendaharawan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengantar Perpajakan MINGGU 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tujuan pembangunan tersebut. Untuk mencapai pembangunan itu maka pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Negara dalam menjalankan tugas rutin dan pembangunan Nasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 Tentang

Dasar-dasar Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

PERPAJAKAN (SEBUAH PENGANTAR) Disampaikan oleh: Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

BAB II TEORI PERPAJAKAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, PENGADILAN PAJAK DAN BANDING PAJAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

BAB I PENDAHULUAN. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK. 011/2011 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

PENGERTIAN DAN DEFINISI CIRI CIRI YANG MELEKAT PADA DEFINISI PAJAK ISTILAH-ISTILAH PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang

Judul : TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. L (Studi kasus pada klien CV. Sukartha Karya Sejahtera)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

PENDAHULUAN. pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Pajak adalah iuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus menerus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sesuai dengan yang kita ketahui bahwa penerimaan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memerlukan sumber daya alami, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran wajib rakyat kepada kas negara.adapun beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang giat melakukan pembangunan di berbagai sektor. Tahap demi tahap pembangunan telah dilaksanakan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan bangsa Indonesia. Pembangunan nasional dilaksanakan secara menyeluruh di semua sektor termasuk sektor ekonomi, sosial budaya, politik, serta pertahanan dan keamanan. Dana yang diperlukan dalam rangka pembangunan tersebut didapat dari penerimaan yang diperoleh negara Republik Indonesia. Terdapat 2 (dua) sumber penerimaan negara yaitu penerimaan yang bersumber dari luar negeri dan penerimaan yang bersumber dari dalam negeri. Penerimaan dari luar negeri berupa bantuan dan pinjaman dari luar negeri, sedangkan sumber penerimaan dari dalam negeri berasal dari sektor perdagangan nasional, perdagangan internasional dan pajak. Penerimaan pajak salah satunya bersumber dari Pajak Penghasilan (PPh) yang berasal dari pendapatan rakyat. Sistem pemungutan pajak yang diterapkan di Indonesia untuk Pajak Penghasilan (PPh) adalah sistem Self Assessment yang memberikan kebebasan kepada wajib pajak untuk menghitung, mnembayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang.

2 Adapun ciri ciri dari self assessment adalah: 1. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak sendiri. 2. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau yang lebih dikenal dengan istilah ekspor-impor. Ekspor adalah suatu kegiatan mengeluarkan barang dari dalam wilayah pabean dalam negeri ke luar negeri berdasarkan ketentuan undang undang yang berlaku. Sedangkan impor merupakan kegiatan memasukan barang dari luar wilayah pabean dalam negeri ke dalam wilayah pabean dalam negeri berdasarkan ketentuan undang undang yang berlaku. Daerah / wilayah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi daratan, perairan dan ruang udara diatasnya serta tenpat tempat tertentu di zona ekonomi eksklusif dan landasaan kontinen yang didalamnya berlaku undang undang No.10 tahun 1995 tentang kepabeanan. Perdagangan internasional kini kian marak di Indonesia, entah untuk mencari produk dan bahan baku yang lebih murah, mencari kualitas yang lebih baik ataupun untuk mencari produk dan bahan baku yang tidak diproduksi di Indonesia. Suatu perusahaan yang beroperasi menjual produk dari luar negeri (barang impor) atau membutuhkan bahan baku dari luar negeri, dalam kegiatannya dapat memilih untuk membeli langsung barang dagangan dari luar negeri melalui kegiatan impor dengan kepemilikan Angka Pengenal Importir

3 (API), melalui importir atau tanpa harus memiliki API (dengan izin khusus). API (Angka Pengenal Importir) adalah tanda pengenal sebagai importir yang harus dimiliki setiap perusahaan yang melakukan perdagangan impor, tidak termasuk Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) yang diatur tersendiri berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 301A/KP/X/77. Kebijakan pemilihan diantara alternative tersebut akan mempengaruhi besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan. Bagi perusahaan, pajak merupakan biaya yang harus ditanggung dan dengan sendirinya akan mengakibatkan berkurangnya laba perusahaan, sedangkan suatu perusahaan selalu ingin meningkatkan laba. Kondisi dilematis inilah yang mengakibatkan perusahaan akan memilih dan menetapkan kebijakan yang paling menguntungkan bagi perusahaannya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka untuk mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana cara pembelian barang impor dari luar negeri yang lebih menguntungkan, disusunlah skripsi yang berjudul : Pengaruh Kepemilikan Angka Pengenal Importir terhadap Pajak Penghasilan (studi kasus pada CV. X). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka diadakan penelitian guna membahas masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebijakan perusahaan tentang cara pembelian produk dan bahan baku dari luar negeri?

4 2. Berapa besar biaya biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam pembiayaan keikutsertaan keanggotaan API ( Angka Pengenal Importir)? 3. Manakah cara pembelian produk dan bahan baku yang lebih menguntungkan bagi CV. X? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan tentang cara pembelian produk dan bahan baku dari luar negeri. 2. Untuk mengetahui besarnya biaya biaya yang perlu dikeluarkan dalam keikutsertaan dalam keanggotaan API 3. Untuk mengetahui manakah cara pembelian produk dan bahan baku yang lebih menguntungkan bagi CV. X 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang disusun dalam skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi berbagai pihak lainnya, antara lain: 1. Penulis Diharapkan penulis lebih memahami mengenai sistem pajak impor dan hubungannya dengan pajak penghasilan. 2. Perusahaan

5 a. Diharapkan perusahaan dapat lebih memahami tentang sistem pajak impor yang berlaku di Indonesia. b. Diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan kebijakan di masa datang, c. Diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan tentang kebijakan impor. 3. Pembaca Diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan pembaca akan dunia perpajakan Indonesia, khususnya mengenai kegiatan impor. 1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Penerimaan yang diperoleh dari Negara Republik Indonesia sebagian besar berasal dari pajak. Pajak merupakan kewajiban warga negara yang seharusnya dilakukan dengan sukarela tanpa unsur paksaan dan oleh karena itu maka setiap warga negara diharapkan dapat memahami dan menerapkan peraturan perpajakan sebagaimana mestinya. Pajak pada hakekatnya merupakan iuran yang berasal dari sektor swasta ke sektor pemerintah yang berdasarkan undang undang, pajak dapat dipaksakan dan tidak mendatangkan jasa timbal balik secara langsung karena digunakan untuk pembiayaan pemerintah. Adapun definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH seperti yang dikutip oleh Mardiasmo (2003:1)

6 Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung yang dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Dari pengertian tersebut diatas maka didapat bahwa pajak memiliki beberapa unsur sebagai berikut : 1. Iuran dari rakyat kepada negara. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang). 2. Berdasarkan Undang Undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang undang serta aturan pelaksanaannya. 3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah 4. Digunakan untuk membiayai rumah tanggga negara, yakni pengeluaran pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Penerimaan pajak yang diperoleh pemerintah Indonesia salah satunya berasal dari pajak penghasilan (PPh). Pemerintah telah melakukan serangkaian perubahan terhadap undang undang pajak yang berlaku di Indonesia termasuk pajak penghasilan. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap sistem dan ketentuan pembayaran pajak dan penerimaan pajak. Perusahaan perusahaan yang beroperasi pada penjualan barang impor dan bahan baku impor dapat memilih untuk membeli produk dan bahan baku tersebut dengan kepemilikan API atau melalui importir tanpa harus memiliki kepemilikan

7 API.. Pemilihan diantaranya akan mempengaruhi besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan. Adapun pajak yang berhubungan dengan kegiatan impor adalah PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PPh (Pajak Penghasilan), dan Bea masuk. Pajak Penghasilan mengatur pajak atas penghasilan (laba) yang diterima atau diperoleh orang pribadi maupun badan atau pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak. Berbagai pembaharuan telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk merevisi pajak penghasilan. Semula Pajak Penghasilan diatur dalam Undang undang No. 7 Tahun 1984 yang berlaku sejak 1 Januari 1984 dan setelah melalui beberapa kali perubahan akhirnya diubah dengan Undang undang No. 17 Tahun 2000. Pajak Penghasilan (PPh) yang terkait dengan kegiatan impor adalah PPh pasal 22. Pajak Penghasilan Pasal 22 merupakan pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah baik pusat maupun daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga lembaga. Negara lainnya sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.pajak Penghasilan Pasal 22 tarifnya adalah 2.5% dari nilai impor untuk perusahaan yang memiliki API dan 7.5% dari nilai impor untuk perusahaan yang tidak memiliki API. Yang dimaksud dari nilai impor adalah nilai berupa uang yang digunakan sebagai dasar perhitungan bea masuk. Nilai impor dihitung sebesar Cost Insurance and Freight (CIF) + bea masuk + pungutan pabean lainnya yang sah menurut undang undang.

8 Cost Insurance and Freight (CIF) muncul dalam suatu kegiatan penjualan internasional dimana harga jual termasuk harga pokok, asuransi dan biaya kirim (transportasi). Angka Pengenal Importir atau API adalah tanda pengenal sebagai importir yang harus dimiliki setiap perusahaan yang melakukan perdagangan impor. API dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan keanggotaan API pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Dalam permohonan keanggotaan API terdapat biaya biaya yang harus dikeluarkan dalam proses pemenuhan syaratsyarat permohonan izin API. Berdasarkan uraian diatas akan dapat diketahui semua biaya biaya yang dikeluarkan perusahaan jika memilih untuk membeli produk dan bahan baku impor dengan menggunakan API, tanpa harus memiliki API (dengan izin khusus) atau melalaui importir, sehingga perusahaan dapat melihat sejauh mana pengaruhnya atas pajak penghasilan yang harus dibayar untuk perusahaan. Dan dengan mengetahui dampak pemilihan cara pembelian produk dan bahan baku impor terhadap besarnya pajak penghasilan, maka perusahaan dapat memutuskan dengan tepat cara mengimpor produk dan bahan baku yang paling efisien dan menguntungkan. Berdasarkan rerangka teoritis yang telah diuraikan diatas maka hipotesis sementara yang dapat disimpulkan penulis adalah terdapat perbedaan yang signifikan atas besarnya Pajak Penghasilan terutang (Ps 17) dan PPh pasal 22 terutang antara importir yang memiliki API dan non API.

9 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode descriptif analitis dengan berusaha untuk mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan data yang telah ada serta membandingkan dengan teori secara relevan. Metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini penulis melakukan : 1. Wawancara langsung dengan pihak pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti penulis. 2. Observasi atau pengamatan langsung atas kegiatan yang berjalan. 3. Pengumpulan dokumen dokumen yang diperlukan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku buku, literature literature, dan catatan catatan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti untuk memeproleh data sekunder dan teori teori yang relevan sebagai landasan teoritis dan dasar acuan dalam mencermati segala aspek yang berhubungan dengan perpajakan.

10 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian untuk membuat skripsi ini, penulis melakukan penelitian studi lapangan di CV. X yang berlokasi di Bandung. Perusahaan ini bergerak di bidang impor dan menjadi distribusi suatu produk solar water heater. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober Desember 2006.