BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesebelasan yang memasukkanbola ke gawang lawan lebih banyak. Permainan

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN DRIBBLING, SHOOTNG, HEADING DAN THROW IN PADA SSB YUDHA BHIRAWA U-14 KECAMATAN TUGU TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

PERBANDIGAN LATIHAN ZIG-ZAG DAN DODGING RUN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS X D SMA NEGERI 1 SUWAWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN.

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah


BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI,KERANGA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Hal

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN CONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TAHUN MAHMUDIN MATONDANG S.Pd, M.Pd

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

KAJIAN PUSTAKA. Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Eric C.

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan Kabila

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

CENING PUJIATI NIM. A. 53H111051

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan bola besar yang digemarisemua lapisan masyarakat di seluruh pelosok. Sepak bola adalah olahragayang menggunakan kaki dan penjaga gawang bebas menggunakansemua anggota badan. Setiap regu terdiri dari 11 orang. Pemenangdalam sepak bola ditentukan oleh regu atau kesebelasan yang memasukkanbola ke gawang lawan lebih banyak. Permainan sepak boladimainkan selama 2 45 menit dengan istirahat 15 menit dan dipimpinoleh seorang wasit dan dibantu dua orang penjaga garis. Selanjutnya menurut Wisahati dan Santosa (2010:4) bahwa sepak bola dalam permainan sesungguhnya dimainkan di atas lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran yang sudah ditentukan, yang setiap regunya dimainkan oleh 11 pemain, termasukpenjaga gawang. Permainan ini dibatasi dengan waktu 2 45 menit, istirahat 15 menit dan dipimpin oleh seorang wasit. Sementara menurut Kemdikbud (2013:7) bahwa sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kesana-kemari untuk diperebutkan di antara pemainpemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukkan bola. Di dalam memainkan bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan di daerah gawang. 7

8 Dilanjutkan oleh Kurniadi dan Prapanca (2010:12) yang menyatakan bahwa permainan sepak bola adalah olahraga paling favorit di seluruh dunia. Ini merupakan salah satu olahraga bola besar. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang masing-masing berjumlah 11 orang. Tiap regu yang berhadapan saling berebut bola untuk bisa memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Regu yang paling banyak membuat gol merekalah yang keluar sebagai pemenang.sarjiyanto dan Sujarwadi (2010:2) juga menyatakan bahwa sepak bola merupakan permainan beregu dan masing-masing regu berjumlah 11 orang pemain. Wujud permainannya adalah menendang bola kian kemari yang diperebutkan dengan lawan dengan tujuan mendapatkan nilai. Nilai itu sendiri diperoleh dengan cara memasukkan bola kegawang sebanyak-banyaknya. Bersama itu mereka juga menjaga gawang supaya tidak kemasukan bola dari pihak lawan. Kemudian menurut Mitranto dan Slamet (2010:29) bahwa sepak bola adalah satu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola ke berbagai arah. Tujuannya adalah untuk memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tim sendiri agar tidak kemasukan bola. 2.1.2 Hakikat Throw In Lemparan ke dalam terjadi apabila bola seluruhnya melampauigaris samping, baik bergulir di atas tanah maupun di udara.seorang pemain lawan dari pihak pemain terakhir yangmenyentuh bola berhak melakukan lemparan dengan duatangan melalui atas kepala dari luar garis samping denganarah bebas.

9 Selanjutnya menurut Sarjono dan Sumarjo (2010:8) bahwa lemparan ke dalam dilakukan apabila bola keluar melewati garis samping lapangan. Sementara menurut Hidayat, dkk (2010:133) bahwa apabila bola meninggalkan lapangan permainan (out) melalui garis samping lapangan, akan terjadi lemparan ke dalam (throw in).dilanjutkan oleh Chandra dan Sanoesi (2010:8) yang menyatakan bahwa melempar bola ke dalam (throw in) biasanya terjadi apabila bola keluar dari garis permainan, jika di garis gawang maka disebut bola gawang, jika di garis samping lapangan disebut bola keluar (out ball). Kemudian Minarsih, dkk (2010:15) mengemukakan bahwa lemparan kedalam atau throw in dilakukan apabila bola ke luar lapangan melewati garis samping (out), lalu bola dilempar dengan kedua belah tangan dari belakang melewati atas kepala. Pelemparan ini dilakukan oleh pemain yang berhak melakukan lemparan. 2.1.3 Teknik Throw In Teknik ketika melempar bola ke dalam (throw in),antara lain sebagai berikut: waktu melempar kedua kakimenempel tanah dan berada di luar lapangan. Lemparandalam tidak boleh membuat gol. Melempar harus duatangan dan dari atas kepala. Tidak boleh melakukan geraktipu. Pada lemparan dalam tidak ada off side. Sementara menurut Sarjono dan Sumarjo (2010:8) bahwa teknik dalam melakukan lemparan ke dalam adalahsebagai berikut.a. Pemain yang melakukan lemparan ke dalam harusmempergunakan kedua tangannya dan bola harus dilemparkanmelalui atas kepala.b. Pemain yang melemparkan bola tidak boleh

10 memainkan bolasebelum bola tersebut disentuh atau dimainkan oleh pemainlain.c. Gol tidak boleh langsung dicetak dari lemparan ke dalam.d. Tidak boleh melakukan gerak tipu. e. Waktu melempar kaki harus di belakang garis samping lapangan.dan f. Saat melempar kaki harus berhubungan dengan tanah. sama halnya dengan Hafid dan Rithaudin (2010:162) mengemukakan bahwa teknik lemparan ini terdiri atas dua cara, yaitu sebagai berikut. 1) Berdiri dengan kedua kaki sejajar, kedua tangan memegang bola. Tariklah badan dari pangkal paha sampai ke atas dengan kedua lutut ditekuk. Kemudian, lemparkan bola tersebut dari belakang. 2) Berdiri dengan salah satu kaki berada di depan kaki yang lain dan kedua tangan memegang bola di belakang. Tariklah badan ke belakang, kemudian lentingkan ke depan sambil melemparkan bola jauh ke depan. Selanjutnya menurut Hidayat, dkk (2010:133) bahwa teknik lemparan ke dalam (throw in) sebagai berikut. a) Peganglah bola dengan jari-jari dan telapak tangan pada kedua sisi bola atau permukaan bola bagian belakang. b) Lemparan dilakukan dari atas garis lapangan atau bagian luar garis lapangan. c) Saat melempar, pastikan kedua kaki tetap berpijak di tanah dan tidak diperbolehkan kakinya terlihat terangkat. d) Bola harus dilemparkan melalui atas belakang kepala dan dilemparkan ke arah lapangan permainan. Sedangkan menurut Isnaini dan Sabarini (2010:124) bahwa latihan melemparkan bola ke dalam (throw in)dapat dilakukan sebagai berikut. a) Latihan dengan satu orang pemain. Latihan dengan satu orang pemain dilakukan dengan berdiri di tepi garis lapangan. Caranya sebagai berikut. Pemain melemparkan bola dengan berdiri kangkang ke

muka belakang. Kemudian pemain melemparkan bola dengan berdiri kangkang ke samping kiri dan kanan. 11 Gambar 1. Lemparan kedalam secara individual (Sumber : Isnaini dan Sabarini, 2010:124) b) Latihan dengan dua orang pemain Latihan melemparkan bola ke dalam dengan dua orang pemain caranya sebagai berikut. Dua orang pemain A dan B berdiri berhadapan. A melemparkan bola pada sasaran lingkaran di tanah, bola memantul ke arah B. B menghentikan bola dengan teknik-teknik menerima bola. Gambar 2. Lemparan kedalam dengan dua orang pemain (Sumber : Isnaini dan Sabarini, 2010:125)

12 Kemudian pada pelaksanaan lemparan ke dalam: a. Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala. b. Kedua kaki lurus berdiri tegap. c. Badan agak ditekuk ke belakang. d. Bola dilepas di atas kepala, tanpa dibanting. e. Kaki tidak boleh diangkat. f. Saat melempar, kaki tidak boleh menginjak garis lapangan. (Chandra dan Sanoesi, 2010:8-9). 2.1.4 Hakikat Metode Bermain Gambar 3. Teknik melempar bola kedalam (Sumber : Chandra dan Sanoesi, 2010:9) Metode bermain yang akan digunakan oleh guru untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut: (1) Siswa mendorong ke arah sasaran, (2) Siswa mendorong ke sasaran, (3) Siswa mendorong dari sikap duduk secara berpasangan, (4) Siswa mendorong bola melewati rentangan tali, (5) Siswa mendorong bola masuk ke dalam target. Bermain dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa. Pengalaman itu bisa berupa membina hubungan dengan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang tertekan. Manfaat bermain dapat mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan siswa, antara lain: (1) Perkembangan fisik, (2) Perkembangan motorik, (3) Perkembangan social, (4) Perkembangan emosi, (5) Perkembangan ketrampilan olahraga. Furqon (2006: 2)

13 juga menyatakan bahwa bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menentukan sesuatu dari pengalaman bermain. Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu yang menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Selanjutnya menurut Ulum (2013:28) bahwa dari beberapa jenis permainan yang ada, dan yang telah diuraikan di atas, permainan-permainan tersebut mempunyai aturan dan cara pelaksanaan tersendiri.sama halnya menurut Mardianto (2005:60) bahwa bermain adalah unsur penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Bermain (play) mempunyai sifat esensial aktivitas untuk hiburan, dan tidak dipertandingkan untuk kemenangan dan hadiah. Kegiatan bermain sangat dikuasai oleh para siswa, karena bermain yang dilakukan secara tertata, mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan siswa. 2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini : Berdasarkan abstrak skripsi yang diteliti oleh Ratna Laya. S1 Penjaskes 2014, dengan skripsi yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Melalui Metode Bermain Siswa Kelas V SDN 10 Kabila Kabupaten Bone Bolango menyatakan bahwa masalahyang ditemukan dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas V SDN 10 Kabila Kabupaten Bone Bolango? Jadi hasil akhir penelitian ini adalah 100% siswa telah memiliki kemampuan bermain bola basket materi chest pass, dan mereka dapat

14 melakukan dengan baik, hal ini berdasarkan data akhir yang menyatakan bahwa 48% subyek penelitian memiliki kriteria baik, sedangkan 52% subyek penelitian memiliki kriteria baik sekali, dengan nilai rata-rata 79,58%. Berdasarkan pada kajian penelitian di atas, peneliti mengharapkan agar supaya pada penelitian ini akan lebih meningkat dari kajian-kajian terdahulu. 2.3 Kerangka Berpikir Factor yang paling utamadalammeningkatanteknik dasar throw inadalahmetodebermain. Metode bermain yang akan digunakan oleh guru untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran sebagai berikut: (1) Siswa memperhatikan posisi tangan saat memegang bola, (2) Siswa memperhatikan posisi badan saat akan melempar bola, (3) Siswa melempar bola kedalam lapangan pada sasaran yang dituju dengan kedua telapak kaki masih berada di tanah, dan (4) Siswa melakukan gerakan lanjutan saat bola sudah diterima oleh teman. Sedangkan throw in terjadi apabila bola seluruhnya melampauigaris samping, baik bergulir di atas tanah maupun di udara.seorang pemain lawan dari pihak pemain terakhir yangmenyentuh bola berhak melakukan lemparan dengan duatangan melalui atas kepala dari luar garis samping denganarah bebas. Jikateknik dasar throw indapatdilakukansecarabaikdanbenar, makaperluadanyametodepembelajaran yang spesifikyaknidenganmetodebermain. 2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas, di ajukan hipotesis terhadap permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini. Adapun hipotesis penelitian ini adalah jikametode bermain diterapkan

15 maka teknik dasar throw in pada permainan sepak bola siswa kelasv SDN No. 4 Kota Barat dapat ditingkatkan. 2.5 Indikator Kinerja Ukuran keberhasilaan penelitian tindakan kelas ini dilihat melalui indikator kinerja yang sudah di tetapkan dengan sebagai berikut : apabila mendapat 80% dari keseluruhan siswa yang menjadi subjek penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan teknik dasar throw inhingga mencapai kategori baik (B) dengan rentang nilai 75-89, maka penelitian ini dinyatakan selesai.