PENGATURAN TOLOK UKUR SYARAT CALON KEPALA DAERAH DARI PARTAI POLITIK DAN PERSEORANGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM... ii. LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PROBLEMATIKA CALON INDEPENDEN DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH Oleh : Ni Putu Eka Martini AR Ibrahim R. Program Kekhususan : Hukum Pemerintahan,

IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XIII/2015 Persyaratan Menjadi Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Independen

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 130/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Tata cara penetapan kursi DPRD Provinsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 89/PUU-XIV/2016 Bilangan Pembagi Pemilihan

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

Oleh. Kadek Tegar Wacika. Ni Nengah Adiyaryani Program Kekhususan Hukum Penyelenggara Negara, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

ANALISIS YURIDIS KEBEBASAN BERSERIKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PARTAI POLITIK

Ringkasan Putusan. 1. Pemohon : HABEL RUMBIAK, S.H., SPN. 2. Materi pasal yang diuji:

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman *

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN ASURANSI PERTANIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa

HAK DAN KEWAJIBAN INVESTOR ASING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

Oleh : Ni Made Ayu Tresnasanti I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

Poerwadarminta W.J.S, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, h.741.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi

REKRUTMEN CALON LEGISLATIF (Studi Analisis : DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo)

POTENSI CALON PERSEORANGAN DALAM PERUBAHAN KEDUA UU NO. 1 TAHUN 2015 Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah diterima: 23 Maret 2016; disetujui: 4 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

ABSTRACT. Keyword : Legal status, Applicant, Disputed Elections of Regional Heads, Constitutional Court ABSTRAK

PENGATURAN PROSPEKTUS PENAWARAN WARALABA DALAM PERJANJIAN WARALABA. Oleh Calvin Smith Houtsman Sitinjak Desak Putu Dewi Kasih.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

JOSHUA ( ) Kata kunci : perjanjian jasa layanan pendidikan, perlindungan konsumen. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perwakilan. Partai politik melalui anggota-anggotanya yang duduk di lembaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RELAWAN DEMOKRASI

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

Penulisan Hukum (Skripsi)

KAJIAN TEORITIS PEMGARUH SISTEM PENETAPAN CALON TERPILIH DENGAN SUARA TERBANYAK TERHADAP PEMENUHAN HAK AFFIRMATIVE ACTION

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

KUASA HUKUM Muhammad Sholeh, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Oktober 2014.

MEKANISME PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT DAN KEUANGAN DAERAH YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) ABSTRACT

Abigail Allo Karangan

PENGATURAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Perkara Nomor 5/PUU-V/2007

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XV/2017. I. PEMOHON 1. Hadar Nafis Gumay (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I);

PROBLEMATIKA PENENTUAN AMBANG BATAS PARLEMEN (PARLIAMENTARY THRESHOLD) UNTUK PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILANRAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 7 TAHUN 2012

RINGKASAN PUTUSAN. 2. Materi pasal yang diuji: a. Nomor 51/PUU-VI/2008: Pasal 9

BAB I PENDAHULUAN. teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik,

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

TELAAH KRITIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 100/ PUU- XIII/2015 TERKAIT SYARAT JUMLAH PASANGAN CALON (CALON TUNGGAL PEMILIHAN KEPALA DAERAH)

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA SIDANG... iii. KATA PENGANTAR...

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

Penulisan Hukum (Skripsi)

PENGATURAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI UNTUK MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA DENPASAR

Ringkasan Putusan.

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Riva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB KETUA DALAM PENYELENGGARAAN ARISAN DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN

PENGGUNAAN HAK RECALL ANGGOTA DPR MENURUT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD, DAN DPRD (MD3) FITRI LAMEO JOHAN JASIN

BAB I PENDAHULUAN. dengan Pasal 1 Ayat 2 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia. mana semua warga negara memiliki hak, kewajiban, kedudukan dan

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

I. PARA PEMOHON Deden Rukman Rumaji; Eni Rif ati; Iyong Yatlan Hidayat untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut Para Pemohon.

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH SEBAGAI BENTUK TRANSPARANSI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

AKIBAT HUKUM KEPAILITAN SUAMI/ISTRI TERHADAP HARTA BERSAMA SUAMI-ISTRI TANPA PERJANJIAN KAWIN. Oleh Putu Indi Apriyani I Wayan Parsa

Caroline Paskarina. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

PEMBUBARAN PARTAI POLITIK (Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Hukum Pemohon dan Akibat Hukum Pembubaran Partai Politik) S K R I P S I.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 53/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Peserta Pemilu serta Syarat Pengusulan Presiden dan Wakil Presiden

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya pemilihan umum yang telah diselenggarakan pada

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum Minat Utama : Hukum Bisnis

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN SAHAM YANG DILAKUKAN SECARA PINJAM NAMA. Oleh Ni Made Rai Manik Galih Sari I Gst.A. Mas Rwa Jayantiari

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

PELAKSANAAN PERPANJANGAN HAK GUNA BANGUNAN DALAM PENANAMAN MODAL PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21-22/PUU-V/2007

KESEPAKATAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) MELALUI PERJANJIAN BERSAMA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

PUTUSAN MK NO. 54/PUU-XIV/2016 DAN IMPLIKASI DI DALAM PILKADA Oleh Achmadudin Rajab* Naskah Diterima: 24 Juni 2017, Disetujui: 11 Juli 2017

STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN OLEH WARGA NEGARA ASING YANG BERKEDUDUKAN DI INDONESIA DAN AKIBAT HUKUM TERHADAP HAK MILIK TERSELUBUNG

PENGATURAN PENJUALAN SAHAM BADAN USAHA MILIK NEGARA PADA PIHAK SWASTA. Oleh: Kadek Yowana Aryawan I Gusti Ayu Putri Kartika I Nyoman Bagiastra

Kata Kunci: Tukar-Menukar, Swasta, Pemerintah Daerah, Perlindungan Hukum.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 44/PUU-XV/2017

PUTUSAN Nomor 26/PUU-VII/2009

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

Oleh Megawati Purnama Sari wijaya I Nengah Suantra Made Nurmawati Bagian Hukum Penyelenggaraan Negara

PENERAPAN ASAS GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009

PUTUSAN Nomor 130/PUU-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PROVINSI LAMPUNG


I. PENDAHULUAN. bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya, termasuk dalam

POLA REKRUTMEN CALON GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN PADA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN SUMATERA UTARA OLEH: Leo Agustinus Hutagalung

Transkripsi:

PENGATURAN TOLOK UKUR SYARAT CALON KEPALA DAERAH DARI PARTAI POLITIK DAN PERSEORANGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 Oleh : Ida Bagus Martha Teja Agastya Ibrahim R Kadek Sarna Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Pengaturan tolak ukur syarat calon kepala daerah dari partai politik dan perseorangan berdasarkan undang-undang nomor 8 tahun 2015. Permasalahan yang diteliti menyangkut tentang bagaimanakah pengaturan dan tolok ukur menentukan bilangan penyebut antara calon kepala daerah dari partai politik dan perseorangan, dan apa akibat hukum dalam terjadinya perbedaan tolok ukur bilangan penyebut antara calon kepala daerah dari partai politik dan perseorangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang menggunakan sumber data primer, sekunder,dan tersier. Data primer bersumber dari Undang- Undang, data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan,dan data tersier di peroleh dari kamus-kamus bahasa inggris dan bahasa indonesia. Jenis pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang - undangan dan analisis konsep hukum. Dari hasil penelitian terhadap permasalahan ini dapat disimpulkan mengenai pengaturan syarat bilangan penyebut calon kepala daerah dan tolak ukur untuk menentukan bilangan tersebut. Syarat bilangan penyebut ini bertentangan dengan prinsip demokrasi dan keadilan serta Undang_Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kata kunci : Bilangan penyebut, calon kepala daerah, demokrasi, keadilan ABSTRACT Regulation of the election candidate of officer in charge of a regency from political parties and independent base on law of the republic of indonesia number 8 year 2015. The main problem is how to manage the basic of percentage calculation and the impact of difference in law on the basic of the percentage calculation into candidate from politicalparties and independen one. The method used is a normative legal research methods that use data sources of primary, secondary, and tertiary. Primary data is sourced from the Act, secondary data obtained from the research literature, and tertiary data is obtained from the dictionaries of English and Indonesian. This type of approach is used that approach to legal and analysis of legal concepts. From the results of research on this matter can be concluded on setting terms of numbers denominator prospective head region and benchmarks to 1

determine the number. Terms numbers denominator is contrary to the principles of democracy and justice as well as law of of the Republic of Indonesia Year 1945. Keywords : basic of percentage calculation, candidate of officer in charge of a regency, democracy, justice. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah Negara Hukum. Salah satu ciri negara hukum yaitu penyelenggaraan sistem demokrasi harus bertumpu pada partisipasi dan kepentingan rakyat. Negara Hukum demokrasi adalah Negara yang melakukan pergantian pemimpin pemerintahan dengan melakukan pemilu yang bebas dan berkala, sebagai kreteria utama bagi sistem politik untuk dapat di sebut demokrasi. Menurut Mahmud MD, demokrasi sebagai suatu sistem politik sangat erat hubungannya dengan hokum. Demokrasi tanpa hokum tidak akan terbangun dengan baik, bahkan hokum menimbulkan anarki, sebaliknya hokum tanpa sistem politik yang demokratis hanya akan menimbulakan hokum yang elitis dan represif. 1 Pilkada di Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan dari tahun ketahun, hingga munculnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 yang mengatur tentang pilkada. Undang-Undang ini didalamnya mengatur secara khusus tentang syarat seseorang untuk maju sebagai calon kepala daerah. Syarat calon kepala daerah ini di bedakan berdasarkan seseorang maju melalui jalur partai politik ataupun perseorangan. Syarat yang menjadi permasalahan adalah syarat bilangan penyebut calon kepala daerah ini. Calon yang berasal dari partai politik cukup mengumpulkan 20% jumlah kursi di DPRD atau 25% akumulasi perolehan suara sah di DPRD yang bersangkutan, sedangkan calon perseorangan memerlukan 6,5%-10% dari jumlah DPT di daerah pencalonannya. 1.2. Tujuan Tujuan peneltian jurnal ini adalah untuk mengetahui pertama, bagaimanakah pengaturan dan tolok ukur menentukan bilangan penyebut antara calon kepala daerah dari parpol dan perseorangan, dan yang kedua untuk memahami akibat 1 Moh. Mahmud M.D, 1999, Hukum dan Pilar-pilar Demokrasi, Yogyakarta, Hal 1. 2

hokum dalam terjadinya perbedaan tolok ukur bilangan penyebut antara calon kepala daerah dari parpol dengan perseorangan. II. ISI MAKALAH 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang menggunakan sumber data primer, sekunder,dan tersier. Data primer bersumber dari Undang-Undang, data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan,dan data tersier di peroleh dari kamus-kamus bahasa inggris dan bahasa indonesia. Jenis pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang - undangan dan analisis konsep hukum. 1.2.Hasil Pembahasan 1.2.1. Pengaturan Dan Tolok Ukur Menentukan Bilangan Penyebut Antara Calon Kepala Daerah Dari Partai Politik Dan Perseorangan Calon kepala daerah yang di usung oleh partai politik atau gabungan partai politik menurut Pasal 40 UU No 8 Tahun 2015 harus memenuhi syarat dukungan 20% jumlah kursi DPRD atau dapat menggunakan 25% akumulasi perolehan suara sah di DPRD. Calon kepala daerah yang maju melalui calon perseorangan di atur dalam Pasal 41 UU No 8 Tahun 2015, pasangan calon perseorangan di wajibkan mengumpulkan dukungan minimal 6,5%-10% dari jumlah DPT(Daftar Pemilih Tetap) di daerah yang bersangkutan. Perbedaan syarat dukungan yang harus di kumpulkan oleh para calon kepala daerah antara calon dari partai politik dengan calon perseorangan menurut bapak Gede Pasek Suardika yang saat perumusan UU ini selaku anggota tim perumus dari DPR RI di dasarkan atas tingkat kesulitan mencari dukungan untuk calon persorangan berbeda dengan calon dari partai politik dan antara calon perseorangan satu dengan calon perseorangan lainnya di daerah yang berbeda. 3

1.2.2. Akibat Hukum Dalam Terjadinya Perbedaan Tolok Ukur Bilangan Penyebut Antara Calon Kepala Daerah Dari Partai Politik Dan Perseorangan Bilangan penyebut calon kepala daerah telah tertuliskan dalam UU, bilangan penyebut ini merupakan salah satu syarat dari calon kepala daerah. Seluruh syaratsyarat yang berlaku dalam pemilihan kepala daerah termasuk bilangan penyebut ini tidak boleh lepas dari prinsip demokrasi dan keadilan. Robert A. Dahl menyebutkan dalam bukunya yang berjudul On Democracy, keuntungan suatu negara menjalankan prinsip demokrasi adalah menjamin tegaknya hak setiap warga negara dan menjunjung tinggi persamaan politik setiap warga negara. 2 Aristoteles dalam bukunya yang berjudul Politik menjelaskan bahwa setiap orang berpegang pada konsepsi yang sama tentang keadilan, tetapi mereka semua gagal untuk melaksanakannya lebih jauh, dan tidak menempatkan konsepsi sejati di setiap jajarannya. Keadilan di anggap berarti kesamaan, keadilan memang berarti kesamaan tetapi kesamaan bagi orang-orang yang sama, dan bukan bagi semua orang. 3 Syarat bilangan penyebut ini di anggap tidak adil dan demokrasi bila melihat Pasal 18 Ayat (4) UUD NRI 1945 yang mengatur kepala daerah di pilih secara demokratis, Pasal 27 Ayat (1) UUD NRI 1945 yang mengatur setiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum dan pemerintahan, dan Pasal 28D Ayat (3) mengatur tentang hak warga negara memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. III. KESIMPULAN Calon kepala daerah yang di usung oleh partai politik atau gabungan partai politik menurut Pasal 40 UU No 8 Tahun 2015 sedangkan calon kepala daerah yang maju melalui calon perseorangan di atur dalam Pasal 41 UU No 8 Tahun 2015. Perbedaan syarat tersebut di dasarkan atas tingkat kesulitan mencari dukungan untuk calon persorangan berbeda dengan calon dari partai politik dan antara calon 2 Robert A. Dahl, 1999, On Democracy, terjemahan A Rahman, University Press, Jakarta, Hal 20 3 Aristoteles, 2016, Politik, terjemahan Saut Pasaribu Pustaka Promethea, Yogyakarta, Hal 123 4

perseorangan satu dengan calon perseorangan lainnya di daerah yang berbeda. Syarat bilangan penyebut ini bertentangan dengan prinsip demokrasi dan keadilan, serta bertentangan dengan dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pasal 18 Ayat (4), Pasal 27 Ayat (1), dan Pasal 28D Ayat (3) UUD NRI 1945. Buku-buku DAFTAR PUSTAKA Moh. Mahmud M.D, 1999, Hukum dan Pilar-pilar Demokrasi, Gama Media, Yogyakarta. Robert A. Dahl, 1999, On Democracy, terjemahan A Rahman, University Press, Jakarta Aristoteles, 2016, Politik, terjemahan Saut Pasaribu, Pustaka Promethea, Yogyakarta. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 5