PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh: Eka Zuherni*), Melisa**), Rina Ferbriana**) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRAK This reseach is motivated by astudents understading of matematical concepts are still lacking and high ability students are less willing to share with lower-ability students. This study aims to determine whether the strategies learning type of tournament is better than understanding of mathematical concepts with conventional learning students. Kind of reseach is arandomized experimental design to the subject. The entre study population eighth grade students of SMP N 23 Padang field 2016/2017 scholl year. Sampling technigue chosen randomly selected experimental class is a class VIII.1 by applying active learning strategies and selected tournament type learning control class is VIII.2 by applying conventional learning model. Instruments used in this study is the final test in the from of an essay containing an indicator understadnding of the concepts. A test used is a test description of the reliability of the test is 0.818. Based on the result of data analysis know that the samples were normaly distributed an homogeneus. The resutls of hypothesis abtained t 0.55 and is smalles that the table 1.67 to reject h zero, which means receive one, then the hypothesis is accepted and can be concluded that students undestanding of matematical concepts by applying active strategi type learning better tournament rather than abiding by the students mathenatical concepts conventional learning in class VIII SMP N 23Padang. Keywords : undestanding the cancept, active learning strategies learning type of tournament PENDAHULUAN Pembelajaran matematika merupakan upaya guru untuk membantu siswa dalam membangun dan mengembangkan pemahaman konsep matematis siswa. Pemahaman Depdiknas (2004) dalam Shadiq (2009:13) menyatakan Tiga aspek kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika yaitu kemampuan pemahaman konsep, konsep matematis dapat dibangun dan dikembangkan melalui penggunaan strategi yang tepat dalam pembelajaran matematika agar tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai dengan baik. kemampuan penalaran dan komunikasi, serta kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan kutipan di atas salah satu aspek pembelajaran matematika adalah pola pikir yang
sistematis dan mampu mencari hubungan antar unsur unsur masalah yang akan dipecahkan. Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah siswa harus mampu memahami konsep matematika. Pemahaman mempunyai peranan penting karena setiap selesai pembelajaran, seorang guru pasti memberikan soal-soal untuk mengevaluasi sampai dimana pemahaman siswa terhadap konsep matematika yang mereka pelajari. Hasil observasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2015 di SMP Negeri 23 Padang diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran matematika cenderung satu arah. Pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga kesempatan siswa untuk berinteraksi dengan guru dalam merumuskan konsep matematika berkurang. Disaat proses pembelajaran dilaksanakan secara individu terlihat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Serta siswa kurang fokus saat guru menjelaskan materi. Hal ini terlihat banyak siswa yang berbicara dan berjalan ke bangku yang lain disaat proses pembelajaran berlangsung. Ketika guru memberikan latihan yang berbeda dengan contoh soal banyak siswa yang kurang paham, karena disaat guru menjelaskan materi pelajaran mereka hanya asik dengan kegiatan masing masing. Berbeda dengan hari berikutnya guru melaksanakan proses pembelajaran dengan berkelompok terlihat siswa lebih memperhatikan guru. Ketika guru memberikan latihan siswa hanya mengerjakan dalam berkelompok. Sehingga siswa yang berkemampuan sedang dan rendah mengandalkan siswa yang berkemampuan tinggi saja dengan alasan mengerjakan berkelompok. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika disimpulkan bahwa guru telah melakukan berbagai usaha agar siswa memahami konsep dari materi pelajaran matematika. Guru telah menggunakan metode diskusi dan kelompok, tetapi siswa belum dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ketika diskusi kelompok, tidak semua siswa yang berperan aktif dan berkemampuan tinggi. Siswa yang berkemampuan tinggi kurang mau berbagi ilmu dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Sebaliknya, siswa yang berkemampuan rendah kurang mau bertanya dengan siswa yang berkemampuan tinggi. Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Padang, bahwa matematika itu membosankan dan sulit dipahami. Sehingga siswa sering menyalin pekerjaan teman yang sudah selesai saja. Mereka juga mengatakan bahwa belajar dalam kelompok lebih menyenangkan karena didalam mengerjakan latihan yang diberikan guru siswa hanya menyalin pekerjaan teman yang berkemampuan tinggi. Berbagai permasalahan yang telah dipaparkan di atas, diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat dan mampu melibatkan siswa untuk lebih aktif dan meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Salah satu alternatif yang bisa menjadi pilihan utama untuk mengatasi permasalah di atas adalah strategi, strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif sedangkan pembelajaran aktif tipe learning tournament adalah teknik menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim, yang bisa digunakan untuk meningkatkan pembelajaran beragam fakta, konsep, dan keterampilan. Silberman (2009:159-160) mengemukakan langkah langkah dari pembelajaran strategi learning tournament ini sebagai berikut : 1) Bagilah peserta didik dalam tim yang terdiri dari 2-8 orang anggota. Masing masing tim harus memiliki jumlah yang sama (kalau tidak dapat, anda harus membuat skor rata rata untuk setiap tim). 2) Berikan materi kepada tim untuk dibahas bersama 3) Kembangkan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman dan/mengingat materi pelajaran. Gunakan bentuk yang menggunakan skor mudah, seperti pilihan ganda, soal irisan, betul/salah, atau istilah untuk didefenisikan. 4) Berikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik, sebagai babak pertama untuk tournament belajar. Setiap peserta didik harus menjawab pertanyaan secara pribadi. 5) Setelah pertanyaan Pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan mintalah peserta didik menghitung pertanyaan yang mereka jawab secara benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka kepada anggota lain dalam timtersebut untuk mendapatkan skor tim. Umumkan skor masing masing tim.
6) Mintalah tim mempelajari tournament pada babak kedua. Kemudian mintalah tes pertanyaan lebih banyak sebagai bagian babak kedua. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya dan tambahan satu skor kepada gilirannya. 7) Anda dapat melakukan beberapa ronde seperti yang anda sukai. Akan tetapi, pastikan membolehkan tim memiliki sesi untuk belajar antara ronde (lama tournament belajar dapatbervariasi, mungkin 20 menit atau beberapa jam). Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMP Negeri 23 Padang. Penelitian yang relavan dalam penelitian ini adalah penelitian Susi Gusmawidia (2009) dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Tournament Diiringi Pemberian Reward Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP N 25 Padang. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Padang dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII.1 dan kelas kontrol adalah kelas VIII.2. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Tournament sebagai variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Pemahaman konsep siswa sebagai variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk esai dengan reliabilitas tes = 0,818. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Hipotesis penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe learning tournament lebih baik daripada kemampuan pemahaman
konsep matematis dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMP Negeri 23 Padang. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 15 November sampai 6 Desember 2016 diperoleh data mengenai pemahaman konsep siswa melalui tes akhir yang diberikan pada kelas sampel. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel Tabel 1. Analisis Pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel Kelas X S X X Eksperime n 69,95 16,88 100 43,75 Kontrol 67,54 17,78 93,75 37,50 Tabel 1 memperlihatkan bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, maka untuk uji hipotesis digunakan uji t dengan rumus statistik diperoleh t hitung = 0,55 dan t (0,95)(60) = 1,67 dengan α = 0,05, karena t hitung < t tabel maka hipotesis penelitian diterima H 1. Sehingga dapat disimpulkan pemahaman konsep siswa yang menerapkan Strategi Pembelajaran aktif tipe Learning Tournament lebih baik daripada pemahaman konsep siswa yang menerapkan konvensional di kelas VIII Negeri 23 Padang. pembelajaran SMP Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 23 Padang, keseluruhan dari pertemuan pertama sampai kelima kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Proses pembelajaran pada kelas sampel menerapkan Strategi Pemelajaran Aktif tipe Learning Tournament berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Berdasarkan tes akhir dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemahamaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe learning tournament lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa menerapkan pembelajaran konvensional. Berikut ini adalah contoh jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Gambar 1. Contoh hasil tes akhir siswa kelas eksperimen no 1 Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah mampu mengerjakan soal dengan benar, dimana siswa sudah mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sesuai dengan konsepnya. sehingga siswa bisa mencapai skor maksimal yaitu 6. sesuai dengan konsepnya sehingga siswa bis mencapai skor 12. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapan strategi pembelajaran aktif tipe learning tournament lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkanpembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA Dimiyati dan Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajara. Jakarta : Rineka Cipta Silberman Melvi L. (2009). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madan Hisyam, Zaini, dkk, (2008). Strategi Pemlajaran Aktif. Edisi Revisi Gambar 2. Contoh hasil tes akhir siswa kelas kontrol Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa siswa sudah mampu menyata ulang konsep, mengaplikasikan konsep serta menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis