PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK YANG SEBELUMNYA MENGIKUTI PLAY GROUP DAN TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Masalah

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

PERSONAL SOSIAL ANAK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP PADA USIA 3-4 TAHUN DI BIRATENGAH SOKOBANAH SAMPANG

(The Differences of Mother s Role in Stimulating Preschooler s Development on Working and Not Working Mothers at Puskesmas Banyu Urip Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

DIFFERENCE LEVEL ON TODDLER DEVELOPMENT AGED 3-4 YEARS Early Childhood Education (ECD) AND NON-ECD IN PUCANGSEWU VILAGE, PACITAN, EAST JAVA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

HUBUNGAN METODE BERMAIN PERAN MIKRO DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK JURNAL. Oleh FEBRI LIANTI ( )

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TK INSAN CENDEKIA TULANGAN SIDOARJO TAHUN 2016 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kebutuhan dasarnya agar bisa belajar mandiri. Anak bukan. yang berbeda dengan orang dewasa (Mansur, 2009).

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

GAMBARAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA LANSIA YANG BERAGAMA ISLAM DI DESA SRATUREJO KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRA SEKOLAH (USIA 4-6 TAHUN)

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam


BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

I. PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK.

GAMBARAN PERAN ORANG TUA TERHADAP STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA USIA PRA SEKOLAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsanganrangsangan yang berasal dari lingkungan.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONTEN PEDAGOGIS DENGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh PUJI HAYATI ( )

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

Rysta Dwi Lystyanna,Dwi Nurjayanti,Nindy Yunitasari STIKES BUANA HUSADA PONOROGO ABSTRAK

: RIZKA RATNA NURVITASARI

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

HUBUNGAN KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK-PAUD KECAMATAN SUMBANG PURWOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara.

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

PENINGKATAN MUTU TK DAN PAUD DENGAN PENDAMPINGAN GURU DAN ORANG TUA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

PENGARUH PENDIDIKAN PAUD TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA TOODLER DI PAUD DIPONEGORO DSN. PUCANGANOM DS. SUKOREJO KEC. GURAH KAB.

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS ABSTRAK

Lupitadia. Kata Kunci: Anak Usia Pra-Sekolah, Metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT), Metode Konvensinal, Kemandirian.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

Transkripsi:

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK YANG SEBELUMNYA MENGIKUTI PLAY GROUP DAN TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP Differences inchildren aged 4-5 years of independence that previously followed the play group and not follow the play group in the village kindergarten Sumbang Timun Trucuk District of Bojonegoro 2014 Wiwik U.,Atik S.W,S. Prodi DIII Keperawtan Rajekwesi Bojonegoro ABSTRACT The phenomenon that occurs in some students in the village Sumbang Timun there are students still ask accompanied in the classroom when learning activities and play in the classroom, then there is also the task of the teacher handed to his parents while learning and playing in class, aim study analyzes differences that previously followed the child's independence play group with kids who do not follow the play group in the village of Sumbang Timun. Analytical research design types comparative study with retrospective approach, with a population of 50 respondents. Large samples are 44 respondents, independentn variables is independence, dependentnya variable is children aged 4-5 years who had previously followed the play group and children aged 4-5 years who had not followed the play group sampling using random sampling techniques, data collected by observation later in editing, coding, scoring, tabulating, which is then analyzed with cross tabs. The results of the 44 respondents in Sumbang Timun are children who previously followed the play independent group of 20 children (90.9%), not independent as much as 2 children (9.1%), while that does not follow the play as an independent group of 8 children (18, 18%) and not independent 14 children (31.81%) There are differences in the independence of children aged 4-5 years earlier following the play group and who do not follow the play group, which previously follow play group is more independent than those not following the play group in the village of Sumbang Timun, and parents should be expected to involve the child in school play group before entering kindergarten to establish the independence of children from an early age. Keywords: Independence, aged 4-5 years, play group PENDAHULUAN Play group merupakan salah bentuk PAUD yang menyelenggarakan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia dua sampai empat tahun (Depdiknas, 2002). Dengan anak mengikuti pendidikan prasekolah seperti playgroupanak memiliki kematangan sosial yang baik dimana anak menjadi lebih, disiplin, dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal (Rahmawati, 2012). Kurangnya kesempatan untuk melakukan hubungan sosial dan belajar bergaul secara baik dengan teman bermain juga mampu memperlambat perkembangan sosial anak. Masalah tersebut diantaranya kean anak dalam proses bersosialisasi. Fenomena yang terjadi pada beberapa siswa TK Desa Sumbangtimun Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, masih ada siswa yang meminta ditemani didalam kelas saat aktivitas belajar dan bermain dikelas, lalu masih ada juga yang menyerahkan tugas dari guru kepada orang tuanya saat belajar dan bermain dikelas. Di Dinas Kesehatan tingkat I Propinsi Jawa Timur 2012 untuk deteksi tumbuh kembang balita di Jawa Timur ditetapkan 80% tetapi cakupan diperiksa 40-59% dan mengalami perkembangan tidak optimal sebanyak 0,14%.Hasil cakupan deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) anak balita di Dinas Kesehatan Kota Bojonegoro pada tahun 2012 yaitu 51,64%. Dimana jumlah anak usia 0 4 tahun, 5 6 tahun yang DDTK sesuai dengan standar paling sedikit 2 kali sebanyak 74.033 balita, jumlah balita dan Asuhan Kesehatan 18

apras dari satu wilayah kerja sebanyak 143.365 balita (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2012) Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 januari 2014 di TK Desa Sumbang Timun Kecamatan Trucuk di proleh data siswa yang mengikuti play group sebanyak 6 anak dan yang tidak mengikuti play group sebanyak 6 anak. Dari pencatatan DDST yang dilakukan terhadap 2 balita yang mengikuti play group dan 2 balita yang tidak mengikuti play group di temukan perbedaan kean seperti Berani tampil didepanteman-teman,masihminta ditungguin orang tuanya saat belajar di kelas dan bisa mengerjakan tugas dari gurunya. Kean merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan (Desmita, 2011:185). Anak memiliki kemampuan sendiri untuk belajar sesuai dengan tingkat kematangannya dan anak belajar dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa. Salah satu cara memberikan stimulus bagi perkembangan anak adalah melalui aktivitas bermain (Play group) (Hidayat, 2004)). Anak yang megikuti jenjang play group akan belajar pribadi yang, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat beradaptasi dan sangat semangat untuk belajar. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain yang digunakan adalah study komparatif, Sesuai dengan tujuan penelitian jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Retrospektif yaitu Penelitian yang berusaha melihat ke belakang, artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi (Notoatmodjo,2005:27). Hasil Penelitian Perbedaan kean anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group play group di TK Desa Sumbang Timun Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro tahun 2014. Jenis Kelamin Sumber : Data primer kuesioner penelitian Gambar 1. Distribusi jenis kelamin anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group dengan Sumber : Data primer kuesioner penelitian Gambar 2 Distribusi umur anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group play group di TK Desa Sumbang Timun Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro tahun 2014 Tabel Distribusi responden berdasarkan No Kean Fre kuensi Prosen tase(%) 1 Mandiri 20 90,9% 2 2 9,09 % Jumlah 22 100 % Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 22 responden yang diteliti mayoritas yaitu sebanyak 20(90,9%) responden Asuhan Kesehatan 19

N o 1 2 Tabel tersebut Distribusi responden berdasarkan Kean anak usia 4-5 tahun No Kean Fre kuensi Prosen tase (%) 1 Mandiri 8 18,18 % 2 14 31,81 % Jumlah 22 100 % Tabel di atasmenunjukkan bahwa dari 22 responden yang diteliti lebih dari sebagianyaitu sebanyak 8 (18,18%) responden Tabel silang perbedaan kean anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group dengan anak yang sebelumnya tidak Anak di TK Sumbang Timun Play group play group Mandiri 20 8 jumlah 28 Kean anak 90,9 % 18,1 8% 63,6 3% Total 2 9,1% 22 100% 14 16 31,8 1% 36,3 6% 22 100% 44 100% Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwadari 22 anak yang mengikuti play group di TK Sumbang Timunyang 20 (90,9%), tidak 2(9,1%),sedangakan 22 anak yang tidak mengikuti play group TK Sumbang Timun8 (18,18%) anak,dan 14(31,81%) anak tidak. Hasil analisa uji cross tablemenunjukkan bahwa ada perbedaan Sebelumnya mengikuti play group dengan anak PEMBAHASAN Kean anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group di TK Desa Kabupaten Hal menunjukkan bahwa dari 22 responden yang diteliti mayoritas yaitu sebanyak 20(90,9%) responden. Menurut Erikson (dalam Desmita, 2010 : 185) menyatakan kean adalah usaha untuk melepaskan diri dariorang tua dengan maksut untuk menemukan dirinya melalui proses mencari identitas ego, yaitu merupakan perkembangan ke arah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Kean biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusankeputusan sendiri, serta mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain. Kean merupakan suatu sikap otonomi dimana peserta didik secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain.. Play group atau PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non-formal dan informal (Danar S, 2009 : 9) mayoritas anak yang mengikuti play group ketika menempuh pendidikan TK. Hal ini dipengaruhi oleh pengenalan anak sejak dini tentang pendidikan, sehingga pada saat anak masuk pada sekolah TK anak telah terbiasa belajar sebelumnya, sehingga dapat memperlancar dalam proses pembelajaran dan kean anak. Hal ini dapat dilihat dari respon anak pada saat belajar mengajar dimana anak akan merespon intruksi yang diberikan guru seperti anak mau menulis sendiri, beraktifitas sendiri, serta berusaha mengikuti semua instruksiguru tanpa bantuan orang tua yang mendampingi Kean anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya tidak mengikuti play group di TK Asuhan Kesehatan 20

Desa Kabupaten. Kondisiitumenunjukkan bahwa dari 22 responden yang diteliti lebih dari sebagianyaitu sebanyak 8(18,18%) responden. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Danar S, 2009 : 10). Terdapat dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini, yaitu (Danar S, 2009 : 12): Tujuan utama yaitu membentuk anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. Tujuan penyerta yaitu membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. lebih dari sebagian anak yang tidak mengikuti play group dalam pendidikan di TK, anak yang tidak mengikuti play group akan merasa baru mengenal semua metode ajar yang diberikan sehingga dengan baru mengenal terkadang anak merasa kurang percaya diri dan tidak jarang kurang dengan meminta bantuan orang terdekat seperti guru maupun pendamping anak dalam berbagai hal seperti menulis, menggambar, berbicara malu dan lain sebaginya Perbedaan kean anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group dengan. Berdasarkan tabel di atasdidapatkan bahwadari 22 anak yang mengikuti play group,20 (90,9%) anak,sedangakan 22 anak yang tidak mengikuti play group, 8(18,18%) anak Hasil analisa uji cross table menunjukkan bahwa ada perbedaan sebelumnya mengikuti play group dengan perbedaan kean anak usia 4-5 tahun yang mengikuti play group dengan anak yang tidak mengikuti play group di TK Desa Kabupaten. Anak yang mengikuti playgroup akan cepat beradaptasi karena anak telah mendapatkan bentuk pengajaran sebelumnya, sehingga anak akan lebih mudah dalam mengikuti perintah guru, hal ini berbeda pada anak yang tidak mengikuti play group dimana anak baru pertama mengenal pendidikan formal dan anak akan merasa kurang yang ditunjukkan dengan anak di TK Desa sumbang timun yang sebelumnya mengikuti play group dia dalam bentuk emosional, anak memperhatikan guru saat mengajar, anak mengerjakan tugas dari guru, anak mau belajar di kelas tanpa di tunggui orang tua, anak berani tampil (bernyanyi)didepanteman-teman sekelas,tidak dalam bentuk masih minta di antar dan di jemput pada saat pulang dan pergi sekolah.yang sebelumnya tidak mengikuti play group dalam bentuk emosional anak memperhatikan guru saat mengajar, anak mengerjakan tugas dari guru, tidak dalam bentuk anak masih minta di tunggui di kelas, anak kalau membuang sampah belum pada tempatnya, anak belum bisa di siplin saat menunggu giliran. KESIMPULAN Mayoritas anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group di TK Desa Kabupaten Lebih dari sebagiananak usia 4-5 tahun Ada perbedaan kean anak usia 4-5 tahun yang sebelumnya mengikuti play group play group, yang mengikuti play group dia akan lebih dari pada anak yang tidak Asuhan Kesehatan 21

DAFTAR PUSTAKA Hidayat A A A.2007. Metode penelitian keperawatan Dan teknik analisa data. Surabaya: Salemba medika. Notoatmodjo S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan.jakarta: Rineka cipta. Mendikbud. 2013. Petunjuk teknis penyelenggaraan kelompok bermain. Jakarta: Kementerian pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral pendidikan anak usia dini non formal dan informal Desmita. 2010. Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Danar S. 2009. Pendidikan anak usia dini. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang Rahmawati. 2012. Pendidikan Anak Usia Dini. Diakses dari Http:// Repository.com pada tanggal 15 Januari 2014 Miftakhul. 2011. Tingkat Kean Anak. Diakses dari Http:// Repository.com pada tanggal 15 Januari 2014 Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan Peserta didik. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya Asuhan Kesehatan 22