BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Keberadaan sumber daya manusia bagi perusahaan kadang kala sering diabaikan sebagai asset yang berharga. Tidak jarang, perusahaan hanya menganggap bahwa sumber daya manusia (karyawan) sebagai beban yang harus selalu ditekan untuk mengurangi biaya dalam produksi. Namun itu, merupakan pandangan yang kurang tepat. Sumber daya manusia merupakan faktor yang berperan penting dalam menggerakkan suatu perusahaan atau organisasi dalam mecapai sebuah tujuan tertentu. Melihat pentingnya manusia dalam pencapaian tujuan perusahaan maka diperlukan adanya penanganan sendiri terhadap sumber daya ini agar mereka dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pimpinan perusahaan. Menurut Robbins&Judge (2008:100), Komitmen organisasi merupakan keadaan dimana seorang karyawan berpihak kepada suatu organisasi tertentu dan memiliki keinginan dan tujuan untuk mempertahankan diri sebagai anggota dalam organisasi tersebut. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. Yang mempengaruhi komitmen dalam berorganisasi karakteristik pribadi individu, karakteristik organisasi, dan pengalaman selama berorganisasi. Komitmen organisasi yang tinggi akan ditunjukkan dengan keyakinan yang kuat dan penerimaan terhadap nilai-nilai serta tujuan dari organisasi tersebut. Contohnya karyawan dengan komitmen yang tinggi akan tetap berada di organisasi dan akan mempunyai pandangan yang positif tentang organisasinya. 1
2 Dalam hubungannya dengan pekerjaan atau profesi yang ditekuni, setiap orang memiliki kemampuan berbeda dalam mengelola beban pekerjaannya. Apabila beban pekerjaan melampaui kemampuan pekerja maupun dibawah kemampuan seorang pekerja maka dapat mengakibatkan stress. Menurut Robbins (2001:563), Stress merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja karyawan mengalami beberapa gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka, seperti mudah marah, tidak dapat relaks, emosi yang tidak stabil, sikap tidak mau bekerja sama, perasaan tidak mampu terlibat dalam team kerja yang berdampak pada menurunnya kinerja karyawan yang dapat mengganggu situasi kerja serta konsentrasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Adanya target yang harus dicapai oleh karyawan di dalam perusahaan juga merupakan faktor yang menyebabkan karyawan mengalami stress dan tekanan. Namun pada sisi lain, stress sebenarnya juga diperlukan oleh karyawan, karena dengan adanya stress maka karyawan akan berusaha untuk dapat melakukan yang lebih baik lagi dari sebelumnya, sehingga dapat memacu kinerja mereka. Berikut adalah data Kinerja Pegawai PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Bandung :
3 60 50 40 30 20 10 0 GENERAL MANAGER SC. GENERAL DRIVER SECURITY SALES REP FOR SALES RAP FOR SALES REP AGENT FINANCIAL ACC. FINANCIAL ACC. STAFF SALES ACC. STAFF TAX RESERVATION RESERVATION TICKETING AIRPORT STAFF STATION & ACCEPTANCE CASHIER CARGO TICKETING 2016 2015 Gambar 1.1 Kinerja Pegawai Organik dan Non Organik : Sumber: Kantor PT. Garuda Indonesia (Persero) tbk. Branch Office Bandung (2016) Kepuasan kerja sangatlah penting sebab karyawan dalam sebuah organisasi merupakan faktor yang paling dominanan dalam menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan organisasi. Menurut Davis and Newstorm dalam Suwatno (2011:263), Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang karyawan dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja harus diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan kerja tinggi. Karakteristik pekerjaan seorang karyawan jelas terlihat dari desain pekerjaan seorang karyawan. Desain pekerjaan menentukan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan oleh karena itu sangat mempengaruhi perasaan karyawan terhadap sebuah pekerjaan, seberapa pengambilan keputusan yang dibuat oleh karyawan kepada pekerjaannya, dan seberapa banyak tugas yang harus diselesaikan oleh karyawan. Rendahnya kepuasan kerja dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti mangkir kerja, mogok kerja, kerja lamban, pindah kerja dan kerusakan yang disengaja. Karyawan yang tingkat kepuasannya tinggi akan rendah tingkat kemangkirannya dan demikian sebaliknya, organisasi-organisasi dengan karyawan yang lebih terpuaskan cenderung lebih efektif dari pada organisai-organisasi dengan karyawan yang tak terpuaskan sehingga dapat meningkatkan produktivitas organisasi
4 dan salah satu penyebab timbulnya keinginan pindah kerja adalah kepuasan pada tempat kerja sekarang. PT. Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri penerbangan nasional Indonesia. Salah satu industri di Indonesia yang sedang mengalami dilema permasalahan adalah perusahaan di bidang jasa pelayanan transportasi. Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengaku sedang mempertimbangkan untuk menurunkan tarif penerbangan. Hal itu merupakan tindak lanjut dari keputusan Kementerian Perhubungan yang menurunkan tarif batas atas tiket penerbangan domestik kelas ekonomi sebesar 5 persen lantaran turunnya harga bahan bakar pesawat (avtur) dan nilai tukar rupiah diprediksi tidak akan melebihi Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat. Penurunan tarif batas atas secara otomatis akan menurunkan tarif batas bawah karena tarif batas bawah sendiri ditetapkan sebesar 30 persen dari tarif batas atas. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo singkatnya, tarif penerbangan Garuda Indonesia akan luwes dinamis dengan waktu penerbangan dan harga kompetitor. Meskipun begitu, penurunan tarif penerbangan itu nantinya akan berdampak terhadap pendapatan perusahaan, meskipun dari segi jumlah penumpang akan mengalami peningkatan. Garuda Indonesia perlu menurunkan tarif batas bawah agar dapat menjaga tingkat persaingan, terutama dari maskapai-maskapai penerbangan yang memasang harga lebih rendah. Hal ini pula yang dirasakan PT. Garuda Indonesia (persero) tbk. branch office bandung yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri maskapai penerbangan yang mempunyai kurang lebih 53 karyawan. Seiring dengan perjalanan perusahaan yang telah berpuluh-puluh tahun di dunia pelayanan transportasi udara, tidak menutup kemungkinan karyawan mengalami stress dengan adanya tantangan dan permasalahan yang muncul tersebut, dimana kegiatan kerja menuntut adanya target waktu, kerja dan beban kerja.
5 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Ibu Heri Yuristin Rivano selaku General Affair PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Bandung terutama dapat dirasakan oleh karyawan yang mengalami kejunuhan dikarenakan mengerjakan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya stress dan tekanan yang dirasakan dampaknya oleh karyawan. Hal ini pula yang menyebabkan perusahaan mengalami kemunduran, permasalahan ini pada akhirnya akan berkembang menjadi suatu permasalahan yang komplek yang berakibat pada ketidakpuasan karyawan meningkat ke segala aspek perusahaan. Karena PT. Garuda Indonesia ini merupakan industri maskapai penerbangan menuntut untuk menjual tiket pesawat sesuai dengan target dan mengutamakan kualitas pelayanan yang maksimal. Target yang ditentukan semakin tinggi sedangkan perusahaan harus melakukan efisiensi dalam semua hal menyangkut pengeluaran uang. Salah satu indikasi dari menurunnya tingkat kepuasan kerja adalah terdapat karyawan yang tidak diperpanjang masa kerjanya. Berikut adalah data Turnover Karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Bandung : Turnover Karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Bandung 62 60 58 56 54 52 50 48 Turnover Karyawan PT. Garuda Indonesia (persero) tbk. Branch Office Bandung BDODM 2016 BDODM 2015 53 61 Gambar 1.2 Tingkat Turnover Pegawai Organik dan Non Organik : Sumber: Kantor PT. Garuda Indonesia (Persero) tbk. Branch Office Bandung (2016)
6 Dalam hal ini, karyawan mau tidak mau akan dihadapkan pada perasaan jenuh dan stress karena target penjualan harus mengalami growth (peningkatan) dari tahun sebelumnya khususnya adalah pada karyawan front office bagian ticketing yang berhubungan langsung dengan konsumen. Hal ini dirasakan oleh PT. Garuda Indonesia branch office bandung yang melakukan efisiensi biaya secara besarbesaran salah satunya dengan lebih selektif lagi untuk memilih event-event apa yang akan di sponsori oleh Garuda Indonesia. Hasilnya, stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan yang akhirnya mengganggu pelaksanaan tugas-tugasnya berarti mengganggu prestasi kerjanya. Hal ini merupakan indikasi bahwa begitu banyak stress yang dialami karyawan tidak seharusnya terjadi dan dapat dicegah. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena dengan kepuasan kerja yang rendah, karyawan tidak bisa mencurahkan seluruh jiwa, perasaan dan waktu mereka untuk kemajuan perusahaan yang pada akhirnya menurunnya komitmen organisasi karyawan. Penelitian ini dikembangkan dengan melakukan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian dilakukan oleh Bytqi, et al (2010), dalam jurnal Work Stress, Job Satisfaction and Organizational Commitment among Public Employees befor Ptivatization. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara stres kerja terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Dijelaskan bahwa, meskipun karyawan merasa stres mereka puas dengan pekerjaan mereka dan berkomitmen untuk organisasi mereka dan sebaliknya. kepuasan kerja dan komitmen organisasi bukanlah jaminan untuk mencapai tingkat rendah stres kerja. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH STRESS KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN FRONT OFFICE.
7 I.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas bersumber pada dua hal pokok, yaitu stress kerja dan kepuasan kerja karyawan. Dari kedua hal pokok tersebut dapat diidentifikasikan permasalah sebagai berikut : 1. Apakah tingkat stress kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi karyawan front office. 2. Apakah tingkat kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi karyawan front office. 3. Seberapa besar pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada karyawan front office. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu penulis dalam mengaplikasikan ilmu untuk memberi bahan bagi penyusun Tugas Akhir yang menjadi salah satu syarat untuk menempuh Manajemen S1 Program Studi Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama : Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah stress kerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan front office 2. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja yang dirasakan karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan front office 3. Untuk mengetahui apakah stress kerja dan kepuasan kerja karyawan secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan komitmen organisasi karyawan front office.
8 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi penulis maupun bagi badan yang terkait. Adapun manfaat yang saya bagi menjadi dua bagian, yaitu manfaat teoritis dan praktis adalah sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat menyajikan informasi mengenai hubungan antara pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi karyawan, serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan literature penelitian komitmen organisasi karyawan di Indonesia. Lalu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi karyawan front office. Apabila pembuktian dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stress kerja dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi berdasarkan Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth) dalam Robbins (2001) menyatakan pada bagian pertama yaitu makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, maka makin besar pula keinginan untuk memuaskan kebutuhan tersebut, teori ini sesuai dengan konsep stres kerja seorang karyawan terhadap pekerjaannya yang berdampak pada komitmen organisasi karyawan terhadap perusahaan. Apabila penelitian ini terbukti berbeda secara signifikan, maka penelitian ini memiliki toleransi keraguan yang timbul atas sebuah pernyataan atau kesimpulan, mendorong keinginan untuk mempertanyakan segala sesuatu, keinginan untuk melakukan berbagai pengujian dan membuka kesempatan atas adanya pertentangan satu sama lain. Dengan demikian hasil penelitian terbuka untuk saling berbeda, saling mengkritik dan bahkan saling bertentangan dalam arti positif.
9 1.4.2 Manfaat Praktis Dalam penelitian ini, membahas bagaimana stress kerja dan kepuasan kerja yang ada pada karyawan front office dan pengaruhnya terhadap komitmen organisasi dapat memberi keuntungan kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan khususnya dalam menyikapi masalah yang menyangkut tentang komitmen organisasi. Melalui penelitian ini diharapkan manajemen perusahaan dapat mengelola stress kerja dan dapat memberikan kepuasan kerja agar tercipta komitmen yang tinggi terhadap organisasi pada karyawan front office. 1.5 Variabel-Variabel Penelitian Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan tiga (3) aspek yaitu; Aspek Stress Kerja, Aspek Kepuasan Kerja, dan Aspek Komitmen Organiasi. 1. Aspek Stress Kerja Stress merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Robbins (2001:563). 2. Aspek Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah perasaan karyawan terhadap pekerjaannya yang dapat tercapai apabila tidak ada perbedaan anatara apa yang seharusnya ada (harapan, kebutuhan, nilai-nilai) dan mengacu pada Job Descriptive Index (JDI). (Wexley dan Yukl (dalam Setiadi 2013).
10 3. Aspek Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan keadaan dimana seorang karyawan berpihak kepada suatu organisasi tertentu dan memiliki keinginan dan tujuan untuk mempertahankan diri sebagai anggota dalam organisasi tersebut. (Robbins&Judge 2008:100). 1.6 Outline Skripsi Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian dalam berbentuk Bab yang pembahasan seluruhnya sesuai dengan pokok utama penelitian ini adalah komitmen organisasi karyawan yang ditinjau dari stress kerja dan kepuasan kerja pada karyawan front office. Hal pertama yang dilakukan oleh penulis adalah menentukan judul penelitian yang menggambarkan secara singkat masalah yang akan diangkat. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan Bab 1 yaitu berisi pendahuluan. Dimana di dalam pendahuluan berisikan latar belakang masalah yang menjelaskan mengenai uraian singkat hal pokok yang akan dibahas dan fenomena yang terjadi mengenai stress dan kepuasan kerja yang ada pada perusahaan saat ini. Arah dari penelitian ini terdapat pada tujuan penelitian, yang merinci apa yang ingin diketahui dan ditulis dalam bentuk pertanyaan. Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian ini dan sumbangan bagi perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia Manfaat tersebut diwujudkan dengan bentuk manfaat teoritis dan praktis. Pada Bab II yaitu Tinjauan Pustaka memuat mengenai kumpulan teori yang dijadikan landasan referensi penelitian ini baik buku, skripsi, thesis, maupun jurnal atau artikel yang telah diterbitkan. Dalam bab ini dikemukakan mengenai definisi dari Stress Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi, dan variabel variabel yang
11 digunakan. Tinjauan Pustaka ini juga menghasilkan kerangka pemikiran dan hipotesis. Selanjutnya adalah Bab III berisikan gambaran perusahaan dalam studi empiris dengan mengidentifikasi variabel - variabel serta dilanjutkan dengan melakukan operasionalisasi variabel penelitian. Setelah itu bab ini juga menjelaskan mengenai cara pengukuran variabel variabel tersebut. Terakhir bab ini mengemukakan teknik pemilihan data dan metode analisis data. Pada Bab IV penelitian dan pembahasan, merupakan isi pokok dari penelitian ini. Didalamnya memuat pendeskripsian dari data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk akhirnya mengemukakan hasil dari penelitian. Akhir dari penulisan penelitian ini adalah Bab V. Pada bagian ini diambil kesimpulan dari perumusan masalah setelah melalui proses analisis dan pembahasan kesimpulan tersebut merupakan hasil akhir dari penelitian ini.