LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SPORA BAKTERI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA

Pewarnaan Kapsula Bakteri. LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi Yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si.

LAPORAN RAKTIKUM PENGAMATAN PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi yang dibina oleh Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.

PERGERAKAN GERAK BAKTERI. B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi dengan topik pergerakan gerak bakteri

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI PEWARNAAN SPORA. Rabu, 11 Maret 2015 Kelompok II Rabu, Pukul WIB. Iman Firmansyah

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B

RESPIRASI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi. Yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

Teknik Isolasi Mikroorganisme

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

Teknik Identifikasi Bakteri

LAPORAN PEWARNAAN BAKTERI ( PEWARNAAN GRAM )

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI (PENGUKURAN SEL BAKTERI)

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

Teknik Pewarnaan Bakteri

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

IV. KULTIVASI MIKROBA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

PEWARNAAN GRAM ABSTRACT Keywords: ABSTRAK Kata Kunci PENDAHULUAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

MODUL IV REPRODUKSI SEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

II. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri tetapi terdapat bersama-sama. Di laboratorium populasi campuran. morfologi, sifat biokimia dan lain sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

II. METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

4. Bagian-bagian autoklaf

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

II. METODELOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

Tinjauan Praktikum. vii

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SPORA BAKTERI UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Mikrobiologi yang dibimbing oleh Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes Oleh : Offering C/ Kelompok 5 1. Atika Anggraini (130341614798) 2. Hanifa Fitria Ratri (130341614781) 3. Herlizza Basyarotun A(130341614782) 4. Karima Zakiyulfani (130341614843) 5. Riska Nurlaili (130341614848) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI FEBRUARI 2014

A. TOPIK Pewarnaan spora bakteri B. TUJUAN Untuk mengetahui adanya spora bakteri C. PELAKSANAAN Laboratorium Mikrobiolgi O5.305, 15 Februari 2014 D. DASAR TEORI Spora bakteri ialah bentuk nakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Spora bakteri itu mempunyai fungsi seperti kista ameba, sebab bakteri dalan bentuk spora dan ameba dalam bentuk kista merupakan suatu fase, di mana kedua mikroorganisme itu berubah bentuk untuk melindungi diri terhadap faktor-faktor luar yang tidak menguntungkan. Segera setelah keadaan luar baik lagi bagi mereka maka pecahlah dinding spora atau kista, dan tumbuhlah bakteri atau ameba sebagaimana biasanya. (Dwijoseputro, 1978). Beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan Clostridium yang anaerob dapat dapat membentuk spora. Spora ni lazim disebut endospora, yaitu karena spora itu dibentuk dalam sel. Endospora itu jauh lebih tahan terhadap pengaruh luar yang buruk daripaad bakteri biasa, yaitu bakteri dalam bentuk vegetatif. Bentuk spora ada yang bulat dan ada pula yang bulat-panjang tergantung kepada spesies. Sel yang mengandung endospora itu kemudian disebut sporangium atau kotak spora. Biasanya satu sporangium berisi satu endospora, tetapi ada kalanya satu sporangium berisi dua spora, hal ini mungkin disebabkan pembelahan sel yang terlambat. (Dwijoseputro, 1978). Menurut Kusnadi, dkk. 2003, endospora tahan terhadap keadaan lingkungan yang merugikan seperti kering, panas, dan kurang tersedis nutrisi. Endospora yang sebenarnya merupakan suatu badan yang sangat membias terbentuk dalam sel bakteri vegetatif. Ukuran, bentuk, dan posisi spora dalam sel induk, sifatnya relatif tetap, menandai suatu spesies. Beberapa tipe endospora berdasarkan bentuk dan lokasinya pada sel bakteri : a). Tipe terminal : spora terletak di antara bagian tengah dan ujung sel. b). Tipe sentral : spora terletak di bagian tengah sel. c). Tipe lateral : spora terletak di bagian tengah sel tetapi sedikit menyamping. E. ALAT DAN BAHAN Alat : mikroskop, kaca benda, lampu spiritus, mangkuk pewarna, kawat penyangga, pipet, pinset, botol penyemprot, jarum inokulasi ujung berkolong, jarum Bahan : piaraan campuran atu murni bakteri, aquades steril, larutan hijau malakit 5 %, larutan safranin 0,5 %, kertas leensa, alkohol 70 %, lisol, sabun cuci,

F. CARA KERJA Secara aseptik Disediakan kaca benda yang bersih kemudian dilewatakan di atas nyala api lampu Diteteskan setetes aquades di atas kaca benda tersebut inokulum bakteri yang akan diperiksa diambil kemudian diletakkan di atas tetesan aquades tersebut lalu diratakan menggunakan jarum Dilakukan fiksasi dengan cara melewatkan sediaan tersebut di atas nyala api lampu spiritus dengan cepat Kelebihan larutan hijau malakit dicuci dengan air kran dalam botol penyemprot Diteteskan larutan hijau malakit di atas sediaan itu, lalu dipanaskan sediaan tersebut di atas nyala api lampu spiritus selama 3 menit. Dijaga agar sediaan tidak sampai mendidih atau mengering. Jika mengering ditambahkan tetesan Sediaan tersebut diletakkan di atas kawat penyangga yang diletakkan di atas mangkuk pewarna, lalu dibiarkan sampai dingin Diteteskan larutan safranin di atas sediaan tersebut lalu dibiarkan selama 3 menit Dicuci kelebihan larutan safranin menggunakan air kan. Sediaan dikeringkan dengan kertas penghisap kemudian diamati di bawah mikroskop dan dicatat hasilnya.

DISKUSI 1. Bilamanakah endospora terbentuk? Jawab : Pada kondisi yang tidak menguntungkan beberapa bakteri seperti Bacillus dan Clostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup yang disebut endospora. Proses ini dikenal sebagai sporulasi. Tidak seperti spora pada Fungi, spora bakteri tidak memilik ifungsi reproduksi. Endospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim seperti suhuyang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun (desinfektan, antibiotik) dan radiasi UV.Sekali endospora terbentuk, bagian vegetatif bakteri terhenti dan fase tidur dimulai. Endospora ini mampu bertahan sampai kondisi lingkungan kembali menguntungkan. Endospora ini lalu akan mengalami proses germinasi, dan membentuk bakteri sel tunggal. Jadi endospora terbentuk bilamana kondisi lingkungan bakteri tidak menguntungkan. 2. Apakah fungsi pemanasan dalam pewarnaan spora bakteri? jelaskan pengaruh pemanasan terhadap spora bakteri tersebut? Jawab : Fungsi pemanasan pada pewarnaan spora, agar hijau malakit (sebagai pewarna spora) dapat benar-benar masuk kedalam sel bakteri. Sehingga hasil pengamatan dapat terlihat dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro. 1978. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Penerbit Djambatan. Kusnadi; Peristiwati; Syulasmi, Ammi; Purwianingsih, Widi; Rochintaniawati, Diana. 2003. Common Textbook Mikrobiologi Jica. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia FMIPA Jurusan Pendidikan Biologi.