I.PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

Tilatang Kamang Kabupaten Agam meliputi Nagari Koto Tangah sebanyak , Gadut dan Kapau dengan total keseluruhan sebanyak 36.

PERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

I. PENDAHULUAN. nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung

STUDI UKURAN DAN BENTUK TUBUH AYAM KAMPUNG, AYAM SENTUL DAN AYAM WARENG TANGERANG MELALUI ANALISIS KOMPONEN UTAMA SKRIPSI

PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Lokal Ayam Kampung

I PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring

Gambar 8. Lokasi Peternakan Arawa (Ayam Ketawa) Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta

PENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG

PENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 49/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL YANG BAIK (GOOD NATIVE CHICKEN BREEDING PRACTICE)

BAB III MATERI DAN METODE. Ayam Kedu Jengger Merah dan Jengger Hitam generasi pertama dilaksanakan

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2389/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN DOMBA SAPUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Hubungan Antara Suara dengan Bagian Tubuh Ayam Kokok Balenggek Jantan..Rifki M.H HUBUNGAN ANTARA SUARA DENGAN BAGIAN TUBUH AYAM KOKOK BALENGGEK JANTAN

KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN UKURAN-UKURAN TUBUH AYAM WARENG TANGERANG

I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur

Identifikasi Marka Bioakustik Suara Kokok Ayam Kokok Balenggek di Kandang Penangkaran Agutalok, Kabupaten Solok

Identifikasi Karakteristik Suara Ayam Kokok Balenggek Jantan Dewasa...Dio Liandy

Identifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1055/Kpts/SR.120/10/2014 TENTANG

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

TINJAUAN PUSTAKA. Sumber: Kuswardani (2012) Gambar 1. Ayam Ketawa Jantan (A), Ayam Pelung Jantan (B) Sumber: Candrawati (2007)

PENDUGAAN JARAK GENETIK AYAM MERAWANG (STUDI KASUS DI BPTU SAPI DWIGUNA DAN AYAM, SEMBAWA DAN PULAU BANGKA, SUMATERA SELATAN)

PENGEMBANGAN AYAM NUNUKAN DAN PERMASALAHANNYA DI KALIMANTAN TIMUR

Gambar 1. Ayam Kampung Betina dan Ayam Kampung Jantan

ARAH PENGEMBANGAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL DI INDONESIA

PENDAHULUAN. cukup besar, tidak hanya keanekaragaman flora tetapi juga faunanya. Hal ini

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa

PENDAHULUAN Latar Belakang

MENGANGKAT POTENSI GENETIK DAN PRODUKTIVITAS AYAM GAOK

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas,

KERAGAMAN SIFAT KUALITATIF ITIK LOKAL DI USAHA PEMBIBITAN ER DI KOTO BARU PAYOBASUNG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR KOTA PAYAKUMBUH SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

Bibit induk (parent stock) itik Mojosari muda

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 360/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PELEPASAN GALUR ITIK ALABIMASTER-1 AGRINAK

MATERI DAN METODE. Materi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan... Wahyu Darisna

I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya genetik asli Indonesia adalah domba Garut, domba

SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya genetik ternak lokal yang berasal dari Kabupaten Cianjur, Provinsi

Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan

UKURAN DAN BENTUK ITIK PEKIN (Anas Platyrhynchos), ENTOK IMPOR DAN ENTOK LOKAL (Cairina moschata)

KARAKTERISTIK MORFOMETRIK ITIK MAGELANG GENERASI KEDUA DI BALAI PEMBIBITAN DAN BUDIDAYA TERNAK NON RUMINANSIA SATUAN KERJA ITIK BANYUBIRU SKRIPSI

Studi Sifat Kuantitatif dan Kualitatif Ayam Kokok Balenggek dan Ayam Pelung sebagai Sumber Plasma Nutfah Lokal Indonesia. Oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. didirikan pada tanggal 17 Juni Saat ini jumlah populasi Ayam Kokok

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

PEMBAHASAN UMUM. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 359/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PENETAPAN RUMPUN KAMBING SABURAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda

I. PENDAHULUAN. Management of Farm Animal Genetic Resources. Tujuannya untuk melindungi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 35/Permentan/OT.140/8/2006 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN SIFAT KUANTITATIF AYAM KEDU JENGGER MERAH DAN JENGGER HITAM GENERASI PERTAMA DI BPBTNR SATKER AYAM MARON TEMANGGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam. bandingkan dengan unggas lainnya (Suryani et al., 2012).

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2841/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN SAPI PERANAKAN ONGOLE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Kampung

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah Coturnix coturnix Japonica

Oleh: Suhardi, SPt.,MP

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Kamruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi,

E

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang

MATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

MATERI DAN METODE. Materi

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik yang dikenal saat ini adalah hasil penjinakan itik liar (Anas Boscha atau

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

Pendahuluan Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pangan protein hewani meningkatkan permintaan daging ayam di

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Tigo Lurah. yang terluas di Kabupaten Solok, dengan luas daerah menurut data Badan Pusat

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Lokal Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

Karakteristik Penampilan Pola Warna Bulu, Kulit, Sisik Kaki, dan Paruh Ayam Pelung di Garut dan Ayam Sentul di Ciamis

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015

III. KARAKTERISTIK AYAM KUB Sifat Kualitatif Warna Bulu, Shank dan Comb

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. murni yang masih sedikit dan wawasan peternak masih sangat minim dalam

KARAKTERISASI MORFOLOGI DOMBA ADU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ketersediaan bibit domba yang berkualitas dalam jumlah yang

KARAKTERISTIK RUMPUN DOMBA PALU DI WILAYAH LEMBAH PALU SULAWESI TENGAH (Characteristic of Palu Sheep Family In Palu Valley Region Central Sulawesi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Ettawa (asal india) dengan Kambing Kacang yang telah terjadi beberapa

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELUARAN BIBIT SAPI BALI SENTRA TERNAK SOBANGAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117/Permentan/SR.120/10/2014 TENTANG PENETAPAN DAN PELEPASAN RUMPUN ATAU GALUR HEWAN

2 Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara

Transkripsi:

I.PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki banyak potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan maupun tumbuhan dapat ditemukan hampir di seluruh Provinsi di negara ini. Ayam lokal merupakan salah satu sumber daya genetik lokal hewan dengan jumlah rumpun cukup banyak di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara ini. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 39 rumpun jenis ayam lokal yang tersebar dan berkembang di Indonesia yang dipelihara oleh masyarakat (Sartika dan Iskandar, 2008). Ayam lokalrelatif sangat mudah dikenali karena banyak berkeliaran di desa-desa hampir di seluruh wilayah Indonesia, baik daerah yang sudah terbuka maupun daerah yang masih terisolir keberadaannya. Penyebaran populasinya telah merata di seluruh wilayah Indonesia dan keberadaan ayam lokal ini telah berintegrasi penuh dengan kehidupan manusia. Beberapa jenis ayam lokal yang telah ada dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia antara lain:ayam Kokok Balenggek di Kabupaten Solok-Sumatera Barat, ayam Kedu di Kabupaten Temanggung-Jawa Tengah, ayam Pelung di Kabupaten Cianjur dan ayam Ciparage di Kabupaten Karawang-Jawa Barat, ayam Merawang di Kepulauan Bangka Belitung dan ayam Nunukan diprovinsi Kalimantan Timur (Iskandar, 2006). Salah satu kekayaan plasma nutfah Sumatera Barat yang telah mendapat pengakuan sebagai rumpun ternak Indonesiadari Provinsi Sumatera Barat ialah ayam Kokok Balenggek, dan sesuai dengan Kepmentan (2011) tentang Penetapan 1

RumpunAyam Kokok Balenggek menurut surat Keputusan Nomor 2919/Kpts/OT.140/6/2011, ayam ini perlu dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya sebagai kekayaan plasma nutfah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat dan bangsa (Abbas dan Rusfidra, 2013). Keputusan Menteri Pertanian No. 2919/Kpts/OT.140/6/2011 tentang rumpun ayam Kokok Balenggek menyatakan bahwa: ayam Kokok Balenggek merupakan salah satu rumpun ayam lokal Indonesia yang mempunyai keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan. Ayam Kokok Balenggek mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun ayam asli atau ayam lokal lainnya dan merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan dilestarikan. AyamKokok Balenggek merupakansalah satu ayam penyanyi yang pengembangan penelitiannya masih terus berkelanjutanuntuk mendapatkan informasi dasar genetik serta digunakan untuk memperoleh keturunan yang memiliki suara kokok yang khas, merdu serta enak didengar.ayam Kokok Balenggek memiliki karakter dan ciri-ciri khas suara kokok yang bertingkattingkat atau balenggek yang jumlah lenggek kokoknya sebanyak 4-12 lenggek bahkan bisa mencapai 24 lenggek. Ketertarikan minat masyarakat setempat untuk memelihara ayam Kokok Balenggek yang terkenal akan keindahan dan keunikan suara Kokok Balenggek ini mulai digemari sejak tahun 1990 an, yaitu pada saat Dinas Peternakan Kabupaten Solok mengadakan kontes yang memperlombakan 2

kategorikeindahansuara kokok serta banyaknya jumlah lenggek kokok yang dimiliki ayam Kokok Balenggek (Disnak, 1996). Keberadaan populasi ayam Kokok Balenggek pada masa saat ini terus berkurang. Keadaan jumlah populasi yang berkurang ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi didalamnya, antara lain ; seleksi negatif, migrasi ayam Kokok Balenggek keluar daerah, sistem perkawinan yang tidak teratur, dan wabah penyakit ND yang dapat menyerang ayam Kokok Balenggek kapan saja. Seleksi negatif dan migrasi ayam Kokok Balenggekterjadi karena pada saat masa kejayaannya, ayam Kokok Balenggek dengan jumlah lenggek kokok tinggi dibawa dan dijual kepada penggemarnya diperkotaan, yang menyebabkan populasinya makin menurun (Abbaset al.,1997). Identifikasi dan karakterisasi pada sifat-sifat khas pada ternak merupakan salah satu upaya pelestarian keragaman genetik guna mempertahankan sifat-sifat khas ternak.identifikasi dan karakterisasi sifat fenotipik ternak meliputi sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Sifat kuantitatif merupakan sifat yang dapat diukur berdasarkan ukuran morfologi tubuh ternak, dan pentingnya mengetahui sifat kuantitatif ini dapat dijadikan sebagai dasar dan landasan untuk menentukan keragaman ukuran morfologi tubuh yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Karakterisasi ternak asli dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu deskripsi fenotipik, evaluasi genetik, sidik jari DNA dan karyotipe (Khumnirdpetch, 2002). Identifikasi dan karakterisasi merupakan persyaratan awal untuk melakukan karakterisasi dan pemanfaatan sumber daya genetik (Weigend dan Romanoff, 2001). 3

Ayam Kokok Balenggek berdasarkan data hasil penelitian pada selama periode penelitian di KecamatantigoLurahKabupatenSolok menunjukkan jumlah presentase jumlah anak Ayam Kokok Balenggek 49%, jantan muda 13,99%, betina muda 15,47%, jantan dewasa 9,54%, dan ayam betina dewasa 11,55%. Dengan srtuktur populasi yang demikian dimana persentase jumlah anak ayam lebih besar dibandingkan dengan ayam muda dan ayam dewasa,dimanabahwa kondisi ini bisa menjamin kelestarian populasi ayam Kokok Balenggek (Arlina, 2015). Langkah-langkah pelestarian unggas lokal dirancang dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik sudut sosial, ekonomi, budaya maupun aspek hukum yang mendukungnya. Berbagai upaya untuk melestarikan unggas lokal dilakukan dengan memperhatikan habitat asli dan pewilayaan terutama untuk sistem penangkaran insitu, yaitu mempertahankan populasi dan genetik di habitat aslinya. Penangkaran exsitu dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan populasi maupun genetiknya secara lebih terpogram. Pelestarian sumber daya genetik unggas lokal dapat dilaksanakan apabila telah diidentifikasi karakteristiknya serta perkembangannya dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat (Arlina, 2015). Penangkaran ayam Kokok Balenggek di UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas di awali dengan adanya penelitian pada tahun 2015. Penelitian ini kerja sama beberapa Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas dengan Pemerintah Kabupaten Solok. Jumlah populasi ayam Kokok Balenggek saat ini 24 ekor jantan sudah berkokok, 25 ekor betina dewasa kelamin, 27 ekor ayam muda, sampel yang digunakan dalam penelitian ini 4

sebanyak 24 ekor ayam jantan sudah berkokok dan 25 ekor ayam betina dewasa kelamin. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Keragaman Sifat Kuantitatif Ayam Kokok Balenggek Yang Dipelihara Secara Intensif di UPTFakultas PeternakanUniversitas Andalas. 1.2.Perumusan Masalah Bagaimana penampilan beberapa sifat kuantitatif : bobot badan, panjang leher,diameter leher, tinggi jengger,jumlah gerigi jengger, panjang tibia, panjang femur, panjang punggung, lebar dada, lebar pelvis, panjang paruh, panjang tarsometatarsus, diameter tarsometatarsus, jumlah lenggek kokok, panjang sayap, jumlah bulu sayap, dan panjang jari ketiga, ayam Kokok Balenggek yang dipelihara secara intensif di penangkaran UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas. 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat kuantitatif pada ayam Kokok Balenggekyang dipelihara secara intensif di UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai landasan dasar informasi tentang sifat kuantitatif dari ayam Kokok Balenggekyang dipelihara secara intensif untukprogram seleksi dan programpemurnian serta pengembangbiakan ayam Kokok Balenggek selanjutnya. 5