Sehingga sirkulasi kendaraan menuju site tidak terjadi crossing dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

International Fash on Institute di Jakarta

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN RUMAH RETRET di KALIURANG, SLEMAN

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS. Diagram 6 : skema hubungan fasilitas

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

4.1. Konsep Dasar Perencanaan

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB V PENDEKATAN DAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5_1_ Pendekatan dan Konsep Dasar Perencanaan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik

BAB III: DATA DAN ANALISA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

BAB V KONSEP. Gambar 5. 1 Konsep Dasar. Sumber: dokumentasi pribadi, 2015

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

Bab V Konsep Perancangan

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

Transformasi pada objek

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BABIY KONSEPDASARPERENCANAANDANPERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis

BablV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

berbagai pertimbangan, yaitu : jalur sirkulasi, kondisi lahan dan lingkungan,

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

- BAB. V - RUANG DAN BENTUK KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Perancangan Tapak Konsep Penzoningan Tapak TAMAN/ PUBLIK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu

BAB III: DATA DAN ANALISA

Transkripsi:

p Ju/jfij< pr//c/iit 74 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG TELKOM DIVISI REGIONAL II Dl JAKARTA 5.1. KONSEP PERENCANAAN 5.1.1. Konsep Site Berdasarkan analisa dari pendekatan pada bab III lokasi dan site yang dipilih adalah berada di lokasi yang sama dari lokasi eksisting (Gedung TELKOM Graha Citra Caraka), yaitu di Jl. Jend. Gatot Subroto No. 52. Kondisi site sangat menguntungkan bagi orentasi bangunan dan sirkulasi kendaraan. 1. Sirkulasi Kendaraan Keberadaan site di Jl. Jend. Gatot Subroto sangat menguntungkan bagi sirkulasi kendaraan, karena jalan tersebut merupakan jalan arteri yang memisahkan arus lalu lintas kendaraan antara arah Barat dan Timur. Sehingga sirkulasi kendaraan menuju site tidak terjadi crossing dengan lalu lintas sekitar. Disamping itu, sebelah Timur adalah Jalan lingkungan (Jl. Taman Widya Candra) yang juga merupakan pendukung kelancaran sirkulasi kendaraan. 2. Orientasi Bangunan Untuk orientasi bangunan, site sangat menguntungkan, karena tepat sebelah barat site adalah museum satria mandala yang memiliki area parkir yang cukup luas, sehingga bangunan pada site terpilih akan mudah menampilkan sosoknya. Hal tersebut didukung dengan arah arus lalu lintas searah dari arah barat. Selain itu Jl. Jend. Gatot Subroto dilalui Jalan tol yang cukup lebar, sehingga bangunan memiliki jarak pandang Ofiuti fpurfiijatini - 94340064

pujti4a-a-& pr/a/iit 75 yang cukup lebar untuk sebuah bangunan vertikal. Orientasi sangat penting dalam kaitannya keberadaan bangunan yang dapat ditangkap masyarakat dalam konteks lingkungan Museum Satria Mandala LIPPI SITE H Ji. Taman W. Candra Ji. Jend. Gatot Subroto (one way Jalan Tol Jl. Jend. Gatot Subroto (one way Gambar V.01. Kondisi tapak (Sumber: Lapangan) iivuti- pjan^tiloti*ti- 94 340 064

p^jtmeia pr//c/iit 76 5.1.2. Penzoningan Tapak Pembagian zone- zone dalam tapak ditujukan untuk mengefektifitaskan tapak, keterpaduan hirarki dan kemenerusan hubungan antar tingkat keprivasian. Penzoningan dalam tapak meliputi: Zona publik : Pola aktivitas bersama-sama dan menimbulkan keramaian, meliputi area parkir, Hall. Zona semi publik : Pola aktivitas bersama tetapi menampakkan kekhususan, seperti Ruang pelayanan masyarakat, auditorium, fasilitas penunjang di dalam gedung (Cafetaria, Bank, Klinik). Zona Privat: Pola aktivitas kerja PT Teikom TAPAK Jl. Jend Gatot Subroto Gambar V.02. Penzoningan Tapak (Sumber Pemikiran) 5.2. KONSEP PENAMPILAN BANGUNAN Sesuai dari analisa yang dilakukan pada bab III Gedung Teikom, yaitu mengambil dari simbol sebuah satelit yang ditransformasikan pada menara yang terdapat pada Gedung TELKOM Divisi Regional II. i wl ZPuAftifotUtl - 94 340 064

ijju*7a^ pdjijiiv 77 Dalam sebuah kantor, kesan formil harus dapat ditampilakan yaitu dengan menampilkan karakter eksklusif dari bangunan, yaitu dengan adanya fungsi-fungsi istimewa pada bangunan. Fungsi istimewa dari Gedung TELKOM Divisi Regional II adalah menara yang sangat ditonjolkan, karena dengan menara inilah identitas PT Teikom sebagai perusahaan Telekomunikasi dapat ditangkap masyarakat. Dominasi bahan juga sangat besar pengaruhnya terhadap penampilan bangunan. Dalam hal ini berkaitan dengan karakter bangunan yang ditampilkan sebagai bangunan kantor. Dominasi bahan tersebut adalah : Beton, sebagai ekspresi penampakan kekokohan struktur, hal ini disebabkan bahan Beton yaang memiliki karakter bahan yang formil, keras dan kaku. Baja, memiliki karakter bahan keras dan kokoh, seperti halnya beton, baja juga pendukung ekspresi penampilan bangunan, yaitu kekokohan struktur. Kaca, yang memiliki sifat tembus pandang, dan dapat digabung, selin itu kaca memiliki karakter yang dinamis. 5.3. KONSEP TATA RUANG 5.3.2. Organisasi Ruang Organisasi dalam bangunan Gedung TELKOM Divisi Regional II dibedakan menjadi dua, yaitu secara horizontal dan vertikal. Dalam organisasi ruang didasarkan kedekatan hubungan ruang, jenis dan sifat kegiatan, serta kelompok program ruang. 5.3.3. Kualitas Ruang Kualitas ruang ditentukan oleh tingkat ketertutupan ruang, komunikasi antar ruang, pencahayaan dan penghawaan. Tingkat ketertutupan ruang f$uiw Pu<diiJoti*iis - 94340/ 064

, Ju*z*i^pM/iJiit 78 diusahakan untuk tercukupunya pencahayaan (lampu dan bukaan kaca) dan penghawaan (AC). Komunikasi antar ruang, khususnya untuk ruang kerja dibutuhkan pembatas bidang transparan atau translucent, hal ini untuk komunikasi dua arah, penerangan dan privasi kerja dapat tercapai. 5.3.4. Pergerakan Dalam Bangunan Pergerakan dalam bangunan berupa pergerakan secara vertikal dan horizontal. Dalam pergerakan dalam ruang ini terbagi menjadi dua berdasarkan sifat' dan jenis kegiatan : 1. Formal, terdapat pada ruang-ruang kegiatan utama PT Teikom di Gedung Divisi Regional II 2. Non Formal, terdapat pada ruang-ruang kelompok kegiatan service. 5.3.5. Fleksibelitas Ruang Pada Gedung TELKOM Divisi Regional II, fleksibelitas ruang, dipertmbangkan untuk mengantisipasi perubahan tata atur ruang kerja atau bahkan perubahan yang dikarenakan penggunaan fungsi lain. Fleksibelitas ruang, terkait dengan penggunaan modul struktur, bentuk ruang dan sifat pembatas ruang (temporer atau permanen). Modul struktur, menggunakan sistim grid, dengan modul kelipatan 2,4m karena pembatas temporer memiliki ukuran 1,2m X 2,4m. Hal ini didasari oleh kemudahan pemasangan. Fleksibelitas ruang selain dicapai melalui modul struktur adalah dengan mempertimbangkan ruang gerak manusia (1,2m) dan perabot atau peralatan yang ada. SW; tya&fiihytitii ~ 94340064