BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang modern seperti sekarang ini, peranan arsip

BAB I PENDAHULUAN. kantor atau organisasi baik swasta maupun pemerintah. Sepanjang organisai

BAB I PENDAHULUAN. memori organisasi itu sendiri, oleh karena itu, arsip perlu ditata sesuai prosedur

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan atau aktivitas yang ada dalam organisasi. Sumber informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang menghasilkan informasi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin banyak pula arsip yang akan diciptakan oleh organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta pasti membutuhkan arsip

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang diperlukan oleh setiap organisasi yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin kompleks. Salah satu permasalahan adalah pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. tercipta sebagai hasil dari proses kegiatan administrasi. Kedua bidang ini sangat

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah. maupun sebagai bukti transaksi kegiatan organisasi adalah arsip (record).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Betty R.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk organisasi yang setiap kegiatannya akan menghasilkan catatan. Catatan ini

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tercipta berguna sebagai aset sebuah organisasi, sebagai alat pengambilan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. sangat mudah dan cepat dapat diakses oleh siapapun. Setiap perusahaan ataupun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dalam melakukan kegiatannya pasti menghasilkan arsip. Menurut perundangundangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Organisasi dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Penyediaan informasi yang cepat, akurat dan lengkap akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang berkaitan maupun informasi bersifat umum yang dapat diakses oleh

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

BAB I PENDAHULUAN. sama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan serta fungsinya. Instansi yang

BAB I PENDAHULUAN. administratif sehingga isi informasi yang terkandung didalamnya harus

BAB I PENDAHULUAN. bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek ( pokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang semakin maju, masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya bila tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN. instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan arsip. Arsip itulah yang sering menjadi momok permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

BAB III LANDASAN TEORI. Tata Usaha dan Rumah Tangga PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. masih dipandang sebelah mata dan arsip masih disebut dengan tumpukan kertas.

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam menyelesaikan tugas tugas pada Divisi Research and. dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Setiap aktivitas suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi atau pun bagi kepentingan sebuah organisasi. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Arsip yang dihasilkan adalah informasi penting yang dapat menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. dan pengambilan keputusan di kantor, mulai dari perencanaan,pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. kearsipan adalah pekerjaan yang meliputi, pencatatan, pengendalian,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu organisasi. Organisasi tidak bisa lepas dari ketersediaan arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dapat dipastikan selalu menghasilkan dan membutuhkan arsip. Arsip adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan sumber primer atau sumber utama bagi organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Arsip adalah informasi terekam (recorded information) yang

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan arsip terutama dalam penataannya agar mempermudah dalam

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kearsipan meliputi : data, SDM/ arsiparis, fasilitas dan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi maupun instansi pasti tidak luput dari kegiatan administrasi.

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. bagi individu maupun organisasi. Organisasi terus beraktivitas beriringan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik yang berorientasi profit maupun non profit agar dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Semua lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik pemerintahan, BUMN, maupun swasta menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peristiwa tersebut seorang individu akan menghasilkan arsip, arsip-arsip yang

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB II KAJIAN TEORITIS. Arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu arche yang kemudian berubah menjadi archea,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. mulai dari perencanaan hingga hasil-hasil kerja seperti dokumen, laporan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini mempengaruhi kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam makna tergantung pada disiplin ilmu yang membahasnya atau dalam konteks apa informasi tersebut diterapkan. Suatu organisasi dapat memandang informasi sebagai sumber vital dalam pengambilan keputusan yang tepat bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisasi tersebut. Informasi yang dibuat, diterima dan digunakan sebagai bahan bukti hasil kegiatan oleh organisasi maupun perorangan disebut dengan arsip. Menurut Undang-undang 43 tahun 2009 Pasal 1 ayat 2 arsip di definisikan sebagai berikut. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang di buat dan diterima lembaga Negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasayarakat, berbangsa, dan bernegara. 1 Menurut Betty R.Ricks,Swafford & Gow dalam bukunya menyebutkan recorded information, regardless of medium or characteristic, made or received 2 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan pasal 1 ayat

2 by recorded information, regardless of medium or characteristic, made or received by an organization that is useful in operation of the organizatio. 1 (arsip sebagai informasi yang terekam dalam media atau karakteristik apapun dibuat dan di- terima oleh suatu organisasi yang berguna bagi oprasional organisasi tersebut). Dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta tidak bisa dipisahkan dengan arsip. Setiap organisasi pasti membutuhkan informasi yang dapat diperoleh dengan adanya arsip, karena arsip merupakan rekaman kegiatan atau aktivitas yang dilakukan suatu organisasi. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya arsip dibedakan menjadi dua jenis yaitu, arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis adalah arsip yang masih sering digunakan secara langsung dalam proses penyusunan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (motivating), pengawasan (controlling) dan pengambilan keputusan (decision making) baik dalam instansi maupun organisasi. Arsip dinamis dibedakan lagi menjadi dua macam yaitu, arsip dinamis aktif dan arsip Inaktif. Arsip aktif yang memiliki fungsi yaitu arsip yang masih dipergunakan bagi kelangsungan kerja. Arsip aktif merupakan salah satu unsur yang sangat menunjang dalam pengambilan keputusan maka arsip aktif harus tersedia ketika diperlukan. 2 1 Betty R, Ricks, Swafford & Gow, Information and Image Management,Record Syistem Approach (Ohio: South-Western Publishing co, 1992), hlm 3. 2 Manajemen Kearsipan Dinamis, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dan Arsip Nasional Republik Indonesia, 2002), hlm. 88.

3 Arsip Dinamis aktif menurut Basir Barthos adalah arsip yang secara langsung dan terus-menerus diperlukan dan digunakan dalam penyelenggaraan administrasi sehari-hari serta masih dikelola oleh Unit Pengolah. 3 Mengingat begitu pentingnya peran arsip dinamis aktif bagi suatu organisasi, instansi maupun perusahaan harus mampu memelihara arsipnya dengan baik. Pemeliharaan arsip adalah tindakan atau prosedur yang harus dilakukan dalam rangka penyelamatan atau perlindungan arsip baik dari segi fisik maupun informasinya. 4 Selain itu setiap instansi dituntut mampu melakukan pengolahan terhadap arsip. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kemajuan instansi tersebut. Apabila arsip tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerugian material, tenaga, pikiran dan waktu. Penelantaran arsip akan menghilangkan salah satu aset organisasi yang berupa informasi, di samping menimbulkan beban biaya dan beban administrasi yang semakin meningkat jumlahnya. Arsip-arsip tersebut harus disimpan secara sistematis menurut ukuran yang telah direncanakan. Dalam hal ini termasuk proses penentuan indeks, kode penyusuan dan penempatan arsip dengan cara yang sistematis sehingga dapat dengan mudah, cepat dan tepat setiap kali diperlukan. Sistem ini disebut dengan sistem pemberkasan. hlm 4. 3 Bashir Barthos, Manajemen Kearsipan (Bumi Aksara: Jakarta, 1989), 4 Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang petunjuk pelaksanaan penilaian lomba tertib arsip antar unit kerja di lingkungan Arsip Nasial Repunlik Indonesia Tahun 2007.

4 Menurut Boedi Martono penataan berkas (filing) ialah mengatur, menyusun sehingga membentuk berkas sesuai dengan tipe dan kegunaan arsip bagi kepentingan pekerjaan. 5 Berkaitan dengan pentingnya arsip dalam pengambilan keputusan maka penataan berkas harus diaplikasikan secara tepat dan terpadu, serta memudahkan dalam pelaksanaan penyimpanan dan penemuan kembali arsip, sehingga dapat menjamin ketersediaan informasi secara cepat, tepat, lengkap dan berkualitas. Pemberkasan arsip dinamis aktif wajib dilakukan oleh setiap instansi yang menyelenggarakan kegiatan kearsipan, salah satunya yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Povinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksanaan pemerintah daerah di bidang tenaga kerja dan trasmigrasi. 6 Ketentuan tersebut menunjukkan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY mempunyai kewenangan untuk menangani masalah ketenagakerjaan dan transmigrasi DIY. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini banyak menghasilkan arsip tekstual, oleh sebab itu dalam pengolahan arsip harus optimal untuk memperlancar arus informasi agar aktivitas organisasi dapat berjalan dengan baik demi tujuan pokok organisasi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY sudah beberapa kali menerima mahasiswa program DIII Kearsipan Universitas Gadjah Mada untuk 5 Boedi Martono, Penataan Berkas Dalam Manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1992) hlm, 21. 6 Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan DIY, Pasal 31.

5 melakukan Praktik Kerja Lapangan. 7 Berbeda dengan praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa sebelumnya, yang fokus pada pengelolaan dan pengolahan arsip dinamis inaktif di Unit Kearsipan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY. Tema pengelolaan arsip dinamis aktif yang diambil oleh salah satu mahasiswa yang melakukan praktikum mulai dari tahap penciptaan sampai dengan penyusutan arsip dinamis aktif. Tema yang terakhir yatiu mengenai pengurusan surat, dijelaskan bahwa praktik yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut hanya fokus pada pengurusan surat di Sub Bagian Umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY. Praktik yang akan penulis lakukan dengan judul Pemberkasan Arsip Dinamis Aktif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta lebih fokus dalam membahas pemberkasan arsip dinamis aktif yang ada di dinas tersebut. Dengan fokus tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagi berikut : 1. Bagaimana pemberkasan arsip dinamis aktif yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta? 7 Rita Diani, Deisti Listyani, Riastuti, Tugas Akhir Peranan Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif dalam Meningkatkan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY, 2003; Yuliana Pratiwi, Tugas Akhir Pengolahan Arsip Dinamis Inaktif di Record Center Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY, 2004; Eni Saraswati, Rina Widi Astuti, Tugas Akhir Pengelolaan Arsip Inaktif Keuangan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY, 2012; Yasita Yuliana Sari, Endah Nur Priyanti, Tri Hatmoko, Tugas Akhir Pengolahan Arsip di Record Center Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY,2013; Nova Kurniasari, Tugas Akhir Pengurusan Surat Sub Bagian Umum di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY, 2014.

6 2. Sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pemberkasan arsip dinamis aktif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta? 3. Kendala apa yang dihadapi dalam melakukan pemberkasan arsip dinamis aktif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi daerah Istimewa Yogyakarta? B. TUJUAN Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui proses pemberkasan arsip dinamis aktif di Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pemberkasan arsip dinamis aktif di Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pemberkasan arsip dinamis aktif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah istimewa Yogyakarta. C. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam rangka pengumpulan data, kegiatan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang relevan serta faktual berdasarkan dengan tema yaitu melalui metode wawancara, studi pustaka, dan observasi. 1. Wawancara

7 Metode ini dilakukan oleh penulis dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Dra. Astutiyati dan Khasanah selaku petugas arsip. Metode ini diterapkan agar penulis dapat memperoleh data mengenai bagaimana cara pengolahan arsip dinamis aktif. 2. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan mencari berbagai referensi buku baik di perpustakaan Universitas Gadjah Mada maupun ditoko-toko buku. Studi pustaka dilakukan untuk mencari bahan-bahan dan teori mengenai topik yang dibahas oleh penulis, serta untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis. Dengan adanya dukungan teori yang lengkap dari metode ini maka diharapkan penulis telah siap untuk menghadapi segala permasalahan di lapangan yang berkaitan dengan topik yang diangkat oleh penulis. 3. Observasi-Partisipasi Metode ini dilakukan dengan cara penulis menangani secara langsung bagaimana pengolahan arsip dinamis aktif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain untuk melakukan pengamatan observasi ini juga bertujuan untuk mengumpulkan data yang kongkret dan valid sehingga, penulis dapat memperhitungkan langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di lapangan. D. TINJAUAN PUSTAKA Dalam mendukung proses Praktik Kerja Lapangan ini dibutuhkan referensi dari beberapa buku. Referensi tersebut disesuaikan dengan tema yang diambil

8 pada Praktik Kerja Lapangan. Buku yang pertama yaitu buku Tata Usaha dan Kearsipan karya Suparjati dan kawan-kawan. Suparjati menjelaskan tentang apa saja perlengkapan kearsipan yang digunakan dalam penyelenggaraan kearsipan dinamis aktif. Perlengkapan tersebut meliputi map, snelhechter (map yang dilengkapi dengan penjepit arsip), briefordner (map tebal yang dilengkapi dengan penjepit logam melengkung sehingga dapat memuat banyak arsip), folder (lipatan karton untuk menyimpan arsip, biasanya dilengkapi dengan tab, yaitu bagian sisi folder yang menonjol untuk menempatkan kode atau indeks yang menunjukkan isi folder), guide (lembaran yang berfungsi sebagai pembatas folder dan sekaligus pedoman/petunjuk klasifikasi arsip di dalam laci; guide mempunyai tab yang diberi kode sesuai klasifikasinya), lemari arsip (tempat menyimpan deretan atau tumpukan map arsip), filing cabinet atau laci arsip (tempat khusus menyimpan folder, kadang-kadang dilengkapi dengan rel penggantung folder sehingga sangat memudahkan penyimpanan dan pengambilan arsip; pada tiap laci biasanya tersedia tempat untuk menaruh kode) dan kotak berkas (kotak menyimpan kartu indeks, kartu peminjaman arsip, dan sebagainya). Supardjati juga menjelaskan tentang sistem kearsipan, salah satunya yaitu mengenai sistem penyimpanan arsip secara alfabetis yakni, arsip disimpan menurut urutan abjad dari nama orang/organisasi yang tertera dalam tiap arsip. Buku yang kedua berjudul Information and Image Management,Record Syistem Approach yang disusun oleh Betty R, Ricks, Swafford & Gow diterbitkan di Ohio tahun 1992 oleh South-Western Publishing co. Buku ini menyangkut semua aspek Records Management System. Buku ini secara garis

9 besar membahas tentang Records Management, evaluasi arsip dinamis, mengulas tentang manajemen arsip dinamis, manajemen arsip dinamis inaktif, penciptaan dan pengendalian arsip dinamis, dan pengaturan dan pengeditan program manajemen arsip dinamis. Buku ini menjadi acuan dalam pelaksanaan PKL manajemen arsip dinamis aktif (Active Records) bab ini mencakup semua tentang arsipaktif mulai dari asas kearsipan instansi, gambaran kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan dalam manajemen arsip dinamis aktif, komponen yang dibutuhkan instansi dan pembuatan prosedur penyimpanan arsip aktif secara manual. Prosedur penyimpanan secara manual disini dijelaskan manual operation and retrieval refers to the process of storing and retivering records without the aid of mechanical or automated. Secara garis besar membahas tentang proses penyimpanan dan temu balik arsip secara manual tanpa alat bantu mekanis atau otomatsi. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan arsip dan mengeluarkan arsip, pola pengindeksan dan kode sampai tunjuk silang untuk memudahkan pencarian. Buku yang ketiga berjudul Penataan Berkas dalam Manajemen Kearsipan yang disusun oleh Boedi Martono yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan menjelaskan tentang sistem pemberkasan atau filing system yang dapat digunakan dalam penataan berkas. Buku ini sangat membantu penulis karena di dalamnya dijelaskan mengenai metode penyimpana arsip, sarana yang digunakan dalam menyimpan arsip.

10 E. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memberikan gambaran umum tentang isi Tugas Akhir yang berjudul Pemberksan Arsip Dinamis Aktif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta, laporan ini disusun menjadi empat bab yang secara rinci memuat unsur-unsur sebagai berikut : Bab I sebagai pendahuluan dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Praktik Kerja Lapangan, Metode Pengumpulan Data, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan. Bab II merupakan gambaran umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY yang terdiri dari sejarah berdirinya Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, lokasi, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi, struktur organisasi dan gambaran orgnisasi kerasipan. Bab III merupakan pembahasan dari cara pemberkasan arsip dinamis aktif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pemberkasan arsip dinamis aktif dan kendala yang dihadapi dalam proses pemberkasan arsip dinamis aktif. Bab IV merupakan bab terakhir atau penutup dari penulisan Tugas akhir berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan rumusan atau intisari dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Saran berisi tentang masukan atau ide dari penulis bagi instansi terkait.