BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENGHITUNGAN BAGI HASIL. A. Analisis Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah di PT BPR Syariah

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB I PENDAHULUAN. dikenal lembaga keuangan mikro syariah yang bernama BMT. 1 BMT. menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI KASUS Distribusi-Bagi Hasil_sbu_2010.xls

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal muamalah, selain hubungan sesama manusia yang bersifat keduniaan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap deposito mudharabah. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Gambaran umum Produk Simpanan Mudharabah Berjangka. (deposito) di KJKS BMT Marhamah Wonosobo

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB III PEMBAHASAN. pemilik dana itu telah memutuskan untuk menyerahkan sebagian dananya untuk

Yullyana I Gusti Ayu Purnamawati

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

SIMPANAN BAGI HASIL DI BANK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) yang dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB IV. Analisis Hasil Penelitian. A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

Eny Srihastuti Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Akad Tabungan Mud}a<rabah (MDA) Berjangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO BANK MANDIRI

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

Pengaruh Jumlah Deposito Mudhorobah Terhadap Penerimaan Jumlah Bagi Hasil Mudhorobah Pada PT.Bank Mega Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian dan Landasan Syariah Deposito ib Mudhrabah. penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENETAPAN BONUS DALAM AKAD WADI AH DI ARTHA GROUP JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. membedakan pengelolaan lembaga keuangan Islam (syariah) dengan

Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1992 TENTANG BANK BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

57 BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL A. Model Perhitungan Nisbah Bagi Hasil pada Simpanan Berjangka (Deposito) di BMT Lestari Muamalat Suradadi Tabungan berjangka mudharabah merupakan investasi dengan nisbah bagi hasil kompetitif dalam jumlah dan jangka waktu tertentu. Prinsip mudharabahdapat memberi kebebasan penuh kepada KSU BMT Lestari Muamalat untuk mengelola dana sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari pengelolaan dana tersebut akan dibagihasilkan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. 62 Menurut Mabrur Rois selaku Manajer BMT Lestari Muamalat Suradadi menyatakan bahwa simpanan berjangka (deposito) menggunakan prinsip mudharabah, yaitu mudharabah mutlaqah dimana BMT bisa dengan bebas menggunakan dananya untuk usaha apapun tanpa bertentangan dengan prinsip syariah. Dalam kapasitasnya, BMT akan menggunakan dana anggota dan calon anggota untuk melakukan berbagai usaha, yaitu untuk memberikan pembiayaan yang membutuhkan modal diantaranya pembiayaan bulanan, mingguan, tempoan, dan lainnya. Anggota dan calon anggota juga lebih tertarik dengan akad tersebut. Sedangkan akad mudharabah muqayyadah tidak ada yang tertarik sebab 62 Dokumen BMT Lestari Muamalat Suradadi 57

58 semuanya serba dibatasi dan tidak ada yang memakainya di BMT. Jika ada yang tertarik pun itu hanya digunakan pada tabungan bukan deposito. Deposito memfasilitasi anggota dan calon anggota yang ingin menginvestasikan dana agar tumbuh dan berkembang tetapi tidak melanggar prinsip syariah. Anggota dan calon anggota bisa menyimpan dana dengan jangka waktu 3 bulan, 6 bulan ataupun 12 bulan. Dengan jangka waktu tersebut, BMTakan menggunakan dana nasabah untuk disalurkan ke pembiayaan. Dari hasil pengelolaan dana, anggota dan calon anggota akan memperoleh imbalan berupa nisbah bagi hasil sebagai ganti dari bunga. Besaran nisbah bagi hasil ditetapkan pada awal pembukaan rekening dan disepakati oleh kedua belah pihak. Bagi hasil yang diterima oleh nasabah diperjanjikan dalam bentuk persentase. Berikut nisbah bagi hasil deposito mudharabah di BMT Lestari Muamalat Suradadi. Tabel 4.1 Nisbah bagi hasil deposito 63 Jangka Nisbah Nisbah Equivalen Waktu Nasabah BMT rateper bulan 3 bulan 35% 65% 0,8% - 1% 6 bulan 40% 60% 0,9% - 1,1% 12 bulan 45% 55% 1% - 1,2% 63 Hasil wawancara dengan Bapak Mabrur Rois, (Manajer), BMT Lestari Muamalat Suradadi Tegal, pada 30 Mei 2016. Pukul 14.00 WIB

59 Dalam penentuan persentase nisbah bagi hasil itu setiap anggota dan calon anggota berbeda-beda. Tergantung dari pangsa pasar, maksudnya sebagai daya tarik untuk menarik nasabah dalam hal ini apabila di bank lain bagi hasil deposito itu 0,8% maka bagi hasil di BMT dinaikkan sedikit menjadi 0,9%. Akan tetapi,sebelum itu BMT dan nasabah akan melakukan kesepakatan terlebih dahulu yaitu bernegosiasi. Berhubung di BMT nasabahnya sudah banyak maka bagi hasil untuk 3 bulan bisa mencapai 0,8% - 1%.Titik acuan dalam persentase nisbah bagi hasilnya berpatokan pada 3 bulan = 1%, 6bulan = 1,1% dan 12 bulan = 1,2%. Untuk nasabah yang sudah sering menabung ataupun melakukan deposito di BMT maka nantinya akan mendapatkan bagi hasil yang tinggi (bonus). Misal nasabah tersebut deposito Rp 40.000.000,- selama 6 bulan maka bagi hasilnya bisa mencapai 1,2%. Dan untuk jangka waktu 24 bulan bagi hasil bisa mencapai 1,5% apabila nasabah deposito diatas Rp 300.000.000,-. Beda halnya kalau cabang di Warureja berhubung masih belum berkembang dan nasabahnya masih sedikit maka bagi hasilnya untuk 3 bulan 0,6% - 0,7%. 64 Dalam menghitung bagi hasil BMT tidak menggunakan nisbah tetapi menggunakan equivalen rate.apabila nasabah depositonya besar maka bagi hasilnya juga besar dan apabila depositonya sedikit maka bagi 64 Hasil wawancara dengan Bapak Yani (Marketing), BMT Lestari Muamalat Suradadi Tegal, pada 11 Oktober 2016. Pukul 14.00 WIB

60 hasilnya sedikit tergantung dari nominal deposito.dalam hal ini tergantung dari nominal dan jangka waktunya. Equivalen rate adalah indikasi tingkat imbalan dari suatu penanaman dana atau penghimpunan dana atau penghimpunan dana bank pelapor. Equivalen rate juga berarti tingkat pengembalian atas investasi yang telah ditanamkan.equivalen rate ini perannya sama dengan bunga pada bank konvensional, yaitu memberikan gambaran seberapa besar tingkat pengembalian atas investasi yang ditanam. Bedanya, bunga langsung diperjanjikan di awal kontrak sebelum investasi berjalan.sedangkan equivalen rate dihitung oleh pihak bank setiap akhir bulan setelah investasi yang dijalankan memberikan hasil.jadi, nasabah dapat melihat berapa equivalen rate bank bulan lalu untuk memberikan perkiraan berapa equivalen rate bank pada bulan berjalan. Dalam penerapannya, tidak boleh menyamakan bagi hasil dengan equivalen rate, kecuali equivalen rate tersebut merupakan hasil masa lalu. Jadi misalnya jika suatu bank menyatakan bagi hasil bulan kemarin setara dengan 12% tetap saja tidak dapat menentukan berapa besaran bagi hasil pada bulan yang akan datang. Jika nisbah bagi hasil misalnya 60:40, hasil dari bagi hasil di masa datang kemungkinan bisa kurang bisa lebih dari 12%, semuanya tergantung dari pendapatan bank. Hal seperti ini merupakan praktek yang umum di bank syariah di Indonesia. Penyebutan equivalen rate hanya untuk mempermudah nasabah dalam memperkirakan bagi hasil saja, dan bukan bagi hasilnya. Jika equivalen ratesama dengan

61 bagi hasil di masa yang akan datang berarti bagi hasil tersebut sudah dipastikan di awal hal tersebut berarti riba. Perhitungan bagi hasil deposito sebagai berikut. Contoh : Nominal deposito x equivalen rate Ibu Nurkhasanah memiliki deposito 10.000.000,- jangka waktu 6 bulan dan nisbah bagi hasil 1,1%. Berapa keuntungan yang diperoleh ibu nurkhasanah? Jawab: Nominal deposito x equivalen rate Rp 10.000.000 x 1,1% = Rp 110.000,- Jadi Ibu Nurkhasanah memperoleh keuntungan perbulan sebesar Rp 110.000,- maka selama 6 bulan memperoleh Rp 660.000,- Dalam hasil wawancara tentang perhitungan bagi hasil deposito mudharabah di BMT Muamalat Lestari Suradadi dengan Bapak Mabrur Rois, mengatakan bahwa Dalam menghitung bagi hasil deposito mudharabah menggunakan equivalen rate sebagai acuan dalam memberikan kejelasan kepada nasabah tentang perhitungan bagi hasilnya, nanti disitu nasabah akan diberitahu tentang persentase nisbah yang akan didapat (bernegosiasi).setelah nasabah sepakat dengan bagi hasil yang akan didapat, maka nanti nisbah akan tertera secara otomatis di sertifikat deposito. Di BMT Muamalat Lestari Suradadi nasabah deposito mudharabah tidak dikenakan beban pajak, karena pajak ditanggung oleh BMT itu sendiri. Apabila nasabah mengambil dana sebelum jatuh tempo maka akan

62 dikenakan denda atau penalti yaitu tidak mendapatkan bagi hasil sebulan sebelum pengambilan. 65 Manfaat dan kelebihan deposito, antara lain sebagai berikut. 1. Bagi hasil keuntungan atas pengelolaan dana. 2. Jangka waktu yang fleksibel yaitu 1, 3, 6, dan 12 bulan. 3. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan. 4. Hasil investasi dapat diambil secara tunai, otomatis dikreditkan ke rekening tabungan, atau ditambahkan pokok deposito sesuai dengan keinginan. B. Kesesuaian antara Model Bagi Hasil di BMT dengan Aturan Syara Prinsip fikih Islam adalah titik tolak pelaksanaan ketetapanketetapan Allah yang berkaitan dengan orang yang terkena beban hukum (mukallaf), baik yang berbentuk perintah, larangan, maupun pilihanpilihan.prinsip yang paling utama adalah ketauhidan, keadilan, dan kemanusiaan. 66 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah menimbang hal-hal berikut. 67 1. Bahwa untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan keuangan masyarakat serta investasi diperlukan jasa perbankan dan salah satu produk perbankan di bidang penghimpunan dana masyarakat adalah 65 Hasil wawancara dengan Bapak Mabrur Rois, (Manajer), BMT Lestari Muamalat Suradadi Tegal, pada 30 Mei 2016. Pukul 14.00 WIB 66 Muhammad Asro dan Muhammad Kholid, Fiqh Perbankan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 33 67 Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah hlm. 54

63 deposito, yaitu simpanan dana berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. 2. Bahwa tidak semua deposito dapat dibenarkan secara syariah. 3. Bahwa oleh karena itu, DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang deposito pada Perbankan syariah. Tata cara pemberian imbalan kepada para pemegang rekening deposito mudharabah biasanya diatur sebagai berikut. 68 1. Mula-mula bank menetapkan berapa persen dana-dana yang disimpankan di bank Islam itu mengendap dalam satu tahun sehingga bisa dipergunakan untuk kegiatan usaha bank. Menurut statistik, dana dari deposito mudharabah tergantung dari jangka waktunya masingmasing yaitu apabila satu tahun berarti 100%, apabila kurang dari 1 tahun berarti kurang dari 100%, dan apabila lebih dari 1 tahun berarti lebih dari 100%. Prosentase dana yang mengendap ini menunjukan prosentase dari dana tersebut yang berhak atas bagi hasil usaha bank. 2. Tahap kedua, bank menetapkan jumlah masing-masing dana simpanan yang berhak atas bagi hasil usaha bank menurut deposito mudharabah sesuai dengan jangka waktunya. Caranya ialah dengan mengalikan prosentase dana yang mengendap dari masing-masing jenis simpanan dengan jumlah simpanan yang terjadi menurut jenisnya. 68 Karnaen Perwata Atmadja dan Muhammad Syafi I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1992),hlm 44

64 3. Tahap ketiga, bank menetapkan jumlah-jumlah pendapatan bagi hasil bank untuk masing-masing jenis simpanan dana. Caranya dengan mengalikan hasil bagi dari jumlah dana simpanan yang berhak atas bagi hasil usaha bank menurut masing-masing jenis dengan jumlah dana simpanan yang berhak atas bagi hasil bank seluruhnya, dengan jumlah-jumlah pendapatan bagi hasil bank untuk dibagikan yang diperoleh seluruhnya. 4. Tahap keempat, bank menetapkan porsi bagi hasil antara bank dengan masing-masing jenis simpanan dana, sesuai dengan situasi dan kondisi pasar yang berlaku. Sebagai contoh : bagi hasil antara bank dengan pemegang rekening deposito mudharabah 30% : 70%. 5. Tahap kelima, bank menetapkan porsi bagi hasil untuk setiap pemegang rekening menurut jenis simpanannya sebanding dengan jumlah simpanannya. Menurut Fatwa DSN-MUI Deposito ada dua jenis, yaitu sebagai berikut. 69 1. Deposito yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu deposito yang berdasarkan perhitungan bunga. 2. Deposito yang dibenarkan secara syariah, yaitu deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Deposito syariah menggunakan sistem bagi hasil, sedangkan deposito pada bank konvensional menggunakan sistem bunga.dengan 69 Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Keuangan... hlm.58

65 demikian, pendapatan dari deposito mudharabah tidak tetap sebagaimana pada bunga, melainkan berfluktuasi sesuai tingkat pendapatan bank syariah. Contoh rumus perhitungan bagi hasil deposito menurut Karnaen Perwata Atmadja dan M. Syafi i Antonio. 70 Nominal deposito x keuntungan yang diperoleh x nisbah Total dana deposito Contoh : Bapak Andi memiliki deposito nominal Rp 10.000.000, jangka waktu 1 bulan (01-03-2013 s.d 01-04-2013) dengan nisbah 57:43.Jika keuntungan yang diperoleh untuk deposito dalam 1 bulan sebesar Rp 30.000.000 dan rata-rata saldo deposito jangka waktu 1 bulan adalah Rp 950.000.000.berapakah keuntungan yang diperoleh Bapak Andi? Jawab : Bagi hasil: (Rp 10.000.000 : Rp 950.000.000) x Rp 30.000.000 x 57% = Rp 180.000 70 Karnaen Perwata Atmadja dan Muhammad Syafi I Antonio, Apa dan Bagaimana BankIslam, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1992),hlm 21

66 Contoh di BMT Lestari Muamalat Suradadi Tegal Ibu Siti memiliki deposito Rp 10.000.000,- dengan jangka waktu 3 bulan dan nisbah bagi hasilnya 1%. Berapa keuntungan yang diperoleh Ibu Siti? Jawab : Nominal deposito x equivalen rate 10.000.000 x 1% = 100.000,- Jadi keuntungan yang diperoleh Ibu Siti Rp 100.000,- perbulan. Untuk 3 bulan Rp 100.000,- x 3 = Rp 300.000,- Dari perhitungankarnaen Perwata Atmadja dan M. Syafi i Antonio berbeda dengan perhitungan yang digunakan oleh BMT Muamalat Lestari Suradadi sehingga penulis menyimpulkan bahwa perhitungan yang ada di BMT Muamalat Lestari tidak sesuai dengan syariat Islam karena perhitungan yang digunakan di BMT seperti perhitungan yang digunakan pada bunga. Maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Bank syariah Besar kecilnya bagi hasil yang diperoleh deposan bergantung pada : - Pendapatan bank. - Nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah. - Nominal deposito nasabah.

67 - Rata-rata saldo deposito untuk jangka waktu tertentu yang ada pada bank. - Jangka waktu deposito karena mempengaruhi pada lama investasi. 2. Bank konvensional Besar kecil bunga yang diperoleh deposan bergantung pada: - Tingkat bunga yang berlaku. - Nominal deposito. - Jangka waktu deposito.