HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETIDAKTERATURAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI SMA MTA SURAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

SIKAP IBU TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI (KELAS VI) DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI GEBANGSARI 04 SEMARANG

Stikes Paguwarmas Journal of Midwivery and Pharmacist.

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEMESTER 2 STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2010

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN PERUBAHAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWI KEBIDANAN TANJUNGKARANG

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017

HUBUNGAN DISMENORE DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWI PSIK FK UNUD TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI AKADEMI KEBIDANAN YAPPI SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT II A AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SD TENTANG MENSTRUASI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN DI SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

ANEMIA DAN NYERI DISMENOREA

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN UPAYA REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI MAN MALANG 1 ABSTRAK

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

Jurnal Ilmiah STIKes U Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN


HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DENGAN USIA MENOPAUSE PADA IBU-IBU PASCA MENOPAUSE DI DESA BUMIREJO LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA TINGKAT II DI AKDEMI KEBIDANAN PAMENANG

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dimana remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia yang tercatat

I. PENDAHULUAN. Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis manusia yang mencoba

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI DI TLOGO INDAH KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan keluhan-keluhan fisik lain yang salah satunya adalah gangguan siklus

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN KECEMASAN TERHADAP KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BERGAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

HUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI DI SMA NEGERI 1 TEBAS SAMBAS KALIMANTAN BARAT ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETIDAKTERATURAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Lidya Kae Dhongu 1), Sri Mudayati 2), Novita Dewi 3) 1 ) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Email : jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Menstruasi merupakan proses meluruhnya dinding rahim yang keluar bersamaan dengan darah melalui vagina. Siklus menstruasi berkisar 21-35 hari. Gangguan menstruasi salah satu bentuknya berupa siklus yang tidak teratur sehingga menyebabkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi. Penelitian ini berupa korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah 100 mahasiswi dengan purposive sampling di peroleh sampel 30 mahasiswi.analisis korelasi menggunakan Sperman Rank Corelation. Hasil penelitian didapatkan menstruasi teratur sebanyak 17 responden (57%), tingkat kecemasan ringan 16 responden (53%). Nilai korelasi Spearman = 0,097 dengan kekuatan korelasi lemah < 0,05 yang artinya ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi. Rekomendasi penelitian selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini dengan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Kata kunci: Ketidakteraturan menstruasi, tingkat kecemasan. 598

ANXIETY LEVEL RELATIONSHIPS WITH MENSTRUAL IRREGULARITY IN UNITRI STUDENT ABSTRACT Menstruation is the process of fading out the wall of the uterus through the vagina with the blood. The menstrual cycle ranges from 21-35 days. Menstrual disorders one shape of irregular cycles, causing anxiety. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of anxiety with menstrual irregularities. This study is correlational cross-sectional study design. The study population was 100 female students with purposive sampling obtained a sample of 30 mahasiswi.analisis correlation using Spearman Rank Correlation. The result showed regular menstrual total of 17 respondents (57%), mild anxiety level of 16 respondents (53%). Spearman correlation value = 0.097 by the strength of the correlation is weak <0.05, which means there is a relationship between the level of anxiety with menstrual irregularities. Recommended further research can use this research with reference to conduct further research. Keywords: Menstrual irregularities, anxiety levels. PENDAHULUAN Masa remaja atau masa adolescence adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, psikologis, emosional, dan sosial (Proverawati & Misaroh, 2009). Menstruasi adalah suatu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina bersamaan dengan darah (Wiknjosastro, 2007). Siklus Menstruasi adalah jarak dimulainya menstruasi sampai menstruasi berikutnya (Sherwood, 2001).Siklus menstruasi berkisar antara 21 35 hari (Wikbjosastro, 2007). Hanya 10 15 % wanita yang memiliki siklus 28 hari dan lebih dari 35 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarche dan sesaat sebelum menopause (Baso, 1999). Gangguan yang diakibatkan menstruasi akan menyebabkan terjadinya kecemasan atau ketegangan pada seseorang yang mengalami menstruasi. Sesuai dengan teori kecemasan Mansjoer 599

(2005), mengatakan kecemasan yaitu perasaan tidak nyaman yang biasanya berupa perasaan gelisah, takut, khawatir yang merupakan manifestasi dari factor psikologi dan fisiologi. Dampak dari kecemasan antara lain : berdebar dengan diiringi dengan detak jantung yang cepat, rasa sakit atau nyeri pada dada, sesak nafas, berkeringat berlebihan, gangguan tidur, tubuh gemetar, anggota tubuh dingin, ingin bunuh diri, dan Migrain (Putri, 2007). Kecemasan yang dialami mahasiswi UNITRI karena aktivitas padat yang banyak menyita waktu, tenaga dan biaya serta permasalahan yang sedang dihadapinya. Hal ini berakibat akan mempengaruhi kondisi fisik dan mental emosional misalnya mudah lelah, daya tahan tubuh menurun, daya konsentrasi dan daya ingat menurun serta menjadi pemarah, pemurung, dan selalu merasa cemas. Dengan melihat latar belakang di atas peneliti tertarik ingin mengetahui apakah ada hubungan tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi pada mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah korelasional dan pendekatan cross sectional (Hidayat, 2009; 44). Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan. Variabel dependen ketidakteraturan menstruasi. Metode pengumpulan data yang di gunakan adalah dengan kuesioner. Pada penelitian ini data-data yang telah di kumpulkan di analisis dengan menggunakan uji Spearman Rank yang menggunakan bantuan SPSS for window versi 16 dengan taraf signifikan (α = 0,05), dengan interpretasi nilai α < 0,05 artinya H 1 diterima yaitu ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Apabila α > 0,05 artinya H 1 ditolak yaitu tidak ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen (Hidayat, 2009). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 30 responden diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 18-20 tahun berjumlah 21 orang (70 %) sedangkan responden yang berusia 21-23 tahun berjumlah 9 orang (30%). Mahasiswi yang tinggi dan berat badan yang seimbang sebanyak 24 orang (80%), sedangkan mahasiswi yang berat badannya tidak seimbang berjumlah 6 orang (20 %). Mahasiswi yang pola makannya teratur sebanyak 14 orang (47%), mahasiswi yang mempunyai pola makannya tidak teratur sebanyak 16 orang (53%), Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui bahwa jumlah mahasiswi PSKI 600

UNITRI semester 1 tahun 2013 yang aktifitasnya berat berjumlah 5 orang (7%) dan aktifitas ringan berjumlah 25 orang (83%). Tabel 1. Distribusi aktifitas mahasiswi PSIK UNITRI semester I Tahun 2013 Aktivitas f (%) Berat 5 7 Ringan 25 83 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat stres yang paling banyak dialami mahasiswa mengalami tingkat stres ringan yaitu sebanyak 26 responden (87%). Tingkat stres sedang yaitu sebanyak 3 responden (10%) dan tingkat stres yang paling sedikit adalah tingkat stres berat yang mana dialami oleh 2 orang responden (7%). Tabel 2. Distribusi tingkat stres mahasiswi PSIK UNITRI semester I Tahun 2013 Tingkat Stres f (%) Ringan 26 87 Sedang 3 10 Berat 1 3 Berdasarkan Tabel 3 diatas dijelaskan bahwa karakteristik responden berdasarkan riwayat kesehatan dari ke 30 mahasiswi PSIK UNITRI semester I yang menjadi responden penelitian memiliki kondisi fisik yang baik 21 responden 70% dan responden yang kondisi fisiknya buruk 9 responden 30%. Daya tahan tubuh baik 22 responden 73% dan daya tahan tubuh buruk 8 responden 27% sedangkan daya ingat baik 18 responden 60% dan 12 responden daya ingatnya buruk 40%. Tabel 3. Distribusi frekwensi berdasarkan riwayat kesehatan mahasiswi PSIK UNITRI semester I Tahun 2013. Riwayat f (%) Kesehatan Kondisi Fisik Baik 21 70 Buruk 9 30 Daya Tahan Tubuh Baik 22 73 Buruk 8 27 Daya Ingat Baik 18 60 Buruk 12 40 Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kecemasan mahasiswi UNITRI semester I Tahun 2013 Tingkat Kecemasan f (%) Ringan 16 53 Sedang 12 40 Berat 2 7 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat kecemasan yang paling banyak dialami mahasiswa mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 responden (53%). Dan tingkat kecemasan yang paling sedikit adalah tingkat kecemasan berat yang 601

mana dialami oleh 2 orang responden (7%). Tabel 5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan menstruasi mahasiswi UNITRI semester I Tahun 2013 Menstruasi f (%) Teratur 17 57 Tidak Teratur 13 43 Berdasarkan Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa menstruasi yang paling banyak dialami mahasiswa adalah menstruasi teratur yaitu sebanyak 17 responden (57%) dari 30 responden. Sedangkan 13 responden lainnya mengalami ketidakteraturan menstruasi (43%). Ada tidaknya hubungan antara kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi diketahui dari hasil analisis SPSS for Windows versi 16.00 menggunakan uji Spearman Rank Corelation dengan taraf signifikansi (α) 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis yang dapat disusun adalah: H o : tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi H 1 : ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai korelasi spearman = 0,097 dan nilai p = 0,103. Artinya bahwa ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi pada mahasiswi UNITRI jurusan PSIK semester 1 dengan kekuatan korelasi lemah (H o ditolak karena nilai sig <0,05). Tingkat kecemasan dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.1 tentang tingkat kecemasan mahasiswi UNITRI jurusan PSIK semester I yang menunjukan bahwa tingkat kecemasan yang paling banyak dialami mahasiswa UNITRI jurusan PSIK semester 1 mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 responden (53%). Tingkat kecemasan yang paling sedikit adalah tingkat kecemasan berat yang mana dialami oleh 2 orang responden (7%). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan tingkat kecemasan mahasiswi UNITRI jurusan PSIK semester 1 adalah baik. Ketidakteraturan Menstruasi Hasil penelitian tentang ketidakteraturan menstruasi pada mahasiswi UNITRI jurusan PSIK semester I menunjukkan bahwa menstruasi yang paling banyak dialami mahasiswa UNITRI jurusan PSIK semester 1 adalah menstruasi teratur yaitu sebanyak 17 responden (57%) dari 30 responden. Sedangkan 13 responden ainnya mengalami ketidakteraturan menstruasi (43%). Dari data diatas disimpulkan bahwa siklus menstruasi pada mahasiswi UNITRI jurusan PSIK semester I adalah baik walaupun sebagian mahasiswi ada yang mengalami ketidakteraturan menstruasi. Hal ini disebabkan oleh panjang pendeknya siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, 602

aktivitas fisik, tingkat kecemasan, genetik dan gizi (Wiknjosastro, 2005; Octaria, 2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa menstruasi yang paling banyak dialami mahasiswa UNITRI jurusan PSIK semester 1 adalah menstruasi teratur yaitu sebanyak 17 responden (57%) dari 30 responden. Sedangkan 13 responden lainnya mengalami ketidakteraturan menstruasi (43%). Sedangkan menurut Tabel 4. menunjukan bahwa responden paling banyak mengalami kecemasan ringan dan menstruasinya teratur berjumlah 16 responden (53%) sedangkan kecemasan sedang yaitu 12 responden (40%) dengan menstruasi tidak teratur dan yang paling sedikit adalah kecemasan berat adalah 2 responden yang mengalami kecemasan berat dan menstruasi tidak teratur (7%). Hal ini membuktikan bahwa Remaja yang mengalami kecemasan pada saat menstruasi mempunyai lebih banyak hari libur dan prestasinya kurang begitu baik dibandingkan remaja yang tidak mengalami kecemasan pada saat menstruasi (Kurniawati, 2008). KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Hubungan tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi pada mahasiswi UNITRI jurusan PSIK semester 1 diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Tingkat kecemasan mahasiswi sebanyak 16 orang 53% mengalami kecemasan ringan. 2) Siklus menstruasi mahasiswa mengalami siklus menstruasi normal. 3) Terdapat hubungan Tingkat kecemasan dengan ketidakteraturan menstruasi mahasiswa UNITRI jurusan PSIK semester 1. DAFTAR PUSTAKA Adriansz, Wiknjosastro dan Waspodo. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo. Andi Baso, Zohra, Raharjo, Judy.1999. Kesehatan Reproduksi, Panduan Bagi Perempuan. Yogyakarta : Yayasan Lembaga Konsumen Sulawesi selatan bekerja sama dengan Pustaka Pelajar. Arikunto S. 2002. Prosedur penelitian. Edisi Revisi V. Yogyakarta : Rineka Cipta. Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur 603

Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. (Edisi Keempat). Jakarta: Rineka Cipta. Abdullah, Mikrajuddin. 2006. Fisika 2A. Bandung : Esis. Arsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara. Biran, Affandi.1991. Kontrasepsi, Keluarga Berencana, Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 905 937. Bobak, M & Irene. 2004. Keperawatan Maternitas. edisi 4, Jakarta : EGC. Hawari D. 2006. Manajemen Stress, Cemas, Depresi, Jakarta : FKUI. Hawari D. 2008. Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Nepomnaschy, P.A., Sheiner, E., Mastorakos, G., Arck, P.C., 2007. Stress, Immune Function, and Women s Reproduction. Ann NY Acad Sci. 1113: 350 364. Nevid, J. F., dkk. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga. Nur. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Makalah disampaikan dalam workshop Metodologi Penelitian Tindakan Kelas bagi Mahasiswa program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Prodi PGMI fakutas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi,Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Proverawati dan Misaroh. 2009. Menarche Menstruasi Pertama PenuhMakna. Yogyakarta : Nuha Medika. Proverawati dan Misaroh. 2009. Psychosocial Stress Among Japanes College Students. Journal Of Physiological Anthropology. Hal: 129 136. Perdanakusuma, O. 2010. Stress and menstrual cycle relationship. http://healthcare.mylovemyworld.co.cc/2010/11/stress-andmenstrual-cyclerelationship. html. Proverawati, A., Misaroh, S,. 2009. Menarhce; Pertama Penuh Makna. Bandung : Nuha Medika. 604