Killer Whale (Paus Pembunuh) Intan Aghniya Safitri Irani Maya Safira

dokumen-dokumen yang mirip
Seperti mamalia pada umumnya, mamalia laut memiliki ciri:

Family Neobalaenidae. Ordo Odontoceti

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Kemampuan khusus Cetacea

EKOLOGI MOLEKULER. Disusun Oleh : Komang Rima Lathifah Noor Zahrah

Captive Breeding (Penangkaran) Diana Ismawati Dibyo Mika P

apendiks.??? diatur. spesies yang terancam punah. terancam punah di dunia.

RIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA. Di susun oleh: Nandia Putri Aulia Nida Nurhanifah

Ordo Pinnipedia. Ordo Pinnipedia

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Layout : Imam

- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. SUTARDJO

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Mamalogi Gita Puspita Sari Hona Anjelina Putri

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.47/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA MERAH NILASA

M.K. Biologi Laut (ITK-211)

BAB I PENDAHULUAN. (FAO, 2016a) dan produksi dua jenis udang yaitu Litopenaeus vannamei dan Penaeus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

By : Dian Neli Pratiwi Dian Pramudiono

Beruang Kutub. (Ursus maritimus) Nana Nurhasanah Nabiilah Iffatul Hanuun

HIU TERBESAR JINAK DAN BUKAN KARNIVORA, 9 Fakta Menarik Tentang Hiu Paus

METODE SURVEI TERUMBU KARANG INDONESIA Oleh OFRI JOHAN, M.Si. *

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. maka lautan merupakan satu-satunya tempat kumpulan organisme yang sangat. besar di planet bumi (Resosoedarmo, dkk, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya

II. TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), sistematika tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

2.1. Ikan Kurau. Klasiflkasi ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum) menurut. Saanin (1984) termasuk Phylum chordata, Class Actinopterygii, Genus

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

18 Jenis Paus Jenis Paus Yang ada di Muka Bumi

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Kegunaan Kerangka Pemikiran.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA

BAB I PENDAHULUAN. yang mencapai pulau dengan panjang pantai sekitar km 2 dan luas

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

6/7/2012. Mamalia Laut adalah hewan menyusui yang telah beradaptasi sepenuhnya untuk hidup di laut.

I. PENDAHULUAN. Salah satu primata arboreal pemakan daun yang di temukan di Sumatera adalah

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. penting salah satunya adalah teripang yang dikenal dengan nama lain teat fish, sea

I. PENDAHULUAN. polifiletik (Pethiyagoda, Meegaskumbura dan Maduwage, 2012). Spesies Puntius

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,

Pergerakan. Perilaku Makan

HEWAN YANG HIDUP DI AIR. 1. Hiu Kepala Martil

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kondisi umum lokasi penelitian

Judul Buku : Silo Singa Laut Perkasa Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Penyunting : Niken suryatmini Desain dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

Lutung. (Trachypithecus auratus cristatus)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan satu dari sedikit tempat di dunia dimana penyu laut

STUDI KARAKTER SUARA BEBERAPA SPESIES ODONTOCETI DI PERAIRAN LAUT SAWU, NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

Mengembalikan Teluk Penyu sebagai Icon Wisata Cilacap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastropoda atau dikenal sebagai siput merupakan salah satu kelas dari filum

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INVENTARISASI Cetacea DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL KOMODO, FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. organisme laut yang sangat tinggi sehingga menjadikan Indonesia salah satu negara

KARAKTERISTIK FISIKA KIMIA PERAIRAN DAN KAITANNYA DENGAN DISTRIBUSI SERTA KELIMPAHAN LARVA IKAN DI TELUK PALABUHAN RATU NURMILA ANWAR

TINGKAT KEMATANGAN KELAMIN DAN FREKUENSI PANJANG PARI GITAR (Rhinobatus sp.1 dan Rhinobatus sp. 2)

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian umum cetacean Lumba-lumba hidung botol ( Tursiops sp.)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH IKAN PARI MANTA

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas seperti daerah pesisir.

8 hewan pra sejarah yang paling terkenal

BAB I PENDAHULUAN. Eleotridae merupakan suatu Famili ikan yang di Indonesia umum dikenal

A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup

KAJIAN TINGKAH LAKU, DISTRIBUSI DAN KARAKTER SUARA LUMBA-LUMBA DI PERAIRAN PANTAI LOVINA BALI DAN TELUK KILUAN LAMPUNG STANY RACHEL SIAHAINENIA

Sebuah Temuan Awal dari XPDC Alor Flotim Penulis: Amkieltiela Marine Science and Knowledge Management Officer, WWF-Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR LAMPIRAN... ix

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU BAB 1 PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN TAWES (PUNTIUS JAVANICUS) JOIS

spesies yaitu ikan kembung lelaki atau banyar (Rastrelliger kanagurta) dan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma)(sujastani 1974).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. diakibatkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah munculnya penyakit yang

Oleh: Retno Wulantari ( ) Rizka Oktavia ( )

I. PENDAHULUAN. tengah dan selatan wilayah Tulang Bawang Provinsi Lampung (BPS Kabupaten

Burung Kakaktua. Kakatua

Bagaimana hewan laut berkomunikasi di dalam laut????

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hiu Paus di Botubarani. Oleh Verrianto Madjowa Wakil Sekjen ISKINDO

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kukang adalah salah satu spesies primata dari genus Nycticebus yang

Transkripsi:

Killer Whale (Paus Pembunuh) Intan Aghniya Safitri Irani Maya Safira

Paus pembunuh (Orcinus orca) atau orca merupakan salah satu jenis ikan yang paling mudah dijumpai dan paling besar distribusinya dari semua jenis cetaceans. Spesies ini juga banyak dikagumi dari spesies aquatic lainnya selama lebih dari 30 tahun dan ditampilkan di berbagai film, dokumenter, dan bentuk media populer lainnya

Karakter dan Hubungan Taksonomi Paus pembunuh merupakan salah satu jenis yang mempunyai ciri yang paling khas dari kelompok odontocetes cetecea, sehingga paus ini mudah dikenali dari speses lainnya. Panjang maksimum tubuhnya mencapai 9 meter pada jantan, dan 7,7 meter pada betina. Ukuran berat maksimumnya 3810 kg untuk setiap 6,7 meter pada betina, dan 5568 kg untuk setiap 6,75 meter pada jantan. Taksonomi paus pembunuh merupakan spesies terbesar di dunia dari famili delphinidae genus arsinus dan dianggap monotypic. Meskipun ada dua spesies yaitu O.namur dan O.glacialis, pernah diusulkan untuk populasi yang ada di antartika namun tidak diterima secara umum karena morfologi dan ekologi yang dijelaskan pada paus pembunuh antartika tidak ada variasi khusus di poulasinya.

Distribusi dan Kemelimpahan Paus pembunuh merupakan spesies kedua setelah manusia yang paling luas distribusinya karena ditemukan di seluruh samudera. Umumnya ditemukan di pesisir, perairan hangat, dan di area dengan produktifitas tinggi. Di utara Norwegia, paus pembunuh telah teridentifikasi sebanyak 445 paus. Survey intensif untuk cetacea di Timur Pasifik telah menghasilkan perkiraan sekitar 8.500 paus, di daerah seluas 19 juta km 2. Suvey cetacea di Antartika diperkirakan 70.000 paus pembunuh.

Ekologi Paus ini satu satunya cetaceae yang rutin memangsa mamalia laut dengan serangan atau membunuh yang diketahui lebih dari 35 spesies berbeda. Satu populasi yang disebut sebagai resident adalah ikan spesialis sedangkan yang lain disebut transier, terutama pemburu mamalia. Populasi paus pembunuh pada sebagian laut terspesialisasi pada kebiasaan mencari makan. Di Antartika, dua populasi dilaporkan memiliki perbedaan morfologi dan ekologinya, dimana yang satu memangsa mamalia laut lainnya dan ikan, sedangkan di Norwegia pantai Utara, populasi paus pembunuh bergerak mengikuti pola migrasi mangsa utamanya.

Sejarah Hidup Studi identifikasi foto paus pembunuh di British Colombia dan Washington memberikan informasi detail mengenai reproduksi, kematian, dan parameter kehidupan lainnya dai paus pembunuh. Rata rata haarapan hidup betina (dihitung pada usia 0,5 tahun, mengikuti periode kematian neonatal yang tinggi) berkisar kurang lebih 50 tahun. Pada paus jantan mencapai kematangan seksual sekitar 15 tahun yang ditunjukkan dengan pertumbuhan sirip punggung yang cepat. Paus jantan terus bertumbuh sampai mencapai kematangan fisik pada usia 21 tahun.

Organisasi Sosial paus pembunuh ditemukan berpergian sendiri atau dalam lingkup group dengan 50 individu. Paus pembunuh resident terbagi kedalam group yang terbagi atas asosiasi sosial, perindukan, dan hubungan suara. Dasar unit sosial dari resident adalah matriline dimana kestabilan group dan individu terkait dengan keturunan perindukan. 3 komunitas dari resident telah teridentifikasi yaitu di pantai selatan alaska (83 paus, pada 3 pods, dan 1 clan) di utara (214 paus, pada 16 pods, dan 3 clan) dan alaska selatan (237 paus, pada 11 pods, dan 2 clan). Organisasi sosial paus pembunuh transien tidak diketahui secara baik seperti pada resident. Seperti resident organisasi dasar adalah matriline tapi tidak seperti resident, keturunan akan terpisah dari matriline untuk eriode yang lama atau permanen, pada masa pertumbuhan atau dewasa. Oleh karena itu matriline transien lebih kecil dari resident

Perilaku dan Pembagian Aktivitas Mencari makan pada anggota kelompok resident mereka bergerak dengan kecepatan 6 km/jam dengan lama pencarian makan mencapai 2-3 jam tetapi dapat bertahan sampai 7 jam. Mangsa utama mereka adalah ikan salmon, ikan salmon dikejar, ditangkap dan dimakan oleh hewan tunggal atau sub kelompok kecil. Pada paus pembunuh norwegia mereka memakan ikan hering secara terkoordinasi yang disebut makan carousel. Traveling Paus pembunuh melakukan perjalanan dan bergerak dalam satu arah yang konsisten, gerakan cepat, dengan tidak sembari mencari makan atau memberi makan. Kelompok ini sering melakukan perjalanan pada barisanyang sejajar dengan sinkronisasi menyelam dan muncul kepermukaan. Paus pembunuh resident telah diketahui melakukan perjalanan dengan kecepatan diatas 20 km/jam.

Istirahat saat beristirahat, paus pembunuh resident biasanya membentuk garis sejajar sering dengan individu dikelompokkan dikelompokkan bersama dan rapat. Kelompok ini melakukan penyelaman dan muncul kepermukaan dengan sinkron dan teratur dengan durasi 2-5 menit yang dipisahkan dengan ¾ penyelaman jangka pendek. Bersosialisasi Aktivitas sosial terdiri atas cakupan luas antara tampilan fisik dan interaksi sosial. Pada remaja sering mengejar satu sama lain dengan menggulung dan terhempas di permukaan air serta terlibat dalam berbagai bentuk prilaku bermain lainnya. Seperti kebanyakan lumba-lumba. Paus pembunuh mempunyai suara tinggi mereka menghasilkan berbagai klik, puit dan panggilan sebagai echolocation dan signal sosial.

Status konservasi secara umum, paus pembunuh menurut IUCN masuk dalam kategori resiko rendah : tidak diketahui status konservasinya, meskipun keberadaannya tidak dianggap beresiko hal ini dapat meningkatkan eksploitasi.

TERIMAKASIH