2.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMN Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Roadmap Penyelesaian RTRW...

dokumen-dokumen yang mirip
Konsinyering Pemantauan dan Evaluasi Program Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan PENDAHULUAN

2.3.8 Penyusunan Laporan Triwulan II Direktorat TRP Tahun Penyusunan Laporan Kegiatan TRP Bulan Agustus

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2013 Direktur Tata Ruang dan Pertanahan. Oswar M. Mungkasa

Optimalisasi Peran BKPRD: Bercermin dari BKPRN

Laporan KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK)

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

3.14 Pembahasan Penyusunan Pedoman Teknis Insentif LP2B Rapat Tim Kerja Harmonisasi Peraturan Perundang- Undangan Sumber Daya Alam...

PROSES PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP DAN PAGU INDIKATIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017 DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN

Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah)

ESENSI KOORDINASI PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL

PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

LAPORAN KEGIATAN BULAN OKTOBER

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BKPRN. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional PROSIDING. Pilot Survey Penjajakan Ekspektasi Peran BKPRN. Nusa Tenggara Barat, 23 Desember 2014

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

Laporan Kegiatan Bulan Mei

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI JAWA TENGAH

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

PERTANAHAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

LAPORAN RENCANA KERJA Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Kementerian PPN/Bappenas

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG PERTANAHAN TAHUN

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL...

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan

CATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Laporan Evaluasi Kegiatan Tahun 2014

LAPORAN Pemantauan dan Evaluasi Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria Tahun Anggaran 2014

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

LAPORAN KEGIATAN BULAN NOVEMBER

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi

Pada Acara Lokakarya Pelaksanaan 5 Koridor Sumatera di Hotel Bidakara Jakarta tanggal 3 Oktober 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SELAKU SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL,

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL...

Evaluasi Prioritas Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria untuk Input Penyusunan RPJMN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GAMBAR... 6 DAFTAR SINGKATAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... 9 BAB II KEGIATAN INTERNAL...

BAHAN PERTEMUAN ROUND TABLE DISCUSSION. Deputi Tata Lingkungan - LHK 10 Nopember 2014

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

LAPORAN Kegiatan Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2015 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan

PEDOMAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja. Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

PELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

KETERKAITAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN PENATAAN RUANG Oleh : Deddy Koespramoedyo, MSc. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas

KATA PENGANTAR. Jakarta Desember 2013

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

PERCEPATAN PENYELESAIAN (Rencana Tata RTRW Ruang Wilayah) Oleh: Redaksi Butaru

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Musrenbang 2011 untuk penyusunan RKP Bappenas, 10 Maret 2011

Transkripsi:

0

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR SINGKATAN... 5 I. PENDAHULUAN... 7 II. EVALUASI KEGIATAN TRIWULAN II DAN RENCANA KEGIATAN TRIWULAN III... 8 2.1 SUB DIREKTORAT TATA RUANG... 8 2.1.1 RKP 2015... 8 2.1.2 Penelaahan RKP 2014... 8 2.1.3 RPJMN 2015-2019... 9 2.1.4 Pemantauan dan Evaluasi... 9 2.1.5 Kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN)... 10 2.1.6 Lampiran Pidato Presiden (Lampid)... 10 2.1.7 Profil Tata Ruang... 10 2.2 SUB DIREKTORAT PERTANAHAN... 11 2.2.1 RKP 2015... 11 2.2.2 RPJMN 2015-2019... 12 2.2.3 Sertifikasi Tanah Lintas K/L... 12 2.2.4 Pemantauan dan Evaluasi... 12 2.2.5 Lampiran Pidato Presiden (Lampid)... 13 2.2.6 Buku Profil Pertanahan... 13 2.2.7 Kajian Bank Tanah... 13 2.3 SUB DIREKTORAT INFORMASI DAN SOSIALISASI... 14 2.3.1 Sosialisasi Kajian TRP... 14 2.3.2 Portal TRP (tataruangpertanahan.com)... 15 2.3.3 Kajian Tematik... 16 2.3.4 Knowledge Management (km.tataruangpertanahan.com)... 17 2.3.5 e-bkprn... 17 2.3.6 Newsletter... 18 2.3.7 Buletin TRP... 18 2.3.8 Website TRP (trp.or.id)... 18 2.3.9 Pameran Musrenbangnas 2014... 18 2.4 SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL (BKPRN)... 20 1

2.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)... 20 2.4.2 RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan... 20 2.4.3 Roadmap Penyelesaian RTRW... 20 2.4.4 SOP BKRPN dan E-BKPRN... 20 2.4.5 Laporan BKPRN... 21 2.4.6 Rakernas BKPRD... 21 2.4.7 Rakereg BKPRN... 21 2.4.8 LP2B... 21 2.4.9 Tata Batas Kawasan Hutan... 22 2.4.10 Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN)... 22 2.4.11 Percepatan Perda RZWP3K... 22 2.4.12 Pemantauan Bidang TRP... 22 2.4.13 Media Publikasi... 23 2.4.14 Sosialisasi Terintegrasi... 23 2.4.15 Roadmap Penyelesaian RDTR... 23 2.4.16 SOP Konflik... 23 2.4.17 Renstra BKPRN... 23 2.5 SEKRETARIAT REFORMA AGRARIA NASIONAL (RAN)... 25 2.5.1 Pilot project RAN... 25 2.5.2 Redistribusi Tanah... 25 2.5.3 Sertifikasi Program Agraria Daerah (PRODA)... 26 2.5.4 Peta Dasar Pertanahan dan Wilayah Bersetipikat... 26 2.5.5 Pilot project Tata Batas Kawasan Hutan... 26 2.5.6 Sertipikasi Tanah Transmigrasi... 26 2.5.7 Pembentukan Kamar Khusus Pertanahan Di Pengadilan Negeri... 27 2.5.8 Pelaporan... 27 2.5.9 Penyepakatan Proporsi SDM Bidang Pertanahan... 27 2.6 LAPORAN KEUANGAN... 28 III. PENUTUP... 31 2

DAFTAR TABEL Tabel 1. Rencana Kegiatan Bidang Tata Ruang Triwulan III Tahun 2014... 10 Tabel 2. Rencana Kegiatan Bidang Pertanahan Triwulan III Tahun 2014... 13 Tabel 3. Jumlah Pengunjung Portal TRP... 16 Tabel 4. Rencana Kegiatan Triwulan III Subdit Infosos... 19 Tabel 5. Rencana Kegiatan Triwulan III Sekretariat BKPRN... 24 Tabel 6. Rencana Kegiatan Triwulan III Sekretariat RAN... 27 3

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Menu Portal Tata Ruang dan Pertanahan... 15 Gambar 2. Statistik Portal TRP... 16 Gambar 3. Rencana dan Penyerapan Anggaran Direktorat TRP tahun 2014... 29 4

DAFTAR SINGKATAN BAPPENAS BIG BKPRD BKPRN BPN FGD INFOSOS K/L KEMHUT KKP KLH KLHS KSN LAMPID LP2B LH LS PERMEN PERPRES PK PMK POKJA PP PPK PRODA PU PUSDATIN RAN RDTR RENSTRA RKP RPJMN RTR RTRW RTRWK RTRWN RTRWP RUU RZWP3K SATKER : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional : Badan Informasi Geospasial : Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah : Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional : Badan Pertanahan Nasional : Focus Group Discussion : Informasi dan Sosialisasi : Kementerian/Lembaga : Kementerian Kehutanan : Kementerian Kelautan dan Perikanan : Kementerian Lingkungan Hidup : Kajian Lingkungan Hidup Strategis : Kawasan Strategis Nasional : Lampiran Pidato Presiden : Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan : Lingkungan Hidup : Lungsum Salary : Peraturan Menteri : Peraturan Presiden : Peninjauan Kembali : Peraturan Menteri Keuangan : Kelompok Kerja : Peraturan Pemerintah : Pejabat Pembuat Komitmen : Program Agraria Daerah : Pekerjaan Umum : Pusat Data dan Informasi : Reforma Agraria Nasional : Rencana Detail Tata Ruang : Rencana Strategis : Rencana Kerja Pemerintah : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional : Rencana Tata Ruang : Rencana Tata Ruang Wilayah : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi : Rancangan Undang-Undang : Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil : Satuan Kerja 5

SK SKPD SOP TA TOL TRP TUP UP UU UUPA : Surat Keputusan : Satuan Kerja Perangkat Daerah : Standard, Operating and Procedure : Tahun Anggaran : Tanah Objek Landreform : Tata Ruang dan Pertanahan : Tambahan Uang Persediaan : Uang Persediaan : Undang-Undang : Undang-Undang Pokok Agraria 6

I. PENDAHULUAN Kebijakan pengembangan wilayah ditujukan sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah melalui berbagai strategi kebijakan dengan dimensi kewilayahan. Strategi kebijakan pembangunan berdimensi kewilayahan (strategic development regions) dilakukan dengan meningkatkan nilai tambah sektor-sektor unggulan yang ada di daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Upaya tersebut juga didukung dengan kebijakan pembangunan wilayah yang strategis dan memiliki kemampuan untuk cepat tumbuh untuk dapat mendorong perekonomian baik di wilayahnya dan juga di wilayah sekitarnya. Di sisi lain, juga dilakukan penanganan secara khusus untuk daerah tertinggal dan perbatasan agar dapat meningkat kesejahteraan masyarakatnya serta dapat tumbuh baik secara ekonomi, sosial maupun sarana dan prasarananya. Kebijakan pembangunan daerah juga ditujukan untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan pertumbuhan kota - kota besar, kecil dan menengah serta permasalahan yang muncul di perdesaan yang menyangkut peningkatan kualitas manusia, sarana dan prasarana serta akses ekonomi dan modal masyarakat perdesaan. Kemudian untuk mendukung pembangunan berdimensi kewilayahan tersebut perlu dilakukan kebijakan pengelolaan pertanahan serta keserasian antara rencana tata ruang dan pelaksanaan pembangunan sehingga keberlanjutan pembangunan dapat terwujud. Kegiatan penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan sasaran: (i) terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, (ii) terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, (iii) terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Selain itu, penataan ruang juga harus berbasis mitigasi bencana sebagai upaya dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan hidup dengan pengaturan zonasi yang baik. Sedangkan kegiatan pengelolaan pertanahan dilakukan secara utuh dan terintegrasi melalui Reforma Agraria, sehingga tanah dapat dimanfaatkan secara berkeadilan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan turut mendukung pembangunan berkelanjutan yang efisien, efektif, serta penegakan hukum terhadap hak atas tanah dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan dan transparansi. Melalui penataan ruang dan pengelolaan pertanahan yang tepat, efektif dan menyeluruh diharapkan akan tercipta pengembangan wilayah nasional yang terpadu dan seimbang antar satu wilayah dengan wilayah lainnya serta terwujudnya keserasian antar sektor dalam pemanfaatan ruang. Pada laporan ini dijelaskan hasil kinerja dan evaluasi seluruh kegiatan yang telah dicapai pada triwulan II (April Juni), serta rencana kegiatan di triwulan III (Juli September) tahun 2014. Laporan ini merupakan tanggung jawab pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dalam mengelola perencanaan pembangunan bidang Tata Ruang dan Pertanahan, yang dijabarkan ke dalam kegiatan Sub Direktorat Tata Ruang, Sub Direktorat Pertanahan, Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi, Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN), dan sekretariat Reforma Agraria Nasional (RAN). 7

II. EVALUASI KEGIATAN TRIWULAN II DAN RENCANA KEGIATAN TRIWULAN III Evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan untuk kegiatan triwulan II (April Juni) tahun 2014. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian kegiatan yang telah direncanakan, permasalahan dan kendala yang dihadapi pada triwulan II, serta menyusun alternatif tindak lanjut yang diperlukan untuk menyusun rencana kegiatan triwulan III. Pembahasan dibagi ke dalam 5 bagian, meliputi (1) sub direktorat tata ruang; (2) sub direktorat pertanahan; (3) sub direktorat informasi dan sosialisasi tata ruang dan pertanahan; (4) sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN); dan (5) sekretariat Reforma Agraria Nasional (RAN). 2.1 SUB DIREKTORAT TATA RUANG Pada triwulan II, Subdit Tata Ruang telah melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan utama, yaitu 1) penyusunan RKP 2015; 2) penelaahan RKP 2014; 3) penyusunan RPJMN 2015-2019; 4) pemantauan dan evaluasi 2014; 5) kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN); 6) penyusunan lampiran pidato Presiden (Lampid) 2014; serta 7) penyusunan buku profil tata ruang. Dari enam kegiatan tersebut, kegiatan penyusunan RKP dan penelaahan RKP 2014 sudah selesai dilaksanakan sehingga tidak berlanjut di triwulan III. Khusus untuk proses penyusunan RKP 2015, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan juga mengawal pelaksanaan Musrenbang Provinsi DKI Jakarta. 2.1.1 RKP 2015 Dalam proses penyusunan dan penetapan RKP 2015, dilaksanakan 3 (tiga) kegiatan pendukung, yaitu (1) Trilateral Meeting dengan mitra Kementerian/Lembaga; (2) Rapat Teknis Lanjutan Trilateral Meeting; dan (3) Pra Musyawarah Pembangunan Nasional (Musrenbang). Tiga kegiatan tersebut dilaksanakan dan selesai pada bulan April. Dalam pelaksanaan trilateral meeting dengan mitra K/L, kendala yang terjadi adalah masih belum tercapainya kesepakatan, untuk itu dilakukan rapat teknis lanjutan trilateral meeting pada 1-21 April 2014. Dalam rapat tersebut, capaian yang dihasilkan adalah tersusunnya penetapan Pagu Indikatif K/L TA 2015; kegiatan prioritas, indikator kinerja, output, target dan sasaran kinerja; dan kegiatan prioritas yang belum didanai dalam Pagu Indikatif K/L TA 2015 untuk diusulkan pendanaannya. Proses penyusunan RKP 2015, diakhiri pada Pra Musrenbang dengan melakukan penyepakatan antara K/L dengan Pemerintah Daerah. Selanjutnya, K/L menyempurnakan Rancangan Renja K/L 2015 untuk diverifikasi pada Pasca Musrenbang 2014, dan Kementerian PPN/Bappenas menyempurnakan rancangan RKP 2015.Hasil penyepakatan dapat dilihat pada Lampiran I.1. 2.1.2 Penelaahan RKP 2014 Pada bulan Juni, dilakukan penelaahan RKA K/L APBNP 2014 bersama Ditjen Penataan Ruang (DJPR) Kementerian Pekerjaan Umum disebabkan adanya pemotongan anggaran oleh Kementerian Keuangan untuk seluruh K/L. Dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan pada 23-24 Juni dihasilkan kesepakatan pemotongan pagu DJPR Kementerian PU 2014. Selanjutnya, akan dilakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan 2014 DJPR Kementerian PU. 8

2.1.3 RPJMN 2015-2019 Tahun 2014 merupakan tahun penyusunan RPJMN 2015-2019. Pada April Juni, Subdit Tata Ruang fokus untuk menyusun RPJMN 2015-2019 Buku I, Buku III, dan Buku III Bidang Tata Ruang. Untuk memperoleh masukan substansi dan menyempurnakan RT RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang, telah dilaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya rapat koordinasi dengan BKPRN, DJPR Kementerian PU, Ditjen Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda) Kementerian Dalam Negeri; diskusi bilateral dengan Direktorat mitra K/L di Bappenas; identifikasi masukan dari seluruh stakeholder; dan diakhiri dengan perbaikan narasi RT RPJMN yang sudah mengakomodasi hasil identifikasi. Penyusunan RPJMN 2015-2019 dibantu juga oleh tenaga ahli, dan sampai saat ini hasilnya cukup baik. Penyusunan Buku I telah selesai dilaksanakan dan direncanakan akan dilakukan peluncuran minggu ke-ii bulan Juli. Untuk itu, perubahan yang dihasilkan dari diskusi bilateral sebelumnya yang tidak diakomodasi dalam Buku I, akan diakomodasi pada Buku II. Dalam proses penyusunan Buku II, pada bulan Juli akan dilaksanakan FGD RPJMN untuk mengakomodasi masukan dari daerah; pertemuan bilateral dengan DJPR Kementerian PU dan Subdit Perdesaan-Kementerian PPN/Bappenas; serta perbaikan narasi RT RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang dan Buku II RPJMN Bidang Tata Ruang. Untuk Buku III, draf terakhir sudah mengakomodasi masukan Deputi Regional dan Otonomi Daerah dan telah disampaikan ke Direktorat Pengembangan Wilayah sebagai koordinator penyusunan Buku III. Selanjutnya, akan dilakukan koordinasi dengan Direktorat Pengembangan Wilayah untuk menjaga konsistensi jika dilakukan perbaikan Buku III. Pada Bulan September direncanakan akan dilakukan penelaahan Renstra K/L, dan lokakarya RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan. Dalam lokakarya tersebut, mitra direktorat akan diminta untuk mempresentasikan Renstra K/L-nya disesuaikan dengan RT RPJMN 2015-2019. 2.1.4 Pemantauan dan Evaluasi Pada bulan Mei, dilakukan kunjungan lapangan ke Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari kegiatan pemantauan dan evaluasi. Sasaran dari kegiatan ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur dan Bappeda Kota Malang. Latar belakang dipilihnya Provinsi Jawa Timur sebagai lokasi kunjungan adalah best practice provinsi yang telah menyelesaikan Perda RTRW Provinsi dan hampir seluruh RTRW Kab/Kota-nya; dan BKPRD yang telah berjalan dengan baik. Dari kunjungan ini diperoleh data dan informasi kemajuan pelaksanaan prioritas nasional untuk dana dekonsentrasi dari Kementerian PU dalam rangka sinkronisasi Rencana Pembangunan dan Rencana Tata Ruang (pemanfaatan dan koordinasi antar instansi), permasalahan dan kendala yang dihadapi, serta alternatif upaya perbaikan yang telah dilakukan. Penyusunan laporan pemantauan dan evaluasi ke Provinsi Jawa Timur telah selesai dilaksanakan. Selanjutnya, laporan ini akan menjadi bagian dari laporan pemantauan dan evaluasi tahun 2014 yang direncanakan selesai pada akhir tahun. Kegiatan pemantauan dan evaluasi terus berlanjut. Pada bulan September akan dilaksanakan pertemuan awal untuk membahas persiapan dan substansi pemantauan ke daerah, serta penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Pemilihan lokasi pemantauan belum ditentukan karena masih dalam proses identifikasi dan penghitungan ketersediaan anggaran. Dari hasil kunjungan ini, 9

akan disusun pula laporan pemantauan untuk melengkapi laporan pemantauan dan evaluasi tahun 2014. 2.1.5 Kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) Sebagai anggota Pokja 3 Bidang Koordinasi Perencanaan dan Program Penataan Ruang BKPRN, Subdit Tata Ruang berpartisipasi aktif memberikan masukan dalam kegiatan Pokja 1, 2, dan 4. Namun, dalam pelaksanaan kegiatan ini terkendala oleh waktu persiapan yang panjang. Solusi untuk mengatasinya adalah penyampaian materi melalui jalur informal. Ke depan, Subdit Tata Ruang akan terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan Pokja 1,2, dan 4. 2.1.6 Lampiran Pidato Presiden (Lampid) Penyusunan rancangan awal lampid mulai disusun pada bulan Juni, dan telah disampaikan hasilnya kepada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal sebagai koordinator. Bidang Tata Ruang mengisi Bab XI Wilayah dan Tata Ruang, yang berisi kebijakan dan capaian pembangunan, serta tantangan ke depan. Kegiatan penyusunan Lampid direncanakan selesai pada 28 Juli 2014. Saat ini, masih dalam proses perbaikan sesuai dengan arahan Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, untuk selanjutnya dapat dilakukan finalisasi. 2.1.7 Profil Tata Ruang Buku profil tata ruang disusun untuk: (i) mendokumentasikan isu tata ruang; (ii) menghasilkan basis data dan informasi yang mudah di akses; (iii) menghasilkan isu tata ruang yang terstruktur dan mudah dipahami; dan (iv) sebagai salah satu sumber informasi terpercaya. Penulisan profil dilakukan untuk 34 provinsi di Indonesia dan direncanakan akan selesai pada Bulan Desember 2014. Saat ini, telah disusun KAK penyusunan profil tata ruang. Di bulan Juli-September akan disusun kisi-kisi profil yang dibutuhkan; pengumpulan data dan informasi; serta rekapitulasi dan hasil analisis awal isu tata ruang. Kumpulan data dan informasi akan diperoleh dari K/L dan Bappeda Provinsi. Selain itu, pada setiap tahapan akan dilakukan diskusi umum atau FGD sebagai upaya klarifikasi dan pengendalian kualitas kegiatan. Tabel 1. Rencana Kegiatan Bidang Tata Ruang Triwulan III Tahun 2014 Target Pelaksanaan Kegiatan Juli Agustus September I II III IV I II III IV I II III IV RPJMN 2015-2019 FGD RPJMN 2015-2019 dengan Daerah 10 Rapat Bilateral dengan DJPR Kementerian PU Pembahasan RT RPJMN 2015-2019 Rapat Bilateral dengan Subdit Perdesaan 10

Target Pelaksanaan Kegiatan Juli Agustus September I II III IV I II III IV I II III IV Perbaikan narasi RT RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang 9 Perbaikan Paparan RT RPJMN 2015-9 2019 Bidang Tata Ruang Draft Rancangan Awal Buku II RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang Draft Rancangan Awal Buku III RPJMN 3015-2019 Bidang Tata Ruang Penelaahan Renstra K/L Lokakarya RPJMN 2015-2019 Pemantauan dan Evaluasi 2014 Rapat Awal Kegiatan Pemantauan Bidang Tata Ruang Rapat Persiapan Substansi Pemantauan Bidang Tata Ruang Kegiatan Pemantauan di Provinsi Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan di Provinsi Lampiran Pidato Presiden 2014 Perbaikan Lampiran Pidato Presiden 2014 Profil Tata Ruang Pengiriman Kuesioner Penulisan Profil (KP) BKPRN Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Pokja 1, 2 dan 4 2.2 SUB DIREKTORAT PERTANAHAN Subdit Pertanahan telah melaksanakan 6 (enam) kegiatanutama di bulan April-Juni, yaitu 1) penyusunan RKP 2015; 2) penyusunan RPJMN 2015-2019; 3) pendataan usulan target sertifikasi tanah lintas K/L; 4) pemantauan dan evaluasi 2014; 5) penyusunan lampiran pidato Presiden (Lampid) 2014; dan 6) penyusunan buku profil pertanahan. Dari enam kegiatan tersebut, kegiatan penyusunan RKP sudah selesai dilaksanakan sehingga tidak berlanjut di triwulan III.Namun, akan dilaksanakan kegiatan kajian Bank Tanah yang dimulai pada bulan Juli 2014. 2.2.1 RKP 2015 Dalam proses penyusunan dan penetapan RKP 2015, dilaksanakan 3 (tiga) kegiatan pendukung, yaitu (1) Trilateral Meeting dengan mitra Kementerian/Lembaga; (2) Pra Musyawarah 11

Pembangunan Nasional (Musrenbangnas); dan (3) Musrenbangnas. Tiga kegiatan tersebut dilaksanakan dan selesai pada bulan April. Dari kegiatan tersebut, dihasilkan penyepakatan antara K/L dengan Pemerintah Daerah. Selanjutnya, K/L menyempurnakan Rancangan Renja K/L 2015 untuk diverifikasi pada Pasca Musrenbang 2014, dan Kementerian PPN/Bappenas menyempurnakan rancangan RKP 2015. Hasil penyepakatan dapat dilihat pada Lampiran I.1. 2.2.2 RPJMN 2015-2019 Dalam rangka penyusunan RPJMN, Subdit Pertanahan telah melaksanakan FGD pada bulan Mei yang melibatkan direktorat mitra K/L di Bappenas dan Kementerian/Lembaga. Dari FGDini dihasilkan masukan untuk rancangan RPJMN 2015-2019. Pelaksanaan FGD dengan Daerah mengalami penundaan sehingga baru akan dilaksanakan pada 10-11 Juli 2014 sehingga perlu disusun materi FGD tersebut. Penyusunan RPJMN 2015-2019 bidang pertanahan sempat terkendala karena terlambatnya perekutan tenaga ahli dan padatnya waktu penyusunan RPJMN. Setelah dilakukan FGD dengan daerah, pada bulan September akan dilakukan perbaikan rancangan RPJMN dan penyusunan rencana pendanaan dalam dokumen RPJMN. Setelah itu, direncanakan akan dilakukan penelaahan Renstra K/L, dan lokakarya RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan. Dalam lokakarya tersebut, mitra direktorat akan diminta untuk mempresentasikan Renstra K/L-nya disesuaikan dengan RT RPJMN 2015-2019. 2.2.3 Sertifikasi Tanah Lintas K/L Dalam rangka pengusulan target sertifikasi tanah lintas K/L sebagai kegiatan pendukung penyusunan RKP 2015 dan RPJMN 2015-2019, telah dilaksanakan kegiatan pengumpulan data sertifikasi data lintas K/L dan rapat koordinasi jumlah usulan sertifikasi pada bulan Januari-Juni 2014. Setelah dilakukan pengumpulan data, BPN telah menentukan target sertifikasi tanah lintas K/L melalui koordinasi dengan masing-masing K/L, meskipun dalam prosesnya sempat terkendala sempitnya waktu penyusunan RKP 2015 dan lambatnya pengajuan usulan target oleh Ditjen Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Jumlah usulan ini kemudian dikoordinasikan dengan Direktorat Perikanan Budidaya-KKP, dan target setifikasi lintas K/L Direktorat Perikanan Budidaya-KPP telah disetujui dan akan diakomodir oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). 2.2.4 Pemantauan dan Evaluasi Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi, telah dilaksanakan rapat koodinasi untuk penyusunan substansi yang telah konsisten dengan indikator strategis bidang pertanahan. Selanjutnya, pada bulan Mei, dilakukan kunjungan lapangan ke Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari kegiatan pemantauan dan evaluasi. Sasaran dari kegiatan ini adalah Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Jawa Timur dan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabuputen Malang.Latar belakang dipilihnya Provinsi Jawa Timur sebagai lokasi kunjungan adalahuntuk identifikasi awal rencana pelaksanaan reforma agraria (redistribusi tanah dan access reform). Dari kunjungan ini telah teridentifikasi isu, permasalahan, dan capaian bidang pertanahan di Provinsi Jawa Timur, terutama untuk reforma agraria dan kasus Hardjokuncaran. Penyusunan laporan pemantauan dan evaluasi ke 12

Provinsi Jawa Timur telah selesai dilaksanakan. Selanjutnya, laporan ini akan menjadi bagian dari laporan pemantauan dan evaluasi tahun 2014 yang direncanakan selesai pada akhir tahun. Kegiatan pemantauan dan evaluasi terus berlanjut. Bersama dengan Subdit Tata Ruang, pada bulan September akan dilaksanakan pertemuan awal untuk membahas persiapan dan substansi pemantauan ke daerah, serta penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Pemilihan lokasi pemantauan belum ditentukan karena masih dalam proses identifikasi dan penghitungan ketersediaan anggaran. Dari hasil kunjungan ini, akan disusun pula laporan pemantauan untuk melengkapi laporan pemantauan dan evaluasi tahun 2014. 2.2.5 Lampiran Pidato Presiden (Lampid) Penyusunan rancangan awal lampid mulai disusun pada bulan Juni, yang sebelumnya telah dilakukan pengumpulan data dan informasi dengan menyampaikan surat permohonan data ke mitra K/L. Rancangan awal ini telah disampaikan hasilnya kepada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal sebagai koordinator. Bidang Pertanahan mengisi Bab VII Sarana dan Prasarana, yang berisi kebijakan dan capaian pembangunan, serta tantangan ke depan. Kegiatan penyusunan Lampid direncanakan selesai pada 28 Juli 2014. Saat ini, masih dalam proses perbaikan sesuai dengan arahan Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, untuk selanjutnya dapat dilakukan finalisasi. 2.2.6 Buku Profil Pertanahan Buku profil pertanahan disusun untuk: (i) mendokumentasikan isu pertanahan; (ii) menghasilkan basis data dan informasi yang mudah di akses; (iii) menghasilkan isu pertanahan yang terstruktur dan mudah dipahami; dan (iv) sebagai salah satu sumber informasi terpercaya. Penulisan profil dilakukan untuk 34 provinsi di Indonesia dan direncanakan akan selesai pada Bulan Desember 2014. Saat ini, telah disusun KAK penyusunan profil pertanahan. Di bulan Juli-September akan disusun kisi-kisi profil yang dibutuhkan; pengumpulan data dan informasi; serta rekapitulasi dan hasil analisis awal isu pertanahan. Kumpulan data dan informasi akan diperoleh dari K/L dan Kanwil BPN di tiap Provinsi. Selain itu, pada setiap tahapan akan dilakukan diskusi umum atau FGD sebagai upaya klarifikasi dan pengendalian kualitas kegiatan. 2.2.7 Kajian Bank Tanah Untuk lebih mendukung kebijakan baru pertanahan 2015-2019, akan dilaksanakan kajian bank tanah (land banking). Untuk itu, pada 8 Juli 2014 akan dilaksanakan kegiatan FGD Kajian Bank Tanah di Jakarta yang mengundang pakar tentang Bank Tanah dankementerian/lembaga terkait. Tabel 2. Rencana Kegiatan Bidang Pertanahan Triwulan III Tahun 2014 Target Pelaksanaan Kegiatan Juli Agustus September I II III IV I II III IV I II III IV RPJMN 2015-2019 FGD RPJMN 2015-2019 dengan Daerah 10 13

Target Pelaksanaan Kegiatan Juli Agustus September I II III IV I II III IV I II III IV Penyusunan Draft Rancangan RPJMN dan Rencana Pendanaan Pembangunan Dalam Dokumen RPJMN Lokakarya RPJMN 2015-2019 Pemantauan dan Evaluasi 2014 Rapat Awal Kegiatan Pemantauan Bidang Pertanahan Rapat Persiapan Substansi Pemantauan Bidang Pertanahan Kegiatan Pemantauan di Provinsi Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan di Provinsi Lampiran Pidato Presiden 2014 Perbaikan Lampiran Pidato Presiden 2014 Profil Pertanahan Rapat Koordinasi dengan BPN terkait dengan Kesepakatan Outline dan Substansi Pengumpulan Data dan Informasi Kajian Bank Tanah FGD 8 2.3 SUB DIREKTORAT INFORMASI DAN SOSIALISASI Subdit Informasi dan Sosialisasi (Infosos)telah melaksanakan 9 (sembilan) kegiatan utama di bulan April-Juni, yaitu: 1) sosialisasi kajian direktorat TRP; 2) Portal TRP; 3) kajian tematik; 4) pengelolaan pengetahuan (knowledge management/km); 5) e-bkprn; 6) newsletter; 7) buletin TRP; 8) website TRP; dan 9) Pameran Musrenbangnas 2014. Dari sembilan kegiatan tersebut, kegiatan sosialisasi kajian TRP dan pameran Musrenbangnas sudah selesai dilaksanakan sehingga tidak berlanjut di triwulan III. 2.3.1 Sosialisasi Kajian TRP Tahun ini, kajian TRP kembali disosialisasikan pada konferensi Indonesian Regional Science Association (IRSA), yang telah dilaksanakan pada 2-3 Juni 2014 di Makassar. Pada konferensi ini, Direktorat TRP mempresentasikan dua makalah, yaitu: (i) Background Study of The National Medium Term Development Plan 2015-2019 oleh Uke Mohammad Hussein, SSi., MPP, Kasubdit Pertanahan; dan (ii) Spatial Planning Policy: Third National Medium Term Development Plan s Background Study oleh Aswicaksana ST, MT, MSc, staf fungsional perencana. Kedua kajian tersebut merupakan kajian yang telah dilaksanakan pada tahun 2013, sebagai bagian dari proses penyusunan RPJMN 2015-14

2019. Dalam konferensi, pembahasan tentang kebijakan bank tanah menarik perhatian peserta konferensi. Kendala yang dialami adalah waktu persiapan penyusunan makalah yang dirasa sempit. Hasil kajian ini juga telah dipublikasikan melalui media publikasi lainnya, seperti portal TRP, newsletter, buletin TRP, milis, dan website TRP. 2.3.2 Portal TRP (tataruangpertanahan.com) Hingga Juni 2014, telah dilakukan pemutakhiran pada beberapa menu portal, dan secara reguler dilakukan update konten portal. Update konten dilakukan setiap hari. Untuk menu portal dapat dilihat pada Gambar 1. Pada menu berita, konten didalamnya meliputi: kegiatan internal; kegiatan eksternal TRP; dan berita seputar tata ruang dan pertanahan. Gambar 1. Menu Portal Tata Ruang dan Pertanahan Beranda Berita Pustaka Regulasi Data Info Terbaru Kliping Statistik Kebijakan Ketetapan MRP Fakta Data Dasar Panduan UU/ Perpu Status Penyelesaian RTRW Provinsi Kegiatan Status Penyelesaian RTRW Kabupaten Buku PP Status Penyelesaian RTRW Kota Hari Penting Disertasi/T hesis Perpres Profil Tata Ruang Berdasarkan data statistik, jumlah pengunjung portal TRP cenderung meningkat setiap bulannya, termasuk pengunjung baru, seperti terlihat pada Tabel 3 dan Gambar 2. Jumlah pengunjung rata-rata 379 orang/bulan dengan 10000 hits. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, seringkali terkendala 15

Pengunjung oleh perubahan alamat IP publik Bappenas yang menyebabkan koneksi terputus. Kegiatan ke depan, pemutakhiran dan update konten akan terus dilaksanakan secara bertahap. Month Tabel 3. Jumlah Pengunjung Portal TRP Unique visitors Number of visits Pages Hits Bandwidth Jan 0 0 0 0 0 Feb 208 361 1,530 10,817 1.78 GB Mar 183 392 3,049 15,757 827.75 MB Apr 196 383 1,531 10,949 1.25 GB Mei 247 346 1,019 8,625 2.53 GB Jun 276 412 1,892 10,755 3.22 GB Total 1110 1894 9021 56903 836.53 GB Gambar 2. Statistik Portal TRP 2.3.3 Kajian Tematik 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Statistik Portal TRP Jan Feb Mar Apr Mei Jun Unique visitors 0 208 183 196 247 276 Number of visits 0 361 392 383 346 412 Tahun ini, kajian tematik yang menjadi tanggung jawab subdit infosos adalah: 1) kajian materi teknik revisi pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) berdasarkan perspektif pengurangan risiko bencana (PRB) yang merupakan bagian dari Proyek Safer Community through Disaster Risk Reduction (SC-DRR); dan kajian Ekosistem Terpadu Riau-Jambi-Sumatera Barat (Rimba) yang merupakan bagian dari Project Preparation Grand (PPG) untuk hibah GEF.Untuk kajian SC-DRR telah dilaksanakan rapat koordinasi rutin, FGD, serta lokakarya materi teknis revisi pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) berdasarkan perspektif pengurangan risiko bencana (PRB)untuk mendapatkan masukan dari sektor-sektor terkait, baik dari kementerian/lembaga maupun 16

pemerintah daerah. Padatnya agenda direktorat membuat timeline kegiatan mundur sehingga jeda waktu antara kegiatan yang satu dengan yang lain dirasa terlalu singkat. Selanjutnya, pada awal Juli direncanakan laporan akhir kajian SC-DRR telah selesai disusun, dan akan disampaikan pada seluruh sektor dan pihak terkait, termasuk anggota BKPRN. Untuk kegiatan Rimba, telah dilaksanakan pertemuan bersama Kemenhut, KemenPU, Kemenko Ekon, Bappenas, dan Kementan, dipimpin oleh Direktur FPRLH-Bangda Kemdagriyang membahas identifikasi kegiatan K/L di Ekosistem Terpadu Rimba dan prosedur admistrasi yang harus segera dikerjakan untuk memasukan kegiatan ke dalam DRKH 2015 untuk meningkatkan kepastian pelaksanaan. Kendala yang terjadi adalah belum terlihat kesiapan Bangda sebagai implementing agency serta belum ada pemberitahuan resmi tentang penerimaan PIF oleh GEF Washington. Selain itu belum terlihat rancangan kegiatan yang jelas untuk ketiga cluster dan ketiga komponen yang akan dilaksanakan. Kerangka waktu penyusunan PPG belum jelas terlihat dalam presentasi WWF sebagai pihak penyusun PPG. Ke depan, subdit infosos terus memantau penyusunan PPG ini, dan menyusun surat rekomendasi untuk DRKH apabila telah ada pemberitahuan resmi tentang penerimaan PIF dari Bangda. 2.3.4 Knowledge Management (km.tataruangpertanahan.com) Inisiasi kegiatan knowledge management/kmsudah dimulai sejak tahun 2013. Sepanjang April-Juni 2014, telah dilaksanakan workshop KM di tataran internal direktorat, rapat koordinasi rutin dengan tenaga ahli, pembagian form KM, dan rapat koordinasi rutin internal. Dari kegiatan-kegiatan tersebut telah dihasilkan K-Map direktorat TRP dan sistem aplikasinya (km.tataruangpertanahan.com). Kendala yang dihadapi adalah pemahaman yang berbeda mengenai beberapa komponen KM dan perubahan waktu diskusi internal yang dikarenakan perubahan agenda kegiatan di masing-masing Subdit/Sekretariat. Pengembangan dan perbaikan aplikasi KM akan terus dilakukan. Selanjutnya, pada 21 Juli 2014 akan diselenggarakan peluncuran awal KM Direktorat TRP yang mengundang direktorat mitra K/L di Kedeputian Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah dan mitra terkait. Dalam prosesnya, tengah disusun roadmap KM, rancangan kebijakan penerapan KM, dan rancangan SOP oleh tenaga ahli. Pada akhir Juli 2014, direncanakan laporan akhir kegiatan KM telah selesai disusun. Ke depannya, dalam pengembangan KM ini, Direktorat TRP juga bekerjasama dengan Biro Pusat Data dan Informasi, Direktorat Perumahan dan Permukiman-Bappenas. Harapannya pengembangan dan penerapan KM juga dapat dilaksanakan hingga lingkup Bappenas. 2.3.5 e-bkprn e-bkprn merupakan aplikasi yang diciptakan untuk memudahkan koordinasi antaranggota BKPRN. Dalam pengembangannya, telah dilakukan pemutakhiran aplikasi berdasarkan hasil evaluasi uji coba di sekretariat BKPRN, dan juga telah dilakukan perbaikan buku panduannya. Pada bulan Mei direncanakan akan diselenggarakan sosialisasi e-bkprn kepada 4 K/L anggota BKPRN, yaitu Kemenko Ekonomi, Kementerian PU, Kemdagri, dan Kementerian PPN/Bappenas. Namun, pelaksanaannya kembali diundur dikarenakan sulitnya menemukan waktu yang dapat disepakati 4 17

K/L tersebut. Sampai saat ini, penggunaan e-bkprn belum digunakan secara optimal oleh anggota BKPRN, sehingga sosialisasi e-bkprn ini harus segera dilaksanakan. 2.3.6 Newsletter Newsletter telah diterbitkan sebanyak 3 edisi: edisi April, edisi Mei, edisi Juni. Dalam setiap edisi, waktu penerbitan kerap mundur dari waktu yang telah ditetapkan, dikarenakan aplikasi in-desain untuk proses layout hanya ada di 1 komputer. Untuk itu, perlu penambahan komputer yang kualifikasinya dapat memuat aplikasi tersebut. 2.3.7 Buletin TRP Buletin TRP Edisi I Tahun 2014 direncanakan akan terbit pada minggu ke-ii bulan Juli. Tema yang diangkat pada edisi kali ini adalah Babak Baru Pembangunan Bidang Tata Ruang dan Pertanahan: RPJMN 2015-2019. Tema ini diangkat mengingat pada tahun 2014 ini adalah tahun penyusunan RPJMN 2015-2019. Dalam prosesnya, pengumpulan materi buletin baru efektif dilaksanakan pada bulan mei, dikarenakan pelaksanaan pameran Musrenbang 2014 baru selesai pada bulan April. Hingga Juni, kemajuan penyusunan buletin sudah 61 persen. Cover buletin telah selesai disusun, wawancara dan penulisan artikel hampir selesai, dan proses layout masih berjalan. Namun dalam prosesnya, ada pergantian rubrik artikeldikarenakan sulit menemukan jadwal wawancara dengan narasumber. Solusinya adalah mengganti rubrik tersebut, dengan materi lain yang sesuai dan telah tersedia, tanpa mengurangi jumlah artikel dan substansi. Mengingat waktu penerbitan buletin yang semakin dekat, direncanakan penulisan artikel dan proses layout dapat selesai pada minggu ke-ii bulan Juli, untuk kemudian dapat masuk ke proses pencetakan. Selain itu, untuk mempersiapkan penyusunan Buletin TRP Edisi II Tahun 2014, perlu dirancang tema dan rubrik buletin dan diadakan rapat redaktur yang direncanakan akan dilaksanakan pada 11 Juli 2014. 2.3.8 Website TRP (trp.or.id) Secara reguler, telah dilakukan update konten berita setiap harinya pada website TRP. Beberapa konten didalamnya, meliputi: kegiatan internal TRP dan berita seputar tata ruang dan pertanahan dari beberapa koran dan situs berita. Proses ini dilakukan bertahap dan bersamaan dengan update konten pada portal TRP. Kendala yang menghambat adalah alamat IP Bappenas yang sering berubah sehingga mempersulit proses input data. 2.3.9 Pameran Musrenbangnas 2014 Tahun ini, sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan Musrenbang 2014, subdit infosos dipercaya kembali menjadi koordinator pelaksanaan Pameran Musrenbangnas 2014. Proses perencanaan desain pameran ini telah dirumuskan sejak bulan Maret, dan pelaksanaannya telah dilaksanakan pada 29-30 April 2014. Proses dan hasil pelaksanaan pameran cukup baik dan mendapatkan apresiasi dari Presiden RI dan Ibu Menteri PPN/Kepala Bappenas. Beberapa kendala yang menghambat proses penyelenggaraan pameran, diantaranya koordinasi internal Bappenas kurang optimal sehingga pengumpulan materi terlambat dan waktu semakin sempit; serta tidak tersedia 18

database K/L dan daerah sehingga pengiriman surat terlambat. Untuk itu, jika akan dilaksanakan kembali pameran Musrenbangnas 2015, maka database sangat diperlukan untuk memperlancar proses. Kegiatan ini telah selesai dilaksanakan dan laporan pelaksanaan pameran telah selesai disusun dan diserahkan pada koordinator pelaksana Musrenbangnas 2014, Direktorat Otonomi Daerah. Untuk kebutuhan dokumentasi, laporan keseluruhan pelaksanaan Musrenbangnas 2014 serta foto dan video perlu dimintakan kepada koordinator pelaksana Musrenbangnas 2014 dan Humas Bappenas. Tabel 4. Rencana Kegiatan Triwulan III Subdit Infosos Target Pelaksanaan Kegiatan Juli Agustus September I II III IV I II III IV I II III IV Portal TRP Pemutakhiran Update konten Kajian Tematik SC-DRR: Laporan Akhir Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan RTR dengan Perspektif PRB PPG RIMBA : Memantau penyusunan PPG Penyusunansistem monitoring Knowledge Management Workshop 21 Aplikasi Laporan Akhir e-bkprn Sosialisasi Newsletter Penulisan Artikel dan Layouting Penerbitan Buletin TRP Penulisan Artikel Buletin Edisi I Tahun 2014 Percetakan dan Penerbitan Buletin Edisi I Tahun 2014 Penyusunan Tema Buletin Edisi II 11 Tahun 2014 Website TRP Update konten 19

2.4 SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG NASIONAL (BKPRN) Sekretariat BKPRN telah melaksanakan 13kegiatan utama mengenai: 1) kajian lingkungan hidup strategis (KLHS); 2) RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan; 3) roadmap penyelesaian RTRW; 4) e-bkprn dan SOP; 5) laporan BKPRN; 6) rakernas BKPRD; 7) rakereg BKPRN; 8) LP2B; 9) tata batas kawasan hutan; 10) pengelolaan ruang udara nasional; 11) percepatan Perda RZWP3K; 12) pemantauan bidang TRP; dan 13) media publikasi. 2.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Sekretariat BKPRN telah melaksanakan kegiatan diseminasi kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dalam forum BKPRN pada bulan April. Melalui kegiatan ini dihasilkan kesepakatan bahwa KLHS harus bersatu (embedded) dalam penyusunan KRP.Sebagai tindak lanjut, akan dilaksanakan pertemuan antara Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementerian PU untuk membahas pending issue, yakni perlu atau tidaknya KLHS di tingkatan RDTR. Ada yang mengusulkan tidak perlu KLHS untuk tingkat RDTR tetapi dalam Rakereg harus dilaksanakan KLHS sesuai Undang-Undang. Saat ini, KLHS tersebut masih mencari bentuk. Pedoman umum sudah ada tetapi untuk detail disusun masing-masing sektor. Untuk itu, saat ini Tarunas sedang menyusun pedoman KLHS untuk RDTR. 2.4.2 RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Sosialisasi draft 0 RPJMN 2015-2019 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan kepada seluruh anggota BKPRN telah selesai dilaksanakan, dan telah dihimpun masukan terhadap draft tersebut untuk menjadi pertimbangan dalam penyempurnaan draft. 2.4.3 Roadmap Penyelesaian RTRW Roadmap penyelesaian RTRW yang telah disusun oleh Kementerian PU telah disampaikan dan didistribusikan hasilnya kepada seluruh anggota BKPRN eselon II. Roadmap ini sudah mendapat masukan dari setditjen dan selanjutnya perlu disepakati menjadi roadmap bersama melalui forum eselon I BKPRN. 2.4.4 SOP BKRPN dan E-BKPRN Dalam pengembangan dan pemanfaatan aplikasi e-bkprn telah dilaksanakan uji coba oleh sekretariat BKPRN, pengembangan sistem, pembahasan draft buku manual. Saat ini, proses penambahan kapasitas dan menu masih berlangsung sehingga masuh dibutuhkan pembahasan untuk finalisasi buku manual e-bkprn di tataran internal sekretariat BKPRN. Buku tersebut direncanakan akan selesai pada Minggu ke-2 Juli. Kegiatan sosialisasi e-bkprn dan SOP BKPRN kepada 4 K/L yaitu: Kemenko Ekon, Kementerian PU, Kemdagri, dan Kemen PPN/Bappenas; serta evaluasi penggunaan yang sebelumnya akan dilaksanakan padabulan Mei-Juni, tertunda dikarenakan selain masih dilakukan perbaikan sistem juga kesulitan menemukan waktu yang dapat menghadirkan K/L tersebut. Setelah dilakukan finalisasi terhadap buku manual, direncanakan dilaksanakan sosialisasi kepada 4 K/Lpada bulan Agustus 2014. 20

2.4.5 Laporan BKPRN Laporan BKPRN disusun setiap 6 bulan untuk kemudian disampaikan kepada Presiden melalui Kemenko Perekonomian.Laporan BKPRN Semester II tahun 2013 telah disampaikan kepada Kemenko Ekon pada 24 Maret 2014. Penyampaian laporan ini sedikit terlambat karena rumitnya birokrasi dalam penyampaian draft laporan kepada Kemen PPN/ Bappenas. Selanjutnya, penyampaian laporan ini kepada Presiden masih menunggu Kemenko Ekon, dengan terus didorong oleh sekretariat BKPRN kepada pihak Kemenko Ekon. Laporan BKPRN Semester I tahun 2014 sedang disusun. Saat ini dalam proses pengumpulan bahan dari K/L terkait dan bahan yang sudah terkumpul adalah kemajuan agenda kerja BKPRN pada triwulan I. Penyelesaian laporan terhambat karena belum lengkapnya laporan dari masing-masing K/L. Draft laporan ini direncanakan selesai pada Minggu I bulan Agusutus. Untuk itu, akan terus dilakukan follow-up terkait bahan tersebut dan pengiriman surat kepada K/L untuk melaporkan kemajuan agenda kerja BKPRN Triwulan II. Selanjutnya, akan dilaksanakan rapat awal untuk mencari bentuk dari laporan tersebut yang pembahasannya akan digabung dengan agenda lain, seperti pembahasan RDTR, dsb. 2.4.6 Rakernas BKPRD Rakernas BKPRD telah dilaksanakan di Bali pada 7-9 Juni 2014. Melalui pertemuan dihasilkan isuisu penataan ruang sebagai bahan masukan dalam agenda BKPRD. Rakernas ini ditindaklanjuti dengan RakeregBKPRN Wilayah I dan Wilayah II untuk melakukan evaluasi dan menyusun rencana kerja selanjutnya. Pada bulan Agustus akan dilaksanakan rakor eselon II untuk membahas tindak lanjut hasil dan Rakereg BKPRN Wilayah I Rakornas BKPRD. 2.4.7 Rakereg BKPRN Rakereg BKPRN Wilayah I telah selesai dilaksanakan pada bulan Mei di Bandung. Pada rapat ini dihasilkan evaluasi pelaksanaan agenda kerja BKPRN 2014 Wilayah I Semester I dan isu-isu penataan ruang. Pada bulan Agustus direncanakan dilaksanakan Rakereg BKPRN Wilayah II di Bali. Selanjutnya, akan dilaksanakan rakor eselon II untuk membahas tindak lanjut hasil dan Rakereg BKPRN Wilayah I Rakornas BKPRD. Selanjutnya, akan dilakukan pembahasan teknis mengenai hasil sidang tersebut sebagai bahan Rakernas BKPRN 2015. 2.4.8 LP2B Rapat teknis eselon III untuk membahas LP2B tertunda. Seharusnya dalam rapat tersebut dicapai kesepakatan mengenai validasi peta;pembahasan tindak lanjut pasca Persub; serta kunjungan lapangan. Penundaan ini dikarenakan ketersediaan waktu Kementan yang tidak sesuai dengan agenda. Untuk itu, akan diagendakan bilateral meeting dengan Kementan pada Minggu ke-ii Juli 2014 untuk membahas kesepakatan yang sebelumnya tertunda.sementara dari pihak Kementan akan melakukan pembahasan tentang insentif dan peta dengan melihat penempatannya pada RDTR dan PK RTRW. 21

2.4.9 Tata Batas Kawasan Hutan Sosialisasi penetapan tata batas kawasan hutan kepada anggota BKPRN telah dilaksanakan melalui rapat koordinasi eselon II pada 16 April 2014. Dalam rapat tersebut didapatkan penjelasan mengenai konsep dan mekanisme penetapan tata batas kawasan hutan dan diketahuinya kemajuan penyelesaian penetapan tata katas kawasan hutan. Selanjutnya, akan dilaksanakan pembahasan lebih lanjut mengenai penyelesaian tata batas kawasan hutan melalui bilateral meeting dengan Subdit Pertanahan Bappenas yang diperkirakan terlaksana pada bulan Agustus. 2.4.10 Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN) Dalam rangka penyusunan Undang-Undang Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN), sekretariat BKPRN telah melaksanakan 3 kegiatan, meliputi: 1) perumusan lingkup PRUN; 2) bilateral meeting dengan Direktorat Pertanahan dan Keamanan; dan 3) pertemuan dengan Kementan untuk pembahasan pemrakarsa. Beberapa hasil yang telah dicapai diantaranya: 1) terumuskannya pemetaan peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan ruang udara yang telah ada; 2) terumuskannya usulan muatan UU PRUN; 3) terumuskannya urgensi UU PRUN; dan 4) disepakatinya Kemenhan sebagai pemrakarsa. Dalam kegiatan ini, Sekretariat BKPRN memfasilitasi hingga turunnya Ampres kepada Kemenhan untuk menjadi pemrakarsa RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional. Untuk itu, pada Minggu ke-ii Juli akan dilakukan pertemuan informal dengan Direktorat Analisa Peraturan Perundangan untuk membahas langkah-langkah perumusan Undang-Undang, serta pembahasan urgensi perumusan RUU PRUN dalam Rakor Eselon I BKPRN setelah mendapatkan arahan Deputi Regional dan Otda. Selain itu, sekretariat BKPRN memastikan usulan dan hasil kegiatan ini masuk dalam prolegnas, termasuk penunjukan Kemenhan sebagai pemrakarsa. 2.4.11 Percepatan Perda RZWP3K Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan BKPRN, sekretariat BKPRN telah melaksanakan FGD dan kunjungan lapangan ke daerah; sertabilateral meeting dengan KKP untuk menyampaikan dan membahas hasil kunjungan ini. Kunjungan lapangan dilaksanakan di Sumatera Barat, Gresik, dan Ternate karena daerah tersebut telah menyusun RZWP3K. Hasil yang didapatkan dari kunjungan lapangan, diantaranya: 1) informasi mengenai penyusunan RZWP3-K, tindak lanjut implementasi Perda RZWP3-K, serta pembelajaran dari pengintegrasian RTRW dengan RZWP3K; dan 2) gambaran kondisi eksisting pengelolaan wilayah pesisir. Laporan hasil kunjungan lapangan ini telah selesai disusun dan telah disampaikan kepada KKP. Selanjutnya pada bulan Juli, direncanakan akan dilakukan bilateral meeting eselon II dengan KKP dan trilateral meeting dengan KKP dan Kemen PU untuk membahas poin-poin pengintegrasian. 2.4.12 Pemantauan Bidang TRP Sekretariat BKPRN telah melaksanakan pemantauan BKPRD ke Bappeda Kota Malang pada 23 Mei 2014. Informasi yang didapatkan dari hasil kunjungan ini, diantaranya: 1) proses penyusunan dan implementasi RTRW Kota Malang; 2) isu-isu terkait pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang setelah penetapan RTRW Kota Malang; 3) keberlangsungan dan kinerja BKPRD Kota Malang 22

dalam penyelenggaraan penataan ruang; dan 4) kinerja PPNS dan SDM terkait bidang penataan ruang di Kota Malang. BKPRD kota Malang termasuk BKPRD yang aktif. Penyelesaian masalah di daerah diselesaikan bersama, tetapi terdapat permasalahan keterbatasan SDM bidang Tata Ruang.Laporan hasil pemantauan ini telah selesai disusun dan akan menjadi bahan masukan untuk kegiatan bidang tata ruang. 2.4.13 Media Publikasi Selain publikasi rutin melalui website, sekretariat BKPRN turut ikut serta dalam pameran Musrenbangnas 2014 pada bulan April. Dalam pameran ini, telah didistribusikan CD regulasi, leaflet dan video BKPRN. 2.4.14 Sosialisasi Terintegrasi Dalam rangka pelaksanaan sosialisasi terintegrasi yang akan diselenggarakan pada bulan September, sekretariat BKPRN telah menyampaikan surat kepada K/L terkait perihal materi dan kisi-kisi sosialisasi. Topik yang disosialisasikan diantaranya: 1) KLHS; 2) RZWP3K; dan 3) LP2B. Saat ini, pengumpulan bahan dari K/L masih dilaksanakan dan direncanakan selesai pada Minggu ke-ii Juli. Setelah bahan lengkap, akan dilaksanakan rapat teknis eselon II BKPRN dan rapat eselon II BKPRN. Rapat ini dilaksanakan untuk persiapan dan penyepakatan format dan substansi bahan sosialisasi terintegrasi. 2.4.15 Roadmap Penyelesaian RDTR Dalam rangka penyusunan roadmap penyelesaian RDTR, pada bulan Juli, sekretariat BKPRN akan menyampaikan surat perihal informasi kebutuhan penyusunan RDTR kepada Kemen PU di Minggu ke-ii. Jika informasi kebutuhan telah lengkap, akan dilaksanakan rakor eselon II BKPRN untuk penyepakatan roadmap tersebut. Sebagai masukan dari Subdit Pertanahan, dalam mendorong penyelesaian RDTR, dibutuhkan pertemuan BKPRN, BPN, BIG, dan Lapan untuk memprioritaskan penyusunan peta resolusi tinggi yang dapar mengikuti format BPN (menggunakan juga hasil pemetaan dasar). 2.4.16 SOP Konflik Dalam rangka penyusunan SOP Konflik, akan dilaksanakan rakor eselon II BKPRN pada bulan Agustus dengan agenda yatu pembahasan tindak lanjut FGD perumusan SOP Konflik. 2.4.17 Renstra BKPRN Sebagai bagian dari Renstra Kementerian PPN/Bappenas, sekretariat BKPRN akan menyusun Renstra Sekretariat BKPRN 2015-2019. Sama dengan setiap Subdit di Direktorat TRP, penyusunan renstra ini menggunakan metode LFA. Renstra ini direncakan akan selesai pada bulan Juli. 23

Tabel 5. Rencana Kegiatan Triwulan III Sekretariat BKPRN Kegiatan e-bkprn Finalisasi Buku Manual e-bkprn Sosialisasi e-bkprn Laporan BKPRN Penyampaian Surat Permintaan Data Pelaksanaan Agenda Kerja BKPRN Semester I 2014 dari K/L anggota BKPRN Penyusunan Laporan Kegiatan BKPRN Semester I 2014 Rakereg BKPRN Pelaksanaan Rakereg BKPRN Wilayah II (Bali) Rakor Eselon II Rakernas BKPRD Rakor Eselon II LP2B Bilateral meeting dengan Kementan Tata Batas Kawasan Hutan Bilateral Meeting dengan Subdit. Pertahanan Pengelolaan Ruang Udara Nasional Pertemuan Informal dengan Dit.APP Rakor Eselon I BKPRN Percepatan Perda RZWP3-K Bilateral meeting dengan KKP Trilateral meeting dengan KKP dan KemenPU Renstra BKPRN Penyusunan Renstra Sekretariat BKPRN 2015-2019 Sosialisasi Terintegrasi Rapat Teknis Eselon III BKPRN Rapat Eselon II BKPRN Pelaksanaan Sosialisasi Terintegrasi (Surabaya/Lombok) Roadmap Penyelesaian RDTR Penyampaian Surat Informasi Kebutuhan Penyusunan RDTR kepada Kemen PU Target Pelaksanaan Juli Agustus September I II III IV I II III IV I II III IV 24

Kegiatan Rakor Eselon II BKPRN SOP Konflik Rakor Eselon II Renstra BKPRN Penyusunan Renstra Sekretariat BKPRN 2015-2019 Target Pelaksanaan Juli Agustus September I II III IV I II III IV I II III IV 2.5 SEKRETARIAT REFORMA AGRARIA NASIONAL (RAN) Sekretariat RAN telah melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan utama di bulan April-Juni, meliputi: 1) pilot project RAN; 2) redistribusi tanah; 3) sertifikasi Program Agraria Daerah (PRODA); 4) peta dasar pertanahan dan wilayah bersetipikat; 5) pilot project tata batas kawasan hutan; 6) sertipikasi tanah transmigrasi; dan 7) pembentukan kamar khusus pertanahan di pengadilan negeri. Pada triwulan III (Juli - September), kecuali kegiatan pembentukan kamar khusus pertanahan di pengadilan negeri,5 kegiatan lainnya terus berlanjut ditambah dengan kegiatan pelaporan dan penyepakatan proporsi SDM bidang pertanahan. 2.5.1 Pilot project RAN Kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan pilot project RAN tahun 2104 adalah: 1) kick off meeting Eselon I; dan 2) koordinasi bilateral dengan K/L pemberdayaan masyarakat dan Kanwil terkait dengan data dan informasi tahun 2012-2015.Kick off meeting Eselon I telah terlaksana pada bulan April tetapi belum disepakati persiapan rencana pelaksanaan kegiatan. Untuk itu, telah dilakukan koordinasi dengan K/L terkait untuk data pemberdayaan dan dengan Kanwil BPN untuk persiapan pelaksanaan kegiatan. Melalui koordinasi ini, telah terkumpul data (akses reform dan eset reform) yang diperlukan untuk pelaksanaan pilot project tetapi belum lengkapdan data yang tersedia hanya data tabel, belum data spasial. Ketidaklengkapan data membuat pelaksanaan rapat koordinasi bilateral dengan Dit.Landreformyang direncanakan sebelumnya tertunda, dan akan diagendakan kembali pada 2 Juli 2014. Pada Juli-Agustus, akan dilaksanakan juga rapat koordinasi persiapan pilot project reforma agraria ke Bangka Belitung dan Jawa Tengah, serta evaluasi pelaksanaan pilot project. 2.5.2 Redistribusi Tanah Dalam mendorong kebijakan redistribusi tanah dan sebagai rangkaian kegiatan pilot project RAN, rapat koordinasi untuk mengidentifikasi potensi dan sebaran tanah objek landreform (TOL) yang sebelumnya telah direncanakan belum dapat dilaksanakan. Kegiatan ini terhambat karena data yang dibutuhkan belum lengkap, yang tersedia adalah data tabel total dan data redistribusi tanah hanya beberapa. Untuk itu, akan dilakukan koordinasi dengan mekanisme bersurat pada awal Juli, atau mengundang BPN. 25