ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga setiap bank perluh terus menjaga dan memilihara kepercayaan. nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN , maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kinerja keuangan PD BPR Bank Bantul periode ditinjau dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sendi penting dalam perekonomian nasional. Dengan kondisi perbankan yang. dalam menjaga kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PERUSAHAAN DAERAH BADAN PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAMATAN (PD

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG JOMBANG BERDASARKAN METODE CAMEL

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. dalam kondisi sehat. Tingkat kesehatan BPR Hasa Mitra periode 2006 sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

ANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang integral dalam upaya deregulasi pemerintah. Tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Syariah, 2015, h. i. 1 Achmad Buchori, Seri Edukasi Perbankan Syariah, Jakarta : Departemen Perbankan

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

BAB III METODE PENELITIAN. ( dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE ( ) MUHAMAD IHSAN

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan rendahnya tingkat pendapatan. Saat ini pembangunan. oleh pemerintah. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Lili Nur Indah Sari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Kinerja Keuangan I Made Suidarma dan I Gusti Nengah Darma Diatmika 143

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PT BPR AGUNG SEJAHTERA PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE )

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh RINI ANITA PUSPITAWATI A210 100 095 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ABSTRAK ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 Rini Anita Puspitawati A210100095, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui kinerja keuangan PD. BPR Bank Kedawung periode 2013 ditinjau dari aspek Capital, Asset, Management, Earnings, dan Likuidity. (2) Mengetahui kinerja keuangan PD. BPR Bank Kedawung periode 2013 dalam keadaan sehat atau tidak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, karena penelitian ini berusaha untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi dan metode wawancara. Sedangkan analisis data menggunakan metode analisis CAMEL. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Hasil perhitungan rasio permodalan terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) diperoleh nilai rasio permodalan tahun 2013 sebesar 71,05%. Nilai rasio ini lebih besar rasio yang ditentukan Bank Indonesia yaitu > 8%, maka dalam segi permodalan Bank BPR BKK Karangmalang cabang Kedwung tahun 2013 dikategorikan sehat. Hasil perhitungan rasio aktiva produktif yang dikualifikasikan terhadap total aktiva produktif tahun 2013 sebesar 1,92%. Hasil rasio ini kurang dari ketentuan Bank Indonesia sebesar < 10,35%, maka kualitas aktiva Bank BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung tahun 2013 dikategorikan sehat. Hasil perhitungan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh bank terhadap penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh Bank (PPAPWD) tahun 2013 sebesar 82,68%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia > 81%, maka PPAPWD Bank BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung tahun 2013 dikategorikan sehat. Hasil perhitungan aspek manajemen didasarkan dua komponen, yaitu manajemen umum dan manajemen resiko, diperoleh nilai rasio aspek manajemen tahun 2013 sebesar 83%. Nilai rasio ini lebih besar rasio yang ditentukan Bank Indonesia yaitu > 81%, maka dalam aspek manajemen Bank BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung tahun 2013 dikategorikan sehat. Hasil perhitungan rasio ROA tahun 2013 sebesar 3,46%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia > 1,5%, maka ROA Bank BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung tahun 2013 dikategorikan sehat. Hasil perhitungan rasio BOPO tahun 2013 sebesar 93,26%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia < 93,52%, maka BOPO Bank BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung tahun 2013 dikategorikan sehat. Hasil perhitungan rasio CR tahun 2013 sebesar 61,85%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia > 4,05%, maka CR Bank BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung tahun 2013 dikategorikan sehat. Hasil perhitungan rasio LDR tahun 2013 sebesar 82,38% < 94,79%, maka LDR Bank BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung tahun 2013 dikategori sehat. Kata kunci: Analisis CAMEL, Kinerja Keuangan, Kesehatan Bank.

PENDAHULUAN Peranan perbankan sangat penting dalam suatu perekonomian, karena bank dalam kegiatan operasinya mempertemukan pemilik dana dengan pengguna dana. Dasar utama kegiatan bank adalah kepercayaan masyarakat, sehingga setiap bank perluh terus menjaga dan memilihara kepercayaan masyarakat tersebut. Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berazazkan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian dan bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bankbaik di bawah naungan Bank Indonesia, Departemen Koperasi dan Departemen Pegadaian. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.7/1992 tentang perbankan, lembaga keuangan bank terdiri dari Bank Umum dan BPR. Bank Umum dan BPR dapat memilih untuk melaksanakan kegiatan usahanya atas dasar prinsip bank konvensional atau bank berdasarkan prinsip syariah. Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan 1

2 kepada yang memerlukan dana tersebut. Jenis-jenis bank yang ada di Indonesia antara lain Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kegiatan usahanya, bank BPR mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan langkah-langkah manajemen yang tepat, salah satunya adalah dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan ini pihak manajemen dapat memanfaatkan laporan keuangan bank selanjutnya dilakukan evaluasi dan analisis. Analisis laporan keuangan dalam banyak hal mampu menyajikan indikatorindikator yang penting dalam keadaan keuangan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini produk keputusan yang diambil dan hasil akan tepat pada sasaran yang pada akhirnya akan membawa bank pada tujuan yang hendak dicapai. Pada garis besarnya analisis laporan keuangan dengan menggunakan ukuran-kuran tertentu atau rasio-rasio tertentu dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja sebuah bank. Keberhasilan bank dalam mencapai tujuan tergantung dari aktivitas dari para anggotanya, apakah mereka mampu melaksanakan kerja samanya, memiliki kegairahan kerja dan mentaati ketentuan serta garis-garis kebijakan yang telah ditetapkan dalam rapat anggota. PD. BPR BKK Karangmalang cabang Kedawung merupakan alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan dan menjalankan usahanya sebagai Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku. PD. BPR BKK Karangmalang cabang Kedawung yang merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen, keberadaannya diharapkan menjadi lembaga keuangan bank yang dapat berperan dalam usaha pemerataan kesejahteraan masyarakat kecil dan menengah. Banyaknya lembaga keuangan yang menawarkan berbagai kemudahan mengakibatkan kesulitan bagi nasabah untuk menentukan pilihan investasinya pada bank yang sehat.

3 Oleh karena itu tingkat kinerja keuangan BPR BKK Karangmalang cabang Kedawung sangat penting untuk menarik nasabah serta mengatasi persaingan yang semakin ketat. Pengelolaan BPR BKK Karangmalang cabang Kedawung di wilayah Daerah Sragen masih harus ditingkatkan, karena dilihat dari jumlah BPR yang ada di wilayah ini tergolong cukup banyak, sehingga persaingan antar BPR sangat terbuka. Sekarang ini terdapat banyak bank yang beroperasi di Daerah Sragen baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat yang bisa mengakibatkan persaingan yang tidak sehat. Seringkali manajemen bank mengambil jalan pintas dalam memenangkan persaingan. Demi menjaga perkembangan usahanya di dalam persaingan yang semakin ketat serta menanggapi akan kebutuhan masyarakat, maka pihak manajemen Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karangmalang cabang Kedawung harus memperhatikan tingkat kesehatannya yang meliputi lima aspek, yaitu Capital, Asset, Management, Earnings, dan Likuidity. Selain itu BPR Karangmalang cabang Kedawung juga harus lebih meningkatkan skill atau keahlian sumber daya manusianya khususnya dalam bidang IT serta meningkatkan pengawasan terhadap kinerja operasional dan memperbaharui inventaris kantor yang sudah tidak layak pakai sehingga dapat meningkatkan kinerja operasional karyawan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengevaluasi kinerja keuangan PD. BPR Bank Kedawung periode 2013 ditinjau dari aspek Capital, Asset, Management, Earnings, dan Likuidity. (2) Mengevaluasi kinerja keuangan PD. BPR Bank Kedawung periode 2013 dalam keadaan sehat tidak. LANDASAN TEORI Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dapat diukur dengan efesiensi, sedangkan efesiensi bisa diartikan rasio perbandingan antara masukan dan keluaran. Dengan pengeluaran biaya tertentu

4 diharapkan mengeluarkan biaya tertentu diharapkan memperoleh hasil yang optimal atau dengan hasil yang tertentu diharapkan mengeluarkan biaya semininal mungkin. Ada berbagai metode penilaian kinerja yang digunakan selama ini, sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu mencari laba, maka hampir semua perusahaan mengukur kinerjanya dengan ukuran keuangan. Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang telah diolah dan dianalisis dengan metode atau tehnik tertentu. Menurut Irhan Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu keharusan memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan kemudian menganalisisnya hal-hal apa yang akan dicapai diwaktu lalu dan waktu yang sedang berjalan. Dengan mengadakan analisis data informasi dari tahun lalu, dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan tersebut, kinerja perusahan dapat diperbaiki. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihakpihak yang berkepentingan apabila data tersebut dapat diperbandingkan untuk dua periode atau lebih. Munawir (2004:2) Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

5 Dari definisi yang telah dikemukakan di atas maka yang di maksud laporan keuangan adalah suatu hal yang menunjukkan kondisi perusahaan terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat dilakukan posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis. Penilaian tingkat kesehatan metode CAMEL Tingkat kesehatan perbankan penting artinya untuk meningkatkan efesiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk menghindari adanya potensi kebangkrutan. Perusahaan setiap saat atau secara berkala perlu melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan, demikian pula dengan bank yang selalu menganalisis laporan keuangan untuk kepentingan manajemen, pemilik atau pun pemerintah. Analisis kinerja ini meliputi seluruh aspek, baik operasional maupun non operasional bank tersebut. Kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi suatu bank. Penilaian kesehatan bank didasarkan pada peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran nomer 6/23/DPNP Jakarta 2004 yang memuat tentang metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank yaitu CAMEL analisis CAMEL yang meliputi lima aspek, yaitu Capital (permodalan), Asset quality (kualitas asset), Management (manajemen), Earnings (rentabilitas) dan Likuidity (likuiditas). a. Capital (Aspek Permodalan) Rumus: CAR = Jumla Modal Jumla ATMR x100%

6 Kriteria Hasil Rasio Sehat >8% Tidak sehat < 6,5% Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004 b. Assets Quality (KAP/ Kualitas Aktiva Produktif) Rumus: Kriteria KAP = Jumla aktiva produktif diklasifikasikan x100% Total Aktiva Produktif Hasil Rasio Sehat <10,35% Tidak sehat >15,85% Sumber: Bank Indonesia, 2004 Rumus: pemenuan PPAP = PPAP yang tela dibentuk x100% PPAP wajib dibentuk c. Manajemen Kriteria Hasil Rasio Sehat >81,0% Tidak sehat < 51,0% Sumber: Bank Indonesia, 2004 Manajemen atau pengelolaan suatu bank akan menentukan sehat tidaknya suatu bank. Mengingat hal tersebut, maka pengelolaan suatu manajemen sebuah bank mendapatkan perhatian yang besar dalam penilaian tingkat kesehatan suatu bank diharapkan dapat menciptakan dan memelihara kesehatannya. Penilaian faktor manajemen dalam penilaian tingkat kesehatan bank umum dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan bank yang bersangkutan. Penilaian tersebut dilakukan dengan mempergunakan sekitar seratus kuesioner yang dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu kelompok

7 manajemen umum dan kuesioner manajemen risiko. Kuesioner kelompok manajemen umum selanjutnya di bagi ke dalam sub kelompok pertanyaan yang berkaitan dengan strategi, struktur, sistem, sumber daya manusia, kepemimpinan, budaya kerja. Sementara itu, untuk kuesioner manajemen risiko dibagi dalam sub kelompok yang berkaitan dengan risiko likuiditas, risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum dan risiko pemilik dan pengurus. d. Keuntungan (Earning) Rumusnya adalah: BOPO = jumla beban Operasional Pendapatan Operasional x100% Kriteria Hasil Rasio Sehat < 93,52% Tidak sehat > 95,93% Sumber: Bank Indonesia, 2004 ROA = Laba Sebelum Pajak x100% total aktiva Kriteria Hasil Rasio Sehat > 1,5% Tidak sehat <0,5% Sumber: Bank Indonesia, 2004 Rumus: ROE = Laba Setela Pajak rata rata ekuitas x100% Kriteria Hasil Rasio Sehat 5% Tidak sehat < 5% Sumber: Bank Indonesia, 2004 e. Likuiditas Rumusnya adalah : LDR = total kredityang diberikan x100% dana yang diterima

8 Kriteria Hasil Rasio Sehat < 94,79% Tidak sehat > 102,25% Sumber: Bank Indonesia, 2004 METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan peneliti dan dapat dilaksanakan dengan cara terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuann. Menurut Arikunto (2006:136), Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Menurut Sugiyono (2010:1), Metode Penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian agar mendapatkan hasil yang valid sesuai dengan fakta-fakta yang mendukung dan relevan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, karena penelitian ini berusaha untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, dimana data yang diperoleh dari sampel penelitian kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penilaian tingkat kesehatan BPR BKK Karangmalang Kedawung Sragen secara keseluruhan faktor dilakukan dengan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu analisis yang dilaksanakan dengan cara mengkuantitatifkan aspek-aspek yang termasuk dalam CAMEL, sehingga diperoleh suatu nilai-nilai tertentu. Adapun hasil penilaian tingkat

9 kesehatan BPR BKK Karangmalang Kedawung Sragen Tahun 2013 dengan metode CAMEL sebagai berikut: Tabel IV.1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Berdasarkan Nilai Rasio BPR BKK Karangmalang Per 31 Desember 2013 No Aspek yang Dinilai Komponen Nilai Rasio Kriteria Predikat 1 Capital CAR 75,43% > 8% Sehat 2 Asset KAP 1,92% < 10,35% Sehat 3 Management Umum PPAPWB 82,68% > 81% Sehat Resiko 83 > 81% Sehat 4 Earning ROA 3,46% > 1,5% Sehat BOPO 93,26% < 93,52% Sehat 5 Liquidity CR 61,85% > 4,05% Sehat LDR 82,38% < 94,79% Sehat Sumber: Laporan Keuangan BPR BKK Karangmalang Tabel IV.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Berdasarkan Nilai Kredit Faktor BPR BKK Karangmalang Tahun 2013 No Aspek Komponen Nilai Kredit Kriteria Predikat Faktor 1 Capital CAR 30% 30% Sehat 2 Asset KAP 25% 25% Sehat PPAPWB 4,14% 5% Sehat 3 Management Umum 20% Sehat 16,6% Resiko 4 Earning ROA 5% 5% Sehat BOPO 4,21% 5% Sehat 5 Liquidity CR 5% 5% Sehat LDR 1,64% 5% Sehat Total Nilai Kredit (Bobot Faktor) 91,59% 100% Sumber: Laporan Keuangan BPR BKK Karangmalang

10 Berdasarkan tabel IV.2 di atas diperoleh total nilai kredit (bobot faktor) sebesar 91,59, selanjutnya hasil tersebut dibandingkan nilai kredit dan diinterpretasikan predikat tingkat kesehatan bank. Tabel IV.3 Kategori Tingkat Kesehatan Bank BPR BKK Karangmalang Tahun 2013 Nilai Kredit Predikat 81 100 Sehat 66 80 Cukup Sehat 51 65 Kurang Sehat 0 51 Tidak Sehat Sumber: Laporan Keuangan BPR BKK Karangmalang KESIMPULAN 1. Rasio Permodalan (Capital) Hasil perhitungan rasio permodalan terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) diperoleh nilai rasio permodalan tahun 2013 sebesar 75,43%. Nilai rasio ini lebih besar rasio yang ditentukan Bank Indonesia yaitu > 8%, maka dalam segi permodalan dikategorikan sehat. Hal ini menunjukkan modal yang dimiliki BPR BKK Karangmalang mampu untuk menutupi penurunan aktiva sebagai akibat kerugian BPR BKK Karangmalang yang disebabkan oleh aktiva beresiko. 2. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP atau Asset) a. Rasio aktiva produktif yang dikualifikasikan terhadap total aktiva produktif Hasil perhitungan rasio aktiva produktif yang dikualifikasikan terhadap total aktiva produktif tahun 2013 sebesar 1,92%. Hasil rasio ini kurang dari ketentuan Bank Indonesia sebesar < 10,35%, maka kualitas aktiva tahun 2013 dikategorikan

11 sehat. Semakin kecil rasio kualitas aktiva produktif maka semakin baik, karena aktiva produktif yang bermasalah relatif kecil. b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh bank terhadap Penyisihan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk oleh Bank (PPAPWD) Hasil perhitungan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh bank terhadap penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh Bank (PPAPWD) tahun 2013 sebesar 82,68%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia > 81%, maka dikategorikan sehat. Hal ini menunjukkan bahwa BPR BKK Karangmalang telah melakukan hal yang benar dalam mengantisipasi kredit macet dengan menyediakan dana untuk penghapusan kredit macet. 3. Aspek Manajemen (Management) Hasil perhitungan aspek manajemen didasarkan dua komponen, yaitu rasio manajemen dan resiko, diperoleh nilai rasio aspek manajemen tahun 2013 sebesar 83%. Nilai rasio ini lebih besar rasio yang ditentukan Bank Indonesia yaitu > 81%, maka dalam aspek manajemen dikategorikan sehat. Hal ini menunjukkan kinerja manajemen tahun 2013 BPR BKK Karangmalang sudah dilaksanakan dengan baik. 4. Rasio Rentabilitas (Earning) a. ROA Hasil perhitungan rasio ROA tahun 2013 sebesar 3,46%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia > 1,5%, maka dikategorikan sehat. Hal ini menunjukkan volume laba yang diperoleh pada tahun 2013 dalam kondisi baik dilihat dari volume rata-rata usaha yang dilaksanakan. b. BOPO Hasil perhitungan rasio BOPO tahun 2013 sebesar 93,26%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia < 93,52%, maka dikategorikan sehat karena

12 93,26% < 93,52% berdasarkan analisis kriteria kesehatan nilai BOPO. Hal ini menunjukkan volume laba yang diperoleh pada tahun 2013 dalam kondisi baik dilihat dari volume rata-rata usaha yang dilaksanakan. 5. Rasio Likuiditas (Liquidity) a. Cash Ratio (CR) Hasil perhitungan rasio CR tahun 2013 sebesar 61,85%. Hasil ini menurut ketentuan Bank Indonesia > 4,05%, maka dikategorikan sehat. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah alat likuid yang dimiliki BPR BKK Karangmalang tahun 2013 dapat menjamin keseluruhan dari hutang-hutangnya. b. Loan to Deposit Ratio (LDR) Hasil perhitungan rasio LDR tahun 2013 sebesar 82,38% < 94,79% termasuk kategori sehat. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah kredit yang diberikan masih lebih kecil dari dana yang diterima.

13 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP/2004 Tentang Sistem Penilaian Kesehatan Bank Umum tanggal 31 mei. Bank Indonesia. Jakarta. Irhan Fahmi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta. Munawir,S.2004.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:Liberti Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.. 1998. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.